Laporan Tugas Akhir - Blognya Tedy Tirtawidjaja

37 downloads 499 Views 7MB Size Report
LAPORAN TUGAS AKHIR oleh : Tedy Tirtawidjaja. 132 01 154 / Teknik Biomedika. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO. SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO & ...
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ADMINISTRASI TERINTEGRASI DALAM JARINGAN INTRANET PUSKESMAS : “Sistem Pencatatan Kartu Pasien, Sistem Pengiriman Resep, & Sistem Pencatatan Obat”

LAPORAN TUGAS AKHIR

oleh : Tedy Tirtawidjaja 132 01 154 / Teknik Biomedika

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO & INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2006

HALAMAN PENGESAHAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ADMINISTRASI TERINTEGRASI DALAM JARINGAN INTRANET PUSKESMAS : “Sistem Pencatatan Kartu Pasien, Sistem Pengiriman Resep, & Sistem Pencatatan Obat”

LAPORAN TUGAS AKHIR oleh :

Tedy Tirtawidjaja 132 01 154 / Teknik Biomedika

Telah disetujui dan disahkan untuk persyaratan memperoleh gelar SARJANA TEKNIK pada PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO & INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Bandung, Juni 2006 Telah diperiksa, disetujui, dan disahkan oleh : Pembimbing I

Prof.Dr. Soegijardjo Soegijoko NIP :130282125

ABSTRAK Tugas akhir ini menghasilkan sebuah program berbasis web yang dinamakan Program Resep Elektronik. Program ini berfungsi sebagai alat pencatatan data kartu pasien, pengiriman dan penyimpanan resep, dan pencatatan administrasi obat di Puskesmas. Dengan menggunakan program ini semua arsip kartu pasien, resep pasien, dan pencatatan obat-obatan dapat disimpan dalam sebuah basis data terintegrasi melalui sebuah jaringan komputer. Program ini dirancang untuk membantu Puskesmas menangani masalah pengarsipan dokumen-dokumen pentingnya (kartu pasien, catatan medis pasien, resep, dan catatan obat). Lebih jauh, program ini diharapkan dapat membantu Puskesmas meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Ketika pasien datang mendaftar di Puskesmas, petugas pendaftaran menggunakan Program Resep Elektronik ini untuk membuat dan menyimpan kartu pasien. Jika pasien sudah pernah mendaftar, petugas cukup mencari kartu pasien tersebut dari dalam basis data sehingga proses pencarian kartu pasien lebih praktis dan cepat. Setelah mendaftar, pasien menunggu giliran diperiksa oleh dokter. Setelah memeriksa pasien, dokter menggunakan Program Resep Elektronik untuk menuliskan catatan medis pasien dan resep yang diberikan. Semua resep yang sudah dibuat kemudian disimpan ke dalam basis data untuk kemudian diakses oleh petugas farmasi. Petugas farmasi menyiapkan obat berdasarkan resep yang ada dalam basis data program sehingga pasien dapat mengambil obatnya. Pencatatan obat yang datang maupun yang telah digunakan juga dilakukan petugas farmasi dengan menggunakan program ini. Keluar masuknya obat dari dan ke dalam Puskesmas akan tercatat semuanya di dalam basis data. Oleh karena itu, pembuatan laporan penggunaan obat dapat dilakukan dengan mudah dan lebih akurat. Pelaporan data penyakit yang paling sering terjadi dapat dilakukan dengan adanya menu pembuatan Laporan LB1. Program Resep Elektronik adalah sebuah program yang berbasis web yang dibangun dengan bahasa HTML, PHP, serta menggunakan basis data MySQL. Perangkat lunak pembangun program ini antara lain teks editor (Notepad++) dan PHP Triad (yang berisi program Apache Web Server, MySQL Server, dan PHP Engine). Program Resep Elektronik ini dapat digunakan pada sebuah komputer tunggal maupun dalam sebuah jaringan komputer. Jaringan komputer yang digunakan dalam implementasi adalah model client-server. Program Resep Elektronik diimplementasikan di Puskesmas Garuda kota Bandung, karena Puskesmas Garuda memiliki jumlah pasien cukup banyak (rata-rata 150 pasien/hari). Implementasi diawali dengan instalasi komputer dan jaringannya, kemudian diikuti dengan uji coba Program Resep Elektronik oleh pegawai Puskesmas Garuda. Uji coba yang dilakukan adalah pembuatan kartu pasien oleh petugas pendaftaran, memasukkan data stok obat oleh bagian farmasi, dan penulisan catatan medis pasien dan pengiriman resep oleh dokter. Dari hasil uji coba di Puskesmas Garuda, Program Resep Elektronik sudah mampu memenuhi spesifikasi yang didefinisikan pada proses perancangannya. Pegawai Puskesmas Garuda juga yakin Program Resep Elektronik dapat membantu pekerjaan mereka sehari-hari. Penggunaan Program Resep Elektronik sebagai program administrasi terintegrasi Puskesmas sebaiknya tidak digunakan setengah-setengah. Hal ini karena adanya ketergantungan masing-masing bagian sistem (bagian pendaftaran, bagian pemeriksaan, dan bagian obat). Kata kunci : program berbasis web, Puskesmas, jaringan komputer, client-server, basis data terintegrasi, resep, kartu pasien, pencatatan obat.

Laporan Tugas Akhir

ii

DESIGN & IMPLEMENTATION OF INTEGRATED ADMINISTRATION SYSTEM IN COMMUNITY HEALTH CENTER’S INTRANETWORK : “PATIENT’S INFORMATION RECORD, DELIVERIES PRESCRIPTION SYSTEM, AND MEDICINE ADMINISTRATION” Tedy Tirtawidjaja (13201154) Supervisor : Prof.Dr.Soegijardjo Soegijoko Abstract – In this final project, an integrated administration program for used by community health center (Puskesmas) has been successfully developed. This program is a web-based program used as a tool to store patient’s information, deliveries & prescriptions storage, and to keep history of all medicine administration. This program is called e-Prescription Software Package. The archives of all patient’s information, patient’s prescriptions and medicine stock can be stored by using this program in an integrated database through the computer network. The program has been developed to help community health center to handle archiving important documents problem. Furthermore, this program is expected to help community health center to increase their health services for society. When patient comes to register first at community health center, the registrars use this program to make and store patient’s information. When the patient has been registered, it will be easier for the registrars to search their information only by searching in the database. From there, patient wait their turn to be check by the doctor. After checking the patient, the doctor note patient’s medical record and prescription by using e-Prescription Software Package. Then the prescription store into database, so it can be accessed by the pharmacists. The pharmacists prepare the medicine based on the prescription which exists in database so the patient can take their medicine. Patient come to pharmacy to take their medicine. The medicine stock and consumption will be all listed and stored in the database. So, the making of medicine consumption report can be done easier and more accurate. We can also make the report of the most often diseases which happened by using LB1 Report menu. e-Prescription Software Package is a web-based program which is created by HTML & PHP languages, and using MySQL database. Text editor (Notepad++) and PHP Triad (contains Apache Web Server program, MySQL Server, and PHP Engine) are the softwares which create this program. e-Prescription Software Package can be used on a single computer or a computer network (client-server model). e-Prescription Software Package has been implemented at Puskesmas Garuda in Bandung because Puskesmas Garuda has the a lot of patient (150 patients/day). The implementation was started by computers installation and networking. Then, community health center’s officers test e-Prescription Software Package in that computers. The evaluation of this program included registering patient information by the registrars, entering the medicine stock by the pharmacists, recording the patient’s medical record and delivering the prescription by the doctors. The e-Prescription Software Package has been successfully tested in Puskesmas Garuda and it shows all the specifications previously stated at the design stage. The Puskesmas Garuda’s officers are sure that e-Prescription Software Package can help their job. The use of e-Prescription Software Package as integrated administration program should be totally used because there is dependency of each sections of the system (registration section, examination section, and pharmacy section). Keyword : web-based program, community health center, client-server, integrated database, prescription, patients information, medicine administration.

Laporan Tugas Akhir

iii

KATA PENGANTAR Terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan berkatNya yang telah memampukan penulis menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini berjudul “Perancangan & Implementasi Sistem Administrasi Terintegrasi Dalam Jaringan Intranet di Puskesmas : sistem pencatatan kartu pasien, sistem pengiriman resep, & sistem pencatatan obat”. Tugas akhir ini disusun sebagai syarat mengikuti Sidang Tugas Akhir dan meraih gelar Sarjana Teknik dari Sekolah Tinggi Elektro & Informatika, Institut Teknologi Bandung. Hanya ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan kepada semua pihak yang sudah mendukung studi penulis di ITB sampai terselesaikannya Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof.Dr.Soegijardjo Soegijoko sebagai dosen pembimbing tugas akhir, atas bimbingan dan arahannya selama penulis mengerjakan tugas akhir ini. 2. dr. Dina Pugar, sebagai mantan kepala Puskesmas Garuda, atas bantuan dan dorongannya selama penulis mengimplementasikan proyek tugas akhir ini di Puskesmas Garuda. 3. dr. Tandri, sebagai kepala Puskesmas Garuda, atas bantuan dan ijinnya memperbolehkan penulis melakukan uji coba di Puskesmas Garuda. 4. Para dokter dan pegawai Puskesmas Garuda, atas kerjasamanya selama proses implementasi dan uji coba program Resep Elektronik ini. 5. dr. Exsenveny, Ibu Erma, dan staf Dinas Kesehatan Kota Bandung, atas saran dan masukannya kepada penulis mengenai program implementasi program Resep Elektronik ini. 6. Mamah tercinta, atas pengertian, perhatian dan kesabarannya mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di ITB. 7. Stefanus Denny, Benny Roy Napitupulu, atas bantuan teknisnya saat penulis merancang dan merealisasikan program Resep Elektronik ini. 8. Teman-teman di BME : Primus, Agung, Desiree, Amos, Adit, Awin, Dedi, Wiweko, Akhmad Junaidi, Salman, Mas Rendo, Mbak Allya, Mbak Shanti, Mbak Astri, Hafieds. Laporan Tugas Akhir

iv

9. Pak Yus, Ibu Mia, Pak Simin, di Tata Usaha Teknik Biomedika, atas bantuannya selama penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini. 10. Mertanus Budy Hindianto, Ibo Narendra, Sebastian Romuli, atas bantuannya sewaktu penulis memasang jaringan komputer di Puskesmas Garuda. 11. Jennifer, Christinasari, Oka, atas bantuannya selama penulis menyusun buku laporan tugas akhir ini. 12. Teman-teman kos Dago 454 : Lucas, Boris, Ary, Rasyid, Ari, Daniel, Ko Donny. 13. Tante Kiaw Lie & keluarga, atas bantuan dan dukungannya selama penulis kuliah di Bandung. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam hasil tugas akhir ini maupun dalam buku laporan tugas akhir ini. Oleh sebab itu, penulis siap menerima kritik dan saran atas pekerjaan tugas akhir ini. Penulis berharap apa yang sudah dibuat dalam proyek tugas akhir ini dapat memberikan manfaat kepada Puskesmas. Selain itu penulis berharap buku laporan tugas akhir ini dapat memberikan informasi kepada para pembacanya.

Bandung, Juni 2006 Penulis,

Tedy Tirtawidjaja

Laporan Tugas Akhir

v

Daftar Isi Halaman Pengesahan

i

Abstrak

ii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Gambar 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang . . . . . . . 1.2 Tujuan . . . . . . . . . . . . 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan 1.4 Spesifikasi Sistem . . . . . . 1.5 Keunggulan Sistem . . . . . 1.6 Tahapan Penelitian . . . . . 1.7 Sistematika Pembahasan . .

xiii

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

1 1 3 4 4 8 9 10

2 DASAR-DASAR PEMBUATAN APLIKASI BERBASIS WEB 2.1 Aplikasi Berbasis Web . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2 Basis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2.1 Ringkasan Model Relasional . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2.2 Model Keterhubungan Entitas . . . . . . . . . . . . . . . . Kardinalitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Entity-Relationship Diagram . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2.3 Implementasi Basis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2.4 Basis Data MySQL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.3 Model Jaringan Komputer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.4 Bahasa Pemrograman HTML & PHP . . . . . . . . . . . . . . . . 2.4.1 HTML . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Perintah dalam HTML . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

12 12 15 16 16 18 18 19 20 21 23 23 24

Laporan Tugas Akhir

vi

DAFTAR ISI

2.4.2

. . . . . . . . . . .

27 27 28 28 30 31 32 32 34 34 34

3 PERANCANGAN & REALISASI SISTEM 3.1 Analisis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.1.1 Kebutuhan Sistem Administrasi Puskesmas . . . . . . . . 3.1.2 Deskripsi Umum Perangkat Lunak . . . . . . . . . . . . . 3.1.3 Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak . . . . . . . . . . 3.1.4 Masukan dan Keluaran Perangkat Lunak . . . . . . . . . . 3.1.5 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Perangkat Lunak . . . . 3.1.6 Spesifikasi Kebutuhan Non Fungsional Perangkat Lunak . 3.2 Perancangan Sistem . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.2.1 Pendefinisian Pengguna . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.2.2 Diagram Blok Sistem . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.2.3 Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi . . . . . . . . 3.2.4 Process Specification (PSPEC) . . . . . . . . . . . . . . . . Proses 1 : Pencarian Kartu Pasien . . . . . . . . . . . . . Proses 2 : Pembuatan Kartu Pasien Baru . . . . . . . . . Proses 3 : Membaca Catatan Medis Pasien . . . . . . . . . Proses 4 : Membuat Resep . . . . . . . . . . . . . . . . . . Proses 5 : Membaca Resep . . . . . . . . . . . . . . . . . . Proses 6 : Menyiapkan Resep . . . . . . . . . . . . . . . . Proses 7 : Membuat Laporan Obat . . . . . . . . . . . . . Proses 8 : Menambah Data Jenis/Jumlah Obat . . . . . . Proses 9 : Membuat User Baru . . . . . . . . . . . . . . . Proses 10 : Menambah Data Penyakit/Anamnesa/Data Puskesmas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Proses 11 : Membuat Laporan LB1 . . . . . . . . . . . . . Proses 12 : Autentifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.3 Perancangan Basis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.3.1 Entity Relationship Diagram . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.3.2 Normalisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4 Realisasi Perangkat Lunak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.1 Menu Kartu Pasien . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

36 36 36 37 37 38 38 40 40 40 40 42 44 45 45 46 46 47 48 48 48 49

Laporan Tugas Akhir

vii

2.5

PHP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Definisi PHP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Aturan Dasar PHP . . . . . . . . . . . . . . . . . Kontrol Struktur PHP . . . . . . . . . . . . . . . Fungsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Perintah-Perintah Basis Data MySQL . . . . . . . . . . . 2.5.1 Perintah Untuk Membuat Basis Data . . . . . . . Perintah Membuat Tabel . . . . . . . . . . . . . . Perintah Mengubah Tabel . . . . . . . . . . . . . 2.5.2 Perintah Untuk Mengakses Basis Data . . . . . . 2.5.3 Perintah Untuk Mengakses & Memanipulasi Data

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

50 50 51 52 52 54 57 59

DAFTAR ISI

3.4.2 3.4.3 3.4.4 3.4.5

3.5

Menu Cari Pasien . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Menu Kirim Resep . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Menu Lihat Resep . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Menu Stok Obat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Sub Menu Tambah Jenis Obat . . . . . . . . . . . . . . . . Sub Menu Tambah Jumlah Obat & Sub Menu Tambah Jumlah Puyer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Sub Menu Lihat Stok Obat & Sub Menu Obat Yang Paling Dibutuhkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.6 Menu Laporan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.7 Menu Master . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.8 Menu Ganti Password . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.9 Menu Bantuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.10 Menu Backup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Sarana Perancangan & Realisasi Perangkat Lunak . . . . . . . . .

60 62 62 65 65 65 66 69 69 71 72 72 73

4 IMPLEMENTASI & ANALISIS SISTEM DI PUSKESMAS GARUDA 74 4.1 Tahap Perbaikan & Optimasi Program . . . . . . . . . . . . . . . 74 4.2 Tahap Pemasangan Jaringan Komputer & Instalasi Program . . . 75 4.3 Tahap Uji Coba Sistem Resep Elektronik . . . . . . . . . . . . . . 77 4.4 Analisis Hasil Implementasi Sistem . . . . . . . . . . . . . . . . . 78 4.5 Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Implementasi Lapangan . . 81 5 KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

83 83 85

Daftar Pustaka

87

A Struktur Tabel

88

B Tampilan Antarmuka Grafis Program Resep Elektronik

95

C Petunjuk Penggunaan Program Resep Elektronik C.1 Petunjuk Instalasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C.2 Petunjuk Penggunaan Program . . . . . . . . . . . C.2.1 Login Ke Dalam Program . . . . . . . . . . C.2.2 Membuat Kartu Pasien Baru . . . . . . . . C.2.3 Mencari Kartu Pasien . . . . . . . . . . . . C.2.4 Mencetak Kartu Pasien . . . . . . . . . . . . C.2.5 Melihat Jumlah Pasien . . . . . . . . . . . . C.2.6 Menampilkan Rekaman Data Medis Pasien . C.2.7 Mencetak Data Pemeriksaan Pasien . . . . .

Laporan Tugas Akhir

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

109 109 110 110 111 112 113 114 115 115

viii

DAFTAR ISI

C.2.8 C.2.9 C.2.10 C.2.11 C.2.12 C.2.13 C.2.14 C.2.15 C.2.16 C.2.17

Mengirimkan Resep . . . . . . . . . . . . . Menampilkan Resep . . . . . . . . . . . . Membuat Laporan LB1 & Laporan Obat . Melihat Stok Obat . . . . . . . . . . . . . Menambah Data Jenis Obat . . . . . . . . Menambah Data Jumlah Obat/Puyer . . . Mengganti Password . . . . . . . . . . . . Menambah/Menghapus Data User . . . . Menambah Data Anamnesa, Penyakit, dan Membackup Isi Basis Data . . . . . . . . .

Laporan Tugas Akhir

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Data . . .

. . . . . . 116 . . . . . . 117 . . . . . . 117 . . . . . . 118 . . . . . . 119 . . . . . . 119 . . . . . . 120 . . . . . . 120 Puskesmas 121 . . . . . . 123

ix

Daftar Tabel 1.1 1.2 1.3 1.4

Spesifikasi Sistem Resep Elektronik . . . . . . . . . . . . . . Kebutuhan Perangkat Keras Sistem Resep Elektronik . . . . Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Komputer Server . . . Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Komputer Client . . . .

. . . .

6 7 8 8

3.1 3.2

Kebutuhan Dasar Perangkat Lunak . . . . . . . . . . . . . . . . . Hubungan Kardinalitas Antar Entitas . . . . . . . . . . . . . . . .

39 54

Laporan Tugas Akhir

. . . .

. . . .

x

Daftar Gambar 1.1 1.2 1.3

Proses Pencarian Kartu Pasien . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Proses Pembuatan Kartu Pasien . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Blok Sistem Resep Elektronik . . . . . . . . . . . . . . .

2 2 5

2.1 Arsitektur Aplikasi Berbasis Web . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2 Berbagai Model Jaringan Komputer . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.3 Model Jaringan Client-Server . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

13 22 23

3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Alir . . . Sub . . . . . . . . . . . .

41 43 44 45 47 51 53 55 56 57 59 61 63 64 66

4.1 Proses Instalasi - 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2 Proses Instalasi - 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.3 Proses Instalasi - 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

76 77 77

3.17 3.18 3.19 3.20

Diagram Blok Sistem . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Konteks . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . DFD level 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . DFD level 2 Proses Pembuatan Kartu Pasien Baru . . . . . DFD level 2 Proses Membuat Resep . . . . . . . . . . . . . . DFD level 2 Proses Autentifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Hubungan Entitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . Tabel-Tabel Ternormalisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Tabel-Tabel Ternormalisasi..(lanjutan) . . . . . . . . . . . . Tabel-Tabel Ternormalisasi..(lanjutan) . . . . . . . . . . . . Diagram Alir Menu Kartu Pasien . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Alir Menu Cari Pasien . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Alir Menu Kirim Resep . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Alir Menu Lihat Resep . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Alir Sub Menu Tambah Jenis Obat . . . . . . . . . Diagram Alir Sub Menu Tambah Jumlah Obat & Diagram Sub Menu Tambah Jumlah Puyer . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Alir Sub Menu Lihat Stok Obat & Diagram Alir Menu Obat Yang Paling Dibutuhkan . . . . . . . . . . . . . Diagram Alir Menu Master . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Alir Menu Ganti Password . . . . . . . . . . . . . . Diagram Alir Menu Backup . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Laporan Tugas Akhir

67 68 70 71 72

xi

DAFTAR GAMBAR

4.4 Proses Uji Coba Program - 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.5 Proses Uji Coba Program - 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

78 78

A.1 Tabel A.2 Tabel A.3 Tabel A.4 Tabel A.5 Tabel A.6 Tabel A.7 Tabel A.8 Tabel A.9 Tabel A.10 Tabel A.11 Tabel A.12 Tabel A.13 Tabel A.14 Tabel A.15 Tabel A.16 Tabel A.17 Tabel A.18 Tabel A.19 Tabel A.20 Tabel A.21 Tabel A.22 Tabel A.23 Tabel A.24 Tabel A.25 Tabel A.26 Tabel A.27 Tabel A.28 Tabel A.29 Tabel

88 88 88 88 89 89 89 89 89 89 90 90 90 90 90 90 90 91 91 91 92 92 93 93 93 93 93 94 94

B.1 B.2 B.3 B.4 B.5 B.6 B.7 B.8 B.9 B.10 B.11

admin . . . . . . . . . . . agama . . . . . . . . . . . akses . . . . . . . . . . . anamnesa . . . . . . . . . bulan . . . . . . . . . . . dokter . . . . . . . . . . farmasi . . . . . . . . . goldarah . . . . . . . . . in out obat . . . . . . . jumlah . . . . . . . . . . kategoriobat . . . . . . kategoripasien . . . . . kelamin . . . . . . . . . kelurahan . . . . . . . . kota . . . . . . . . . . . obat . . . . . . . . . . . out obat . . . . . . . . . wilayahkerja . . . . . . pasien . . . . . . . . . . pemeriksaan . . . . . . . satuan . . . . . . . . . . kirim . . . . . . . . . . . pengguna . . . . . . . . . puskesmas . . . . . . . . statusresep . . . . . . . tabel kategoripenyakit tabel penyakit . . . . . tekanandarah . . . . . . top obat . . . . . . . . .

Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Halaman Depan Program . . . . . . . . . Halaman Menu Utama Program . . . . . Menu Kartu Pasien . . . . . . . . . . . . Sub Menu Pembuatan Kartu Pasien Baru Sub Menu Pencarian Kartu Pasien . . . . Sub Menu Jumlah Pasien Per Hari . . . . Sub Menu Pencetakan Kartu Pasien . . . Menu Cari Pasien . . . . . . . . . . . . . Menu Kirim Resep . . . . . . . . . . . . . Menu Lihat Resep . . . . . . . . . . . . . Menu Stok Obat . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. 95 . 96 . 96 . 97 . 97 . 98 . 98 . 99 . 99 . 100 . 100

Laporan Tugas Akhir

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

xii

DAFTAR GAMBAR

B.12 B.13 B.14 B.15 B.16 B.17 B.18 B.19 B.20 B.21 B.22 B.23 B.24 B.25 B.26

Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan

Sub Menu Tambah Jenis Obat . . . . . . Sub Menu Tambah Jumlah Obat . . . . . Sub Menu Tambah Jumlah Puyer . . . . Sub Menu Lihat Stok Obat . . . . . . . . Sub Menu Obat Yang Paling Dibutuhkan Menu Laporan . . . . . . . . . . . . . . . Menu Backup . . . . . . . . . . . . . . . Menu Ganti Password . . . . . . . . . . . Menu Bantuan . . . . . . . . . . . . . . . Menu Master . . . . . . . . . . . . . . . . Sub Menu Tambah Data Puskesmas . . Sub Menu Tambah Data Anamnesa . . . Sub Menu Tambah Data Penyakit . . . . Sub Menu Tambah User Baru . . . . . . Sub Menu Hapus Data User . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . .

101 101 102 102 103 103 104 104 105 105 106 106 107 107 108

C.1 Tampilan Program Jika Password Salah . . . . . . . . . . . . . . C.2 Bagian Konfirmasi Isi Kartu Berobat Pasien . . . . . . . . . . . . C.3 Tampilan Jika Kartu Berobat Sukses Dibuat . . . . . . . . . . . . C.4 Tampilan Jika Kartu Pasien Tidak Ditemukan . . . . . . . . . . . C.5 Hasil Pencarian Kartu Pasien . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C.6 Tampilan Kartu Pasien Siap Cetak . . . . . . . . . . . . . . . . . C.7 Tampilan Sub Menu Jumlah Kartu Pasien . . . . . . . . . . . . . C.8 Hasil Pencarian Data Medis Pasien . . . . . . . . . . . . . . . . . C.9 Bagian Konfirmasi Isi Resep Pasien . . . . . . . . . . . . . . . . . C.10 Tampilan Program Saat Sukses Menyimpan Resep . . . . . . . . . C.11 Tampilan Hasil Pencarian Resep . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C.12 Tampilan Jika Program Sukses Menambah Jenis Obat . . . . . . C.13 Tampilan Jika Program Sukses Menambah Jumlah Obat/Puyer . C.14 Tampilan Jika Program Sukses Mengganti Password . . . . . . . . C.15 Tampilan Jika Program Sukses Menambah User dan Jika Program Sukses Menghapus Data User . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C.16 Tampilan Jika Program Sukses Menambah Data Anamnesa . . . . C.17 Tampilan Jika Program Sukses Menambah Data Penyakit . . . . . C.18 Tampilan Jika Program Sukses Menambah Data Puskesmas . . . C.19 Tampilan Program Setelah Selesai Membackup Isi Basis Data . . .

110 111 112 112 113 113 114 115 116 117 118 119 120 120

Laporan Tugas Akhir

. . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . .

121 122 122 123 123

xiii

Bab 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas latar belakang permasalahan yang dialami Puskesmas, khususnya Puskesmas Garuda, berkaitan dengan pencatatan kartu pasien, administrasi obat, dan proses pelaporan baik pelaporan penggunaan obat maupun pelaporan data penyakit terbanyak yang dilaporkan terjadi di wilayah kerja Puskesmas. Tujuan dan ruang lingkup pembahasan penelitian juga dijabarkan dalam bab ini. Spesifikasi, keunggulan sistem yang dibuat dalam penelitian Tugas Akhir ini, serta tahapan penelitian dipaparkan dalam beberapa subbab dalam bab Pendahuluan ini. Bab ini ditutup dengan subbab yang berisi pemaparan sistematika penulisan buku laporan Tugas Akhir ini.

1.1

Latar Belakang

Puskesmas yang memiliki pasien dalam jumlah banyak seperti halnya Puskesmas Garuda memiliki lemari kartu pasien yang besar dengan ribuan kartu pasien. Puskesmas yang memiliki pasien dalam jumlah banyak dihadapkan pada beberapa masalah administrasi, di antaranya masalah penanganan kartu pasien, pencatatan catatan medis pasien, pencatatan obat-obatan, dan proses pembuatan laporan bulanan (baik laporan obat maupun laporan data jumlah penyakit). Setiap hari petugas pendaftaran harus mencari kartu pasien yang datang memeriksakan diri ke Puskesmas. Jika pasien yang datang belum memiliki kartu pasien, petugas pendaftaran membuatkan kartu pasien baru. Proses pencarian atau pembuatan kartu pasien ini memakan waktu yang cukup lama karena masih dilakukan secara manual, seperti yang terlihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2. Petugas harus mencari kartu pasien setiap kali pasien mendaftar dan menyimpannya kembali setelah pasien selesai diperiksa. Proses pencarian dan penyimpanan kembali kartu pasien ini cukup menyita waktu. Kadang kala terjadi penggandaan kartu pasien untuk pasien yang sudah pernah mendaftar. Hal tersebut mengakibatkan seorang pasien akan memiliki lebih dari 1 kartu pasien. Penanganan kartu pasien seperti ini sangat tidak efektif baik dari segi waktu pelayanan maupun dari sisi ekonomi (pengadaan kartu pasien). Laporan Tugas Akhir

1

1.1 Latar Belakang

Selain administrasi kartu pasien yang tidak efektif tersebut, pencatatan rekaman data medis pasien di Puskesmas tidak akurat. Hal ini antara lain disebabkan minimnya sistem pencatatan yang handal untuk merekam semua data pemeriksaan pasien. Informasi yang disimpan dalam kartu pasien belum terlalu lengkap. Terlebih lagi pencatatan data medis yang semuanya dilakukan secara manual sering kali terbentur pada kekurangtelitian/kekurangcermatan manusia (human error ).

Gambar 1.1. Pencarian kartu pasien masih dilakukan secara manual.

Gambar 1.2. Pasien yang baru pertama kali mendaftar dibuatkan kartu pasien baru oleh petugas pendaftaran. Pencatatan obat-obatan yang diterima Puskesmas dan pencatatan keluarnya obat dari Puskesmas juga masih dilakukan secara manual. Sama halnya dengan kedua permasalahan di atas, pencatatan yang dilakukan secara manual tak bisa terlepas dari ketidakakuratan data akibat keterbatasan manusia. Pemakaian obat Laporan Tugas Akhir

2

1.2 Tujuan

tidak terdeteksi semuanya sehingga sangat dimungkinkan timbulnya ketidakcocokan antara laporan pemakaian dan stok obat yang ada. Proses pembuatan laporan bulanan juga menjadi masalah tersendiri bagi Puskesmas karena memakan waktu cukup lama untuk membuat laporan. Hal ini karena laporan dan sumber-sumber laporannya masih berupa laporan tertulis. Misalnya untuk membuat laporan obat, petugas farmasi setiap hari harus menyalin resep ke dalam laporan pemakaian obat; setiap akhir bulan petugas harus menghitung dan mencocokan laporan obat tersebut dengan stok yang ada. Contoh lain, setiap hari petugas harus menyalin catatan medis pasien yang berobat ke dalam catatan jumlah penyakit yang terjadi. Setiap bulan petugas yang sama harus menyalin ulang catatan jumlah penyakit tadi ke dalam laporan bulanan (Laporan LB1). Beberapa program administrasi kesehatan yang telah dibangun oleh mahasiswa Teknik Biomedika ITB seperti program PoliUmum dan Program Obat sebenarnya sudah dirancang untuk membantu meminimalisir masalah yang timbul tersebut. Akan tetapi, tiap program tersebut memiliki spesifikasi dan fungsi yang terpisahpisah. Salah satu latar belakang pemilihan topik Tugas Akhir ini adalah untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi yang dimiliki kedua program tersebut dan menambahkan kemampuan pencatatan resep secara elektronik.

1.2

Tujuan

Salah satu tujuan dari Sistem Resep Elektronik ini antara lain adalah membantu petugas pendaftaran di Puskesmas untuk menangani kartu pasien. Kartu pasien yang dibuat dan disimpan dalam basis data Puskesmas memiliki beberapa keuntungan yaitu : • Tidak membutuhkan kertas untuk mencetak kartu pasien. Semua kartu pasien disimpan dalam bentuk file dalam basis data program ini. • Karena kartu pasien disimpan dalam bentuk file maka keuntungan lain yang diperoleh adalah mengurangi/meniadakan ruang dan media penyimpanan fisik kartu pasien1 . Dengan sistem basis data ribuan kartu pasien dapat disimpan dalam bentuk file yang ukurannya hanya beberapa Megabyte saja. • Mempercepat proses pencarian kartu pasien saat pasien datang mendaftar. Dengan fitur pencarian kartu pasien petugas farmasi tinggal memasukkan kata kunci yang dibutuhkan (nama pasien atau nomor kartu) dan secara otomatis program akan mencari kartu pasien yang bersangkutan. • Mengurangi kemungkinan pencatatan kartu pasien 2 kali untuk pasien yang sama. Petugas pendaftaran dapat memeriksa terlebih dulu kartu pasien 1

Puskesmas Garuda memiliki banyak lemari penyimpanan kartu yang cukup besar.

Laporan Tugas Akhir

3

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

sebelum memutuskan untuk membuatkan kartu pasien baru jika memang kartu pasien untuk pasien tersebut tidak ditemukan dalam basis data. Tujuan lain yang ingin dicapai dengan implementasi Sistem Resep Elektronik adalah membantu sistem administrasi di bagian obat Puskesmas dalam hal pencatatan obat-obatan; meliputi data masuk obat, pemakaian, dan pelaporan penggunaannya. Dengan bantuan program ini, setiap kali petugas farmasi melayani resep pasien jumlah obat yang dikeluarkan dicatat dan data stok obat secara otomatis ter-update. Oleh karenanya, pencatatan obat akan lebih akurat dan ketidakcocokan stok dengan laporan obat bisa diminimalisir. Pencatatan rekaman data medis pasien juga menjadi salah satu tujuan dari Sistem Resep Elektronik ini. Dengan pencatatan data medis yang tersimpan detil dan rapih diharapkan membantu dokter memahami “track record” kesehatan pasiennya. Selain itu, dengan data medis semua pasien yang ada Puskesmas dapat dengan mudah mengetahui jenis penyakit yang paling banyak dilaporkan terjadi di daerahnya. Hal ini sangat membantu petugas administrasi Puskesmas untuk membuat laporan LB1 yang harus dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota. Laporan LB1 isinya adalah jumlah kasus yang terjadi untuk tiap jenis penyakit dan tiap kategori umur pasien.

1.3

Ruang Lingkup Pembahasan

Yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini adalah proses perancangan Program Resep Elektronik sebagai sistem administrasi terintegrasi yang akan dipakai di Puskesmas. Program ini akan dirancang untuk dapat digunakan sebagai alat pencatatan kartu pasien, pengiriman resep, pencatatan catatan medis pasien, dan pencatatan laporan obat. Dalam laporan tugas akhir ini juga akan dibahas mengenai realisasi rancangan sistem tersebut. Proses implementasi Sistem Resep Elektronik di Puskesmas Garuda akan menjadi fokus pembahasan berikutnya. Proses ini meliputi proses pemasangan jaringan komputer di Puskesmas Garuda serta proses uji coba program oleh pegawai Puskesmas Garuda. Puskesmas Garuda dipilih sebagai tempat uji coba karena memiliki pasien paling banyak dalam wilayah Dinas Kesehatan Kota Bandung.

1.4

Spesifikasi Sistem

Diagram blok dari sistem ini ditunjukkan pada Gambar 1.3 berikut ini :

Laporan Tugas Akhir

4

1.4 Spesifikasi Sistem

Gambar 1.3. Diagram Blok Sistem Resep Elektronik Pasien yang datang ke Puskesmas mendaftarkan diri ke bagian pendaftaran. Petugas di bagian pendaftaran melakukan pemeriksaan ke dalam basis data untuk mengetahui apakah pasien tersebut sudah memiliki kartu berobat. Pencarian ke dalam basis data dilakukan dengan menggunakan kata kunci pencarian berupa nama pasien atau nomor pasien tersebut. Jika kartu pasien tersebut tidak ada di dalam basis data, petugas pendaftaran membuat kartu pasien baru. Data pasien dimasukkan ke dalam basis data dengan menggunakan Sistem Resep Elektronik. Selanjutnya pasien menunggu giliran periksa. Saat tiba gilirannya, pasien masuk ke ruang dokter. Dokter memeriksa catatan medis pasien tersebut apabila pasien sudah pernah memeriksakan diri ke Puskesmas. Setelah memeriksa pasien, dokter membuat resep (memilih obat yang akan diberikan dan dosisnya) dengan menggunakan Sistem Resep Elektronik pada fitur pengiriman resepnya. Semua data pemeriksaan (diagnosis, anamnesa, denyut nadi, tekanan darah, pemeriksaan fisik) dituliskan juga ke dalam field yang bersesuaian di halaman kirim resep Sistem Resep Elektronik. Setelah semua data dimasukkan, dokter menyimpan resep tersebut ke dalam basis data. Proses pemeriksaan selesai, pasien yang bersangkutan meninggalkan ruang pemeriksaan menuju ruang pengambilan obat.

Laporan Tugas Akhir

5

1.4 Spesifikasi Sistem

Pegawai farmasi di bagian obat memeriksa arsip resep dengan menggunakan Sistem Resep Elektronik. Petugas farmasi dapat memilih resep yang akan ditampilkan. Resep dapat ditampilkan berdasarkan nomor resep atau tanggal resepnya. Setelah membaca resep yang dikirimkan dokter, petugas farmasi dapat menjalankan tugasnya untuk menyiapkan obat yang diminta dalam resep tersebut. Setelah semua obat disediakan, petugas farmasi mengubah status resep tersebut. Saat status resep diubah, Sistem Resep Elektronik akan secara otomatis mengupdate data stok obat (mengurangi stok yang ada dengan jumlah dosis obat yang diberikan). Dengan demikian, data stok obat akan selalu update. Sistem Resep Elektronik ini dirancang untuk digunakan pada sebuah jaringan komputer client-server. Program hanya diinstal pada komputer server, semua komputer client terhubung ke server dengan menggunakan hub/switch. Oleh sebab itu, semua proses dilakukan di sisi server. Pengguna program di sisi client mengakses program ini dengan menggunakan browser internet. Spesifikasi Sistem Resep Elektronik ini ditunjukkan pada Tabel 1.1 : Tabel 1.1: Spesifikasi Sistem Resep Elektronik Fitur Pencatatan Kartu Berobat Pasien

Pencatatan Resep

Pencatatan Obat

Keterangan Sistem ini dirancang memiliki kemampuan membuat dan menyimpan kartu berobat pasien. Pencatatan kartu berobat pasien dilakukan dengan Sistem Resep Elektronik ini, untuk kemudian disimpan di dalam basis data program. Kartu berobat yang disimpan dalam basis data berisi antara lain data diri pasien dan catatan medis pasien yang bersangkutan. Dengan menggunakan Sistem Resep Elektronik ini, dokter mencatat hasil pemeriksaan medis dan menuliskan resep untuk pasiennya. Program akan menyimpan catatan medis dan resep tersebut ke dalam basis data program. Resep yang disimpan di dalam basis data tersebut akan diakses oleh petugas farmasi Puskesmas untuk menyediakan obat yang diminta dokter. Sistem ini dilengkapi kemamapuan untuk mencatat data keluar masuknya obat dari dan ke luar Puskesmas. Data obat yang masuk dan yang keluar dari Puskesmas akan dicatat semuanya, sehingga Puskesmas akan memiliki catatan yang akurat mengenai penggunaan obat yang sudah diberikan Dinas Kesehatan.

Laporan Tugas Akhir

6

1.4 Spesifikasi Sistem

Pembuatan Laporan Obat

Sistem ini dilengkapi kemampuan untuk membuat laporan pemakaian obat. Laporan obat dibuat antara lain untuk melaporkan jumlah obat yang diterima Puskesmas dalam periode laporan, melaporkan jumlah obat yang dipakai selama periode laporan, dan jumlah sisa stok obat yang masih dimiliki Puskesmas. Laporan yang dihasilkan dalam bentuk Microsoft Excel dan juga dalam bentuk halaman web. Sistem ini juga dilengkapi kemampuan membuat laporan bulanan (Laporan LB1) yang isinya adalah data kasus penyakit yang terjadi selama 1 periode laporan. Kasus penyakit dibedakan menurut kategori penyakit dan kategori umur pasien. Laporan yang dihasilkan dalam bentuk Microsoft Excel. Laporan LB1 dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota setiap bulannya.

Pembuatan Laporan LB1

Untuk dapat menggunakan Sistem Resep Elektronik ini dibutuhkan perangkat keras komputer dan perangkat lunak pendukungnya. Kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak sistem ini antara lain ditunjukkan pada Tabel 1.2, Tabel 1.3, dan Tabel 1.4 : Tabel 1.2: Kebutuhan Perangkat Keras Sistem Resep Elektronik No. 1

2

3 4 5

Laporan Tugas Akhir

Perangkat Keras CPU Server : Processor : Intel Pentium IV-2,8GHz Memory : 512 MB Ethernet Card Harddisk : 80GB CPU Client : Processor : Intel Celeron-2,2GHz Memory : 256 MB Ethernet Card Harddisk : 40GB Keyboard & Mouse HUB 10/100 Mbps & Kabel-kabel UTP Monitor CRT

7

1.5 Keunggulan Sistem

Tabel 1.3: Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Komputer Server No. 1 2

3 4 5 6 7

Perangkat Lunak Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional PHP Triad 2.2.1, terdiri atas : MySQL Server Apache Web Server & PHP Engine Microsoft Office 2003 Acrobat Reader 6 Sistem Resep Elektronik MySQL Front 2.2 Browser internet : Opera 8.51, Firefox 2.0

Tabel 1.4: Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Komputer Client No. 1 2 3 4

Perangkat Lunak Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional Microsoft Office 2003 Acrobat Reader 6 Browser internet : Opera 8.51, Firefox 2.0

Untuk mengakses Sistem Resep Elektronik ini digunakan browser internet. Sistem operasi Microsoft Windows XP telah dilengkapi dengan browser internet yaitu Internet Explorer. Pada Tabel 1.3 dan Tabel 1.4 di atas, browser internet Internet Explorer tidak dicantumkan karena sudah terdapat dalam sistem operasi Microsoft Windows XP. Tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan browser altenatif seperti misalnya Opera 8.51 atau Mozilla Firefox 2.0.

1.5

Keunggulan Sistem

Sistem Resep Elektronik ini adalah sebuah program yang berbasiskan web. Aplikasi yang dibangun berbasiskan web memiliki beberapa keunggulan antara lain adalah : 1. Kompatibilitas program tinggi. Program Resep Elektonik memiliki kompatibilitas yang tinggi antara lain karena program ini dapat digunakan pada sistem operasi apapun (baik Windows, Unix, Linux, dll). Atau dengan kata lain, program berbasis web dapat bekerja pada semua sistem operasi yang mendukung protokol TCP/IP (dan memiliki browser internet). 2. Bersifat freeware. Sistem Resep Elektronik dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman web (HTML, PHP, dan basis data MySQL) dan Laporan Tugas Akhir

8

1.6 Tahapan Penelitian

digunakan dengan perangkat lunak yang juga freeware yaitu PHP-Triad. Perangkat lunak PHP Triad tersedia bebas di Internet, di dalamnya sudah mencakup Apache Web Server, MySQL Server, dan PHP Engine. 3. Kebutuhan (requirement) perangkat keras tidak terlalu tinggi. Sistem Resep Elektronik ini mampu dijalankan pada komputer ‘generasi tua’, asalkan komputer tersebut mampu menjalankan sistem operasi yang menyediakan fasilitas browser internet. Akan tetapi kemampuan komputer sangat mempengaruhi kinerja dari program. 4. Proses instalasi Sistem Resep Elektronik relatif mudah. Program hanya perlu diinstal pada komputer yang bertindak sebagai server saja. Semua komputer lain yang bertindak sebagai client dan sudah memiliki sistem operasi bisa langsung menggunakan program ini dengan menggunakan browser internet yang menjadi fitur standar sistem operasi tersebut. 5. Perawatan program mudah. Sistem Resep Elektronik cukup diinstal pada komputer server saja. Oleh karena itu, proses perawatan program mudah. Misalnya pada kasus upgrade program atau perbaikan kode sumber, hanya program yang ada di komputer server saja yang perlu diperbaiki. 6. Kemungkinan pengembangan lebih jauh lebih fleksibel. Aplikasi berbasis web seperti Sistem Resep Elektronik ini bisa dikembangkan lebih jauh antara lain untuk aplikasi bergerak (mobile), misalnya dengan menyediakan fasilitas WAP (wireless application protocol ) dari Sistem Resep Elektronik ini.

1.6

Tahapan Penelitian

Dalam mengerjakan tugas akhir ini, penulis melakukannya dalam beberapa tahap. Tahap tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahap studi pustaka dan studi lapangan. Pada tahap ini yang pertama dilakukan penulis adalah mempelajari struktur bahasa pemrograman PHP, HTML, & basis data MySQL. Selain itu penulis juga mulai mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan pegawai Puskesmas akan sistem yang bisa membantu pekerjaan administrasi seharihari. Informasi tersebut penulis dapatkan dari dr.Dina Pugar selaku Kepala Puskesmas Garuda2 pada saat itu. 2. Tahap perancangan sistem. Setelah penulis memperoleh informasi mengenai kebutuhan sistem tahap selanjutnya adalah merancang program baik antarmuka grafisnya maupun 2

dr.Dina masih menjabat Kepala Puskesmas Garuda pada akhir tahun 2005.

Laporan Tugas Akhir

9

1.7 Sistematika Pembahasan

basis datanya. Perancangan ini sifatnya masih terlalu luas. Pada tahap ini penulis juga masih mempelajari bahasa pemrograman web yang dibutuhkan. 3. Tahap realisasi sistem. Tahap realisasi ini meliputi pembuatan antarmuka grafis aplikasi/GUI (graphical user interface) dan juga pembangunan basis data. Antarmuka grafis dirancang terlebih dulu baru kemudian basis data dibangun. Setelah itu barulah antarmuka grafis program ini dihubungkan dengan basis data. Tahap ini sebenarnya overlapping dengan tahap perancangan sistem, karena beberapa rancangan sistem yang sudah dibuat, tidak cocok ketika direalisasikan sehingga memerlukan beberapa penyesuaian. 4. Tahap uji coba dan modifikasi program. Setelah program selesai dibuat, yang penulis lakukan dalam tahap ini adalah menguji coba sistem ini dalam jaringan intranet yang ada di tempat kos penulis. Penulis juga mendemokan program kepada pegawai Puskesmas Garuda untuk memperoleh masukan tentang kekurangan fitur yang sudah ada. Ada beberapa tambahan fitur yang diminta untuk ditambahkan dalam program ini. 5. Tahap implementasi sistem. Pada tahap ini Sistem Resep Elektronik diujicoba secara langsung di Puskesmas Garuda. Mula-mula dilakukan proses instalasi komputer dan jaringannya baru kemudian instalasi Sistem Resep Elektronik. Setelah sistem sudah selesai dipasang di Puskesmas Garuda, tahap selanjutnya adalah uji coba Sistem Resep Elektronik oleh pegawai-pegawai Puskesmas Garuda. 6. Tahap pelaporan. Tahap terakhir dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini adalah menyusun buku laporan Tugas Akhir. Sebenarnya tahap pelaporan ini overlapping dengan dua tahap sebelumnya, karena penulis sudah mulai membuat laporan sejak Sistem Resep Elektronik ini selesai dibuat.

1.7

Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan buku laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut • Bab I Pendahuluan : pada bab ini dibahas latar belakang pemilihan topik tugas akhir ini, tujuan yang ingin dicapai, ruang lingkup pembahasan, spesifikasi sistem yang dibuat, tahapan penelitian yang dilakukan, dan juga sistematika pembahasan laporan Tugas Akhir ini.

Laporan Tugas Akhir

10

1.7 Sistematika Pembahasan

• Bab II Dasar-Dasar Pembuatan Aplikasi Berbasis Web : pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum cara kerja aplikasi berbasis web. Selain itu dalam bab ini dibahas pula dasar-dasar pembuatan aplikasi berbasis web yang meliputi bahasa pemrograman web (HTML & PHP) serta bahasa pemrograman basis data MySQL. Penjelasan singkat mengenai arsitektur jaringan komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi berbasis web juga dibahas secara singkat dalam bab ini. • Bab III Proses Perancangan & Realisasi Sistem Resep Elektronik : pada bab ini akan berisi pembahasan mengenai proses perancangan sistem secara keseluruhan dan proses perancangan basis datanya. Proses realisasi dari hasil rancangan tersebut juga akan diuraikan dalam bab ini. • Bab IV Proses Implementasi Sistem Di Puskesmas Garuda : pada bab ini akan dijabarkan pembahasan tahap implementasi sistem di Puskesmas Garuda. Tahap implementasi ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap perbaikan & optimasi program, tahap pemasangan jaringan komputer & instalasi programnya serta tahap uji coba sistem. Setiap tahap tersebut akan dibahas satu persatu dalam bab ini. • Bab V Kesimpulan & Saran : bab ini akan berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil perancangan dan implementasi Program Resep Elektronik ini. Beberapa saran yang diharapkan bermanfaat bagi pengembangan lebih lanjut dari Program Resep Elektronik serta implementasinya di Puskesmas akan menutup bab ini. • Lampiran : pada bagian lampiran akan ditampilkan struktur tabel yang digunakan dalam basis data Program Resep Elektronik, tampilan antarmuka grafis dari Program Resep Elektronik, serta petunjuk penggunaan Program Resep Elektronik.

Laporan Tugas Akhir

11

Bab 2 DASAR-DASAR PEMBUATAN APLIKASI BERBASIS WEB Bab ini membahas mengenai gambaran umum cara kerja aplikasi berbasis web. Selain itu dalam bab ini dibahas pula dasar-dasar pembuatan aplikasi berbasis web yang meliputi bahasa pemrograman web (HTML & PHP) serta bahasa pemrograman basis data MySQL. Penjelasan singkat mengenai arsitektur jaringan komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi berbasis web juga dibahas secara singkat dalam bab ini.

