PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI. SISWA
KELAS VIII SMP 1 ..... bimbingan dan konseling yang dapat membantu siswa
untuk mencapai tugas- ..... kematangan dalam sistem etika dan nilai. C.
Kerangka ...
PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP 1 KANDANGSERANG PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh
Triyadi NPM. 06110298
IKIP PGRI SEMARANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN 2010/2011
i
PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP 1 KANDANGSERANG PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang Untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh
Triyadi NPM 06110298
IKIP PGRI SEMARANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN 2011/2011
i
SKRIPSI PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP 1 KANDANGSERANG PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Dibuat dan dipersembahkan oleh: Triyadi NPM 06110298 Telah disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan di hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi pada 25 Pebruari 2011
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. Agus Suharno, M. Si.
Prof. Dr. A. Y. Soegeng Ysh, M.Pd.
NPP. 936501088
NIP. 19430227 198103 1 001
IKIP PGRI SEMARANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN 2010/2011
ii
SKRIPSI
PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP 1 KANDANGSERANG PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dibuat dan dipersembahkan oleh: Triyadi NPM 06110298 Telah dipertahankan di hadapan Dewan Sidang Penguji Skripsi Pada 25 Pebruari 2011 ................ ............. Dan dinyatakan memenuhi syarat Dewan Penguji, Ketua,
Sekretaris,
Drs. Agus Suharno, M.Si. NPP. 936501088
Dra. M.Th. Retnaningdyastuti, M.Pd NIP. 195306031981032001.......
Penguji
Tanda Tangan
1.
Drs. Agus Suharno, M.Si. NPP. 936501088
(..............................................)
2.
Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh, M.Pd. NIP. 19430227 198103 1 001.......
(..............................................)
3.
Arri Handayani, S.Psi., M.Si. NPP. 997401149
(..............................................)
IKIP PGRI SEMARANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN 2010/2011
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto 1. Doa adalah kekuatan yang membawa segalanya menuju kenberhasilan. (kahlil gibran) 2. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka kerjakanlah sesuatu urusan dengan bersungguh-sungguh, dan kepada tuhanlah hendaknya kita berharap. (Q.S. alam nasroh:6-8) 3. Orang yang tinggi derajatnya adalah orang yang beriman dan mampu beramal kebaikan.
Persembahan: Kupersembahkan skripsi ini kepada; 1. Ayah dan ibu tercinta 2. Keluarga besarku yang selalu mendaokan 3. Sahabat dan teman seperjuangan 4. Almamaterku IKIP PGRI Semarang
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga berhasil menyelesaikan penyususnan skripsi ini. Skripsi
ini
disusun
untuk
memenuhi
salah
satu
syarat
dalam
menyelesaikan program pendidikan sarjana pada jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang. Dengan seluruh daya dan upaya secara maksimal. Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Namun penulis menyadari bila masih terdapat banyak kekurangan, hal ini semata-mata karen keterbatasan penulis sendiri. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun. Penyusunan sekripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik yang membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. H. Muhdi, SH. M.Hum, selaku Rektor IKIP PGRI Semarang. 2. Drs. Agus Suharno, M.Si, selaku Dekan FIP IKIP PGRI Semarang. 3. Drs. Agus Suharno, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
v
5. Usman, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang Kabupaten Pekalongan yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMP 1 Kandangserang Kabupaten Pekalongan. 6. Muhammad Ali, S.Pd, selaku guru Bimbingan dan Konseling di SMP 1 Kandangserang Kabupaten Pekalongan. 7. Rekan-rekan mahasiswa IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan bantuan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 8. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut serta memberikan bantuan kepada penulis. Semoga amal baik dan bantuan bapak, ibu dan saudara mendapatkan imbalan dan pahala dari Allah SWT, Amin
Semarang,
2011 Penulis
vi
ABSTRAK TRIYADI. 2011. Pengaruh Bimbingan Pribadi terhadap Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII SMP 1 Kandangserang Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah masih banyak timbul permasalahan siswa dikarenakan kurang memiliki kepercayaan diri. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kurangnya siswa memiliki kepercayaan diri dalam hal grogi saat tampil didepan kelas, berbicara gagap muka pucat dan tidak berani menatap teman-teman yang sedang dihadapinya. Tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat takut pendapatnya tidak diterima dan takut salah. Minder dan malu bergaul dengan teman-teman dikarenakan dirinya merasa tidak mampu untuk bergaul. Perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu: “Adakah pengaruh bimbingan pribadi tarhadap kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP 1 Kandangserang Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa di sekolah. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VIII dengan jumlah 185. Sampel penelitian diambil secara purposive random sampling, dan jumlah siswa yang diambil sebesar 40. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen sungguhan dengan menggunakan rancangan randomized control group pretest-posttest. Pada rancangan tersebut penelitian dibagi menjadi 2 yakni eksperimen dan kontrol. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode skala psikologis. Data yang diperoleh dari skala psikologis dianalisis menggunakan uji beda atau uji-t. Rata-rata hitung kepercayaan diri siswa sebelum diadakan pelayanan bimbingan pribadi dari hasil tes awal kelompok kontrol (T1) = 26,52, tes awal kelompok eksperimen (T1) = 41,945 setelah diberi pelayanan bimbingan pribadi, kemudian diberikan tes akhir kelompok kontrol (T2) = 13,84, tes akhir kelompok eksperimen 26,20. Dari hasil tes awal (T1) dan tes akhir (T2) dapat dikatakan bahwa kepercayaan diri siswa meningkat karena kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol yaitu eksperimen 11,747 > kontrol 7,418. Dari hasil analisis data dengan uji-t, diperoleh t hitung = 2,298 sedangkan t tabel pada taraf signifikan 5% = 1,686. Ternyata t hitung > t tabel, sehingga perhitungan signifikan dan hipotesis diterima. Dari hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa ada peningkatan yang positif dan signifikan pemberian bimbingan pribadi dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa. Hal ini terbukti dari hasil uji t, bahwa t hitung (2,298) > t tabel yaitu 2,298 > 1,686 untuk α = 5%. Dengan demikian bimbingan pribadi dapat melatih siswa untuk dapat percaya diri dalam hal memahami kemampuan dan potensi yang dimiliki, percaya diri dalam hal kemampuan membuat keputusan dan kemempuan mengendalikan diri. Penulis menyarankan agar siswa memanfaatkan bimbingan yang diberikan oleh guru pembimbing dan dengan sukarela mengikuti kegiatan bimbingan pribadi yang diadakan, kepada guru pembimbing hendaknya memberikan dorongan, bantuan dan bimbingan terhadap siswa.
vii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL …………………………………………………......
i
LEMBAR PERSETUJUAN
…………………………………………......
ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………….
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………..
iv
PRAKATA ……………………………………………………………......
v
ABSTRAK ……………………………………………………………......
vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….......
viii
DAFTAR TABEL ………..…………………………………………..........
xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………..........
xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………..
1
B. Identifikasi Masalah ……………..………………………..
3
C. Pembatasan Masalah …………….………………………..
5
D. Perumusan Masalah ……………………………………….
6
E. Definisi Operasional Variabel …..…………………………
6
F. Tujuan Penelitian
………………………………………...
7
G. Manfaat Penelitian
……………………………………….
7
H. Sistematika Penulisan
BAB II
……………………………………
8
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori Kepercayaan Diri …………………………… 1. Pengertian kepercayaan diri
………………………….
2. Sumber rasa tidak percaya diri ………………………..
9 9 10
3. Karakteristik individu yang mempunyai kepercayaan diri …………………………………………………….
viii
11
4. Gejala tidak percaya diri pada remaja siswa sekolah menengah ……………………………………………..
12
5. Jenis-jenis kepercayaan diri …………………………...
14
6. Megembangkan kepercayaan diri ……………………..
20
7. Menumbuhkan kepercayaan diri melalui pendidikan di Sekolah ………………………………………………..
24
B. Kajian Teori Bimbingan Pribadi …………..........................
25
1. Pengertian bimbingan pribadi …………………………
25
2. Asas-asas bimbingan pribadi ………………………….
26
3. Tujuan dan fungsi bimbingan pribadi …………………
27
4. Materi pokok bidang-bidang bimbingan dan jenis layanan bimbingan pribadi …………………………… C. Kerangka Berpikir D. Pengajuan Hipotesis
BAB III
BAB IV
BAB V
29
……………………………………….
29
……………………………………..
30
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………..
31
B. Populasi, sampel dan sampling ……………………………..
31
C. Metode Penelitian
……………………………………….
33
D. Instrumen Penelitian ………………………………………
33
E. Desain Penelitian
………………………………………..
43
F. Teknik analisis data…………………………………………
44
G. Hipotesis Statistik …………………………………………
45
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ………………………………………………….
46
B. Hasil Analisis Data ……………………………………….
49
C. Pembahasan ……………………………………………….
51
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
…………………………………………………
ix
54
B. Saran ………………………………………………………
54
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….
55
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………….
56
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel: 1.3 Populasi Penelitian
…………………………………………………
31
2.3 Kisi-Kisi Instrument Skala Kepercayaan Diri ………………………
35
3.3 Format Bobot Skor Instrument Skala Kepercayaan Diri ….………..
35
4.3 Tabel Skor Butir dan Skor Total
.......................................................
36
5.3 Tabel Persiapan Uji Validitas ……………………………………….
39
6.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Psikologi Kepercayaan Diri …
40
7.3 Tabel Interpretasi Hasil Tes Skala Kepercayaan Diri Siswa ………
41
8.3 Tabel Persiapan Uji Reliabilitas Awal-Akhir Spearmen-Brown ........
42
1.4 Data Nilai Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Skala Kepercayaan diri Kelompok Kontrol
…………………………………………………
47
2.4 Data Nilai Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Skala Kepercayaan diri Kelompok Eksperimen
……………………………………………
48
3.4 Data Nilai Selisih Hasil Test Kepercayaan diri Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
…………..............…………………….
xi
50
DAFTAR LAMPIRAN [
Lampiran
Halaman
1. Daftar Peserta Uji Coba & Sampel Penelitian .......................................
57
2. Tabulasi uji validitas dan uji rebilitas metode belah dua awal-akhir Spearmen-Brown uji coba instrumen skala psikologi kepercayaan diri ..
58
3. Tabel hasil uji validitas uji coba isntrumen ….....……………………..
60
4. Perhitungan validitas skala psikologi kepercayaan diri .........................
61
5. Tabulasi uji reabilitas metode belah dua awal-akhir Spearmen-Brown uji coba instrumen skala psikologi kepercayaan diri ............................
70
6. Perhitungan uji rebilitas Spearmen-Brown uji coba skala psikologi kepercayaan diri ....................................................................................
71
7. Skala Psikologi kepercayaan diri siswa ..................................................
72
8. Kisi-kisi instrumen skala psikologi kepercayaan diri siswa ...................
75
9. Populasi penelitian
...............................................................................
76
10. Hasil tes awal kelompok eksperimen ....................................................
77
11. Hasil tes akhir kelompok eksperimen ...................................................
78
12. Hasil tes awal kelompok kontrol
..........................................................
79
13. Hasil tes akhir kelompok kontrol ..........................................................
80
14. Data nilai hasil tes awal dan tes akhir skala kepercayaan diri kelompok kontrol ...................................................................................................
81
15. Data nilai hasil tes awal dan tes akhir skala kepercayaan diri kelompok eksperimen ............................................................................................
82
16. Data nilai selisih hasil tes skala kepercayaan diri kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ...........................................................................
83
17. Uji perbedaan dua rata-rata data hasil tes skala kepercayaan diri kelompok eksperimen dan kelompok kontrol .......................................
84
18. Nilai kritis uji-t ......................................................................................
86
19. Permohonan ijin penelitian 20. Surat keterangan penelitian 21. Satuan layanan bimbingan pribadi
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat menimbulkan perubahan dan kemajuan dalam segi kehidupan manusia sebagai individu (pribadi) maupun sebagai anggota masyarakat. Akibat dari salah satu yang ditimbulkan adanya perkembangan zaman yang semakin modern maupun kemajuan ilmu penengetahuan dan teknologi yang canggih juga membawa dampak positif dan negatif yang berpengaruh dalam dunia pendidikan khususnya dalam lingkungan sekolah. Salah satu dampak positif adalah kemajuan teknologi yang semakin mempermudah akses kerja setiap individu, namun pada sisi lain dampak negatifnya timbul berbagai persoalan-persoalan yang kompleks dalam setiap sendi kehidupan individu, dari berbagai masalah yang sering dihadapi oleh siswa sekolah menengah dalam kehidupan sehari-hari yaitu kepercayaan diri yang semakin berkurang. Salah satu aspek pribadi yang sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian siswa adalah kepercayaan diri, setiap individu sangat memerlukan kepercayaan diri agar dapat berkembang dan mampu menghadapi tuntutan zaman yang semakin maju sehingga diperlukan kepercayaan diri yang baik. Individu yang memiliki kepercayaan diri ia akan mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Kepercayaan diri merupakan salah satu potensi yang perlu dikembangkan terutama bagi remaja awal yaitu remaja yang berumur sekitar usia SMP atau sekitar usia 13 – 16 tahun, dalam hal ini perlu mendapatkan
1
2
perhatian khususnya rasa kepercayaan diri siswa agar segala potensi dapat dioptimalkan dan dikembangkan yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan. Kenyataan sekarang ini, untuk mengembangkan kepercayaan diri masih banyak masalah yang timbul salah satu masalah tersebut adalah kurangnya kepercayaan diri yang meliputi kepercayaan diri batin, kepercayaan diri lahir dan kepercayaan diri spiritual. Kepercayaan diri siswa yang kurang baik akan menghambat perkembangan dalam mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki siswa itu sendiri oleh karena perlu usaha-usaha untuk membantunya. Pada kenyataan dilapangan masih banyak siswa kurang memiliki kepercayaan diri sehingga apa yang diharapkannya selalu mengalami hambatan dan akhirnya mengalami kegagalan. Di SMP 1 Kandangserang Pekalongan ada siswa yang memiliki kepercayaan diri, namun sebagian besar siswa kurang memiliki kepercayaan diri sehingga dapat menimbulkan berbagai macam masalah disekolah. Untuk mengatasi masalah siswa ini, guru dan sekolah perlu memberi pelayanan dengan sebaik-baiknya untuk dapat mengembangkan kepercayaan diri dalam hal masalah kepercayaan diri batin, kepercayaan diri lahir, dan kepercayaan diri spiritual agar mencapai sesuai yang diinginkan. Sedangkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberi bimbingan pribadi pada siswa yang mempunyai masalah tentang kepercayaa diri. Bimbingan pribadi adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam
3
mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik menurut Tohirin (2008: 124). Tujuan bimbingan pribadi adalah upaya membantu siswa dalam memahami dirinya dan lingkungan dalam mengambil keputusan, perencanaan dan pengarahan yang sehat menuju pribadi yang sehat. Mengatasi kepercayaan diri siswa disekolah tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling melalui pemberian bimbingan dan konseling meliputi bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir. Kemungkinan adanya permasalahan yang timbul disebabkan tidak terpecahkannya masalah yang dihadapi siswa yang kurang efektifnya pemberian layanan bimbingan konseling disekolah, khususnya bimbingan pribadi. Dalam hal ini siswa yang kurang memiliki kepercayaan diri perlu segera mendapatkan layanan bantuan secara efektif sedangkan siswa yang memiliki kepercayaan diri dapat memanfaatkan bimbingan pribadi secara efektif.
B. Identifikasi Masalah Kepercayaan diri sangat berpegaruh dalam membentuk keperibadian siswa, seseorang yang kurang memiliki kepercayaan diri akan dapat menimbulkan berbagai masalah di sekolah dan sesuatu yang diharapkannya selalu mengalami hambatan dan akhirnya mengalami kegagalan. Masalah yang dapat peneliti identifikasi antara lain adalah: kemampuan dan potensi yang dimiliki, kemampuan membuat keputusan, kemempuan mengendalikan diri. Kemampuan dan potensi yang dimiliki sangat berkaitan dengan grogi saat tampil di depan kelas. Dalam hal ini jika guru memerintahkan siswa satu per satu
4
tampil di dalam kelas untuk mengerjakan sesuatu tugas, siswa yang tidak memiliki kepercayaan diri akan tampak misalnya bicara tergagap-gagap, muka agak pucat, tidak berani menatap temen-temen yang sedang dihadapinya, dan gemetar. Kemampuan membuat keputusan berkaitan dengan tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat. Dalam hal ini pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya siswa tidak berani menanyakan pendapat, begitu juga dalam menyatakan pendapat setiap kali guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyatakan pendapat, jarang siswa yang memiliki inisiatif dan keberanian untuk menyatakan pendapatnya. Begitu juga pada saat siswa diberi tugas oleh Guru untuk menengerjakan soal banyak siswa yang menyontek karena ragu terhadap pekerjaannya sendiri dan tidak mempunyai kepercayaan diri untuk mengembil keputusan. Dalam hal kemampuan megendalikan diri di sekolah misalnya perilaku menarik perhatian teman-teman di kelas ditujukan dengan bertingkah laku yang berlebihan, seperti mengeluarkan berbagai perkataan kurang baik dan melakukan berbagai ulah saat sedang belajar di kelas. Perbuatan seperti ini dilakukan oleh siswa yang memiliki berbagai kekurangan dalam prestasi, siswa merasa kurang percaya diri untuk mencari perhatian dengan cara yang wajar. Sebagai kompensasinya, siswa menunjukan eksistensinya dengan cara berprilaku yang berlebihan. Bimbingan pribadi murupakan salah satu bidang bimbingan dalam bimbingan dan konseling yang dapat membantu siswa untuk mencapai tugas-
5
tugas perkembangan pribadi. Guru pembimbing dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya untuk dapat memberikan bimbingan kususnya bimbingan pribadi dalam hal pemberian bimbingan pribadi tentang kepercayaan diri yang berkaitan dengan masalah-masalah di sekolah antara lain: tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat, grogi saat tampil didepan kelas, menarik perhatian dengan cara yang kurang wajar. Siswa yang kurang percaya diri perlu dibimbing, dibina sehingga dapat memiliki kepercayaan diri. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka identifikasi masalahnya adalah pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa.
C. Pembatasan Masalah Beberapa jenis kepercayaan diri yang dapat dikembangkan yaitu kepercayaan diri batin, kepercayaan diri lahir dan kerohanian (spiritual). Kepercayaan diri lahir meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengendalikan diri, menetapkan tujuan yang realitik. Kepercayaan diri batin meliputi Pemahaman diri, berpikir positif,
kemampuan membuat keputusan.
Sedangkan kepercayaan diri spiritual meliputi mensyukuri dan menikmati rahmat tuhan, menyadari bahwa semua orang ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak-hak mendasar yang sama. Kepercayaan diri dapat dikembangkan di berbagai lingkungan seperti di keluarga, di sekolah, maupun dalam lingkungan masyarakat. Kepercayaan diri di sekolah dapat dikembangkan dengan memupuk keberanian untuk bertanya, belajar berpidato, mengerjakan soal di kelas dan lain-lain. Dalam keluarga maupun
6
masyarakat cara menumbuhkan kepercayaan diri tentulah berbeda dari cara yang dipakai di sekolah. Siswa yang diteliti di SMP 1 Kandangserang adalah siswa kelas VIII dengan jumlah subjek 40 siswa. Di SMP 1 Kandangserang semua siswa diharapkan memiliki kepercayaan diri baik siswa kelas VII, siswa kelas VIII, maupun siswa kelas IX. Dari penjelasan di atas, ternyata kepercayaan diri begitu luas dan sangat diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti kepercayaan diri batin, spriritual dan kepercayaan diri lahir. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP 1 Kandangserang Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011.
D. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu: “Adakah pengaruh bimbingan pribadi tarhadap kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP 1 Kandangserang Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011 ?”
E. Definisi Operasional Variabel 1. Kepercayaan diri Kepercayaan diri adalah suatu sikap yakin akan kemampuan diri dan keadaan diri terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya meliputi kepercayaan diri batin, kepercayaan diri lahir dan kepercayaan diri spiritual. Diukur dengan indikator skala kepercayaan diri yang diangkakan. Nilai kepercayaan diri didapat dari tes
7
awal dan tes akhir. Tiap-tiap nomor soal dari skala psikologis mengandung skor yaitu dari 1 sampai 4. Cara menghitung nilai dengan menjumlahkan skor yang didapat dari tiap nomor soal.
2. Bimbingan pribadi Bimbingan pribadi adalah pelayanan bimbingan atau bantuan yang diberikan oleh peneliti kepada 20 siswa kelompok eksperimen dari 40 siswa yang menjadi sampel melalui cara pemberian informasi dalam layanan klasikal. Bimbingan yang diberikan kepada 20 siswa isinya berkaitan dengan kepercayaan diri siswa seperti kepercayaan diri batin, kepercayaan diri lahir, dan kepercayaan diri spiritual. Pelaksanaan bimbingan pribadi dijadwalkan dari tanggal 12 Juli sampai dengan tanggal 30 Agustus 2010.
F. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa Kelas VIII SMP 1 Kandangserang Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011?
G. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoretis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pembendaharaan ilmu bimbingan konseling, khususnya tentang pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa.
