bersih dan sehat (PHBS) merupakan faktor penting yang sangat ... Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada ... menggunakan kuesioner. HASIL.
Gambaran ...
MKM Vol. 05 No. 01 Des 2010
SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA MAHASISWA STIKES CITRA HUSADA MANDIRI KUPANG TAHUN 2010 Seni Susanti Sina 1 , Mariana Dinah Charlota Lerik 2, Ribka Limbu 3 Abstract: Attitudes of healthy life style is a positive or negative reaction or response of a student based on elements of cognitive, affective, and conative included by : hand washing behavior, throwing garbage into its place, un-smoking behavior, un-consuming alcohol, fruit and vegetable consumption, and doing physical activity or sport. This research is aimed to finding out the STIKes CHM-K’s student attitudes on healthy life style, included by : hand washing behavior, throwing garbage into its place, no smoking behavior, un-consuming alcohol, fruit and vegetable consumption, and doing physical activity or sport. This type of research used is descriptive research aimed to describe a condition in a community or society as a major objective. 390 students has been taken as sample, consisting of the 233 students majoring in nursing and 157 students majoring in midwifery. The samples in this research conducted with the sample approaches saturation or all members of the population with consideraion to obtain a more representative description. The instrument used is the attitude scale measurements by using a Likert scale. The research reveals that 346 students of STIKes CHM-K (88.7%) show positive attitude about clean and healthy behavior while 44 students (11.3%) showing a negative attitude about healthy life style. Keywords : Attitudes, healthy life style, college student Menurut Niven (2002), sikap seseorang merupakan komponen yang sangat penting Kesehatan merupakan hak dasar manusia dalam perilaku kesehatannya. Sikap belum dan faktor yang sangat menentukan kualitas merupakan suatu tindakan tetapi merupakan sumber daya manusia. Teori Blum dalam predisposisi tindakan atau perilaku. Notoatmodjo (2007) menyebutkan derajat kesehatan seseorang atau masyarakat Data Susenas 2004 tentang Perilaku Hidup dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu Bersih dan Sehat, menunjukkan bahwa faktor lingkungan, perilaku, keturunan, dan hampir seluruh penduduk berumur 15 tahun pelayanan kesehatan. Faktor perilaku ke atas (99%) kurang mengkonsumsi sayur merupakan faktor yang paling sukar dirubah dan buah, 54% penduduk Indonesia terpapar karena perilaku merupakan hal yang 3 faktor risiko (merokok, kurang konsumsi kompleks dan mempunyai bentangan yang sayur dan buah, serta kurang aktifitas fisik). Sekitar 1 % penduduk Indonesia dewasa luas. diperkirakan sudah mempunyai kebiasaan Perilaku kesehatan khususnya perilaku hidup minum minuman keras (Notoatmodjo, 2007). bersih dan sehat (PHBS) merupakan faktor Perilaku merokok kelompok penduduk >15 penting yang sangat mempengaruhi derajat tahun cenderung meningkat dari 32,0% kesehatan seseorang atau masyarakat untuk menjadi 33,4% (Riskesdas, 2007). Secara itu, pemerintah melalui KEPMENKES RI nasional, prevalensi makanan berisiko yang No.1193/MENKES/X/2004 menetapkan visi paling banyak dikonsumsi oleh penduduk perilaku hidup bersih dan sehat 2010. PHBS umur > 10 tahun adalah Penyedap (77,8%), merupakan sekumpulan perilaku yang Manis (68,1%), dan Kafein (36,5%) dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai (Riskesdas, 2007). hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri Hasil penelitian menyebutkan bahwa sendiri di bidang kesehatan dan berperan kebiasaan membuang sampah sembarangan aktif dalam mewujudkan kesehatan dilakukan hampir di semua kalangan masyarakatnya (Pusat Promosi Kesehatan, masyarakat, tidak hanya warga miskin, bahkan mereka yang berpendidikan tinggi Depkes RI 2006).
