1. MODUL 13. KESEHATAN DAN. KESELAMATAN KERJA. (K3) dalam
INDUSTRI. KIMIA. Definisi. ○ Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana
para ...
Definisi
MODUL 13
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) dalam INDUSTRI KIMIA
|
Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
|
Kesehatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terbebas dari berbagai penyakit fisik dan emosional yang disebabkan oleh pekerjaan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi Keselamatan & Kesehatan tenaga kerja Beban kerja
Suatu kondisi dimana sumber bahaya telah teridentifikasi dan telah dikendalikan ke tingkat yang memadai.
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga/tiba-tiba yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
Lingkungan kerja - Fisik
-Fisik -Mental
- Kimia - Biologi - Mekanis
Kapasitas kerja
4
- Ketrampilan - Kesegaran jasmani & rohani - Status kesehatan/gizi - Usia - Jenis kelamin - Ukuran tubuh dll
- Elektrik - Psikiologi - dll
TUJUAN K3 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Konsep lama : pencegahaan kecelakaan melalui penggunaan peralatan pelindung diri seperti topi, sepatu, pperaturan,, dll “
Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kerugian (kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja, kerusakan aset, terhentinya proses produksi) melalui penggunaan teknologi yang tepat untuk mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya dll.
• Menciptakan tempat kerja yang
aman, nyaman , sehat
• Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
SASARAN K3 • Nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja
1
Perlunya Menjalankan Program Keselamatan Kerja |
|
| |
Mencegah kerugian fisik dan finansial yang bisa diderita karyawan. Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan. Menghemat biaya premi asuransi Menghemat biaya premi asuransi. Menghindari tuntutan hukum.
Fokus Program Keselamatan Kerja |
|
Kerugian bagi Karyawan: | |
| |
Kerugian bagi perusahaan
Kematian, cacat tetap, cedera ringan. Masalah kejiwaan yang diakibatkan oleh cacat tetap, kerusakan anggota tubuh atau kehilangan harta benda. g Kesedihan dan penderitaan keluarga. Beban masa depan.
|
Biaya pengobatan dan pertolongan pertama.
|
Biaya ganti rugi / kompensasi.
|
Kerusakan peralatan produksi & material.
|
Kelambatan produksi (kerugian waktu & penurunan produktivitas).
|
Upah yang dibayarkan selama korban tidak berproduksi.
|
Upah waktu hilang dari orang yang terlibat. h k hl d lb
|
Turunnya produktivitas setelah si korban bekerja kembali.
|
Biaya recruitment pegawai baru.
|
Biaya pelatihan sampai karyawan baru memiliki kemampuan berproduksi yang sama dengan korban.
|
Biaya‐biaya administrasi yang timbul.
|
Berkurangnya kepercayaan masyarakat.
|
Turunnya moral karyawan lainnya.
|
Naiknya biaya / premi asuransi.
10
Buah/bunga Kecelakaan
Perilaku Kerja: z Membentuk sikap karyawan yang pro‐ keselamatan kerja z Mendorong upaya seluruh karyawan untuk mewujudkan keselamatan kerja, mulai dari j j manajemen puncak hingga karyawan level terendah z Menekankan tanggung jawab para manajer dalam melaksanakan program keselamatan kerja Kondisi Kerja: z Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik yang aman, misalnya dengan penyediaan alat‐alat pengaman
Strains
Terbakar Terpotong
Penyebab terjadinya Kecelakaan
Faktor manusia |
Permukaan dari Penyebab Kecelakaan
| |
Kondisi Perilaku Gagal Menegakkan Disiplin
Kejar target
| | |
Pelatihan Tak Memadai Tak Patuh Prosedur
Keadaan fisik yang tidak memadai. Keadaan mental yang tidak memadai. Ketidakmampuan fisik sementara atau dalam kapasitas yang tidak mencukupi. K Kurangnya pengetahuan. h Kurangnya keahlian. Motivasi yang kurang .
Prosedur labeling tak memadai
Orientasi Kerja Tak Memadai
Prosedur Kadaluarsa
Perencanaan Pelatihan tak Memadai Kebijakan yang tak jelas
Inspeksi/perawatan tak memadai
Akar Penyebab Kecelakaan
12
‐ Accident Weed
2
PENGELOLAAN K3
PENGELOLAAN K3
KOMITMEN. y Program K3 ditempat kerja akan berhasil jika di tempat kerja tersebut dipelihara secara aman dan sehat. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada komitmen yang menyatakan kesangggupan untuk mengelola K3 sama penting dengan mengelola kegiatan bisnis lainnya. Oleh karena itu apa yang tertulis hendaknya juga dapat diimplementasikan. y Expresi dari komitmen adalah tersedianya waktu, dana dan kepedulian oleh Pimpinan, dan bekerjasama dengan pekerja untuk membuat K3 menjadi suatu prioritas bukan menjadi slogan
y
program K3. Salah satu dari cara terbaik untuk melibatkan karyawan melalui satu komite K3 yang terdiri dari perwakilan pekerja dan manajemen. Dengan demikian karyawan didorong untuk aktif untuk mempromosikan K3 demikian, karyawan y
terdapat potensi bahaya. Berbagai metoda untuk mengidentifikasikan bahaya, untuk kegiatan yang relatif kecil, cukup dengan inspeksi/survey dengan mengelilingi tempat kerja dan menemu kenali potensi bahaya. Namun untuk pabrik yang besar diperlukan identifikasi yang lebih rumit dan komplek. 14
Beberapa Teknik dalam Program Keselamatan dan Kesehatan
Pencegahan Cedera dan Penyakit yang Terkait dengan Pekerjaan
Analisis Bahaya Pekerjaan
|
• Proses yang dirancang untuk mempelajari dan menganalisis sebuah tugas dan bahaya‐bahaya potensial yang bisa timbul dari pelaksanaan tugas tersebut. • Selanjutnya dirumuskan langkah‐langkah kerja yang lebih aman guna mencegah bahaya‐bahaya l bih hb h b h potensial tersebut. |
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIANNYA.
