esselon 2 Badan Litbang Pertanian di bawah Kementerian ..... Sasaran 1 dicapai
dari 51 RPTP/Proposal yang ditetapkan oleh ..... Fakultas Pertanian USU.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN 2013
Penyusun Dr. drh. Sri Muharsini IGAP Mahendri SPt, MSi drh. Imas Sri Nurhayati Drs. Nana Supriyatna
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Puslitbangnak sebagai salah satu unit esselon 2 Badan Litbang Pertanian di bawah Kementerian Pertanian memiliki kewajiban menyusun LAKIP sesuai dengan pasal 13, Bab IV dalam Peraturan MenPan-RB No 29 Tahun 2010. Laporan ini sebagai sarana untuk mengkomunikasikan dan mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh Puslitbangnak dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi institusi. Informasi yang disampaikan dalam laporan kinerja ini diharapkan dapat menjadi referensi umum bagi semua pihak dalam menyempurnakan dokumen perencanaan periode yang akan datang. Disamping itu juga LAKIP dapat dimanfaatkan untuk penyempurnaan program dan kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. Masukan dan saran membangun dari semua pihak sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan penyusunan LAKIP ke depan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan LAKIP ini.
Bogor, Januari 2014 Kepala Pusat,
Dr. Bess Tiesnamurti NIP. 19570524 198303 2 001
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
iii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
1
I.
3
PENDAHULUAN
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Perencanaan Strategis
5 5
2.2. Perencanaan Kinerja
10
2.3. Penetapan Kinerja
11
III. AKUNTABILITAS KINERJA
13
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja
13
3.2. Analisis Capaian Kinerja
15
3.3. Outcome Puslitbangnak
34
3.4. Kinerja Lainnya
35
3.5. Akuntabilitas Keuangan
37
IV. PENUTUP
45
LAMPIRAN
47
iv
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12. Tabel 13. Tabel 14. Tabel 15. Tabel 16. Tabel 17. Tabel 18. Tabel 19. Tabel 20.
Rencana Kinerja Tahunan Puslitbangnak tahun 2013 Penetapan Kinerja Puslitbangnak pada tahun 2013 Target dan Capaian Kinerja Utama Masing-masing Indikator Tahun 2013 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama dalam Mencapai Sasaran 1 Tahun 2013 Perbandingan Persentase Capaian Indikator Kinerja Utama dari Tahun 2010 hingga 2013 dalam mencapai Sasaran 1 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama dalam Mencapai Sasaran 2 tahun 2013 Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2013 dalam mencapai sasaran 2 Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 3 tahun 2013 Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 4 tahun 2013 Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 5 tahun 2013 Mitra kerjasama nasional dan internasional yang dimiliki oleh UPT lingkup Puslitbangnak Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2013 dalam mencapai sasaran 5 Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 6 tahun 2013 Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2013 dalam mencapai sasaran 6 Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 7 tahun 2013 Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2014 dalam mencapai sasaran 7 Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 8 tahun 2013 Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2013 dalam mencapai sasaran 8 Daftar Satuan Kerja Lingkup Puslitbangnak yang Telah Mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008 Laboratorium yang Dikelola di Lingkup Puslitbangnak
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
10 11 13 16 21 24 25 26 26 28 28 30 30 31 32 33 33 34 36 36
v
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Halaman Tabel 21. Anggaran yang bersumber dari hibah luar negeri langsung Tabel 22. Pagu dan realisasi anggaran lingkup Puslitbangnak tahun 2013 setelah penghematan dan tambahan hibah luar negeri langsung Tabel 23. Target, Penerimaan dan Penyetoran PNBP Lingkup Puslitbangnak Tahun 2013. Tabel 24. Jumlah Penerimaan berdasarkan akun Mata Anggaran Penerimaan (MAP) Lingkup Puslitbangnak Tahun 2013. Tabel 25. Pagu Penggunaan dan Realisasi PNBP 2013 Lingkup Puslitbangnak
vi
38 39
41 42 43
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1.
Struktur Organisasi
47
Lampiran 2.
Rencana Strategis
48
Lampiran 3.
Rencana Kinerja Tahunan
52
Lampiran 4.
Penetapan Kinerja
53
Lampiran 5.
Pengukuran Kinerja
54
Lampiran 6.
Perbandingan Pengukuran Kinerja
56
Lampiran 7.
Pagu dan Realisasi Anggaran 2013 per Jenis Belanja
59
Lampiran 8.
Dokumen LAKIP 2013
60
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
vii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Visi: ”Pada tahun 2014 menjadi lembaga
penelitian dan pengembangan peternakan bertaraf internasional yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk mewujudkan peternakan unggul, berkelanjutan, berbasis sumber daya lokal”
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
ix
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
RINGKASAN EKSEKUTIF Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan visi pembangunan pertanian periode 2010-2014 yaitu sistem pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal untuk mencapai empat target sukses Kementan yaitu swasembada dan swasembada berkelanjutan, peningkatan diversifikasi pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor, serta kesejahteraan petani. Khusus untuk bidang peternakan, Kementan mencanangkan Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) 2014. Dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Litbang Pertanian disampaikan bahwa kegiatan riset dan pengembangan pertanian diutamakan untuk kegiatan in house research, kegiatan mendukung program utama dan program strategis. Puslitbangnak yang mengemban tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang peternakan dan veteriner mempunyai visi: ” Pada tahun
2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan peternakan bertaraf internasional yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk mewujudkan peternakan unggul, berkelanjutan, berbasis sumber daya lokal”. Agar
visi yang dicanangkan dapat terwujud, maka Puslitbangnak harus mempunyai misi yang jelas dan terarah sehingga bermuara pada satu sasaran yang sama. Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Puslitbangnak maka tujuan yang akan dicapai pada tahun 2010-2014 yaitu: 1) Menghasilkan bibit/benih/seed vaksin/mikroba untuk mewujudkan peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan; 2) Menghasilkan teknologi inovatif peternakan dan veteriner mendukung peternakan berkelanjutan; 3) Memberikan rekomendasi alternatif kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif; 4) Membangun jejaring kerjasama penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner baik lembaga nasional maupun internasional; 5) Menyebarluaskan hasil-hasil penelitian melalui publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional, serta menjaring umpan balik teknologi peternakan dan veteriner; dan 6) Mewujudkan lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten. Sementara itu, sasaran Puslitbangnak yang akan dicapai pada tahun 20102014 adalah: 1) Tersedianya teknologi inovatif peternakan dan veteriner; 2) Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi peternakan dan veteriner; 3) Peningkatan hak atas kekayaan intelektual (HKI) komersialisasi hasil penelitian; 4) Tersedianya rekomendasi alternatif kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif; 5) Terwujudnya jejaring kerjasama nasional dan internasional; 6) Terwujudnya publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional; 7) Terakreditasinya lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten; dan 8) Tersedianya pelayanan laboratorium uji. Untuk mencapai sasaran tersebut, Puslitbangnak menetapkan 13 Indikator Kinerja Utama yakni: 1). Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi (galur); 2) Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi (galur); 3) Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner (teknologi); 4) Jumlah bibit/benih sumber ternak dan tanaman pakan ternak (ekor/batang); 5) Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
veteriner (kegiatan); 6) Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner (kegiatan); 7) Jumlah invensi untuk memperoleh HKI (invensi); 8) Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner (rekomendasi); 9) Jumlah kerjasama nasional dan internasional (kerjasama); 10) Jumlah publikasi ilmiah nasional/internasional (jenis publikasi); 11) Jumlah akreditasi manajemen (unit); 12) Jumlah akreditasi laboratorium (unit); dan 13) Jumlah sampel uji (sampel). Kinerja Puslitbangnak pada tahun 2013 secara umum menunjukkan keberhasilan sangat besar dengan rata-rata persentase capaian indikator kinerja di atas persentase target yaitu 163,5%, dengan kisaran antara 66,7 - 340%. Capaian tertinggi terdapat pada capaian indikator kinerja utama kerjasama penelitian (340%), sedangkan persentase terendah pada pencapaian indikator kinerja utama untuk laboratorium terakreditasi (66,7%). Rata-rata realisasi untuk masing-masing sasaran strategis yang dicapai Puslitbangnak adalah: 1) Ketersediaan teknologi inovatif peternakan dan veteriner sebesar 148,1%, 2) Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi peternakan dan veteriner sebesar 224,3%; 3) Peningkatan hak atas kekayaan intelektual (HKI) komersialisasi hasil penelitian sebesar 150,0%; 4) Tersedianya rekomendasi kebijakan sebesar 225%; 5) Terwujudnya jejaring kerjasama nasional dan internasional sebesar 340%; 6) Publikasi ilmiah nasional dan internasional sebesar 116,7%; 7) Terakreditasinya lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten sebesar 83,3%; dan 8) Tersedianya pelayanan laboratorium uji sebesar 100,5%. Jika dilihat dari akuntabilitas keuangan, pada tahun 2013 rata-rata realisasi anggaran Puslitbangnak mencapai sebesar 95,56% dari total anggaran yang diperoleh. Realisasi ini menurun 0,14% dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, dengan peningkatan anggaran sekitar 8,49%. Keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan Puslitbangnak tidak terlepas dari adanya dukungan sumber daya manusia (SDM) yang berpengalaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Peningkatan anggaran kegiatan dari anggaran tahun sebelumnya juga memberi pengaruh pada peningkatan capaian output kegiatan. Namun demikian ke depan perlu dilakukan penyediaan SDM baru karena terjadi penurunan jumlah pegawai dari tahun 2012 sebesar 4,2% dan terjadi penambahan jumlah pegawai yang pensiun dibandingkan 2012. Disamping itu terkait dengan penghematan anggaran, perlu dilakukan sejak dini sehingga tidak mengganggu kegiatan yang akan dilakukan.
2
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
I. PENDAHULUAN Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan
Peternakan
(Puslitbangnak)
merupakan Unit Kerja yang berada di bawah Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian. Puslitbangnak mengemban tugas pokok dan fungsi sebagaimana
tertuang
pada
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor:
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (Lampiran 1). Tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan oleh Puslitbangnak dalam hal: 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pemantauan dan evaluasi penelitian dan pengembangan peternakan; 2. Pelaksanaan
kerjasama
dan
pendayagunaan
hasil
penelitian
dan
pengembangan peternakan; 3. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan peternakan dan; 4. Pengelolaan urusan tata usaha Puslitbangnak. Puslitbangnak sebagai lembaga penelitian penghasil dan perakit teknologi didukung oleh empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu: 1) Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Litvet), Bogor; 2) Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Ciawi; 3) Loka Penelitian Sapi Potong (Lolitsapi), Grati-Pasuruan; dan 4) Loka Penelitian Kambing Potong (Lolitkambing), Sei Putih - Medan. Hingga akhir tahun 2013, Puslitbangnak didukung oleh pegawai yang terdiri dari 681 PNS yang teralokasi pada setiap satuan kerja. Komposisi jumlah tenaga fungsional peneliti dan non peneliti sebanyak 318 orang (46,8%) dan tenaga administrasi sejumlah 363 orang (53,2%). Dengan jenjang fungsional peneliti non klas 17 orang, peneliti pertama 24 orang, dan peneliti Muda 34 orang, peneliti Madya 52 orang dan peneliti Utama 35 orang. Hingga tahun 2013 lingkup Puslitbangnak juga memiliki Profesor Riset sejumlah 17 orang. Sesuai dengan Renstra Badan Litbang Pertanian, ditetapkan bahwa Badan Litbang Pertanian memiliki satu program pada tahun 2010-2014 yaitu ”Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing”, serta 12 kegiatan dimana salah satunya adalah ”Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Peternakan dan Veteriner”. Untuk mendukung program dan kegiatan tersebut, Puslitbangnak menetapkan 11 kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2010-2014. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi program Puslitbangnak, setiap satuan kerja didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana antara lain berupa instalasi kebun percobaan, kandang penelitian dan laboratorium. Terdapat 12
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
lokasi Kebun Percobaan (KP) dengan total luas lahan 186,46 ha yang tersebar di 4 UPT yaitu: 1) BB Litvet (1 KP) seluas 21,06 ha; 2) Balitnak (6 KP) seluas 92,97 ha; 3) Lolitsapi (3 KP) seluas 23,55 ha dan 4) Lolitkambing (1 KP) seluas 48,88 ha. Puslitbangnak juga dilengkapi dengan 57 kandang percobaan serta 20 laboratorium yang terletak di masing-masing UPT, terdiri dari laboratorium nutrisi, reproduksi, radioimmunoassay, service kimia, bakteriologi, virologi, parasitologi, patologi dan toksikologi, laboratorium biosafety level 3 (BSL-3) dan laboratorium zoonosis. Implementasi sistem akreditasi laboratorium telah dilaksanakan sejak tahun 2002. Sejak tahun 2009, laboratorium BB Litvet telah terakreditasi sebagai laboratorium uji berdasarkan ISO 17025-2008 dengan nomor LP-121-IDN. Laboratorium fisiologi nutrisi Balitnak juga telah terakreditasi berdasarkan ISO 17025-2008 dengan nomor LP-347-IDN, sedangkan laboratorium di Lolitsapi dan Lolitkambing saat ini belum terakreditasi. UPT Puslitbangnak telah melakukan banyak kegiatan kerjasama baik secara Nasional maupun Internasional. Mitra dalam negeri berasal dari pihak swasta, BUMN, Pemerintah daerah, perguruan tinggi dan lembaga penelitian lainnya, sementara mitra dari luar negeri antara lain: IAEA (Austria), ACIAR (Australia), University of Queensland, New Zealand (NZAGRC) dan lain-lain. Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja seluruh kegiatan di Puslitbangnak diperlukan adanya pengukuran kinerja sebagai tolak ukur tercapainya target dan sasaran
yang
telah
ditetapkan.