8
2. Manfaat praktis Bagi guru pembimbing, sebagai bahan masukan untuk lebih mengoptimalkan bimbingan pribadi guna meningkatkan kepercayaan diri siswa. Bagi orangtua, sebagai bahan masukan bagi orangtua untuk ikut berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Bagi siswa, sebagai bahan masukan siswa agar lebih berminat dalam mengikuti bimbingan pribadi guna meningkatkan kepercayaan diri siswa.
H. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika sekripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut: Bagian awal dari skripsi ini terdiri dari halaman sampul, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan abstrak. Bagian inti skripsi disajikan dalam Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV dan Bab V. Bab I, Pendahuluan berisi tentang: Latar belakang masalah, Identifikasi masalah, Pembatasan masalah, Perumusan masalah, Devinisi operasional variabel, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, dan Sistematika penulisan skripsi. Bab II, Kajian teoritis, menerangkan tentang Kepercayaan diri dan Bimbingan pribadi siswa, Kerangka berpikir dan Hipotesis. Bab III, Metodologi Penelitian meliputi Tempat dan Waktu penelitian, Populasi, Sampel dan Sampling, Matode penelitian, Instrumen penelitian, Desain penelitian, Tekhnik analisis data dan Hipotesis statistik. Bab IV, Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang Deskripsi data, Hasil analisis data dan Pembahasan. Bab V, Kesimpulan dan Saran. Kemudian pada bagian akhir skripsi ini meliputi: Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori Kerpercayaan Diri 1. Pengertian kepercayaan diri Menurut Hakim (2005: 6), rasa percaya diri yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki kepercayaan diri akan optimis di dalam melakukan semua aktivitasnya, dan mempunyai tujuan yang realistik, artinya individu tersebut akan membuat tujuan hidup yang mampu untuk dilakukan, sehingga apa yang direncanakan akan dilakukan dengan keyakinan akan berhasil atau akan mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Orang yang dikatakan memiliki kepercayaan diri ialah orang yang merasa puas dengan dirinya. Adapun gambaran merasa puas terhadap dirinya adalah orang yang merasa mengetahui dan mengakui terhadap ketrampilan dan kemampuan yang dimilikinya, serta mampu menunjukkan keberhasilan yang dicapai dalam kehidupan bersosial. Kepercayaan diri adalah sikap yang memungkinkan individu-individu untuk memiliki pandangan yang realistis belum positif dari diri mereka sendiri dan situasi mereka. Orang percaya diri percaya kemampuan mereka sendiri, memiliki pengertian umum kendali dalam hidup mereka, dan percaya bahwa, dalam alasan, mereka akan dapat melakukan apa yang mereka inginkan, merencanakan, dan mengharapkan. (www.psychology.wikia.com)
9
10
Menurut Angelis (2005: 5) Kepercayaan diri adalah sesuatu yang harus mampu menyalurkan segala yang kita ketahui dan segala yang kita kerjakan. Kepercayaan diri itu lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus dilakukan. Kepercayaan diri itu akan datang dari kesadaran seorang individu bahwa individu tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang ia inginkan tercapai. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan diri adalah kesadaran individu akan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya, meyakini adanya rasa percaya dalam dirinya, merasa puas terhadap dirinya baik yang bersifat batiniah maupun jasmaniah, dapat bertindak sesuai dengan kapasitasnya serta mampu mengendalikannya.
2. Sumber rasa tidak percaya diri Rasa tidak percaya diri muncul dimulai dari adanya kelemahan-kelemahan tertentu di dalam berbagai aspek kepribadian seseorang. Kelemahan pribadi memiliki aspek yang sangat luas dan berkaitan dengan kehidupan di dalam keluarga sejak masa kecil. Rasa tidak percaya diri akan menghambat seseorang dalam hidupnya, seperti dalam menentukan gaya hidup seseorang. Berbagai kelemahan pribadi yang biasanya dialami dan sering menjadi sumber tidak percaya diri antara lain: cacat atau kelainan fisik; buruk rupa; ekonomi lemah; status sosial; status perkawinan; sering gagal; kalah bersaing; kurang cerdas; pendidikan rendah; perbedaan lingkungan; tidak supel; tidak siap menghadapi situasi tertentu; sulit menyesuikan diri; mudah cemas dan penakut;
11
tidak terbiasa; mudah gugup; berbicara gagap; pendidikan keluarga kurang baik; sering menghindar; mudah menyerah; tidak bisa menarik simpati orang; serta kalah wibawa dengan orang lain (Hakim, 2005: 12-24). Di dalam diri manusia terdapat beberapa perasaan penting yang mengontrol emosi dan membuatnya kehilangan percaya diri. Mula-mula disebabkan oleh perasaan cemas dan perasaan tidak tenang serta perasaan-perasaan lain yang mengikutinya, seperti malas, kurang sabar, sulit, susah, atau rendah diri. Dengan perasaan tersebut, manusia menjadi ragu akan kemampuan dan dirinya. Kurang percaya diri juga dapat disebabkan oleh perasaan khawatir dan pikiran buruk. Perasaan inilah yang menimbulkan perasaan gelisah, tegang, dan takut, sehingga menjadi kehilangan percaya diri.
3. Karakteristik individu yang mempunyai kepercayaan diri Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional adalah: percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain; tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok; berani menerima dan menghadapi penolakan orang lainberani menjadi diri sendiri; punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil); memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain); mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi
12
di luar dirinya; dan memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.
4. Gejala tidak percaya diri pada remaja siswa sekolah menengah Menurut Hakim (2005: 72-88) di kalangan remaja, terutama yang berusia sekolah antara SMP dan SMA, terdapat berbagai macam tingkah laku yang merupakan pencerminan adannya gejala rasa tidak percaya diri. Tingkah laku yang banyak dan paling mudah ditemui di lingkungan sekolah antara lain:
a. Mudah cemas dalam menghadapi berbagai situasi Gejala tidak percaya diri akibat perubahan situasi antara lain menghadapi lingkungan baru, menghadapi orang-orang yang baru dikenal, timbulnya suasana persaingan di sekolah, masuk ke lingkungan yang ramai, atau berhadapan dengan orang yang status sosialnya lebih tinggi.
b. Menarik perhatian dengan cara yang kurang wajar Pada saat belajar mengajar di kelas, perilaku menarik perhatian temanteman di kelas ditunjukkan dengan bertingkah laku yang berlebihan (over acting), seperti mengeluarkan berbagai perkataan kurang baik dan melakukan berbagai ulah untuk membuat teman tertawa saat sedang belajar di kelas. Perbuatan seperti ini umumnya dilakukan oleh siswa yang memiliki berbagai kekurangan dalam prestasi, siswa merasa kurang percaya diri untuk mencari perhatian dengan cara
13
yang wajar. Sebagai kompensasinya, siswa menunjukkan eksistensinya dengan cara seperti itu.
c. Tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat dan grogi saat tampil didalam kelas Pada saat guru memberi kesempatan untuk bertanya, yang terjadi adalah jarang siswa yang berani bertanya sekalipun mereka belum mengerti pelajaran yang baru dijelaskan. Begitu juga dalam menyatakan pendapat. Setiap kali guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyatakan pendapat, jarang siswa yang memiliki inisiatif dan keberanian untuk menyatakan pendapatnya. Jika guru memerintahkan siswa satu per satu tampil di depan kelas untuk mengerjakan suatu tugas, maka akan tampak jelas perbedaan antara siswa yang memiliki rasa percaya diri dan siswa yang tidak percaya diri. Pada saat seorang siswa yang tidak percaya diri tampil di depan kelas biasanya akan tampak gejala, antara lain bicara tergagap-gagap, muka agak pucat, tidak berani menatap teman-teman yang sedang dihadapinya, dan gemetar.
d. Timbulnya rasa malu berlebihan dan salah tingkah dalam menghadapi lawan jenis Untuk tampil percaya diri dan menunjukkan eksistensi (keberadaan diri), seseorang dapat mengalami berbagai hambatan, seperti timbul rasa malu yang berlebihan dan sering dikompensasikan dalam bentuk tingkah laku yang justru mencerminkan tingkah laku yang agresif, nakal, dan sikap tidak sopan. Gejala
14
tidak percaya diri muncul ditunjukkan dengan mengganggu lawan jenis, tidak berani sama sekali untuk bergaul dengan lawan jenis atau salah tingkah jika didekati oleh lawan jenis dan cenderung menghindar.
5. Jenis-jenis kepercayaan diri Kepercayaan diri terdiri dari dua jenis yaitu: kepercayaan diri batin dan kepercayaan diri lahir. Selain dua jenis kepercayaan diri di atas, menurut Angelis (2005:
60) ada tiga jenis kepercayaan diri yang perlu dikembangkan, yaitu
tingkah laku, emosi, dan kerohanian. Masing-masing kepercayaan diri tersebut mempunyai ciri utama yang khas.
a. Kepercayaan diri batin Kepercayaan diri batin mempunyai beberapa ciri dalam pembahasan ini ada lima ciri mengenai kepercayaan diri batin yaitu: pemahaman diri, kemampuan dan potensi yang dimiliki, cinta diri, kemempuan membuat keputusan dan berpikir positif. Berikut ini penjelasan tentang ciri kepercayaan diri batin.
1) Pemahaman diri Dengan kemampuan memahami diri sendiri, seseorang dalam kehidupannya tidak akan terhanyut untuk merenungi dirinya, namun berusaha ingin mengetahui tanggapan dari orang lain tentang prilakunya, supaya prilakunya dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan memiliki pemahaman diri yang baik, seseorang akan menyadari kekuatan dan mengembangkannya sesuai dengan
15
kapasitasnya. Pemahaman diri dapat memberikan sesuatu kesadaran akan kelebihan dan kekurangan diri, terbuka menerima kritik dan saran sehingga akan tumbuh, kesadaran tahu diri, kesadaran mengerti diri, dan mampu menentramkan diri.
2) Kemampuan dan potensi yang dimiliki Yang dimaksud dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki yaitu memiliki kemampuan yang ada dalam diri baik bakat maupun minatnya. Percaya akan kopetensi dan kemampuan diri dalam menghadapi suatu masalah maupun kejadian dalam hidupnya dan lebih mengutamakan kemampuan serta berhasil mengatasi suatu masalah atau dapat menyelesaikannya. Menghilangkan keraguan atas kemampuan yang dimiliki, artinya selalu optimis dan percaya akan kemampuan dan dapat mengekplorasi potensi yang dimilikinya, namun hal itu juga harus disertai dengan kepercayaan diri karena tanpa adanya rasa percaya diri orang akan minder dalam menentukan keputusan atau sulit menerima kenyataan yang ada dan semakin menganggap dirinya tidak mampu berhasil, dan mudah terpengaruh oleh prinsip orang lain.
3) Cinta diri Cinta diri yang dimaksud adalah peduli tentang diri mereka sendiri sehingga perilaku dan gaya hidup yang mereka tampilkan untuk memelihara diri sendiri, untuk itu jelaslah bahwa cinta diri pada masing-masing individu sangat diperlukan dalam menumbuhkan kepercayaan diri karena setiap individu akan menghargai
16
dengan baik kebutuhan jasmani maupun rohaninya, sehingga diharapkan mampu menghargai diri, mampu memanfaatkan diri, dan mampu menentramkan diri.
4) Kemampuan membuat keputusan Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya, mantap dalam mengambil keputusan. Menghilangkan keraguan atas kemampuan yang dimiliki artinya selalu optimis dan percaya akan kemampuan yang dimiliki, hal tersebut dapat menumbuhkan motivasi dalam melakukan suatu kegiatan tanpa adanya keraguraguan dan mantap dalam mengambil keputusan. Berani berbuat hal-hal baru karena bertambah pengalaman maka akan bertambah rasa percaya diri, ketika mencoba sesuatu maka harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan. Apabila hasil belum sesuai dengan keinginan bisa jadi itulah yang terbaik dan merupakan awal dari sesuatu atau hasil yang diinginkan. Individu yang mantap dalam mengambil keputusan mempunyai semangat hidup yang tinggi karena hidupnya terarah.
5) Berpikir positif Orang-orang yang percaya diri selalu berfikir positif, memandang kehidupan dari sisi yang cerah dan selalu berusaha mencari pengalaman dan hasil yang bagus. Mampu berpikir masa depan akan lebih baik dari masa lalu, tidak pernah merasa gagal dalam hidupnya, karena setiap kejadian membawa pengalaman yang akan menuntun perjalanan di masa depan. Tidak memandang hidup sebagai hal yang sulit, karena yakin bahwa semua masalah bisa diatasi, bersama kesulitan ada kemudahan. Dapat menghilangkan ungkapan-ungkapan yang mematikan dan
17
menggantikannya dengan ungkapan-ungkapan yang kreatif, jadi mengubah penilaian negatif menjadi positif dan mengembangkannya.
b. Kepercayaan diri lahir Kepercayaan diri ini cenderung memberikan kesan pada dunia luar untuk itu ada beberapa keterampilan yang perlu dikembangkan yaitu: kemempuan berkomunikasi, ketegasan, penampilan diri, kemampuan mengendalikan diri dan menetapkan tujuan yang realistik.
1) Kemampuan berkomunikasi Komunikasi
mengandung
pengertian
memberitahukan
dan
menyebarkan
informasi, berita, pesan, nilai, dan pikiran dengan maksud agar menggugah partisipasi dan selanjutnya orang yang diberitahukan tersebut menjadi milik bersama. Dengan memiliki dasar yang baik dalam bidang keterampilan berkomunikasi maka kemampuan berbicara atau mengirimkan pesan dengan bahasa yang baik, kemampuan mendengarkan dengan penuh perhatian dan mampu
membaca
maupun
menerima
bahasa
nonverbal
serta
mampu
menempatkan topik pembicaraan dengan tepat dapat memberikan nilai positif dalam berkomunikasi.
2) Ketegasan Sikap agresif dan pasif akan melemahkan kepercayaan diri seseorang. Untuk menghindari hal tersebut pada diri individu diperlukan sikap tegas sehingga mampu menyatakan kebutuhan secara langsung dan terus terang, membela hak
18
pribadi dan orang lain, melakukan kompromi yang dapat diterima dengan baik, memberi dan menerima kritik yang membangun dan menyampaikan keluhan secara efektif.
3) Penampilan diri Keterampilan ini akan mengajarkan pada anak betapa pentingnya tampil sebagai orang yang percaya diri. Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti tampil diri. Untuk dapat tampil diri; memilih gaya pakaian dan warna yang paling cocok dengan kepribadian dan kondisi fisik masing-masing; memilih pakaian yang cocok untuk berbagai peran dan peristiwa, dengan tetap mempertahankan gaya pribadinya; cepat mendapat pengakuan karena penampilan pertama yang bagus; menyadari dampak gaya hidupnya (misalnya mobil, rumah dan sebagainya) terhadap orang lain mengenai diri mereka, tanpa terbatas pada keinginan untuk selalu ingin menyenangkan orang lain.
4) Kemampuan mengendalikan diri Pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari diperlukan pengendalian diri. Kalau diri individu tidak dikelola dengan baik, maka bisa membentuk suatu kekuatan besar yang tak terduga yang bisa membuat seseorang lepas kendali. Uraian tersebut mempunyai maksud bahwa dalam pengendalian diri seseorang harus mampu mempunyai keberanian dalam menghadapi tantangan maupun resiko, ketabahan dalam menghadapi kesedihan maupun masalah dan pengendalian dalam bertindak apa adanya dan santai tapi pasti sehingga tidak mudah terbenam nafsu.
19
5) Menetapkan tujuan yang realistik Dengan menetapkan tujuan yang relistik, maka akan mempermudah individu dalam mencapai tujuan tersebut. Individu akan lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindakan ada keputusan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan. Berani menghadapi dunia yang nyata artinya berani mengambil resiko, hal ini dapat dicapai dengan menetapkan tujuan yang realistik yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
c. Kepercayaan diri spiritual Menurut Angelis (2005: 75-81), kepercayaan diri spiritual merupakan kepercayaan yang terpenting dari ketiganya, yaitu keyakinan bahwa hidup ini memiliki tujuan. Kepercayaan diri spiritual menegaskan kedudukan seseorang dalam hubungannya dengan keberadaan seluruh alam semesta ini. Ada tiga hal yang menjadi cirinya yaitu keyakinan bahwa alam semesta ini adalah suatu misteri yang terus berubah; dan bahwa setiap perubahan dalam kesemestaan ini merupakan bagian dari suatu perubahan yang lebih besar lagi; kepercayaan akan adanya kodrat alami sehingga segala yang terjadi tidak lebih dari kewajaran belaka; dan keyakinan pada diri sendiri dan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Tinggi, Yang Maha Tahu atau apapun ungkapan rohani kita pada maha pencipta semesta ini. Dengan kepercayaan diri spiritual, seseorang memiliki naluri mengenai adanya rasa tentram yang mengisi lubuk hati dan memupuk batinnya, senantiasa meniti jalan yang benar, serta memiliki keyakinan bahwa dimanapun individu itu berada, sesungguhnya individu itu dibutuhkan. Ada beberapa hal yang
20
dapat menumbuhkan kepercayaan diri dalam hal kepercayaan diri spiritual antara lain:
1) Belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan Individu harus bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah diterimanya dalam hidup, karena manusia diciptakan diberi kekurangan dan juga kelebihan dengan percaya diri dan berusaha mengoptimalkan baik kekurangan maupun kelebihan yang diberikan Tuhan akan mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Apabila individu tidak mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan dan merasa minder akan dirinya maka dalam hidupnya akan dipenuhi dengan keluhan, rasa marah, iri hati dan dengki, kecemburuan, kekecewaan, kekesalan, kepahitan, dan keputusasaan.
2) Menyadari bahwa semua orang ciptaan Tuhan yang dikarunia hak-hak mendasar yang sama Dalam hal ini semua orang mempunyai hak yang sama, baik hak untuk hidup, hak untuk merdeka, dan hak untuk mencari kebehagiaan kita sendiri. Individu tidak perlu minder dan merasa kurang percaya diri, karena kita mempunyai hak mendasar yang juga dipunyai semua orang lain. Tidak memandang derajat, pangkat, maupun kedudukan.
6. Mengembangkan kepercayaan diri Lindenfield (1997: 14) menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan percaya diri diantaranya adalah sebagai berikut: cinta,
21
rasa aman, model peran, hubungan, kesehatan, sumberdaya, dukungan, upah dan hadiah. Berikut ini penjelasan tentang mengembangkan kepercayaan diri.
a. Cinta Individu perlu terus merasa dicintai tanpa syarat. Untuk perkembangan harga diri yang sehat dan langgeng, seseorang harus merasa bahwa dirinya dihargai karena keadaannya yang sesungguhnya, bukan yang seharusnya atau seperti yang diinginkan orang lain. Setiap orang hendaknya dicintai tanpa syarat, namun yang terpenting, individu itu sendiri harus dapat mencinti diri tanpa syarat. Dengan merasa tenteram, percaya diri dan mencintai diri sendiri bila semua keinginan terpenuhi, ini berarti seseorang telah menyayangi diri sendiri secara bersyarat. Agar seseorang dapat menyayangi diri dengan tulus, hendaknya individu dapat menyayangi dirinya sendiri karena telah melakukan sesuatu, bukan karena telah berhasil mencapai sesuatu. Bentuk cinta pada diri sendiri dapat ditunjukkan dengan menerima diri apa adanya, tidak menyayangi diri secara bersyarat, memiliki rasa percaya diri dan selalu merasa tenteram. Sedangkan bentuk cinta yang diberikan oleh orang lain yaitu mau mendengarkan atau menerima pendapat orang lain, mau memberikan saran dan kritik yang membangun, saling memberi dan menerima bantuan, berempati dengan tulus.
b. Rasa aman Bila individu merasa aman, mereka secara tidak langsung akan mencoba mengembangkan kemampuan mereka dengan menjawab tantangan serta berani
22
mengambil resiko yang menarik. Di dalam kegiatan bimbingan rasa aman ditunjukkan dengan saling menjaga rahasia, terbuka, jujur, dan percaya pada diri sendiri maupun orang lain, serta saling menghargai.
c. Model peran Mengajar
lewat
contoh
adalah
cara
paling
efektif
agar
anak
mengembangkan sikap dan ketrampilan sosial yang diperlukan untuk percaya diri. Dalam hal ini peran orang lain sangat dibutuhkan untuk dijadikan contoh bagi individu untuk dapat mengembangkan rasa percaya diri. Menjadikan diri sendiri maupun orang lain sebagai model. Dengan menjadikan orang lain sebagai model, individu dapat menjadikan model itu sebagi contoh/teladan dan dapat menirunya untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
d. Hubungan Untuk mengembangkan rasa percaya diri individu terhadap segala hal, individu jelas perlu mengalami dan bereksperimen dengan beraneka hubungan dari yang dekat dan akrab dirumah, teman sebaya maupun yang lebih asing. Manusia selalu menghubungkan dirinya dengan orang lain, ikut dalam kegiatan kegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan sosial di atas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup yang mengutamakan orientasi sosial. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, dalam menjalani hidup, setiap orang selalu membutuhkan orang lain dan hendaknya dapat bekerja sama dengan orang lain, sehingga dapat saling membantu dan memiliki hubungan yang baik
23
dengan banyak orang, sehingga akan semakin meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Untuk dapat mengembangkan rasa percaya diri, seseorang perlu menjalin hubungan baik dengan siapapun baik orang-orang yang sudah dikenal maupun mampu menjalin hubungan baik dengan orang-orang baru, karena dengan berhubungan dengan orang lain akan menumbuhkan rasa percaya diri.
e. Kesehatan Untuk bisa menggunakan sebaik-baiknya kekuatan dan bakat kita, kita butuhkan energi. Jika mereka dalam keadaan sehat, dalam masyarakat bisa dipastikan bisaanya mendapatkan lebih banyak perhatian, dorongan moral, dan bahkan kesempatan. Menurut Hakim (2005: 162), dengan adanya kondisi kesehatan yang lebih prima pada diri seseorang, akan timbul keyakinan dan rasa percaya diri bahwa dalam diri individu memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukan banyak hal sesuai dengan keperluan hidupnya.
f. Sumber daya dan Dukungan Sumber
daya
memberikan
dorongan
yang
kuat
karena
dengan
perkembangan kemampuan anak memungkinkan mereka memakai kekuatan tersebut untuk menutupi kelemahan yang mereka miliki. Individu membutuhkan dorongan dan pembinaan bagaimana menggunakan sumber daya yang mereka miliki. Dukungan juga merupakan faktor utama dalam membantu individu sembuh dari pukulan terhadap rasa percaya diri yang disebabkan oleh trauma,
24
luka dan kekecewaan. Menurut Angelis (2005: 15), rasa percaya diri akan lahir dari kesadaran bahwa jika saya memutuskan untuk melakukan sesuatu. Jadi kepercayaan diri itu tidak dapat muncul dengan tiba-tiba dan memerlukan proses untuk mendapatkan rasa percaya diri. Penghargaan yang positif atas tindakan yang dilakukan individu akan cenderung meningkatkan kepercayaan diri, begitu juga sebaliknya, apabila penghargaan yang diberikan berupa kritikan yang tidak membangun akan membuat seseorang menjadi rendah diri. Untuk membentuk kepercayaan diri, perananan orang lain di dalam memahami, memberi dukungan, dan memberikan saran yang dapat digunakan untuk memperbaiki diri sangat dibutuhkan.
g. Upah dan hadiah Upah dan hadiah ini merupakan suatu proses untuk mengembangkan percaya diri agar menyenangkan dari suatu usaha yang telah dilakukan. Hadiah tidak harus berwujud barang. Hadiah dapat ditunjukan dengan memberi penghargaan dalam bentuk pujian yang disertai dengan saran-saran yang edukatif, serta mengusahakan agar seseorang berbuat baik karena kesadarannya bukan karena ingin memperoleh penghargaan.
