terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam ... - Pasca Unhas

48 downloads 385 Views 64KB Size Report
KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI. KEWAJIBANNYA DI KOTA MAKASSAR. Effect of Internal Control Structure (SPI) of the Taxpayer ...
PENGARUH STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN (SPI) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBANNYA DI KOTA MAKASSAR Effect of Internal Control Structure (SPI) of the Taxpayer Compliance Board in fulfilling its obligations in the city of Makassar Lukman, Gagarin Pagalung dan Anwar Borahima ABSTRACT This study aims to find empirical evidence to test the effect of the application of internal control structure comprising: control environment, risk assessment, control activities, information and communication and monitoring of compliance with corporate taxpayers in meeting their tax obligations. The research was conducted in the city of Makassar. The method used in research is a field survey by distributing questionnaires to one hundred and six limited liability company (PT). Sampling was done randomly to represent the population in the study sites. Data were analyzed using multiple linear regression statistical analysis with SPSS. The results showed that application of the internal control structure to simultaneously have a positive and significant impact on taxpayer compliance agency. However, the partial show that; control environment had no effect on taxpayer compliance, risk assessment had no effect on taxpayer compliance, control activities have a positive and significant impact on taxpayer compliance, information and communication have a positive and significant impact on taxpayer compliance, while monitoring the effect positive and significant impact on taxpayer compliance. Keywords: Internal control structure, control environment, risk assessment, control activities ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menemukan bukti empiris untuk menguji pengaruh penerapan struktur pengendalian intern yang terdiri dari ; lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi dan pemantauan, terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei lapangan dengan mengedarkan kuesioner kepada seratus enam perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Pengambilan sampel dilakukan secara acak yang mewakili populasi dalam lokasi penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan struktur pengendalian intern secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Namun secara parsial menunjukkan bahwa; lingkungan pengendalian tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, penaksiran risiko tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, aktivitas pengendalian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, informasi dan komunikasi berpengaruh positif dan

1

signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, sedangkan pemantauan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan struktur pngendalian intern (Lingkungan pengendalian, Penaksiran risiko, Aktivitas pengendalian, Informasi dan komunikasi, dan Pemantauan) sangat mempengaruhi keandalan dan ketelitian data akuntansi atau pembukuan dan laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi proses perhitungan besarnya pajak yang harus disetor dengan benar. Ririn Irmadariyani melakukan penelitian (1999), menunjukkan bahwa pemahaman akuntansi keuangan dan undang-undang perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Subagiono Tjondro (2001) menyimpulkan bahwa sistem pengendalian intern (lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian) berpengaru positif terhadap kepatuhan wajib pajak hotel di Kodya Semarang. Penerimaan pajak di Kota Makassar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh peningkatan jumlah wajib pajak dan peningkatan penghasilan wajib pajak yang sudah terdaftar. Namun demikian masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh wajib pajak, misalnya kesalahan menghitung jumlah pajak penghasilan terhutang, terlambat melakukan pembayaran pajak dan pelaporan SPT. Kesalahan tersebut disebabkan laporan keuangan yang dilampirkan dalam SPT tidak memberikan informasi yang andal. Sedangkan keterlambatan pembayaran dan pelaporan SPT terkait dengan keterlambatan penyusunan laporan keuangan yang menjadi dasar penentuan pajak penghasilan terhutang.

2

B. Rumusan Masalah Apakah terdapat pengaruh yang positif baik parsial maupun simultan antara unsur-unsur struktur pengendalian intern dengan kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajaknya ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Menemukan bukti empiris untuk menguji pengaruh penerapan struktur pengendalian intern terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah : a. Dapat memberikan masukan kepada Pemerintah (Dirjen Pajak) tentang peranan Struktur Pengendalian Intern terhadap Kewajiban Wajib Pajak Badan dalam memenuhi Kewajiban Pajaknya. b. Memberikan dasar yang kuat bahwa penerapan Struktur Pengendalian Intern didalam suatu badan mutlak diperlukan dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak melalui peningkatan kepatuhan wajib pajak. c. Menambah bahan bacaan bagi penelitian lebih lanjut pada bidang auditing dan perpajakan serta dalam rangka untuk mengembangkan ilmu. TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran dan tindakan yang didasari integritas dan nilai etika dari dewan komisaris, manajemen, pemilik dan pihak lain mengenai pentingnya pengendalian dan tekanannya pada suatu usaha yang bersangkutan.

3

2. Penaksiran Risiko Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. 3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur sebagai tambahan terhadap lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan yang mamadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan dicapai. 4. Informasi dan Komunikasi Informasi dan Komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka, meliputi sistem akuntansi, terdiri dari metoda dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas. 5. Pemantauan Pemantauan adalah proses penentuan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan ini mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tidakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya.