Untuk
mengetahui
akuntabilitas
kinerja
Puslitbangnak, maka perlu disusun suatu laporan pertanggungjawaban dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP yang disusun berdasarkan Permentan No 29 Tahun 2010 ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan masukan guna penyempurnaan penyusunan rencana kerja tahun mendatang dengan tetap memperhatikan kekurangankekurangan yang ada.
4
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Perencanaan Strategis Visi dan Misi Sesuai Rencana Strategis 2010-2014 yang telah ditetapkan maka Puslitbangnak mempunyai visi: “Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan peternakan bertaraf internasional yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk mewujudkan peternakan unggul, berkelanjutan, dan berbasis sumber daya lokal”. Dalam rangka mendukung terealisasinya visi, maka misi Puslitbangnak adalah: 1. Memanfaatkan SDG lokal secara berkelanjutan untuk menghasilkan bibit/benih/seed vaksin/mikroba unggul untuk mewujudkan peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan; 2. Merakit dan mengembangkan teknologi inovatif peternakan dan veteriner mendukung peternakan berkelanjutan; 3. Menghasilkan rekomendasi kebijakan peternakan dan veteriner sesuai dengan dinamika dan perkembangan lingkungan strategis; 4. Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan lembaga terkait di tingkat nasional dan internasional; 5. Menghasilkan publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional, melaksanakan diseminasi hasil penelitian dan menjaring umpan balik teknologi peternakan dan veteriner; 6. Meningkatkan kapasitas sumber daya penelitian secara efektif dan efisien. Tujuan dan Sasaran Tujuan yang akan dicapai sesuai Renstra Puslitbangnak tahun 2010-2014 ditetapkan sebagai berikut: 1. Menghasilkan
bibit/benih/seed
vaksin/mikroba
untuk
mewujudkan
peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan; 2. Menghasilkan teknologi inovatif peternakan dan veteriner mendukung peternakan berkelanjutan; 3. Memberikan rekomendasi alternatif kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif;
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
4. Membangun jejaring kerjasama penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner baik lembaga nasional maupun internasional; 5. Menyebarluaskan hasil-hasil penelitian melalui publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional, serta menjaring umpan balik teknologi peternakan dan veteriner; 6. Mewujudkan
lembaga
penelitian
peternakan
dan
veteriner
yang
kompeten. Sementara itu, sasaran Puslitbangnak yang hendak dicapai pada kurun waktu tahun 2010-2014 adalah: 1. Tersedianya teknologi inovatif peternakan dan veteriner; 2. Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi peternakan dan veteriner; 3. Peningkatan hak atas kekayaan intelektual (HKI) komersialisasi hasil penelitian; 4. Tersedianya rekomendasi alternatife kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif; 5. Terwujudnya jejaring kerjasama nasional dan internasional; 6. Terwujudnya publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional; 7. Terakreditasinya lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten; 8. Tersedianya pelayanan laboratorium uji. Arah Kebijakan dan Strategis Arah kebijakan dan strategi litbang peternakan sejalan dengan arah kebijakan dan strategi Litbang Pertanian serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Renstra Kementerian Pertanian 2010-2014 khususnya yang terkait langsung dengan program Badan Litbang Pertanian yaitu penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing (program 8). Program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut ke arah kebijakan dan strategi litbang peternakan tahun 2010-2014 yaitu: 1. Penguatan inovasi peternakan dan veteriner yang berorientasi ke depan; 2. Outsourcing
pendanaan
dan
tenaga
ahli
melalui
aliansi
strategis/kerjasama penelitian dan pengembangan dengan lembaga internasional/nasional berkelas dunia; 3. Optimalisasi sumber daya penelitian dalam rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian;
6
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
4. Optimalisasi kapasitas unit kerja untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian; 5. Peningkatan efektifitas rekomendasi kebijakan antisipatif dan responsif untuk memecahkan berbagai masalah dan isu-isu peternakan veteriner yang sedang berkembang. Strategi yang diterapkan litbang peternakan berdasarkan orientasi output dan outcome yang ingin dicapai 2010-2014 adalah mengarahkan kegiatan litbang peternakan di masing-masing Unit Kerja pada 2 kategori, sebagai berikut: 1. Scientific
Recognition, yaitu kegiatan penelitian
upstream untuk
menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan pendukung yang mempunyai muatan ilmiah, fenomenal, dan futuristik untuk mendukung peningkatan produksi 5 komoditas prioritas, dan 30 fokus komoditas pertanian; 2. Impact Recognition, yaitu kegiatan litbang yang lebih bersifat penelitian adaptif untuk mendukung pencapaian program utama Kementan dalam pembangunan pertanian. Program dan Kegiatan Sesuai dengan Renstra Badan Litbang Pertanian, ditetapkan bahwa Badan Litbang Pertanian memiliki satu program pada tahun 2010-2014 yaitu ”Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing”, serta 12 kegiatan dimana salah satunya adalah ”Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Peternakan dan Veteriner”. Dalam mendukung program dan kegiatan tersebut, Puslitbangnak menetapkan 11 kegiatan yang akan dijalankan pada tahun 2010-2014 yaitu: 1. Pengkayaan, pengelolaan, pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya genetik ternak, tanaman pakan ternak serta mikroba peternakan dan veteriner; 2. Perakitan rumpun/galur ternak dan tanaman pakan ternak sesuai kebutuhan pengguna; 3. Perakitan inovasi teknologi budidaya ternak dan tanaman pakan ternak mengantisipasi perubahan iklim dalam rangka peningkatan produktivitas ternak dan tanaman pakan ternak hasil pemuliaan, serta multiplikasi bibit unggul untuk mempercepat adopsi rumpun/galur unggul baru; Sesuai dengan Renstra Badan Litbang Pertanian, ditetapkan bahwa Badan Litbang Pertanian memiliki satu program pada tahun 2010-2014 yaitu ”Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing”, serta 12 kegiatan dimana salah
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
satunya adalah ”Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Peternakan dan Veteriner”. Dalam mendukung program dan kegiatan tersebut, Puslitbangnak menetapkan 11 kegiatan yang akan dijalankan pada tahun 2010-2014 yang dikelompokkan dalam kegiatan yaitu: 1. Pengkayaan, pengelolaan, pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya genetik ternak, tanaman pakan ternak serta mikroba peternakan dan veteriner; 2. Perakitan rumpun/galur ternak dan tanaman pakan ternak sesuai kebutuhan pengguna; 3. Perakitan inovasi teknologi budidaya ternak dan tanaman pakan ternak mengantisipasi perubahan iklim dalam rangka peningkatan produktivitas ternak dan tanaman pakan ternak hasil pemuliaan, serta multiplikasi bibit unggul untuk mempercepat adopsi rumpun/galur unggul baru; 4. Penelitian untuk menghasilkan teknologi produksi pendukung peningkatan produktivitas ternak dan tanaman pakan ternak, serta teknologi panen dan pasca panen primer; 5. Penelitian dan pengembangan sistem integrasi ternak dengan komoditas pangan, perkebunan, hortikultura dan kehutanan; 6. Penelitian veteriner untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi ternak, meningkatkan status kesehatan hewan, keamanan pangan dan pengendalian penyakit zoonosis, emerging dan re-emerging diseases dan penyakit hewan menular lainnya; 7. Pengembangan unit perbanyakan bibit ternak dan tanaman pakan ternak serta produksi bibit/benih sumber. 8. Rekomendasi kebijakan berbasis komoditas prioritas, pelaksanaan evaluasi dan tanggap cepat atas isu kebijakan aktual; 9. Penelitian dan pengembangan peternakan berbasis kemitraan; 10. Diseminasi dan promosi hasil penelitian dan pengembangan peternakan; 11. Pengembangan kelembagaan pendukung untuk meningkatkan komoditas prioritas dan fokus komoditas lainnya. Berdasarkan orientasi output, kegiatan litbang di Puslitbangnak diarahkan pada 3 kategori yaitu: 1. Kegiatan utama yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan mendukung empat target sukses Kementan;
8
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
2. Kegiatan
strategis
yaitu
kegiatan
penelitian
dan
pengembangan
peternakan untuk mempercepat pematangan teknologi dan meningkatkan efektifitas pemanfaatan sumber daya penelitian (misalnya konsorsium, KKP3T dan PKPP Ristek); 3. Kegiatan in house yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi teknologi, diseminasi dan kelembagaan pendukung sesuai tupoksi masing-masing UPT. Indikator Kinerja Utama Dari beberapa definisi tentang indikator kinerja salah satu diantaranya lndikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang rnenggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan. lndikator kinerja memberikan penjelasan, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, mengenai apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuan sudah tercapai. Puslitbangnak dalam Renstra Puslitbangnak 2010-2014 Edisi Revisi-1, (Lampiran 2) telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah sebagai berikut: 1. Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi 2. Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi 3. Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner 4. Jumlah bibit/benih sumber ternak 5. Jumlah bibit/benih sumber tanaman pakan ternak 6. Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner 7. Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner 8. Jumlah invensi untuk memperoleh HKI 9. Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner 10. Jumlah kerjasama nasional dan internasional 11. Jumlah publikasi ilmiah nasional/ internasional 12. Jumlah akreditasi manajemen 13. Jumlah akreditasi laboratorium 14. Jumlah hasil sampel uji IKU tersebut dituangkan dalam kegiatan masing-masing UK/UPT dalam dokumen
anggaran
(RKAKL/DIPA)
yang
berbentuk
target
output
yang
direncanakan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
2.2. Perencanaan Kinerja Perencanaan Kinerja secara umum mengacu pada program pembangunan pertanian nasional dan kebutuhan stakeholder (pemangku kepentingan). Juga berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang dituangkan dalam Rencana Strategis serta untuk operasional penganggaran dalam RKAK/L dan DIPA. Dalam perencanaan pelaksanaan kegiatan ditetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT). RKT Puslitbangnak tahun 2013 (Lampiran 3) ditetapkan pada bulan Mei 2012. Secara lengkap RKT memuat sasaran strategis, indikator kinerja serta target yang direncanakan (tabel 1). Tabel 1.
Rencana Kinerja Tahunan Puslitbangnak tahun 2013
Sasaran Strategis Tersedianya teknologi inovatif peternakan dan veteriner
Indikator Kinerja Utama Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner Jumlah bibit/benih sumber ternak
Target 7 galur 112 galur 24 teknologi 7.500 ekor
Jumlah bibit/benih sumber tanaman pakan ternak
20.000 batang
Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi peternakan dan veteriner
Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner
5 kegiatan
Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner
7 kegiatan
Peningkatan hak atas kekayaan intelektual (HKI) komersialisasi hasil penelitian
Jumlah invensi untuk memperoleh HKI
Tersedianya rekomendasi alternatif kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif
Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner
4 rekomendasi
Terwujudnya jejaring kerjasama nasional dan internasional
Jumlah kerjasama nasional dan internasional
10 kerjasama
Terwujudnya publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional
Jumlah publikasi ilmiah nasional/ internasional
10
2 invensi
12 jenis publikasi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target
Terakreditasinya lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten
Jumlah akreditasi manajemen
5 unit
Jumlah akreditasi laboratorium
3 unit
Tersedianya pelayanan laboratorium uji
Jumlah hasil sampel uji
22.700 sampel
2.3. Penetapan Kinerja Penetapan
Kinerja
(PK)
merupakan
pernyataan
komitmen
yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam waktu 1 tahun. PK merupakan kesepakatan antara pengemban tugas (penerima amanah) dengan atasannya (pemberi amanah). Tujuan PK ini adalah untuk mendorong komitmen penerima amanah dalam melaksanakan amanah yang diterimanya sekaligus terus meningkatkan kinerjanya. PK juga berfungsi untuk
menciptakan
tolak
ukur
kinerja
sebagai
alat
untuk
menilai
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. PK Puslitbangnak tahun 2013 mencakup sasaran strategis, indikator kinerja utama (IKU) dan target yang akan dicapai seperti pada tabel 2. PK dibuat berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2013 (RKT) yang sudah disusun pada tahun sebelumnya (2012) yang merupakan implementasi dari Renstra Puslitbangnak. PK Puslitbangnak ditandatangani oleh Kepala Puslitbangnak dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Litbang Pertanian (Lampiran 4). Tabel 2.
Penetapan Kinerja Puslitbangnak pada tahun 2013
Sasaran Strategis Tersedianya teknologi inovatif peternakan dan veteriner
Indikator Kinerja Utama
Target
Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi
25 galur
Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi
112 galur
Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner Jumlah bibit/benih sumber ternak
61 teknologi 6.230 ekor
Jumlah bibit/benih sumber tanaman pakan ternak
18.000 batang
Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner
5 kegiatan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target
Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi peternakan dan veteriner
Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner
7 kegiatan
Peningkatan hak atas kekayaan intelektual (HKI) komersialisasi hasil penelitian
Jumlah invensi untuk memperoleh HKI
Tersedianya rekomendasi alternatif kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif
Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner
4 rekomendasi
Terwujudnya jejaring kerjasama nasional dan internasional
Jumlah kerjasama nasional dan internasional
10 kerjasama
Terwujudnya publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional
Jumlah publikasi ilmiah nasional/ internasional
Terakreditasinya lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten
Jumlah akreditasi manajemen
5 unit
Jumlah akreditasi laboratorium
3 unit
Tersedianya pelayanan laboratorium uji
Jumlah hasil sampel uji
2 invensi
12 jenis publikasi
22.700 sampel
PK Puslitbangnak 2013 didukung oleh alokasi dana setelah penghematan dan penambahan hibah langsung luar negeri sebesar Rp. 164.862.811.000,dengan
rincian:
(1)
Rp.43.050.973.000,-
Puslitbangnak (3)
Balitnak
Rp.11.638.375.000,Rp.69.610.262.000,-
(2) (4)
BB
Litvet
Lolitsapi
Rp.25.066.799.000,- dan (5) Lolitkambing Rp.15.496.402.000,-
12
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
III. AKUNTABILITAS KINERJA Sesuai dengan Renstra 2010-2014, Puslitbangnak menetapkan delapan (8) sasaran yang akan dicapai untuk tahun anggaran 2012. Kedelapan sasaran tersebut selanjutnya dirinci dengan tiga belas (13) indikator kinerja utama Puslitbangnak sesuai dengan target yang hendak dicapai. Secara umum, realisasi sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa kedelapan sasaran tersebut telah dapat dicapai dengan hasil sangat baik. 3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Pengukuran capaian kinerja Puslitbangnak Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja dengan realisasinya (Lampiran 5). Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tersebut diilustrasikan dalam tabel 3. Tabel 3.