7. Menumbuhkan kepercayaan diri melalui pendidikan di Sekolah Menurut Hakim (2005: 136-147) ada beberapa cara membangun rasa percaya diri melalui pendidikan di sekolah yaitu dengan; memupuk keberanian untuk bertanya, peran guru yang aktif bertanya pada siswa, melatih diskusi dan berdebat,
25
mengerjakan soal di depan kelas, bersaing dalam mencapai prestasi belajar, aktif dalam kegiatan pertandingan olah raga, belajar berpidato, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, mengikuti kegiatan seni vokal (suara), penerapan disiplin yang konsisten, aktif dalam kegiatan bermain musik, ikut serta di dalam organisasi sekolah, menjadi ketua kelas, menjadi pemimpin upacara, ikut dalam kegiatan pencinta alam, memperluas pergaulan yang sehat. Dari berbagai cara yang dapat digunakan untuk membangun kepercayaan diri siswa yang dapat dimunculkan dalam bimbingan pribadi yaitu keberanian untuk bertanya, penerapan disiplin yang konsisten serta memperluas pergaulan yang sehat. Dengan demikian bimbingan pribadi dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
B. Kajian Teori Bimbingan Pribadi 1. Pengertian bimbingan pribadi Bimbingan pribadi menurut Surya (2003: 12) adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang terbimbing agar tercapai kemandirian dalam pemehaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Bimbingan pribadi menurut Tohirin (2008: 124) adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik.
26
Sedangkan menurut Prayitno (2000: 99) bimbingan pribadi adalah proses bantuan yang dilakukan oleh orang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Berdasarkan uraian pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang secara terus menerus dan sistematis oleh pembimbing agar individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang mandiri.
2. Asas-asas bimbingan pribadi Dalam melaksanakan bimbingan perlu mempertimbangkan segi-segi tuntutan eksternal dan internal dari lembaga dan jumlah peserta didik penyelenggaraan bimbingan di sekolah dituntut sejumlah asas tertentu yang meliputi: kerahasiaan, kerelaan,
keterbukaan,
kegiatan,
kemandirian,
kekinian,
kedinamisan,
keterpaduan, kenormatifan, keahlian, yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki agar layanan dan kegitan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani. Tohirin (dalam Prayitno & Amti 2000: 87). Asas bimbingan yang diutamakan adalah asas perbedaan individual dan asas dorongan untuk matang. Adapun asas bimbingan yang diutamakan: (a) asas perbedaan individual, usia peserta didik; (b)
27
asas dorongan untuk menjadi matang; aktif dan produktif; dan (c) asas masalah dan dorongan menyelenggarakan masalah remaja awal. Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling perlu adanya asas bimbingan pribadi meliputi kerahasiaan, kesukarelaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, alih tangan dan tut wuri handayani, selain itu ada asas yang berhubungan dengan individu serta yang berhubungan dengan pekerjaan hal ini dapat menunjang pelaksanaan bimbingan pribadi.
3. Tujuan dan fungsi bimbingan pribadi Tujuan dan fungsi bimbingan pribadi sebagai upaya membantu perkembangan kepribadian secara optimal. Dalam rangka menjawab tantangan kehidupan masa depan yaitu adanya relevansi program pendidikan dengan dunia tuntutan kerja, maka bimbingan pribadi untuk membantu siswa menemukan dirinya. Memahami lingkungan dan mampu merencanakan masa depan sehingga dapat mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang berdiri dan bertanggungjawab, siswa kreatif dan pekerja yang produktif. Tujuan
bimbingan
pribadi
dalam
membentuk
siswa
untuk
mengembangkan dirinya dalam arti mengadakan perubahan-perubahan positif pada diri individu tersebut. Selain memiliki tujuan yang jelas, bimbingan juga memiliki fungsi-fungsi. Menurut Tohirin (2008: 39-50) Bimbingan pribadi memiliki beberapa fungsi antara lain: fungsi pencegahan (Preventif), pemahaman,
28
pengentasan, pemeliharaan, penyaluran, penyesuaian, pengembangan, dan perbaikan (kuratif), serta advokasi Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui berbagai jenis dan kegiatan bimbingan untuk mencapai masing-masing fungsi. Fungsi pencegahan (preventif) yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi. Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan yang membantu peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap diri dan lingkungannya. Fungsi pengentasan yaitu fungsi bimbingan yang memungkinkan terentaskannya masalah peserta didik. Fungsi pemeliharaan yaitu memelihara sesuatu yang baik yang ada pada diri siswa baik hal bawaan maupun hasil perkembangan siswa. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau progran studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan yang membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Fungsi pengembangan yaitu fungsi bimbingan yang bersifat lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Fungsi perbaikan yaitu fungsi yang berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mempunyai masalah. Dan, fungsi advokasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu siswa memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingan yang kurang mendapat perhatian. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi bimbingan pribadi yang harus dilaksanakan oleh seorang guru adalah fungsi pencegahan
29
(Preventif), pemahaman, pengentasan, pemeliharaan, penyaluran, penyesuaian, pengembangan, perbaikan (kuratif), dan advokasi.
4. Materi pokok bidang-bidang bimbingan dan jenis layanan bimbingan pribadi Tugas pokok perkembangan menurut Prayitno & Amti (2001: 76) adalah: mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; mencapai kematangan dalam berhubungan dengan teman sebaya serta kematangan dalam peranannya sebagai pria dan wanita; mencapai kematangan pertumbuhan jasmani yang sehat; mengembangan penguasaan ilmu teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum; mencapai kematangan gambar dan sikap tentang kehidupan mandiri, secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi; mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan keluarga, masyarakat,
berbangsa
dan
bernegara;
mengembangkan
kemampuan
berkomunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni; dan mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
C. Kerangka Berpikir Layanan bimbingan pribadi yang dilakukan terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat perubahan kepercayaan diri siswa setelah diadakan bimbingan pribadi, dengan memberikan bantuan tentang masalah yang berhubungan dengan pribadi kepada siswa agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sehingga nantinya siswa dapat mengaktualisasikan
30
semua potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan pribadi dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP 1 Kandangserang Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011
D. Pengajuan Hipotesis Berdasarkan uraian dalam landasan teori dalam penelitian, hipotesis yang diajukan adalah: “Ada pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP 1 Kandangserang Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011”.
BAB III METODOLOGI
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP 1 Kandangserang Pekalongan sebagai subyek yang diteliti dengan alasan. Siswa pada sekolah tersebut masih ada siswa yang kurang memiliki kepercayaan diri, sebagian guru di sekolah tersebut belum pernah mengadakan bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa dan belum pernah diteliti. Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan selama 7 (Tujuh) minggu, yakni mulai dari tanggal 12 Juli sampai dengan tanggal 30 Agustus 2010 dengan memberikan bimbingan kepada siswa tentang kepercayaan diri.
B. Populasi, Sampel dan Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP 1 Kandangserang Pekalongan tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 185 siswa, yang terdiri dari 5 kelas. Adapun besarnya populasi penelitian disajikan pada tabel berikut.
Tabel 1.3 Populasi Penelitian
Laki-laki
Populasi Perempuan
Jumlah
Kelas VIII A
25
15
40
Kelas VIII B
23
17
40
Kelas VIII C
19
21
40
Kelas
31
32
Kelas VIII D
16
19
35
Kelas VIII E
14
16
30
JUMLAH
97
88
185
2. Sampel dan sampling Dalam penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 40 siswa dari 185 siswa. Hal ini di dasarkan dari pernyataan yang dikemukan oleh Arikunto (1998: 109) bahwa jika subjek populasi besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau antara 20 – 25 % . Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive random sampling. Digunakannya teknik purposive sampling karena: peneliti sudah menetapkan terlebih dahulu sampel yang akan dipakai untuk penelitian, sedangkan digunakan random sampling karena pemilihan sampel dengan cara acak. Selanjutnya langkah random sampling tersebut adalah sebagai berikut: (1) menulis masing-masing nama kelas pada selembar kertas kecil yakni kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E; (2) lima lembaran kertas tersebut digulung kemudian dimasukan ke dalam sedotan yang dipotong kecil; (3) gulungan kertas tersebut dimasukan ke dalam sedotan, kemudian dimasukan ke dalam gelas yang ditutup kertas dan dilubangi; (4) selanjutnya dilakuakan undian seperti halnya arisan, untuk menentukan 2 kelas yang akan dijadikan sampel penelitian; (5) dari dua kelas yang keluar dari hasil undian tersebut, kemudian akan diambil masingmasing 20 siswa, namun sebelumnya perlu ditulis nama-nama seluruh siswa pada lembaran kertas kecil kemudian digulung dalam sedotan dan dimasukkan ke dalam 2 gelas; dan (6) mengundi kedua gelas, masing-masing sebanyak 20 kali
33
untuk menentukan populasi sehingga dari dua undian tersebut diperoleh 40 siswa sebagai populasi penelitian.
C. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah eksperimen sungguhan yang menggunakan rancangan randomized control group pretest-posttest. Pada rancangan tersebut sampel penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan tujuan mengetahui adanya perbedaan pengaruh antara kelompok eksperimen yang diberi pelayanan bimbingan pribadi dan kelompok kontrol yang tidak diberi pelayanan bimbingan pribadi. Dalam penelitian ini eksperimen yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa. Kepercayaan diri siswa diukur dengan skala sehingga diperoleh data nominal/nilai dari masingmasing anak. Kemudian seluruh nilai pada masing-masing kelompok baik itu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di cari meannya dan diuji beda dengan uji beda (uji-t).
D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala psikologis, yang menggambarkan aspek kepribadian individu dan dalam penelitian ini skala psikologi yang dimaksud adalah skala kepercayaan diri yang dikembangkan peneliti berdasarkan teori yang ada. Skala kepercayaan diri digunakan untuk mengungkap kondisi kejiwaan tentang kepercayaan diri dari individu. Dalam hal ini, untuk mengetahui peningkatan kepercayaan diri siswa.
34
Pada skala psikologi, pernyataan sebagai stimulus yang bertujuan pada indikator untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari kesadaran diri subjek yang biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan. Langkahlangkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen dilakukan dalam beberapa tahap, baik dalam pembuatan maupun uji coba. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian dibawah ini: Teori
Kisi-kisi Instrumentasi
Instrumen
Uji Coba
Revisi I
Revisi II
Instrumen Jadi Bagan 2 Langkah-langkah Penyusunan Instrumen
Data yang akan diungkap dalam penelitian ini yaitu tentang kepercayaan diri oleh karena itu insrumen
yang digunakan yaitu berupa skala psikologi.
Adapun langkah-langkah dalam menyusun instrumen dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu pertama yaitu peneliti membuat atau menyusun kisi-kisi instrumen yang meliputi variabel, indikator, pertanyaan-pertanyaan soal, kemudian intrumen yang berupa skala tersebut diujicobakan dahulu kepada kelompok yang sama kemudian direvisi yang akhirnya menjadi instrumen jadi. Kisi-kisi instrumen yang berupa skala kepercayaan diri disusun dengan format sebagai berikut:
35
Tabel 2.3 Kisi-kisi Instrumen Skala Kepercayaan Diri No 1
Variabel
Indikator
Kepercayaan Diri
Sub indikator /Aspek 1. Kemampuan dan potensi yang dimiliki
A. Kepercayaan 2. Berpikir positif Diri Batin 3. Kemampuan membuat keputusan 4. Kemampuan berkomunikasi B. 5. Kemampuan Kepercayaan mengendalikan diri Diri Lahir 6. Menetapkan tujuan yang realitik 7. Mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan C. Kepercayaan 8. Menyadari bahwa Diri Spiritual semua orang ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak-hak mendasar yang sama
No. Item + 1, 2, 3 4, 5 6,7
8, 9
10, 13 11, 12 14, 15 16, 17 18, 19, 20 22, 23, 24 27, 28, 29 32, 33, 34
21
25, 26
30, 31
35
Sedangkan untuk bobot skor pada skala penyesuain diri ini, menggunakan skala likert, dengan bobot skor skala sebagai berikut: Tabel 3.3 Format Bobot Skor Intrumen Skala Kepercayaan Diri No 1 2 3 4
Pertanyaan Positif Jawaban Bobot skor SS 1 S 2 TS 3 STS 4
No 1 2 3 4
Pertanyaan Negatif Jawaban Bobot Skor SS 4 S 3 TS 2 STS 1
Dari kisi-kisi instrumen tersebut di atas dikembangkan kedalam skala Kepercayaan diri yang nantinya akan digunakan sebagai alat ukur guna mendapat
36
data-data yang berupa angka-angka. Namun, instrumen sebagai alat ukur harus memenuhi dua syarat, yaitu validitas dan reabilitas. Validitas menunjukan sejauh mana suatu instrumen mengukur apa yang harus diukur dan reabilitas menunjukan sejauh mana pengukuran tersebut konsisten dalam pengukurannya.
1. Uji validitas Adalah suatu ukuran yang menujukan tingkat kevalidan dan keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid dan shahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.
a. Data uji validitas Untuk perhitungan uji coba validitas dan reliabilitas skala kepercayaan diri, maka instrumen skala keparcayaan diri
diujicobakan atau disebarkan
terhadap 13 siswa. Berikut adalah skor butir (X) dan skor total (Y) dari hasil penyebaran terhadap 13 siswa terhadap 40 butir skala yang diujicobakan. Tabel 4.3 Skor Butir dan Skor Total No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
U 01 U 02 U 03 U 04 U 05 U 06 U 07 U 08 U 09 U 10 U 11 U 12 U 13 ∑
1 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 38
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 2 36
3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 38
4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 37
5 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 39
6 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 37
Skor Butir (X) 7 8 9 10 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 35 31 37 39
11 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 37
12 4 3 3 2 2 3 2 4 4 3 4 3 2 39
13 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 4 2 3 36
14 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 39
15 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 39
37
No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
U 01 U 02 U 03 U 04 U 05 U 06 U 07 U 08 U 09 U 10 U 11 U 12 U 13 ∑
No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
U 01 U 02 U 03 U 04 U 05 U 06 U 07 U 08 U 09 U 10 U 11 U 12 U 13 ∑
16 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 40
17 2 2 1 2 2 3 3 4 3 1 3 1 2 29
31 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 39
18 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 41
32 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 35
19 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 39
33 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 35
20 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 2 2 2 36
21 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 40
34 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 38
Skor Butir (X) 22 23 24 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 39 41 40
Skor butir (X) 35 36 37 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 1 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 2 2 4 4 2 2 3 1 2 2 1 34 36 22
25 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 40
38 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 30
26 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 40
27 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 33
39 3 3 1 2 2 3 2 4 4 1 2 2 2 31
28 3 3 2 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 38
40 3 4 3 4 2 3 2 3 4 2 4 2 3 39
29 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 31
30 2 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 39 Y
111 125 97 103 107 113 108 141 142 105 126 93 91 1462
b. Analisis data uji validitas Dalam menghitung validitas butir instrumen penelitian, digunakan rumus korelasi product moment, yakni sebagai berikut: N XY – (X) (Y)
rXY =
{NX2 – (X)2}{NY2 – (Y)2}
38
Keterangan:
r XY
= Koefisien korelasi antara skor butir X dan skor total Y
XY = Jumlah hasil kali antara skor butiri X dan skor total Y X
= Jumlah skor butir X
Y
= Jumlah skor total Y
N
= Jumlah subjek/responden
X
= Skor tiap butir
Y
= Skor total
Langkah awal untuk melakukan uji validitas tiap butir yaitu dengan melakukan tabulasi data. Setelah itu, digunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahui korelasi hitung atau r
dari tiap butir. Setelah r
hitung
diketahui, peneliti mengkonsultasikan dengan membandingkan antara r
hitung
hitung
dengan harga r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka artinya butir dan total berkorelasi signifikan, keduanya mengukur hal yang sama, butir merupakan bagian dari total, dan butir itu valid untuk mengukur variabel. Sebaliknya, jika r
hitung
< r
tabel
maka butir dan total tidak berkorelasi
signifikan, dan dinyatakan tidak valid. Untuk mengetahui validitas butir 1 sampai 40, perlu dicari X2; X2; Y2; Y2; XY; XY. Untuk itu dibuatlah tabel persiapan hitung 40 butir seperti pada tabel berikut ini.
39
Tabel 5.3 Persiapan Uji Validitas Per Butir No. X X²
Y
Y²
XY
No. X X² Y
Y²
XY
1
38
116
1462
167722
4360
21
40
128
1462
167722
4573
2
36
104
1462
167722
4115
22
39
123
1462
167722
4485
3
38
116
1462
167722
4361
23
41
135
1462
167722
4700
4
37
111
1462
167722
4243
24
40
128
1462
167722
4560
5
39
121
1462
167722
4465
25
40
128
1462
167722
4574
6
37
109
1462
167722
4220
26
40
126
1462
167722
4562
7
35
99
1462
167722
4037
27
33
89
1462
167722
3788
8
31
81
1462
167722
3588
28
38
118
1462
167722
4379
9
37
111
1462
167722
4268
29
31
79
1462
167722
3569
10
39
121
1462
167722
4452
30
39
123
1462
167722
4479
11
37
109
1462
167722
4230
31
39
119
1462
167722
4435
12
39
125
1462
167722
4497
32
35
101
1462
167722
4031
13
36
106
1462
167722
4132
33
35
95
1462
167722
4026
14
39
119
1462
167722
4422
34
38
116
1462
167722
4353
15
39
119
1462
167722
4436
35
34
96
1462
167722
3909
16
40
126
1462
167722
4548
36
36
104
1462
167722
4116
17
29
75
1462
167722
3400
37
40
40
1462
167722
2540
18
41
133
1462
167722
4704
38
72
72
1462
167722
3443
19
39
121
1462
167722
4467
39
68
423
1462
167722
3637
20
36
106
1462
167722
4149
40
39
125
1462
167722
4469
c. Hasil analisis data Dari pengujian yang telah dilakukan, untuk butir skala 1 sampai 40 pada α = 5% dengan N = 13 diperoleh r tabel = 0,533. Dari hasil perhitungan kepada 40 butir, diketahui 35 butir skala. Butir yang dinyatakan tidak valid sebanyak 5 butir. Butir soal yang valid antara lain nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39. Butir soal yang tidak valid antara lain nomor 6, 14, 16, 24, 40. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil uji validitas skala psikologis kepercayaan diri.