4

6. Kepatuhan Wajib Pajak Istilah “kepatuhan” berasal dari kata “patuh” yang berarti taat. Jadi dalam hubungannya dengan wajib pajak yang patuh, maka pengertian kepatuhan Wajib Pajak merupakan suatu ketaatan untuk melakukan ketentuan – ketentuan atau aturan – aturan perpajakan yang diwajibkan atau diharuskan untuk dilaksanakan. Menurut Bertram Raven (1959) dalam Shelley ( 2009 ) ada enam faktor yang membuat seseorang atau kelompok menjadi patuh atau tunduk yaitu; imbalan, koersi (paksaan), keahlian, informasi, rujukan, legitimasi. METODA PENELITIAN A. Jenis, Objek dan populasi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei pada wajib pajak badan yang terdaftar di KPP kota Makassar. Satuan analisisnya adalah direktur dan bagian pembukuan/akuntansi pada wajib pajak badan tersebut. Populasi adalah semua wajip PPh badan yang ada di Kota Makassar yang berjumlah 25.059. Banyaknya sampel minimal yang akan diambil dari populasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Yamane ( Jalaluddin Rakhmat, 1997:82), digunakan presisi 10 persen ( 10 % ) yaitu 100 perusahaan. B. Operasional Variabel dan Cara Pengukuran Berdasarkan hipotetis penelitian yang telah diajukan, maka dalam penelitian ini terdapat enam variabel, yaitu lima variabel independen ( bebas ) dan satu variabel dependen ( terikat ) meliputi: Lingkungan pengendalian (X1),Penaksiran risiko (X2), Aktivitas pengendalian (X3),Informasi dan komunikasi (X4), Pemantauan (X5), Kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi Kewajiban Pajak penghasilannya (Y).

5

Untuk menilai penerapan struktur pengendalian internal dan kepatuhan wajib pajak terhadap permasalahan yang ditentukan diukur dengan skala likert (Likert Scalling) ( Kerlinger, 1991:795). Pernyataan diajukan kepada responden mempunyai lima alternatif pilihan jawaban, yaitu Sangat setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor jawaban bernilai 1, 2, 3, 4, atau 5 tergantung pada bentuk pernyataan (positif atau negatif). PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Uji Kualitas Data Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas & reliabilitas (Huck, Corrnier, 1996 dalam Ghozali, 2001). 1. Uji Validitas Hasil pengujian validitas yang disajikan pada tabel 4.3.1 menunjukkan korelasi yang positif dan signifikan pada level 0,01, dan semua variabel penelitian mempunyai korelasi yang lebih besar dari 0,5. Tabel 4.3.1 Uji Validitas Data Correlations No.

Variabel

Jumlah Item

Pearson Correlation

1.

Lingkungan Pengendalian

15

0,529-0.697 **

2.

Penaksiran Resiko

6

0,634-0,705**

3.

Aktivitas Pengendalian

8

0,574-0,805**

4

Informasi dan komunikasi

14

0.521-0.982**

6

Correlations 5

Pemantauan

4

0.572-0.982**

6

Kepatuhan Wajiba pajak

11

0.529-0.984**

** Signifikan pada level 0,01 Sumber: Data yang diolah, 2011 2. Uji Reliabilitas Hasil pengujian yang disajikan pada tabel 4.3.2 dibawah ini menunjukkan bahwa pada pengujian reliabilitas, semua variabel memiliki Cronbach’s alpha diatas 0,60 hal ini menunjukkan bahwa keenam variabel diatas menunjukkan tingkat kekonsistenan data yang baik. Tabel 4.3.2 Uji Reliabilitas Data Variabel

Jumlah Item

Cronbach alpha

1.

Lingkungan Pengendalian

15

0,871-0,949**

2.

Penaksiran Resiko

6

0,684-0,910**

3.

Aktivitas Pengendalian

8

0,717-0,842**

4

Informasi dan komunikasi

14

0,574-0,805**

5

Pemantauan

4

0.521-0.982**

6

Kepatuhan Wajiba pajak

11

0.572-0.982**

No.

Sumber: Data yang diolah, 2011 B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Tabel hasil pengujian multikolinieritas dibawah ini, menunjukkan variabelvariabel bebas mempunyai angka VIF dibawah nilai 10 dan nilai tolerance

7

mendekati 1. Dengan demikian variabel-variabel ini tidak mengandung multikolinieritas, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kepatuhan wajib pajak Tabel 4.4.1 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model 1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B (Constant)

Std. Error

Beta

Collinearity Statistics T

Sig.

2.549

1.163

Linkungan Peng.