Target dan capaian kinerja utama masing-masing indikator tahun 2013
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Tersedianya teknologi inovatif peternakan dan veteriner
Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi
25 galur
25 galur
100,0
Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi
112 galur
164 galur
146,4
Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner
61 teknologi
59 teknologi
96,7
Jumlah bibit/benih sumber
6.230 ekor
11.699 ekor
187,8
Jumlah bibit/benih sumber tanaman pakan ternak
18.000 batang
38.000 batang
211,1
Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi peternakan dan veteriner
Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner
5 kegiatan
6 kegiatan
120,0
Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner
7 kegiatan
23 kegiatan
328,6
Peningkatan hak atas kekayaan intelektual (HKI) komersialisasi hasil penelitian
Jumlah invensi untuk memperoleh HKI
2 invensi
3 invensi
150,0
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
4 rekomendasi
9 rekomendasi
225,0
10 kerjasama
34 kerjasama
340,0
12 jenis publikasi
14 jenis publikasi
116,7
Tersedianya rekomendasi alternatif kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif
Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner
Terwujudnya jejaring kerjasama nasional dan internasional
Jumlah kerjasama nasional dan internasional
Terwujudnya publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional
Jumlah publikasi ilmiah nasional/ internasional
Terakreditasinya lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten
Jumlah akreditasi manajemen
5 unit
5 unit
100,0
Jumlah akreditasi laboratorium
3 unit
2 unit
67,7
Tersedianya pelayanan laboratorium uji
Jumlah sampel uji
22.700 sampel
22.820 sampel
100,5
Berdasarkan tabel 3, kinerja Puslitbangnak pada tahun 2013 secara umum menunjukkan keberhasilan sangat besar dengan persentase capaian di atas persentase target yang telah ditetapkan pada Rencana Kinerja Tahun 2013. Ratarata persentase capaian indikator kinerja utama adalah 163,5%, dengan kisaran antara 66,7-340%. Dari 8 sasaran yang akan dicapai oleh Puslitbangnak di tahun 2013, persentase tertinggi terdapat pada capaian untuk indikator kinerja utama kerjasama penelitian yakni mencapai 340% melalui kegiatan penelitian dan pengembangan peternakan berbasis kemitraan. Sementara itu persentase terendah pada jumlah akredtasi laboratorium (66,7%), dimana dari target 3 laboratorium tercapai 2 laboratorium yang terakreditasi. Rata-rata persentase capaian untuk masing-masing sasaran strategis adalah: 1) Tersedianya teknologi inovatif peternakan dan veteriner sebesar 148,4%, 2) Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi peternakan dan veteriner sebesar 224,3%; 3) Peningkatan hak atas kekayaan intelektual (HKI) komersialisasi hasil penelitian sebesar 150,0%; 4) Tersedianya rekomendasi kebijakan sebesar 225%; 5) Terwujudnya jejaring kerjasama nasional dan
14
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
internasional sebesar 340%; 6) Terwujudnya publikasi ilmiah nasional dan internasional sebesar 116,7%; 7) Terakreditasinya lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten sebesar 83,3%, dan 8) Tersedianya pelayanan laboratorium uji sebesar 100,5%. 3.2. Analisis Capaian Kinerja Analisis dan evaluasi capaian indikator kinerja utama tahun 2013 Puslitbangnak dilakukan secara lebih terinci terhadap masing-masing sasaran strategis. Analisis dan evaluasi pencapaian indikator kinerja utama dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan antara target dan realisasi, disamping juga membandingkan antara realisasi tahun 2013 dengan realisasi yang sudah dicapai pada tahun sebelumnya (2010-2012) (Lampiran 6). Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kinerja Puslitbangnak dalam mencapai 8 sasaran strategis di tahun 2013, persentasenya telah mencapai 163,5%. Persentase capaian ini mengalami penurunan sekitar 33,6% dari capaian kinerja indikator utama pada tahun sebelumnya (2012) yang mencapai 246,3%.
Sasaran 1
Tersedianya Teknologi Inovatif Peternakan dan Veteriner
Sasaran strategis pertama yang akan dicapai Puslitbangnak ini diukur dengan 5 indikator kinerja utama, yaitu: 1) Galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi; 2) SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi; 3) Inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner; 4) Bibit/benih sumber ternak; dan 5) Bibit/benih sumber tanaman pakan ternak. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tersebut digambarkan seperti dalam tabel 4. Indikator kinerja sasaran 1 yang telah ditargetkan pada tahun 2013 secara umum tercapai sangat baik dengan rata-rata capaian 148,4%. Sasaran 1 dicapai dari 51 RPTP/Proposal yang ditetapkan oleh Puslitbangnak kemudian dirinci dalam 128 ROPP (Rencana Operasional Penelitian Pertanian) yang tersebar di empat UPT yaitu BB Litvet, Balitnak, Lolitsapi dan Lolitkambing. Tabel 4 menunjukan bahwa pada umumnya indikator kinerja utama sudah tercapai sangat baik dengan masing-masing persentase capaian di atas 95%.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Tabel 4.
Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 1 tahun 2013 Target
Realisasi
%
Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi
Indikator Kinerja
25 galur
25 galur
100,0
Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi
112 galur
164 galur
146,4
61 teknologi
59 teknologi
96,7
6.230 ekor
11.699 ekor
187,8
18.000 batang
38.000 batang
211,1
Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner Jumlah bibit/benih sumber Jumlah bibit/benih sumber tanaman pakan ternak
Realisasi galur harapan ternak dan TPT spesifik lokasi yang dihasilkan Puslitbangnak mencapai 100% dari jumlah yang ditargetkan. Galur harapan tersebut meliputi: Domba Komposit Garut; Domba Komposit Sumatera; Kambing Sintetis Indonesia; Kambing Boerka, Kambing Boerawa, Kambing Boer; Ayam KUB Kaki Kuning line-2; Ayam KUB Kaki Kuning; Bibit Ayam Local untuk pedaging; Bibit Ayam Jantan SENSI-G3; Ayam GAOK-G1; Bibit Ayam KUB calon Grand Parent (GP); Itik EPMP; Rumpun Itik tidak rontok bulu; Itik Alabio sebagai Bibit GPS dan PS itik petelur; Itik Mojosari sebagai Bibit GPS dan PS Itik Petelur; Kelinci Hycole; Kelinci Hyla; Kelinci Pedaging FZ-3; Bibit Sapi FH produksi tinggi protein susu; Bibit kerbau pejantan unggul; benih Calopogonium mucunoides toleran lahan masam; Bibit
Panicum maximum cv purple guinea toleran lahan masam; Bibit tanaman pakan Lablab purpureus toleran lahan masam dan benih Clitoria ternatea toleran lahan masam. Pembentukan galur harapan dilakukan melalui kegiatan: 1) Pembentukan kambing perah Indonesia unggul melalui persilangan dan peningkatan efisiensi pakan; 2) Pembentukan bibit unggul ayam lokal melalui teknologi pemuliaan dan peningkatan efisiensi penggunaan pakan; 3) Pembentukan galur itik pedaging unggul lokal dan peningkatan efisiensi penggunaan pakan; 4) Pemantapan adaptabilitas domba komposit di lahan kering; 5) Perakitan kambing unggul Boerka; 6) Perakitan kambing unggul Boerawa, 7) Pembentukan rumpun kelinci pedaging FZ-3 melalui seleksi, dan 8) Peningkatan produktivitas hijauan pakan untuk kondisi sub optimal. SDG ternak, TPT dan mikroba veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi, meningkat dari target yang ditetapkan dengan tambahan 48 isolat
16
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
mikroba veteriner. Dengan demikian jumlah isolat veteriner menjadi 148 isolat. Capaian mikroba veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi, dijelaskan secara mendetail dan tersendiri dalam LAKIP BB Litvet. Sementara itu untuk enam belas (16) galur ternak yang dihasilkan meliputi Itik (Mojosari Putih, Peking, Cirebon, Cihateb, Entok Putih), Domba (Saint croix, Garut, Sumatera), Kambing (Etawah, Anglo Nubion), Kelinci (Rex, Satin, Reza), Ayam KUB, Calopogonium mucunoides dan Rusa Timor. Dengan demikian jumlah SDG total yang dihasilkan adalah 164 galur. Inovasi teknologi peternakan dan veteriner yang dihasilkan oleh lingkup Puslitbangnak meliputi: 1. Teknologi diagnosis meliputi: Teknik RT-PCR untuk deteksi VBD untuk deteksi adanya virus penyebab penyakit BEF pada vector; Teknik multiplek PCR untuk deteksi 2-3 jenis virus DNA penyebab penyakit unggas; Antiserum dan ekstrak DNA Leptospira untuk amplifikasi gen LipL32 dengan teknik PCR; Metode Lateral Flow Test (LFT) untuk deteksi bakteri
M. Paratubercullosis; Antigen M. gallisepticum untuk ELISA; Teknik deteksi keracunan herbisida pada ternak; Pola frekuensi kejadian dan distribusi kasus HPAI pada itik; Teknik pengendalian penyakit HPAI H5N1 2.3.2 pada itik 2. Teknologi vaksin dan obat hewan meliputi: Teknologi vaksin bivalen inaktif untuk pengendalian penyakit PI-3 dan IBR pada sapi; Teknologi pengembangan vaksin ND generasi baru (GVII); Efikasi vaksin AI H5N1; Teknologi obat biofarmaka untuk hewan (anti cendawan asal herbal untuk pengendalian cemaran cendawan pada pakan ternak); Teknologi suplementasi coccidiostat herbal pada ayam KUB dan Teknologi FELISA untuk deteksi penyakit Surra. 3. Inovasi teknologi veteriner meliputi : Teknik pemanfaatan isolat lokal bakteri produsen bakteriosin; Bacteriphage sebagai control biologi bakteri
E. Coli; Teknologi deteksi residu obat hewan golongan b-agonis pada daging sapi; informasi data genetika kekerabatan pada virus-virus vaksin Infectious bronchitis (IB) dan virus IB lapang; Deteksi dioksin pada produk peternakan sapi potong dengan GC-MS/MS; Teknologi identifikasi faktor resiko yang berperan dalam penyebaran penyakit HPAI pada itik; Bacteriphage sebagai kontrol biologi bakteri E. Coli dan Teknologi monitoring vektor Surra dan derajat patogenitas Trypanosoma evansi;
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Teknologi pengendalian penyakit mastitis mikotik pada sapi perah; data penyakit penyebab wabah. 4. Inovasi teknologi pengendalian penyakit hewan strategis sebanyak 4 buah meliputi:; Teknik pengendalian kematian anak sapi dengan formula yang mengandung immunoglobulin; Teknik direct rapid immunohistochemistri test (d-RIT) untuk deteksi virus Rabies pada organ otak dengan preparat sentuh/ulas; Teknik PCR untuk mendeteksi adanya bovine leukimia virus dan bisa digunakan untuk screening penyakit EBL pada sapi; Teknik Brucellosis menggunakan antigen RB51 dengan uji CFT; Teknik deteksi cepat gangguan metabolisme pada anak sapi potong; Teknik deteksi keracunan herbisida pada ternak. 5. Teknologi pemuliaan meliputi: Teknologi identifikasi gen MX pada ayam KUB sebagai penciri resistensi avian influenza; teknologi seleksi analisis gen prolaktin pada itik PMP sebagai bibit induk itik pedaging. 6. Teknologi reproduksi meliputi: Teknologi peningkatan kualitas semen melalui perbaikan protein ransum berbasis limbah sawit; Teknologi peningkatan reproduksi sapi induk melalui pemberian protein ransum berbasis limbah sawit; Teknologi penyuntikan prostagalndin dan waktu penyuntikan PMSG terhadap persentase birahi ternak kambing PE; Teknologi pemberian antioksidan untuk peningkatan kualitas sperma kambing PE; Teknologi IB melalui mikroencapsulasi spermatozoa dan sinkronisasi estrus menggunakan hormone spray; Teknologi IB pada kerbau menggunakan semen beku hasil sexing, Teknologi produksi semen beku kerbau sungai.