40
Tabel 6.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Psikologis Kepercayaan Diri No. Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
rhitung
rtabel
Keputusan
0,6780 0,5565 0,6859 0,5974 0,6873 0,5335 0,8035 0,6651 0,7798 0,5742 0,6241 0,6828 0,5777 0,4429 0,6152 0,5041 0,7512 0,8428 0,7047 0,6954
0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533
Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
No. Butir 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
rhitung
rtabel
Keputusan
0,5845 0,7032 0,6496 0,4826 0,5924 0,6802 0,5840 0,6974 0,6386 0,6606 0,6029 0,6343 0,6008 0,6231 0,5580 0,5649 0,6885 0,7230 0,7878 0,5106
0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533 0,533
Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Dari hasil uji validitas di atas, butir yang valid sejumlah 35 butir tersebut sudah mewakili dari seluruh aspek yang diteliti, sehingga butir yang dipakai sebagai alat pengumpulan data penelitian jumlahnya 35. Perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 61-69. Nilai tertinggi skala adalah 140 yang didapat dari 35 dikali 4 (skor tertinggi skala) dan nilai terendahnya 35 yang didapat dari 35 dikali 1 (skor terendah skala). Rentang kelas didapat dari nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu: 140 – 35 = 105. Banyak kelas adalah 5 yaitu 5 kriteria nilai antara lain: “sangat tinggi”, ”tinggi”, “cukup”, “rendah”, dan ‘sangat rendah”. Panjang kelas didapat dari rentang kelas dibagi banyak kelas yaitu: 105 : 5 = 21. Berikut ini adalah tabel interpretasi hasil tes kepercayaan diri siswa yang digunakan sebagai pedoman dalam penelitian ini.
41
Tabel 7.3 Interpretasi Hasil Tes Skala Kepercayaan Diri Siswa No.
Rentang Nilai
Keterangan
1.
Antara 120-140
Sangat Tinggi
2.
Antara 99-119
Tinggi
3.
Antara 78-98
Cukup
4.
Antara 57-77
Rendah
5.
Antara 35-56
Sangat Rendah
2. Uji reliabilitas Dalam penelitian ini, untuk menentukan relibilitas instrumen penelitian metode yang dipakai adalah metode belah dua awal-akhir yang dikembangkan oleh Spearmen-Brown. Dengan mencari indeks korelasi antara belahan awal dan belahan akhir dengan menggunakan teknik korlasi produck moment. Setelah indeks korelasi diperoleh, kemudian dimasukan kedalam rumus reliabilitas Spearmen-Brown, dengan rumus reliabilitas Spearmen-Brown sebagai berikut:
r11 =
Xr XY +r XY
Keterangan:
r 11
: Reliabilitas instrumen
r XY
: Indeks korelasi antara belahan awal dan belahan akhir Hasil r
XY
di konsultasikan dengan rtabel, jika rhitung > rtabel maka dapat
dikatakan bahwa instrumen tersebut reliabel. Perhitungan uji reliabilitas Spearman-Brown dapat dilakukan dengan terlebih dahulu membuat tabel persipan seperti pada tabel berikut ini. Kemudian
42
mencari indeks korelasi antara belahan awal dan belahan akhir dengan rumus korelasi product moment. Tabel 8.3 Tabel Persiapan Uji Reliabilitas Awal-Akhir Spearman-Brown No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
UC 01 UC 02 UC 03 UC 04 UC 05 UC 06 UC 07 UC 08 UC 09 UC 10 UC 11 UC 12 UC 13
X/Butir X2 Awal 57 3249 61 3721 53 2809 52 2704 54 2916 57 3249 53 2829 72 5184 73 5329 53 2809 64 4096 46 2116 47 2209 742 43200
Y/Butir Akhir 54 64 44 51 53 56 55 69 69 52 62 47 44 720
Y²
XY
2916 4096 1936 2601 2809 3136 3025 4761 4761 2704 3844 2209 1936 40734
3078 3904 2332 2652 2862 3192 2915 4968 5037 2758 3968 2162 2068 41894
Mencari indeks korelasi antara nilai belahan awal dan nilai belahan akhir dengan melihat tabel di atas menggunakan rumus korelasi product moment berikut. Kemudian hasil hitung indeks korelasi dimasukkan ke dalam rumus SpearmanBrown. N XY – (X) (Y)
rXY =
r XY =
{NX2 – (X)2}{NY2 – (Y)2} 13(41894) - (742)(720) { 13(43200) - (742)² } { 13(40734) - (720)² }
r XY =
0,936
Dari perhitungan di atas diperoleh indeks korelasi sebesar 0,936. Untuk mencari reliabilitas dengan rumus Spearman-Brown, maka indeks korelasi dimasukan dan dihitung ke dalam rumus berikut.
43
r11 =
Xr XY +r XY
Perhitungan: 2 x 0,936
r11 = 1 + 0,936
r11 =
0,967 Dari hasil perhitungan menggunakan rumus Spearman-Brown, diperoleh
angka koefisien reliabilitas sebesar 0,967. Dari hasil tersebut maka skala psikologis dinyatakan reliabel, karena koefisien hitung reliabilitas lebih besar daripada r
tabel,
yakni 0,967 lebih besar dari 0,533. Perhitungan uji reliabilitas
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 71.
E. Desain Penelitian Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah Randomized controlgroup Pretest-posttest. Pada desain ini terdapat dua kelompok dalam populasi subjek penelitian, yaitu kelompok eksperimen (E) dan kelompok kontrol (K). Kelompok eksperimen dikenai perlakuan
(treatment), sedangkan kelompok
kontrol tidak dikenai perlakuan, perlakuan yang dimaksud adalah pemberian layanan pribadi. Selanjutnya diberi pengukuran melalui tes awal (T1) untuk kedua kelompok tersebut, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, Dilanjutkan mencari skor rata-rata. Setelah diberi dan tidak diberi perlakuan, kemudian kedua kelompok tersebut di tes akhir (T2), dilanjutkan mencari skor
44
rata-ratanya. Selisih skor rata-rata kedua kelompok tersebut dibandingkan, perbedaan yang dianggap sebagai akibat dari adanya perlakuan yang diberikan. Adapun desain Randomized control-group Pretest-posttest menurut Soegeng (2006: 166) adalah sebagai berikut:
Eksperimen (E) Kontrol (K)
Tes awal T1
Perlakuan X
Tes akhir T2
T1
O
T2
Keterangan: T1
: Tes Awal
T2
: Tes akhir
X
: Diberi perlakuan (Layanan bimbingan pribadi)
O
: Tidak diberi perlakuan (layanan bimbingan pribadi)
F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang penting dalam metedologi penelitian dalam rangka menemukan pemecahan masalah penelitian. Untuk menguji hipotensis ada atau tidaknya perbedaan/pengaruh antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan. Dengan metode statistik ini dimaksud untuk mendukung hipotensis kerja yang diajukan yaitu “ada pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa kelas VIII di SMP 1 Kandangserang Pekalongan tahun pelajaran 2010/2011”. Dalam menganalisa hasil eksperimen desain random control group postest-pretest yaitu menggunakan rumus berikut.
45
.t =
x1 S 2 gab
x2
–
.n
1
+ 1
dengan 1
S
2
=
(n1 – 1) S1 2 + (n2 – 1) S2 2 n2 + n2 - 2
n2
Keterangan: S
= Standar deviasi
S1
= Standar deviasi populasi kelompok eksperimen
S12
= Variansi kelompok ekperimen
S22
= Variansi kelompok kontrol
S2
= Standar deviasi populasi kelompok kontrol
x1
= Mean kelompok eksperimen
x2
= Mean kelompok kontrol
G. Hipotesis Statistik Hipotesis penelitian ini adalah “ada pengaruh antara bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa”. Maka, hipotesis statistiknya adalah, Ho: t hitung
t
tabel
dibuktikan dengan
menggunakan uji-t. Dengan kata lain Ho ditolak apabila t hitung > t tabel.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Sebagai langkah awal dari kegiatan penelitian diperlukan suatu persiapan. Pada tahap persiapan dalam suatu penelitian ini meliputi: proses perijinan, penentuan populasi dan sampel, mempersiapkan instrumen, pelaksanaan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP 1 Kandangserang pekalongan yang berjumlah 185 siswa. Sample yang diambil adalah 40 siswa, yaitu 20 kelompok eksperimen dari kelas VIII.A dan 20 kelompok kontrol dari kelas VIII.D dengan teknik purposive random sampling. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian eksperimen dengan rancangan
penelitian
randomized
control-group
pretest-posttest.
Dalam
penelitian ini penulis membandingkan kepercayaan diri antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan bimbingan pribadi, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Dalam penganalilisan data penulis menggunakan metode kuantitatif yaitu mengenai pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa kelas VIII di SMP 1 Kandangserang dengan alat ukur skala psikologis kepercayaan diri. Kemudian skor yang diperoleh dari skala psikologis tersebut dianalisa menggunakan uji-t. Dari hasil tes awal (T1) atau pretest dan tes akhir (T2) atau posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka diperoleh nilai kepercayaan diri. Dari perlakuan bimbingan pribadi yang diberikan kepada kelompok eksperimen kemudian dilakukan tes akhir (T2), ternyata ada
46
47
peningkatan nilai kepercayaan diri atau bisa dikatakan lebih memberikan pengaruh daripada kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan bimbingan pribadi. Adapun nilai hasil pretest (T1) dan posttest (T2) dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut. Tabel 1.4 Data Nilai Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Skala Kepercayaan Diri Kelompok Kontrol
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 n X1 s1² s1
Tes Awal Kode K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 .=
Nilai 80 71 75 65 70 78 76 81 78 75 70 78 65 67 77 69 75 71 76 65 1462 20
.=
73,100
.= .=
26,52 5,149
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 n X2 s2² s2
Tes Akhir Kode K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 .=
Nilai 81 75 75 70 72 78 76 84 79 79 74 79 70 78 77 74 76 76 78 70 1521 20
.=
76,050
.= .=
13,84 3,720
Dari tabel tes awal kelompok kontrol di atas, tidak ada anak yang mendapat nilai “sangat tinggi” (antara 120-140), tidak ada anak yang mendapat nilai ”tinggi” (antara 99-119), 5 anak yang mendapat nilai “cukup” (antara 78-98), 15 anak yang mendapat nilai “rendah” (antara 57-77), dan tidak ada anak yang
48
mendapat nilai “sangat rendah” (antara 35-56). Rata-rata nilai adalah 73,100 atau 52,21%. Dari data tes akhir kelompok kontrol di atas, tidak ada anak yang mendapat nilai “sangat tinggi” (antara 120-140), tidak ada anak yang mendapat nilai ”tinggi” (antara 99-119), 8 anak yang mendapat nilai “cukup” (antara 78-98), 12 anak yang mendapat nilai “rendah” (antara 57-77), dan tidak ada anak yang mendapat nilai “sangat rendah” (antara 35-56). Rata-rata nilai adalah 76,050 atau 54,32%. Nilai kepercayaan diri pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberi bimbingan pribadi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.4 Data Nilai Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Skala Kepercayaan Diri Kelompok Eksperimen
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 n X1 s1² s1
Tes Awal Kode E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 .=
Nilai 79 66 63 73 68 82 73 77 73 59 68 73 79 68 79 80 79 68 69 65 1441 20
.=
72,050
.= .=
41,945 6,476
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 n X2 s2² s2
Tes Akhir Kode E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 .=
Nilai 84 77 76 78 79 84 76 77 75 64 72 75 82 74 84 84 82 72 76 74 1545 20
.=
77,250
.= .=
26,20 5,118
49
Dari tabel tes awal kelompok eksperimen di atas, tidak ada anak yang mendapat nilai “sangat tinggi” (antara 120-140), tidak ada anak yang mendapat nilai ”tinggi” (antara 99-119), 6 anak yang mendapat nilai “cukup” (antara 78-98), 14 anak yang mendapat nilai “rendah” (antara 57-77), dan tidak ada anak yang mendapat nilai “sangat rendah” (antara 35-56). Rata-rata nilai adalah 72,050 atau 51,46%. Dari data tes akhir eksperimen kontrol di atas, tidak ada anak yang mendapat nilai “sangat tinggi” (antara 120-140), tidak ada anak yang mendapat nilai ”tinggi” (antara 99-119), 7 anak yang mendapat nilai “cukup” (antara 78-98), 13 anak yang mendapat nilai “rendah” (antara 57-77), dan tidak ada anak yang mendapat nilai “sangat rendah” (antara 35-56). Rata-rata nilai adalah 72,250 atau 51,60%.
B. Hasil Analisis Data Dalam penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan uji-t, bertujuan untuk mengetahui perbedaan selisih rata-rata hasil tes skala kepercayaan diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika terdapat perbedaan dianggap sebagai akibat dari perlakuan tersebut. Adapun rumus uji-t yang digunakan adalah
.t =
x1 S 2 gab
x2
–
.n
1
+ 1
di mana,
1
n2
S
2
=
(n1 – 1) S1 2 + (n2 – 1) S2 2 n2 + n2 - 2
50
Untuk menganalilis data ada tidaknya pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri, nilai posttest dikurangi nilai pretest pada kelompok eksperimen dan kontrol dapat ditabulasikan seperti pada tabel berikut. Tabel 3.4 Data Nilai Selisih Hasil Tes Skala Kepercayaan Diri Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 n X1 s1² s1
Kelompok Eksperimen Nilai Beda Kode Tes Awal & Tes Akhir E-1 5 E-2 11 E-3 13 E-4 5 E-5 11 E-6 2 E-7 3 E-8 0 E-9 2 E-10 5 E-11 4 E-12 2 E-13 3 E-14 6 E-15 5 E-16 4 E-17 3 E-18 4 E-19 7 E-20 9 104 .= 20 .=
5,200
.= .=
11,747 3,427
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 n X2 s2² s2
Kelompok Kontrol Nilai Beda Kode Tes Awal & Tes Akhir K-1 1 K-2 4 K-3 0 K-4 5 K-5 2 K-6 0 K-7 0 K-8 3 K-9 1 K-10 4 K-11 4 K-12 1 K-13 5 K-14 11 K-15 0 K-16 5 K-17 1 K-18 5 K-19 2 K-20 5 59 .= 20 .=
2,950
.= .=
7,418 2,724
H0 ditolak apabila t > t (1-α) (n1+n2-2). Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh: Sumber Variasi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
20
20
5,200
2.950
Varians (S²)
11,747
7,418
Standar deviasi (s)
3,427
2,724
n x
51
Kemudian untuk menghitung varians gabungan diperoleh:
S
2
(n1 – 1) S1 2 + (n2 – 1) S2 2 n2 + n2 - 2
=
(20 – 1) 11,75 + (20 – 1) 7,424
S2 =
20 + 20 - 2
S = 3,096
Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus uji-t diperoleh:
x1
.t =
S 2 gab
.n
1
5,20
.t =
3,096
x2
–
+ 1
–
1
n2
2,95 2
1 1 + 2036 20
t = 2,298 Berdasarkan perhitungan di atas pada α = 5% dengan dk = 20 + 20 – 2 = 38 diperoleh t
(0,95) (40)
= 2,298. Karena t (1,686) > t
(1-α) (n1+n2-2)
(2,298), maka
dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian berarti ada pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa. Adapun hasil perhitungan selengkapnya tercantum pada lampiran 19 halaman 83.
C. Pembahasan Setelah penulis melakukan serangkaian langkah-langkah penelitian diketahui bahwa dari 40 (empat puluh) butir skala kepercayaan diri hanya terdapat
52
35 (tiga puluh lima) butir yang dinyatakan valid setelah diuji validitasnya. Dari 35 (tiga puluh lima) butir tersebut dinyatakan reliabel, setelah diketahui bahwa rhitung (0,678) > rtabel (0,533). Seluruh butir yang valid tersebut digunakan penulis dalam penelitian untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa. Berdasarkan analisis data diperoleh perbedaan rata-rata selisih hasil tes skala kepercayaan diri yang diperoleh pada kelompok E setelah diberikan bimbingan pribadi, hasil rata-rata ( X ) adalah 5.200 sedangkan pada kelompok K yang tidak diberi bimbingan pribadi hasil rata-ratanya ( X ) adalah 2.950 artinya rata-rata hasil kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol maka dapat dikatakan bahwa perbedaan tersebut adalah hasil dari perlakuan bimbingan pribadi. Terjadi peningkatan dari kelompok eksperimen yaitu sebesar 0,14% yaitu: 51,60% - 51,46%. Maka hipotesis yang dinyatakan ada pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa kelas VIII dapat diterima kebenarannya. Hal tersebut dibuktikan pada hasil perhitungan dari analisis data dengan menggunakan t-tes dengan hasil bahwa t
hitung
(2.298) > t(1-a)(n1+n2-2) (1,686) atau dengan kata lain ada
pengaruh signifikan layanan bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa. Dengan diberikannya layanan bimbingan pribadi, siswa semakin memiliki kepercayaan diri baik kepercayaan diri lahir, kepercayaan diri batin maupun kepercayaan diri spiritual. Dalam penelitian ini penulis menarik suatu kesimpulan bahwa ada peningkatan kepercayaan diri siswa setelah diberikan bimbingan pribadi. Peningkatan kepercayaan diri siswa dapat dilihat dari rata-rata skor yang
53
diperoleh sebelum adanya bimbingan pribadi masih dalam kategori cukup setelah adanya bimbingan pribadi mengalami peningkatan. Namun penulis menyadari adanya kelemahan dalam penelitian ini, bahwa hasil yang diperoleh yaitu ada pengaruh bimbingan pribadi terhadap proses kepercayaan diri siswa tidak dapat digeneralisasikan kepada kelompok lain.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil pretest (sebelum bimbingan pribadi), kepercayaan diri siswa kelas VIII dalam keadaan kategori rendah, Sedangkan setelah mendapatkan bimbingan pribadi kepercayaan diri siswa kelas VIII menunjukan adanya peningkatan. 2. Berdasarkan analisis uji-t dihasilkan bahwa kepercayaan diri pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok control. 3. Bahwa ada pengaruh bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP 1 Kandangserang Kabupaten Pekalongan
B. Saran 1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya memberikan pendampingan dan lebih memperhatikan kepercayaan diri siswa, salah satu caranya dengan mengadakan bimbingan pribadi. 2. Guru pembimbing hendaknya mengadakan kegiatan yang menarik sehingga siswa dapat sukarela mengikuti kegiatan bimbingan pribadi yang diadakan. 3. Bagi orang tua siswa, hendaknya lebih memberikan perhatian secara khusus dan individual terhadap anak-anaknya, dalam bentuk pemberian bimbingan, arahan, motivasi, kasih sayang melalui komunikasi dan interaksi secara harmonis.
54
55
4. Bagi siswa yang kurang memiliki kepercayaan diri, hendaknya mau mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling khususnya bimbingan pribadi dan kegiatan yang diadakan sekolah untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Angelis, Barbara De. 2005. Kepercayaan Diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad,Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara Lindenfield Gael. 1994. Mendidik Anak Agar Percaya Diri (alih bahasa:Ediati Kamil). Jakarta: Arcon. Nurihsan, A. Juntika. 2006. Landasan Bimbingan & Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama. Prayitno, 1999. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Prayitno dan Amti Erman, 2000. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Santosa, Purbayu Budi dan Ashari. Analisis Statistik. 2005. Yogyakarta: Andi. Soegeng Ysh, A.Y.2006. Dasar-dasar penelitian, Semarang: IKIP PGRI Semarang Pres Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Surya, Moh. 2003, Psikologi Konseling, Bandung: CV Pustaka Bani Quraisi. Tailor, Ros. 2006. Mengembangkan Kepercayaan Diri.Erlangga Tohirin. 2008. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. www.psychology.wikia.com (akses:12/3/2010) www.e-psikologi.com/dewasa/161002.htm (akses:12/3/2010)
56
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. B. C. D. E.
F. G. H. I. J. K. L.
Topik Permasalahan/Bahasan
: Kemampuan dan potensi yang dimiliki Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi Jenis Layanan : Layanan penguasaan konten Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Siswa dapat memahami dirinya sendiri tentang kepercayaan dirinya Sasaran Layanan Metode Tempat Penyelenggaraan Penyelenggara Layanan Pihak yang diikutsertakaan Alat dan perlengkapan yang dipergunakan Rencana penilaian dan tindak lanjut 1. Rencana Penilaian 2.
Tindak Lanjut
: : : : : :
Siswa kelas VIII.A Ceramah, Tanya jawab Ruang kelas Wali kelas Buku penunjang, papan tulis kapur, lampiran peraturan sekolah
: : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah
M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
Pokok Bahasan
:
Kemampuan dan potensi yang dimiliki
Kelas / Semester
:
VIII / Gasal
Alokasi waktu
:
90 Menit
Tujuan
:
Siswa dapat memahami dirinya sendiri tentang kepercayaan dirinya
Uraian materi
Kemampuan Dan Potensi Yang Dimiliki
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang. Tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Salah satu nasehat penting yang saya ingat dari salah seorang guru saya adalah : Jangan pernah puas dengan apa yang anda dapatkan sekarang, gali terus kemampuan anda semaksimal mungkin”. Kepuasan diri adalah musuh utama dari inovasi. Orang yang sudah berpuas diri akan cenderung malas berpikir dan tidak lagi berusaha mengembangkan diri lebih baik. Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap. 2. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tangkap terhadap tekanan. 3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmani, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas dibawa aneka pengaruh luar
Ciri individu yang minder dalam menoptimalkan kemampuan dan potensi yang dimiliki: -
Menyimpan rasa takut dan khawatir terhadap penolakan. Artinya orang yang tidak percaya diri memiliki ketakutan dan kekhawatiran ketika harus menghadapi penolakan orang lain.