2.1

Aplikasi Berbasis Web

Sebuah aplikasi adalah program atau kumpulan program yang dirancang untuk digunakan oleh end user (misalnya costumer, anggota lembaga, dll). Jika end user berinteraksi dengan aplikasi tersebut melalui sebuah browser web (misalnya Internet Explorer, Netscape, Mozilla Firefox), maka aplikasi yang bersangkutan dapat disebut aplikasi berbasis web (web-based application). Jika aplikasi berbasis web tersebut membutuhkan penyimpanan informasi dalam jangka panjang dengan menggunakan basis data, maka aplikasi tersebut dapat disebut sebagai aplikasi basis data berbasis web (web database application). Aplikasi basis data berbasis web dirancang untuk membantu user menangani suatu pekerjaan. Program tersebut dapat berupa aplikasi sederhana sampai dengan yang rumit dengan fungsi-fungsi rumit lainnya (misalnya aplikasi pemesanan buku yang dimiliki http://www.amazon.com). Secara umum aplikasi basis data berbasis web ini terdiri atas 2 elemen utama [1]: 1. Basis data : basis data adalah memori jangka panjang dari aplikasi web yang kita bangun. Aplikasi berbasis web tidak dapat menangani fungsi penyimpanan ini tanpa menggunakan basis data. Demikian pula sebaliknya, Laporan Tugas Akhir

12

2.1 Aplikasi Berbasis Web

dalam sebuah aplikasi basis data berbasis web, basis data saja tidak cukup untuk membangun sebuah aplikasi yang lengkap. 2. Aplikasi : bagian aplikasi adalah program atau kumpulan program yang melakukan banyak tugas. Program ini akan menghasilkan tampilan ke layar browser. Program ini akan membuat keseluruhan sistem menjadi interaktif dengan cara menerima dan memproses informasi yang dimasukkan oleh user, menyimpan informasi yang perlu disimpan ke dalam basis data, dan juga mengambil informasi yang dibutuhkan dari dalam basis data. Basis data tidak berguna jika kita tidak dapat memindahkan data yang ada di dalamnya, baik ke dalam atau keluar dari basis data tersebut. Gambar 2.1 berikut menunjukkan arsitektur aplikasi web secara umum :

Gambar 2.1. Arsitektur Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web merupakan salah satu bentuk penerapan multi tier application. Multi tier application adalah aplikasi yang terdiri atas beberapa bagian yang menjalankan fungsinya masing-masing. Secara umum multi tier application terdiri atas 3 bagian besar yaitu : [2] 1. Client side presentation Bagian ini mengatur bagaimana sebuah aplikasi berinteraksi dengan user. Seperti misalnya bagaimana data ditampilkan, bagaimana fungsi dan fitur aplikasi ditampilkan. Dalam aplikasi berbasis web, client side presentation dibuat dengan misalnya bahasa HTML, CSS, atau Javascript.

Laporan Tugas Akhir

13

2.1 Aplikasi Berbasis Web

2. Server side business logic Bagian ini sering juga disebut sebagai middle tier. Bagian ini bertanggung jawab atas cara kerja aplikasi tersebut. Dalam bagian server side business logic kita mengatur bagaimana fungsi dan fitur aplikasi dapat bekerja dengan baik. Dalam aplikasi berbasis web, server side business logic antara lain dibangun dengan bahasa PHP. 3. Backend storage Bagian ini mengatur cara penyimpanan data. Penyimpanan data merupakan materi yang cukup kompleks dalam pembangunan sebuah aplikasi karena kecepatan, keutuhan, dan keamanan data merupakan faktor kritis dalam sebuah aplikasi. Web server bekerja di atas sebuah sistem operasi komputer [2]. Tugasnya adalah menunggu permintaan (request) dari pengguna aplikasi untuk menampilkan halaman web tertentu, kemudian melakukan pemrosesan atas permintaan tersebut dan menyediakan halaman web yang diminta. Ada banyak jenis web server di dunia tetapi ada 2 yang mendominasi yaitu Apache dan Microsoft’s IIS (Microsoft’s Internet Information Server ). Apache adalah jenis web server yang sifatnya open source. Apache bekerja dengan sangat baik pada lingkungan sistem operasi Unix tetapi tidak menutup kemungkinan Apache digunakan pada sistem operasi Windows. PHP bekerja sebagai ekstensi dari Apache (ekstensi semacam ini dikenal sebagai Apache module). Apache menggunakan modul-modul dari pihak ketiga. Karena sifatnya yang open source, setiap orang yang mengerti pemrograman dapat membuat kode-kode yang melebihi fungsionalitas Apache. Kehebatan dari web server Apache adalah kecepatan dan kestabilan kerjanya. Kekurangan yang umum dikeluhkan mengenai Apache adalah sedikitnya aplikasi visual (dengan GUI/graphical user interface yang baik) untuk memanipulasi dan mengkonfigurasi Apache itu sendiri (hal ini umum terjadi pada kebanyakan aplikasi Unix). Apache dikonfigurasi dengan perintah-perintah teks (command lines). PHP dikategorikan sebagai bahasa yang dikenal sebagai middleware [2]. Bahasa jenis ini bekerjasama dengan web server untuk menginterpretasikan request, memproses request, berinteraksi dengan program-program lain untuk memenuhi request yang diterima, dan kemudian memberitahukan web server apa yang harus disediakan bagi browser client. Middleware adalah bagian dimana aplikasi berbasis web diolah. Oleh karena itu, kita hanya perlu mengkonfigurasi web server sekali saja. Seteleh kita bisa menjalankan web server seperti Apache, tidak ada lagi hal-hal yang harus dilakukan/diatur pada web server. Aplikasi basis data berbasis web memiliki antar muka berupa halaman-halaman web. Semua antar muka ini ditampilkan dengan menggunakan brower web. HaLaporan Tugas Akhir

14

2.2 Basis Data

laman web pada dasarnya dibangun menggunakan bahasa pemrograman HTML (HyperText Markup Language). Halaman web seperti ini memiliki sifat yang statik, artinya user tidak dapat “berinteraksi” dengan halaman web tersebut. Untuk dapat menghasilkan halaman web yang bersifat dinamis, HTML saja tidaklah cukup. Diperlukan bahasa pemrograman lain seperti misalnya PHP atau Javascript untuk menjadikan halaman web tersebut menjadi lebih “hidup”. Inti dari aplikasi basis data berbasis web adalah basis data itu sendiri [1], basis data menyimpan informasi dari aplikasi yang bersangkutan dalam jangka panjang. Basis data dapat dikatakan sebagai lemari file elektronik yang menyimpan semua informasi dalam susunan tertentu sehingga kita bisa menemukan informasi tertentu ketika dibutuhkan. Kemampuan menyimpan seluruh informasi tidaklah berguna jika kita sulit atau bahkan tidak dapat menemukan informasi tertentu yang kita butuhkan. Secara teknis, istilah basis data merujuk kepada file atau kumpulan file yang menampung data-data sesungguhnya. Data-data tersebut diakses dengan menggunakan sekumpulan program yang disebut DBMS (Database Management System). Kebanyakan DBMS saat ini adalah RDBMS (Relational Database Management System), dimana semua data dikelompokkan dan disimpan ke dalam sekumpulan tabel yang saling berhubungan.

2.2

Basis Data

Secara umum ada 3 jenis basis data yang paling dominan di dunia pemrograman basis data, yaitu : 1. Basis data model hirarkis; 2. Basis data model jaringan (network ); 3. Basis data model relasional; Sebelum berkembangnya model relasional, dua model yang paling dominan adalah model hirarkis dan model network. Model hirarkis menyimpan data dalam bentuk pohon. Model ini sangat cocok dipakai untuk menyimpan jenis data tertentu yang memang berbentuk hirarkis seperti struktur organisasi perusahaan atau katalog. Namun, sebenarnya model hirarkis ini bersifat kaku sebab tidak cocok digunakan untuk menyimpan data yang tidak memiliki struktur seperti pohon. [3] Basis data model network menyimpan data dalam bentuk node-node yang dihubungkan satu sama lain1 . Model ini sifatnya memang fleksibel karena sangat generik. Pohon adalah salah satu jenis graph, tapi sebuah graph dapat berbentuk macam-macam. Kekurangan model ini adalah model ini sulit dimengerti. Sebuah 1

Dengan kata lain disimpan dalam bentuk graph.

Laporan Tugas Akhir

15

2.2 Basis Data

data yang kompleks dapat rumit sekali hubungan antar nodenya. [3] Jadi kedua model di atas masing-masing memiliki kekurangan, yang satu amat spesifik dan kaku sementara yang lain fleksibel tapi sulit dimengerti. Model relasional hadir sebagai jembatan/alternatif yang baik. Model ini sederhana namun tetap fleksibel serta memiliki landasan matematika yang jelas. [3]

2.2.1

Ringkasan Model Relasional

Basis data model relasional “memecah” basis data menjadi banyak tabel 2 dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan baris data (row /record ) dan lajur vertical yang disebut kolom (column/field ). [4] Semua data dalam model relasional disimpan dalam relasi2 . Berikut adalah contoh sebuah relasi : Orang :

{Nama, Kelamin}

Setelah itu kita dapat membuat sejumlah tuple 3 untuk relasi ini, contohnya : {Tedy, pria} {Dewi, wanita} Pada contoh di atas kita meletakkan 2 buah data yaitu bahwa “Tedy adalah seorang pria” dan “Dewi adalah seorang wanita”. Jadi semua data di dalam model relasional disimpan dalam bentuk tuple (di dalam relasi tertentu). Pada contoh di atas relasi tersebut memiliki 2 buah atribut yaitu : nama & jenis kelamin. Menurut teori set, sebuah relasi adalah sebuah set yang berisi tuple. Urutan tuple dalam relasi tidak penting. Akan tetapi, urutan atribut dalam sebuah tuplelah yang penting. Dalam basis data SQL, sebuah relasi dapat berbentuk multiset karena dapat mengandung tuple yang sama beberapa kali.

2.2.2

Model Keterhubungan Entitas

Proses perancangan basis data yang baik dimulai dengan tahap pemodelan data. Model data dapat didefinisikan sebagai kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik data, dan batasan data. Dalam proses perancangan sebuah basis data ada beberapa cara untuk merepresentasikan model data yaitu [4]: 1. Model Logika Data Berdasarkan Objek (Object-based Logical Models), model ini terdiri atas : 2 3

Sebuah relasi adalah predikat atau pernyataan kebenaran. Tuple adalah butir-butir pernyataan atau data itu sendiri. [4]

Laporan Tugas Akhir

16

2.2 Basis Data

• Model Keterhubungan Entitas (Entity-Relationship Model ). • Model Berorientasi Objek (Object-Oriented Model ). • Model Data Semantik (Semantic Data Model ). • Model Data Fungsional (Functional Data Model ). 2. Model Logika Data Berdasarkan Record, model ini terdiri atas : • Model Relasional (Relational Model ). • Model Hirarkis (Hierarchical Model ). • Model Jaringan (Network Model ). Dalam tugas akhir ini yang digunakan dalam proses perancangan basis data adalah model keterhubungan entitas. Pada model Keterhubungan-Entitas semua data dalam dunia nyata akan diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data yang dikenal dengan Entity Relationship Diagram(ERD). Model Keterhubungan-Entitas tersusun dari 3 elemen penyusunnya yaitu [5]: 1. Himpunan Entitas (entity sets). Entitas adalah sesuatu/objek dalam dunia nyata yang berbeda dengan objek lainnya. Misalnya, setiap orang dalam sebuah perusahaan adalah suatu entitas. Sebuah entitas memiliki sifat-sifat tertentu dan nilai dari sifat-sifat tersebut secara unik akan mengidentifikasi setiap entitas. Himpunan entitas adalah kumpulan entitas yang memiliki kesamaan tipe dan memiliki sifat-sifat yang sama. Misalnya, kumpulan karyawan dalam suatu perusahaan dapat disebut sebagai himpunan entitas. 2. Himpunan Relasi (relationship sets). Relasi adalah hubungan keterkaitan antar beberapa entitas. Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Misalnya, entitas karyawan dengan nomor pegawai 002 memiliki relasi dengan entitas sebuah departemen dengan kode departemen P02 dan nama departemen departemen pemasaran. Relasi di antara kedua entitas tersebut memiliki arti bahwa karyawan tersebut adalah staf dari sebuah departemen di suatu perusahaan. 3. Atribut. Atribut adalah sesuatu yang mendeskripsikan karakteristik dari suatu entitas. Pemilihan atribut untuk setiap entitas merupakan hal yang penting dalam pembentukan model data. Misalnya, atribut nomor induk pegawai adalah atribut bagi himpunan entitas karyawan.

Laporan Tugas Akhir

17

2.2 Basis Data

Kardinalitas Kardinalitas Relasi (derajat relasi) menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang dapat terjadi dari 2 buah himpunan entitas adalah : 1. Satu ke Satu (One to One) : artinya setiap entitas pada himpunan entitas I berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan II, dan begitu juga sebaliknya. 2. Satu ke Banyak (One to Many) : artinya setiap entitas pada himpunan entitas I dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan II, tetapi tidak sebaliknya (setiap entitas pada himpunan entitas II berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan I). 3. Banyak ke Satu (Many to One) : artinya setiap entitas pada himpunan entitas I berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan II, tetapi tidak sebaliknya. Kardinalitas Relasi Satu ke Banyak & Banyak ke Satu dapat dianggap sama karena tinjauan kardinalitas relasi selalu dilihat dari 2 sisi. 4. Banyak ke Banyak (Many to Many) : artinya setiap entitas pada himpunan entitas I dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan II dan demikian juga sebaliknya. Entity-Relationship Diagram Entity-Relationship Diagram (ERD) adalah penggambaran sistematis dari komponen penyusun model entity-relationship/keterhubungan entitas (himpunan entitas, himpunan relasi, atribut) yang kesemuanya merupakan representasi dari seluruh fakta dan data dari dunia nyata. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan objek-objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi di antara objek-objek tersebut. Beberapa notasi yang digunakan dalam pembuatan ERD antara lain adalah : • Persegi panjang : digunakan untuk menyatakan himpunan entitas. • Lingkaran elips : digunakan untuk menyatakan atribut. • Belah ketupat : digunakan untuk menyatakan himpunan relasi. • Garis : sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya. • Kardinalitas dapat dinyatakan dengan banyaknya cabang pada ujung garis atau dengan penggunaan angka (1= satu, N = banyak) Laporan Tugas Akhir

18

2.2 Basis Data

ERD dibuat bertahap, dengan tahap-tahap sebagai berikut [4] : 1. Tahap Awal Pembuatan (preliminary design). Tahap ini terdiri atas beberapa langkah yaitu : (a) Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat. (b) Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas. (c) Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya. (d) Menentukan derajat relasi untuk setiap himpunan relasi. (e) Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atributatribut deskriptif (non-key). 2. Tahap Optimasi ERD (final design)

2.2.3

Implementasi Basis Data

Setelah ERD selesai dibuat, tahap selanjutnya dalam proses pembangunan basis data adalah tahap implementasi. Kita mengimplementasikan model data yang telah dijabarkan dalam ERD ke dalam bentuk fisik. Aturan umum dalam pemetaan model data yang kita gambarkan dalam ERD menjadi basis data fisik adalah sebagai berikut : 1. Setiap himpunan entitas diimplementasikan sebagai sebuah tabel. 2. Relasi dengan kardinalitas 1-1 yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas akan direpresentasikan dalam bentuk penambahan/penyertaan atributatribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas. 3. Relasi dengan kardinalitas 1-N yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian/pencantuman atribut key dari himpunan entitas I (yang berderajat 1) ke tabel yang mewakili himpunan entitas kedua (yang berderajat N). Atribut key dari himpunan entitas pertama ini akan menjadi atribut tambahan bagi himpunan entitas kedua. 4. Relasi dengan kardinalitas N-N yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas, akan diwujudkan dalam bentuk tabel khusus yang memiliki field yang berasal dari sejumlah key himpunan entitas yang dihubungkannya.

Laporan Tugas Akhir

19

2.2 Basis Data

2.2.4

Basis Data MySQL

MySQL adalah basis data yang populer di kalangan pengembang web. Ukuran yang kecil dan kecepatannya membuat basis data ini ideal untuk digunakan dalam sebuah situs web. Hal lain yang penting adalah bahwa MySQL sifatnya adalah open source, yang artinya tidak perlu membayar untuk dapat menggunakan MySQL. Beberapa kelebihan dari MySQL antara lain : • Bekerja dengan cepat. Tujuan utama dari para pengembang MySQL adalah kecepatan. Konsekuensinya, perangkat lunak ini dirancang dari mulanya untuk dapat bekerja dengan cepat. • Gratis. MySQL sifatnya free dan dilindungi lisensi GPL (General Public License). Untuk lisensi komersial biaya yang dipungut sama sekali tidak mahal. • Mudah digunakan. Kita dapat membangun basis data dengan MySQL dan berkomunikasi dengannya secara mudah menggunakan beberapa perintah mudah dalam bahasa SQL, yang merupakan standar bahasa untuk berkomunikasi dengan basis data RDBMS (Relational Database Management System). • Dapat bekerja pada banyak macam sistem operasi mulai dari Windows, Linux, Mac OS, Solaris, AIX, DEC, FreeBSD, OS/2, Irix, dan masih banyak lagi yang lain. • Bantuan teknis yang sangat mudah diperoleh. Pengguna MySQL yang sangat banyak menyediakan bantuan melalui banyak mailing list. Para pengembang MySQL juga berpartisipasi dalam forum tersebut. • Keamanan yang tinggi. Sistem yang dimiliki MySQL memiliki kemampuan untuk membatasi hak pengguna yang mengakses basis data tersebut (misalnya hak untuk menghapus data dari dalam basis data). Password yang digunakan untuk mengakses basis data MySQL dienkripsi sehingga menambah keamanan sistem basis data. • Dapat digunakan untuk membangun basis data yang besar ukurannya. MySQL dapat menangani basis data sampai 50 juta baris. Standar batas ukuran file untuk sebuah tabel adalah 4GB, tetapi dapat ditingkatkan sampai 8 juta terabytes. • Mudah dimodifikasi. MySQL memiliki lisensi GPL yang merupakan lisensi untuk perangkat lunak yang open source. Hal ini berarti mengijinkan seorang programmer untuk memodifikasi perangkat lunak MySQL agar cocok sesuai kebutuhan yang diperlukan.

Laporan Tugas Akhir

20

2.3 Model Jaringan Komputer

Jantung dari sistem MySQL adalah MySQL Server. MySQL Server adalah manajer dari sistem basis data. MySQL Server menangani semua instruksi basis data yang diberikan oleh pengguna, misalnya instruksi untuk membuat sebuah basis data baru, menyimpan sebuah data ke dalam basis data yang sudah ada, dan lain sebagainya. Sebelum kita dapat mengirimkan instruksi kepada MySQL Server, MySQL Server harus dinyalakan terlebih dulu dan menunggu permintaan/request dari user. Biasanya MySQL server diatur untuk mulai menyala ketika komputer dinyalakan, untuk kemudian terus berfungsi selama komputer masih menyala. Semua interaksi yang kita lakukan dengan sebuah basis data dikerjakan dengan cara mengantarkan pesan-pesan (perintah-perintah) kepada MySQL Server. Ada beberapa cara untuk mengirimkan pesan tersebut kepada MySQL Server, satu di antaranya adalah menggunakan PHP. MySQL Server harus dapat memahami instruksi yang dikirimkan kepadanya. Kita berkomunikasi dengan menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language). PHP tidak mengerti bahasa SQL, tetapi PHP dapat membangun koneksi dengan MySQL Server dan mengirimkan pesan dalam format SQL melalui koneksi tersebut. MySQL Server menginterpretasikan pesan tersebut dan mengikuti instruksi yang ada di dalamnya. MySQL kemudian akan mengirimkan pesan balasan, yang isinya adalah status dan apa yang telah dilakukannya (atau melaporkan error jika gagal memahami dan menjalankan instruksi yang terkandung dalam pesan tersebut).

2.3

Model Jaringan Komputer

Ada berbagai jenis model jaringan komputer, di antaranya antara lain model peer-to-peer dan model client-server. Gambar 2.2 menunjukkan beberapa contoh model jaringan komputer. Pada jaringan peer-to-peer semua komputer memiliki kedudukan yang sama, setiap komputer disebut sebagai peer. Setiap komputer dapat menjalankan fungsi sebagai client atau sebagai server. Jadi ketika komputer A ingin mengakses suatu file dari komputer B, maka komputer A bertindak sebagai client dan komputer B bertindak sebagai server. Demikian pula sebaliknya saat komputer B ingin mengakses file dari komputer A maka B bertindak sebagai client dan komputer A bertindak sebagai server. User masing-masing komputer dalam jaringan model ini dapat mengatur file apa saja yang boleh diakses oleh user lainnya. Ketika sebuah komputer sedang berfungsi sebagai server, sangat dimungkinkan user komputer tersebut merasakan penurunan performa kerja komputernya karena sebagaian kemampuan komputernya sedang melayani komputer lain. Jaringan model peer-to-peer relatif mudah diinstal dan dioperasikan. Pembahasan jaringan komputer dalam subbab ini lebih ditekankan pada model jaringan client-server karena model inilah yang akan digunakan untuk mengimLaporan Tugas Akhir

21

2.3 Model Jaringan Komputer

Gambar 2.2. Berbagai Model Jaringan Komputer plementasikan Sistem Resep Elektronik di Puskesmas. Susunan komputer pada Gambar 2.3 disebut model client-server. Model ini banyak sekali digunakan dan menjadi dasar dari kebanyakan jaringan komputer. Model ini dapat diaplikasikan ketika client dan server berada dalam gedung yang sama maupun berjauhan letaknya. Pada umumnya, sebuah server dapat menangani client dalam jumlah banyak. Model client-server memiliki kelebihan dibandingkan dengan model peer-to-peer, antara lain : • Keamanan data dan sistem yang lebih baik. Hal ini dikarenakan setiap user yang menggunakan komputer client dalam jaringan harus melalui proses identifikasi dan autentifikasi terlebih dulu sebelum diperbolehkan mengakses data dalam komputer server. Biasanya user diidentifikasi dan diautentifikasi dengan username dan password. • Manajemen jaringan lebih mudah terutama jika jumlah komputer dalam jaringan tersebut banyak karena sistem administrasi jaringan yang terpusat pada komputer server.

Laporan Tugas Akhir

22

2.4 Bahasa Pemrograman HTML & PHP

Gambar 2.3. Model Jaringan Client-Server • Semua data dapat diamankan (di-backup) pada satu lokasi saja. Akan tetapi, model client-server memiliki beberapa kelemahan dibandingkan model peer-to-peer, antara lain : • Relatif lebih mahal untuk implementasinya karena diperlukan komputer server yang handal untuk menangani client dalam jumlah banyak. • Untuk implementasi skala besar memerlukan perangkat lunak administrasi dan operasional jaringan yang relatif mahal. • Membutuhkan administrator jaringan yang khusus menangani jaringan tersebut. Hal ini tidak terjadi pada model peer-to-peer yang tidak membutuhkan seorang administrator jaringan yang khusus menangani jaringan. • Memiliki satu titik tempat terjadinya kerusakan sistem yaitu komputer server. User tidak bisa mengakses data jika server mengalami masalah.