Serbuk daun binahong sebagai antikoksidiosis
18
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
7. Teknologi hijauan pakan ternak meliputi: Teknologi budidaya berbagai varietas rumput gajah yang efisien berdasarkan produktivitas dan hasil uji kecernaan in sacco; Teknologi budidaya kalopo yang optimal untuk lahan kering masam di perkebunan kelapa sawit; Teknologi mutasi tanaman pakan Clitoria ternatea melalui sinar gamma. 8. Teknologi pakan meliputi: Teknologi pembuatan pakan komplit berbasis serat perasan buah sawit; Formulasi pakan ekonomis berbasis sagu; Formulasi pakan ekonomis berbasis sagu; Teknologi pakan yang efisien berbasis limbah pertanian dan perkebunan untuk sapi PO bunting; Teknologi formulasi pakan berbasis limbah pertanian dan perkebunan yang mampu menurunkan gas methan > 10 %; Teknologi ransum sapi potong yang efisien berbasis kelapa sawit rendah emisi gas karbon dan methan; Teknologi pembibitan dan penggemukan sapi potong berbasis pakan lokal; Teknologi silase kulit buah kakao untuk pengganti rumput; Teknologi produksi enzim BS4 skala menengah; Teknologi fermentasi tongkol jagung pengganti rumput dalam pakan domba; Teknologi pemanfaatan aditif pada ransum kelinci berbasis dedak dan BIS pada kelinci lepas sapih; Teknologi penetapan kebutuhan rasio ADF/lignin untuk perbaikan fungsi kecernaan pada kelinci lepas sapih; Teknologi penetapan kebutuhan
rasio
lysine/DE
pada
tingkat
ADF/lignin
tetap
untuk
peningkatan kinerja kelinci induk dan lepas sapih; Teknologi pemberian Ca lemak sebagai sumber energi dari tepung lerak sebagai pakan imbuhan pada anak sapi perah; Teknologi formula pakan menggunakan legume arachis untuk meningkatkan produksi susu induk sapi FH. Teknologi yang dihasilkan pada tahun 2013 sejumlah 59 jenis teknologi dan jumlah tersebut akan bertambah sekitar 3 teknologi lagi, yaitu dari kegiatan penelitian
veteriner
mendukung
peningkatan
kapasitas
produksi
ternak,
meningkatkan status kesehatan hewan, keamanan pangan dan pengendalian penyakit zoonosis, emerging dan re-emerging diseaseas dan penyakit hewan menular lainnya. Hal ini terjadi karena beberapa kegiatan membutuhkan penambahan waktu pelaksanaan kegiatan karena pelaksanaan kegiatan di TA 2013 terkendala dengan adanya renovasi laboratorium. Bibit/benih sumber ternak dan tanaman pakan, berupa penyediaan ternak dan TPT yaitu Ayam KUB (DOC, induk dan jantan), Itik Alabio (DOD), Domba Komposit Sumatera (jantan dan betina), Kelinci Pedaging FZ3 (betina dan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Domba Komposit Sumatera
Kambing Boerka
pejantan), Sapi PO, dan Kambing Boerka. Sedangkan untuk tanaman yaitu tanaman Calopogonium, Panicum maximum, Paspalum atratum, Stylosanthes
scabra, Lab-lab purpureus, Pulai, Murbei dan Rumput Gajah kerdil. Realisasi bibit unggul ternak sebanyak 11.699 ekor (187,8%) dari target 6230 ekor, yaitu 1102 ekor Sapi PO, Ayam KUB 8930 ekor, Itik Alabio 603 ekor, Itik Mojosari 144 ekor, Kelinci 608 ekor, Domba Komposit Sumatera 157 ekor dan Kambing Boerka 155 ekor. Realisasi benih unggul tanaman pakan ternak sampai bulan Desember 2013 sebesar 211,1% (38.000 batang) yaitu Benih Calopogonium 15900 benih, Panicum
maximum 1000 pols, Paspalum atratum 500 pols, Stylosanthes scabra 500,
Ayam KUB Betina dan Kelinci Rex
20
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Lab-lab purpureus 100 batang, tanaman Pulai, Murbei dan Rumput Gajah kerdil (20.000 batang). Pencapaian output dilakukan melalui kegiatan: 1) Pemanfaatan bibit unggul ternak unggas; 2) Perbanyakan bibit unggul ternak domba; 3) Pembentukan pejantan unggul sapi PO; 4) Perbanyakan benih sumber Kambing Boerka; 5) Formulasi pakan anti ektoparasit untuk peningkatan produktivitas ternak; 6) Kualitas nutrisi dan karakteristik agronomi beberapa spesies tanaman murbei sebagai sumber protein kambing. Analisis capaian berdasarkan persentase capaian IKU, persentase capaian IKU tahun 2013 dibandingkan dengan capaian tahun 2012 dan 2010, yang mendukung sasaran 1 ini cenderung mengalami penurunan dengan rincian seperti ditunjukkan pada tabel 5. Namun jika berdasarkan nilai capaian output terjadi peningkatan karena nilai target output juga meningkat (Lampiran 6). Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi yang dihasilkan pada tahun 2013 mencapai 25 galur meningkat 10 galur, dibandingkan realisasi tahun 2012 yang menghasilkan 15 galur. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi penurunan capaian sebesar 60%, dan tahun 2010 penurunan sebesar 64,7%, hal itersebut terjadi akibat dari meningkatnya target dari 6 galur menjadi 25 galur disesuaikan dengan RKAKL. Tabel 5.
Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2013 dalam mencapai sasaran 1 % Kenaikan/ Penurunan
% Realisasi Indikator Kinerja 2013
2012
2011
2010
20122013
20102013
Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi
100,0
250,0
233,3
283,3
(60,0)
(64,7)
Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi
146,4
129,5
108,0
100,9
13,1
45,1
Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner
96,2
237,5
120,8
116,7
(59,3
(17,1)
Jumlah bibit/benih sumber ternak
187,8
961,4
356,8
768,2
(80,5)
(75,6)
Jumlah bibit/benih sumber tanaman pakan ternak
211,1
130,0
100,0
114,0
62,4
85,2
148,4
381,7
183,8
276,6
(38,2)
(46,4)
Per Sasaran
* Angka dalam tanda kurung menunjukkan nilai penurunan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi, pada tahun 2013 tercapai sebanyak 164 galur meningkat sekitar 13%, dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 145 galur. Jumlah capaian ini juga masih lebih tinggi dari yang dihasilkan pada tahun 2010 yaitu 113 galur atau terjadi peningkatan sebesar 45,1%. Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner sejak tahun 2010 hingga 2013 meningkat cukup besar. Hal ini karena jumlah kegiatan penelitian peternakan dan veteriner yang bertambah sehingga target juga meningkat, seiring dengan peningkatan anggaran penelitian yang signifikan. Namun pada tahun 2013 inovasi teknologi yang dihasilkan tidak sesuai target (59 teknologi) dari target (61 teknologi) dengan capaian sebesar 96,7%. Serta bila dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2010 capaian menurun sebesar 59,3% dan 17,1%, seiring meningkatnya target yang ditetapkan. Demikian halnya juga untuk jumlah bibit yang dihasilkan, persentase capaian meningkat dari jumlah yang dihasilkan tahun 2012 yakni 8.172 ekor dan 1.300 batang (961,4% dan 130,0%) dan dari tahun 2010 yakni 4.417 ekor dan 798 batang (768,2% dan 114%), dengan penetapan target tahun 2013 yang meningkat (6230 ekor ternak, 18.000 batang TPT) lebih tinggi dari tahun 2012 (850 ekor ternak, 1000 batang TPT), tetapi bila dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2010 capaian jumlah bibit sumber ternak menurun sebesar 80,5% dan 75,6%, tetapi untuk bibit sumber tanaman meningkat sebesar 62,4 dan 85,2% .
Sasaran 2
Terselenggaranya Diseminasi Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner
Indikator pencapaian sasaran 2 didasarkan pada pencapaian 2 (dua) kinerja utama yakni: 1) pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner; dan 2) ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tersebut ditunjukkan seperti dalam tabel 6. Indikator kinerja sasaran 2 yang telah ditargetkan pada tahun 2013 secara umum tercapai sangat baik dengan rata-rata capaian sebesar 224,3%. Berdasarkan tabel 6, capaian 2 indikator kinerja utama yang mendukung sasaran ini, persentasenya di atas 100%. Dari 5 target pertemuan ilmiah yang direncanakan, terealisir 6 (tujuh) kegiatan pertemuan ilmiah yakni:
22
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Tabel 6.
Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 2 tahun 2013 Indikator Kinerja
%
Target
Realisasi
Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner
5 kegiatan
6 kegiatan
120,0
Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner
7 kegiatan
23 kegiatan
328,6
1) International workshop on Data Inventory and Mitigation of Carbon Emission
and Nitrogen Cycling from Livestock in Indonesia; 2) Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Medan, 3 – 4 September 2014; 3) Workshop Pemulia Lingkup Badan Litbang Pertanian, Palembang; 4) Workshop Kerjasama; 5) Pelatihan dan Pertemuan Ilmiah Nasional Patologi Veteriner XII dan Munas APVI X dan 6) Workshop Internasional Kelinci di Bali. Ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner yang diikuti oleh lingkup Puslitbangnak cukup banyak baik yang dilaksanakan oleh Puslitbangnak sendiri, maupun UK lain lingkup dan di luar Badan Litbang Pertanian. Beberapa ekspose yang diikuti Puslitbangnak adalah: 1) Agrinex, 4-7 April 2013; 2) Open House BBSDLP, 16 April 2013; 3) Climate Change Education Expo, 18-21 April 2013; 4) Gelar Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, 24-26 April 2013; 5) Agro and Food Expo, Jakarta 23-26 Mei 2013; 6) Pekan Informasi Nasional, Medan 2428 Mei 2013; 7) Hari Susu Nusantara, Bukittinggi, 30 Mei – 2 Juni 2013; 8)
Indolivestock, Bali, 5-7 Juni 2013; 9) Ritech Expo Hateknas, TMII, Jakarta, 29 Agustus – September 2013; 10) Pameran ENIP, JCC, Jakarta 30 Agustus – 1 September 2013; 11) Pameran Peternakan dan Veteriner, Medan, 3-4 September 2013; 12) Teknologi Tepat Guna (TTG), Padang, 26 – 30 September 2013; 13)
International Livestock and Dairy Expo (ILDEX Indonesia), Jakarta 2-5 Oktober 2013; 14) Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N), Yogyakarta, 2- 7 Oktober 2013; 15) Bursa Hewan Qurban, 5-15 Oktober 2013; 16) Kongres Himpunan Peneliti Indonesia, Jakarta, 17 Oktober 2013; 17) Hari Pangan Sedunia ke-33; 18) Pasar Agroinovasi Badan Litbang Pertanian, Bogor, 27 Oktober 2013; 19) Kunjungan Perpustakaan, PUSTAKA, 31 Oktober – 2 November 2013; 20) Book Fair, GBK, 210 November 2013; 21) International Conference on Agricultural Post Harvest
Handling and Processing (ICAPHP); 22) Pekan Agri & Agro, TMII, 29 November –
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
1 Desember 2013 dan 23) Halal Food Expo di Assembly Hall JCC, Jakarta 19 – 21 Desember 2013. Jika dibandingkan dengan capaian kegiatan tahun 2013, persentase capaian kegiatan untuk mendukung sasaran 2 sebesar 224,3%, ini mengalami peningkatan 17,2%, dibandingkan dengan capaian tahun 2012 yang mencapai 191,45% dengan rincian seperti yang ditunjukkan pada tabel 7. Tetapi persentase sasaran ini menurun sebesar 7,7% dari capaian yang sudah diperoleh di tahun 2010 yakni 242,9%. Jumlah pertemuan ilmiah yang dilakukan pada tahun 2013 menurun (6 kegiatan), jika dibandingkan dengan pertemuan ilmiah yang dilakukan tahun 2012 (7 kegiatan). Namun meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2010 (5 kegiatan). Tabel 7.
Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2013 dalam mencapai sasaran 2 % Kenaikan/ Penurunan
% Realisasi Indikator Kinerja 2013
2012
2011
2010
20122013
20102013
Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner
120,0
140,0
120,0
100,0
(14,3)
(20,0)
Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner
328,6
242,9
257,1
385,7
35,3
(14,8)
224,3
191,4
238,6
242,9
17,2
(7,7)
Per Sasaran
* Angka dalam tanda kurung menunjukkan nilai penurunan
Kepala Badan Litbang Pertanian pada Acara Pekan Agroinovasi
24
Domba Komposit Sumatera pada Stand pameran outdoor, ILDEX
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Sasaran 3
Peningkatan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) Komersialisasi Hasil Penelitian
Sasaran strategis ketiga yang dicapai Puslitbangnak diukur dengan 1 indikator kinerja utama, yaitu jumlah invensi untuk memperoleh HKI dengan capaian target sebesar 150,0% (tabel 8). Berdasarkan Tabel 8 terlihat bahwa tercapai 3 invensi yang diajukan untuk memperoleh HKI pada tahun 2013 yaitu 1) Alat pembuat bolus yang dapat dibongkar pasang dengan No Registrasi S00201200211; 2) Formulasi nematofagus pada ternak ruminansia dengan No Registrasi P00201200900 dan 3) Formulasi suplemen probiotik untuk ternak dan ikan dengan No Registrasi P0020120898. Dengan demikian, maka realisasi jumlah invensi untuk memperoleh HKI mencapai 150% dari yang telah ditargetkan. Sosialisasi yang intensif diperlukan agar pemahaman tentang ruang lingkup HKI lebih dipahami terutama oleh para peneliti. Tabel 8.
Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 3 tahun 2013 Indikator Kinerja
Jumlah invensi untuk memperoleh HKI
Sasaran 4
Target
Realisasi
2 invensi
3 invensi
% 150,0
Tersedianya Rekomendasi Alternatif Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Veteriner yang Bersifat Antisipatif dan Responsif
Untuk mencapai sasaran 4, indikator kinerja utama yang mendukung adalah rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner. Indikator kinerja sasaran 4 yang ditargetkan pada tahun 2013, tercapai sangat baik dengan capaian 225% seperti ditunjukkan pada tabel 9. Sasaran 4 dicapai melalui kegiatan rekomendasi kebijakan berbasis komoditas prioritas, pelaksanaan evaluasi dan tanggap cepat atas isu kebijakan aktual. Kegiatan ini dijabarkan dalam sub kegiatan yakni Analisa kebijakan Peternakan dan Veteriner. Pada tahun 2013, terdapat 9 rekomendasi kebijakan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
peternakan dan veteriner yang dihasilkan yaitu: 1) Kajian Responsif terhadap “Rencana Program penelitian Veteriner dalam Merespon Terjadinya Kematian Itik”; 2) Kajian Responsif Pengembangan Sapi Potong di BUMN: Model Pengembangan Sapi Terintegrasi untuk Meningkatkan Carrying Capacity Padang Penggembalaan di PT. Buli, Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan; 3) Rekomendasi Kebijakan terkait dengan Pengembangan Struktur Kemitraan Industri Susu Usaha Kecil Menengah Menuju Mayarakat ASEAN 2015; 4) Rekomendasi Kebijakan terkait Dengan Dinamika Harga Pangan Asal Ternak Menjelang dan Sesudah Hari Idul Fitri Tahun 2013; 5) Rekomendasi Kebijakan Atas Kebijakan Impor Sapi Siap Potong; 6) Kajian Responsif terhadap Rencana Pemerintah untuk Impor 80 Ribu Ekor Sapi Hidup Menjelang Hari Idul Adha 1434 H; 7) Rekomendasi Kebijakan terhadap Rencana Investasi Sapi Potong di Luar Negeri; 8) Kajian Antisipatif Diversifikasi Produk Ternak Untuk Mencukupi Kebutuhan Protein Asal Ternak Di Indonesia dan 9) Kajian Antisipatif Arah Penelitian HPAI Mendukung Rencana Indonesia Bebas Penyakit HPAI Pada Unggas Tahun 2020. Dua rekomendasi kebijakan tersebut sudah dicetak dalam bentuk booklet. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 capaian 150% (6 rekomendasi), dan 2010 capaian 166,7% (5 rekomendasi) capaian rekomendasi yang dihasilkan tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 50% dan 35%. Tabel 9.
Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 4 tahun 2013 Indikator Kinerja
Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner
26
Target
Realisasi
%
4 rekomendasi
9 rekomendasi
225,0
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Booklet Rekomendasi Kebijakan Peternakan dan Veteriner
Sasaran 5
Terwujudnya Jejaring Kerjasama Nasional dan Internasional
Sasaran 5, diukur dengan 1 indikator kinerja utama, yaitu jumlah kerjasama nasional dan internasional dengan capaian di tahun 2013 menunjukkan hasil yang sangat baik (340%). Jumlah target dan realisasi ditunjukkan pada tabel 10. Tabel 10.
Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 5 tahun 2013 Indikator Kinerja
Jumlah kerjasama nasional dan internasional
Target
Realisasi
%
10 kerjasama
34 kerjasama
340,0
Sasaran 5 dicapai melalui 1 kegiatan yaitu pengembangan kerjasama bidang peternakan. Kerjasama penelitian dan pengembangan yang dihasilkan terbagi dalam kerjasama dalam negeri maupun luar negeri (tabel 11).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Tabel 11.
Mitra kerjasama nasional dan internasional yang dimiliki oleh UPT lingkup Puslitbangnak Mitra Kerjasama
Jenis Kerjasama
Kerjasama Nasional 1.
Ristek
Penelitian dan Pengembangan
2.
Badan Litbang Pertanian
Kerjasama kemitraan (penelitian Methana))
3.
Badan Litbang Pertanian
Kerjasama kemitraan (workshop pemuliaan)
4.
Institusi terkait Badan Litbang
KKP3N
5.
Farmindo
Workshop Internasional
6.
Kelompok Tani Ternak Bangun Rejo desa Polosiri kec. Bawen Kab. Semarang.
Kerjasama Penelitian/ Pemanfaatan Pejantan
7.
Kelompok Tani Ternak Sedyo Makmur desa Gayamharjo kec. Prambanan Kab. Sleman
Kerjasama Penelitian/ Pemanfaatan Pejantan
8.
Kelompok Tani Ternak Sido Dadi desa Potorono kec. Banguntapan Kab. Bantul
Kerjasama Penelitian/ Pemanfaatan Pejantan
9.
Kelompok Tani Ternak Bangu Jaya desa Sumbertaman kec. Wonoasih Kota Probolinggo
Kerjasama Penelitian/ Pemanfaatan Pejantan
10. Dinas Peternakan Pemprov Sumut
Kegiatan Diseminasi
11. Kelompok Tani – Ternak Ingin Maju, Aceh Besar, Provinsi Aceh
Kegiatan Pendampingan/ Penyebaran Ayam KUB
12. Kelompok Usaha samahani Group, Aceh Besar, Provinsi Aceh
Kegiatan Pendampingan/ Penyebaran Ayam KUB
13. Kelompok Usaha Mutiara Tani Agrolestari, Aceh Besar, Provinsi Aceh
Kegiatan Pendampingan/ Penyebaran Ayam KUB
14. Kelompok Tani Patriot, Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara
Kegiatan Pendampingan/ Penyebaran Ayam KUB
15. Kelompok Ternak Makudu Dara, Provinsi Maluku Utara
Kegiatan Pendampingan/ Penyebaran Ayam KUB
16. BPTP Maluku Utara, Provinsi Maluku Utara
Kegiatan Pendampingan/ Penyebaran Ayam KUB
17. Peternak Sungai Arang, Provinsi Jambi
Kegiatan Pendampingan/ Penyebaran Ayam KUB
18. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Kegiatan Peningkatan SDM
19. Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih
Kegiatan Peningkatan SDM
20. Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Panca Budi
Kegiatan Peningkatan SDM
21. Fakultas Peternakan Universitas HKBP Nommensen
Kegiatan Peningkatan SDM
22. Fakultas Peternakan USU
Kegiatan Peningkatan SDM
28
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Mitra Kerjasama
Jenis Kerjasama
23. Fakultas Peternakan Universitas Almuslim – Aceh
Kegiatan Peningkatan SDM
24. Fakultas Pertanian USU
Kegiatan Peningkatan SDM
25. Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumut
Kegiatan Diseminasi
26. PTPN VI
Kegiatan Peningkatan SDM
27. PT. Intervet Indonesia
Kegiatan Pengujian Vaksin
28. PT.Pfizer
Kegiatan Pengujian Vaksin
Kerjasama Luar Negeri 29. ACIAR (Australia)
Kegiatan Penelitian Puslitbangnak
30. ACIAR (Australia)
Kegiatan Penelitian Lolit Sapi
31. AFACI
Kegiatan Penelitian
32. IAEA (Austria)
Kegiatan Penelitian
33. University of Queensland (Australia)
Kegiatan Penelitian
34. New Zealand/ NZAGRC
Kegiatan Penelitian
Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 450% (45 mitra kerjasama) jumlah kerjasama tahun 2013 (34 mitra kerjasama) terjadi penurunan sebesar 24,4%, baik kerjasama nasional maupun internasional (Tabel 12). Namun jika dibandingkan dengan tahun 2010 (16 mitra kerjasama) terjadi peningkatan sebesar 112,5%. Hal ini menunjukkan bahwa Puslitbangnak telah berupaya untuk mencapai visinya sebagai institusi bertaraf internasional dan kerjasama yang meningkat adalah akibat dari impact recoqnation. Tabel 12.
Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2013 dalam mencapai sasaran 5 % Kenaikan/ Penurunan
% Realisasi Indikator Kinerja
Jumlah kerjasama nasional dan internasional
2013
2012
2011
2010
20122013
20102013
340,0
450,0
280,0
160,0
(24,4)
112,5
* Angka dalam tanda kurung menunjukkan nilai penurunan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Sasaran 6
Terwujudnya Publikasi Ilmiah Bertaraf Nasional dan Internasional
Pencapaian sasaran 6, diukur dengan indikator kinerja utama, yaitu publikasi ilmiah nasional/internasional. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut digambarkan seperti pada tabel 13. Indikator kinerja sasaran 6 yang telah ditargetkan pada tahun 2013, tercapai sangat baik dengan capaian 116,7%. Tabel 13.
Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 6 tahun 2013 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Jumlah publikasi ilmiah nasional/ internasional
12 jenis publikasi
14 jenis publikasi
116,7
Sasaran 6 dicapai melalui kegiatan diseminasi dan promosi hasil dan pengembangan peternakan dengan 14 jenis publikasi tersebut yakni: JITV Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner (JITV) 4 volume; Wartazoa 4 volume; Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner (TPV) 2012; Buku Bunga Rampai Data Inventory and Mitigation of Carbon Emission and Nitrogen Cycling from
Livestock; Buku Keamanan Pangan Asal Ternak: Situasi Permasalahan dan Prioritas Penanganannya di Tingkat Hulu; Buku Menakar Penyediaan Daging Sapi dan Kerbau di Dalam Negeri Menuju Swasembada 2014; Buku Ayam KUB-1 dan Buku Nutrisi dan Pakan Kambing dalam Sistem Integrasi dengan Tanaman. Jumlah publikasi di tahun 2013 meningkat sebesar 7,7% dari tahun 2012 dengan capaian 12 jenis publikasi. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2010 serta target 10 jenis publikasi, peningkatan sebesar 16.7% (Tabel 14). Tabel 14.
Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2013 dalam mencapai sasaran 6 % Kenaikan/ Penurunan
% Realisasi Indikator Kinerja
Jumlah publikasi ilmiah nasional/ internasional
30
2013
2012
2011
2010
20122013
20102013
116,7
108,3
100,0
100,0
7,7
16,7
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Publikasi Ilmiah yang Diterbitkan oleh Puslitbangnak
Sasaran 7
Terakreditasinya Lembaga Penelitian Peternakan dan Veteriner yang Kompeten
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 indikator kinerja utama, yaitu 1) akreditasi manajemen; dan 2) akreditasi laboratorium. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tersebut digambarkan seperti dalam tabel 15. Indikator kinerja sasaran 7 yang telah ditargetkan pada tahun 2012 secara umum tercapai cukup baik dengan rata-rata capaian 83,33%. Sasaran 7 dicapai melalui kegiatan pengembangan kelembagaan pendukung untuk meningkatkan komoditas prioritas dan fokus komoditas lainnya. Untuk akreditasi manajemen keempat UPT lingkup Puslitbangnak termasuk Kantor Pusat sudah memperoleh akreditasi manajemen ISO 9001 - 2008 sejak tahun 2009-2010 sehingga capaian sudah 100%. Tabel 15.
Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 7 tahun 2013 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Jumlah akreditasi manajemen
5 unit
5 unit
100,0
Jumlah akreditasi laboratorium
3 unit
2 unit
67,7
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Tabel 16.
Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2014 dalam mencapai sasaran 7 % Kenaikan/ Penurunan
% Realisasi Indikator Kinerja 2013
2012
2011
2010
20122013
20102013
Jumlah akreditasi manajemen
100,0
100,0
100,0
125,0
-
(20,0)
Jumlah akreditasi laboratorium
66,7
66,7
66,7
66,7
-
-
* Angka dalam tanda kurung menunjukkan nilai penurunan
Sedangkan untuk akreditasi laboratorium, realisasi baru tercapai 66,7% karena belum terakreditasinya laboratorium proksimat Loka Penelitian Sapi Potong, karena terkendala pengumpulan dokumen dan pergantian manajemen pada tahun 2013. Namun re-akreditasi di tahun 2013 tetap dilakukan oleh BB Litvet dan Balitnak dalam upaya mempertahankan status terakreditasi laboratorium dan semua UPT Puslitbangnak untuk manajemen dengan capaian 100%. Sementara
itu,
jumlah
akreditasi
laboratorium
yang
diperoleh
Puslitbangnak adalah 2 unit yakni Re-akreditasi laboratorium BB Litvet dan Balitnak. Capaian akreditasi laboratorium ini tidak berubah dari tahun 2010-2013.
Sasaran 8
Tersedianya Pelayanan Laboratorium Uji
Untuk mencapai sasaran ke-8, diukur dengan indikator kinerja utama berupa jumlah sampel uji (tabel 17). Indikator kinerja sasaran 8 yang telah ditargetkan pada tahun 2013 secara umum tercapai sangat baik dengan capaian 100,5%. Tabel 17.
Target dan capaian indikator kinerja utama dalam mencapai sasaran 8 tahun 2013 Indikator Kinerja
Jumlah sampel uji
32
Target
Realisasi
22.700 sampel
22.820 sampel
% 100,5
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Sasaran 8 dicapai melalui kegiatan pengembangan kelembagaan pendukung untuk meningkatkan komoditas prioritas dan fokus komoditas lainnya. Jumlah sampel yang diuji pada tahun 2013 mencapai 22.820 sampel dari target sebesar 22.700 sampel. Jumlah sampel uji dari BB Litvet, dan Balitnak masingmasing adalah 20.111 dan 2709 sampel uji. Hal ini berkaitan dengan sudah terakreditasinya laboratorium di UPT Puslitbangnak, sehingga semakin meningkat kepercayaan stakeholders yang mengujikan sampel mereka di Laboratorium Puslitbangnak. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012, persentase ini menurun sangat signifikan sebesar 69,8% karena target berubah dari 8.000 menjadi 22.700 sampel uji. Meskipun secara persentase capaian menurun, jumlah sampel uji yang masuk tetap tinggi. Begitupun bila dibandingkan dengan tahun 2010, persentase menurun sebesar 72,8% karena perubahan target. Tabel 18.
Perbandingan persentase capaian indikator kinerja utama dari tahun 2010 hingga 2013 dalam mencapai sasaran 8 % Kenaikan/ Penurunan
% Realisasi Indikator Kinerja
Jumlah hasil sampel uji
2013
2012
2011
2010
20122013
20102013
100,0
332,3
315,2,0
370,1
(69,8)
(72,8)
* Angka dalam tanda kurung menunjukkan nilai penurunan
Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
3.3. Outcome Puslitbangnak Outcome dari output yang telah dihasilkan UPT lingkup Puslitbangnak adalah sebagai berikut: 1.