-
Sulit menerima kenyataan diri apalagi kekurangan dirinya dan memandang rendah kemampuan namun memasang atau mematok harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri. Artinya seseorang tidak percaya diri ketika memiliki harapan tidak sesuai dengan bakat, minat maupun kemampuan yang ada dalam dirinya, sehingga ketika harapan yang diimpikannya belum terwujud maka akan sulit menerima kenyataan yang ada dan semakin menganggap dirinya tidak mampu berhasil.
-
Pesimis atau mudah menilai sesuatu dari segi negatif. Artinya orang yang tidak percaya diri selalu berpikir negatif dan memandang dirinya, orang lain maupun situasi yang sedang dihadapinya.
-
Takut gagal sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil. Artinya orang yang tidak percaya diri memiliki ketakutan yang tidak beralasan, takut gagal dan tidak berani memiliki harapan untuk kemajuan hidupnya.
-
Merasa tidak mampu. Artinya orang yang merasa dirinya tidak pantas untuk berhasil karana merasa tidak mampu.
-
Mudah menyerah pada nasib, sangat tergantung pada bantuan orang lain. Merasa apa yang dikerjakannya sia-sia, tidak mau berusaha dan hanya pasrah kepada nasib dan selalu tergantung kepada orang lain.
Seseorang siswa harus mampu menghilankan keraguan atas memampuan yang dimiliki, artinya selalu optimis dan percaya atas kemampuan yang dimilikinya. Dalam hal ini ada beberapa ciri yang mempunyai rasa percaya diri atas kemampuan dan potensi yang dimiliki -
Melihat diri sendiri secara menyeluruh artinya melihat semua potensi yang ada dalam diri sendiri dan mengembangkannya.
-
Mengevalusi diri secara objektif artinya mengevalusi secara jujur baik kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki, serta kesempatan atau sarana yang bisa digunakan untuk mengembangkan potensi diri, mempelajari kendala-kendala yang akan menghambat cita-cita dimasa depan serta mencari alternatif pemecahannya.
-
Berani mencoba hal-hal baru yang positif, artinya mulai berani untuk berbuat hal-hal baru yang positif dan mengurangi resiko. Mecoba sesuatu maka harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan. Apabila hasilnya belum sesuai dengan keinginan maka bisa jadi itulah yang terbaik dan semuanya tidak harus sesuai dengan keinginan.
-
Berani mengambil resiko artinya resiko yang diprediksikan mungkin muncul tidak dihindari begitu saja, tatapi berpikir untuk mencari strategi untuk menghindari, mencegah atau mengatasi resiko tersebut.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. B. C. D. E.
F. G. H. I. J. K. L.
Topik Permasalahan/Bahasan
: Skala Psikologis Kepercayaan diri Tes awal (T1) Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi Kegiatan Pendukung : Aplikasi instrumentasi Fungsi Layanan/Kegiatan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa di sekolah melalui skala psikologis Sasaran Layanan Metode Tempat Penyelenggaraan Penyelenggara Layanan Pihak yang diikutsertakaan Alat dan perlengkapan yang dipergunakan Rencana penilaian dan tindak lanjut 1. Rencana Penilaian 2.
Tindak Lanjut
: : : : : :
Siswa kelas VIII.A Ceramah, Tanya jawab Ruang kelas Wali kelas Buku penunjang, papan tulis kapur, Skala psikologis
: : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah
M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. B. C. D. E.
F. G. H. I. J. K. L.
Topik Permasalahan/Bahasan
: Skala Psikologis Kepercayaan Diri Tes awal (T2) Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi Kegiatan Pendukung : Aplikasi instrumentasi Fungsi Layanan/Kegiatan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Mengetahui tingkat sosialisasi siswa di sekolah melalui skala psikologis Sasaran Layanan Metode Tempat Penyelenggaraan Penyelenggara Layanan Pihak yang diikutsertakaan Alat dan perlengkapan yang dipergunakan Rencana penilaian dan tindak lanjut 1. Rencana Penilaian 2.
Tindak Lanjut
: : : : : :
Siswa kelas XI.B Ceramah, Tanya jawab Ruang kelas Wali kelas Buku penunjang, papan tulis kapur, Skala psikologis
: : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah
M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. B. C. D. E.
Topik Permasalahan/Bahasan : Berpikir Positif Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi Jenis Layanan : Penguasaan kontens/Kontekstual Fungsi Layanan/Kegiatan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Agar siswa mampu memahami dirinya dan selalu berpikir positif dalam melakukan suatu hal tindakan
F. G. H. I. J. K.
Sasaran Layanan Metode Tempat Penyelenggaraan Penyelenggara Layanan Pihak yang diikutsertakaan Alat dan perlengkapan yang dipergunakan Rencana penilaian dan tindak lanjut 1. Rencana Penilaian
L.
2.
Tindak Lanjut
: : : : : :
Siswa kelas VIII Ceramah, Tanya jawab Ruang kelas Wali kelas Buku penunjang, papan tulis Kapur
: : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah
M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
Pokok Bahasan
:
Kemampuan berpikir positif
Kelas / Semester
:
VIII / Gasal
Alokasi waktu
:
90 Menit
Tujuan
:
Agar siswa mampu memahami dirinya dan selalu berpikir positif dalam melakukan suatu hal tindakan
Uraian materi Berpikir Positif
1. Pengertian berpikir positif Tak seorangpun yang berdekatan dengan orang yang pemurung dan pesimistis. Kita semua mencari, menyukai dan mengagumi orang-orang yang memiliki pandangan dan wawasan positif, optimistis terhadap kehidupan. Melihat semangat yang positif seperti ini pada diri orang lain menyebabkan kita dapat menyukai mereka.
2. Sikap positif Sikap dasar yang membangun jiwa kepemimpinan adalah sikap positif. Sikap positif tersebut antara lain: Berpikir positif, beradaptasi, berpartisipasi, berperan aktif, berbaur, berinteraksi, selalu menjaga keakraban, berterus terang, bekerjasama, saling memahami, menghidari berdebatan dan kata-kata tajam. Jadilah orang-orang yang bijak yakni: -
Suka melayani bukan minta dilayani
-
Senang membantu bukan mintas dibantu
-
Dapat memahami orang lain bukan minta dipahami
-
Mau mengerti bukan minta dimengerti
-
Terampil medengarkan bukan minta didengarkan
3. Kegiatan-kegiatan positif Norman vicent peale mengajarkan beberapa prinsip berpikir positif diantaranya : -
Percaya kepada diri sendiri
-
Pikiran yang damai menghasilkan kekuatan
-
Memiliki energi yang konstan
-
Percaya/yakin akan kekuatan do’a
-
Jangan suka gusar dan rewel
-
Menerima dan menyukai apa yang dimiliki
-
Selalu berharap dan mendapatkan yang terbaik
-
Tidak percaya akan kekalahan
-
Hentikan kebiasaan khawatir
-
Mempunyai kekuatan untuk memecahkan masalah pribadi
-
Rilek untuk kekuatan yang santai
-
Buat orang menyukai anda.
4. Mengenal berpikir positif secara mendalam a. Melihat persoalan sebagai sesuatu tantangan b. Menikmati hidup Mereka yang berpikir positif: -
Mensyukuri terhadap waktu yang dimilikinya
-
Dapat menikmati dunia sekelilingnya sebagai sesuatu anugerah
-
Tidak pernah menyesal dengan apa yang pernah terjadi dimasa lalu dan saat ini a. Tebuka terhadap ide dan saran dari orang lain b. Pola pikir yang konstruktif c. Melawan pikiran negative yang dapat merusak pikiran sehat
Mereka yang berpikir positif: -
Dapat membuang emosi negatif yang dapat menghambat kepribadiannya
-
Dapat memisahkan segala bentuk permasalahan yang berkaitan emosi negatif terhadap perkembangan dirinya
-
Dapat melihat perbedaan yang terpisah diantara permasalahan-permasalahan yang muncul, sehingga tidak mencampur dua kondisi yang berbeda 1. Mensyukuri apa yang telah dimilikinya 2. Menjauhi gosip 3. Fokus pada pemecahan masalah 4. Menggunakan bahasa positif 5. Menggunakan bahasa tubuh yang positif 6. Penerimaan diri 7. Introspeksi diri
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.
Topik Permasalahan/Bahasan
B. C. D. E.
Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi Jenis Layanan : Penguasaan Konten/Kontekstual Fungsi Layanan/Kegiatan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Agar siswa mampu membuat keputusan dalam melakukan berbagai kegiatan
F. G. H. I. J. K.
Sasaran Layanan Metode Tempat Penyelenggaraan Penyelenggara Layanan Pihak yang diikutsertakaan Alat dan perlengkapan yang dipergunakan Rencana penilaian dan tindak lanjut 1. Rencana Penilaian
L.
2.
Tindak Lanjut
: Kemampuan membuat keputusan
: : : : : :
Siswa kelas VIII Ceramah, Tanya jawab Ruang kelas Wali kelas Buku penunjang, papan tulis Kapur
: : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah
M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.
Topik Permasalahan/Bahasan
B. C. D. E.
Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi Jenis Layanan : Penguasaan Konten/Kontekstual Fungsi Layanan/Kegiatan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Agar siswa mampu dalam berkomunikasi dan tidak minder dalam berhubungan dengan orang lain
F. G. H. I. J. K.
Sasaran Layanan Metode Tempat Penyelenggaraan Penyelenggara Layanan Pihak yang diikutsertakaan Alat dan perlengkapan yang dipergunakan Rencana penilaian dan tindak lanjut 1. Rencana Penilaian
L.
2.
Tindak Lanjut
: Kemampuan berkomunikasi
: : : : : :
Siswa kelas VIII Ceramah, Tanya jawab Ruang kelas Wali kelas Buku penunjang, papan tulis Kapur
: : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah
M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.
Topik Permasalahan/Bahasan
B. C. D. E.
Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi Jenis Layanan : Penguasaan Konten/Kontekstual Fungsi Layanan/Kegiatan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Agar siswa mampu menetapkan tujuan yang nyata sesuai dengan harapannya dalam melakukan berbagai kegiatan
F. G. H. I. J. K.
Sasaran Layanan Metode Tempat Penyelenggaraan Penyelenggara Layanan Pihak yang diikutsertakaan Alat dan perlengkapan yang dipergunakan Rencana penilaian dan tindak lanjut 1. Rencana Penilaian
L.
2.
Tindak Lanjut
: Menetapkan tujuan yang relistik
: : : : : :
Siswa kelas VIII Ceramah, Tanya jawab Ruang kelas Wali kelas Buku penunjang, papan tulis Kapur
: : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah
M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.
Topik Permasalahan/Bahasan
B. C. D. E.
Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi Jenis Layanan : Penguasaan Konten Fungsi Layanan/Kegiatan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Agar siswa mampu memahami konsep-konsep pengendalian diri
F. G. H. I. J. K.
Sasaran Layanan Metode Tempat Penyelenggaraan Penyelenggara Layanan Pihak yang diikutsertakaan Alat dan perlengkapan yang dipergunakan Rencana penilaian dan tindak lanjut 1. Rencana Penilaian
L.
2.
Tindak Lanjut
: Pengendalian Diri
: : : : : :
Siswa kelas VIII.D Ceramah, Tanya jawab Ruang kelas Wali kelas Buku penunjang, papan tulis Kapur
: : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah
M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
Pokok Bahasan
:
Kemampuan mengendalikan diri
Kelas / Semester
:
VIII / Gasal
Alokasi waktu
:
90 Menit
Tujuan
:
Agar siswa mampu memahami konsepkonsep pengendalian diri
Uraian materi
Pengendalian Diri
1. Esesi pengendalian diri Tujuan akhir pengendalian diri adalah untuk mencapai kesuksesan / keberhasilan. Perjalanan hidup itu sangat dinamis, kadang berliku menurun atau mendaki. Medan kehidupan yang demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kopetensi hidup, antara lain pengendalian diri. Contoh: Sebuah kendaraan misalanya mobil, apabila tidak mempunyai alat pengendali (rem dan stir) tentu tidak bisa difungsikan, sebab akan menimbulkan bencana dan kecelakaan.
2. Mengapa harus mengendalikan diri? Penelitian Daniel Goleman (Ary Ginanjar, 2001) mengisahkan sebagai berikut: Anaka-anak usia 4 tahun di TK Standford diuji ketika memasuki sebuah ruangan. Di atas meja disediakan kue marsh mallow. Anak boleh mengambilnya dan langsung memakannya. Tetapi bagi yang mau “bepuasa” menahan diri dalam waktu tertentu, maka dia akan mendapatkan hadiah tambahan satu kue. Emapat tahun kemudian, setelah anak-anak lulus SMU, didapati sebagai berikut: anak-anak di TK langsung memakan kue, tidak menahan diri dulu, ternyata cenderung tidak tahan menghadapi stres, mudah tersinggung, gampang terpancing untuk berkelahi, kurang tahan uji dalam mengejar cita-cita. Tiga puluh tahun kemudian, terbukti bahwa anak yang sewaktu TK tidak bisa menahan diri, setelah dewasa terlihat kecakapan kognitif dan emosinya
rendah sering kesepian, kurang dapat diandalkan, mudah hilang kosentrasinya, dan tidak sabar, bila menghadapi stres hampir tidak terkendali. Tidak fleksibel menghadapi tekanan, dan mudah meledak-ledak (Implusif)
3. Bagaimana mengendalikan diri? a. Pengendalian suasana hati b. Pengendalian pikiran dan visi c. Pengendalian nafsu/hasrat
4. Ciri-ciri orang yang bisa mengendalikan diri a. Kemampuan untuk menunda pemenuhan keinginan atau dorongan b. Mampu mengalihkan dorongan ke arah yang lebih berguna meskipun dia harus mengorbankan kenikmatan yang dia inginkan c. Kemampuan anak untuk mengenali batas-batas Hal-hal yang perlu diajarkan orangtua untuk menendalikan anak: -
Dalam hal pola makan
-
Dalam hal kontrol emosi
-
Dalam hal perkataan
-
Dalam hal menggunakan waktu
-
Dalam hal menggunakan uang
Prinsip-prinsip mendidik anak: -
Kita harus sabar untuk mengikuti tahap-tahap usia dan kemampuan mereka setiap anak berbeda dalam hal kecepatan menyesuiakan diri dan kecepatan belajar menguasai diri
-
Kita memberi contoh dan arah dari tingkal laku yang diharapkan
-
Anak perlu diberitahu tingkah laku apa yang kita harapkan dari mereka. Kita juga perlu memberikan aturan dan membantu mereka melaksanakan aturan itu. Dengan adanya aturan, anak dibantu untuk membatasi diri.
Dampak negatif jika kita membuat peraturan terlalu ketat pada anak:
-
Anak tidak belajar untuk mengelola dirinya. Peraturan ketat memperbanyak terjadinya pelanggaran. Bila pelanggaran sudah tidak bisa ditangani orangtua lagi, yang terjadi adalah pemberontakan.
-
Anak kehilangan ruang gerak yang membuat mereka dapat mengatur diri
5. Cara mengendalikan pikiran diri sendiri Keberhasilan tidak hanya mencakup bidang karier saja tetapi segala bidang baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi seperti keluarga, pendidikan, kesehatan (melawan penyakit), ataupun kehidupan dalam bermasyarakat seperti membangun peradaban yang baru, memajukan negara, dan sebagainya. Walaupun keberhasilan tidak mudah diraih, tetapi jangan berkecil hati dan bersikap pesimis, karena keberhasilan bukan merupakan suatu hal yang tidak dapat diraih melainkan hanya dibutuhkan waktu untuk dapat mencapainya. Apabila strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut tepat pada sasaran atau sesuai dengan permasalahannya yang ada saat itu, maka keberhasilan akan dapat diraih dengan mudah dan cepat. Lain halnya bila strategi yang digunakannya itu tidak sesuai dan terkesan tidak cocok, maka keberhasilan akan sulit diraih bahkan tidak akan dapat diraih. Oleh karena itu perlu kiranya mempersiapkan diri dan pikiran anda menuju arah yang maju dan sukses. Meskipun pada dasarnya Anda tidak mengetahui kapan dan bagaimana keberhasilan tersebut akan datang. Dan jangan pernah berpikir kalau Anda tidak akan dapat meraih sukses atau bahkan berpikir bahwa sukses hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang mempunyai materi yang lebih. Tetapi coba berpikir bahwa segala sesuatu dapat diraih termasuk keberhasilan apabila ada kemauan yang besar dalam diri serta mau mewujudkannya.
Langkah yang pertama untuk dapat mencapai keberhasilan yaitu: 1. dengan cara mengubah pola pikir yang pesimis menjadi pola pikir optimis yang mengarah kepada keberhasilan
2. Adanya imajinasi yang kretif akan membantu seseorang untuk mencapai apa yang menjadi keinginan yaitu keberhasilan yang pasti.
3. Melakukan semua yang menjadi inspirasi. Awali aktivitas dengan perasaan yang tenang dan yakinlah bahwa segala sesuatunya dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan harapan.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.
Topik Permasalahan/Bahasan
B. C. D. E.
Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar Jenis Layanan : Penguasaan Konten Fungsi Layanan/Kegiatan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Agar siswa mampu bersikap percaya diri pada setiap tempat dan keadaan
F. G. H. I. J. K.
Sasaran Layanan Metode Tempat Penyelenggaraan Penyelenggara Layanan Pihak yang diikutsertakaan Alat dan perlengkapan yang dipergunakan Rencana penilaian dan tindak lanjut 1. Rencana Penilaian
L.
2.
Tindak Lanjut
: Percaya Diri
: : : : : :
Siswa kelas VIII.D Ceramah, Tanya jawab Ruang kelas Wali kelas Buku penunjang, papan tulis Kapur
: : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah
M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
Pokok Bahasan
:
Percaya diri
Kelas / Semester
:
VIII / Gasal
Alokasi waktu
:
90 Menit
Tujuan
:
Agar siswa mampu bersikap percaya diri pada setiap tempat dan keadaan
Uraian materi
Percaya Diri
A. Sikap percaya diri Adalah suatu sikap yakin akan kemampuan dan keadan diri. Sikap percaya diri ini akan tercipta apabila didukung oleh kondisi fisik dan psikis sehat dan normal Contohnya : -
tidak terjadi cacat tubuh
-
selalu dalam kondisi fit dan prima, tidak sakit-sakitan
Kondisi psikis yang sehat dan normal : -
Tidak terjadi gangguan jiwa
Kondisi kecerdasan otak/fikir yang prima Dalam kondisi yang serba sehat dan normal seperti ini memungkinkan siswa untuk bisa berkembang lebih optimal. Perkembangan tentang kecerdasan siswa ditunjukan oleh nilai-nilai kognitif psikomotor dan efektif yang tertera dalam raport. Hal ini bisa dicapai hanya dengan usaha belajar. Bealajar adalah suatu usaha perubahan tikah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Berdasarkan dari pengertian diatas, agar efesien waktu dan hasil belajar bisa optimal maka diperlukan beberapa kiat-kiat positif sebagai berikut : 1. Pembagian waktu yang seimbang antara waktu untuk bermain, belajar dan membantu orang tua
2.
Rajin masuk sekolah, sehingga tidak ketinggalan pelajaran
3. Mengusahakan buku-buku sumber 4. menciptakan situasi yang tenang di rumah 5. Belajar selalu dibarengi dengan minat dan motifasi diri untuk lebih baik sekarang dan masa depan 6. Belajar secarta rutin dengan pembagian jadwal yang ketat dan benar-benar dipatuhi.
B. Peranan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan belajar siswa Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, sekolah dan masyrakat. Wujud tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan antara lain keikutsertaan orang tua dengan mengadakan saranan dan prasaran pendidikan. Hal ini bisa terjadi karena orang tua siswa sudah memiliki kesadaran bahwa tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadahi mustahil bisa terjadi proses belajar mengajar sebagai wahana upaya pencerdasan peserta didik. Wujud tanggung jawab sekolah terhadap pendidikan antara lain, dilaksanakannya proses belajar mengajar denga suatu sistem yang teleh diatur oleh pemerintah. Sistem tersebut antara lain mencakup kurikulum, kepela sekolah, guru, tenaga administrasi penjaga subjek didik, sarana, dan lain-lain. Dalam suatu lembaga pendidikan terjadi saling kerja sama satu unsur dengan unsur yang lain untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan tersebut adalah terciptanya out put yang berkualitas secara fisik maupun mental. Selanjutnya masyarakat pun ikut pula dalam pelaksanaan pendidikan. Disini peran masyarakat sebagai kontrol sosial terhadap sekolah. Artinya masyrakat memberi penilaian terhadap sekolah atas pelaksanaan proses belajar mengajar dan segala sesuatu yang menyangkut tentang pelaksanaan pendidikan. Kepercayaan diri adalah unsur kemandirian atau begian kepribadian mandiri. Membangun kepercayaan diri sebenarnya tidak sulit. Berikut ini diantara beberapa kiatnya. 1. Mutlak, Keimanan Harus tinggi 2. Buatlah daftar keberhasilan
3. Dengarkan suara orang bersil bukan orang gagal 4. Ubahlah persepsi dan sikap anda terhadap apa itu kegagalan 5. Bangunlah komitmen untuk seantiasa mensyukuri dan meghindari diri. 6. Berpeganglah pada hakikat kebenaran
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.