2.4 2.4.1

Bahasa Pemrograman HTML & PHP HTML

HTML (Hypertext Markup Language) dapat didefinisikan sebagai seperangkat kode khusus yang ditambahkan ke dalam teks dengan tujuan melakukan pemformatan dan menghubungkan informasi-informasi yang terdapat di dalamnya [6]. HTML diciptakan berdasarkan pada Standard Generalized Markup Language Laporan Tugas Akhir

23

2.4 Bahasa Pemrograman HTML & PHP

(SGML). Untuk menuliskan dokumen HTML dapat digunakan teks editor apapun. Dokumen HTML disimpan dengan ekstensi *.html. Semua informasi HTML diformat menggunakan perintah-perintah yang disebut tag. Sebuah tag adalah perintah yang ada di antara tanda kurung siku buka (). Kebanyakan tag memiliki pasangannya yaitu closing tag yang berfungsi memberitahu komputer untuk menghentikan pemformatan. Closing tag ditulis dengan penambahan tanda / di depan nama tag. Misalnya , jenis (tag) ini akan memberitahu program penerjemah HTML (browser) bahwa dokumen tersebut ditulis dan dimanipulasi dengan menggunakan standar HTML. Struktur dasar sebuah dokumen HTML adalah seperti berikut ini : Judul Halaman ...... Isi halaman web ...... Perintah dalam HTML Beberapa tag yang banyak digunakan dalam dokumen HTML antara lain [7] : 1. Tag untuk memformat teks. • teks : digunakan untuk mengubah teks menjadi tebal (bold ). • teks : digunakan untuk mengubah teks menjadi dicetak miring(italic). • teks : digunakan untuk menambahkan garis bawah pada sebuah teks. • teks Dengan tag font ini, kita bisa mengubah jenis huruf yang digunakan, ukuran huruf, warna huruf hanya dengan 1 tag. Ukuran huruf yang dapat digunakan adalah 1-7 (1 adalah ukuran terbesar dan 7 adalah ukuran terkecil). 2. Tag untuk menghasilkan sebuah dynamic link adalah : Laporan Tugas Akhir

24

2.4 Bahasa Pemrograman HTML & PHP

teks Teks yang akan dibuat menjadi sebuah link diletakan antara kedua tag tersebut. 3. Tag untuk menyisipkan sebuah gambar adalah seperti berikut : Nama file dituliskan lengkap dengan ekstensi gambar tersebut. Ukuran panjang gambar dituliskan pada bagian width sedangkan ukuran tinggi gambar dituliskan pada bagian height. 4. Untuk menampilkan sebuah daftar (list) digunakan perintah berikut ini :
  1. Isi daftar #1
  2. Isi daftar #2
  3. Isi daftar #3
Tag di atas akan menghasilkan daftar bernomor. Untuk menghasilkan daftar butir caranya adalah mengganti ol (ordered list) dengan ul (unordered list). 5. Dalam sebuah dokumen HTML, tabel merupakan salah satu bagian yang berguna dalam menyusun layout isi dokumen terutama dalam pembuatan halaman web. Untuk membuat tabel digunakan tag berikut ini :
Sel 1, Baris 1 Sel 2, Baris 1
Sel 1, Baris 2 Sel 2, Baris 2
6. Dalam sebuah halaman web sering ditampilkan formulir pengisian. Untuk membuat suatu formulir pengisian dapat digunakan beberapa tag berikut ini : Laporan Tugas Akhir

25

2.4 Bahasa Pemrograman HTML & PHP

• Untuk membuat form dengan input teks : Nama variabel dituliskan untuk membuat variabel yang akan menampung teks yang dituliskan ke dalam form tersebut. VALUE adalah teks awal yang ditampilkan di dalam form. SIZE adalah ukuran banyaknya karakter yang dapat dimasukkan ke dalam form tersebut sedangkan MAXLENGTH adalah banyaknya ukuran karakter yang akan disimpan dalam variabel. • Untuk membuat form dengan input berupa drop box : Pilihan ke-1 ... Pilihan ke-n NAME diisi dengan nama variabel untuk menampung nilai yang dipilih. SIZE dipakai untuk menentukan banyaknya baris yang ditampilkan. VALUE diisi dengan nilai yang mewakili pilihan yang ditampilkan. Kita dapat menampilkan banyak pilihan dengan memperbanyak baris OPTION tersebut. • Untuk membuat form dengan input berupa teks yang panjang : teks awal NAME diisi dengan nama variabel yang akan menampung teks yang diisikan. Jumlah baris yang ditampilkan dalam form pengisian ditentukan dengan mengisi nilai ROWS. Panjang sebuah baris ditentukan dengan mengisi nilai COLS. Teks awal boleh diisi atau tidak, jika tidak diisi maka form akan ditampilkan kosong. • Untuk membuat form dengan input berupa check box : NAME diisi dengan nama varibel yang dipakai untuk menampung pilihan yang disediakan. VALUE diisi dengan teks yang akan ditampilkan sebagai pilihan. Jika pilihan yang tersedia ada banyak maka baris perintah di atas dapat diulang sebanyak pilihan yang tersedia. Jika terdapat banyak pilihan, untuk menandai pilihan yang secara default sudah dipilih digunakan CHECKED. • Untuk membuat form dengan input berupa radio button, perintah yang digunakan mirip dengan perintah untuk menampilkan form check box Laporan Tugas Akhir

26

2.4 Bahasa Pemrograman HTML & PHP

hanya bedanya terletak pada TYPE yang digunakan. Untuk radio button TYPE yang dipakai adalah RADIO. • Untuk membuat form pengisian password : • Untuk membuat tombol submit dan reset isi form :

2.4.2

PHP

Definisi PHP PHP (PHP Hypertext Preprocessor ) dapat didefinisikan sebagai bahasa pemrograman terintegrasi yang ada di sisi server [8]. Beberapa kelebihan PHP sebagai bahasa pemrograman web adalah sebagai berikut [2]: 1. PHP cepat kerjanya karena PHP adalah bahasa pemrograman yang berbasis bahasa C. Selain cepat PHP juga mudah digunakan. 2. PHP dapat berfungsi pada semua sistem operasi. 3. PHP dapat mengakses berbagai berbagai program (misalnya LDAP, IMAP mail server, Oracle, Informix, DB2, dll). Hal ini karena PHP dilengkapi dengan berbagai fungsi yang dapat mengakses berbagai jenis program. 4. PHP terus berkembang dan disempurnakan. Karena sifatnya yang open source, banyak pengembang perangkat lunak yang ikut berpartisipasi mengembangkan dan menyempurnakan PHP. 5. Kemudahan mencari informasi mengenai PHP. Salah satu kelebihan perangkat lunak yang bersifat open source adalah kemudahan dalam memperoleh informasi sebab banyak sekali pengembang dan pengguna PHP yang dapat menyediakan informasi yang diperlukan mengenai PHP (baik mengenai fungsi-fungsinya, maupun error yang terjadi pada PHP). 6. PHP merupakan perangkat lunak yang gratis. PHP memiliki kelebihan sebagai perangkat lunak open source yaitu tidak dipungut bayaran saat menggunakannya. Karena sifatnya yang fleksibel perintah-perintah PHP dapat dituliskan/disisipkan dalam sebuah dokumen HTML. Tidak seperti halaman web HTML biasa, barisbaris perintah PHP tidak dikirimkan kepada client oleh server, tetapi hanya dianalisa oleh modul PHP yang ada di web server. Tidak seperti kode-kode HTML, Laporan Tugas Akhir

27

2.4 Bahasa Pemrograman HTML & PHP

perintah PHP diinterpretasikan untuk kemudian dieksekusi. Setiap baris kode dalam PHP disebut sebagai statement. Semua statement dan perintah dalam PHP diinterpretasi dan dieksekusi secara berurutan (sekuensial).

Aturan Dasar PHP Ada beberapa aturan dasar dalam penulisan perintah (statement) PHP, di antaranya adalah [9] : • Setiap halaman web yang mengandung script PHP harus disimpan dalam dengan ekstensi *.php. Misalnya nama file.php • Perintah (statement) PHP dituliskan di antara tanda . Tanda awal dan akhir perintah PHP tersebut sangat penting karena memberitahu interpreter bahwa kode-kode yang ada di antara kedua tanda tersebut adalah kode PHP dan harus dieksekusi. • Setiap statement harus diakhiri dengan tanda titik koma. • Semua variabel dalam PHP diawali dengan tanda $, tidak peduli apakah variabel tersebut adalah string, integer, floating point number, atau array. Misalnya $nama variabel. Mesin PHP (dalam hal ini adalah modul PHP di Apache) akan melacak tipe informasi yang disimpan dalam varibel tersebut. Dalam PHP tidak diperlukan proses pendeklarasian variabel secara eksplisit. Yang perlu dilakukan untuk membentuk sebuah variabel hanyalah memasukkan suatu nilai ke dalam sebuah variabel. • Untuk mengisi sebuah variabel dengan data bertipe string kita harus menuliskannya dalam tanda kutip buka dan tanda kutip tutup. Misalnya $nama= “Tedy”; • Komentar (keterangan yang tidak dimunculkan pada halaman web) dalam PHP dituliskan di antara tanda /* dan */. Untuk komentar yang panjangnya hanya 1 baris dapat juga diawali dengan tanda //. • Untuk menampilkan isi dari variabel atau menampilkan kalimat dalam PHP digunakan perintah echo “isi kalimat”; atau echo “$nama variabel”;

Kontrol Struktur PHP PHP juga memiliki kontrol struktur (control structures) seperti bahasa C. Kontrol struktur digunakan untuk mengatur aliran data sepanjang script PHP. Secara umum kontrol strukur dalam PHP dituliskan di dalam tanda kurung kurawal. Kontrol struktur PHP di antaranya adalah [10] : Laporan Tugas Akhir

28

2.4 Bahasa Pemrograman HTML & PHP

• if Dengan menggunakan if kode tertentu akan dieksekusi jika kondisi (expression) tertentu telah dipenuhi. Cara penggunaan kontrol struktur if adalah sebagai berikut : if(expression I) { statement I } elseif(expression II) { statement II } else { statement III } • switch Statement switch dapat digunakan sebagai pengganti statement if yang terlalu panjang. Cara penggunaan kontrol struktur switch adalah sebagai berikut : switch(expression) { case expression I : statements I case expression II : statements II break; } Kondisi yang dimiliki switch dibandingkan dengan tiap kondisi yang dimiliki oleh case, jika cocok maka statement yang dimiliki case tersebutlah yang dieksekusi. • while Statement while adalah kontrol struktur yang akan menghasilkan pengulangan eksekusi perintah tertentu selama syarat masih dipenuhi (masih bernilai true). Cara penggunaan kontrol struktur while adalah sebagai berikut : while(expression) { statements } Laporan Tugas Akhir

29

2.4 Bahasa Pemrograman HTML & PHP

Sebelum memulai proses iterasi, kondisi yang ditentukan oleh while diperiksa terlebih dulu. Selama kondisi tersebut dipenuhi maka semua kode perintah (statements) di dalam while akan dieksekusi terus-menerus. • for Statement for juga menghasilkan perulangan eksekusi perintah dengan batas pengulangan yang telah ditentukan sebelumnya. Cara penggunaan kontrol struktur for adalah sebagai berikut : for (start expression; condition expression; iteration expression) { statements } Kontrol struktur for memiliki 3 kondisi yang harus diperiksa sebelum mengeksekusi suatu perintah. Kondisi pertama (start expression) ini biasanya digunakan untuk memberikan nilai awal pada pencacah (counter ). Kondisi kedua (condition expression) adalah syarat kondisi yang harus dipenuhi supaya perintah yang terdapat dalam for dieksekusi. Kondisi ini diperiksa setiap 1 siklus eksekusi perintah. Bagian ketiga dari syarat yang harus dipenuhi adalah iteration expression, bagian ini digunakan untuk menaikkan nilai pencacah(counter ). • foreach Statement foreach digunakan untuk menghasilkan perulangan eksekusi perintah untuk setiap baris isi dari sebuah array. Cara penggunaan kontrol struktur foreach adalah sebagai berikut : foreach (array expression as $value) { statements } Kontrol struktur foreach memeriksa isi array dan membandingkannya dengan value yang sudah ditentukan di awal. Jika isi array sama dengan value maka perintah (statement) yang ada dieksekusi. Fungsi Sebuah fungsi (function) adalah suatu urutan kode perintah yang dapat menghasilkan sebuah nilai jika diberi nilai masukkan. Untuk menggunakan fungsi yang

Laporan Tugas Akhir

30

2.5 Perintah-Perintah Basis Data MySQL

sudah ada kita dapat memanggilnya dengan cara menuliskan nama fungsi tersebut dan memberikan nilai masukkan bagi fungsi tersebut. Struktur dasar sebuah fungsi adalah sebagai berikut [11] : function nama fungsi($input) { statement; return $output; } Untuk memanggil fungsi digunakan perintah sebagai berikut : $data = nama fungsi($input1); Pada contoh di atas, variabel $data akan diisi dengan $output yang merupakan hasil eksekusi dari statement yang ada dalam badan fungsi tersebut. Jadi fungsifungsi tersebut dapat kita bentuk/deklarasikan sendiri. Biasanya kita membentuk fungsi untuk memudahkan eksekusi suatu set perintah yang berulang-ulang. Selain fungsi-fungsi yang dapat kita deklarasikan sendiri, PHP juga memiliki banyak fungsi internal. Fungsi ini sudah ada dalam modul PHP. Kita bisa langsung menggunakannya tanpa perlu mendeklarasikan fungsi tersebut. Contoh fungsi internal PHP adalah • date() : digunakan untuk menghasilkan tanggal, • header(string) : digunakan untuk mengirimkan header HTTP, • empty($variable) : digunakan untuk memeriksa apakah variabel tertentu memiliki nilai, • start session() : digunakan untuk memulai session, • include (nama file.php) : digunakan untuk menyisipkan file PHP lain, • strtoupper(string) : digunakan untuk mengubah isi string menjadi huruf besar semua, • int ereg(pola string, string yang diperiksa) : digunakan untuk memeriksa sebuah string apakah memiliki pola karakter tertentu, • exit() : digunakan untuk mengakhiri eksekusi baris-baris kode PHP,

2.5

Perintah-Perintah Basis Data MySQL

Untuk dapat menggunakan basis data MySQL digunakan beberapa macam perintah. Perintah-perintah tersebut kebanyakan disisipkan dalam script PHP. Pada sub bab ini ini akan ditampilkan beberapa perintah yang banyak digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini Laporan Tugas Akhir

31

2.5 Perintah-Perintah Basis Data MySQL

2.5.1

Perintah Untuk Membuat Basis Data

Untuk membuat basis data baru digunakan perintah berikut ini di dalam konsol MySQL : mysql> CREATE DATABASE nama basis data ; Perintah Membuat Tabel Untuk membuat tabel di dalam basis data yang sudah dibuat, digunakan perintah berikut : CREATE TABLE nama tabel ( nama kolom 1 tipe data(panjang data) atribut kolom 1, nama kolom 2 tipe data(panjang data) atribut kolom 2, ) TYPE=tipe tabel Tipe data diisi sesuai dengan tipe data yang nantinya akan disimpan dalam kolom tersebut. Beberapa tipe data yang dapat digunakan antara lain : • char : tipe data ini mampu menyimpan string yang jumlah karakternya maksimal 255. Jika data yang dimasukkan kurang dari lebar kolom maka akan disisipkan spasi untuk mengisi kekurangan karakternya. • varchar : mirip dengan char tipe data ini mampu menyimpan string yang jumlah karakternya maksimal 255 tetapi tidak menyisipkan spasi jika data memiliki panjang kurang dari lebar kolom. • tinytext/tinyblob : tipe data ini mampu menyimpan data (baik string maupun objek biner) yang jumlah karakternya maksimal 255. • text/blob : tipe data ini mampu menyimpan data yang jumlah karakternya maksimal 65.535. • mediumtext/mediumblob : tipe data ini mampu menyimpan data yang jumlah karakternya maksimal 16.777.215. • longtext/longblob : tipe data ini mampu menyimpan data yang jumlah karakternya maksimal 4.294.967.295. • int/integer : untuk jenis unsigned tipe data ini dapat digunakan untuk menampung bilangan integer dari 0 sampai 4.294.967.295. Untuk jenis signed tipe data ini dapat digunakan untuk menampung bilangan yang besarnya dari -2.147.483.648 sampai 2.147.483.647

Laporan Tugas Akhir

32

2.5 Perintah-Perintah Basis Data MySQL

• tinyint : untuk jenis unsigned tipe data ini dapat digunakan untuk menampung bilangan dari 0 sampai 255. Untuk jenis signed tipe data ini dapat digunakan untuk menampung bilangan dari -128 sampai 127 • mediumint : untuk jenis unsigned tipe data ini dapat digunakan untuk menampung bilangan dari 0 sampai 1.677.215. Untuk jenis signed tipe data ini dapat digunakan untuk menampung bilangan dari -8.388.608 sampai 8.388.607 • bigint : untuk jenis unsigned tipe data ini dapat digunakan untuk menampung bilangan dari 0 sampai 18.446.744.073.709.551.615. Untuk bilangan yang sifatnya signed tipe data ini dapat digunakan untuk menampung bilangan yang besarnya dari -9.223.372.036.854.775.808 sampai yang besarnya 9.223.372.036.854.775.807 • float : tipe data ini adalah untuk bilangan pecahan dan tidak mengenal jenis unsigned. Jangkauan bilangannya adalah dari −3.402823466+38 sampai −1.175494351−38 , dan dari 1.175494351−38 sampai 3.402823466+38 . • double/double precision/real : tipe data ini juga untuk bilangan pecahan yang jangkauan bilangannya adalah dari −1.7976931348623157308 sampai −2.2250738585072014−308 , 0, dan dari 2.2250738585072014−308 sampai 1.7976931348623157+308 . • date : tipe data ini digunakan untuk menyimpan tanggal. Format standar MySQL menyimpan tanggal dalam bentuk YYYYMMDD (tahun-bulantanggal). Selain tipe data, panjang data juga perlu didefinisikan (ini akan membatasi panjang data yang bisa disimpan dalam setiap sel dalam kolom tersebut). Atribut kolom dapat diisi antara lain dengan : • autoincrement : dipakai untuk menghasilkan nilai yang selalu bertambah 1 jika ada data yang ditambahkan. Biasanya dipakai untuk kolom yang difungsikan menampung nomor urut. • not null : dipakai untuk mendefinisikan bahwa kolom tersebut harus diisi dengan suatu nilai. • default : dipakai untuk mendefinisikan nilai yang akan diisikan ke dalam kolom jika tidak ada nilai yang diberikan user. Tipe tabel yang dapat digunakan antara lain : • MyISAM : ini adalah tipe tabel standar MySQL. • InnoDB Laporan Tugas Akhir

33

2.5 Perintah-Perintah Basis Data MySQL

• BerkeleyDB • Heap Perintah Mengubah Tabel Untuk mengubah nama sebuah tabel dari dalam basis data digunakan perintah berikut ini : ALTER TABLE nama tabel rename nama tabel baru Untuk menambah kolom ke dalam suatu tabel yang sudah ada digunakan perintah berikut ini : ALTER TABLE nama tabel ADD COLUMN nama kolom atribut kolom Untuk menghapus sebuah kolom dari dalam sebuah tabel digunakan perintah berikut ini : ALTER TABLE nama tabel DROP COLUMN nama kolom

2.5.2

Perintah Untuk Mengakses Basis Data

Ketika kita perlu mengambil data dari dalam basis data dan menampilkannya dalam halaman web, mula-mula kita perlu menghubungkan halaman web dengan MySQL Server terlebih dulu baru kemudian memilih basis data yang dibutuhkan. Perintah yang digunakan untuk menghubungkan MySQL Server dengan halaman web adalah sebagai berikut : mysql connect(“IP server:nomor soket”, “username”, “password”) Perintah untuk memilih basis data adalah sebagai berikut : mysql select db(“nama basisdata”)

2.5.3

Perintah Untuk Mengakses & Memanipulasi Data

Untuk mengakses dan mengubah data yang ada di dalam basis data mula-mula kita tentukan terlebih dulu perintah SQL yang akan dikerjakan terhadap data baru kemudian kita mengirimkannya ke MySQL Server. Ada 4 perintah dasar SQL untuk mengakses data yaitu [3] : • SELECT : perintah ini digunakan untuk mengambil data dari basis data. Format perintahnya adalah sebagai berikut : $query=“ SELECT FROM nama tabel WHERE syarat” • INSERT : perintah ini digunakan untuk memasukkan data ke dalam tabel yang dimiliki basis data. Format perintahnya adalah sebagai berikut : Laporan Tugas Akhir

34

2.5 Perintah-Perintah Basis Data MySQL

$query=“INSERT INTO nama tabel (nama kolom) VALUES (isi kolom)” • UPDATE : perintah ini digunakan untuk mengubah data yang sudah ada di dalam tabel yang ada dalam basis data. Format perintahnya adalah sebagai berikut : $query=“UPDATE nama tabel SET (nama kolom)=(isi kolom)” • DELETE : perintah ini digunakan untuk menghapus data di dalam basis data. Format perintahnya adalah sebagai berikut : $query=“DELETE FROM nama tabel WHERE syarat” Untuk mengirimkan perintah yang sudah didefinisikan ke MySQL Server digunakan perintah berikut ini : $result=mysql query($query) Jika MySQL Server sudah mengeksekusi perintah yang kita kirimkan, maka MySQL Server akan mengembalikan nilai yang merupakan hasil dari perintah yang dieksekusi tersebut. Hasilnya ditampung dalam variabel $result tersebut. Untuk perintah INSERT, UPDATE, & DELETE hasil yang dikembalikan adalah status eksekusi perintah (sukses tidaknya perintah tersebut ketika dieksekusi). Khusus untuk perintah SELECT hasil yang dimasukkan ke dalam variabel $result adalah data yang tadi diminta dalam $query. Perintah-perintah PHP yang biasa digunakan untuk mengolah data yang sukses diambil dari basis data antara lain adalah : • mysql fetch row : digunakan untuk memetakan data hasil menjadi sebuah barisan yang dilengkapi dengan nomor untuk tiap data. • mysql num rows : digunakan untuk mengetahui jumlah baris dalam tabel yang ‘dipengaruhi’ oleh perintah SQL tadi. • mysql num fields : digunakan untuk mengetahui jumlah kolom dalam tabel yang ‘dipengaruhi’ oleh perintah SQL tadi. • mysql fetch array : digunakan untuk memasukkan data dari tiap kolom basis data ke dalam beberapa variabel.

Laporan Tugas Akhir

35

Bab 3 PERANCANGAN & REALISASI SISTEM Pembahasan mengenai proses perancangan sistem secara keseluruhan dan proses perancangan basis data yang digunakan dalam Sistem Resep Elektronik merupakan salah satu inti dari Bab 3 ini. Proses realisasi dari hasil rancangan tersebut juga akan diuraikan dalam Bab 3 ini.

3.1 3.1.1

Analisis Kebutuhan Sistem Administrasi Puskesmas

Sistem administrasi yang dibutuhkan oleh Puskesmas adalah sistem yang memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Mencatat dan menyimpan semua kartu berobat pasien. Dengan bantuan perangkat lunak, Puskesmas ingin meminimalisir jumlah media kartu pasien (dalam bentuk kertas-kertas) dan media penyimpanannya (dalam bentuk lemari arsip). 2. Memiliki kemampuan pencarian kartu berobat pasien dengan cepat. Saat ini semua kartu berobat masih berupa kertas sehingga untuk mencari sebuah kartu pasien dibutuhkan waktu cukup lama mengingat jumlah kartu yang demikian banyak. Dengan bantuan perangkat lunak proses pencarian kartu tersebut menjadi lebih cepat sehingga proses pelayanan pasien dapat semakin ditingkatkan. 3. Mencatat data obat yang diberikan oleh Dinas Kesehatan dan mencatat setiap penggunaan obat tersebut. 4. Membuat laporan data penyakit yang paling sering terjadi dalam wilayah kerja Puskesmas. Laporan ini disebut Laporan LB1. Laporan ini harus dilaporkan kepada Dinas Kesehatan setiap bulan. Laporan Tugas Akhir

36

3.1 Analisis

5. Membuat laporan data pemakaian obat. Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan tersebut di atas, maka ditentukan deskripsi umum dari perangkat lunak yang akan dibangun.

3.1.2

Deskripsi Umum Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang akan dibangun ini akan diberi nama Sistem Resep Elektronik. Sistem Resep Elektronik ini adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan sebagai sistem administrasi Puskesmas. Ada 3 fungsi dasar dari perangkat lunak ini yaitu : 1. Membuat dan menyimpan kartu berobat pasien. Pencatatan kartu berobat pasien dilakukan dengan Sistem Resep Elektronik ini, untuk kemudian disimpan di dalam basis data program. Kartu berobat yang disimpan dalam basis data berisi antara lain data diri pasien dan catatan medis pasien yang bersangkutan. 2. Membuat dan menyimpan resep yang dibuat dokter. Dengan menggunakan Sistem Resep Elektronik ini, dokter mencatat hasil pemeriksaan medis dan menuliskan resep untuk pasiennya. Program akan menyimpan catatan medis dan resep tersebut ke dalam basis data program. Resep yang disimpan di dalam basis data tersebut akan diakses oleh petugas farmasi Puskesmas untuk menyediakan obat yang diminta dokter. 3. Mencatat data keluar masuknya obat dari dan ke luar Puskesmas. Data obat yang masuk dan yang keluar dari Puskesmas akan dicatat semuanya, sehingga Puskesmas akan memiliki catatan yang akurat mengenai penggunaan obat yang sudah diberikan Dinas Kesehatan. Selain fungsi-fungsi dasar tersebut, Sistem Resep Elektronik dilengkapi dengan fungsi lain yaitu pembuatan laporan (laporan pemakaian obat dan laporan data penyakit yang paling sering terjadi), fungsi pencarian data pasien (baik kartu berobatnya maupun resep milik pasien tersebut), dan fungsi pencetakan resep. Program ini dirancang untuk diimplementasikan pada jaringan komputer Puskesmas. Sistem jaringan yang digunakan adalah sistem client-server. Satu komputer yang digunakan sebagai server adalah komputer di bagian pendaftaran, sementara komputer di ruang dokter dan ruang farmasi bertindak sebagai client.

