Mata kuliah Akuntansi biaya merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh
mahasiswa ... si, maka tidak dapat mengambil/menempuh mata kuliah Akuntansi
Biaya.
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) JUDUL MATAKULIAH NOMOR KODE SKS
: AKUNTANSI BIAYA : : 3 SKS
1. DISKRIPSI SINGKAT: Mata kuliah Akuntansi biaya merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa Jurusan Akuntansi atau Program Studi Akuntansi yang harus ditempuh setelah mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan lulus dalam mata kuliah Pengantar Akuntansi. Apabila mahasiswa tersebut belum dinyatakan lulus mata kuliah Pengantar Akuntansi, maka tidak dapat mengambil/menempuh mata kuliah Akuntansi Biaya. Di sisi lain, mata kuliah Akuntansi Biaya merupakan mata kuliah prasyarat wajib bagi mahasiswa untuk dapat menempuh mata kuliah Akuntansi Manajemen. Matakuliah ini akan menjelaskan tentang konsep dasar biaya dan akuntansi biaya, metode penetapan harga pokok produksi baik untuk produk pesanan maupun produk massa yang didasarkan pada metode full-costing dan variable-costing. Dalam proses produksi sering kali terdapat adanya produk yang hilang, baik pada awal, selama dalam proses, maupun pada akhir proses produksi. Oleh karena itu dalam penyajian ini juga dibahas pengaruh adanya produk hilang terhadap besarnya harga pokok produksi. Hal lain yang sering terjadi dalam kehidupan nyata, yaitu adanya beberapa produk yang dihasilkan dari satu proses produksi atau sering disebut dengan produk bersama. Kepada mahasiswa juga akan diajak membahas bagaiman menentukan produkproduk yang dihasilkan dari proses bersama tersebut. Untuk memahami lebih mendalam dan lebih teliti tentang penentuan harga pokok produksi, maka selanjutnya akan dikemukakan juga tentang departementalisasi BOP, penentuan biaya bahan baku, dan juga penentuan biaya tenaga kerja secara rinci, termasuk didalamnya analisis tentang penyimpangan yang terjadi dalam penentuan harga pokok produksi. Dalam beberapa minggu terakhir akan dibahas tentang penentuan harga pokok produk dengan sistem biaya taksiran, sistem biaya standar dalam full costing dan sistem biaya standar dalam variable costing. Setelah selesai mengikuti perkuliahan Akuntansi Biaya diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk menentukan besarnya harga pokok suatu produk, mampu melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan-penggunaan sumber ekonomi, dan juga memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan-keputusan yang mendasarkan pada pertimbangan penggunaan sumber ekonomi. Akuntansi Biaya akan membahas beberapa materi yang relevan dengan aktivitas pada bidang industri, antara lain: pengertian biaya dan akuntansi biaya, metode harga poR. Gunawan Sudarmanto
1
Garis-garis Besar Program Perkuliahan, Akuntansi Biaya kok pesanan full costing dan variable costing, metode harga pokok proses full costing dan variable costing, departementalisasi biaya overhead pabrik, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, harga pokok bersama dan produk sampingan, sistem biaya taksiran, sistem biaya standar, perilaku biaya, dan juga analisis biaya, volume, dan laba. Materi bahasan bersumber pada literatur-literatur tentang akuntansi biaya, budgeting, pengendalian biaya, dan kasus-kasus nyata yang diambil dari dokumen-dokumen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan perusahaan tertentu. Proses pembelajaran dialkukan dengan menggunakan metode kuliah mimbar yang didukung dengan media pengajaran yang tersedia, responsi, latihan-latihan, dan praktik berdasarkan dokumen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan. Untuk melihat hasil proses pembelajaran, mahasiswa dievaluasi melalui beberapa unsur penilaian yang berupa kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan hasil tugas/praktik. Dalam menentukan tingkat keberhasilan mahasiswa digunakan pendekatan penilaian acuan norma (PAN). Dengan pendekatan tersebut, maka ± 80% mahasiswa akan mencapai predikat lulus.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM: Setelah selesai mengikuti perkuliahan ini kepada mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menganalisis dan menjelaskan konsep dasar akuntansi biaya. 2. Menghitung besarnya harga pokok produksi untuk perusahaan yang mengolah produknya berdasarkan pesanan dengan pendekatan Full Costing. 3. Menghitung besarnya harga pokok produksi untuk perusahaan yang mengolah produknya berdasarkan pesanan dengan pendekatan Variable Costing. 4. Menghitung besarnya harga pokok produksi untuk perusahaan yang mengolah produknya secara massa dengan pendekatan Full Costing. 5. Menghitung besarnya harga pokok produksi untuk perusahaan yang mengolah produknya secara massa dengan pendekatan Variable Costing. 6. Menghitung besarnya harga pokok produksi untuk perusahaan yang mengolah produknya secara massa, baik dengan metode pencatatan MPKP maupun rata-rata tertimbang dengan pendekatan Variable Costing dan Full Costing. 7. Menghitung besarnya harga pokok masing-masing produk yang dihasilkan dari satu proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk. 8. Menjelaskan pengaruh terjadinya produk yang hilang terhadap harga pokok produk, baik hilang awal, selama dalam proses, maupun hilang akhir proses. 9. Menganalisis terjadinya selisih biaya produksi yang terjadi, sehingga dapat menunjukkan penyebab selisih tersebut.