Topik Permasalahan/Bahasan
B. C. D. E.
Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar Jenis Layanan : Penguasaan Konten Fungsi Layanan/Kegiatan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Agar siswa dapat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan
F. G. H. I. J. K.
Sasaran Layanan Metode Tempat Penyelenggaraan Penyelenggara Layanan Pihak yang diikutsertakaan Alat dan perlengkapan yang dipergunakan Rencana penilaian dan tindak lanjut 1. Rencana Penilaian
L.
2.
Tindak Lanjut
: Mensyukuri dan menikmati ramat Tuhan
: : : : : :
Siswa kelas VIII.D Ceramah, Tanya jawab Ruang kelas Wali kelas Buku penunjang, papan tulis Kapur
: : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah
M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
Pokok Bahasan
:
Mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan
Kelas / Semester
:
VIII / Gasal
Alokasi waktu
:
90 Menit
Tujuan
:
Agar siswa dapat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan
Uraian materi
Mensyukuri Dan Menikmati Ramat Tuhan
1. Tadabbur dan tafakur alam Tadabbur secara etimologis berarti “mencari dan menghayati makna yang terkandung dibalik sesuatu”. Sedangkan Tafakur berarti “berpikir tentang sesuatu secara mendalam”. Jadi tadabbur dan tafakur alam disini adalah sesuatu kegiatan ke sesuatu lokasi untuk melakukan pengamatan, penghayatan dan renungan mendalam terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang demikian besar dan menakjubkan. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah bagaimana tumbuh kesadaran pada diri siswa akan nilai-nilai illahiyah yang ada dibalik realitas keindahan. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah membentuk kesadaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Bagaimana realitas alam ini dijadikan sebagai perantara dalam membuktikan keberadaan Tuhan dan mengakui kekuasaanNya serta menumbuhkan pemahaman akan manfaat dan hikmah yang terkandung dari alam semesta. Dengan kegiatan ini maka target yang ingin dicapai adalah : a. Membuka cakrawala siswa terhadap luasnya alam semesta ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. b. Mendidik siswa agar mampu melakukan perenungan dan penghayatan terhadap segala ciptaan Tuhan.
c. Munculnya kesadaran dan pemahaman yang benar pada diri siswa bahwa semua yang diciptakan Tuhan mempunyai makna, manfaat dan hikmah bagi kehidupan manusia. d. Membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab, menghargai dan mensyukuri keberadaan alam semesta yang diwujudkan dalam sikap yang ramah dan peduli lingkungan. e. Memperkuat nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan pada diri siswa dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah atau madrasah perlu mengadakan kegiatan ini, yang dikuti oleh seluruh siswanya dengan pembatasan didasarkan pada tingkat nalar dan kedalaman materi pelajaran agama yang dikuasai masing-masing siswa.
2. Bersyukur atas segala karunia Tuhan YME Manusia diciptakan Tuhan sebagai mahluk yang sempurna dibandingkan mahluk ciptaan yang lain. Dari tingkat kesempurnaannya yang tinggi ini maka tugas dan tanggung jawabnya juga berbeda dengan mahluk lain. Begitu juga tugas dan tanggung jawabnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia diwajibkan untuk bekerja, berusaha, belajar, meraih prestasi, menjadi pemimpin dan lain-lain. Semua itu sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhannya baik lahiriah maupun batiniah. Setelah semua kebutuhan tercukupi, manusia masih mempunyai tugas dan tanggung jawab lain yaitu mempertanggungjawabkan segala kegiatanya pada Tuhan. Disini menyakut positif atau negatifkan kegiatan yang dilakukan, yang bermuara pada halal atau haramnya hasil atau pendapatan yang didapatkan. Berbeda dengan mahluk lain. Binatang misalnya kegiatan mencari rumput untuk makan tidak akan dimintai pertanggungjawaban oleh tuhan. Apakah mendapatkan rumput tersebut dengan cara merebut atau tidak. Dan yang pasti binatang tidak dikaruniai rasa sehingga tidak mungkin muncul
rasa kasihan
terhadap sesama, yang penting diri sendiri tercukupi. Sebagai seseorang siswa yang terdidik tentunya kalian tidak akan berlaku seperti itu. Bersaing meraih prestasi boleh, berlomba untuk menjadi yang terbaik
boleh, tetapi harus ingat semua itu harus diraih dengan cara-cara yang sportif karena semua harus dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan. Dan yang terpenting, bila semua keinginan dan cita-cita sudah bisa diraih, Pandai-pandailah bersyukur kepada Tuhan. Contoh seperti yang dituntunkan dalam agama islam yang mengucapkan ”Alhamdulilahirobbil ’alamin”. Dengan harapan Tuhan akan memberi lagi yang lebih banyak untuk kita.
3. Sikap syukur kepada Tuhan YME Rasa syukur kita atas segala karunia Tuhan, bisa kita lakukan dengan dua cara antara lain : a. dengan lisan b. dengan perbuatan Rasa syukur dengan lisan bisa kita ambil contoh yang dituntunkan dalam agama islam dengan mengucap ”Alhamdulilahirobbil ’alamin”. Sedangkan rasa syukur dengan perbuatan bisa dengan : -
Lebih raji sembahyang atau sholat
-
Rajin berinfak dan bersodaqoh
-
Rajin menyantuni anak yatim
-
Rajin membantu teman yang dalam kesusahan, dan sebagainya. Orang yang bersyukur atas rahmat yang diberikan Allah kepada kita
dengan memiliki sikap dan prilaku sebagaimana yang disebutkan Allah tentang orang-orang yang memperoleh rahmat-Nya antara lain: a. Berlaku lemah lembut b. Tidak sesat c. Senang pada persatuan d. Tidak mengikuti hawa nafsu
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.
Topik Permasalahan/Bahasan
: Menyadari bahwa semua ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak-hak mendasar yang sama
B. C. D. E.
Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar Jenis Layanan : Penguasaan Konten Fungsi Layanan/Kegiatan : Pemahaman dan pengembangan Tujuan yang ingin dicapai : Agar siswa dapat dapat mengerti bahwa semua ciptaan tuhan dikaruniai hakhak mendasar yang sama dan berhak mendapatkan sesuai hal-hal apa yang diinginkan dan lebih percaya diri dalam menentukan sesuatu F. Sasaran Layanan : Siswa kelas VIII.D G. Metode : Ceramah, Tanya jawab H. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas I. Penyelenggara Layanan : J. Pihak yang diikutsertakaan : Wali kelas K. Alat dan perlengkapan yang : Buku penunjang, papan tulis dipergunakan Kapur L. Rencana penilaian dan tindak lanjut : 1. Rencana Penilaian : Partisipasi siswa dalam kegiatan layanan 2. Tindak Lanjut : Pemantauan dalam pergaulan di sekolah M. Catatan Khusus
Kandangserang, Mengetahui Kepala Sekolah SMP 1 Kandangserang
Usman, S.Pd NIP. 196707241989011002
Juli 2010
Mahasiswa,
Triyadi
Pokok Bahasan
:
Menyadari bahwa semua ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak-hak mendasar yang sama
Kelas / Semester
:
VIII / Gasal
Alokasi waktu
:
90 Menit
Tujuan
:
Agar siswa dapat dapat mengerti bahwa semua ciptaan tuhan dikaruniai hak-hak mendasar
yang
sama
mendapatkan sesuai
dan
berhak
hal-hal apa
yang
diinginkan dan lebih percaya diri dalam menentukan sesuatu
Uraian materi
Menyadari Bahwa Semua Ciptaan Tuhan Yang Dikaruniai Hak-Hak Mendasar Yang Sama
Menyadari Akan Karunia-Nya Menurut ahli psikologi menyatakan bahwa hakekat manusia adalah rohani, jiwa atau Psikhe. Jasmani dan nafsu merupakan alat atau bagian dari rokhani. Wujud dari sifat hakekat manusia
yang di kemukakan oleh
paham
ekssistensiallisme, dengan maksud menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan yaitu: -
Kemampuan menyadari diri
-
Kemampuan bereksistensi
-
Pemilikan kata hati
-
Moral
-
Kemampuan bertanggung jawab
-
Rasa kebebasan
-
Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
-
Kemampuan menghayati kebahagiaan
Manusia dianugerahi keadaan jasmani yang lemah namun memiliki potensipotensi jasmaniah (konstruksi tubuh lengkap), rokhaniah (cipta, rasa, karsa, intuisi, bakat-bakat umum dan khusus) serta kondisi lingkungan tertentu (bangsa, suku, ras, adat istiadat, kebudayaan). Dengan berinteraksi secara aktif dengan lingkunganya, secara bertahap tumbuhlah kesadaran diri pada anak manusia, sehingga memungkinkan dapat membedakan diri dengan orang lain dan alam sekitar. Karena tanpa hubungan dengan orang lain tidak mungkin tumbuh menjadi individu yang baik . Manusia secara tidak sadar Cuma berwujud saja, tetapi jiwa, darah dan daging telah bercampur dengan darah dan daging dari hewan yang dikonsumsinya. Tidak murni lagi. Akibatnya sedikit demi sedikit perasaan murni alami kasih sayang yang dimiliki oleh jiwa manusia mulai hilang sampai akhirnya luntur keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta (Tuhan YME, Tuhan Yang Maha Penguasa, Pengasih, Penyayang, Pelindung dan Maha Adil Bijaksana). Kita lupa Kepada Beliau sehingga lupa diri dan lupa segalanya. Menyedihkan sampai manusia lupa jatah makanan untuk diri sendiri, tak pernah puas merampas jatah makanan mahluk hidup lainnya. Coba kita berpikir jernih. Semua berawal dari kebiasaan. Jika kita membiasakan diri terhadap sesuatu hal, niscaya sudah cukup untuk bertahan hidup. Banyak sekali aneka ragam jatah makanan yang di sediakan Tuhan untuk manusia. tidak mesti merampas jatah makanan mahluk hidup lainnya yang memang sudah menjadi hak dan rantai makanan dalam siklus kehidupan. Betapa sayangnya Tuhan kepada manusia Beliau telah menyediakan jatah makanan asli murni dan alami sangat banyak dan terlindung, seperti biji-bijian (padi, kacangkacangan, kedelai, jagung, gandum, dan banyak lagi serta buah-buhan dan sayuran) Semua yang tersedia atau yang telah sedang dan akan diciptakan oleh Tuhan YME di alam semesta ini terprogram secara permanen dan sistematis. Berjalan sesuai dengan rotasinya. Namun karena keterbatasan kemampuan kesadaran semua mahluk baik itu (manusia, hewan dan tumbuhan) sehingga
kehidupan di alam (bumi) ini tidak harmonis lagi, telah rusak dan tidak sistemastis lagi. Kondisinya sangat parah. Ibarat sebuah rantai (roda/lingkaran) yang telah tercabik-cabik, bolong, tertambal-tambal, putus penuh sambungan sehingga jalannya tidak lagi stabil. Katanya manusia ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara ciptaan-ciptaan lain-Nya selain hewan dan tumbuhan. Sebab manusia dikaruniai kelebihan akal dan budaya. Namun akal dan budaya tersebut telah disalah gunakan. Salah diaplikasikan, yaitu untuk mengakali diri sendiri, mengakali orang lain, mengakali hewan dan mahluk hidup lainnya. Lebih gawat lagi manusia mengakali Sang Penciptanya, namun manusia makin lupa dan pikun bahwa Tuhan selalu melihat segala tingkah polah manusia ciptaan-NYA. Pada akhirnya manusia sampai pada satu titik kejenuhan, mengaku paling pintar, paling berkuasa, paling berjasa namun tidak pernah memahami makna ciptaan Tuhan yang berwujud lingkaran. Maka manusia itu akan tetap berjalan di satu titik dan tidak pernah jauh dari titik itu berada. Bahwa sebenarnya tidak ada kemajuan ataupun kemunduran, yang ada penciptaan, bertahan hidup dan kehancuran.
60
Lampiran 3 Daftar Peserta Try Out Kelas VIII.B
1
CAHYONO
2
DADANG SUPRAYOGI
3
DIRMAN
4
EKO PAMBUDI
5
ENDANG LESTARI
6
FATMAHWATI
7
HENDI MAULANA
8
HERLINA RUMIYATI
9
IWAN MUSLIMUN
10 KASNIAH 11 LINA ERMAWATI 12 M. AKROM 13 MUSTOFA
35
HASIL TEST UJI COBA NO
NAMA
NILAI
1
CAHYONO
111
2
DADANG SUPRAYOGI
125
3
DIRMAN
97
4
EKO PAMBUDI
103
5
ENDANG LESTARI
107
6
FATMAHWATI
113
7
HENDI MAULANA
108
8
HERLINA RUMIYATI
141
9
IWAN MUSLIMUN
142
10 KASNIAH
105
11 LINA ERMAWATI
126
12 M. AKROM
93
13 MUSTOFA
91
64
Lampiran 6 Perhitungan Validitas Skala Psikologis Kepercayaan Diri Rumus :
r
NXY - (X)(Y)
XY =
{ NX² - (X)² } { NY² - (Y)² }
Kriteria
Butir item valid
r XY > r tabel
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan validitas skala butir no. 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kode UC 01 UC 02 UC 03 UC 04 UC 05 UC 06 UC 07 UC 08 UC 09 UC 10 UC 11 UC 12 UC 13
X 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 38
Y 111 125 97 103 107 113 108 141 142 105 126 93 91 1462
X² 9 9 9 4 9 4 9 16 16 9 9 4 9 116
Y² 12321 15625 9409 10609 11449 12769 11664 19881 20164 11025 15876 8649 8281 167722
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
13(4360) - (38)(1462)
r XY =
{ 13(166) - (38)² } { 13(167722) - (1462)² } =
0,678
Pada α = 5% dengan n = 13 diperoleh r tabel = 0, 533 Karena r XY > r tabel maka butir no. 1 tesebut valid
XY 333 375 291 206 321 226 324 564 568 315 378 186 273 4360
74
Lampiran 10 Perhitungan Uji Relibilitas Spearman-Brown Uji Coba Skala Psikologis Kepercayaan Diri Rumus: 1. Korelasi Product moment: r
2. Spearman-Brown
NXY - (X)(Y)
XY =
2 x r
XY
1 + r
XY
r11 =
{ NX² - (X)² } { NY² - (Y)² }
Kriteria: Apabila r 11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel. Perhitungan: No. Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
UC 01 UC 02 UC 03 UC 04 UC 05 UC 06 UC 07 UC 08 UC 09 UC 10 UC 11 UC 12 UC 13 å
X / Butir Awal 57 61 53 52 54 57 53 72 73 53 64 46 47 742
X² 3249 3721 2809 2704 2916 3249 2809 5184 5329 2809 4096 2116 2209 43200
Y/Butir Akhir 54 64 44 51 53 56 55 69 69 52 62 47 44 720
Y²
XY
2916 4096 1936 2601 2809 3136 3025 4761 4761 2704 3844 2209 1936 40734
3078 3904 2332 2652 2862 3192 2915 4968 5037 2756 3968 2162 2068 41894 0,93625382
1. Dengan rumus pertama r
XY
=
13(41894) - (742)(720) { 13(43200) - (742)² } { 13(40734) - (720)² }
.= 0,936
2. Dengan rumus kedua 2 x r XY r 11 =
2 x 0,936 .=
1 + r XY
2 x r XY .= 0,967
1 + 0,936
1 + r XY
Pada α = 5% dengan n = 13 diperoleh r tabel = 0,533 Karena r 11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen reliabel.
65
Lampiran 7 Tabel Persiapan Butir Nomor 1 - 20 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
∑X 38 36 38 37 39 37 35 31 37 39 37 39 36 39 39 40 29 41 39 36
∑Y 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462
X² 116 104 116 111 121 109 99 81 111 121 109 125 106 119 119 126 75 133 121 106
∑Y² 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722
∑XY 4360 4115 4361 4243 4465 4220 4037 3588 4268 4452 4230 4497 4132 4422 4436 4548 3400 4704 4467 4149
Pada n = 13, diperoleh r tabel = 0,533 Berikut adalah perhitungan uji validitas skala Kepercayaan diri untuk butir skala nomor 2 sampai nomor 20 Rumus yang dipakai: r
XY =
NXY - (X)(Y) { NX² - (X)² } { NY² - (Y)² }
Perhitungan butir skala nomor 2 r XY = =
13
13
4115 104 - - 36
-
36 13
1462 167722 - 1462
²
38 13
1462 167722 - 1462
²
0,557
Perhitungan butir skala nomor 3 r XY =
13
13
4361 116 - - 38
-
=
0,686
66
Perhitungan butir skala nomor 4 r XY = =
13
13 4243 111 - - 37
-
37 13
1462 0
- 1462
²
39 13
1462 167722 - 1462
²
37 13
1462 167722 - 1462
²
35 13
1462 167722 - 1462
²
31 13
1462 167722 - 1462
²
37 13
1462 167722 - 1462
²
39 13
1462 167722 - 1462
²
0,686
Perhitungan butir skala nomor 5 r XY = =
13
13
4465 121 - - 39
-
0,687
Perhitungan butir skala nomor 6 r XY = =
13
13 4220 109 - - 37
-
0,534
Perhitungan butir skala nomor 7 r XY = =
13
13 4037 99 - - 35
-
0,803
Perhitungan butir skala nomor 8 r XY = =
13
13 3588 81 - - 31
-
0,665
Perhitungan butir skala nomor 9 r XY = =
13
13
4268 111 - - 37
-
0,780
Perhitungan butir skala nomor 10 r XY = =
13
13 0,574
4452 121 - - 39
-
67
Perhitungan butir skala nomor 11 r XY = =
13
13
4230 109 - - 37
-
37 13
1462 167722 - 1462
²
39 13
1462 167722 - 1462
²
36 13
1462 167722 - 1462
²
39 13
1462 167722 - 1462
²
39 13
1462 167722 - 1462
²
40 13
1462 167722 - 1462
²
29 13
1462 167722 - 1462
²
0,624
Perhitungan butir skala nomor 12 r XY = =
13
13
4497 125 - - 39
-
0,683
Perhitungan butir skala nomor 13 r XY = =
13
13 4132 106 - - 36
-
0,578
Perhitungan butir skala nomor 14 r XY = =
13
13 4422 119 - - 39
-
0,443
Perhitungan butir skala nomor 15 r XY = =
13
13 4436 119 - - 39
-
0,615
Perhitungan butir skala nomor 16 r XY = =
13
13
4548 126 - - 40
-
0,504
Perhitungan butir skala nomor 17 r XY = =
13 0,751
13 3400 75 - - 29
-
68
Perhitungan butir skala nomor 18 r XY = =
13
13 4704 133 - - 41
-
41 13
1462 167722 - 1462
²
39 13
1462 167722 - 1462
²
36 13
1462 167722 - 1462
²
0,843
Perhitungan butir skala nomor 19 r XY = =
13
13
4467 121 - - 39
-
0,705
Perhitungan butir skala nomor 20 r XY = =
13 0,695
13 4149 106 - - 36
-
69
Lampiran 8 Tabel Persiapan Butir Nomor 21- 40 No. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
∑X 40 39 41 40 40 40 33 38 31 39 39 35 35 38 34 36 22 30 31 39
∑X² 128 123 135 128 128 126 89 118 79 123 119 101 95 116 96 104 40 72 68 125
∑Y 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462 1462
∑Y² 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722 167722
∑XY 4573 4485 4700 4560 4574 4562 3788 4379 3569 4479 4435 4031 4026 4353 3909 4116 2540 3443 3637 4469
Rumus yang dipakai: r
XY =
NXY - (X)(Y) { NX² - (X)² } { NY² - (Y)² }
Perhitungan butir skala nomor 21 r XY = =
13
4573
-
13 128 -- 40
40
1462
13
167722 -
1462
²
39 13
1462 167722 -
1462
²
41 13
1462 167722 -
1462
²
0,585
Perhitungan butir skala nomor 22 r XY = =
13 4485 13 123 -- 39
-
0,703
Perhitungan butir skala nomor 23 r XY =
13 4700 13 135 - - 41
-
=
0,650
70
Perhitungan butir skala nomor 24 r XY = =
13 4560 13 128 -- 40
-
40 13
1462 0
-
1462
²
40 13
1462 167722 -
1462
²
40 13
1462 167722 -
1462
²
33 13
1462 167722 -
1462
²
38 13
1462 167722 -
1462
²
31 13
1462 167722 -
1462
²
39 13
1462 167722 -
1462
²
0,483
Perhitungan butir skala nomor 25 r XY = =
13 4574 13 128 -- 40
-
0,592
Perhitungan butir skala nomor 26 r XY = =
13 4562 13 126 -- 40
-
0,680
Perhitungan butir skala nomor 27 r XY = =
13
13 3788 89 -- 33
-
0,584
Perhitungan butir skala nomor 28 r XY = =
13 4379 13 118 -- 38
-
0,697
Perhitungan butir skala nomor 29 r XY = =
13
13 3569 79 -- 31
-
0,639
Perhitungan butir skala nomor 30 r XY = =
13 4479 13 123 -- 39 0,661
-
71
Perhitungan butir skala nomor 31 r XY = =
13 4435 13 119 -- 39
-
39 13
1462 167722 -
1462
²
35 13
1462 167722 -
1462
²
35 13
1462 167722 -
1462
²
38 13
1462 167722 -
1462
²
34 13
1462 167722 -
1462
²
36 13
1462 167722 -
1462
²
22 13
1462 167722 -
1462
²
0,603
Perhitungan butir skala nomor 32 r XY = =
13 4031 13 101 -- 35
-
0,634
Perhitungan butir skala nomor 33 r XY = =
13
13 4026 95 -- 35
-
0,601
Perhitungan butir skala nomor 34 r XY = =
13 4353 13 116 -- 38
-
0,623
Perhitungan butir skala nomor 35 r XY = =
13
13 3909 96 -- 34
-
0,558
Perhitungan butir skala nomor 36 r XY = =
13 4116 13 104 -- 36
-
0,565
Perhitungan butir skala nomor 37 r XY = =
13 0,688
13 2540 40 -- 22
-
72
Perhitungan butir skala nomor 38 r XY = =
13
13 3443 72 -- 30
-
30 13
1462 167722 -
1462
²
31 13
1462 167722 -
1462
²
39 13
1462 167722 -
1462
²
0,723
Perhitungan butir skala nomor 39 r XY = =
13
13 3637 68 -- 31
-
0,788
Perhitungan butir skala nomor 40 r XY = =
13 4469 13 125 -- 39
-
0,511 ²
72 Lampiran 9 Skala Psikologis Kepercayaan Diri Siswa SMP 1 Kandangserang Tahun Pelajaran 2010/2011 I. Pengantar Skala psikologi dimaksud untuk memperoleh informasi tentang bimbingan pribadi terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa SMP 1 Kandangserang Pekalongan. Data yang siswa berikan dijamin kerahasiaannya dan sama sekali tidak mempengaruhi status dalam sekolah. Oleh karena itu siswa tidak perlu takut ataupun ragu dalam memberikan jawaban pada skala psikologi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta sejujurnya. Atas perhatian dan kerjasama yang baik ini saya ucapkan terima kasih. II. Petunjuk Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan teliti setelah siswa memahami maksud pertanyaan tersebut kemudian pilihlah jawaban yang sesuai dengan perasaan, keinginan atau keadaan siswa yang sebenarnya. Berilah tanda silang (X), pada kotak jawaban yang siswa yang anggap paling sesuai dengan keadaan siswa SMP 1 Kandangserang Pekalongan Tahun Pelajaran 2009/2010. Keterangan : SS
: Sangat setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak setuju
STS
: Sangat tidak setuju
Contoh: No. 1.