3.1.3

Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak

Perangkat lunak Sistem Resep Elektronik ini diharapkan dapat membantu Puskesmas dalam masalah administrasinya. Beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pengembangan perangkat lunak ini antara lain : Laporan Tugas Akhir

37

3.1 Analisis

1. Membuat proses pencatatan kartu pasien yang lebih akurat (menghindari pencatatan ganda untuk pasien yang sama). 2. Membuat proses pencarian kartu pasien yang cepat. 3. Membuat proses pencatatan rekaman data medis pasien yang lebih akurat. Rekaman data medis pasien meliputi catatan pemeriksaan (diagnosis, anamnesa) dan catatan resep yang diberikan. 4. Membuat proses pembuatan laporan menjadi lebih cepat dan akurat. Dengan pencatatan data yang akurat tentunya akan menghasilkan laporan yang akurat pula.

3.1.4

Masukan dan Keluaran Perangkat Lunak

Masukan data Sistem Resep Elektronik ini antara lain adalah data diri pasien, data obat yang diberikan Dinas Kesehatan kepada Puskesmas, data resep yang diberikan dokter kepada pasiennya, dan data pemeriksaan yang dilakukan dokter. Yang menjadi keluaran dari perangkat lunak ini adalah rekaman data medis pasien (data pemeriksaan dan data resep yang diberikan), laporan penggunaan obat, laporan data penyakit terbanyak, dan resep versi cetak.

3.1.5

Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Perangkat Lunak

Beberapa fungsi utama yang dibutuhkan dari Sistem Resep Elektronik ini antara lain adalah : 1. Menyediakan fasilitas pembuatan kartu pasien dan penyimpannya ke dalam basis data. 2. Menyediakan fasilitas pembuatan resep dan catatan medis pasien serta menyimpannya ke dalam basis data. 3. Menyediakan fasilitas penyimpanan data obat-obatan. 4. Memiliki kemampuan penghitungan data obat yang terpakai sesuai jumlah dosis yang ada dalam resep. 5. Memiliki kemampuan pencarian arsip baik kartu berobat maupun resep. 6. Membuat laporan pemakaian obat dan laporan data penyakit yang paling sering terjadi. Laporan dibuat menurut periode laporan yang diminta oleh pembuat laporan. Fungsi-fungsi tersebut merupakan kebutuhan fungsional dasar yang harus dipenuhi dalam pembangunan perangkat lunak ini. Kebutuhan-kebutuhan fungsional dasar tersebut dijabarkan secara lebih rinci dalam Tabel 3.1.

Laporan Tugas Akhir

38

3.1 Analisis

Tabel 3.1: Kebutuhan Dasar Perangkat Lunak Fungsi Masukan Proses

Keluaran Fungsi Masukan Proses

Keluaran Fungsi Masukan Proses

Keluaran Fungsi Masukan Proses

Keluaran Fungsi Masukan Proses

Keluaran Fungsi Masukan Proses

Keluaran

Fasilitas Pembuatan Kartu Pasien Data diri pasien Petugas pendaftaran memasukkan data diri pasien ke dalam form pembuatan kartu berobat pasien, kemudian program akan menyimpannya ke dalam basis data. Kartu berobat pasien Fasilitas Pembuatan Resep Nomor pasien, data pemeriksaan, jenis obat, dan dosis obat. Dokter mengisi form kirim resep dengan data pemeriksaan, jenis obat yang diberikan, dan dosisnya; kemudian program akan menyimpannya ke dalam basis data Resep pasien Fasilitas Pencatatan Data Obat Nama obat, satuan obat, jumlah obat. Petugas farmasi memasukkan data-data obat ke dalam form tambah obat; kemudian program akan menyimpannya ke dalam basis data Catatan stok obat-obatan Menghitung Sisa Obat Dosis obat, stok obat. Program mengurangi data jumlah stok obat dengan jumlah obat yang dikeluarkan oleh petugas farmasi sejumlah dosis obat tersebut. Jumlah stok obat yang update Mencari Arsip Resep/Kartu Pasien Nomor pasien, atau nama pasien, atau tanggal periksa. Program mencari arsip kartu pasien/resep pasien menurut kata kunci pencarian yang berupa nomor/nama pasien atau tanggal resep. Arsip yang dicari (kartu berobat/resep) Membuat Laporan Tanggal/bulan periode laporan. Pegawai Puskesmas menentukan periode laporan kemudian program akan mencetak laporan (baik laporan obat/laporan LB1) dalam format Excel. Laporan (laporan obat/laporan LB1) dalam format Excel

Laporan Tugas Akhir

39

3.2 Perancangan Sistem

3.1.6

Spesifikasi Kebutuhan Non Fungsional Perangkat Lunak

Perangkat lunak ini memiliki beberapa kebutuhan non fungsional yang harus dipenuhi dalam proses pembangunannya antara lain adalah : • Antarmuka berbasis grafis (graphical user interface). • Aplikasi yang mudah digunakan (user friendly). • Menggunakan bahasa Indonesia dalam realisasi aplikasinya.

3.2

Perancangan Sistem

3.2.1

Pendefinisian Pengguna

Secara umum Sistem Resep Elektronik ini dibuat untuk digunakan oleh pegawai di sebuah Puskesmas. Ada 4 golongan pengguna Sistem Resep Elektronik ini di dalam sebuah Puskesmas, yaitu : 1. Dokter. Dokter boleh menggunakan fasilitas pengiriman resep dalam Program Resep Eletronik, boleh mengakses data-data pasien, dan hanya boleh melihat data stok obat. Dokter tidak diijinkan menambah data jenis obat atau menambah data jumlah obat yang ada. 2. Pegawai farmasi. Pegawai farmasi berhak secara penuh untuk mengakses data obat-obatan dan melakukan perubahan terhadap data-data tersebut (misalnya menambah data jenis obat atau menambah data jumlah jenis obat tertentu) dan juga berhak mengakses arsip resep serta melakukan perubahan terhadap status resep tersebut (status resep menjadi tanda apakah sebuah resep sudah dilayani atau belum). Pegawai farmasi tidak boleh mengakses fasilitas pengiriman resep. 3. Pegawai administrasi umum. Pegawai administrasi ini memiliki hak untuk mengakses fasilitas pembuatan dan pencarian kartu pasien. 4. Admin adalah pengguna Sistem Resep Elektronik yang memiliki hak untuk menambah/menghapus data pengguna program, menambah master data. Master data misalnya data puskesmas, data jenis penyakit, data jenis anamnesa. Admin juga berhak membuat backup isi basis data. Admin program ini salah satunya adalah kepala Puskesmas.

3.2.2

Diagram Blok Sistem

Diagram blok umum dari sistem yang akan dibangun ini ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Laporan Tugas Akhir

40

3.2 Perancangan Sistem

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Pasien yang datang ke Puskesmas mendaftarkan diri ke bagian pendaftaran. Petugas di bagian pendaftaran melakukan pemeriksaan ke dalam basis data untuk mengetahui apakah pasien tersebut sudah memiliki kartu berobat. Pencarian ke dalam basis data dilakukan dengan menggunakan kata kunci pencarian berupa nama pasien atau nomor pasien tersebut. Jika kartu pasien tersebut tidak ada di dalam basis data, petugas pendaftaran membuat kartu pasien baru. Data pasien dimasukkan ke dalam basis data dengan menggunakan Sistem Resep Elektronik. Selanjutnya pasien menunggu giliran periksa. Saat tiba gilirannya, pasien masuk ke ruang dokter. Dokter memeriksa catatan medis pasien tersebut apabila pasien sudah pernah memeriksakan diri ke Puskesmas. Setelah memeriksa pasien, dokter membuat resep (memilih obat yang akan diberikan dan dosisnya) dengan menggunakan Sistem Resep Elektronik pada fitur pengiriman resepnya. Semua data pemeriksaan (diagnosis, anamnesa, denyut nadi, tekanan darah, pemeriksaan fisik) dituliskan juga ke dalam field yang bersesuaian di halaman kirim resep Sistem Resep Elektronik. Setelah semua data dimasukkan, dokter menyimpan resep tersebut ke dalam basis data. Proses pemeriksaan selesai, pasien yang bersangkutan meninggalkan ruang pemeriksaan menuju ruang pengambilan obat.

Laporan Tugas Akhir

41

3.2 Perancangan Sistem

Pegawai farmasi di bagian obat memeriksa arsip resep dengan menggunakan Sistem Resep Elektronik. Petugas farmasi dapat memilih resep yang akan ditampilkan. Resep dapat ditampilkan berdasarkan nomor resep atau tanggal resepnya. Setelah membaca resep yang dikirimkan dokter, petugas farmasi dapat menjalankan tugasnya untuk menyiapkan obat yang diminta dalam resep tersebut. Setelah semua obat disediakan, petugas farmasi mengubah status resep tersebut. Saat status resep diubah, Sistem Resep Elektronik akan secara otomatis mengupdate data stok obat (mengurangi stok yang ada dengan jumlah dosis obat yang diberikan). Dengan demikian, data stok obat akan selalu update. Sistem Resep Elektronik ini dirancang untuk digunakan pada sebuah jaringan komputer client-server. Program hanya diinstal pada komputer server, semua komputer client terhubung ke server dengan menggunakan hub. Oleh sebab itu, semua proses dilakukan di sisi server. Pengguna program di sisi client mengakses program ini dengan menggunakan browser internet.

3.2.3

Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi

Pemodelan fungsional dilakukan dengan merancang aliran data dan proses-proses yang tergabung di dalamnya. Untuk menggambarkan model aliran data tersebut digunakan Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram/DFD). Data Flow Diagram adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output [12]. DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal. DFD tingkat 0 (dikenal pula dengan nama Diagram Konteks) merupakan model sistem yang paling dasar, DFD tingkat 0 merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah lingkaran (“bubble”) tunggal dengan data input dan output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Diagram konteks pada Gambar 3.2 menunjukkan aliran informasi paling dasar dalam Sistem Resep Elektronik. Ada 4 entitas eksternal (yang digambarkan dengan bentuk persegi) yang berinteraksi dengan sistem yaitu : dokter, petugas pendaftaran, petugas farmasi, dan administrator. Masing-masing entitas eksternal tersebut memproduksi informasi untuk digunakan oleh sistem dan mengkonsumsi informasi yang dihasilkan oleh sistem. Gambar anak panah yang diberi label merepresentasikan objek data atau hirarki tipe objek data [12]. Contohnya anak panah dengan label membuat dan menyimpan kartu pasien, merepresentasikan objek data yaitu data-data dalam kartu pasien.

Laporan Tugas Akhir

42

3.2 Perancangan Sistem

Gambar 3.2. Diagram Konteks Diagram konteks dapat diuraikan ke dalam bentuk DFD tingkat 1. Setiap proses yang direpresentasikan pada tingkat 1 merupakan subfungsi dari seluruh sistem yang digambarkan dalam model konteks. Proses digambarkan dengan sebuah lingkaran yang diberi label dan diberi nomor; proses menggambarkan transformasi yang diaplikasikan ke data dan mengubah data tersebut dengan berbagai cara [12]. DFD tingkat 1 dari Sistem Resep Elektronik ditunjukkan pada Gambar 3.3. Ada 12 proses yang digambarkan dalam DFD tingkat 1 Sistem Resep Elektronik tersebut yaitu : 1). Pencarian Kartu Pasien; 2). Pembuatan Kartu Pasien Baru; 3). Membaca Catatan Medis Pasien; 4). Membuat Resep; 5). Membaca Resep; 6). Menyiapkan Resep; 7). Membuat Laporan Obat; 8). Menambah Data Jenis/Jumlah Obat; 9). Membuat User Baru; 10). Menambah Data Jenis Anamnesa/Penyakit/Data Puskesmas; 11). Membuat Laporan LB1; 12). Autentifikasi. Nomor pada masing-masing proses tidak mewakili urutan kejadian/urutan kepentingan dari masing-masing proses. Selain entitas eksternal yang digambarkan dengan persegi dan proses yang digambarkan dengan lingkaran, dalam DFD tingkat 1 tersebut ada pula gambar media penyimpanan data yang digambarkan

Laporan Tugas Akhir

43

3.2 Perancangan Sistem

dengan garis ganda yang dilengkapi dengan label.

Gambar 3.3. DFD level 1 Masing-masing proses tersebut akan dijelaskan dalam Process Specification pada subbab 3.2.4.

3.2.4

Process Specification (PSPEC)

Proses-proses yang digambarkan dalam DFD tingkat 1 tersebut dilakukan di komputer server.

Laporan Tugas Akhir

44

3.2 Perancangan Sistem

Proses 1 : Pencarian Kartu Pasien Proses pencarian kartu pasien dilakukan dengan memasukkan kata kunci (keyword ) ke dalam form pencarian kartu pasien. Kata kunci yang dapat digunakan untuk mencari kartu pasien ada 3 macam yaitu a). nama pasien, b). nomor kartu pasien, dan c). kombinasi nama & nomor kartu. Algoritma pencarian kartu pasien adalah sebagai berikut : if(nama pasien = 0) then if(nomor kartu = 0) then tampilkan peringatan : kata kunci pencarian masih kosong else cek data dari tabel pasien yang memiliki nomor kartu tsb. tampilkan data-data pasien tsb. else if(nomor kartu = 0) then cari data dari tabel pasien yang memiliki nama pasien tsb. tampilkan data-data pasien tsb. else cari data dari tabel pasien yang memiliki nama pasien DAN nomor kartu tsb. tampilkan data-data pasien tsb.

Proses 2 : Pembuatan Kartu Pasien Baru Proses pembuatan kartu pasien baru dilakukan jika pasien belum memiliki kartu pasien. Proses ini dapat diuraikan lagi dalam menjadi beberapa proses, hal ini ditunjukkan dalam Diagram Aliran Data tingkat 2 (DFD level 2) seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. DFD level 2 Proses Pembuatan Kartu Pasien Baru

Laporan Tugas Akhir

45

3.2 Perancangan Sistem

Proses pembuatan kartu pasien dilakukan dengan mengisi form pembuatan kartu pasien baru. Setelah user mengisi semua kolom pada form tersebut, program akan menampilkan kartu pasien untuk diperiksa lagi oleh user. Jika semua data sudah benar, user bisa memilih untuk menyimpan kartu pasien tersebut ke dalam basis data. Jika masih ada data yang perlu diubah, user bisa kembali mengedit data-data tersebut pada form pembuatan kartu pasien. Proses 3 : Membaca Catatan Medis Pasien Proses membaca catatan medis menampilkan data medis pasien yang dikehendaki oleh dokter. Prinsipnya sama seperti proses pencarian kartu pasien. Dokter bisa memilih pencarian data medis pasien berdasarkan nama pasien, atau berdasarkan nomor kartu pasien, atau berdasarkan kombinasi nama pasien dan nomor kartu pasien. Algoritma pencarian data medis pasien sama seperti algoritma pencarian kartu pasien. Yang membedakan hanya tabel yang dirujuk, pada proses ini yang dirujuk adalah tabel data pemeriksaan pasien. Berikut adalah algoritma yang digunakan untuk mencari catatan medis pasien : if(nama pasien = 0) then if(nomor kartu = 0) then tampilkan peringatan : kata kunci pencarian masih kosong else cek data pemeriksan dari tabel pemeriksaan dengan nomor kartu tsb. tampilkan data-data pemeriksan pasien tsb. else if(nomor kartu = 0) then cari data pemeriksan dari tabel pemeriksaan dengan nama pasien tsb. tampilkan data-data pemeriksan pasien tsb. else cari data pemeriksan dari tabel pemeriksan dengan nama pasien DAN nomor kartu tsb. tampilkan data-data pemeriksan pasien tsb.

Proses 4 : Membuat Resep Proses pembuatan resep hanya bisa digunakan oleh dokter. Proses ini cara kerjanya mirip dengan cara kerja proses pembuatan kartu pasien. Diagram Aliran Data tingkat 2 dari proses membuat resep ditampilkan pada Gambar 3.5. Dokter mengisi form pengiriman resep. Form tersebut isinya secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu data pemeriksaan pasien dan resep itu sendiri (daftar obat & dosisnya). Dalam form pengiriman resep tersebut dokter dapat mengetahui obat apa saja yang ada di bagian farmasi dan berapa jumlah stoknya. Laporan Tugas Akhir

46

3.2 Perancangan Sistem

Gambar 3.5. DFD level 2 Proses Membuat Resep Setelah mengisi semua kolom, program akan menampilkan semua data yang dimasukkan dokter. Dokter bisa memilih untuk mengoreksi kembali data tersebut atau tidak. Jika semua data sudah benar dokter bisa memilih untuk menyimpan resep tersebut. Program akan menyimpan data resep (obat & dosisnya) ke dalam tabel resep dan menyimpan data hasil pemeriksaan pasien ke dalam tabel pemeriksaan. Proses 5 : Membaca Resep Proses membaca resep terdiri atas proses pencarian arsip dan proses penampilan dari hasil pencarian resep tersebut. Pencarian bisa dilakukan dengan kata kunci pencarian berupa nama pasien, nomor kartu pasien, atau kombinasi nama dan nomor kartu pasien. Pencarian resep juga bisa dilakukan menurut tanggal resepnya. Algoritma yang digunakan adalah seperti berikut : if(tanggal sekarang=0) then if(nama pasien = 0) then if(nomor kartu = 0) then tampilkan peringatan : kata kunci pencarian masih kosong else cek resep dari tabel resep dengan nomor kartu tsb. tampilkan resep pasien tsb. else if(nomor kartu = 0) then cari resep dari tabel resep dengan nama pasien tsb. tampilkan resep pasien tsb. else

Laporan Tugas Akhir

47

3.2 Perancangan Sistem

cari resep dari tabel resep dengan nama pasien DAN nomor kartu tsb. tampilkan resep pasien tsb. else cek resep dari tabel resep yang tanggalnya = tanggal sekarang tampilkan resep pasien tersebut.

Proses 6 : Menyiapkan Resep Proses menyiapkan resep terdiri dari proses penggantian status resep dan proses pengubahan data stok obat. Algoritma dari proses menyiapkan resep adalah sebagai berikut : if (stok stok = status else status daftar

obat>dosis) then stok-dosis resep = sudah dilayani resep tidak diganti obat masuk ke daftar tunggu resep

Petugas farmasi membaca resep terlebih dahulu. Setelah dia menyiapkan obat yang ditulis dalam resep, program akan menghitung stok obat dikurangi dengan jumlah obat yang dikeluarkan. Jika stok mencukupi dosis yang diminta, stok obat akan dikurangi dengan dosis/jumlah obat yang dikeluarkan. Kemudian program akan mengganti status resep tersebut menjadi sudah dilayani. Jika stok tidak mencukupi, status obat tidak diganti dan daftar obat dimasukkan ke dalam daftar tunggu resep (yang harus dilayani jika stok sudah mencukupi). Proses 7 : Membuat Laporan Obat Proses membuat laporan obat dilakukan dengan memasukkan periode laporan (tanggal awal s.d. tanggal akhir laporan). Program akan mencari ke dalam basis data tabel obat untuk menentukan jumlah obat yang masuk dan keluar dalam periode tersebut. Program juga akan memeriksa stok obat pada saat laporan dibuat. Laporan obat ini akan dibuat dalam format Microsoft Excel (*.xls). Laporan akan berisi data kode obat, nama obat, jumlah obat yang masuk dan keluar dalam periode tersebut, dan jumlah stok obat pada saat laporan obat tersebut dibuat. Proses 8 : Menambah Data Jenis/Jumlah Obat Algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut : if(jenis ON) then user mengisi nama obat baru

Laporan Tugas Akhir

48

3.2 Perancangan Sistem

periksa nama obat baru dalam tabel obat if(nama obat sudah ada) tampilkan peringatan : obat sudah ada else simpan nama obat dalam tabel obat elseif(jumlah ON) user mengisi jumlah obat jenis tertentu cek stok obat tsb saat ini jumlahkan stok dengan jumlah yang dimasukkan tampilkan pesan : stok sukses diupdate

Proses penambahan jenis/jumlah obat hanya bisa dilakukan oleh pegawai farmasi. Jika yang dipilih adalah proses penambahan jenis, user mengisi form penambahan jenis obat baru. Setelah mengisi nama obat, program akan memeriksa apakah nama obat tersebut sudah ada dalam tabel obat. Jika sudah ada nama obat tersebut dalam tabel obat, program tidak akan menyimpan data tersebut dan akan menampilkan peringatan bahwa sudah ada data dalam basis data yang sama seperti yang baru ditambahkan. Jika nama obat tersebut belum ada dalam basis data, program akan menyimpan nama obat tersebut. Jika yang dipilih adalah proses penambahan jumlah obat, user mengisi form penambahan jumlah obat. User memilih jenis obat yang akan ditambah jumlahnya lalu mengisi form dengan jumlah yang akan ditambahkan. Program akan menambahkan jumlah tersebut dengan stok yang ada. Proses 9 : Membuat User Baru Proses membuat user baru hanya bisa dilakukan oleh admin. Mula-mula admin mengisi form pembuatan user baru. Form tersebut isinya antara lain data diri user (nama, alamat, dll), hak akses, username, dan password. Setelah semua kolom diisi program akan memeriksa apakah ada data-data yang sudah ada di dalam basis data. Data yang tidak boleh sama dengan data yang tersimpan dalam basis data antara lain nama user, username, NIP. Hal tersebut untuk menghindari identitas ganda dari seorang user. Jika semua data sudah benar dan tidak ada data ganda program akan menyimpan data-data tersebut sebagai user baru dan akan memberikan pesan bahwa user baru sukses terbentuk. Algoritma untuk menambah user baru adalah sebagai berikut : admin mengisi form pembuatan user baru terima data-data dari form pembuatan user baru bandingkan data tersebut dengan isi tabel user if(ada data sama) tampilkan peringatan : data ada yang sama, koreksi lagi tampilkan form pembuatan user baru lagi else simpan data user baru

Laporan Tugas Akhir

49

3.2 Perancangan Sistem

tampilkan pesan : user baru sukses dibuat

Proses 10 : Menambah Data Penyakit/Anamnesa/Data Puskesmas Proses penambahan master data (data penyakit,anamnesa, dan data Puskesmas) hanya bisa dilakukan oleh admin. Admin bisa memilih data apa yang ingin ditambahkan. Jika admin akan menambah data jenis penyakit, program akan menampilkan form penambahan data penyakit. Jika admin akan menambah data jenis anamnesa, program akan menampilkan form penambahan data anamnesa. Jika admin akan menambah data Puskesmas, program akan menampilkan form penambahan data Puskesmas. Ada kesamaan algoritma dari ketiga form tersebut. Ketiganya akan memeriksa tabel yang bersangkutan terlebih dahulu sebelum menambahkan data. Jika data sudah ada dalam tabel, maka program akan menampilkan peringatan dan tidak akan menyimpan data tersebut. Sebaliknya, jika program tidak menemukan data yang sama maka program akan menyimpannya ke dalam tabel yang bersesuaian. Algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut : if(tambah data penyakit ON) then user mengisi nama jenis penyakit periksa nama jenis penyakit baru dalam tabel penyakit if(jenis penyakit sudah ada) tampilkan peringatan : jenis penyakit sudah ada else simpan jenis penyakit dalam tabel penyakit elseif(tambah data anamnesa ON) user mengisi nama jenis anamnesa periksa nama jenis anamnesa baru dalam tabel anamnesa if(jenis anamnesa sudah ada) tampilkan peringatan : jenis anamnesa sudah ada else simpan jenis anamnesa dalam tabel anamnesa elseif(tambah data Puskesmas ON) user mengisi data Puskesmas cek data Puskesmas dalam tabel Puskesmas if(data Puskesmas sudah ada) tampilkan peringatan : data Puskesmas sudah ada else simpan data Puskesmas dalam tabel Puskesmas

Proses 11 : Membuat Laporan LB1 Laporan LB1 adalah laporan yang berisi data jumlah kasus penyakit yang dilaporkan terjadi dalam wilayah kerja Puskesmas yang bersangkutan dalam setiap periode 1 bulanan. Laporan berisi periode laporan, data kode penyakit, nama Laporan Tugas Akhir

50

3.2 Perancangan Sistem

penyakit, kategori penyakit, dan jumlah kasus yang terjadi per kategori umur pasien. Algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut : terima periode yang dimasukkan user ambil semua data penyakit dari tabel penyakit while(kode data penyakit diterima) while(kategori umur) hitung jumlah penyakit dari tabel pemeriksaan yang tanggal periksanya di antara periode laporan dan umur pasien termasuk ketegori umur tambahkan hasilnya ke dalam laporan end while end while cetak laporan

User mula-mula menentukan periode laporan (nama bulan & tahun). Program kemudian memeriksa tabel penyakit. Untuk setiap kode nama penyakit yang ditemukan dalam tabel penyakit, program memeriksa tabel data pemeriksaan pasien. Program mencari penyakit yang dilaporkan dalam tabel pemeriksaan tersebut dengan syarat tanggal periksa harus dalam periode laporan dan umur pasien berada dalam kategori umur. Laporan LB1 dicetak dalam format Microsoft Excel (*.xls). Proses 12 : Autentifikasi Setiap user harus melakukan login sebelum masuk ke dalam Sistem Resep Elektronik. Proses login ini adalah suatu cara untuk melakukan autentifikasi dari user yang bersangkutan. Diagram Aliran Data tingkat 2 untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6. DFD level 2 Proses Autentifikasi

Laporan Tugas Akhir

51

3.3 Perancangan Basis Data

Proses autentifikasi tersebut mula-mula dilakukan dengan meminta user memasukkan username dan password yang dimilikinya. Program akan melakukan pemeriksaan ke dalam basis data untuk menentukan apakah username dan password yang dimasukkan sudah terdaftar dan untuk menentukan apakah pasangan username dan password tersebut cocok. Algoritma untuk melakukan autentifikasi adalah sebagai berikut : if(username sudah diisi) then if(password sudah diisi) then cek kolom username tabel pengguna yang memiliki baris = username if(baris ditemukan) then cek kolom password pada baris tersebut if(kolom password = password) then cek hak akses user buka halaman utama program else tampilkan peringatan : password salah else tampilkan peringatan : username tidak terdaftar else tampilkan peringatan : password belum diisi else tampilkan peringatan : username belum diisi

3.3 3.3.1

Perancangan Basis Data Entity Relationship Diagram

Untuk memodelkan data yang terlibat dalam Sistem Resep Elektronik digunakan Diagram Hubungan Entitas (entity relationship diagram) atau biasa disingkat ERD. Gambar ERD Sistem Resep Elektronik ditunjukkan pada Gambar 3.7. Ada 3 komponen utama dalam diagram hubungan entitas tersebut yaitu objek data, atribut objek data, dan hubungan antar objek data. Objek data adalah representasi dari hampir semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Atribut merupakan properti/sifat-sifat dari objek data. Objek data digambarkan dengan bentuk persegi, atribut dari objek data digambarkan dengan bentuk elips, dan hubungan antar objek data digambarkan dengan bentuk belah ketupat.