PENDAHULUAN
1) 2) 3)
Alumni Jurusan PKIP FKM Undana Staf pengajar Jurusan PKIP FKM Undana Staf pengajar Jurusan PKIP FKM Undana
MKM Vol. 05 No. 01 Des 2010
pun melakukannya (Binawan, Al Andang L, Tujuan umum dari penelitian ini adalah 2009). menggambarkan sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada mahasiswa Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 STIKes CHM-K. Tujuan Khusus yaitu menyebutkan diare masih menjadi masalah mengetahui sikap mahasiswa STIKes CHMkesehatan utama di Indonesia. Angka K terhadap perilaku mencuci tangan, morbiditas diare di Indonesia mencapai 423 membuang sampah, merokok, konsumsi per 1.000 penduduk. Prevalensi tifoid di minuman keras, konsumsi buah dan sayur, Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 1,6 dan aktivitas fisik atau olahraga. persen atau sektiar 600 ribu - 1,5 juta kasus setiap tahunnya dan menempati urutan 15 METODE dari penyakit yang menyebabkan kematian di Jenis Penelitian Indonesia. Pencegahan terhadap penyakit- Jenis penelitian ini adalah penelitian penyakit yang bermula dari faktor kebersihan deskriptif dengan pendekatan survey. tangan dengan memeliharan kebiasaan mencuci dan membersihkan tangan, dapat Populasi dan Sampel menghindari tertular kuman penyakit dari Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh luar, sekaligus mencegah penularan dari diri mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan kita kepada orang lain. Citra Husada Mandiri Kupang yang terdaftar sampai pada tahun akademik 2009/2010. Institusi pendidikan, khususnya Perguruan Penentuan sampel dalam penelitian ini Tinggi merupakan masyarakat ilmiah yang dilakukan dengan pendekatan sampel jenuh harus mampu membentuk masyarakat yang atau semua anggota populasi dijadikan jujur dan cerdas (Santoso, 2005). Calon sampel. Besarnya sampel penelitian ini tenaga kesehatan yang masih menuntut ilmu sebanyak 390 orang, yang terdiri dari 233 di institusi atau sekolah-sekolah kesehatan, orang mahasiswa jurusan keperawatan dan diharapkan memiliki sikap yang positif 157 orang mahasiswa jurusan kebidanan. terhadap kesehatan khususnya PHBS, sehingga dapat mengimplementasikan PHBS Variabel Penelitian dalam kehidupan sehari-hari serta dapat Varibel penelitian ini adalah sikap dengan mempromosikan PHBS kepada masyarakat. definisi operasionalnya yaitu reaksi atau respon berdasarkan unsur-unsur kognitif, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada afektif, dan konatif baik yang bersifat positif Mandiri (STIKes CHM-K) merupakan salah maupun negatif terhadap: perilaku mencuci satu institusi pendidikan tinggi ilmu tangan, membuang sampah, merokok, kesehatan di Kota Kupang yang akan konsumsi minuman keras, konsumsi buah menghasilkan tenaga kesehatan bidan dan dan sayur, dan aktivitas fisik atau olahraga. perawat. STIKes CHM-K hingga tahun 2010 telah memiliki dua angkatan dengan jumlah Lokasi dan Waktu Penelitian mahasiswa sebanyak 428 orang yang Penelitian dilakukan di lakukan di Sekolah terdistribusi ke dalam 2 jurusan yaitu Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri keperawatan dan kebidanan. Kupang. Penelitian dilakukan bulan Pebruari – Desember 2010. Hasil wawancara awal penulis terhadap 8 (delapan) mahasiswa STIKes CHM-K, 3 Alat Pengumpul Data mahasiswa laki-laki dan 5 mahasiswa Alat pengumpul data adalah dengan perempuan didapatkan 4 orang mahasiswa menggunakan kuesioner. menyatakan belum mengetahui apa itu PHBS, 3 mahasiswa laki – laki adalah HASIL perokok, 2 orang pernah mengkonsumsi Gambaran Umum Hasil Penelitian minuman keras, dan 6 mahasiswa tidak Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari. Mandiri Kupang (STIKes CHM-K) terletak di Jalan Manafe No.17 Kota Baru. Secara resmi 29
Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Mahasiswa STIKES Citra Husada Mandiri Kupang
STIKes CHM-K dibangun pada tanggal 19 September 2008 dengan izin operasional: Mendiknas No. 206/D/O/2008. Jumlah mahasiswa STIKes CHM-K sebanyak 413 orang yang tersebar dari jurusan keperawatan dan jurusan kebidanan. Berikut akan di sajikan tabel 1. Tabel 1. Distribusi Mahasiswa STIKes CHM-K Berdasarkan Jenjang Semester dan Jurusan Tahun Akademik 2009/2010 Jurusan Tot SMT Kepera % Kebid al % % watan anan II 197 47,7 112 27,1 309 74,8 IV 45 12,6 52 12,6 104 25,2 Total 249 60,3 164 39,7 413 100