Pernyataan Bapak guru selalu memberikan tugas kepada saya
SS
Jawaban S TS STS X
Misalnya memilih jawaban setuju, tanda silang pada kotak S. Sebaliknya jika pertanyaan tersebut tidak sesuai dengan keadaan siswa sebenarnya, maka siswa menyilang kotak TS
73
1. Nama
:
2. No. Absen
:
3. Kelas
:
4. Semester
:
Skala Psikologi Kepercayaan Diri No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pertanyaan Saya termasuk orang yang percaya terhadap diri sendiri Saya tidak meras rendah ketika dijauhi temanteman sekelas Saya menerima keadaan diri saya seperti apa adanya Sukses, berasil, terkenal adalah bagian dari kehidupanku karena jerih payahku sendiri bukan karena teman-temanku Kemampuan dalam pergaulanku disebabkan karena kepercayaan diri Dalam setiap melakukan tindakan yang nyata, saya selalu merencanakannya dengan matang Kepribadian dan sifat saya adalah kunci dalam setiap pergaulan saya Saya lebih senang berpikir negatif apabila orang lain mengikutsertakan saya dalam kegiatan Orang yang percaya diri adalah orang yang tampil agar terkenal Saya memiliki keyakinan yang kuat terhadap apa yang saya kerjakan dan akan saya pertahankan Saya berusaha mengerjakan tugas lebih awal dari waktu yang ditentukan Berani menerima penolakan adalah semangat keberhasilan saya Ketika saya gagal, saya sering menyalahkan orang lain Saya sering dapat menciptakan sesuatu perbincangan yang menyenangkan Dalam berbicara, saya berani menatap lawan bicara saya Masalah yang terbesar bagi saya adalah kesulitan untuk berinteraksi dengan teman Saya sulit bicara / bingung apabila didepan orang banyak
SS
Jawaban S TS STS
74
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Dapat mengendalikan diri dalam segala hal adalah ciri dan sifat saya Untuk dapat maju dan berkarya saya yakin atas kemampuan diri sendiri dan tidak terpengaruh orang lain Selalu bekerja keras adalah motifasi kehidupan saya Saya tidak bisa menunjukan kemampuan diri dan tidak berani mengungkapkan ide atau pendapat Saya selalu berusaha introspeksi diri pada setiap tindakan yang pernah dilakukan Saya selalu percaya diri dan optimis dalam meraih masa depan Saya selalu percaya diri dan optimis dimanapun berada Dalam menjalani hidup saya tidak bisa berpikir positif dalam menyikapi setiap masalah Saya merasa kurang mampu dan merasa banyak kekurangan pada diri saya Saya menerima keadaan diri saya seperti apa adanya Mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta Saya merasa banyak yang dibanggakan pada diri saya yang diberikan Tuhan Merasa diri saya tidak seperti orang lain atas kelebihan dan kekurangan yang diberikan oleh Tuhan Saya merasa banyak kekurangan pada diri saya Dalam menjalani hidup ragu akan potensi yang dimiliki dan ragu berhubungan dengan teman Saya merasa bahwa diri saya cukup berharga atau sama dengan orang lain Saya merasa dibutuhkan oleh orang lain Banyak sedikitnya teman saya, sebagian besar tergantung pada nasib
75 Lampiran 10 Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Skala Kepercayaan Diri No 1
Variabel Kepercayaan Diri
Indikator
Sub indikator /Aspek 1. Kemampuan dan potensi yang dimiliki
A. Kepercayaan 2. Berpikir positif Diri Batin 3. Kemampuan membuat keputusan 4. Kemampuan berkomunikasi B. Kepercayaan 5. Kemampuan Diri Lahir mengendalikan diri 6. Menetapkan tujuan yang realitik 7. Mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan C. Kepercayaan 8. Menyadari bahwa Diri Spiritual semua orang ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak-hak mendasar yang sama
No. Item + 1, 2, 3
4, 5
6,7
8, 9
10, 11, 12 13 14, 15
16, 17
18, 19, 20 21 22, 23, 24 25, 26 27, 28, 29 30, 31
32, 33, 34 35
75
Lampiran 11 Populasi Penelitian
Kelompok Eksperimen Kelas VIII.A
Kelompok Kontrol Kelas VIII. D
1
Anastia Afrika Riza
1
Abu Riza Saputra
2
Andhika Muslim
2
Afadi Khoirul Muamar
3
Apriyanto
3
Ahmad Nur Mustofa
4
Arif Islahudin
4
Ahmad Uyun Ibrahim
5
Bondan Tetuka Wijatna
5
Burhan Udin
6
Cilustari heryani
6
Cici Cahyati
7
Danang Abdurroziq
7
Dwi Windi Arti
8
Dedi Heryanto
8
Ely Sofiana
9
Devi Tati Lestari
9
Erlin Nur Hayati
10
Dewi Sartika
10
Fatichah Fazana
11
Duloh Akbarudin
11
Hendri
12
Eka Ernawati
12
Ika Urfasih
13
Erni
13
Ilham Romadhon A.
14
Eti Sri Lestari
14
Imam Nasokha
15
Eva Fatmasari
15
Ita Andri Yani
16
In'am Falakhudin
16
Karto Raharjo
17
Intan Kurniasih
17
Khoerunnisa
18
Istiqomah
18
Khomsatul Laili
19
Khamdan Lubis
19
Latifah
20
Kris Dayanti
20
Mahfud Firdaus
N0. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Eksperimen Kode Nama 1 E-1 Anastia Afrika Riza 3 E-2 Andhika Muslim 2 E-3 Apriyanto 2 E-4 Arif Islahudin 3 E-5 Bondan Tetuka Wijatna2 E-6 Cilustari heryani 3 E-7 Danang Abdurroziq 2 E-8 Dedi Heryanto 2 E-9 Devi Tati Lestari 3 E-10 Dewi Sartika 3 E-11 Duloh Akbarudin 1 E-12 Eka Ernawati 3 E-13 Erni 2 E-14 Eti Sri Lestari 3 E-15 Eva Fatmasari 3 E-16 In'am Falakhudin 1 E-17 Intan Kurniasih 3 E-18 Istiqomah 2 E-19 Khamdan Lubis 3 E-20 Kris Dayanti 2
2 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 1
3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3
4 4 2 1 2 2 2 3 4 1 2 2 3 4 1 2 2 3 1 2 2
5 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 2
6 2 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2
7 2 3 2 2 2 3 1 3 3 3 2 1 3 3 3 2 1 2 2 2
8 2 2 2 2 3 4 2 3 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3
9 10 11 3 3 2 1 2 1 1 2 1 3 1 2 1 2 2 3 3 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 3 1 2 1 2 2
12 1 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3
13 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 4 3 2 1 2 2
14 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
15 2 1 2 3 1 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2 3 1
Skor Tes Per-Butir 16 17 18 19 20 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 1 3 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 1 2 3 1 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 2 3
21 3 2 3 2 2 4 1 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2
22 2 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2
23 3 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2
24 2 1 2 1 1 1 3 3 2 2 1 1 3 1 2 1 3 3 1 1
25 3 3 1 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1
26 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2
27 1 2 3 2 1 3 2 2 1 1 1 3 2 1 2 1 2 3 2 1
28 3 2 2 1 1 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 1
29 1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 2 3 3 2 1 3 3 1 1 2
30 1 2 3 2 2 1 3 1 3 3 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2
31 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1
32 1 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
33 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2
34 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3
35 2 2 2 3 1 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1
Jumlah Skor 79 66 63 73 68 82 73 77 73 59 68 73 79 68 79 80 79 68 69 65
Lampiran 12
HASIL PRETEST (T1)
86 81 84 90 83 90 95 87 97 92 90 82 84 98 86 85 88 92 86 79
76
N0. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Eksperimen Kode Nama 1 E-1 Anastia Afrika Riza 3 E-2 Andhika Muslim 2 E-3 Apriyanto 2 E-4 Arif Islahudin 3 E-5 Bondan Tetuka Wijatna2 E-6 Cilustari heryani 3 E-7 Danang Abdurroziq 2 E-8 Dedi Heryanto 2 E-9 Devi Tati Lestari 3 E-10 Dewi Sartika 3 E-11 Duloh Akbarudin 1 E-12 Eka Ernawati 3 E-13 Erni 2 E-14 Eti Sri Lestari 3 E-15 Eva Fatmasari 3 E-16 In'am Falakhudin 1 E-17 Intan Kurniasih 3 E-18 Istiqomah 2 E-19 Khamdan Lubis 3 E-20 Kris Dayanti 2
2 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 1
3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3
4 4 2 1 2 2 2 3 4 1 2 2 3 4 1 2 2 3 1 2 2
5 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 2
6 2 1 1 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2
7 2 3 2 2 2 3 1 3 3 3 2 1 3 3 3 2 1 2 2 2
8 2 2 2 2 3 4 2 3 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3
9 10 11 3 3 2 3 2 1 1 2 1 3 1 2 1 3 2 3 3 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 3 1 3 1 2 2
12 1 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 3 3
13 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 4 3 2 1 2 2
14 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
15 2 1 2 3 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 3 3 3 2 3 3
Skor Tes Per-Butir 16 17 18 19 20 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 1 3 2 3 1 2 1 3 2 2 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 1 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3 2 3
21 3 2 3 2 2 4 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2
22 2 3 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2
23 3 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2
24 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 3 1 2 1 3 3 1 2
25 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1
26 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2
27 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 1 3 2 3 2 3 3 3 2 1
28 3 2 2 1 1 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3
29 1 3 1 3 3 1 2 3 2 1 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2
30 1 2 3 2 2 1 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2
31 2 3 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2
32 2 2 1 2 2 3 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
33 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3
34 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3
35 2 3 2 3 1 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 1
Jumlah Skor 84 77 63 78 79 84 76 77 75 64 72 75 82 74 84 84 82 72 76 74
Lampiran 13
HASIL POSTTEST (T2)
89 86 84 93 91 95 97 89 99 92 95 86 87 ## 91 91 92 97 92 85
77
N0. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kontrol Kode Nama 1 K-1 Abu Riza Saputra 3 K-2 Afadi Khoirul Muamar1 K-3 Ahmad Nur Mustofa 2 K-4 Ahmad Uyun Ibrahim 2 K-5 Burhan Udin 1 K-6 Cici Cahyati 2 K-7 Dwi Windi Arti 2 K-8 Ely Sofiana 2 K-9 Erlin Nur Hayati 2 K-10 Fatichah Fazana 2 K-11 Hendri 1 K-12 Ika Urfasih 2 K-13 Ilham Romadhon A. 1 K-14 Imam Nasokha 2 K-15 Ita Andri Yani 2 K-16 Karto Raharjo 1 K-17 Khoerunnisa 2 K-18 Khomsatul Laili 2 K-19 Latifah 2 K-20 Mahfud Firdaus 2
2 2 4 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 3
3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1
4 4 4 2 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
5 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3
6 3 2 1 1 2 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2
7 1 2 2 3 1 1 2 3 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 3 1
8 1 2 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 2 2 3 3 2 2 2 3
9 10 11 2 2 3 3 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2 2 4 1 3 3 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 3 1 1 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2
12 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1
13 1 2 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2
14 3 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2
15 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
Skor Tes Per-Butir 16 17 18 19 20 2 4 3 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 1 2 1 4 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 1 2 2 4 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1
21 2 1 3 2 2 3 2 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2 2 1 2
22 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1
23 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2
24 2 2 3 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 1
25 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2
26 4 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 3 2
27 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1
28 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1
29 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1
30 2 3 4 2 1 3 3 1 1 2 3 4 2 3 2 4 1 2 1 2
31 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2
32 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3
33 2 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2
34 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2
35 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 3 2
Jumlah Skor 80 71 75 65 70 78 76 81 78 75 70 78 65 67 77 69 75 71 76 65
Lampiran 14
HASIL PRETEST (T1)
88 85 86 78 87 88 82 88 83 88 86 84 80 77 90 89 80 85 89 89
78
N0. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kontrol Kode Nama 1 K-1 Abu Riza Saputra 3 K-2 Afadi Khoirul Muamar1 K-3 Ahmad Nur Mustofa 2 K-4 Ahmad Uyun Ibrahim 2 K-5 Burhan Udin 1 K-6 Cici Cahyati 2 K-7 Dwi Windi Arti 2 K-8 Ely Sofiana 2 K-9 Erlin Nur Hayati 2 K-10 Fatichah Fazana 2 K-11 Hendri 1 K-12 Ika Urfasih 2 K-13 Ilham Romadhon A. 1 K-14 Imam Nasokha 2 K-15 Ita Andri Yani 2 K-16 Karto Raharjo 1 K-17 Khoerunnisa 2 K-18 Khomsatul Laili 2 K-19 Latifah 2 K-20 Mahfud Firdaus 2
2 2 4 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 3
3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 1 1 1 2 2 2 1 1 2
4 4 4 2 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4
5 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3
6 3 2 1 1 2 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2
7 1 2 2 3 1 1 2 3 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 3 1
8 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 2 2 3 3 2 2 2 3
9 10 11 2 2 3 3 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2 2 4 1 3 3 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 3 1 1 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 1 2
12 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1
13 1 2 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2
14 3 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2
15 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
Skor Tes Per-Butir 16 17 18 19 20 2 4 3 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 1 2 1 4 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 4 1 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 1 3 2 2 2 2 2 4 3 1 2 1 2 4 2 2 2 1 2 2 1 1
21 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2 2 1 2
22 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1
23 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2
24 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 1 3 1
25 2 3 2 1 1 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 3 4 2 4
26 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 3 2 3 2 3 2 1 3 2
27 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1
28 2 1 3 1 1 2 1 1 2 3 1 2 1 2 2 2 2 3 1 1
29 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1
30 2 3 4 2 1 3 3 2 1 2 3 4 2 4 2 4 1 2 3 4
31 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2
32 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 3
33 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2
34 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
35 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 3 1 3 2
Jumlah Skor 81 75 75 70 72 78 76 84 79 79 74 79 70 78 77 74 76 76 78 70
Lampiran 15
HASIL POSTTEST (T2)
94 88 90 82 95 91 85 91 86 91 92 88 89 83 94 90 82 86 92 95
79
80
Lampiran 16 Data Nilai Hasil Pretest dan Posttest Skala Kepercayaan Diri Kelompok Kontrol
Pre test
Post test Beda
No
Kode
Nilai
No
Kode
Nilai
1
K-1
80
1
K-1
81
1
2
K-2
71
2
K-2
75
4
3
K-3
75
3
K-3
75
0
4
K-4
65
4
K-4
70
5
5
K-5
70
5
K-5
72
2
6
K-6
78
6
K-6
78
0
7
K-7
76
7
K-7
76
0
8
K-8
81
8
K-8
84
3
9
K-9
78
9
K-9
79
1
10
K-10
75
10
K-10
79
4
11
K-11
70
11
K-11
74
4
12
K-12
78
12
K-12
79
1
13
K-13
65
13
K-13
70
5
14
K-14
67
14
K-14
78
11
15
K-15
77
15
K-15
77
0
16
K-16
69
16
K-16
74
5
17
K-17
75
17
K-17
76
1
18
K-18
71
18
K-18
76
5
19
K-19
76
19
K-19
78
2
20
K-20
65
20
K-20
70
5
1462
1521
n
.=
20
n
.=
20
x1
.=
73,100
x2
.=
76,050
s1²
.=
26,52
s2²
.=
13,84
s1
.=
5,149
s2
.=
3,720
1462
81
Lampiran 17 Data Nilai Hasil Pretest dan Posttest Skala Kepercayaan Diri Kelompok Eksperimen
Pre test
Post test Beda
No
Kode
Nilai
No
Kode
Nilai
1
E-1
79
1
E-1
84
5
2
E-2
66
2
E-2
77
11
3
E-3
63
3
E-3
76
13
4
E-4
73
4
E-4
78
5
5
E-5
68
5
E-5
79
11
6
E-6
82
6
E-6
84
2
7
E-7
73
7
E-7
76
3
8
E-8
77
8
E-8
77
0
9
E-9
73
9
E-9
75
2
10
E-10
59
10
E-10
64
5
11
E-11
68
11
E-11
72
4
12
E-12
73
12
E-12
75
2
13
E-13
79
13
E-13
82
3
14
E-14
68
14
E-14
74
6
15
E-15
79
15
E-15
84
5
16
E-16
80
16
E-16
84
4
17
E-17
79
17
E-17
82
3
18
E-18
68
18
E-18
72
4
19
E-19
69
19
E-19
76
7
20
E-20
65
20
E-20
74
9
1441
1545
104
n
.=
20
n
.=
20
x1
.=
72,050
x2
.=
77,250
s1²
.=
41,945
s2²
.=
26,20
s1
.=
6,476
s2
.=
5,118
82
Lampiran 18 Data Nilai Selisih Hasil Tes Skala Kepercayaan Diri Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Nilai Beda No
Kode
Nilai Beda No
Kode
Pretest & Posttest
Pretest & Posttest
1
E-1
5
1
K-1
1
2
E-2
11
2
K-2
4
3
E-3
13
3
K-3
0
4
E-4
5
4
K-4
5
5
E-5
11
5
K-5
2
6
E-6
2
6
K-6
0
7
E-7
3
7
K-7
0
8
E-8
0
8
K-8
3
9
E-9
2
9
K-9
1
10
E-10
5
10
K-10
4
11
E-11
4
11
K-11
4
12
E-12
2
12
K-12
1
13
E-13
3
13
K-13
5
14
E-14
6
14
K-14
11
15
E-15
5
15
K-15
0
16
E-16
4
16
K-16
5
17
E-17
3
17
K-17
1
18
E-18
4
18
K-18
5
19
E-19
7
19
K-19
2
20
E-20
9
20
K-20
5
104
59
n
.=
20
n
.=
20
x1
.=
5,200
x2
.=
2,950
s1²
.=
11,747
s2²
.=
7,418
s1
.=
3,427
s2
.=
2,724
83
Lampiran 19 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Tes Skala Kepercayaan Diri Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hipotesis H0. :
μ1
μ2
Uji Hipotesis Rumus uji-t random control group pretest-posttest : x1 -
x2.......
t = 1 S
1 +
n1
n1
Rumus varians gabungan ( n1 - 1 ) S1² + ( n2 - 1 ) S2² S = n1 + n2 - 2
Ho ditolak apabila t > t (1-α) (n1+n2-2)
Daerah penerimaan Ho
84
Tabel persiapan uji-t dari data nilai selisih antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Sumber Variasi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
n
20
20
x
5,200
2,950
Varians (S²)
11,747
7,418
Standar deviasi (s)
3,427
2,724
(20 - 1)
S =
11,75
.+ (20 - 1)
7,42
.=
3,096
20 + 20 - .2
t =
5,20 ....3,096
.