Untuk bisa mengendalikan bahaya, perlu untuk mengidentifikasikan dimana
PERTANGGUNGJAWABAN y Pertangung‐jawaban berkaitan dengan tanggung‐jawab kepada konsekuensi. Top Manjemen sebagai pemilik bisnis atau manajer adalah bertanggungjawab untuk membuat bisnis menjadi sukses. ”Menghindari kewajiban” bukan satu pilihan. Oleh karena itu, keberhasilan program K3 menjadi tanggung jawab seluruh karyawan dan konsekwensinya 13 pertanggungjawabannya harus jelas.
|
KETERLIBATAN KARYAWAN.
Program K3 akan efektif jika seluruh karyawan terlibat dalam pelaksanaan
| | |
Ergonomika
Menyadarkan para karyawan mengenai bahaya‐ bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Memasang alat‐alat kontrol produksi. Menyusun prosedur prosedur kerja yang aman Menyusun prosedur‐prosedur kerja yang aman. Mendorong penggunaan alat‐alat pengaman/pelindung yang layak.
• Studi mengenai hubungan antara manusia dengan pekerjaannya, yang meliputi tugas‐tugas yang harus dikerjakan, alat‐alat dan perkakas yang digunakan, serta lingkungan kerjanya. • Yang perlu disesuaikan adalah mesin‐mesin dan lingkungan kerjanya terhadap karakteristik para karyawan, bukan sebaliknya.
Stres dalam Bekerja | |
|
|
Stres adalah reaksi ganjil (negatif) dari tubuh terhadap tekanan yang diberikan padanya. Stres mempengaruhi orang‐orang dengan cara yang berbeda‐beda, sehingga merupakan kondisi yang sangat bergantung pada individu. g g Peristiwa‐peristiwa tertentu bisa membuat seseorang mengalami stres yang sangat tinggi tapi tidak bagi orang yang lain. Pengaruh stres tidaklah selalu negatif. Stres ringan dalam kenyataannya meningkatkan produktivitas dan bisa sangat membantu dalam mengembangkan ide‐ide kreatif.
Akibat Potensial Stres |
|
|
Meskipun setiap orang hidup dalam jumlah stres tertentu, jika stres tersebut cukup parah dan berlangsung cukup lama, stres itu bisa membahayakan. Stres bisa menyebabkan absensi berlebihan, penggunaan y p gg alkohol atau obat‐obatan lainnya secara berlebihan, kinerja yang buruk, atau bahkan kesehatan yang begitu buruk. Stres parah yang berkepanjangan berhubungan dengan penyakit‐penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, depresi, gangguan sistem kekebalan, alkoholisme, dan kecanduan obat; ditambah sakit kepala harian, nyeri punggung, makan berlebihan, dan penyakit‐penyakit mengganggu lainnya yang dimunculkan tubuh sebagai reaksinya.
3
Faktor Penyebab Stres |
|
|
Faktor‐Faktor Organisasional: z Budaya Perusahaan z Pekerjaan Itu Sendiri z Kondisi Kerja Kondisi Kerja Faktor‐Faktor Pribadi: z Keluarga z Masalah Finansial Lingkungan Umum
Mengelola Stres | | | | | | | | | |
Olah raga Mengikuti kebiasaan diet yang sehat Tahu kapan berhenti sejenak (Relaksasi) Menempatkan situasi yang penuh stres dalam perspektif yang berbeda Menemukan seseorang yang mau mendengar Membangun keteraturan dalam hidup Kenali keterbatasan diri Bersikap toleran Mencari waktu luang di luar pekerjaan Menghindari kendali semu
Evaluasi Program Keselamatan & Kesehatan |
Keberhasilan sebuah program keselamatan dan kesehatan bisa dilihat dari beberapa indikator berikut ini: z Penurunan tingkat kecelakaan dan penyakit yang terkait dengan pekerjaan baik secara yang terkait dengan pekerjaan, baik secara kuantitatif (frekuensi kejadian) maupun kualitatif (berat‐ ringannya cedera/penyakit). z Menurunnya jumlah jam kerja yang hilang akibat terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan pekerjaan.
4