Pada tahun 2013, teknologi
BB Litvet yang telah diaplikasikan oleh
stakeholder diantaranya Teknik d-RIT (Direct Rapid Immunohistochemistry
Test) untuk deteksi penyakit Rabies diaplikasikan oleh Balai Besar Veteriner (BBV) Maros, Sulawesi Selatan dan Balai Veteriner (BV) Medan, Sumatera Utara, Bukittinggi serta BV Sumatera Utara; Vaksin bivalen PI-3 dan IBR diaplikasikan di peternakan sapi rakyat di Desa Songgom dan Desa Gekbrong, Cianjur Jawa Barat. 2.
Pada tahun 2013 Balitnak telah menyebarkan Ayam KUB sebanyak 5.020 ekor ke 13 Propinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, NAD, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Maluku Utara. Penyebaran ayam KUB bertujuan untuk membentuk pembibitan/ breeding centre ayam KUB1 sebagai penyedia sumber DOC bagi kebutuhan ayam lokal potong. Untuk memberikan perlindungan hukum terhadap hasil riset, Kepala Puslitbangnak melalui surat No. 1057d/HK.340/I.5/10/2012, tanggal 12 Oktober 2012, mengajukan permohonan pelepasan rumpun atau galur ternak Ayam KUB kepada Kementan, dimana hingga saat ini masih dalam proses penyelesaian di Biro Hukum, Kementan. Pada tahun 2013 juga telah dilakukan penyebaran bibit ternak diantaranya Itik Master 465 ekor ke peternak perorangan di Jawa Barat dan Jambi, Itik PMP 250 ekor ke BPTP dan Dinas Peternakan Sulawesi Selatan, Itik Alabio 60 ekor ke BPTP Sulawesi Selatan serta Bio Avian 60 liter ke pengguna yang membutuhkan di Mojokerto.
3.
Pada tahun 2013, teknologi Lolit Sapi yang diaplikasikan di masyarakat yaitu satu ekor pejantan sapi PO sebagai pejantan untuk kawin alam di kelompok peternak Bangujaya, desa Sumbertaman, kecamatan Wonoasih, Probolinggo dan satu ekor pejantan sapi PO di kelompok peternak Bangunrejo, desa Polosiri, kecamatan Bawen, Semarang.
4.
Pada tahun 2013, teknologi
Lolit Kambing yang telah diaplikasikan di
masyarakat yaitu peminjaman bibit ternak kambing Boer sebanyak 6 ekor untuk kegiatan persilangan di kecamatan Kisaran, kabupaten Asahan; 5 ekor kambing Boerka dikembangkan di kecamatan Sukaramai dan 2 ekor kambing Boerawa dikembangkan di Rantau Prapat, Labuan.
34
Selain itu telah
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
dikembangkan pula bibit TPT Indigofera (200 batang), Brachiaria ruziziensis (1000 pols) dan Paspalum gueonarum (1000 pols) untuk sumber bibit dan pakan ternak di Kisaran, Asahan. 3.4. Kinerja Lainnya Selain dari Indikator Kinerja yang ditetapkan oleh Puslitbangnak dengan capaian sebagaimana diuraikan di atas, Puslitbangnak juga telah melakukan beberapa hal di luar kinerja yang ditetapkan, tetapi sangat penting untuk diungkapkan dalam laporan akuntabilitas kinerja ini. Beberapa kinerja lain yang telah dicapai Puslitbangnak sebagai berikut: 1. Open Jurnal System (OJS) Untuk meningkatkan jurnal terbitan Puslitbangnak menjadi jurnal bertaraf internasional telah digunakan aplikasi program OJS. JITV telah memperoleh nomor e-journal yaitu E-ISSN 2252-696X dan OJS Wartazoa dengan nomor ISSN e-journal E-ISSN 2354-6832. 2. Prestasi Tim Website Dalam rangka memberikan motivasi profesionalisme petugas pengelola situs web dan meningkatkan pelayanan informasi kepada stakeholders pada satuan kerja lingkup Badan Litbang Pertanian, telah diselenggarakan pemeringkatan pengelolaan informasi inovasi teknologi pertanian melalui situs web. Pada tanggal 29 November 2013, tim website Puslitbangnak mendapat piagam penghargaan sebagai Juara I Lomba Web antar Unit Pelaksana Teknis Lingkup Kementrian Pertanian tahun 2013. Prestasi ini merupakan kerja keras tim
website Puslitbangnak yang telah mengembangkan situs web tersebut. 3. Re-sertifikasi ISO 9001:2008 Lingkup Puslitbangnak Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Puslitbangnak dan UPT di bawahnya telah menetapkan dan mengimplementasikan suatu sistem manajemen mutu yang mengacu kepada suatu standar internasional yaitu ISO 9001:2008. Pada tahun 2013 Puslitbangnak dan Balitnak melakukan resertifikasi karena telah habis masa berlaku sertifikat tersebut, dan melalui serangkaian kegiatan audit oleh lembaga sertifikasi Puslitbangnak kembali dapat mempertahankan status akreditasinya (Tabel 19).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Tabel 19. Daftar Satuan Kerja Lingkup Puslitbangnak yang Telah Mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008 Tanggal Perolehan
Satuan Kerja
Masa Berlaku
Lembaga Penerbit
Puslitbangnak
08-11-2013
08-11-2016
PT. Mutuagung Lestari
BB Litvet
30-12-2013
29-12-2016
PT. Mutuagung Lestari
Balitnak
30-07-2013
30-07-2016
TUV NORD Group
Lolit Sapi
01-02-2011
31-01-2014
PT. TUV Rheinland Indonesia
Lolit Kambing
03-03-2012
02-04-2015
PT. TUV Rheinland Indonesia
4. Sertifikasi ISO 17025:2008 BBLitvet dan Balitnak Pengelolaan laboratorium yang memenuhi standar baik tentunya harus mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) 17025-2008 yang merupakan adopsi dari ISO/IEC 17025:2005 untuk penerapan sistem manajemen mutu. Laboratorium yang dikelola oleh BB Litvet (6 jenis) dan Balitnak (2 jenis) telah berhasil meraih sertifikat ISO 17025:2005 sejak 2002 Dengan demikian pengelolaan laboratorium yang sesuai dengan standar diharapkan memiliki daya saing tinggi. Laboratorium yang telah diakreditasi nasional berdasarkan SNI 17025-2008 dengan ruang lingkup uji disajikan dalam Tabel 20. Resertifikasi (setiap 4 tahun) akan dilakukan pada tahun 2014 untuk mempertahankan kualitas laboratorium tersebut. Tabel 20. Laboratorium yang Dikelola di Lingkup Puslitbangnak No
Jenis Laboratorium
Jenis Pelayanan
Status Akreditasi
BB Litvet, 1
Laboratorium Parasitologi
Diagnosa penyakit parasiter
SNI 17025 - 2008
2
Laboratorium Patologi
Diagnosa patologi veteriner
SNI 17025 - 2008
3
Laboratorium Mikrobiologi / Bakteriologi
Diagnosa penyakit bacterial dan keamanan pangan
SNI 17025 - 2008
4
Laboratorium Toksikologi
Diagnosa toksikologi dan keamanan pangan
SNI 17025 - 2008
5
Laboratorium Virologi
Diagnosa penyakit viral
SNI 17025 - 2008
6
Laboratorium Mikologi
Diagnosa penyakit mikosis
SNI 17025 - 2008
Balitnak
36
1
Laboratorium Servis Kimia
Proksimat, hormon, mineral makro dan mikro, asam amino, senyawa sekunder dll
SNI 17025 - 2008
2
Laboratorium Fisiologi Nutrisi
In vitro analisis KCBK, fermentatif rumen, volatile faty acid, NH3
SNI 17025 - 2008
rumen, dan pH rumen
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
5. Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Lingkup Puslitbangnak Setelah melalui penilaian oleh Tim Itjen Kementan terhadap UK/UTP lingkup Puslitbangnak, pada tahun 2013 telah diperoleh Sertifikat WBK untuk Puslitbangnak, BB Litvet, Balitnak, Lolit Sapi dan Lolit Kambing. Prestasi ini merupakan pengakuan dari Kementan yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan dimasa mendatang. Prestasi lain dari Lingkup Puslitbangnak adalah diperoleh Lolit Sapi dengan peringkat terbaik ke-2, Satlak PI untuk Eselon IV lingkup Kementan tahun 2013. 3.5. Akuntabilitas Keuangan Puslitbangnak pada tahun anggaran 2013 mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 171.721.566.000,- yang tersebar di empat unit kerja lingkup Puslitbangnak. Dengan komposisi anggaran untuk masing-masing unit kerja sebagai berikut: (1) Puslitbangnak Rp. 11.675.922.000,- (2) BB Litvet Rp. 44.376.494.000,-
(3)
Balitnak
Rp.
73.601.356.000,-
(4)
Lolitsapi
Rp.
25.655.894.000,- (5) Lolitkambing Rp. 16.411.900.000,Walaupun
pagu
anggaran
awal
tahun
2013
naik
sebesar
Rp.19.765.196.000,- (13,01%) dari pagu akhir tahun anggaran 2012 (Rp. 151.956.370.000,-), tetapi kenaikan setelah revisi penghematan dan penambahan Hibah Langsung Luar Negeri adalah sebesar Rp.12.906.441.000,- (8,49%) dibanding pagu tahun 2012. Telah pula dilakukan Revisi DIPA untuk penghematan anggaran yang dilakukan seluruh UK/UPT lingkup Puslitbangnak dengan total anggaran hasil penghematan sebesar Rp. 4.253.017.000,- (2,48%) dari pagu awal 2013. Terdapat pula Revisi penambahan anggaran Hibah Luar Negeri Langsung sebesar Rp.2.605.738.000,- dengan rincian hibah sebagai berikut: dari Australia (ACIAR, Univesity of Queensland) sebesar Rp. 2.361.308.000,-; Austria (IAEA) sebesar Rp. 31.417.000,-; Korea Selatan (AFACI) sebesar Rp. 96.050.000,- dan New Zealand (NZAGRC) sebesar Rp. 116.963.000,- Jumlah anggaran yang bersumber dari dana Hibah Luar Negeri Langsung ditunjukan dalam tabel 21. Dengan demikian komposisi anggaran Puslitbangnak dan UPTnya setelah penghematan dan penambahan hibah menjadi Rp. 164.862.811.000,- dengan rincian: (1) Puslitbangnak Rp. 11.638.375.000,- (2) BB Litvet Rp. 43.050.973.000,(3) Balitnak Rp. 69.610.262.000,- (4) Lolitsapi Rp. 25.066.799.000,- (5) Lolitkambing Rp. 15.496.402.000,-
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Tabel 21.
Anggaran yang bersumber dari hibah luar negeri langsung
No 1
2
Uraian/No Register ACIAR Australia, Register 70924001 - Puslitbangnak
400.753
- Lolit Sapi
842.057
AFACI Korea, Register 73515701 - Puslitbangnak
3
96.050
NZAGRC New Zealand, Register 73516401 - Puslitbangnak
4
116.963
IAEA/INT. ORGANIZATION Register 70825701 - BBLitvet
5
31.417
ACIAR Australia, Register 72213301 - BBLitvet
6
967.846
ACIAR Australia, Register 72214001 - BBLitvet
7
Jumlah (Rp.000)
8.960
University of Queensland Reg. 72819501 - BBLitvet
141.692 Total
2.605.738
Untuk Hibah Luar Negeri Langsung masih akan ada tambahan sebesar Rp. 358.623.000,- dari Australia (ACIAR) untuk Lolit Sapi yang dalam proses revisi serta pengesahan. Hal ini terjadi karena adanya kesalahan administrasi pada perhitungan saldo awal dengan KPPN VI Jakarta. Total anggaran DIPA tahun 2013 digunakan untuk menghasilkan 28 output kegiatan (tabel 22). Realisasi penyerapan dana kumulatif bulan Desember 2013 di lingkup Puslitbangnak dari dana sebesar Rp. 164.862.811.000,- terealisir sebesar Rp.157.541.083.000,- atau sebesar 95,56%, terdiri dari realisasi penyerapan Belanja Pegawai sebesar 96,89%, Belanja Barang sebesar 92,92% dan Belanja Modal 96,98%. Realisasi anggaran per belanja untuk masing-masing UPT (Lampiran 7). Lolitkambing memiliki realisasi anggaran tertinggi (98,87%) sedangkan realisasi anggaran terendah pada Puslitbangnak (92,56%). Nilai capaian tahun 2013 menurun (0,14%) dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, walau dengan kenaikan anggaran setelah penghematan dan penambahan hibah meningkat (8,49%) dari tahun 2012 sebesar Rp. 12.906.441.000,-
38
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Tabel 22.