R. Gunawan Sudarmanto
2
Garis-garis Besar Program Perkuliahan, Akuntansi Biaya 10. Menghitung harga pokok produksi dalam sistem biaya standar baik dengan pendekatan full costing maupun variable costing.
3. MATERI PERKULIAHAN DAN TUJUANNYA Materi kuliah yang akan disampaikan dibagi dalam beberapa pokok bahasan. Satu pokok bahasan diselesaikan dalam satu kali pertemuan. Adapun pokok bahasan yang akan dibahas dapat disajikan secara rinci pada tabel berikut. Pokok Sub Pokok Bahasan Bahasan 1. Konsep 1. Jenis-jenis akundasar tansi. akun2. Akuntansi biaya, tansi bikeuangan, dan aya manajemen serta kaitannya. 3. Pengertian biaya dan harga pokok 4. Struktur organisasi dan proses produksi. 5. Cara penggolongan biaya. 6. Metode pengumpulan harga pokok.
2. Metode harga pokok pesanan Full Costing
1. Siklus akuntansi biaya. 2. Karakteristik harga pokok pesanan. 3. Rekening kontrol dan rekening pembantu 4. Penentuan harga pokok pesanan.
R. Gunawan Sudarmanto
Tujuan Instruksionak Khusus Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan jenis akuntansi menurut tipenya, persamaan, perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. 2. Menjelaskan kedudukan akuntansi biaya dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. 3. Menjelaskan pengertian biaya dan harga pokok. 4. Menjelaskan kaitan antara struktur organisasi dan proses produksi. 5. Menggolongkan biaya operasional untuk perusahaan manufaktur. 6. Menjelaskan metode pengumpulan harga harga pokok produksi. 1. Menjelaskan siklus akuntansi biaya. 2. Menjelaskan karakteristik harga pokok pesanan. 3. Menjelaskan perbedaan rekening kontrol dan reke-ning pembantu. 4. Menghitung besarnya harga pokok produksi pesanan.
Waktu (menit)
20
15
15 15
65
20 35 25 30
60
3
Garis-garis Besar Program Perkuliahan, Akuntansi Biaya 3. Metode harga pokok proses Full Costing
1.
2.
3.
4. 4. Metode harga pokok proses Full Costing
1.
2.
3.
4.
5. Metode harga pokok proses Full Costing
1.
2.
3.
Perbedaan harga pokok proses dengan harga pokok pesanan. Cara membuat laporan harga pokok produksi yang diolah melalui satu departemen produksi. Cara membuat laporan harga pokok produksi yang diolah melalui lebih dari satu departemen produksi. Cara menjurnal biaya produksi. Pengaruh produk hilang awal proses terhadap harga pokok produk. Pengaruh produk hilang ahir proses terhadap harga pokok produk. HPP adanya produk hilang awal proses. HPP adanya produk hilang akhir proses. Menghitung harga pokok de-ngan metode rata-rata. Menghitung harga pokok de-ngan metode MPKP. HPP apabila ada tambahan bahan baku di departemen setelah de-
R. Gunawan Sudarmanto
1. Menjelaskan perbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga pokok pesanan. 2. Membuat laporan harga pokok produksi yang diolah melalui satu departemen produksi dalam harga pokok proses. 3. Membuat laporan harga pokok produk per satuan yang diolah melalui lebih dari satu departemen produksi dalam harga pokok proses. 4. Menjurnal biaya produksi yang terjadi dalam proses produksi.