Mahasiswa yang didapatkan sebagai responden dalam penelitian ini adalah sejumlah 390 orang mahasiswa, yang terdiri dari 233 orang mahasiswa keperawatan dan 157 mahasiswa kebidanan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2. Sedangkan hasil penelitian pada 390 mahasiswa STIKes CHM-K menunjukan menunjukkan bahwa sebagian besar responden menunjukkan sikap positif terhadap PHBS, yaitu sebanyak 346 orang (88,7%), selelngkapnya dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenjang Semester dan Jurusan pada STIKes CHM-K Tahun 2010 Jurusan Tot SMT Kepera % Kebid al % % watan anan II 188 48,2 105 27 293 75,2 IV 45 11,5 52 13,3 97 24,8 Total 233 59,7 157 40,3 390 100
Tabel 4 Distribusi Responden berdasarkan Sikap terhadap PHBS menurut Jurusan Mahasiswa STIKes CHM-K Tahun 2010 Jur Jurusan Tot % al Positif % Negatif % Kepera 233 59,7 197 47,7 112 27,1 watan Kebida 157 40,3 45 12,6 52 12,6 nan Total 249 60,3 164 39,7 390 100 Tabel 5 Distribusi Responden berdasarkan Sikap terhadap PHBS menurut Semester pada Mahasiswa STIKes CHM-K Tahun 2010 Semest er II IV Total
Positif 260 86 346
Jurusan % Negatif 66,7 33 22 11 88,7 44
% 8,5 2,8 11,3
Tot al 293 97 390
% 75,2 24,8 100
PEMBAHASAN Sikap terhadap PHBS adalah reaksi atau respon mahasiswa berdasarkan unsur-unsur kognitif, afektif, dan konatif yang bersifat positif maupun negatif terhadap: perilaku mencuci tangan, membuang sampah, merokok, konsumsi minuman keras, konsumsi buah dan sayur, dan aktivitas fisik atau olahraga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 346 orang (88,7%) bersikap positif terhadap PHBS. Responden merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan sehingga memiliki pengetahuan yang memadai tentang PHBS yang berpengaruh pada sikap mereka.
Menurut Azwar (1995), lembaga pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap. Hal ini Tabel 3 Distribusi Responden berdasarkan Sikap terhadap PHBS pada Mahasiswa dikarenakan lembaga pendidikan meletakkan STIKes CHM-K Tahun 2010 dasar pengertian dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis Sikap Jumlah Persentasi (%) pemisah antara sesuatu yang boleh dan Positif 346 88,7 tidak boleh dilakukan, yang di peroleh dari Negatif 44 11,3 pusat pendidikan. Hal ini sesuai dengan yang Total 390 100 dkemukakan oleh Notoatmodjo (2005) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi Distribusi sikap responden berdasarkan sikap seseorang adalah pengalaman atau jurusan dan semester dapat di lihat pada pengetahuannya terhadap objek sikap tersebut. tabel 4 dan Tabel 5. Menurut Green dalam Notoatmodjo (2007) perilaku tentang kesehatan di tentukan oleh 30
MKM Vol. 05 No. 01 Des 2010
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dari orang tersebut. Disamping itu, ketersediaan fasilitas atau sarana PHBS seperti ketersediaan air bersih dan tempat sampah juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Kebiasaan menerapkan PHBS dalam keseharian dalam keluarga akan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berpengaruh pada sikap terhadap PHBS itu sebanyak 44 orang (11,3%) bersikap negatif sendiri. terhadap PHBS. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain yang turut memegang Sikap terhadap PHBS juga dipengaruhi oleh peranan adalah faktor internal dalam diri peran orang lain yang dianggap penting oleh pribadi itu yaitu selektivitas sendiri, daya pilih responden. Dikatakan oleh Ahmadi (1999) sendiri atau minat perhatian untuk menerima bahwa orang yang dianggap penting dan mengelola pengaruh-pengaruh yang dijadikan sebagai referensi untuk berperilaku datang dari luar dirinya sendiri (Purwanto, hidup bersih dan sehat sangat dipengaruhi 1999). oleh keluarga. Keluarga merupakan kelompok primer yang memberikan pengaruh Selektivitas dilakukan untuk memenuhi paling dominan dalam pembentukan sikap. kebutuhan. Kebutuhan akan menyebabkan seseorang menginter-pretasikan stimulus Sikap yang dimiliki responden dipengaruhi secara berbeda. Walaupun obyek sikap yang oleh adanya informasi mengenai pentingnya sama yakni PHBS pada mahasiswa, namun penerapan PHBS dalam hidup sehari-hari. karena kebutuhan masing-masing akan Responden memperoleh informasi dengan PHBS itu berbeda-beda menyebabkan mudah baik melalui media cetak seperti sikapnya pun berbeda. Sebagian besar buku-buku pelajaran maupun media responden memilki sikap positif terhadap elektronik seperti televisi dan internet. PHBS karena sesungguhnya PHBS bagi Penggunaan media cetak dan elektronik mereka merupakan kebutuhan yang harus akan membantu dalam proses penyebaran dipenuhi, sebaliknya responden yang informasi kepada responden sehingga pada menunjukkan sikap negatif karena bagi akhirnya dapat meningkatkan pengetahuan mereka PBHS belum merupakan kebutuhan