Laporan Tugas Akhir

52

3.3 Perancangan Basis Data

Gambar 3.7. Diagram Hubungan Entitas

Laporan Tugas Akhir

53

3.3 Perancangan Basis Data

Dalam diagram hubungan entitas tersebut menunjukkan bahwa sistem Resep Elektronik memiliki 11 entitas yang terlibat di dalamnya, yaitu a). puskesmas; b). pengguna; c). admin; d). farmasi; e). dokter; f). data pemeriksaan; g). obat; h). obat masuk; i). obat keluar; j). resep; dan k). pasien. Entitas pengguna memiliki 3 golongan yaitu dokter, farmasi, dan admin. Entitas obat memiliki 2 golongan yaitu obat masuk dan obat keluar. Hubungan kardinalitas yang terjadi antara entitas-entitas di atas ditunjukkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2: Hubungan Kardinalitas Antar Entitas No. 1

Entitas I dokter

Entitas II pasien

Hubungan 1: N

2

dokter

resep

1: N

3

dokter

data pemeriksaan

1: N

4

farmasi

resep

1: N

5

farmasi

obat

N:N

6

admin

pengguna

1: N

7

puskesmas

pengguna

1: N

8

pasien

resep

1: N

3.3.2

Keterangan seorang dokter dapat memeriksa lebih dari 1 pasien & seorang pasien hanya diperiksa oleh seorang dokter seorang dokter dapat menulis lebih dari 1 resep & sebuah resep hanya ditulis oleh seorang dokter seorang dokter dapat menulis banyak data pemeriksaan & suatu data pemeriksaan hanya ditulis oleh seorang dokter seorang petugas farmasi dapat menyiapkan lebih dari 1 resep beberapa petugas farmasi dapat menambah banyak data obat seorang admin dapat menambah/mengurangi banyak data pengguna sebuah puskesmas dapat memiliki banyak pengguna program seorang pasien dapat memiliki banyak resep & sebuah resep adalah milik 1 orang

Normalisasi

Hasil proses normalisasi ketiga dari tabel-tabel yang akan digunakan dalam Sistem Resep Elektronik ditampilkan pada Gambar 3.8, 3.9, dan 3.10.

Laporan Tugas Akhir

54

3.3 Perancangan Basis Data

Gambar 3.8. Tabel-Tabel Ternormalisasi

Laporan Tugas Akhir

55

3.3 Perancangan Basis Data

Gambar 3.9. Tabel-Tabel Ternormalisasi..(lanjutan)

Laporan Tugas Akhir

56

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

Gambar 3.10. Tabel-Tabel Ternormalisasi..(lanjutan) Tanda 1 bintang pada gambar di atas menunjukkan kunci utama (primary key) sedangkan tanda 2 bintang menyatakan kunci asing (foreign key). Struktur tabel secara lengkap yang digunakan dalam program ini dituliskan pada lampiran A.

3.4

Realisasi Perangkat Lunak

Sistem Resep Elektronik telah direalisasikan dalam bentuk perangkat lunak berbasis web. Program ini memiliki beberapa menu dan submenu yang bertujuan memenuhi kebutuhan user seperti yang dituliskan pada subbab 3.1.5. Perangkat lunak Sistem Resep Elektronik ini memiliki menu, submenu beserta fungsinya yaitu : 1. Menu Kartu Pasien, yang terdiri atas sub menu : (a) Pembuatan Kartu Berobat Pasien (b) Pencarian Kartu Berobat Pasien (c) Melihat Semua Kartu Berobat Pasien Laporan Tugas Akhir

57

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

(d) Melihat Data Jumlah Pasien Per Hari (e) Mencetak Kartu Pasien 2. Menu Cari Pasien dengan sub menu : (a) Membuat Laporan Harian Data Pemeriksaan Yang Dibuat Tiap Dokter 3. Menu Kirim Resep 4. Menu Lihat Resep, yang didalamnya terdapat sub menu Cetak Resep 5. Menu Stok Obat, yang terdiri atas sub menu : (a) Menambah Jenis Obat (b) Menambah Jumlah Obat (c) Menambah Jumlah Puyer (d) Melihat Stok Obat (e) Melihat Obat Yang Paling Dibutuhkan 6. Menu Ganti Password 7. Menu Laporan, yang terdiri atas sub menu : (a) Pembuatan Laporan Obat (b) Pembuatan Laporan LB1 (c) Laporan Obat Versi Web 8. Menu Master, yang terdiri atas sub menu : (a) Menambah User Baru (b) Menambah Data Puskesmas (c) Menambah Data Penyakit (d) Menambah Data Anamnesa (e) Menghapus Data user 9. Menu Bantuan 10. Menu Backup Masing-masing menu di atas memiliki diagram alir (flow chart) perangkat lunak yang berbeda-beda. Pada beberapa subbab berikut akan diuraikan masingmasing menu berikut flow chart-nya. Tampilan antarmuka dari masing-masing menu bisa dilihat pada Lampiran B. Laporan Tugas Akhir

58

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

3.4.1

Menu Kartu Pasien

Diagram alir menu Kartu Pasien ditunjukkan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11. Diagram Alir Menu Kartu Pasien Ketika ada pasien datang mendaftar, petugas pendaftaran di Puskesmas mulaLaporan Tugas Akhir

59

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

mula memeriksa dulu ke dalam basis data untuk melihat apakah pasien sudah memiliki kartu berobat pasien atau belum. Jika pasien baru pernah memeriksakan diri ke Puskesmas tersebut, petugas pendaftaran langsung membuatkan kartu berobat yang baru. Pada menu Kartu Pasien terdapat pilihan untuk mencari kartu pasien berdasarkan nama pasien, atau nomor pasien, atau kombinasi nama dan nomor kartu pasien. Pada sub menu Pembuatan Kartu Berobat Pasien, petugas mengisi form data pasien. Yang diisikan adalah nama, kategori pasien, jenis kelamin, tanggal lahir, umur pasien saat mendaftar, golongan darah, alamat, kota, telepon, agama, pekerjaan, dan keterangan lain-lain. Setelah form data pasien tersebut diisi lengkap, petugas dapat melihat terlebih dulu isi kartu berobat. Petugas dapat memilih langsung menyimpan kartu berobat pasien tersebut atau melakukan pengubahan isi datanya baru kemudian menyimpannya ke dalam basis data. Pada menu Kartu Pasien juga disediakan fitur untuk melakukan perhitungan jumlah pasien yang mendaftar setiap harinya. Dengan sub menu ini, petugas bisa dengan mudah mengetahui berapa jumlah pasien yang memeriksakan diri pada hari tertentu, berapa pasien dari masing-masing kategori pasien, berapa pasien dari masing-masing kelurahan dalam wilayah kerja Puskesmas, dan berapa banyak karcis yang terjual setiap harinya. Petugas dapat juga mencetak laporan banyaknya pasien yang memeriksakan diri dan banyaknya pendapatan yang diperoleh Puskesmas dari penjualan karcis periksa. Laporan ini dirancang untuk dicetak tiap bulan. Menu Kartu Pasien dilengkapi dengan sub menu Cetak Kartu Pasien. Kartu pasien yang dimaksud adalah kartu pasien yang dibawa pulang oleh pasien. Format kartu siap cetak tersebut adalah dalam format *.pdf.

3.4.2

Menu Cari Pasien

Menu Cari Pasien digunakan untuk mencari catatan medis milik pasien. Dokter dapat menggunakan menu ini untuk mengetahui catatan medis pasien yang diperiksanya. Hasil pencarian yang ditampilkan adalah data diri pasien (isi dari kartu berobat) dan data pemeriksaan. Data pemeriksaan yang dapat diketahui dokter antara lain kapan terakhir kali pasien memeriksakan diri, apa sakit yang dialami (diagnosa, anamnesa, tekanan darah, denyut nadi), siapa dokter yang memeriksa, dan pemeriksaan fisik apa yang diberikan. Dokter dapat mencari data pemeriksaan pasien dengan 3 macam kata kunci pencarian yaitu nama pasien, nomor kartu pasien, dan kombinasi nama dan nomor kartu pasien. Pada halaman hasil pencarian data pasien disediakan link bagi dokter untuk membuat resep bagi pasien yang bersangkutan. Jika dokter meng-

Laporan Tugas Akhir

60

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

klik link tersebut, program akan membawa dokter ke halaman pengiriman resep (nomor kartu pasien langsung diisikan ke dalam kolom nomor kartu pasien pada form pengiriman resep). Diagram alir menu Cari Pasien ditunjukkan pada Gambar 3.12. Pada menu Cari Pasien terdapat sub menu Membuat Laporan Harian Data Pemeriksaan Yang Dibuat Tiap Dokter. Sub menu ini berfungsi untuk mencetak hasil pemeriksaan yang dibuat oleh dokter selama 1 hari kerja. Tujuan dari laporan ini adalah supaya data pemeriksaan yang dibuat oleh dokter bisa ditandatangani sehingga sah dan tidak bisa diubah isinya. Laporan tersebut dibuat dalam format Microsoft Excel (*.xls).

Gambar 3.12. Diagram Alir Menu Cari Pasien

Laporan Tugas Akhir

61

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

3.4.3

Menu Kirim Resep

Menu Kirim Resep hanya bisa diakses oleh dokter. Program akan memeriksa hak akses setiap user yang mengakses menu ini. Dokter yang mengakses menu ini akan diberikan form pengisian resep. Form tersebut terdiri dari 2 bagian besar yaitu data pemeriksaan dan daftar obat yang diberikan kepada pasien. Dokter harus mengisi data pemeriksaan sebagai catatan medis pasien tersebut. Yang harus diisikan pada bagian pemeriksaan antara lain nama dokter(wajib diisi), nomor kartu pasien, umur pasien saat diperiksa(wajib diisi), diagnosa (wajib diisi), anamnesa, tekanan darah, denyut nadi, suhu badan, pemeriksaan fisik yang dilakukan. Pada bagian daftar obat yang diberikan, dokter dapat mengisi sampai 6 jenis obat lengkap dengan dosisnya. Daftar obat yang dapat dipilih oleh dokter ditampilkan dalam bentuk drop box. Daftar obat tersebut dilengkapi dengan status stok obat saat itu, sehingga dokter bisa mengetahui jumlah stok masingmasing obat yang dimiliki Puskesmas saat itu. Setelah semua kolom sudah diisi dan dokter sudah menekan tombol submit, program akan menampilkan semua data pemeriksaan dan isi resepnya. Saat ini dokter dapat memeriksa kembali data-data tersebut sebelum memilih untuk menyimpannya ke dalam basis data. Jika masih ada data yang perlu diubah, dokter dapat melakukan perubahan data kembali. Diagram alir menu Kirim Resep ditunjukkan pada Gambar 3.13.

3.4.4

Menu Lihat Resep

Menu Lihat Resep dirancang untuk digunakan oleh petugas farmasi untuk mengetahui resep apa yang harus disediakan. Dengan menggunakan menu ini, petugas farmasi mencari resep pasien dan membaca resep pasien. Pada menu Lihat Resep, petugas farmasi dapat mencari resep berdasarkan nama pasien, nomor kartu pasien, atau berdasarkan tanggal resep. Setelah resep ditampilkan, petugas dapat mengetahui obat-obat apa saja yang harus disiapkan bagi pasien yang bersangkutan. Setelah semua obat disediakan, petugas harus mengganti status resep tersebut. Pada tampilan resep hasil pencarian, disediakan pilihan penggantian status resep (pilihan ini hanya bisa diakses oleh petugas farmasi). Saat petugas farmasi memilih untuk mengganti status resep, program akan mengubah data stok obat (stok obat dikurangi dosis yang diberikan). Jika ada obat yang stoknya tidak mencukupi dosis yang diberikan, maka resep masuk daftar tunggu. Status resep diubah menjadi tidak lengkap. Jika semua obat dapat dicukupi, status obat diubah menjadi sudah dilayani. Jika tidak ada obat yang bisa dilayani (karena stok tidak mencukupi), status obat tidak diubah; resep tetap berstatus tunggu. Diagram alir menu Lihat Resep ditunjukkan pada Gambar 3.14. Laporan Tugas Akhir

62

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

Gambar 3.13. Diagram Alir Menu Kirim Resep Laporan Tugas Akhir

63

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

Pada menu Lihat Resep disediakan sub menu untuk mencetak resep. Fitur ini disediakan bilamana diperlukan salinan resep yang perlu diberikan kepada pasien. Resep siap cetak ini dibuat dalam format *.pdf.

Gambar 3.14. Diagram Alir Menu Lihat Resep

Laporan Tugas Akhir

64

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

3.4.5

Menu Stok Obat

Dalam menu Stok Obat ada 4 sub menu, yaitu submenu Tambah Jenis Obat, Tambah Jumlah Obat, Lihat Stok Obat, Obat Yang Paling Dibutuhkan. Masingmasing menu memiliki diagram alir sendiri. Setiap sub menu tersebut akan dijelaskan pada sub subbab berikut ini. Sub Menu Tambah Jenis Obat Ketika user memilih menu sub menu Tambah Jenis Obat, program akan menampilkan form penambahan obat baru. Kolom yang harus diisi oleh user adalah kolom nama jenis obat dan kolom satuan obat tersebut. Sementara kolom kode obat diisi secara otomatis oleh program. Pengisian nomor secara otomatis ini dimaksudkan supaya tidak ada nomor kode obat yang sama. Setelah user mengisi semua kolom dan menekan submit, program akan memeriksa ke dalam basis data obat terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan juga untuk mencegah data ganda untuk 1 jenis obat. Jika ada nama obat yang sama yang sudah tersimpan dalam basis data, program tidak akan menyimpan data jenis obat yang dimasukkan oleh user. Program akan menampilkan peringatan bahwa sudah ada data yang sama. User bisa memilih untuk mengulangi proses penambahan data atau keluar dari submenu Tambah Jenis Obat. Diagram alir untuk sub menu Tambah Jenis Obat ditunjukkan pada Gambar 3.15. Sub Menu Tambah Jumlah Obat & Sub Menu Tambah Jumlah Puyer Ketika user memilih menu sub menu Tambah Jenis Obat, program akan menampilkan form penambahan jumlah obat. Dalam form tersebut data jenis obat yang ada dalam basis data ditampilkan dalam bentuk drop box. User harus memilih jenis obatnya dulu baru kemudian memasukkan jumlah yang akan ditambahkan. Ketika user menekan tombol submit, program akan memeriksa terlebih dulu stok yang dimiliki oleh jenis obat tersebut. Setelah itu, program akan menambahkan stok tersebut dengan jumlah yang dimasukkan user. Diagram alir untuk sub menu Tambah Jumlah Obat ditunjukkan pada Gambar 3.16. Sub menu Tambah Jumlah Puyer digunakan user untuk menambah jumlah obat racikan (puyer). Program akan menampilkan form penambahan jumlah puyer yang berisi nama puyer, jumlah puyer, nama-nama obat bahan puyer dan jumlahnya. Saat program menambah jumlah puyer, saat itu pula program mengurangi stok obat-obat yang dijadikan bahan puyer tersebut. Diagram alir untuk sub menu Tambah Jumlah Puyer ditunjukkan pada Gambar 3.16.

Laporan Tugas Akhir

65

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

Sub Menu Lihat Stok Obat & Sub Menu Obat Yang Paling Dibutuhkan Sub menu Lihat Stok Obat mempunyai fungsi untuk menampilkan semua data obat yang dimiliki Puskesmas beserta jumlah stoknya. Sementara sub menu Obat Yang Paling Dibutuhkan hanya menampilkan data jenis obat yang ada dalam tabel top obat yaitu tabel yang menampung jenis obat yang paling sering mengalami kekurangan stok. Diagram blok dari kedua sub menu ini ditampilkan pada Gambar 3.17.

Gambar 3.15. Diagram Alir Sub Menu Tambah Jenis Obat Laporan Tugas Akhir

66

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

(a) Sub Menu Tambah Jumlah Obat

(b) Sub Menu Tambah Jumlah Puyer

Gambar 3.16. Diagram Alir Sub Menu Tambah Jumlah Obat & Diagram Alir Sub Menu Tambah Jumlah Puyer

Laporan Tugas Akhir

67

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

(a) Sub Menu Lihat Stok Obat

(b) Sub Menu Obat Yang Paling Dibutuhkan

Gambar 3.17. Diagram Alir Sub Menu Lihat Stok Obat & Diagram Alir Sub Menu Obat Yang Paling Dibutuhkan

Laporan Tugas Akhir

68

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

3.4.6

Menu Laporan

Menu Laporan terdiri atas 3 sub menu, yaitu : sub menu pembuatan laporan pemakaian obat, pembuatan laporan LB1, dan laporan obat versi web. Sub menu pembuatan laporan pemakaian obat membutuhkan tanggal awal dan akhir periode laporan untuk ditentukan terlebih dahulu oleh user. Laporan pemakaian obat dibuat dalam format Microsoft Excel (*.xls). Sub menu pembuatan laporan LB1 dirancang untuk menampilkan jumlah penyakit yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas per kategori penyakit dan per kategori umur pasien. Untuk mencetak laporan LB1, user menentukan bulan dan tahun laporan yang diinginkan. Program akan membuat laporan LB1 dalam format Microsoft Excel (*.xls). Sub menu laporan obat versi web menampilkan data stok obat langsung di dalam Program Resep Elektronik.

3.4.7

Menu Master

Menu Master digunakan untuk menambahkan data-data yang sifatnya mendasar seperti misalnya data user baru, data Puskesmas, data jenis penyakit, data anamnesa, maupun untuk menghapus data user. Diagram alir dari menu Master ditunjukkan pada Gambar 3.18. Menu Master hanya bisa diakses oleh user yang login sebagai admin. Ada 5 pilihan sub menu dalam menu Master, yaitu : • Sub menu tambah data user : sub menu ini berfungsi untuk menambah user baru. Admin akan diberi form penambahan user. Data yang harus diisi di antaranya nama lengkap, alamat, telepon, NIP, hak akses user (sebagai admin, dokter, atau farmasi), username dan password user tersebut. Program akan memeriksa tabel pengguna terlebih dahulu untuk mencegah 2 user memiliki username yang sama. Jika semua data sudah benar, program akan menyimpan data user ke dalam tabel pengguna dan juga tabel yang bersesuaian dengan hak aksesnya. • Sub menu hapus data user : sub menu ini berfungsi untuk menghapus data user serta hak aksesnya ke dalam Program Resep Elektronik. Admin tinggal memilih nama user yang akan dihapus datanya dan menekan tombol hapus. • Sub menu tambah data Puskesmas : sub menu ini berfungsi untuk menambah data Puskesmas. Data-data yang ditambahkan di antaranya nama Puskesmas, alamat, telepon, NIP kepala Puskesmas. • Sub menu tambah data anamnesa : sub menu in berfungsi untuk menambah data anamnesa (gejala penyakit) ke dalam basis data. Data anamnesa yang ditambahkan diperiksa dulu oleh program untuk mencegah ada 2 data yang sama dalam basis data. Jika tidak ada data anamnesa yang sama, program akan menyimpan data tersebut ke dalam tabel anamnesa. Laporan Tugas Akhir

69

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

Gambar 3.18. Diagram Alir Menu Master

Laporan Tugas Akhir

70

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

• Sub menu tambah data penyakit : sub menu ini berfungsi untuk menambah data jenis penyakit ke dalam basis data. Admin harus mengisi form penambahan data penyakit yang berisi kode penyakit, nama jenis penyakit, kategori penyakit.

3.4.8

Menu Ganti Password

Menu Ganti Password dibuat supaya user dapat mengubah sendiri password nya. Diagram alir dari proses penggantian password ditunjukkan pada Gambar 3.19.

Gambar 3.19. Diagram Alir Menu Ganti Password

Laporan Tugas Akhir

71

3.4 Realisasi Perangkat Lunak

3.4.9

Menu Bantuan

Menu Bantuan dibuat untuk mempermudah user memahami cara kerja menumenu yang ada dalam Program Resep Elektronik. Menu Bantuan dibuat dalam bentuk file *.html. Menu Bantuan dilengkapi dengan dynamic link yang memudahkan user memilih topik bantuan yang dibutuhkannya.

3.4.10

Menu Backup

Menu Backup digunakan oleh admin untuk mengamankan isi dari basis data. Proses backup dilakukan dengan menggunakan fitur basis data MySQL yaitu mysql dump. Gambar diagram alir proses backup ditunjukkan pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20. Diagram Alir Menu Backup

Laporan Tugas Akhir

72

3.5 Sarana Perancangan & Realisasi Perangkat Lunak

3.5

Sarana Perancangan & Realisasi Perangkat Lunak

Proses perancangan dan realisasi perangkat lunak Sistem Resep Elektronik ini memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut : 1. Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam proses perancangan dan realisasi perangkat lunak Sistem Resep Elektronik adalah sebagai berikut : • CPU yang terdiri atas : – – – –

Processor Intel Pentium 4 - 2,66GHz. Memori 512 MB. Harddisk 40 GB. LAN Card.

• Monitor CRT. • Keyboard dan mouse. 2. Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam proses perancangan dan realisasi perangkat lunak Sistem Resep Elektronik adalah sebagai berikut : • Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional. • PHP Triad 2-2-1 yang mencakup Apache Web Server, MySQL Server, dan PHP Engine. • Notepad ++, sebagai teks editor untuk membuat halaman web dan perintah-perintahnya. • Macromedia Dreamweaver MX, sebagai perangkat lunak pendukung untuk menghasilkan file flash (untuk menambahkan efek pada tombol dan beberapa teks) dalam halaman program.

Laporan Tugas Akhir

73

Bab 4 IMPLEMENTASI & ANALISIS SISTEM DI PUSKESMAS GARUDA Setelah Program Resep Elektronik selesai direalisasikan, tahap berikutnya dari Tugas Akhir ini adalah tahap implementasi sistem di Puskesmas Garuda. Tahap implementasi ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap perbaikan & optimasi program, tahap pemasangan jaringan komputer & instalasi programnya serta tahap uji coba sistem. Setiap tahap tersebut akan dibahas satu persatu dalam Bab 4 ini.