.037

.030

.038

1.248 .215

T0TAL RP

.053

.048

.039

1.115E0 .267

TOTAL AP

.686

.095

.610

TOTAL IK

.677

.191

TOTAL P

1.397

.192

Tolerance

VIF

2.191 .031 .487

2.052

.634

.368

2.717

7.217E0 .000

.649

.063

5.793

.942

3.545E0 .001

.964

.006

6.047

2.375

7.269 .000

.004

5.747

a. Dependent Variable: TOTAL KWP Sumber: data primer diolah, 2011

1. Uji Heterokedasitas Grafik Scatterplot dalam penelitian ini memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedasitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kepatuhan wajib pajak berdasarkan masukan variabel independennya 3. Uji Normalitas

8

Berdasarkan tampilan grafik normal plot dibawah ini, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, sehingga penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan untuk memprediksi kepatuhan wajib pajak ,masukan variabel independennya.

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Table 4.5 Model Summaryb Adjusted R Std. Error of Model

R

1

.977a

R Square

Square

.955

the Estimate

.952

DurbinWatson

1.014

1.651

a. Predictors: (Constant), TOTAL P, total LP, T0TAL RP, TOTAL AP, TOTAL IK b. Dependent Variable: TOTAL KWP Sumber: data primer diolah, 2011

Table 4.6 ANOVAb Sum of Model 1

Squares Regression Residual Total

Mean Df

Square

2165.440

5

102.721

100

2268.160

105

F

433.088 421.616

Sig. .000a

1.027

9

a. Predictors: (Constant), TOTAL P, total LP, T0TAL RP, TOTAL AP, TOTAL IK b. Dependent Variable: TOTAL KWP Sumber: data primer diolah, 2011

Berdasarkan analisis data didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y= 2.549+0,038LP+0,039RP+0,610AP+0,942IK+2,375P Pembahasan H1:

Lingkungan pengendalian secara parsial berpengaruh positif

terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajaknya Hasil pengujian menunjukkan arah yang positif tetapi tidak signifikan. Hal ini menunujkkan bahwa unsur lingkungan pengendalian tidak terlalu berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan di Makassar. Hasil ini berbeda

dengan penelitian

sebelumnya. Pembahasan HipotesisH2: Penaksiran risiko secara parsial berpengaruh secara positif terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhikewajiban pajaknya. Hasil pengujian menunjukkan arah posistf dan tidak signifikan.Hasil ini tidak terlalu mendukung ekspektasi penelitian. Penaksiran risiko dalam peneltian ini dapat dipahami bahwa sanksi perpajakan berupa denda keterlambatan penyampaian SPT, keterlabatan pembayaran pajak kurang bayar dan kurungan dirasa lebih ringan oleh sebagian besar

responden penelitian.

Risiko dikenakan sanksi masil lebih kecil

dibanding dengan manfaat yang diperoleh dengan menunda pemabayaran pajak. Misalnya biaya modal lebih besar dari denda keterlabatan 2% sebulan.

10

Pembahasan Hipotesis H3: Aktivitas pengendalian secara parsial berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Hasil peneltian menunjukkan arah yang positif dan signifikan. Aktivitas pengendalian dapat dipahami sebagai proses administrasi internal perusahaan dan terkait dengan proses eksternal yaitu kepatuhan terhadap pihak luar. Dengan hasil aktivitas pengendalian yang bagus mengakibatkan tinkat kepatuhan yang semakin besar. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya aktivitas pengendalian yang bagus seperti otorisasi, pemisahaan tugas, penjagaan asset dan catatan memudahkan petugas pajak untuk melakukan pemeriksaan dan memperoleh bukti yang sesuai dengan laporan SPT oleh wajib pajak. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya. Pembahan hipotesis H4:

Informasi

dan

komunikasi

secara

parsial

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Hasil penelitian menunjukkan arah yang positif dan signifikan. Dengan sistem informasi dan komunikasi yang bagus mengakibatkan tingkat kepatuhan wajib pajak semakin besar. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya informasi dan komunikasi yang bagus seperti pencatatan transaksi tepat waktu, penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan, penggunaan teknologi dalam mengolah data dan mengkomunikasikan informasi memudahkan petugas pajak untuk melakukan pemeriksaan dan menemukan bukti yang mendukung pelaporan pajak oleh wajib pajak. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya.

11

Pembahasan Hipotesis H5: Pemantauan secara parsial berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Hasil penelitian ini menunjukkan arah yang positif dan signifikan searah dengan ekspektasi penelitian ini. Hal ini dapat dipahami bahwa aktivitas yang berkaitan dengan pemantauan pihak internal searah dengan kepatuhan eksternalnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa integritas dan kompetensi orang-orang yang ditugaskan untuk melakukan pemantauan atau pengawasan cukup tinggi sehingga kesalahan-kesalahan akan terkoreksi termasuk bidang perpajakan. Pembahan Hipotesis H6:

Unsur-unsur strukur pengendalian intern secara

simultan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Hasil pengujian secara serempak untuk variabel struktur pengendalian intern (SPI) meliputi lingkungan pengendalian , penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi dan pemantauan berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya. PENUTUP A. Kesimpulan Hasil pengujian menunjukkan bahwa unsur-unsur struktur Pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dengan hasil yang signifikan 0.00 (p

Suggest Documents