Pagu dan realisasi anggaran lingkup Puslitbangnak tahun 2013 setelah penghematan dan tambahan hibah luar negeri langsung
No
Output
Pagu (Rp.000)
Realisasi (Rp.000)
%
1
Laporan pengelolaan satker
8.663.690
7.967.133
91,96
2
Laporan Diseminasi teknologi peternakan
4.651.855
4.263.765
91,66
3
Laporan pengembangan kerjasama bidang peternakan
1.975.381
1.921.187
97,26
4
SDG ternak ruminansia, unggas dan aneka ternak
952.098
901.820
94,72
5
Galur harapan ternak dan tanaman pakan
8.499.941
8.294.222
97,58
6
Inovasi teknologi reproduksi
263.000
218.041
82,91
7
Bibit unggul ternak unggas dan aneka ternak
970.900
850.131
87,56
8
Bibit unggul ternak ruminansia
6.407.098
6.304.768
98,40
9
Inovasi teknologi pakan
2.347.649
2.174.720
92,63
10
Inovasi teknologi perbibitan ternak
620.000
539.885
87,08
11
Benih unggul tanaman pakan ternak
12
Inovasi teknologi budidaya ternak
13
Inovasi teknologi budidaya tanaman pakan
14
Inovasi teknologi diagnosis
15
Inovasi teknologi vaksin dan obat hewan
16
Mikroba veteriner terkonservasi dan terkarakterisasi
17
Inovasi teknologi veteriner
18
Inovasi teknologi informasi epidemiologi
19
Inovasi teknologi pengendalian penyakit hewan strategis
20
Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Veteriner
21
Laporan koordinasi
22
Pengadaan Buku
23
Perbanyakan antigen dan seed vaksin
24 25 26
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
27 28
681.500
651.302
95,57
3.663.700
3.526.326
96,25
142.000
116.408
81,98
2.071.641
2.018.590
97,44
805.816
785.195
97,44
220.000
167.144
75,97
1.084.800
965.280
88,98
933.987
835.224
89,43
1.321.260
1.307.246
98,94
210.500
155.935
74,08
1.648.513
1.282.967
77,83
179.500
175.491
97,77
302.520
295.125
97,56
Layanan Perkantoran
58.629.503
56.005.061
95,52
Kendaraan Bermotor
1.873.700
1.859.236
99,23
854.408
840.035
98,32
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
16.220.636
15.818.705
97,52
Gedung/ Bangunan
38.667.215
37.300.135
96,46
164.862.811
157.541.083
95,56
Jumlah
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Pagu dan Realisasi Belanja Lingkup Puslitbangnak Tahun 2013 80.00
56.60 46.45 45.01
Milyar
60.00
61.81 52.59
59.94
40.00 20.00 Belanja Pegawai
Belanja Barang Pagu
Belanja Modal
Realisasi
Realisasi Belanja Lingkup Puslitbangnak Tahun 2013 Belanja Pegawai 28%
Belanja Modal 38%
Belanja Barang 34%
Realisasi anggaran Puslitbangnak termasuk UPT di bawahnya sebagian besar digunakan untuk belanja modal yakni sebesar Rp.59,94 milyar atau (37,49% dari total anggaran). Sementara itu jumlah penggunaan anggaran untuk belanja pegawai dan belanja barang masing-masing Rp.45,01 milyar dan Rp.52,59 milyar (28,18% dan 34,33% dari total anggaran). Sebagai upaya untuk meningkatkan penerimaan negara diluar pajak, ditetapkan target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada satker Lingkup Puslitbangnak sebesar Rp.1,2 milyar. Selama tahun 2013 telah diterima dan disetorkan sebesar Rp.2,54 milyar (211,28%) dari target yang direncanakan.
40
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Tabel 23.
Target, Penerimaan dan Penyetoran PNBP Lingkup Puslitbangnak Tahun 2013.
No 1
Uraian Puslitbangnak - Penerimaan Umum - Penerimaan Fungsional
2
BBLitvet - Penerimaan Umum - Penerimaan Fungsional
3
Balitnak - Penerimaan Umum
% Target
21.650
40.900
40.900
188,92
4.000
15.525
15.525
388,13
17.650
25.375
25.375
143,77
816.386
1.062.383
1.062.383
130,13
16.386
94.472
94.472
576,54
800.000
967.911
967.911
120,99
178.000
736.401
736.401
413,71
149.359
149.359
4.015,02
587.042
587.042
336,84
151.638
625.184
625.184
412,29
1.638
149.672
149.672
9.137,46
- Penerimaan Fungsional
150.000
475.513
475.513
317,01
Lolit Kambing
33.246
72.417
72.417
217,82
6.996
45.544
45.544
651,00
26.250
26.874
26.874
102,38 1.388,43
Lolit Sapi
- Penerimaan Umum - Penerimaan Fungsional 6
Penyetoran (Rp.000)
3.720
- Penerimaan Umum 5
Penerimaan (Rp.000)
174.280
- Penerimaan Fungsional 4
Target (Rp.000)
Lingkup Puslitbangnak - Penerimaan Umum - Penerimaan Fungsional Jumlah
32.740
454.571
454.571
1.168.180
2.082.715
2.082.715
178,29
1.200.920
2.537.286
2.537.286
211,28
Penerimaan diperoleh dari penerimaan umum dan penerimaan fungsional yang masing-masing sebesar Rp.454,57 juta dan Rp.2,08 milyar atau 1.388,43% dan 178,29%. Penerimaan umum terbesar dilakukan oleh Lolit Sapi sebesar 9.137,46% dan penerimaan fungsional diterima dan disetorkan oleh Balitnak sebesar 336,84% (Tabel 23). Jenis Penerimaan PNBP lingkup Puslitbangnak tahun 2013 untuk penerimaan umum terbesar diperoleh dari Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR) Bendahara (423922), berikutnya untuk Pendapatan Anggaran Lain-lain (423999) masing-masing sebesar Rp.221,3 juta dan Rp.113,5 juta (tabel 24). Sedangkan untuk penerimaan fungsional terbesar diterima dan disetorkan dari Pendapatan jasa tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan dan teknologi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing Kementerian dan pendapatan DJBC (423216) sebesar Rp.1,05 milyar dan dari Pendapatan Penjualan Hasil Peternakan dan Perikanan (423112) sebesar Rp.991,5 juta. Ini berarti bahwa kewajiban Pelunasan Kerugian Negara
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Tabel 24. Jumlah Penerimaan berdasarkan akun Mata Anggaran Penerimaan (MAP) Lingkup Puslitbangnak Tahun 2013. No
MAP
Uraian MAP Penerimaan Umum
Jumlah (Rp.000) 479.196
1
423122
Pendapatan Penjualan Kendaraan Bermotor
18.900
2
423129
Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang Berlebih/Rusak/Dihapuskan
36.293
3
423141
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan
41.107
4
423149
Pendapatan dari Pemanfaatan BMN Lainnya
5
423227
Pendapatan Bea Lelang
6
423752
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
7
423911
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL
8
423921
Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara
9
423922
Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR) Bendahara
10
423999
Pendapatan Anggaran Lain-lain
1.500 378
Penerimaan Fungsional
9.458 21.707 15.000 221.343 113.510 2.058.090
11
423111
Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan
11.100
12
423112
Pendapatan Penjualan Hasil Peternakan dan Perikanan
991.547
13
423142
Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin
14
423216
Pendapatan jasa tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan dan teknologi sesuai dengan tugas dan fungsi masingmasing Kementerian dan pendapatan DJBC Jumlah
1.430 1.054.013
2.537.286
(TP/TGR) oleh UK/UPT Lingkup Puslitbangnak telah dilakukan dengan baik. Serta upaya yang baik dari penerimaan jasa tenaga, pekerjaan, informasi dan Penjualan Hasil Peternakan terlihat dari jumlah penerimaan dan penyetoran tersebut. Kedepan diharapkan dapat terus ditingkatkan dari kedua penerimaan tersebut disamping untuk mengupayakan penerimaan yang lain. Dari target penerimaan bukan pajak yang telah ditetapkan tersebut diatas, maka dialokasikan pagu penggunaan PNBP tersebut dengan jumlah sebesar Rp. 1,209 milyar yang tertuang dalam DIPA masing-masing UK/UPT lingkup Puslitbangnak. Realisasi penggunaan PNBP mencapai Rp. 1,07 milyar (88,84%) serta untuk realisasi penggunaan terbesar dilakukan oleh Balitnak sebesar Rp.266,8 juta (97,11%), sedangkan Puslitbangnak tidak dapat merealisasikan
42
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
penggunaan PNBP tersebut karena jumlah penerimaan fungsional tidak mencapai target yang ditetapkan (Tabel 25). Penggunaan alokasi anggaran PNBP BBLitvet dilakukan untuk Operasional kegiatan laboratorium diagnostik berupa penyediaan bahan untuk peningkatan SDM/Penyelenggaraan pelatihan/Penggandaan penjilidan/konsumsi, bahan kimia dan bahan pendukung laboratorium Diagnostic, pemeliharaan/perbaikan alat-alat laboratorium,
perjalanan
untuk
keperluan
konsultasi/pertemuan/studi
banding/pelatihan diagnostik di Jawa dan Luar Jawa, serta belanja modal peralatan laboratorium. Pengelolaan di Balitnak diantaranya untuk honor bendahara penerimaan, honor anggota pengelola penghapusan, perlengkapan kandang, kebun percobaan, bahan kimia laboratorium, perbaikan peralatan, bahan komputer/ATK. Di Lolit Sapi digunakan untuk sebagian kegiatan operasional dan pemeliharaan kandang percobaan, kebun percobaan, dan laboratorium berupa penyediaan
ATK,
bahan
komputer,
fotokopi,
penyediaan
perlengkapan
kandang/kebun/laboratorium habis pakai. Sedangkan Lolit Kambing, dialokasikan hanya untuk pemeliharaan peralatan laboratorium. Tabel 25.
Pagu Penggunaan dan Realisasi PNBP 2013 Lingkup Puslitbangnak Satker/Jenis Belanja
Pagu (Rp.000)
Puslitbangnak
Realisasi (Rp.000)
%
16.594
-
BBLitvet
752.000
651.339
86,61
Balitnak
274.777
266.824
97,11
Lolitsapi
140.925
134.876
95,71
24.662
21.000
85,15
1,208.958
1.074.040
88,84
Lolitkambing Jumlah
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
-
43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
IV. PENUTUP Pada
tahun
anggaran
2013
Puslitbangnak
beserta
UPT
telah
melaksanakan berbagai kegiatan yang bersifat administratif, koordinatif, kegiatan penelitian
dan
pengembangan
serta
analisis
kebijakan
dengan
tujuan
mendapatkan informasi yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan tahun 2013, maka diperoleh bahwa rata-rata capaian indikator kinerja lingkup Puslitbangnak adalah 163,5%. Nilai ini menunjukkan keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan yang sangat baik yaitu melebihi target yang telah ditetapkan (> 100%). Namun jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dan 2010 persentase capaian ini mengalami penurunan sebesar 33,6% dan 19,9% dari capaian kinerja indikator utama pada tahun 2012 (246,3%) dan 2010 (204,1%). Hal ini terjadi karena penentuan target pada Penetapan Kinerja TA 2013 cukup tinggi dan sesuai dengan RKAKL TA 2013. Dana yang dikelola oleh Puslitbangnak secara keseluruhan dari sumber APBN sebesar Rp. 164.862.811.000,- terealisir sebesar Rp. 157.541.083.000,- atau sebesar 95,56% dari total anggaran. Sedangkan target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp.1,2 milyar. Selama tahun 2013 telah diterima dan disetorkan sebesar Rp.2,54 milyar (211,28%) dari target yang direncanakan. Penerimaan diperoleh dari penerimaan umum dan penerimaan fungsional yang masing-masing sebesar Rp.454,57 juta dan Rp.2,08 milyar atau 1.388,43% dan 178,29%. Keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan secara umum didukung oleh: 1) Adanya kerjasama yang intensif diantara peneliti, teknisi, struktural dan tenaga administratif; 2) Kompetensi dari SDM yang terlibat; dan 3) Komitmen diri yang cukup tinggi untuk dapat menyelesaikan kegiatan penelitian dan pengembangan dengan baik dan tepat waktu. Permasalahan
umum
yang
seringkali
terjadi
diantaranya
dalam
pelaksanaan kegiatan penelitian adalah : 1) Adanya keterlambatan dalam proses pengadaan alat dan materi penelitian terutama kegiatan di UPT; 2) Keterlambatan pelaksanaan penelitian terkait dengan birokrasi dan koordinasi (termasuk penghematan anggaran); dan 3) Kekurangan SDM sebagai akibat tingginya jumlah SDM yang pensiun dan tugas belajar; serta 4) adanya kegiatan renovasi laboratorium yang dapat mengganggu pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Namun demikian, permasalahan umum tersebut dapat diatasi dengan beberapa strategi pemecahan masalah yang diterapkan diantaranya: (a) peningkatan koordinasi antara bagian perencanaan, tim administrasi pendukung dengan tim peneliti; (b) persiapan kebutuhan bahan-bahan terutama bahan kimia diupayakan lebih awal, sehingga proses pengadaan dapat berlangsung pada awal tahun anggaran, (c) pengadaan bahan dalam jumlah tertentu dilakukan sekaligus dengan sistem tender; (d) pemantauan pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu; e) sosialisasi yang intensif perlu diupayakan terutama untuk hal-hal/informasi terbaru atau peraturan-peraturan terbaru yang bersifat top down; dan f) Pentingnya rekruitment pegawai berdasarkan tingkat kebutuhan instansi. Namun yang paling penting adalah dukungan pimpinan dan kerjasama semua pihak agar seluruh pelaksanaan kegiatan dapat terwujud dengan baik.
46
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Sub Bag Kepegawaian & Rumah Tangga
Sub Bid Pendayagunaan Hasil Penelitian
Sub Bid Evaluasi
Kelompok Jabatan Fungsional
Sub Bag Keuangan & Perlengkapan
Bagian Tata Usaha
Sub Bid Kerjasama
Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian
Pusat Penelitian dan Pengembangan Petermakan
Sub Bid Program
Bidang Program dan Evaluasi
Balai Besar Penelitian Veteriner
Struktur Organisasi Puslitbangnak
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Lampiran 1.