20
1. Menjelaskan pengaruh produk yang hilang dalam awal proses terhadap harga pokok. 2. Menjelaskan pengaruh produk yang hilang dalam akhir proses terhadap harga pokok. 3. Menghitung harga pokok produk apabila terdapat produk yang hilang pada tahap awal proses. 4. Menghitung harga pokok produk apabila terdapat produk yang hilang pada tahap akhir proses. 1. Menghitung harga pokok produk apabila terdapat persediaan produk dalam proses awal dengan metode rata-rata. 2. Menghitung harga pokok produk apabila terdapat persediaan produk dalam proses awal dengan metode MPKP. 3. Menghitung harga pokok produk apabila terdapat tam-
15
35
65
30
15
60
60
35
45
35
4
Garis-garis Besar Program Perkuliahan, Akuntansi Biaya
4.
6. HPP 1. Pendekatan Variable 2. Costing
3.
4. 5.
6.
7. Depar1. tementalisasi 2. BOP 3.
4.
5. 6.
partemen Satu dengan metode rata-rata HPP apabila ada tambahan bahan baku di departemen setelah departemen Satu dengan metode MPKP Perbedaan FullCosting dan Variable Costing Pengumpulan biaya dengan metode Variable Costing Perhitungan harga pokok dengan pendekatan Variable Costing. Laporan laba rugi. Manfaat yang dihasilkan Variable Costing. Kelemahan pendekatan Variable Costing. Cara penggolongan BOP Cara menetapkan tarif BOP per departemen. Langkah-langkah penyusunan BOP per departemen. Metode alokasi BOP departemen pembantu. Alokasi langsung. Alokasi bertahap secara kontinue.
R. Gunawan Sudarmanto
4.
1.
2. 3.
4.
5.
6.
bahan bahan baku di departemen setelah departemen satu menggunakan metode rata-rata tertimbang. Menghitung harga pokok produk apabila terdapat tambahan bahan baku di departemen setelah departemen satu menggunakan metode MPKP Menjelaskan perbedaan pendekatan Full Costing dan Variable Costing. Memilah-milah antara biaya variabel dan biaya tetap. Menghitung besarnya harga pokok produk dengan pendekatan Variable Costing Menyusun laporan laba rugi dengan pendekatan Variable Costing Menjelaskan manfaat yang dihasilkan dari pendekatan Variable Costing Menjelaskan kelemahankelemahan yang terdapat pada Variable Costing
1. Menggolongkan BOP yang terjadi 2. Menetapkan besarnya tarif BOP per departemen. 3. Menyusun anggaran BOP per departemen. 4. Menjelaskan cara-cara alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produk-si. 5. Mengalokasikan BOP departemen pembantu ke departemen produksi dengan metode langsung. 6. Mengalokasikan BOP departemen pembantu ke de-
35
20
20 55
25
15
15
15 25 15 35
25
35 5
Garis-garis Besar Program Perkuliahan, Akuntansi Biaya
8. Depar1. tementalisasi 2. BOP 3. 4.
Alokasi bertahap secara aljabar. Analisis selisih BOP per departemen. Mencatat BOP yang terjadi. Perlakuan terhadap selisih BOP
1.
2.
3. 4.
9. Biaya bahan baku
1. Elemen pembentuk harga pokok bahan baku. 2. Prosedur pembelian bahan baku. 3. Perlakuan biaya angkut pembelian bahan baku. 4. Penetapkan harga pokok bahan baku yang dipakai dengan metode identifikasi khusus. 5. Penetapkan harga pokok bahan baku yang dipakai dengan metode MPKP. 6. Penetapkan harga pokok bahan baku yang dipakai dengan metode MTKP. 7. Penetapkan harga pokok bahan baku yang dipakai de-
R. Gunawan Sudarmanto
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
partemen produksi dengan metode bertahap secara kontinue. Mengalokasikan BOP departemen pembantu ke departemen produksi dengan metode bertahap secara aljabar. Menganalisis penyebab terjadinya selisih BOP per departemen. Membukukan biaya overhead pabrik. Memberikan perlakuan terhadap selisih biaya overhead pabrik yang kurang atau lebih dibebankan Menentukan elemen pembentuk harga pokok bahan baku yang terjadi. Menjelaskan prosedur permintaan pembelian bahan baku. Memberikan perlakuan terhadap biaya angkut bahan baku yang dibeli. Menentukan besarnya harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan metode identifikasi khusus. Menentukan besarnya harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan metode MPKP. Menentukan besarnya harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan metode MTKP. Menentukan besarnya harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan metode rata-rata bergerak.
35
50
30 35
10
15
10
25
30
30
30
6
Garis-garis Besar Program Perkuliahan, Akuntansi Biaya
10. Biaya bahan baku
1.
2.
3.
4.
5. 6. 7. 8. 11. Biaya tenaga kerja
1. 2.
3.
