Seminar Green Building: Pemanfaatan Material · Bangunan Alternatif untuk
Menjaga Lingkungan. Dikirim oleh humas3 pada 02 October 2012 | Komentar : 0
...
Seminar Green Building: Pemanfaatan Material Bangunan Alternatif untuk Menjaga Lingkungan Dikirim oleh humas3 pada 02 October 2012 | Komentar : 0 | Dilihat : 7044
Seminar Green Building : Aplikasi Material Ramah Lingkungan Di Bidang TeknikSipil Green building merupakan salah satu solusi menyelamatkan lingkungan. Namun dalam pelaksanaannya, ide green building seringkali dipahami berbeda. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya mengenalkan ide baru ini kepada masyarakat melalui Seminar Nasional Green building Ketekniksipilan : Aplikasi Material Ramah Lingkungan di Bidang Teknik Sipil. Acara ini dilaksanakan pada Selasa (2/10) di Hall Gedung Dekanat FT UB. Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa teknik sipil serta akademisi Jurusan Arsitektur dan dibuka secara resmi oleh Dekan FT UB, Prof. Ir. Harnen Sulistio, M.Sc., Ph.D. Dalam sambutannya, Dekan FT UB berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan green building sebagai ide yang ramah lingkungan. Materi yang disajikan dalam seminar kali ini dibawakan oleh Agung Murti N., ST, MT, PhD (Ketua Jurusan Arsitek), Yodi Danusastro, ST, MSc (Perwakilan dari Green building Council Indonesia), Ir. R.G Eko Djuli Sasongko,MM (Dirjen PBL Direktorat Jendral Cipta Karya-Departemen Pekerjaan Umum) dan Ir. Barlin Wisnuaji (PT. Pembangunan Perumahan). Green building menurut Green building Council Indonesia (GBCI) adalah bangunan baru ataupun bangunan lama, yang direncanakan dibangun, dan dioperasikan dengan memperhatikan faktor-faktor keberlanjutan lingkungan. “ Green building merupakan bagian dari sustainable building yang bertujuan untuk meningkatkan nilai suatu bangunan yang berfungsi keseluruhan, baik bangunan atau penghuni untuk lingkungan”, ujar Yodi. Green building, menurut Yodi, tidak hanya mengenai bangunan dengan banyak taman atau tanaman, namun juga mengenai tahapan sumber, produksi, penggunaan produk serta pembuangan. “Green material mengambil material produksi lokal, dengan maksimal jarak hanya 1000 kilometer”, ujar Yodi. Sedangkan Agung Murti Nugroho menjelaskan bahwa material ramah lingkungan adalah upaya nyata penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan melalui dua cara, yaitu pemanfaat material lokal dan pemanfaatan bahan daur ulang.
Ketua Pelaksana Seminar, Pandu Sugara, menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk sosialisasi green building yang benar kepada masyarakat. Selain itu juga untuk mengurangi penggunaan materi yang tidak ramah lingkungan, serta optimalisasi bahan-bahan bangunan alternatif untuk lingkungan yang lebih baik. “Harapan dari seminar ini, para peserta dapat memahami apa sebenarnya green building itu dan dapat menerapkannya dengan baik”, pungkas mahasiswa jurusan Arsitek angkatan 2010 ini. [vicky]
Artikel terkait Syafi'udin: Pantang Menyerah & Tawakal Arel Manta Tarigan, Anak Gunung Sinabung Lokakarya Mesin Elektrik dan Elektronika Daya: Jurusan TE Gandeng Fortei VII dan PSeemRG Industrial Intelligent 2017 Puncak Dies Natalis 54, FT Berikan Penghargaan Pewarta Teraktif