+
2,95
+1
1
20
20
2,298
=
Pada = 5% dengan dk = 20 + 20 - 2 = 38 diperoleh t (0,95) (38)
.= 1,686
Daerah penerimaan Ho
1.686
2,298
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian ada pengaruh antara bimbingan pribadi terhadap kepercayaan diri
72 Lampiran 9 Skala Psikologis Kepercayaan Diri Siswa SMP 1 Kandangserang Tahun Pelajaran 2010/2011 I. Pengantar Skala psikologi dimaksud untuk memperoleh informasi tentang bimbingan pribadi terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa SMP 1 Kandangserang Pekalongan. Data yang siswa berikan dijamin kerahasiaannya dan sama sekali tidak mempengaruhi status dalam sekolah. Oleh karena itu siswa tidak perlu takut ataupun ragu dalam memberikan jawaban pada skala psikologi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta sejujurnya. Atas perhatian dan kerjasama yang baik ini saya ucapkan terima kasih. II. Petunjuk Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan teliti setelah siswa memahami maksud pertanyaan tersebut kemudian pilihlah jawaban yang sesuai dengan perasaan, keinginan atau keadaan siswa yang sebenarnya. Berilah tanda silang (X), pada kotak jawaban yang siswa yang anggap paling sesuai dengan keadaan siswa SMP 1 Kandangserang Pekalongan Tahun Pelajaran 2009/2010. Keterangan : SS
: Sangat setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak setuju
STS
: Sangat tidak setuju
Contoh: No. 1.
Pernyataan Bapak guru selalu memberikan tugas kepada saya
SS
Jawaban S TS STS X
Misalnya memilih jawaban setuju, tanda silang pada kotak S. Sebaliknya jika pertanyaan tersebut tidak sesuai dengan keadaan siswa sebenarnya, maka siswa menyilang kotak TS
73
1. Nama
:
2. No. Absen
:
3. Kelas
:
4. Semester
:
Skala Psikologi Kepercayaan Diri No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pertanyaan Saya termasuk orang yang percaya terhadap diri sendiri Saya tidak meras rendah ketika dijauhi temanteman sekelas Saya menerima keadaan diri saya seperti apa adanya Sukses, berasil, terkenal adalah bagian dari kehidupanku karena jerih payahku sendiri bukan karena teman-temanku Kemampuan dalam pergaulanku disebabkan karena kepercayaan diri Dalam setiap melakukan tindakan yang nyata, saya selalu merencanakannya dengan matang Kepribadian dan sifat saya adalah kunci dalam setiap pergaulan saya Saya lebih senang berpikir negatif apabila orang lain mengikutsertakan saya dalam kegiatan Orang yang percaya diri adalah orang yang tampil agar terkenal Saya memiliki keyakinan yang kuat terhadap apa yang saya kerjakan dan akan saya pertahankan Saya berusaha mengerjakan tugas lebih awal dari waktu yang ditentukan Berani menerima penolakan adalah semangat keberhasilan saya Ketika saya gagal, saya sering menyalahkan orang lain Saya sering dapat menciptakan sesuatu perbincangan yang menyenangkan Dalam berbicara, saya berani menatap lawan bicara saya Masalah yang terbesar bagi saya adalah kesulitan untuk berinteraksi dengan teman Saya sulit bicara / bingung apabila didepan orang banyak
SS
Jawaban S TS STS
74
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Dapat mengendalikan diri dalam segala hal adalah ciri dan sifat saya Untuk dapat maju dan berkarya saya yakin atas kemampuan diri sendiri dan tidak terpengaruh orang lain Selalu bekerja keras adalah motifasi kehidupan saya Saya tidak bisa menunjukan kemampuan diri dan tidak berani mengungkapkan ide atau pendapat Saya selalu berusaha introspeksi diri pada setiap tindakan yang pernah dilakukan Saya selalu percaya diri dan optimis dalam meraih masa depan Saya selalu percaya diri dan optimis dimanapun berada Dalam menjalani hidup saya tidak bisa berpikir positif dalam menyikapi setiap masalah Saya merasa kurang mampu dan merasa banyak kekurangan pada diri saya Saya menerima keadaan diri saya seperti apa adanya Mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta Saya merasa banyak yang dibanggakan pada diri saya yang diberikan Tuhan Merasa diri saya tidak seperti orang lain atas kelebihan dan kekurangan yang diberikan oleh Tuhan Saya merasa banyak kekurangan pada diri saya Dalam menjalani hidup ragu akan potensi yang dimiliki dan ragu berhubungan dengan teman Saya merasa bahwa diri saya cukup berharga atau sama dengan orang lain Saya merasa dibutuhkan oleh orang lain Banyak sedikitnya teman saya, sebagian besar tergantung pada nasib
75 Lampiran 10 Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Skala Kepercayaan Diri No 1
Variabel Kepercayaan Diri
Indikator
Sub indikator /Aspek 1. Kemampuan dan potensi yang dimiliki
A. Kepercayaan 2. Berpikir positif Diri Batin 3. Kemampuan membuat keputusan 4. Kemampuan berkomunikasi B. Kepercayaan 5. Kemampuan Diri Lahir mengendalikan diri 6. Menetapkan tujuan yang realitik 7. Mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan C. Kepercayaan 8. Menyadari bahwa Diri Spiritual semua orang ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak-hak mendasar yang sama
No. Item + 1, 2, 3
4, 5
6,7
8, 9
10, 11, 12 13 14, 15
16, 17
18, 19, 20 21 22, 23, 24 25, 26 27, 28, 29 30, 31
32, 33, 34 35
85
Lampiran 20 Nilai kritis uji t
Tabulasi Uji Validitas & Uji Reliabilitas Rulon Uji Coba Instrumen Skala Psikologis Kepercayaan Diri
No
No. Resp. (N)
Butir
Nilai Butir Soal (n ) 1 X
X²
2 XY
X
X²
3 XY
X
4
X²
XY
X
X²
5 XY
X
X²
6 XY
X
X²
7 XY
X
X²
8 XY
X
X²
9 XY
X
X²
Awal XY
No 1-9
1
U 01
3
9
333
3
9
333
3
9
333
2
4
222
3
9
333
3
9
333
3
9
333
2
4
222
3
9
333
25
2
U 02
3
9
375
3
9
375
4
16
500
3
9
375
3
9
375
3
9
375
3
9
375
3
9
375
3
9
375
28
3
U 03
3
9
291
3
9
291
3
9
291
2
4
194
3
9
291
2
4
194
2
4
194
3
9
291
2
4
194
23
4
U 04
2
4
206
3
9
309
3
9
309
3
9
309
3
9
309
2
4
206
2
4
206
2
4
206
3
9
309
23
5
U 05
3
9
321
3
9
321
2
4
214
3
9
321
3
9
321
3
9
321
2
4
214
2
4
214
3
9
321
24
6
U 06
2
4
226
3
9
339
3
9
339
3
9
339
2
4
226
3
9
339
3
9
339
2
4
226
3
9
339
24
7
U 07
3
9
324
2
4
216
3
9
324
4
16
432
3
9
324
2
4
216
3
9
324
2
4
216
2
4
216
24
8
U 08
4
16
564
3
9
423
4
16
564
4
16
564
4
16
564
3
9
423
3
9
423
3
9
423
4
16
564
32
9
U 09
4
16
568
3
9
426
3
9
426
3
9
426
4
16
568
4
16
568
4
16
568
3
9
426
4
16
568
32
10
U 10
3
9
315
2
4
210
3
9
315
3
9
315
3
9
315
3
9
315
3
9
315
2
4
210
2
4
210
24
11
U 11
3
9
378
4
16
504
3
9
378
3
9
378
3
9
378
3
9
378
3
9
378
4
16
504
3
9
378
29
12
U 12
2
4
186
2
4
186
2
4
186
2
4
186
3
9
279
3
9
279
2
4
186
1
1
93
3
9
279
20
13
U 13
3
9
273
2
4
182
2
4
182
2
4
182
2
4
182
3
9
273
2
4
182
2
4
182
2
4
182
20
38
116
4360
36
104
4115
38
116
4361
37
111
4243
39
121
4465
37
109
4220
35
99
4037
31
81
3588
37
111
4268
r tabel
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
r XY
0,6780
0,5565
0,6859
0,5974
0,6873
0,5335
0,8035
0,6651
0,7798
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Kriteria
0,00
d
Tabulasi Uji Validitas & Uji Reliabilitas Rulon Uji Coba Instrumen Skala Psikologis Kepercayaan Diri
d2
Y/Xt
Xt2
No
x2
No. Resp. (N)
Butir
Nilai Butir Soal (n ) 10 X
X²
11 XY
X
X²
12 XY
X
X²
13 XY
X
X²
14 XY
X
X²
15 XY
X
X²
16 XY
X
X²
17 XY
X
X²
18 XY
X
X²
Awal XY
No 10-18
71
1
U 01
3
9
333
3
9
333
4
16
444
3
9
333
3
9
333
3
9
333
3
9
333
2
4
222
3
9
333
27
88
2
U 02
4
16
500
3
9
375
3
9
375
3
9
375
3
9
375
3
9
375
3
9
375
2
4
250
3
9
375
27
61
3
U 03
3
9
291
2
4
194
3
9
291
3
9
291
3
9
291
3
9
291
3
9
291
1
1
97
3
9
291
24
61
4
U 04
3
9
309
3
9
309
2
4
206
2
4
206
3
9
309
3
9
309
3
9
309
2
4
206
3
9
309
24
66
5
U 05
3
9
321
3
9
321
2
4
214
3
9
321
3
9
321
3
9
321
3
9
321
2
4
214
3
9
321
25
66
6
U 06
3
9
339
3
9
339
3
9
339
2
4
226
3
9
339
3
9
339
4
16
452
3
9
339
3
9
339
27
68
7
U 07
2
4
216
2
4
216
2
4
216
2
4
216
3
9
324
3
9
324
3
9
324
3
9
324
3
9
324
23
116
8
U 08
3
9
423
3
9
423
4
16
564
3
9
423
4
16
564
4
16
564
3
9
423
4
16
564
4
16
564
32
116
9
U 09
4
16
568
4
16
568
4
16
568
4
16
568
3
9
426
3
9
426
4
16
568
3
9
426
4
16
568
33
66
10
U 10
3
9
315
3
9
315
3
9
315
2
4
210
2
4
210
3
9
315
3
9
315
1
1
105
3
9
315
23
95
11
U 11
3
9
378
3
9
378
4
16
504
4
16
504
3
9
378
3
9
378
3
9
378
3
9
378
4
16
504
30
48
12
U 12
2
4
186
2
4
186
3
9
279
2
4
186
3
9
279
3
9
279
2
4
186
1
1
93
3
9
279
21
13
U 13
3
9
273
3
9
273
2
4
182
3
9
273
3
9
273
2
4
182
3
9
273
2
4
182
2
4
182
23
39
121
4452
37
109
4230
39
125
4497
36
106
4132
39
119
4422
39
119
4436
40
126
4548
29
75
3400
41
133
4704
339
968 r tabel
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
r XY
0,5742
0,6241
0,6828
0,5777
0,4429
0,6152
0,5041
0,7512
0,8428
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Valid
Kriteria
0,00
d
Tabulasi Uji Validitas & Uji Reliabilitas Rulon Uji Coba Instrumen Skala Psikologis Kepercayaan Diri
d2
Y/Xt
SS
Xt2
No
x2
No. Resp. (N)
Butir
Nilai Butir Soal (n ) 19 X
X²
20 XY
X
X²
21 XY
X
X²
22 XY
X
X²
23 XY
X
X²
24 XY
X
X²
25 XY
X
X²
26 XY
X
X²
27 XY
X
X²
Awal XY No 19-26
83
1
U 01
2
4
222
3
9
333
3
9
333
2
4
222
3
9
333
2
4
222
4
16
444
3
9
333
2
4
222
24
83
2
U 02
3
9
375
3
9
375
3
9
375
3
9
375
4
16
500
3
9
375
4
16
500
3
9
375
3
9
375
29
68
3
U 03
3
9
291
3
9
291
2
4
194
3
9
291
3
9
291
3
9
291
2
4
194
3
9
291
2
4
194
24
66
4
U 04
3
9
309
2
4
206
3
9
309
3
9
309
3
9
309
2
4
206
3
9
309
3
9
309
2
4
206
24
71
5
U 05
3
9
321
2
4
214
3
9
321
3
9
321
3
9
321
3
9
321
3
9
321
2
4
214
2
4
214
24
83
6
U 06
3
9
339
3
9
339
3
9
339
3
9
339
3
9
339
3
9
339
3
9
339
3
9
339
3
9
339
27
61
7
U 07
3
9
324
3
9
324
4
16
432
2
4
216
2
4
216
3
9
324
3
9
324
3
9
324
2
4
216
25
116
8
U 08
4
16
564
4
16
564
4
16
564
4
16
564
4
16
564
4
16
564
3
9
423
4
16
564
3
9
423
34
123
9
U 09
4
16
568
4
16
568
3
9
426
4
16
568
4
16
568
4
16
568
4
16
568
4
16
568
3
9
426
34
63
10
U 10
3
9
315
3
9
315
3
9
315
3
9
315
4
16
420
4
16
420
3
9
315
3
9
315
2
4
210
28
102
11
U 11
3
9
378
2
4
252
4
16
504
4
16
504
3
9
378
3
9
378
3
9
378
3
9
378
4
16
504
29
53
12
U 12
3
9
279
2
4
186
3
9
279
3
9
279
3
9
279
3
9
279
2
4
186
3
9
279
2
4
186
24
13
U 13
2
4
182
2
4
182
2
4
182
2
4
182
2
4
182
3
9
273
3
9
273
3
9
273
3
9
273
22
39
121
4467
36
106
4149
40
128
4573
39
123
4485
41
135
4700
40
128
4560
40
128
4574
40
126
4562
33
89
3788
315
1033 r tabel
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
r XY
0,7047
0,6954
0,5845
0,7032
0,6496
0,4826
0,5924
0,6802
0,5840
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Kriteria
0,00
d
Tabulasi Uji Validitas & Uji Reliabilitas Rulon Uji Coba Instrumen Skala Psikologis Kepercayaan Diri
d2 Y/Xt
Xt2
No
x2
No. Resp. (N)
Butir
Nilai Butir Soal (n ) 28 X
X²
29 XY
X
X²
30 XY
X
X²
31 XY
X
X²
32 XY
X
X²
33 XY
X
X²
34 XY
X
X²
35 XY
X
X²
36 XY
X
X²
Awal XY
No 27-36
68
1
U 01
3
9
333
2
4
222
2
4
222
3
9
333
2
4
222
3
9
333
3
9
333
3
9
333
3
9
333
24
95
2
U 02
3
9
375
3
9
375
4
16
500
3
9
375
3
9
375
4
16
500
3
9
375
3
9
375
3
9
375
29
66
3
U 03
2
4
194
2
4
194
2
4
194
3
9
291
2
4
194
2
4
194
2
4
194
2
4
194
2
4
194
19
66
4
U 04
2
4
206
2
4
206
3
9
309
3
9
309
3
9
309
3
9
309
3
9
309
2
4
206
2
4
206
23
66
5
U 05
3
9
321
3
9
321
3
9
321
3
9
321
2
4
214
3
9
321
3
9
321
3
9
321
3
9
321
26
81
6
U 06
3
9
339
3
9
339
3
9
339
3
9
339
3
9
339
2
4
226
3
9
339
2
4
226
3
9
339
25
73
7
U 07
4
16
432
3
9
324
3
9
324
3
9
324
3
9
324
3
9
324
3
9
324
3
9
324
3
9
324
28
130
8
U 08
4
16
564
3
9
423
4
16
564
3
9
423
3
9
423
3
3
423
4
16
564
4
16
564
3
9
423
31
130
9
U 09
4
16
568
3
9
426
3
9
426
4
16
568
4
16
568
3
9
426
4
16
568
2
4
284
3
9
426
30
90
10
U 10
2
4
210
2
4
210
3
9
315
3
9
315
3
9
315
3
9
315
3
9
315
2
4
210
2
4
210
23
97
11
U 11
3
9
378
2
4
252
4
16
504
3
9
378
3
9
378
3
9
378
2
4
252
4
16
504
4
16
504
28
66
12
U 12
2
4
186
2
4
186
3
9
279
2
4
186
3
9
279
2
4
186
2
4
186
2
4
186
3
9
279
21
13
U 13
3
9
273
1
1
91
2
4
182
3
9
273
1
1
91
1
1
91
3
9
273
2
4
182
2
4
182
18
38
118
4379
31
79
3569
39
123
4479
39
119
4435
35
101
4031
35
95
4026
38
116
4353
34
96
3909
36
104
4116
358
1084 r tabel
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
0,533
r XY
0,6974
0,6386
0,6606
0,6029
0,6343
0,6008
0,6231
0,5580
0,5649
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Kriteria
0,00
d
Tabulasi Uji Validitas & Uji Reliabilitas Rulon Uji Coba Instrumen Skala Psikologis Kepercayaan Diri
d2
Y/Xt
Xt2
No
x2
No. Resp. (N)
Nilai Butir Soal (n ) 37 X
X²
38 XY
X
X²
39 XY
X
X²
40 XY
X
X²
Y / Xt
Y² / Xt²
XY
66
1
U 01
2
4
222
3
9
333
3
9
333
3
9
333
111
12321
95
2
U 02
2
4
250
3
9
375
3
9
375
4
16
500
125
15625
41
3
U 03
1
1
97
2
4
194
1
2
97
3
9
291
97
9409
61
4
U 04
1
1
103
2
4
206
2
4
206
4
16
412
103
10609
76
5
U 05
2
4
214
2
4
214
2
4
214
2
4
214
107
11449
71
6
U 06
2
4
226
2
4
226
3
3
339
3
9
339
113
12769
88
7
U 07
2
4
216
2
4
216
2
4
216
2
4
216
108
11664
103
8
U 08
2
4
282
3
9
423
4
3
564
3
9
423
141
19881
104
9
U 09
2
4
284
3
9
426
4
16
568
4
16
568
142
20164
61
10
U 10
2
4
210
2
4
210
1
2
105
2
4
210
105
11025
92
11
U 11
2
4
252
2
4
252
2
4
252
4
16
504
126
15876
51
12
U 12
1
1
93
2
4
186
2
4
186
2
4
186
93
8649
42
13
U 13
1
1
91
2
4
182
2
4
182
3
9
273
91
8281
22
40
2540
30
72
3443
31
68
3637
39
125
4469
1462
167722
951 r tabel
0,533
0,533
0,533
0,533
r XY
0,6885
0,7230
0,7878
0,5106
Valid
Valid
Valid
Tidak
Kriteria
r tabel 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533 0, 533
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0,6954
0,7047
0,8428
0,7512
0,5041
0,6152
0,4429
0,5777
0,6828
0,6241
0,5742
0,7798
0,6651
0,8035
0,5335
0,6873
0,5974
0,6859
0,5565
0,6780
r hitung
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Keputusan
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
No.
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
0, 533
r tabel
0,5106
0,7878
0,7230
0,6885
0,5649
0,5580
0,6231
0,6008
0,6343
0,6029
0,6606
0,6386
0,6974
0,5840
0,6802
0,5924
0,4826
0,6496
0,7032
0,5845
r hitung
TABEL HASIL UJI VALIDITAS UCI COBA INSTRUMEN
SKALA PSIKOLOGIS KEPERCAYAAN DIRI
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Keputusan
Tabulasi Uji Reliabilitas Metode Belah Dua Awal-Akhir Spearman-Brown Uji Coba Instrumen Skala Psikologis Kepercayaan Diri
Awal
Akhir
3
57
54
3
61
64
3
3
53
44
3
3
2
52
51
2
3
3
2
54
53
4
3
3
3
3
57
56
3
3
3
3
3
3
53
55
4
4
3
4
4
4
4
72
69
4
3
3
4
3
4
4
4
73
69
3
2
2
3
3
1
3
3
3
53
52
3
4
4
3
3
3
3
4
3
2
64
62
2
2
3
2
3
3
2
1
3
3
2
46
47
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
47
44
Awal
Akhir
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
57
54
4
3
3
4
3
3
3
2
3
3
4
61
64
2
2
3
2
2
2
2
2
1
2
1
3
53
44
2
2
3
3
3
3
3
2
2
1
2
2
4
52
51
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
54
53
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
57
56
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
53
55
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
3
2
3
4
3
72
69
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
2
3
2
3
4
4
73
69
3
4
4
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
1
2
53
52
4
4
3
3
3
3
4
3
2
4
3
3
3
2
4
4
2
2
2
4
64
62
12
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
1
2
2
2
46
47
13
2
2
2
3
3
3
3
3
1
2
3
1
1
3
2
2
1
2
2
3
47
44
742
720
No.
Butir Awal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
1
3
4
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
5
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
6
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
7
3
2
3
4
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
8
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
9
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
10
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
11
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
12
2
2
2
2
3
3
2
1
3
13
3
2
2
2
2
3
2
2
2
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
3
2
3
2
4
3
2
3
2
2
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
4
3
3
3
2
3
3
2
5
3
3
3
3
3
2
6
3
3
3
3
3
7
4
2
2
3
8
4
4
4
9
3
4
10
3
11
No.
Butir Akhir