4.
ngan metode ratarata bergerak. Penetapkan harga pokok bahan baku yang dipakai dengan metode ratarata harga pokok bahan baku akhir bulan. Penetapkan harga pokok bahan baku yang dipakai dengan metode biaya standar Perlakuan hasil penjualan sisa bahan baku. Pencatatan hasil penjualan sisa bahan baku. Perlakuan produk yang rusak. Pencatatan produk yang rusak. Perlakuan produk yang cacat. Pencatatan produk yang cacat. Pengertian biaya tenaga kerja. Cara penggolongan biaya tenaga kerja. Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja. Cara mencatat biaya tenaga kerja.
R. Gunawan Sudarmanto
1. Menentukan besarnya harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan. 2. Menentukan besarnya harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan metode biaya standar. 3. Menjelaskan cara perlakuan hasil penjualan sisa bahan baku. 4. Mencatat hasil penjualan sisa bahan baku. 5. Menjelaskan cara perlakuan terhadap produk yang rusak. 6. Melakukan pencatatan terhadap produk yang rusak. 7. Menjelaskan cara perlakuan terhadap produk yang cacat. 8. Melakukan pencatatan terhadap produk yang cacat.
30
1. Menjelaskan pengertian biaya tenaga kerja. 2. Menggolongkan biaya tenaga kerja. 3. Menjelaskan biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja. 4. Mencatat biaya tenaga kerja yang terjadi dalam perusahaan.
30
30
15
15 15 15 15 15
30 45
45
7
Garis-garis Besar Program Perkuliahan, Akuntansi Biaya 12. HPP ber- 1. Pengertian biaya sama dan bersama. produk 2. Pengertian prosampingduk sampingan dan produk sekuan tu. 3. Akuntansi produk bersama. 4. Akuntansi produk samping-an. 13. Sistem 1. Pengertian dan tuHarga juan biaya taksiPokok ran. Taksiran 2. Prosedur Penentuan biaya taksiran. 3. Akutansi dalam sistem biaya taksiran. 4. Perlakuan terhadap selisih biaya 14. Sistem 1. Pengertian dan Biaya manfaat biaya Standar standar 2. Prosedur penentuan biaya standar dengan pendekatan ganda (partial plan) 3. Prosedur penentuan biaya standar dengan pendekatan tunggal (single plan) 4. Analisis selisih biaya yang terjadi 5. Perlakuan terhadap selisih biaya 15. Perilaku 1. Pengertian perilaBiaya ku biaya 2. Penentuan pola perilaku biaya 3. Ukuran volume kegiatan R. Gunawan Sudarmanto
1. Menjelaskan pengertian biaya bersama. 2. Menjelaskan produk sampingan dan produk sekutu. 3. Melakukan akuntansi produk bersama. 4. Melakukan akuntansi produk sampingan.
15
1. Menjelaskan pengertian dan tujuan biaya taksiran. 2. Menentukan besarnya harga pokok produk dalam sistem biaya taksiran. 3. Melakukan pencatatan dalam biaya produksi dengan sistem biaya taksiran. 4. Memberikan perlakuan terhadap selisih biaya yang terjadi dalam sistem biaya taksiran 1. Menjelaskan pengertian dan manfaat sistem biaya standar. 2. Menghitung harga pokok produk sistem biaya standar dengan pendekatan ganda (partial plan) 3. Menghitung harga pokok produk sistem biaya standar dengan pendekatan tunggal (single plan) 4. Melakukan analisis selisih biaya yang terjadi antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar. 5. Memberikan perlakuan terhadap selisih biaya yang terjadi dalam sistem biaya standar. 1. Menjelaskan pengertian perilaku biaya 2. Mentukan pola perilaku biaya yang terjadi dengan metode penaksiran fungsi linear, biaya berjaga (stnadby cost me-
25
30 60 45
25
60
40
20 40
40
35
15
35 90
8
Garis-garis Besar Program Perkuliahan, Akuntansi Biaya
3. 16. Analisis biaya, volume, dan laba
1. Analisis impas 2. Cara penentuan impas 3. Anggapan yang mendasari analisis impas 4. Hubungan biaya, volume, dan laba 5. Pengaruh Perubahan harga jual terhadap biaya, volume, dan laba 6. Dampak perubahan komposisi produk yang dijual terhadap biaya, volume, dan laba 7. Analisis biaya, volume, dan laba dengan lebih dari satu macam produk
1. 2. 3.
4. 5.
6.
7.
thod), kuadrat terkecil (leastsquare method) Mentukan ukuran volume kegiatan yang terjadi Menjelaskan pengertian dan prosesur analisis impas. Menentukan besarnya titik impas. Menjelaskan anggapananggapan yang mendasari analisis impas. Menganalisis hubungan biaya, volume, dan laba. Menganalisis pengaruh perubahan harga jual terhadap biaya, volume, dan laba Menganalisis dampak perubahan komposisi produk yang dijual terhadap biaya, volume, dan laba Menganalisis biaya, volume, dan laba pada perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam produk
25 10 20 20
25 25
25
25
4. Sumber kepustakaan: 1. Adaptasi Staf Lembaga PPM. 1983. Pedoman Menentukan Harga Produk. Seri Manajemen No. 86. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. 2. Anonimus. 1991. Akuntansi Biaya. Proyek Pengembangan Pendidikan Akuntansi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. P 1—24. 3. Atkinson, Anthony A., Rajiv D. Banker, Robert S. Kaplan, at all. 1997. Management Accounting. International Edition. Second Edition. Printice Hall. United Stated of America. p 86—123. 4. Blocker, John G. and W. Keith Weltmer. 1955. Cost Accounting. Third edition. Asian Students Edition. McGraw-Hill Kogakusha Company. Tokyo. 5. Doyle, David. Pengendalian Biaya: Pedoman Strategis. Seri Manajemen. Penerbit PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
R. Gunawan Sudarmanto
9
Garis-garis Besar Program Perkuliahan, Akuntansi Biaya 6. Garrison, Ray H. 1987. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting). Konsep-konsep untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Buku Satu. Edisi Ketiga. Alih Bahasa oleh Bambang Purnomosidhi dan Erwan Dukat. Business Publications, Inc. Taxas. P 33—86. 7. Harahap, Sofyan Syafri. 1996. Budgeting Peranggaran Perencanaan Lengkap untuk Membantu Manajemen. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 8. Hirsch, Maurice L. 1988. Advanced Management Accounting. PWS-Kent Publishing Company. Boston. P 233—250. 9. Kaplan, Robert S. dan Anthony A. Atkinson. 1989. Advanced Management Accounting. Second Edition. Printice-Hall International, Inc. The United States of America. P 285—298. 10. Machfoedz, Mas’ud. 1990. Akuntansi Manajemen. Buku Satu. Edisi Empat. Penerbit BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. P 99—153. 11. Maher, Michael W., Clyde P. Stickney, dan Roman L. Weil. 1997. Managerial Accounting. An introduction to concepts, methods, and uses. The Dryden Press Harcourt Brace College Publishers. United Stated of America. P 108—144. 12. Matz and Usry. 1980. Cost Accounting. Planning and Control. Seventh edition. South-Western Publishing Co. Philippine. 13. Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya. Bagian penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. 14. Nasehatun, Apandi. 1999. Budget & Control Sistem Perencanaan dan Pengendalian Terpadu: Konsep dan Penerapannya. Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. 15. Parkinson, C.N. dan Rustomji M.K. 1993. Kalkulasi Biaya. Untuk Efisiensi dan peningkatan produktivitas. Dahara Prize. Semarang. 16. Radiks Purba. 1997. Analisis Biaya dan Manfaat. (cost and benefit analysisi). Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 17. Ralph S. Polimeni and James A. Cashin. 1986. Theory and Problems of Cost Accounting II. (Akuntansi Biaya II). Diterjemahkan oleh Badjuri. Penerbit Erlangga. Jakarta. 18. Shane Moriarity and Carl P. Allen. 1987. Cost Accounting. Second Edition. John Wiley and Sons. Singapore. 19. Shillinglaw, Gordon, Mayron J. Gordon, and Joshua Ronen. 1979. Accounting A Management Approach. Sixth Edition. Richard D. Irwin, Inc. Tokyo Japan. P595—598. 20. Sugiri, Slamet. 1994. Akuntansi Manajemen. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. P 75—95.
R. Gunawan Sudarmanto
10
Garis-garis Besar Program Perkuliahan, Akuntansi Biaya 21. Supriyono, R.A. 1989. Akuntansi Biaya. Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM. Yogyakarta. 22. Supriyono, R.A. 1987. Akuntansi Manajemen I. Konsep dasar akuntansi manajemen dan proses perencanaan. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. P465—512. 23. Supriyono, R.A. 1991. Akuntansi Manajemen 3. Proses pengendalian manajemen. Edisi Pertama. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. P 151—215. 24. Tunggal, Amin W. 1995. Avtivity-Based Costing: untuk manufakturing dan pemasaran. Penerbit Harvarindo. Jakarta. 25. Welsch, Glenn A., Ronald W. Hilton, and Paul N Gordon. 1995. Budgeting: Penyusunan anggaran perusahaan perencanaan dan pengendalian laba. Edisi Kelima. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
R. Gunawan Sudarmanto
11