Loka Penelitian Kambing Potong
Lolka Penelitian Sapi Potong
Balai Penelitian Ternak
47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014
Tujuan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
2. Menghasilkan teknologi inovatif peternakan dan veteriner mendukung peternakan berkelanjutan; 3. Memberikan rekomendasi alternatif kebijakan
1. Tersedianya teknologi inovatif peternakan dan veteriner
Uraian
Indikator Kinerja 1. 13 galur unggul/ harapan ternak dan TPT spesifik lokasi 2. 112 galur SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi 3. 30 teknologi inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner 4. 6.230 ekor bibit/ benih sumber ternak
Sasaran
1. Penguatan inovasi peternakan dan veteriner yang berorientasi ke depan; 2. Outsourcing pendanaan dan tenaga ahli melalui aliansi strategis/kerjasama penelitian dan pengembangan dengan lembaga internasional/nasional berkelas dunia; 3. Optimalisasi sumber daya penelitian dalam rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian;
Kebijakan
48
1. Pengkayaan, pengelolaan, pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya genetik ternak, tanaman pakan ternak serta mikroba peternakan dan veteriner; 2. Perakitan rumpun/galur ternak dan tanaman pakan ternak sesuai kebutuhan pengguna; 3. Perakitan inovasi teknologi budidaya ternak dan tanaman pakan ternak mengantisipasi perubahan iklim dalam rangka
Kegiatan
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran (Strategi)
: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan : Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan peternakan bertaraf internasional yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk mewujudkan peternakan unggul, berkelanjutan, dan berbasis sumber daya lokal : 1. Memanfaatkan SDG lokal secara berkelanjutan untuk menghasilkan bibit/benih/seed vaksin/mikroba unggul untuk mewujudkan peternakan yang berdayasaing dan berkelanjutan; 2. Merakit dan mengembangkan teknologi inovatif peternakan dan veteriner mendukung peternakan berkelanjutan; 3. Menghasilkan rekomendasi kebijakan peternakan dan veteriner sesuai dengan dinamika dan perkembangan lingkungan strategis; 4. Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan lembaga terkait di tingkat nasional dan internasional; 5. Menghasilkan publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional, melaksanakan diseminasi hasil penelitian dan menjaring umpan balik teknologi peternakan dan veteriner; 6. Meningkatkan kapasitas sumber daya penelitian secara efektif dan efisien.
1. Menghasilkan bibit/benih/seed vaksin/mikroba untuk mewujudkan peternakan yang berdayasaing dan berkelanjutan;
Misi
Instansi Visi
Lampiran 2.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Uraian
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif; 4. Membangun jejaring kerjasama penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner baik lembaga nasional maupun internasional; 5. Menyebarluaskan hasilhasil penelitian melalui publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional, serta menjaring umpan balik teknologi peternakan dan veteriner; 6. Mewujudkan lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten.
Tujuan Indikator Kinerja 5. 18.000 batang, bibit/benih sumber tanaman pakan ternak
Sasaran
4. Optimalisasi kapasitas unit kerja untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian; 5. Peningkatan efektifitas rekomendasi kebijakan antisipatif dan responsif untuk memecahkan berbagai masalah dan isuisu peternakan veteriner yang sedang berkembang.
Kebijakan
49
peningkatan produktivitas ternak dan tanaman pakan ternak hasil pemuliaan, serta multiplikasi bibit unggul untuk mempercepat adopsi rumpun/galur unggul baru; 4. Penelitian untuk menghasilkan teknologi produksi pendukung peningkatan produktivitas ternak dan tanaman pakan ternak, serta teknologi panen dan pasca panen primer; 5. Penelitian dan pengembangan sistem integrasi ternak dengan komoditas pangan, perkebunan, hortikultura dan kehutanan; 6. Penelitian veteriner untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi ternak, meningkatkan status kesehatan hewan, keamanan pangan dan pengendalian penyakit zoonosis, emerging dan re-emerging diseases dan penyakit hewan menular lainnya;
Kegiatan
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran (Strategi)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
8. 2 invensi untuk memperoleh HKI
9. 4 rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner
10. 10 kerjasama nasional dan internasional
3. Peningkatan hak atas kekayaan intelektual (HKI) komersialisasi hasil penelitian
4. Tersedianya rekomendasi alternatif kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif
5. Terwujudnya jejaring kerjasama nasional dan internasional
Indikator Kinerja
6. 5 kegiatan pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner 7. 7 kegiatan ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner
Sasaran
2. Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi peternakan dan veteriner
Uraian
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Tujuan Kebijakan
50
9. Penelitian dan pengembangan peternakan berbasis kemitraan;
8. Rekomendasi kebijakan berbasis komoditas prioritas, pelaksanaan evaluasi dan tanggap cepat atas isu kebijakan aktual;
10. Diseminasi dan promosi hasil penelitian dan pengembangan peternakan;
7. Pengembangan unit perbanyakan bibit ternak dan tanaman pakan ternak serta produksi bibit/benih sumber.
Kegiatan
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran (Strategi)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
12. 5 unit akreditasi manajemen 13. 3 unit akreditasi laboratorium 14. 8000 sampel uji
7. Terakreditasinya lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten
8. Tersedianya pelayanan laboratorium uji
Indikator Kinerja 11. 12 jenis publikasi ilmiah nasional/ internasional
Sasaran
6. Terwujudnya publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional
Uraian
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Tujuan Kebijakan
11. Pengembangan kelembagaan pendukung untuk meningkatkan komoditas prioritas dan fokus komoditas lainnya
10. Diseminasi dan promosi hasil penelitian dan pengembangan peternakan;
Kegiatan
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran (Strategi)
51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi peternakan dan veteriner
Peningkatan hak atas kekayaan intelektual (HKI) komersialisasi hasil penelitian
Tersedianya rekomendasi alternative kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif
Terwujudnya jejaring kerjasama nasional dan internasional
Terwujudnya publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional
Terakreditasinya lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten
Tersedianya pelayanan laboratorium uji
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Tersedianya teknologi inovatif peternakan dan veteriner
Sasaran Strategis
: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan : 2013
6230 ekor
22700 sampel
3 unit Jumlah sampel uji
5 unit Jumlah akreditasi laboratorium
52
12 jenis publikasi
10 kerjasama
4 rekomendasi
Jumlah akreditasi manajemen
Jumlah publikasi ilmiah nasional/ internasional
Jumlah kerjasama nasional dan internasional
Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner
2 invensi
7 kegiatan
Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner Jumlah invensi untuk memperoleh HKI
5 kegiatan
Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner
18.000 batang
Jumlah bibit/benih sumber ternak Jumlah bibit/benih sumber tanaman pakan ternak
61 teknologi
Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner
112 galur
Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi
Target 25 galur
Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi
Indikator Kinerja Utama
RENCANA KINERJA TAHUNAN
1.
Unit Esselon II Tahun Anggaran
Lampiran 3.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Sasaran Strategis
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
61 teknologi 6230 ekor
Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner Jumlah bibit/benih sumber ternak
22700 sampel
3 unit
Jumlah sampel uji
5 unit
Jumlah akreditasi laboratorium
12 jenis publikasi
Jumlah publikasi ilmiah nasional/ internasional Jumlah akreditasi manajemen
10 kerjasama
Jumlah kerjasama nasional dan internasional
2 invensi
Jumlah invensi untuk memperoleh HKI
4 rekomendasi
7 kegiatan
Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner
5 kegiatan
Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner
18.000 batang
112 galur
Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi
Jumlah bibit/benih sumber tanaman pakan ternak
25 galur
Target
Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi
Indikator Kinerja Utama
PENETAPAN KINERJA
: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan : 2013
Meningkatkan Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner Mendukung Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) 2014
Unit Esselon II Tahun Anggaran
Lampiran 4.
53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Peningkatan hak atas kekayaan intelektual (HKI) komersialisasi hasil penelitian
Tersedianya rekomendasi alternative kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner yang bersifat antisipatif dan responsif
Terwujudnya jejaring kerjasama nasional dan internasional
3.
4.
5.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi peternakan dan veteriner
2.
Sasaran Strategis
Tersedianya teknologi inovatif peternakan dan veteriner
Jumlah kerjasama nasional dan internasional
Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan dan veteriner
10 kerjasama
4 rekomendasi
2 invensi
7 kegiatan
Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner Jumlah invensi untuk memperoleh HKI
5 kegiatan
Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner
18.000 batang
6230 ekor
Jumlah bibit/benih sumber ternak Jumlah bibit/benih sumber tanaman pakan ternak
61 teknologi
Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner
112 galur
Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi
Target 25 galur
Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi
Indikator Kinerja Utama
PENGUKURAN KINERJA
: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan : 2013
1.
Unit Esselon II Tahun Anggaran
Lampiran 5.
34 kerjasama
9 rekomendasi
4 invensi
23 kegiatan
6 kegiatan
38.000 batang
11.699 ekor
59 teknologi
164 galur
25
Target
340,0
225,0
200,0
328,6
120,0
211,1
187,8
96,7
146,43
100,0
Target
54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Tersedianya pelayanan laboratorium uji
8.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Terakreditasinya lembaga penelitian peternakan dan veteriner yang kompeten
7.
Sasaran Strategis
Terwujudnya publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional
6.
Target
22700 sampel
3 unit
Jumlah akreditasi laboratorium Jumlah hasil sampel uji
5 unit
12 jenis publikasi
Jumlah akreditasi manajemen
Jumlah publikasi ilmiah nasional/ internasional
Indikator Kinerja Utama
22.820 sampel
2 unit
5 unit
14 jenis publikasi
Target
100,5
66,7
100,0
116,7
Target
55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
18.000
5
7
2
Jumlah bibit/benih sumber tanaman pakan ternak
Jumlah pertemuan ilmiah teknologi peternakan dan veteriner
Jumlah ekspose/pameran teknologi peternakan dan veteriner
Jumlah invensi untuk memperoleh HKI
25
3
23
6
38.000
11.699
59
164
R
2013
150,0
328,6
120,0
211,1
187,8
96,7
146,4
100,0
%
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
6.230
61
Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner
Jumlah bibit/benih sumber ternak
112
25
Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi
Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi
T 6
2
7
5
1000
850
24
112
T 15
3
17
7
1300
8172
57
145
R
2012
150,0
242,9
140,0
130,0
961,4
237,5
129,5
250,0
% 6
2
7
5
900
685
24
112
T 14
0
25
6
900
2444
29
121
R
2011 %
-
357,1
120,0
100,0
356,8
120,8
108,0
233,3
PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA
: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan : 2012
Indikator Kinerja
Unit Esselon II Tahun Anggaran
Lampiran 6.
6
2
7
5
700
575
24
112
T 17
0
27
5
798
4417
28
113
R
2010
-
385,7
100,0
114,0
768,2
116,7
100,9
283,3
%
-
(14,8)
20,0
85,2
(75,6)
(17,1)
45,1
(64,7)
20122013
56
-
35,3
(14,3)
62,4
(80,5)
(59,3)
13,1
(60,0)
20102013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
12
5
3
Jumlah publikasi ilmiah nasional/ internasional
Jumlah akreditasi manajemen
Jumlah akreditasi laboratorium
2
5
14
34
9
22.820
R
2013
163,5
100,5
66,7
100,0
116,7
340,0
225,0
%
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Rataan
22.700
10
Jumlah kerjasama nasional dan internasional
Jumlah hasil sampel uji
4
T
Jumlah kerjasama nasional dan internasional
Indikator Kinerja 4
8.000
3
5
12
10
T
2
5
13
45
6
26.584
R
2012
246,3
332,3
66,7
100,0
108,3
450,0
150,0
% 4
8.000
3
5
11
10
T
2
5
11
28
6
25.215
R
2011
172,0
315,2
66,7
100,0
100,0
280,0
150,0
% 3
7.000
3
4
10
10
T
2
5
10
16
5
25.908
R
2010
204,1
370,1
66,7
125,0
100,0
160,0
166,7
%
(19,9)
(72,8)
-
(20,0)
16,7
112,5
35,0
20122013
57
(33,6)
(69,7)
-
-
7,7
(24,4)
50,0
20102013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
1.145.759
53. Belanja Modal
11.081.779
53. Belanja Modal
29.720.930
53. Belanja Modal
12.360.900
53. Belanja Modal
5.252.322 7.496.280
52. Belanja Barang 53. Belanja Modal
61.805.648
53. Belanja Modal
164.862.811
56.603.035
52. Belanja Barang Jumlah
46.454.128
51. Belanja Pegawai
Lingkup Puslitbangnak
2.747.800
51. Belanja Pegawai
15.496.402
8.373.601
52. Belanja Barang Lolitkambing
4.332.298
51. Belanja Pegawai
25.066.799
19.616.845
52. Belanja Barang Lolitsapi
20.272.487
51. Belanja Pegawai
69.610.262
16.993.019
52. Belanja Barang Balitnak
14.976.175
51. Belanja Pegawai
43.050.973
6.367.248
52. Belanja Barang BBLitvet
4.125.368
11.638.375
Pagu (Rp.000)
51. Belanja Pegawai
Puslitbangnak
Satker/Jenis Belanja
157.540.979
59.936.779
52.593.275
45.010.925
7.426.953
5.151.501
2.742.419
15.320.873
11.488.891
7.732.905
4.306.701
23.528.497
29.069.543
18.610.802
19.439.871
67.120.216
10.817.765
15.521.873
14.459.020
40.798.658
1.133.627
5.576.194
4.062.914
10.772.735
Realisasi (Rp.000)
95,56
96,98
92,92
96,89
99,08
98,08
99,80
98,87
92,95
92,35
99,41
93,86
97,81
94,87
95,89
96,42
97,62
91,34
96,55
94,77
98,94
87,58
98,49
92,56
%
PAGU DAN REALISASI ANGGARAN 2013 PER JENIS BELANJA
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Lampiran 7.
58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Lampiran 8. Dokumen LAKIP 2013
59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
63