4.1

Tahap Perbaikan & Optimasi Program

Sebelum diujicobakan di Puskesmas, program Resep Elektronik didemokan terlebih dahulu kepada semua calon pengguna program di Puskesmas Garuda. Ada 3 kategori calon pengguna program yaitu : 1. Petugas Administrasi & Pendaftaran, diwakili oleh Bapak Mamat Sutisna. 2. Dokter, diwakili oleh dr.Linda dan dr.Tandri1 . 3. Petugas Farmasi, diwakili oleh Sdri.Ika. Tujuan dari demo program kepada para calon pengguna ini adalah untuk mendapatkan masukan mengenai Program Resep Elektronik, masukan yang didapatkan kebanyakan adalah berupa permintaan penambahan fitur pada Program Resep Elektronik. Meskipun pada masa perancangan sistem ini penulis telah meminta masukan kepada pihak Puskesmas, tetap saja banyak permintaan penambahan fitur program misalnya fitur penghitungan jumlah pasien berdasarkan kategori dan 1

dr.Tandri adalah kepala Puskesmas Garuda yang baru menggantikan dr.Dina Pugar

Laporan Tugas Akhir

74

4.2 Tahap Pemasangan Jaringan Komputer & Instalasi Program

tempat tinggal, fitur penambahan obat yang berupa puyer (racikan obat), dll. Demo program ini dilakukan pada tanggal 18, 24, 27 Mei 2006. Setiap kesempatan demo tersebut, penulis membawa pulang beberapa permintaan penambahan fitur dan pada demo berikutnya penulis datang sudah dengan perbaikan yang diminta.

4.2

Tahap Pemasangan Jaringan Komputer & Instalasi Program

Untuk mengimplementasikan Program Resep Elektronik dibutuhkan minimal 3 buah komputer (1 komputer di ruang pendaftaran pasien, 1 komputer di ruang obat, dan 1 komputer di ruang pemeriksaan). Komputer yang digunakan dalam proses implementasi sistem di Puskesmas Garuda adalah komputer milik Laboratorium Teknik Biomedika ITB. Spesifikasi komputer tersebut untuk implementasi adalah sebagai berikut : 1. Komputer server dengan spesifikasi sebagai berikut : • Prosesor Intel Pentium IV (2,66 GHz), • Memori 128 MB, • Harddisk 80 GB, • LAN Card 10/100 Mbps, • Sistem Operasi Microsoft Windows XP Service Pack 2, • Monitor standar 15”, • Keyboard & mouse standar. 2. Komputer client sebanyak 2 buah dengan spesifikasi masing-masing sebagai berikut : • client 1 : – – – – – – –

Prosesor AMD Athlon 2500+ (1,8 GHz), Memori 256 MB, Harddisk 80 GB, LAN Card 10/100 Mbps, Sistem Operasi Microsoft Windows XP Service Pack 2. Monitor standar 14”, Keyboard & mouse standar.

• client 2 : – Prosesor Intel Pentium I (133 MHz), – Memori 32 MB, Laporan Tugas Akhir

75

4.2 Tahap Pemasangan Jaringan Komputer & Instalasi Program

– – – – –

Harddisk 4 GB, LAN Card 10 Mbps, Sistem Operasi Microsoft Windows 98, Monitor standar 14”, Keyboard & mouse standar.

3. Switch 10/100 Mbps merk DLink tipe DES 1008D. 4. Kabel UTP. Komputer server ditempatkan di ruang pendaftaran. Komputer client 2 ditempatkan di ruang obat. Komputer client 1 ditempatkan di salah satu ruang pemeriksaan pasien. Pemasangan komputer di Puskesmas Garuda dilakukan pada tanggal 18 Mei 2006. Setelah semua komputer terpasang, langkah implementasi selanjutnya adalah menghubungkan masing-masing komputer tersebut untuk membentuk sebuah jaringan komputer. Proses pemasangan jaringan komputer dilakukan pada tanggal 27 Mei 2006. Jaringan yang sudah terpasang dapat berfungsi dengan baik. Masing-masing komputer client sudah dapat berkomunikasi dengan komputer server. Program Resep Elektronik sudah bisa dijalankan dari komputer client. Penulis kemudian mendemokan kembali Program Resep Elektronik kepada beberapa pegawai Puskesmas Garuda. Demo dilakukan baik menggunakan komputer server nya sendiri maupun menggunakan komputer client. Gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 menunjukkan kegiatan instalasi jaringan komputer di Puskesmas Garuda.

Gambar 4.1. Memasang komputer di ruang pemeriksaan dokter.

Laporan Tugas Akhir

76

4.3 Tahap Uji Coba Sistem Resep Elektronik

Gambar 4.2. Untuk menghubungkan client dengan server digunakan switch 10/100 Mbps.

Gambar 4.3. Setelah semua komputer terpasang, penulis menguji program dari komputer client.

4.3

Tahap Uji Coba Sistem Resep Elektronik

Tanggal 31 Mei 2006 Sistem Resep Elektronik mulai diujicobakan di Puskesmas Garuda. Yang mulai diujicobakan adalah sistem pendaftaran pasien di bagian pendaftaran. Untuk sementara dokter di ruang pemeriksaan belum bisa mencoba program ini karena data stok obat belum dimasukkan ke dalam basis data. Bagian pendaftaran pasien adalah bagian yang paling independent terhadap bagian-bagian lain dari Sistem Resep Elektronik ini. Sementara, dokter membutuhkan data stok obat dari bagian farmasi sehingga jika data obat belum lengkap sistem pengiriman resep tidak berjalan sempurna. Gambar 4.4 memperlihatkan suasana di ruang pendaftaran ketika mencoba Program Resep Elektronik.

Laporan Tugas Akhir

77

4.4 Analisis Hasil Implementasi Sistem

Gambar 4.4. Proses uji coba yang pertama dilakukan adalah memasukkan data kartu pasien ke dalam Program Resep Elektronik. Pada tanggal 7 Juni 2006, proses pengiriman resep dengan menggunakan Program Resep Elektronik mulai diujicobakan. Yang melakukan pengiriman resep adalah dr.Linda. Gambar 4.5 memperlihatkan proses uji coba pengiriman resep yang dilakukan oleh dr.Linda.

Gambar 4.5. Proses uji coba pengiriman resep oleh dr.Linda.

4.4

Analisis Hasil Implementasi Sistem

Setelah diimplementasikan di Puskesmas Garuda beberapa analisis yang bisa dibuat antara lain adalah : 1. Proses pembuatan kartu pasien di bagian pendaftaran dengan menggunakan Program Resep Elektronik memakan waktu sekitar 1 menit untuk Laporan Tugas Akhir

78

4.4 Analisis Hasil Implementasi Sistem

setiap pasien. Pada awal uji coba waktu rata-rata pembuatan kartu pasien sekitar 3 menit. Peningkatan waktu pelayanan ini disebabkan karena petugas pendaftaran semakin mahir mengoperasikan komputer. Sangat dimungkinkan waktu pelayanan ini dapat dipersingkat lagi jika petugas pendaftaran semakin terbiasa mengoperasikan komputer dan Program Resep Elektronik. Proses pembuatan kartu pasien dengan cara manual biasanya memakan waktu kurang dari 1 menit (rata-rata 30 detik). Akan tetapi, waktu pencarian kartu pasien lama secara manual (mencari kartu pasien di dalam lemari kartu pasien) memakan waktu cukup lama sekitar 2 menit bahkan bisa mencapai waktu 5 menit jika kartu yang dicari sulit ditemukan. 2. Waktu yang dibutuhkan dokter untuk menuliskan data hasil pemeriksaan dan resep adalah sekitar 2 menit. Dokter Linda yang melakukan pengujian adalah orang yang sudah terbiasa mengoperasikan komputer sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan untuk mengoperasikan Program Resep Elektronik. Waktu pembuatan resep dan catatan medis pasien ini juga sangat mungkin untuk dipersingkat seiring dengan semakin mahirnya dokter mengoperasikan komputer dan Program Resep Elektronik. Jika dibandingkan dengan proses pencatatan secara manual memang pencatatan dengan menggunakan Program Resep Elektronik memakan waktu lebih lama. Proses pencatatan catatan medis dan pembuatan resep secara manual untuk setiap pasien memakan waktu rata-rata 1 menit. 3. Volume basis data yang selama 7 hari uji coba adalah sebesar 400KB. Volume ini relatif kecil jika dibandingkan dengan kapasitas harddisk server sebesar 80GB. Untuk pemakaian jangka panjang harddisk sebesar 80GB sangat mencukupi kebutuhan penyimpanan data Program Resep Elektronik. 4. Program Resep Elektronik yang dioperasikan dari komputer client 2, berjalan sangat lambat. Hal ini cukup memperlambat petugas farmasi yang ingin menggunakan program untuk memasukkan data stok obat. Lambatnya kerja komputer disebabkan beberapa hal di antaranya memori yang terlalu kecil, prosesor yang lambat, dan LAN Card yang hanya beroperasi 10 Mbps. 5. Komputer server dan komputer di ruang pemeriksaan (client 1 ) memiliki spesifikasi yang cukup tinggi sehingga tidak mengalami masalah ketika digunakan untuk mengoperasikan Program Resep Elektronik. Kecepatan akses program dari komputer client 1 cukup tinggi karena didukung dengan LAN Card yang beroperasi 100 Mbps. 6. Switch 10/100 Mbps bekerja dengan full duplex (lalu lintas pengiriman dan penerimaan data berjalan bersama-sama melalui 2 jalur yang berlainan).

Laporan Tugas Akhir

79

4.4 Analisis Hasil Implementasi Sistem

Switch juga membagi collision domain sehingga dalam waktu yang bersamaan beberapa client dapat melakukan pertukaran data dengan server. Dengan demikian, kecepatan akses program dari komputer client dapat ditingkatkan. 7. Pemakaian Program Resep Elektronik sebagai sistem administrasi terintegrasi di Puskesmas sebaiknya harus dilaksanakan secara menyeluruh/tidak setengah-setengah, mulai dari bagian pendaftaran, bagian pemeriksaan, dan bagian farmasi. Hal tersebut dikarenakan adanya ketergantungan/keterhubungan antara masing-masing bagian/fungsi dari Program Resep Elektronik. Ketergantungan yang dimaksud di antaranya adalah : • Dokter memerlukan bagian pendaftaran untuk membuat kartu pasien. Dokter perlu melihat data-data diri pasien yang ada dalam kartu pasien. Sebaliknya, bagian pendaftaran membutuhkan dokter yang bisa mengakses data kartu pasien dari ruangannya supaya tidak perlu lagi menuliskan kartu pasien secara manual. • Dokter memerlukan bagian farmasi untuk melihat stok obat yang tersedia sebelum bisa menentukan obat apa yang akan diberikan kepada pasiennya. • Bagian farmasi memerlukan informasi resep yang ditulis dokter menggunakan Program Resep Elektronik. Hal ini dikarenakan program menghitung stok, mengurangi data stok obat dengan jumlah obat yang dikeluarkan menurut resep yang dibuat dokter. Ketergantungan-ketergantungan tersebut muncul karena Program Resep Elektronik memang dirancang sebagai sistem yang terintegrasi. Sub sistem yang satu membutuhkan sub sistem yang lain untuk dijalankan terlebih dahulu sebelum mulai mengerjakan fungsinya sendiri. Yang terjadi saat implementasi yang setengah-setengah2 di Puskesmas Garuda adalah sebagai berikut : • Kartu pasien tidak semuanya dibuat menggunakan Program Resep Elektronik sebab masih ada dokter yang tidak dilengkapi dengan komputer untuk mengakses Program Resep Elektronik. Jika semua kartu pasien dibuat dalam Program Resep Elektronik maka dokter yang tidak dilengkapi komputer tidak bisa mengetahui identitas pasiennya dan tidak bisa menuliskan catatan medis pasien di kartu berobatnya. • Tidak semua dokter dilengkapi komputer untuk mengakses Program Resep Elektronik. Akibatnya, masih ada resep yang dibuat secara manual. 2

Tidak semua kamar pemeriksaan dilengkapi dengan komputer

Laporan Tugas Akhir

80

4.5 Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Implementasi Lapangan

• Resep masih ada yang dibuat secara manual menggunakan kertas resep biasa. Akibatnya, data stok obat yang ada dalam Program Resep Elektronik tidak bisa berkurang secara otomatis. Data stok obat hanya berkurang sejumlah obat yang ditulis dalam resep yang menggunakan Program Resep Elektronik. Data jumlah obat yang ada dalam kertas resep biasa harus dicatat secara manual pula oleh petugas farmasi dalam laporan harian pemakaian obat. Jika hal ini berlanjut akibatnya adalah laporan pemakaian obat yang tercetak dari Program Resep Elektronik tidak menampilkan data sisa stok obat yang sesungguhnya. • Catatan medis pasien masih ada yang ditulis secara manual di kartu berobat pasien. Akibatnya, petugas administrasi masih harus menyalin catatan medis pasien yang masih ditulis secara manual ke dalam laporan LB1. Jika hal ini terus dilakukan, laporan LB1 tidak akan menampilkan informasi yang sesungguhnya tentang jumlah penyakit yang terjadi dan dilaporkan ke Puskesmas.

4.5

Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Implementasi Lapangan

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam implementasi di Puskesmas Garuda antara lain adalah : 1. Jumlah komputer yang digunakan dalam implementasi sistem. Jumlah ideal komputer yang dibutuhkan untuk implementasi total Sistem Resep Elektronik adalah 1 komputer untuk ruang pendaftaran, 1 komputer untuk ruang farmasi, dan n komputer untuk sejumlah n kamar pemeriksaan yang dimiliki oleh Puskesmas. 2. Tata ruang Puskesmas Garuda yang sesak dengan aneka barang sedikit menyulitkan proses pemasangan jaringan. 3. Perbedaan cara pandang penulis dari sisi engineer dengan para pegawai Puskesmas Garuda dan Dinas Kesehatan Kota yang non-engineer seringkali memunculkan perbedaan pandangan misalnya tentang bagaimana suatu kebutuhan direalisasikan dalam fitur Program Resep Elektronik, tentang bagaimana sistem seharusnya diimplementasikan. 4. Keengganan beberapa pegawai Puskesmas untuk beralih ke sistem komputerisasi Puskesmas seperti Sistem Resep Elektronik ini. Sikap keengganan ini membuat situasi uji coba menjadi kurang kondusif. 5. Peraturan Menteri Kesehatan yang diinterpretasikan oleh pihak Dinas Kesehatan sebagai larangan menggunakan komputerisasi khususnya pada pembuatan catatan medis pasien. Laporan Tugas Akhir

81

4.5 Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Implementasi Lapangan

Pada tanggal 17 Mei 2006, penulis datang ke Dinas Kesehatan Kota (DKK) untuk menjelaskan program yang telah dibuat ini. Dari pihak DKK (diwakili oleh dr.Venny) menyatakan bahwa Program Resep Elektronik ini boleh saja dikembangkan dan diujicobakan di Puskesmas Garuda, tetapi tidak dapat menggantikan peran kartu berobat dalam pencatatan catatan medis pasien. Penulis juga diberikan salinan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 749a/MENKES/PER/XII/1989 tentang rekam medis/medical records. Ada beberapa hal dalam peraturan tersebut yang diinterpretasikan oleh pihak DKK sebagai dasar hukum untuk tidak menggunakan sistem komputerisasi dalam pencatatan rekaman medis pasien, di antaranya adalah pada Bab II Tata Cara Penyelenggaraan, yang isinya antara lain : Pasal 5 : Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan. Pasal 6 : (1) Pembetulan kesalahan catatan dilakukan pada tulisan yang salah dan diberi paraf oleh petugas yang bersangkutan. (2) Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan. Penulis memberikan solusi sebagai berikut : (a) Penulis meneliti Peraturan MenKes tersebut dan tidak mendapati bahwa catatan medis harus berupa tulisan tangan. Akan tetapi yang ditekankan di dalam peraturan tersebut adalah berkas catatan medis harus ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan dan berkas tersebut tidak boleh diubah isinya dengan cara apapun. Catatan medis pasien disimpan dalam basis data program Resep Elektronik. Basis data ini tidak bisa diakses sembarangan. Oleh sebab itu, penulis yakin data catatan medis pasien tidak bisa diubah secara sembarangan. (b) Setiap hari petugas administrasi mencetak catatan medis dari pasienpasien yang diperiksa oleh masing-masing dokter. Hasil cetak tersebut kemudian ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan. Untuk mengakomodir solusi ini, penulis menambahkan fitur pencetakan laporan yang berisi hasil pemeriksaan yang dibuat oleh dokter setiap harinya. Laporan ini bisa dicetak untuk kemudian ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan.

Laporan Tugas Akhir

82

Bab 5 KESIMPULAN & SARAN Bab 5 ini adalah bab terakhir dari laporan Tugas Akhir ini. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil perancangan dan implementasi Program Resep Elektronik akan menjadi salah satu bagian dari Bab 5 ini. Beberapa saran yang diharapkan bermanfaat bagi pengembangan lebih lanjut dari Program Resep Elektronik serta implementasinya di Puskesmas akan menutup Bab 5 ini.

5.1

Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan proses Tugas Akhir ini antara lain adalah : 1. Program Resep Elektronik sudah dapat memenuhi semua kebutuhan fungsional dan non fungsional yang didefinisikan dalam proses perancangan perangkat lunak. Tujuan pembuatan program sudah dapat tercapai saat program diimplementasikan di Puskesmas Garuda. Secara umum Program Resep Elektronik sudah bisa memenuhi spesifikasi yang dirumuskan pada awal proses perancangan. 2. Dari kegiatan implementasi dan uji coba Program Resep Elektronik di Puskesmas Garuda, diperoleh hasil bahwa pegawai Puskesmas Garuda (khususnya di bagian pendaftaran dan bagian obat) meyakini bahwa Program Resep Elektronik dapat membantu kerja mereka di Puskesmas. Fakta ini diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa pegawai Puskesmas Garuda (Pak Mamat & Ibu Eha di bagian pendaftaran, Sdri.Ika di bagian farmasi, dan dr.Linda). Responden yang diwawancarai hanya sedikit karena memang di Puskesmas Garuda hanya sedikit pegawainya yang terlibat langsung dalam uji coba Program Resep Elektronik. Petugas pendaftaran yakin jika Program Resep Elektronik sudah digunakan 100% di Puskesmas Garuda, proses pendaftaran, pembuatan kartu pasien, dan pencarian kartu pasien lama akan lebih mudah dan cepat dilakukan. Petugas farmasi juga meyakini dengan adanya program ini proses perhitungan sisa stok obat dan Laporan Tugas Akhir

83

5.1 Kesimpulan

pelaporannya akan lebih mudah dan laporan yang dihasilkannya pun lebih akurat. 3. Masih banyak pegawai Puskesmas (baik pegawai administrasi maupun dokter) yang belum siap dengan adanya perubahan sistem kerja, khususnya dalam hal komputerisasi sistem di Puskesmas. Sistem komputerisasi yang seharusnya memudahkan dan membantu kerja pegawai Puskesmas malah dipandang sebagai sesuatu yang akan merepotkan mereka. Pandangan ini bahkan sudah ada sebelum mereka mencoba sama sekali program tersebut. Hal ini berhubungan dengan budaya kerja yang terbiasa menggunakan sistem manual (pencatatan arsip dengan tulisan tangan). 4. Pemakaian Program Resep Elektronik sebagai sistem administrasi terintegrasi di Puskesmas sebaiknya harus dilaksanakan secara menyeluruh/tidak setengah-setengah, mulai dari bagian pendaftaran, bagian pemeriksaan, dan bagian farmasi. Hal tersebut dikarenakan adanya ketergantungan/keterhubungan antara masing-masing bagian/fungsi dari Program Resep Elektronik. Implementasi yang setengah-setengah akan menyebabkan Program Resep Elektronik tidak bisa menjalankan fungsinya secara optimal. 5. Untuk bisa memanfaatkan Program Resep Elektronik secara optimal, spesifikasi minimal komputer yang disarankan adalah komputer yang menggunakan CPU dengan prosesor berkecepatan minimal 800 MHz dan menggunakan LAN card 100 Mbps. 6. Beberapa masalah yang dapat terjadi apabila semua sistem administrasi (administrasi kartu pasien, penyimpanan kartu berobat (catatan medis pasien), data stok obat, dan pengiriman resep) telah dilakukan menggunakan Program Resep Elektronik antara lain adalah : • Terjadinya pemadaman listrik PLN yang bisa mengganggu pelayanan pasien. • Kemungkinan kerusakan perangkat keras, gangguan perangkat lunak (misalnya serangan virus) dan gangguan pada jaringan komputer sehingga mengakibatkan pegawai Puskesmas tidak bisa mengoperasikan Program Resep Elektronik. Untuk mengatasi kemungkinan masalah yang bisa timbul tersebut ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai usaha preventif yaitu : • Penggunaan UPS (uninterruptible power supply) atau pemasangan generator listrik, jika dimungkinkan, untuk mencegah terhambatnya pelayanan kesehatan masyarakat ketika terjadi pemadaman listrik.

Laporan Tugas Akhir

84

5.2 Saran

• Perlu adanya pihak yang bertindak sebagai administrator teknis dari Sistem Resep Elektronik ini. Teknisi ini diharapkan bisa mengatasi masalah yang tidak bisa diatasi oleh pegawai Puskesmas (misalnya saat komputer terkena virus, jaringan komputer tidak bisa berfungsi, perangkat keras komputer rusak, dsb.). Teknisi ini bisa saja merupakan pihak eksternal Puskesmas yang dikontrak secara profesional untuk melakukan perawatan sistem. • Pemberian pelatihan teknis kepada pegawai Puskesmas untuk mampu mengatasi masalah-masalah yang mungkin muncul tadi. Hal ini dilakukan supaya Puskesmas tidak terlalu tergantung kepada teknisi luar jika Sistem Resep Elektronik mengalami gangguan. 7. Hasil pengujian Program Resep Elektronik oleh pegawai Puskesmas Garuda memberikan beberapa masukan perbaikan program. Masukan tersebut ada yang sifatnya usulan untuk memudahkan pengoperasian, ada juga yang merupakan usulan untuk menambahkan fungsi-fungsi penting ke dalam Program Resep Elektronik. Program Resep Elektronik sudah diperbaiki untuk memenuhi usulan perbaikan tersebut. Beberapa kesalahan program yang sempat muncul ketika proses uji coba juga sudah berhasil diatasi.

5.2

Saran

Setelah melakukan implementasi Program Resep Elektronik di Puskesmas Garuda, penulis memperoleh beberapa hal yang bisa dijadikan saran untuk pengembangan lebih lanjut dari Program Resep Elektronik serta pemanfaatannya di Puskesmas yaitu : 1. Melengkapi Puskesmas dengan sistem nomor antrian seperti yang biasa digunakan di bank. Sistem ini memudahkan dokter untuk memanggil pasien. Gambaran singkat tentang sistem nomor antrian adalah sebagai berikut : Pasien yang mendaftar di bagian pendaftaran mengambil nomor antrian. Dokter yang siap memeriksa (tidak ada pasien di kamar pemeriksaannya) menekan tombol untuk mengaktifkan display di ruang tunggu. Display di ruang tunggu pasien akan menampilkan nomor antrian yang dipanggil dan nomor kamar pemeriksaan. Dengan cara ini, distribusi pasien ke beberapa kamar pemeriksaan menjadi lebih mudah dan teratur. Dengan sistem nomor antrian ini, proses aliran pergerakan pasien dari 1 bagian ke bagian lain di Puskesmas dapat terkontrol dengan baik. Pasien pasti harus melalui bagian pendaftaran sebelum dapat masuk ke ruang pemeriksaan. Pasien pun tidak bisa langsung datang ke bagian farmasi karena Laporan Tugas Akhir

85

5.2 Saran

pasien perlu resep yang dibuat dokter dengan menggunakan Program Resep Elektronik. 2. Perlu adanya penambahan fasilitas pada sub menu Melihat Data Jumlah Pasien Per Hari dengan nomor pasien yang mendaftar. Penambahan ini perlu dilakukan supaya dokter dapat mengetahui pasien yang sudah mendaftar dan berhak memperoleh pemeriksaan. Hal ini mencegah kemungkinan dokter memeriksa pasien yang belum mendaftar. 3. Perlu dilakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai Puskesmas tentang Program Resep Elektronik oleh Dinas Kesehatan Kota. Hal ini diperlukan untuk menjelaskan kepada para pegawai Puskesmas mengenai keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan program administarsi terintegrasi ini dan supaya para pegawai tidak memandang program ini sebagai hambatan kerja mereka. 4. Peningkatan kemampuan pengoperasian komputer di kalangan pegawai Puskesmas, khususnya para pegawai yang terlibat akan menggunakan Program Resep Elektronik ini. Keengganan sebagian pegawai Puskesmas biasanya disebabkan oleh kekurangmampuan mereka untuk mengoperasikan komputer.

Laporan Tugas Akhir

86

Daftar Pustaka [1] J. Valade, PHP & MySQL For Dummies. Indianapolis, Indiana: Wiley Publishing, Inc., 2 ed., 2004. [2] e. a. Bulger, Brad, MySQL/ PHP Database Applications. 919 E. Hillsdale Blvd., Suite 400 Foster City, CA 94404: IDG Books Worldwide, Inc., 2 ed., 2004. [3] S. Haryanto, SQL Kumpulan Resep Query Menggunakan MySQL. Jakarta: Dian Rakyat, 1 ed., 2005. [4] Fatansyah, Basis Data. Bandung: Penerbit Informatika, 2004. [5] S. Silberschatz, Abarahan & Sudarshan, Database System Concepts. New York: McGraw-Hill, 4 ed., 2002. [6] D. Taylor, Creating Cool Web Sites with HTML, XHTML, and CSS. 10475 Crosspoint Boulevard Indianapolis, IN 46256: Wiley Publishing, Inc., 2004. [7] S. Kuhl, HTML 2000. http://www.html2000.iwarp.com, 2000. [8] e. a. Castagnetto, Jesus, Professional PHP Programming. Arden House, 1102 Warwick Road, Acock’s Green, Birmingham B27 6BH, UK: Wrox Press Ltd, 1999. [9] B. Nugroho, PHP & MySQL dengan Editor Dreamweaver MX. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004. [10] R. Lerdorf, PHP Pocket Reference. 1005 Gravenstein Highway North, Sebastopol, CA 95472.: O’Reilly & Associates, Inc., 2 ed., 2003. [11] e. a. Sæther Bakken, Stig, PHP Manual. PHP Documentation Group, 2000. [12] R. S. Pressman, SOFTWARE ENGINEERING : A Practitioner’s Approach. New York: McGraw-Hill, 1 ed., 1997.

Laporan Tugas Akhir

87

Lampiran A Struktur Tabel Struktur tabel yang digunakan dalam Program Resep Elektronik ini adalah sebagai berikut :

Gambar A.1. Tabel admin

Gambar A.2. Tabel agama

Gambar A.3. Tabel akses

Gambar A.4. Tabel anamnesa

Laporan Tugas Akhir

88

Gambar A.5. Tabel bulan

Gambar A.6. Tabel dokter

Gambar A.7. Tabel farmasi

Gambar A.8. Tabel goldarah

Gambar A.9. Tabel in out obat

Gambar A.10. Tabel jumlah Laporan Tugas Akhir

89

Gambar A.11. Tabel kategoriobat

Gambar A.12. Tabel kategoripasien

Gambar A.13. Tabel kelamin

Gambar A.14. Tabel kelurahan

Gambar A.15. Tabel kota

Gambar A.16. Tabel obat

Gambar A.17. Tabel out obat Laporan Tugas Akhir

90

Gambar A.18. Tabel wilayahkerja

Gambar A.19. Tabel pasien

Gambar A.20. Tabel pemeriksaan

Laporan Tugas Akhir

91

Gambar A.21. Tabel satuan

Gambar A.22. Tabel kirim

Laporan Tugas Akhir

92

Gambar A.23. Tabel pengguna

Gambar A.24. Tabel puskesmas

Gambar A.25. Tabel statusresep

Gambar A.26. Tabel tabel kategoripenyakit

Gambar A.27. Tabel tabel penyakit

Laporan Tugas Akhir

93

Gambar A.28. Tabel tekanandarah

Gambar A.29. Tabel top obat

Laporan Tugas Akhir

94

Lampiran B Tampilan Antarmuka Grafis Program Resep Elektronik Pada Lampiran B ini akan menampilkan tampilan antarmuka grafis dari menumenu yang ada dalam Program Resep Elektronik.

Gambar B.1. Tampilan Halaman Depan Program

Laporan Tugas Akhir

95

Gambar B.2. Tampilan Halaman Menu Utama Program

Gambar B.3. Tampilan Menu Kartu Pasien

Laporan Tugas Akhir

96

Gambar B.4. Tampilan Sub Menu Pembuatan Kartu Pasien Baru

Gambar B.5. Tampilan Sub Menu Pencarian Kartu Pasien

Laporan Tugas Akhir

97

Gambar B.6. Tampilan Sub Menu Jumlah Pasien Per Hari

Gambar B.7. Tampilan Sub Menu Pencetakan Kartu Pasien

Laporan Tugas Akhir

98

Gambar B.8. Tampilan Menu Cari Pasien

Gambar B.9. Tampilan Menu Kirim Resep

Laporan Tugas Akhir

99

Gambar B.10. Tampilan Menu Lihat Resep

Gambar B.11. Tampilan Menu Stok Obat

Laporan Tugas Akhir

100

Gambar B.12. Tampilan Sub Menu Tambah Jenis Obat

Gambar B.13. Tampilan Sub Menu Tambah Jumlah Obat

Laporan Tugas Akhir

101

Gambar B.14. Tampilan Sub Menu Tambah Jumlah Puyer

Gambar B.15. Tampilan Sub Menu Lihat Stok Obat

Laporan Tugas Akhir

102

Gambar B.16. Tampilan Sub Menu Obat Yang Paling Dibutuhkan

Gambar B.17. Tampilan Menu Laporan

Laporan Tugas Akhir

103

Gambar B.18. Tampilan Menu Backup

Gambar B.19. Tampilan Menu Ganti Password

Laporan Tugas Akhir

104

Gambar B.20. Tampilan Menu Bantuan

Gambar B.21. Tampilan Menu Master

Laporan Tugas Akhir

105

Gambar B.22. Tampilan Sub Menu Tambah Data Puskesmas

Gambar B.23. Tampilan Sub Menu Tambah Data Anamnesa

Laporan Tugas Akhir

106

Gambar B.24. Tampilan Sub Menu Tambah Data Penyakit

Gambar B.25. Tampilan Sub Menu Tambah User Baru

Laporan Tugas Akhir

107

Gambar B.26. Tampilan Sub Menu Hapus Data User

Laporan Tugas Akhir

108

Lampiran C Petunjuk Penggunaan Program Resep Elektronik C.1

Petunjuk Instalasi

Sebelum menginstal Program Resep Elektronik, yang perlu dilakukan pertama kali adalah menginstal program PHP-Triad. Program ini berisi Apache web server, dan program MySQL Server. Langkah-langkah instalasinya adalah sebagai berikut : 1. Klik ganda (double click ) file phptriad2-2-1.exe sehingga muncul sebuah jendela instalasi. 2. Klik tombol “I Agree” maka instalasi akan otomatis bekerja. 3. Proses instalasi selesai setelah muncul tulisan “Completed”. Klik tombol “Close”. 4. Program PHP-Triad sukses terinstal. Setelah program PHP-Triad sukses terinstal, langkah berikutnya adalah menginstal Program Resep Elektronik. Langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Klik ganda file Program Resep Elektronik.exe, maka akan muncul sebuah jendela instalasi. 2. Klik tombol “Install” dan program akan mulai diinstal. 3. Setelah proses instalasi selesai jendela instalasi akan tertutup otomatis. Program Resep Elektronik sukses terinstal dan siap digunakan.

Laporan Tugas Akhir

109

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

C.2

Petunjuk Penggunaan Program

Langkah-langkah yang dijelaskan pada sub bab ini diambil dengan asumsi sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows XP. Tampilan program dapat dilihat pada Lampiran B. Untuk mulai menggunakan Program Resep Elektronik ada beberapa langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu : 1. Menjalankan program Apache Web Server, caranya adalah sebagai berikut : Klik Start⇒All Program⇒PHP Triad⇒Apache Console⇒Start Apache

2. Menjalankan program MySQL-D-NT, caranya adalah sebagai berikut : Klik Start⇒All Program⇒PHP Triad⇒MySQL⇒MySQL-DNT

C.2.1

Login Ke Dalam Program

1. Buka browser internet yang ada, misalnya Internet Explorer. Caranya adalah sebagai berikut : Klik Start⇒All Program⇒Internet Explorer

2. Masukkan alamat http://localhost/resepelektronik, lalu klik tombol go. Browser akan menampilkan Program Resep Elektronik (lihat Gambar B.1 pada Lampiran B). 3. Masukkan username dan password, lalu klik login. Jika username dan password yang dimasukkan cocok, program akan menampilkan halaman utama (lihat Gambar B.2 pada Lampiran B). 4. Jika username dan password yang dimasukkan tidak cocok (atau jika username tidak terdaftar dalam basis data), maka program akan menampilkan peringatan. Misalnya seperti ditampilkan pada Gambar C.1.

Gambar C.1. Tampilan Program Jika Password Salah

Laporan Tugas Akhir

110

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

C.2.2

Membuat Kartu Pasien Baru

Untuk membuat kartu pasien baru langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik tombol kartu pasien sehinggga program akan menampilkan halaman menu kartu pasien (lihat Gambar B.3 pada Lampiran B). 2. Klik tombol ‘klik di sini’ pada menu untuk membuat kartu berobat baru. Program akan menampilkan formulir pembuatan kartu berobat pasien yang baru (lihat Gambar B.4 pada Lampiran B), 3. Isilah semua kolom yang ada dengan data yang diperoleh dari pasien (kolom telepon dan keterangan boleh dikosongkan), lalu klik tombol ‘daftar’. Program akan menampilkan data pasien yang sudah dimasukkan tadi. Tampilan yang muncul seperti pada Gambar C.2. Pada bagian ini program meminta konfirmasi apakah data pasien tersebut sudah benar atau belum.

Gambar C.2. Bagian Konfirmasi Isi Kartu Berobat Pasien

4. Jika masih ada data yang harus diperbaiki klik tombol ‘tidak’. Jika isi kartu pasien tersebut sudah benar klik tombol ‘ya’. Program akan menyimpan kartu berobat pasien tersebut ke dalam basis data. Jika proses penyimpanan sukses akan ditampilkan pemberitahuan seperti pada Gambar C.3.

Laporan Tugas Akhir

111

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

Gambar C.3. Tampilan Jika Kartu Berobat Sukses Dibuat

C.2.3

Mencari Kartu Pasien

Untuk mencari kartu berobat pasien lama (yang sudah tersimpan dalam basis data), langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik kartu pasien. Setelah muncul halaman kartu pasien, klik tombol ‘klik di sini’ pada menu untuk mencari kartu pasien. Program akan menampilkan halaman pencarian kartu pasien (lihat Gambar B.5 pada Lampiran B). 2. Pada halaman pencarian kartu pasien tersebut, ada 2 kolom kata kunci yang bisa digunakan untuk melakukan pencarian yaitu nama pasien dan nomor kartu pasien. Pencarian bisa dilakukan menurut nama pasien atau nomor kartu pasien yang bersangkutan, atau kombinasi keduanya. Setelah kata kunci dimasukkan, klik tombol ‘CARI’. Jika kartu pasien tidak ditemukan dalam basis data program akan menampilkan peringatan seperti pada gambar C.4.

Gambar C.4. Tampilan Jika Kartu Pasien Tidak Ditemukan Jika kartu pasien tersebut sudah tersimpan di dalam basis data dan program berhasil menemukannya, maka program akan menampilkannya seperti pada gambar C.5.

Laporan Tugas Akhir

112

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

Gambar C.5. Hasil Pencarian Kartu Pasien

C.2.4

Mencetak Kartu Pasien

Untuk mencetak kartu pasien langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : 1. Tentukan dan cari terlebih dahulu kartu pasien yang akan dicetak. Langkahnya seperti yang dijelaskan pada bagian C.2.3. Tampilan hasil pencariannya seperti pada gambar C.5. 2. Pada hasil pencarian kartu pasien tersebut klik tombol pilihan cetak kartu. Program akan menampilkan kartu pasien siap cetak seperti pada Gambar C.6.

Gambar C.6. Tampilan Kartu Pasien Siap Cetak

Laporan Tugas Akhir

113

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

3. Untuk mencetak kartu tersebut langkahnya klik File⇒Print lalu tentukan printer yang akan digunakan. 4. Untuk kembali ke menu utama program klik tombol back.

C.2.5

Melihat Jumlah Pasien

Untuk melihat jumlah pasien yang datang ke Puskesmas langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik kartu pasien. Setelah muncul halaman kartu pasien, klik tombol ‘klik di sini’ pada menu untuk melihat jumlah pasien hari ini. Program akan menampilkan halaman yang menampilkan jumlah pasien yang datang ke Puskesmas (lihat Gambar B.6 pada Lampiran B). 2. Untuk melihat jumlah pasien pada tanggal tertentu, masukkan tanggal pencarian lalu klik tombol lihat seperti pada Gambar C.7. 3. Untuk mencetak laporan bulanan jumlah pasien yang datang berobat ke Puskesmas, tentukan bulan dan tahun laporan lalu klik tombol cetak seperti pada Gambar C.7.

Gambar C.7. Tampilan Sub Menu Jumlah Kartu Pasien

Laporan Tugas Akhir

114

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

C.2.6

Menampilkan Rekaman Data Medis Pasien

Untuk menampilkan rekaman catatan medis pasien langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik caripasien. Setelah muncul halaman cari pasien (lihat Gambar B.8 pada Lampiran B), masukkan kata kunci pencarian bisa berupa nama pasien, nomor kartu pasien, atau kombinasinya. Setelah itu klik tombol ‘cari’. 2. Jika pasien sudah pernah memeriksakan diri ke Puskesmas maka semua catatan medisnya akan ditampilkan, seperti pada gambar C.8.

Gambar C.8. Hasil Pencarian Data Medis Pasien

C.2.7

Mencetak Data Pemeriksaan Pasien

Untuk mencetak data hasil pemeriksaan pasien yang dibuat dokter pada hari tersebut, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik caripasien. Setelah muncul halaman cari pasien (lihat Gambar B.8 pada Lampiran B), tentukan nama dokter yang akan dicetak hasil kerjanya selama 1 hari itu. Klik tombol cetak jika sudah memilih nama dokter. 2. Program akan menampilkan kotak pesan, klik tombol save. Kemudian tentukan di mana Anda akan menyimpan laporan tersebut lalu klik save.

Laporan Tugas Akhir

115

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

3. Untuk membuka laporan tersebut, masuklah ke Windows Explorer dan cari laporan tersebut di tempat Anda menyimpannya tadi.

C.2.8

Mengirimkan Resep

Untuk mengirimkan resep (Anda harus login sebagai dokter) langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik kirim resep. Program akan menampilkan form pembuatan resep (lihat Gambar B.9 pada Lampiran B). 2. Isikan semua kolom pada form kirim resep tersebut dengan data yang benar. Bagian awal form merupakan data-data pemeriksaan pasien sedangkan bagian akhirnya adalah isi resepnya. Kolom yang harus diisi antara lain : nomor kartu pasien, umur, diagnosa, anamnesa, pemeriksaan fisik, nama obat, jumlah, aturan pakai. Anda dapat memberikan minimal 1 jenis obat dalam resep tersebut. Setelah semua kolom dilengkapi, Klik tombol ‘kirim’. Tampilan yang muncul seperti pada Gambar C.9. Pada bagian ini program meminta konfirmasi apakah data pemeriksaan dan resep tersebut sudah benar atau belum.

Gambar C.9. Bagian Konfirmasi Isi Resep Pasien

3. Jika data-data tersebut masih perlu diperbaiki klik tombol ’tidak’ untuk kembali ke halaman form pengiriman resep. Jika semua data sudah benar klik tombol ’ya’ maka program akan menyimpan data pemeriksaan dan

Laporan Tugas Akhir

116

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

resep tersebut ke dalam basis data. Program akan menampilkan pemberitahuan seperti pada Gambar C.10 saat selesai menyimpan data pemeriksaan dan resep tersebut.

Gambar C.10. Tampilan Program Saat Sukses Menyimpan Resep

C.2.9

Menampilkan Resep

Untuk melihat resep yang sudah dikirimkan dokter langkah-langkah yang harus dilakuakan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik lihat resep. Program akan menampilkan form pencarian resep (lihat Gambar B.10 pada Lampiran B). 2. Ada 4 cara untuk melihat resep : • Dengan memasukkan kata kunci pencarian berupa nama pasien, atau nomor kartu pasien, atau kombinasinya, • Dengan menentukan tanggal resep, • Dengan memilih pilihan melihat resep hari ini, • Dengan memilih pilihan melihat semua arsip resep. 3. Semua pilihan di atas akan menampilkan hasil pencarian seperti pada Gambar C.11.

C.2.10

Membuat Laporan LB1 & Laporan Obat

Untuk membuat laporan LB1 maupun Laporan Obat langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik laporan. Program akan menampilkan halaman pembuatan laporan (lihat Gambar B.17 pada Lampiran B).

Laporan Tugas Akhir

117

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

Gambar C.11. Tampilan Hasil Pencarian Resep 2. Untuk mencetak Laporan Obat, tentukan tanggal awal dan akhir periode penggunaan obat lalu klik tombol cetak. 3. Untuk mencetak Laporan LB1, tentukan bulan dan tahun laporan lalu klik tombol cetak. 4. Untuk kedua macam laporan tersebut program akan menampilkan kotak pesan, klik tombol save. Kemudian tentukan di mana Anda akan menyimpan laporan tersebut lalu klik save. 5. Untuk membuka laporan tersebut, masuklah ke Windows Explorer dan cari laporan tersebut di tempat Anda menyimpannya tadi.

C.2.11

Melihat Stok Obat

Untuk melihat stok obat yang dimiliki bagian farmasi langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik stok obat. Program akan menampilkan halaman stok obat (lihat Gambar B.11 pada Lampiran B). 2. Pada pilihan untuk melihat stok obat klik tombol ‘klik di sini’. Program akan menampilkan halaman yang berisi data jenis obat dan jumlahnya yang dimiliki Puskesmas (lihat Gambar B.15 pada Lampiran B)

Laporan Tugas Akhir

118

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

C.2.12

Menambah Data Jenis Obat

Untuk menambah data jenis obat (Anda harus login sebagai pegawai farmasi) langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik stok obat. Program akan menampilkan halaman stok obat (lihat Gambar B.11 pada Lampiran B). 2. Pada pilihan untuk menambah jenis obat klik tombol ‘klik di sini’. Program akan menampilkan halaman yang berisi form penambahan jenis obat baru (lihat Gambar B.12 pada Lampiran B). Isilah semua kolom yang sediakan lalu klik tombol simpan. 3. Jika program sukses menambah data jenis obat/puyer maka program akan menampilkan pemberitahuan seperti Gambar C.12.

Gambar C.12. Tampilan Jika Program Sukses Menambah Jenis Obat

C.2.13

Menambah Data Jumlah Obat/Puyer

Untuk menambah data jumlah obat (Anda harus login sebagai pegawai farmasi) langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik stok obat. Program akan menampilkan halaman stok obat (lihat Gambar B.11 pada Lampiran B). 2. Untuk menambah jumlah obat, pada pilihan untuk menambah jumlah obat klik tombol ‘klik di sini’. Program akan menampilkan halaman yang berisi form penambahan jumlah obat (lihat Gambar B.13 pada Lampiran B). Isilah semua kolom yang sediakan lalu klik tombol simpan. 3. Untuk menambah jumlah puyer, pada pilihan untuk menambah jumlah puyer klik tombol ‘klik di sini’. Program akan menampilkan halaman yang berisi form penambahan jumlah puyer (lihat Gambar B.14 pada Lampiran B). Isilah semua kolom yang sediakan lalu klik tombol simpan. 4. Pada masing-masing langkah di atas, jika program sukses menambah data jumlah obat/puyer maka program akan menampilkan pemberitahuan seperti Gambar C.13. Laporan Tugas Akhir

119

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

(a) Sukses Menambah Jumlah Obat

(b) Sukses Menambah Jumlah Puyer

Gambar C.13. Tampilan Jika Program Sukses Menambah Jumlah Obat/Puyer

C.2.14

Mengganti Password

Untuk mengganti password langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik home. Program akan menampilkan halaman utama program (lihat Gambar B.2 pada Lampiran B). Di bagian bawah halaman tersebut terdapat pilihan untuk mengubah password anda klik tombol ‘klik di sini’. Program akan menampilkan halaman yang berisi form penggantian password (lihat Gambar B.19 pada Lampiran B). 2. Isilah semua form yang disediakan. Kolom username dan password lama Anda harus benar. Kolom password baru harus sama isinya dengan kolom ulangi password baru. Setelah semua kolom diisi dengan benar klik tombol ubah. 3. Jika program sukses mengganti password Anda, program akan menampilkan pemberitahuan seperti Gambar C.14.

Gambar C.14. Tampilan Jika Program Sukses Mengganti Password

C.2.15

Menambah/Menghapus Data User

Untuk menambah atau menghapus data user Anda harus login sebagai admin. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : Laporan Tugas Akhir

120

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik master. Program akan menampilkan halaman master data (lihat Gambar B.21 pada Lampiran B). 2. Untuk menambah user baru, pada pilihan untuk menambah user baru klik tombol klik di sini. Program akan menampilkan halaman yang berisi form penambahan user baru (lihat Gambar B.25 pada Lampiran B). 3. Isilah semua kolom yang ditampilkan. Bagian yang paling penting adalah username, password, dan status (hak akses user ). Setelah semua kolom diisi klik tombol daftar. Jika program sukses menambah data user maka program akan menampilkan pemberitahuan seperti pada Gambar C.15. 4. Untuk menghapus datauser, pada pilihan untuk menghapus data user klik tombol klik di sini. Program akan menampilkan halaman yang berisi form penghapusan data user (lihat Gambar B.26 pada Lampiran B). 5. Pilih satu nama user yang akan dihapus datanya lalu klik tombol hapus. Jika program sukses menghapus data user tersebut maka program akan menampilkan pemberitahuan seperti pada Gambar C.15.

(a) Sukses Menambah User

(b) Sukses Menghapus Data User

Gambar C.15. Tampilan Jika Program Sukses Menambah User dan Jika Program Sukses Menghapus Data User

C.2.16

Menambah Data Anamnesa, Penyakit, dan Data Puskesmas

Untuk menambah data anamnesa, data penyakit, atau data Puskesmas Anda harus login sebagai admin. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik master. Program akan menampilkan halaman master data (lihat Gambar B.21 pada Lampiran B). 2. Untuk menambah data anamnesa, pada pilihan untuk menambah data anamnesa klik tombol klik di sini. Program akan menampilkan form penambahan data anamnesa (lihat Gambar B.23 pada Lampiran B). Laporan Tugas Akhir

121

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

3. Isilah semua kolom yang ditampilkan. Setelah semua kolom diisi klik tombol simpan. Jika program sukses manambah data anamnesa maka program akan menampilkan pemberitahuan seperti Gambar C.16.

Gambar C.16. Tampilan Jika Program Sukses Menambah Data Anamnesa 4. Untuk menambah data penyakit, pada pilihan untuk menambah data penyakit klik tombol klik di sini. Program akan menampilkan form penambahan data penyakit (lihat Gambar B.24 pada Lampiran B). 5. Isilah semua kolom yang ditampilkan. Setelah semua kolom diisi klik tombol simpan. Jika program sukses manambah data penyakit maka program akan menampilkan pemberitahuan seperti Gambar C.17.

Gambar C.17. Tampilan Jika Program Sukses Menambah Data Penyakit 6. Untuk menambah data Puskesmas, pada pilihan untuk menambah data Puskesmas klik tombol klik di sini. Program akan menampilkan form penambahan data Puskesmas (lihat Gambar B.22 pada Lampiran B). 7. Isilah semua kolom yang ditampilkan. Setelah semua kolom diisi klik tombol simpan. Jika program sukses manambah data Puskesmas maka program akan menampilkan pemberitahuan seperti Gambar C.18.

Laporan Tugas Akhir

122

C.2 Petunjuk Penggunaan Program

Gambar C.18. Tampilan Jika Program Sukses Menambah Data Puskesmas

C.2.17

Membackup Isi Basis Data

Agar data-data yang ada di dalam basis data bisa diamankan, admin perlu melakukan backup. Langkah untuk melakukan backup adalah sebagai berikut : 1. Pada bagian menu utama (bagian kiri), Klik backup. Program akan langsung menjalankan proses backup dan hasilnya akan ditampilkan seperti pada Gambar C.19.

Gambar C.19. Tampilan Program Setelah Selesai Membackup Isi Basis Data

Laporan Tugas Akhir

123

SELESAI

Buku Laporan Tugas Akhir ini ditulis dengan menggunakan LATEX