responden mengenai PHBS. Purwanto yang harus di lakukan. (1999) juga menyatakan bahwa media komunikasi merupakan salah satu faktor Minat responden untuk menerima dan ekstern yang mempengaruhi terbentuknya mengolah informasi yang diterima akan sikap. mempengaruhi pemahaman responden mengenai PHBS. Responden juga SIIMPULAN DAN SARAN memberikan penilaian berdasarkan Simpulan bagaimana mereka mencerna informasi yang Mahasiswa STIKes CHM-K bersikap positif diperoleh sehingga terbentuklah sikap positif terhadap Perilaku hidup bersih dan sehat maupun negatif terhadap PHBS. sebanyak 346 orang (88,7%) yang bersikap negatif terhadap perilaku hidup bersih dan Selain faktor intern, sikap terhadap PHBS sehat sebanyak 44 orang (11,3%). juga dipengaruhi oleh faktor ekstern yang meliputi kebudayaan, peranan orang lain Saran yang dianggap penting, lembaga Beberapa hal yang dapat menjadi masukan pendidikan dan agama, media komunikasi dari penelitian ini antara lain: (1) Bagi STIKes dan situasi pada saat sikap itu dibentuk CHM-K untuk terus-menerus memberikan (Purwanto, 1999). informasi atau kegiatan sosialisasi kepada mahasiswa sehingga sikap positif yang Taylor mendefinisikan dalam Notoatmodjo sudah terbentuk terus berlanjut pada praktek (2005), kebudayaan sebagai suatu PHBS dalam lingkungan kampus. (2) Bagi 31
Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Mahasiswa STIKES Citra Husada Mandiri Kupang
mahasiswa STIKes CHM-K agar terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya PHBS dengan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjadi contoh bagi masyarakat umum disekitar demi terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. (3) Bagi peneliti lainnya agar meneliti lebih lanjut faktor-faktor lain yang berkaitan dengan PHBS pada institusi pendidikan tinggi Faktor pendukung dan faktor pendorong lainnya seperti hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana PHBS terhadap sikap. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 1995. Sikap Manusia dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Binawan, Al Andang L. 2009. Peduli Sampah, Peduli Selangkah. Basis: Menembus Fakta vol. 58 no. 11-12 (Dec. 2009), page 30. Depkes RI. 2007. Pelatihan Kader Kesehatan Dan Tokoh Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Siaga (Untuk Peserta). Jakarta : Departemen Kesehatan. Depkes RI Pusat Promosi Kesehatan. 2006. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Depkes RI Pusat Promosi Kesehatan. 2002. Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten Kota Sehat. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Hetmina, Mersiany. 2009. Sikap Terhadap Penggunaan Alat Dan Metode Kontrasepsi Pada Pria Di Kota Kupang Tahun 2009. Skripsi. Kupang : Universitas Nusa Cendana.. Niven, Neil. 2002. Psikologi kesehatan : Pengantar untuk perawat & profesional kesehatan lain. (2nd ed). Alih Bahasa: Agung Waluyo & Monica Ester. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. ________________. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. 32
________________. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. ________________. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Padridge, Kay B, Sigrid G. Deeds, Marshall W Kreautfr, dan Lawrence Green. 1980. Health Education Planning (a diagnostic approach). Amerika : Mayfield Publishing Company. Purwanto, Heri. 1999. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: EGC. Rahmawati, Ade. 2006. Motivasi Berprestasi Mahasiswa Ditinjau dari Pola Asuh. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara. Riset Kesehatan Dasar. 2007. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2007. Lihat di http://pdfdatabase.com/rikesdas-2007pdf.html. akses bulan Januari 2010. Riwidikdo, Handoko. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Sinaga Djonny, Diah Herawati, Mubasyir Hasanbasri. 2005. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Studi Kasus di Kabupaten Bantul. Jurnal Kesehatan Vol.8 - No.2/Juni/2005. Yogyakarta : Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM. Santoso, Slamet Iman. 2005. Beberapa Segi Pendidikan (Pembinaan Watak Tugas Utama Pendidikan). Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. Survey Sosial Ekonomi Nasional. 2004. Laporan Hasil Survey Sosial Ekonomi (SUSENAS) Nasional 2004. Lihat di http://www.rand.org/labor/bps/manualpdf/s usenas/indo_susenas02manual.pdf. akses bulan Januari 2010. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa. 1997 .Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka