APLIKASI PELAPORAN PERKEMBANGAN KECERDASAN SISWA ...

27 downloads 94 Views 2MB Size Report
1 Des 2011 ... Guru mencatat perkembangan kecerdasan setiap anak, setiap hari. Berdasarkan laporan ..... 2.4 Multiple Intelegences (Kecerdasan Jamak) .
APLIKASI PELAPORAN PERKEMBANGAN KECERDASAN SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS: SEKOLAH BATUTIS AL-ILMI BEKASI) Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : Zulfa Laily Jufri 106091002983

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/ 1432 H

APLIKASI PELAPORAN PERKEMBANGAN KECERDASAN SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS: SEKOLAH BATUTIS AL-ILMI BEKASI)

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : Zulfa Laily Jufri 106091002983

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/ 1432 H

APLIKASI PELAPORAN PERKEMBANGAN KECERDASAN SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS: SEKOLAH BATUTIS AL-ILMI BEKASI)

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh: Zulfa Laily Jufri 106091002983 Menyetujui, Pembimbing I

Pembimbing II

Victor Amrizal, M. Kom NIP. 150 411 288

HerlinoNanang, MT, CCNA NIP. 19731209 200501 1 002

Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Informatika,

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT NIP.197110522 200604 1 002

PENGESAHAN UJIAN Skripsi yang berjudul “Aplikasi Pelaporan Perkembangan Kecerdasan Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi)” yang ditulis oleh Zulfa Laily Jufri dengan NIM. 106091002983 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Kamis, 01 Desember 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika. Jakarta, 01 Desember 2011 Menyetujui, Penguji I

Penguji II

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT NIP. 19710522 200604 1 002

Hendra Bayu Suseno, M.Kom NIP. 19821211 200912 2 003

Pembimbing I

Pembimbing II

Victor Amrizal, M.Kom NIP. 150 411 288

HerlinoNanang, MT, CCNA NIP. 19731209 200501 1 002 Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT NIP. 19710522 200604 1 002

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 25 November 2011

Zulfa Laily Jufri

ABSTRAK Zulfa Laily Jufri, Aplikasi Pelaporan Perkembangan Kecerdasan Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi), dibimbing oleh Victor Amrizal, M. Kom., dan Herlino Nanang, MT, CCNA. Sekolah Batutis Al-Ilmi adalah sekolah yang menerapkan metode belajar dengan bermain dan kerja yang disebut dengan Metode Sentra. Setiap hari, guru di Sekolah Batutis Al-Ilmi memantau dan memerhatikan semua proses belajar anak dengan cermat. Guru mencatat perkembangan kecerdasan setiap anak, setiap hari. Berdasarkan laporan harian yang dibuat, guru juga membuat laporan mingguan, bulanan, dan tahunan. Menurut hasil observasi dan wawancara penulis, laporan perkembangan kecerdasan siswa selama ini masih dibuat secara manual. Yakni guru menulis tangan laporan harian, kemudian diketik menggunakan Ms Word. Cara ini ternyata sangat tidak efektif, baik dari segi tenaga maupun waktu. Karena, banyaknya laporan yang harus dicatat guru dari tiap domain, dari seluruh siswa. Termasuk juga laporan tujuh kecerdasan. Kesulitan lain juga dialami ketika menemukan kembali data perkembangan siswa yang dibutuhkan. Karena, tidak adanya aplikasi yang mampu mengolah data yang telah dimasukkan, kemudian menampilkannya dalam bentuk grafik yang memperlihatkan kesesuaian tahap perkembangan dengan usia perkembangan siswa. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa dan merancang aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa berbasis web di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi. Aplikasi ini diharapkan mampu menangani dan memberikan data siswa serta laporan perkembangan kecerdasan siswa dalam bentuk grafik. Dalam perancangan aplikasi ini, penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL, dan Rapid Application Development sebagai metode pengembangan sistemnya. Perancangan aplikasi ini juga diharapkan mampu mempermudah dan mempercepat proses pemasukan dan pengelolaan data mengenai kecerdasan siswa yang dibutuhkan. Untuk ke depannya, diharapkan aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menambah modul informasi sekolah dan menampilkan gambar fisik sekolah. Kata Kunci: Perkembangan Siswa, 7 Kecerdasan, Web, Rapid Application Development . Jumlah Halaman: 141 halaman Jumlah Daftar Pustaka: 21 sumber

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, satu kata yang dapat penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan shalawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman kelak. Skripsi ini penulis buat sebagai syarat kelulusan dalam menempuh pendidikan jenjang Strata-1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu juga penulis berharap apa yang penulis teliti, yang dijelaskan di dalam skripsi ini, dapat dipergunakan dengan baik oleh semua pihak yang membutuhkan, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat lebih maju. Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis, juga atas dorongan serta bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan dengan sangat lancar tanpa adanya gangguan yang berarti. Semoga Allah SWT membalas semua amal dan ibadah mereka, Insya Allah. Terima Kasih penulis ucapkan kepada : 1.

Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat Sebagai rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc., M.IT., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen penguji yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

4.

Ibu Viva Arifin, MMSI., selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5.

Bapak Victor Amrizal, M.Kom., dan Bapak Herlino Nanang, MT. CCNA., selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar dan selalu meluangkan waktunya di tengah-tengah berbagai kesibukannya untuk membimbing penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

6.

Bapak Hendra Bayu Suseno, M.Kom., selaku dosen penguji yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

7.

Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

8.

Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi Teknik Informatika.

9.

Kepala Sekolah, Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi yang telah membantu dan memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan dan kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis, Amin.

Demikianlah, Semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dalam hal ini, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi menambah kesempurnaan bagi skripsi ini.

Walhamdulillaahirabbil’aalamiin

Jakarta, 25 November 2011 Penulis

Zulfa Laily Jufri

Teruntuk Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah mendukung, baik moril maupun materiil, baik melalui doa ataupun sua dalam menyelesaikan skripsi ini. 1.

Teruntuk Ayah dan Ibuku terkasih, H. A. Syaiful Jufri dan Hj. Binti Mualifah, serta Nenekku, Mbah Jaenah. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan ampunan-Nya kepada mereka. Amin.

2.

Teruntuk Abangku tersayang, A. Jamaluddin Jufri yang sudah banyak membantu, mendukung, dan membimbing penulis dengan sabar dalam menyelesaikan skripsi ini.

3.

Teruntuk Adik-adikku, Qurrotu Ainy Jufri, Hayati Rohmatika Jufri, dan Jamilah Ulil Albab Jufri yang memberikan motivasi dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Teruntuk teman-teman satu perjuangan, Shelvy Arini, Atiyah Tahta Nisyatina, Ratna Sri Wulandari, Tsuwaibatul Aslamiyah, Noviyanah Farhanah, Ahmad Syaugi, Iche Berliyanti, Nur Khaifah, Rofiatul Mahmudah, terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya.

5.

Teruntuk kak Andie Mulya Indrianto yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6.

Teruntuk teman-teman seperjuangan TI D 2006, TI B Networking 2006, dan seluruh teman-teman TI UIN 2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu, dan semua kenangan terindahnya.

7.

Teruntuk teman-teman kojo, Festy Nur Anjas Sari, Dhini Utami, Roofina Dewi Aisyah, Syifa Iswaqi, Asri Mustikawati, dan Nida Wawaddah. Terima kasih atas segala dukungan kalian.

8.

Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ....................................................................................................... ii Lembar Persetujuan Pembimbing ......................................................................... iii Lembar Persetujuan Penguji ................................................................................. iv Lembar Pernyataan ................................................................................................. v Abstrak .................................................................................................................. vi Kata Pengantar ..................................................................................................... vii Lembar Persembahan ............................................................................................. x Daftar Isi .............................................................................................................. xii Daftar Gambar ..................................................................................................... xvi Daftar Tabel ......................................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3 1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 4 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 4 1.4.1 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 1.4.2 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5 1.5 Metodologi Penelitian .............................................................................. 6 1.5.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 6 1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ...................................................... 7

1.6 Sistematika Penulisan .............................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 10 2.1 Application (Aplikasi) ........................................................................... 10 2.2 Definisi Pelaporan ................................................................................. 10 2.3 Definisi Perkembangan .......................................................................... 10 2.4 Multiple Intelegences (Kecerdasan Jamak) ........................................... 11 2.4.1 Pengertian Kecerdasan ................................................................. 11 2.4.2 Jenis Kecerdasan .......................................................................... 11 2.4.3 Metode Sentra .............................................................................. 16 2.5 Konsep Dasar Web ................................................................................ 19 2.5.1 Apache Web Server ..................................................................... 21 2.5.2 MySQL ........................................................................................ 22 2.5.3 PHP .............................................................................................. 25 2.6 Pengelolaan Database ............................................................................ 27 2.6.1 Database Management System (DBMS) ..................................... 27 2.6.2 Basis Data Relational ................................................................... 28 2.7 Metode Penelitian .................................................................................. 30 2.7.1 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 31 2.7.2 Metode Pengembangan Sistem .................................................... 32 2.8 UML (Unified Modelling Language) .................................................... 35 2.8.1 Definisi UML ............................................................................... 35 2.8.2 Notasi UML ................................................................................. 40

2.9 Alat Bantu Pengembangan Sistem ......................................................... 47 2.9.1 Bagan Alir (Flowchart) ................................................................ 47 2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram) ............................................ 48 2.10 Penelitian Sebelumnya ........................................................................ 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 60 3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 60 3.2 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 62 1. Fase Perencanaan Syarat-syarat ....................................................... 63 2. Fase Perancangan ............................................................................. 64 3. Fase Konstruksi ............................................................................... 65 4. Fase Pelaksanaan ............................................................................. 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 67 4.1 Fase Perancangan Syarat-syarat ............................................................ 67 4.1.1 Sejarah Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi ...................................... 67 4.1.2 Visi dan Misi Sekolah Batutis Al-Ilmi ......................................... 69 4.1.3 Identifikasi Masalah ..................................................................... 69 4.1.4 Alur Kerja Sistem Berjalan .......................................................... 71 4.1.5 Uraian Singkat Sistem yang Dibutuhkan ..................................... 73 4.1.6 Studi Feasibilitas .......................................................................... 76 4.2 Fase Perancangan ................................................................................... 77 4.2.1 Perancangan Sistem ..................................................................... 77

4.2.2 Perancangan Basis Data ............................................................. 125 4.2.3 Perancangan User Interface ....................................................... 130 4.3 Fase Konstruksi ................................................................................... 133 4.4 Fase Pelaksanaan ................................................................................. 133 4.4.1 Pengujian Mandiri ...................................................................... 134 4.4.2 Pengujian oleh User ................................................................... 137

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 138 5.2 Saran .................................................................................................... 139

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 140 LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Tahapan RAD ................................................................................... 33 Gambar 2.2 Notasi Aktor ..................................................................................... 41 Gambar 2.3 Notasi Kelas ..................................................................................... 42 Gambar 2.4 Notasi Use Case ............................................................................... 43 Gambar 2.5 Notasi Interaction ............................................................................. 43 Gambar 2.6 Notasi Interface ................................................................................ 44 Gambar 2.7 Notasi Package ................................................................................. 44 Gambar 2.8 Notasi Note ....................................................................................... 45 Gambar 2.9 Notasi Dependency .......................................................................... 46 Gambar 2.10 Notasi Association .......................................................................... 46 Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 66 Gambar 4.1 Alur Kerja Data Siswa Yang Sedang Berjalan ................................. 72 Gambar 4.2 Alur Kerja Pelaporan Yang Sedang Berjalan ................................... 73 Gambar 4.3 Flowchart Sistem yang Dibutuhkan ................................................. 75 Gambar 4.4 Usecase Admin ................................................................................ 79 Gambar 4.5 Usecase Admin dan Guru Sentra .................................................... 80 Gambar 4.6 Usecase Admin, Guru Sentra, dan Wali Murid ............................... 81 Gambar 4.7 Activity Diagram Input User Account .............................................. 90 Gambar 4.8 Activity Diagram Edit Data User ..................................................... 92 Gambar 4.9 Activity Diagram Hapus Data User .................................................. 94 Gambar 4.10 Activity Diagram Input Siswa ........................................................ 95

Gambar 4.11 Activity Diagram Edit Siswa .......................................................... 97 Gambar 4.12 Activity Diagram Hapus Siswa ...................................................... 99 Gambar 4.13 Activity Diagram Input Perkembangan Siswa ............................. 101 Gambar 4.14 Activity Diagram Edit Input Perkembangan Siswa ...................... 103 Gambar 4.15 Activity Diagram Hapus Perkembangan Siswa ............................ 105 Gambar 4.16 Activity Diagram Lihat Data Siswa .............................................. 106 Gambar 4.17 Activity Diagram Lihat Data Perkembangan Siswa ..................... 108 Gambar 4.18 Activity Diagram Cetak Data Siswa ............................................. 110 Gambar 4.19 Activity Diagram Cetak Data Perkembangan Siswa .................... 112 Gambar 4.20 Sequence Diagram untuk User Account ...................................... 114 Gambar 4.21 Sequence Diagram untuk Siswa ................................................... 116 Gambar 4.22 Sequence Diagram untuk Perkembangan Siswa .......................... 118 Gambar 4.23 Sequence Diagram untuk Lihat dan Cetak Data Siswa ................ 120 Gambar 4.24 Sequence Diagram untuk Lihat dan Cetak Data Perkembangan Siswa ............................................................................................. 122 Gambar 4.25 Class Diagram untuk Aplikasi yang Dibutuhkan ........................ 124 Gambar 4.26 Entity Relationship Diagram (ERD) ............................................ 130 Gambar 4.27 Halaman Log In ............................................................................ 130 Gambar 4.28 Halaman Utama ............................................................................ 131 Gambar 4.29 Halaman Tampilan Data ............................................................... 131 Gambar 4.30 Halaman Input, Edit, atau Hapus Data ......................................... 132

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Simbol flowchart system ...................................................................... 47 Tabel 2.2 Elemen-elemen ERD ............................................................................ 48 Tabel 4.1 Tabel Requirment Penentuan Aktor dan Usecase ................................ 77 Tabel 4.2 Usecase Scenario Input User Account ................................................. 82 Tabel 4.3 Usecase Scenario Edit Data User ........................................................ 82 Tabel 4.4 Usecase Scenario Hapus Data User ..................................................... 83 Tabel 4.5 Usecase Scenario Input Siswa ............................................................. 83 Tabel 4.6 Usecase Scenario Edit Siswa ............................................................... 84 Tabel 4.7 Usecase Scenario Hapus Siswa ........................................................... 84 Tabel 4.8 Usecase Scenario Input Perkembangan Siswa .................................... 85 Tabel 4.9 Usecase Scenario Edit Perkembangan Siswa ...................................... 85 Tabel 4.10 Usecase Scenario Hapus Perkembangan Siswa ................................. 86 Tabel 4.11 Usecase Scenario Lihat Data Siswa ................................................... 87 Tabel 4.12 Usecase Scenario Cetak Data Siswa .................................................. 87 Tabel 4.13 Usecase Scenario Lihat Data Perkembangan Siswa .......................... 88 Tabel 4.14 Usecase Scenario Cetak Data Perkembangan Siswa ......................... 88 Tabel 4.15 Tabel User ........................................................................................ 125 Tabel 4.16 Tabel User Group ............................................................................. 125 Tabel 4.17 Tabel Siswa ...................................................................................... 126 Tabel 4.18 Tabel Guru Sentra ............................................................................ 127 Tabel 4.19 Tabel Kelas ...................................................................................... 128

Tabel 4.20 Tabel Sentra ..................................................................................... 128 Tabel 4.21 Tabel Perkembangan Siswa ............................................................. 128 Tabel 4.22 Tabel Tahun Ajaran ......................................................................... 129 Tabel 4.23 Hasil Pengujian Mandiri .................................................................. 134 Tabel 4.24 Pengujian Lapangan ......................................................................... 137

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Sekolah merupakan suatu bentuk lembaga pendidikan yang didalamnya berlangsung kegiatan belajar mengajar dan berbagai kegiatan lain yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar tersebut. Pendidikan sejatinya bertujuan untuk mencerdaskan bangsa, supaya bangsa ini dan semua warganya menjadi cerdas seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Agar tujuan untuk mencerdaskan tercapai, sekolah perlu menerapkan konsep pengembangan kecerdasan dalam aktivitas sehari-hari. Yang diperlukan siswa saat ini bukan hanya kecerdasan menguasai teori, melainkan kecerdasan dalam menerapkan teori hingga kecerdasan fisik yang dikuatkan dengan kecerdasan berpikir. Dalam Majalah Media TK Sentra (Yudhistira Massardi, 2010) dijelaskan bahwa terdapat tujuh

kecerdasan pada manusia, yaitu:

kecerdasan linguistik (linguistic intelligences), kecerdasan logikamatematis (logical-mathematical intelegences), kecerdasan spasial (spatial intelligences), kecerdasan musikal (musical intelligences), kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligences), kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligences), dan kecerdasan badani-kinestetik (body-

kinesthetic intelligences). Penjelasan mengenai kecerdasan secara lengkap dapat dilihat di BAB II pada subbab 2.4. Kecerdasan

dapat

dibangun

dengan

menerapkan

metode

pembelajaran yang melibatkan siswa secara alamiah dalam proses belajar dalam lingkungan yang positif dan menyenangkan sehingga siswa bisa merasakan langsung, melihat dan mencoba. Metode ini disebut Metode Sentra. Metode inilah yang diterapkan di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi. Di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi ini, siswa belajar melalui main dan kerja dengan mengembangkan enam sentra, yaitu Sentra Persiapan, Sentra Main Peran, Sentra Seni, Sentra Balok, Sentra Bahan Alam, dan Sentra Imtaq. Metode Sentra. Penjelasan mengenai sentra secara lengkap dapat dilihat di BAB II pada subbab 2.4. Setiap hari, guru di Sekolah Batutis Al-Ilmi memantau dan memperhatikan semua proses belajar anak dengan cermat serta mencatat perkembangan dari tiap individu berupa laporan berdasarkan delapan domain dan tujuh kecerdasan. Laporan ini tidak hanya harian saja, tetapi juga laporan mingguan, bulanan, dan tahunan. Laporan tahunan disimpulkan oleh guru sesuai perkembangan harian, mingguan, dan bulanan dari tiap siswa. Proses pembuatan laporan saat ini masih dilakukan dengan cara manual. Mulai dari pengumpulan, pengolahan, dan pengelolaan data atau informasi yang dibutuhkan, serta pelaporan perkembangan kecerdasan siswa. Ternyata, dengan cara manual sangat tidak efektif, baik dari segi tenaga maupun waktu. Karena, banyaknya

laporan yang harus dicatat dari tiap domain, dari seluruh siswa. Tidak hanya pihak sekolah saja, pihak orang tua siswa pun terkadang mengalami kesulitan memperoleh laporan perkembangan siswa. Dengan adanya hal ini, penulis tertarik untuk membuat suatu aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat proses pengumpulan, pengolahan, dan pengelolaan data atau informasi mengenai perkembangan kecerdasan siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil judul:

“APLIKASI

PELAPORAN

PERKEMBANGAN

KECERDASAN SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SEKOLAH BATUTIS AL-ILMI BEKASI)”.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengidentifikasikan masalah yang saat ini dihadapi adalah : 1.

Bagaimana merancang aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa berbasis web yang dapat membantu guru dalam mengelola dan menyajikan data laporan perkembangan kecerdasan siswa?

2.

Bagaimana aplikasi dapat memudahkan guru dalam menemukan kembali data perkembangan siswa yang dibutuhkan?

3.

Bagaimana merancang suatu aplikasi yang sistematis untuk melihat kesesuaian tahap perkembangan anak dengan usia perkembangan yang bisa menampilkan data dalam bentuk grafik?

1.3

Batasan Masalah Agar pembahasan penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis akan melakukan pembatasan masalah pada : 1. Aplikasi yang akan dibuat hanya memberikan laporan perkembangan kecerdasan siswa yang diisi oleh pihak sekolah dalam hal ini guru yang bertanggung jawab. 2. Sistem ini diperuntukkan kepada tim guru dan wali murid dengan pembatasan hak akses antar user yang diberikan oleh kepala sekolah. 3. Dalam pengembangan sistem aplikasi ini penulis menggunakan bahasa pemrograman web PHP (Personal Home Page) serta MySQL (My Structure Query Language) sebagai databasenya. 4. Aplikasi yang digunakan dalam pengembangan sistem pelaporan perkembangan kecerdasan siswa ini adalah aplikasi berbasis web (webbase application). 5. Penggunaan aplikasi dari sisi server memberikan laporan mengenai perkembangan kecerdasan siswa. 6.

Model yang digunakan pada aplikasi ini menggunakan pendekatan berorientasi objek.

1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1

Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah :

1. Mengembangkan suatu sistem pelaporan yang menyajikan perkembangan kecerdasan siswa. 2. Dihasilkan suatu aplikasi pelaporan yang dapat diaplikasikan pada sisi server dan user. 3. Memberikan kemudahan bagi guru dan wali kelas dalam mengelola

dan

menyajikan

data

laporan

perkembangan

kecerdasan siswa. 4. Memberikan kemudahan bagi wali murid dalam memperoleh laporan perkembangan kecerdasan anak. 5. Meningkatkan kecepatan dan kemudahan pelayanan informasi. 1.4.2

Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi Penulis a. Menambah pengalaman dalam pembuatan sistem pelaporan ini. b. Memperluas wawasan dalam penggunaan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem pelaporan ini. c. Dapat menjadi bekal ilmu baik dalam implementasi di masyarakat maupun di tempat penulis bekerja. 2. Bagi Universitas a. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dari mahasiswa akan ilmu yang sudah diperoleh selama masa perkuliahan.

b. Dapat menjadi sumbangan karya ilmiah dalam disiplin ilmu teknologi informasi. c. Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan atau acuan bagi peneliti lain yang berminat mengkaji permasalahan atau topik yang sama. 3. Bagi Pengguna a. Dapat mempermudah pihak sekolah dalam memberikan laporan pada siswa yang dididiknya. b. Dapat mempermudah orang tua dalam melihat perkembangan kecerdasan anaknya. c. Mendapatkan salah satu rancangan pengembangan sistem pelaporan usulan sebagai alternatif dalam memberikan fasilitas

dalam

hal

sistem

pelaporan

perkembangan

kecerdasan siswa.

1.5

Metodologi Penelitian Untuk melakukan penelitian ini digunakan dua pendekatan yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. 1.5.1

Metode Pengumpulan Data 1. Studi Lapangan a. Observasi,

pengumpulan

data

informasi

dengan

cara

meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan.

b. Wawancara, metode ini mengumpulkan data dari hasil wawancara langsung dengan pihak sekolah yang terkait dalam pembuatan skripsi ini. 2. Studi Pustaka Metode ini menggunakan data-data dari berbagai buku, jurnal, dan media internet yang berkaitan dengan aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa. 3. Studi Literatur Metode ini bertujuan untuk mengetahui apa saja penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan laporan perkembangan siswa. Metode ini dimaksudkan untuk membuat suatu inovasi dari penelitian yang telah ada. 1.5.2

Metode Pengembangan Sistem Untuk metode pengembangan sistem informasi ini penulis menggunakan metode Rapid Application Development (RAD), yang memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2006: 237): 1.

Fase Perencanaan Syarat-syarat Dalam tahap ini menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi. Orientasi dalam tahap ini adalah menyelesaikan masalah-masalah, melakukan analisa terhadap sistem yang sedang

berjalan

dan

melakukan

kebutuhan sistem yang baru.

pendekatan

terhadap

2.

Fase Perancangan Dalam tahap ini dilakukan desain untuk sistem yang diusulkan yang mana tahapnya meliputi: perancangan prosesproses yang akan terjadi didalam sistem, perancangan diagram UML yang akan digunakan, dan perancangan antar muka keluaran.

3.

Fase Konstruksi Pada tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancanganrancangan yang telah didefinisikan.

4.

Fase Pelaksanaan Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan melakukan pengenalan terhadap sistem.

1.6

Sistematika Penulisan Penulisan

penelitian

ini

dilakukan

dengan

menggunakan

sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I

PENDAHULUAN Bab ini menerangkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini serta sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI Bab ini berisi pembahasan teori-teori yang digunakan sebagai panduan dasar dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan serta langkah-langkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan dan membahas hasil analisis sekaligus perancangan sistem penelitian yang penulis kerjakan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan serta saran yang dapat membantu pengembangan penelitian ini di masa yang akan datang.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Application (Aplikasi) Application adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms-Word, Ms-Excel (Misky, 2005 : 11).

2.2

Definisi Pelaporan Pelaporan adalah proses kegiatan penyelenggaraan laporan yang meliputi penentuan penggunaan sistem, prosedur, isi, format, jenis, sifat, waktu, evaluasi, dan tindak lanjutnya (PP Republik Indonesia No. 56, 2001).

2.3

Definisi Perkembangan Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masingmasing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1995).

2.4

Multiple Intelegences (Kecerdasan Jamak) 2.4.1

Pengertian Kecerdasan Teori Multiple Intelegences diperkenalkan pada tahun 1983 oleh Howard Gardner, guru besar di bidang Psikologi dan Pendidikan dari Universitas Harvard. Teori ini mendapat sambutan yang positif dari kalangan pendidikan di Amerika Serikat. Gardner menyebutkan bahwa kecerdasan bukanlah suatu kesatuan tunggal yang bisa diukur secara sederhana dengan tes IQ. Gardner mendefenisikan

kecerdasan

sebagai

suatu

kapasitas

untuk

memecahkan permasalahan atau membentuk produk yang bernilai dalam satu atau lebih latar budaya. Kecerdasan merupakan alat untuk belajar, menyelesaikan masalah, dan menciptakan semua hal yang bisa digunakan manusia. Kecerdasan dapat ditingkatkan dan berkembang sepanjang sejarah hidup seseorang. (Majalah Media TK Sentra, 2010). 2.4.2

Jenis Kecerdasan Pada tahun 1983 Gardner di dalam bukunya Frames of Minds merumuskan tujuh kecerdasan kolektif yang secara bersama terdapat dalam diri anak-anak dan orang dewasa. Berikut ini akan diuraikan secara singkat karakteristik dari setiap jenis kecerdasan tersebut.

1.

Kecerdasan Linguistik (Cerdas Kosakata) Kecerdasan linguistik mencakup kualitas pemrosesan bahasa pada bagian otak kanan maupun kiri. Kecerdasan linguistik merupakan kombinasi keterlibatan beberapa sistem, yakni citarasa intonasi, kemampuan kognitif menyebutkan dan mengklasifikasi

serta

menguraikan

struktur

kalimat.

Kecerdasan linguistik mewujudkan dirinya dalam kata-kata, baik dalam tulisan maupun lisan, mempunyai keterampilan auditori yang sangat tinggi dan mereka belajar melalui mendengar. Mereka gemar membaca, menulis, dan berbicara serta suka bercengkerama dengan kata-kata. 2. Kecerdasan Logik-Matematik

(Cerdas

Angka dan

Rasional) Kecerdasan

logik-matemaik

tunbuh

dari

kemampuan

menggunakan benda-benda, menjadi kemampuan berpikir secara kongkret

tentang benda-benda

itu.

Selanjutnya,

kemampuan berkembang ke arah berpikir formal mengenai hubungan-hubungan benda, tanpa melihat benda-benda itu lagi. Kecerdasan logika-matematis berhubungan dengan kemampuan ilmiah. Orang dengan kecerdasan ini gemar bekerja dengan

data,

suka

memecahkan

permasalahan

matematika dan memainkan permainan strategi seperti catur.

Mereka cenderung menggunakan grafik baik untuk kegemaran maupun untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. 3. Kecerdasan Spasial (Cerdas Ruang/Tempat/Gambar) Kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk membentuk dan menggunakan model mental. Orang yang memiliki kecerdasan jenis ini cenderung berpikir dan belajar melalui sajian-sajian visual seperti film, gambar, video dan peragaan yang menggunakan model dan slide. Mereka gemar menggambar, melukis, atau mengukir gagasan-gagasan yang ada di dalam pikirannya dan sering menyajikan suasana serta perasaan hatinya melalui seni. Mereka sangat bagus dalam membaca peta dan diagram dan begitu menikmati upaya memecahkan jejaring yang rumit serta menyusun atau memasang jigsaw puzzle. 4. Kecerdasan Musikal Inti dasar dari ciri-ciri obyektif kecerdasan musikal, yaitu: irama, pola titi nada, harmoni, dan warna nada (timbre). Sebagian besar kemampuan musikal terletak pada otak kanan. Misalnya dalam membaca not balok, seorang pemusik memerlukan kemampuan menghitung panjang-pendek not, atau jumlah ketukan. Namun, para musisi terlatih juga mengandalkan otak kirinya dalam melaksanakan tugas yang harus dilalui para pemula melalui penggunaan mekanisme otak

kanan. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini sangat peka terhadap suara atau bunyi, lingkungan dan juga musik. Mereka sering bernyanyi, bersiul atau bersenandung ketika melakukan aktivitas lain. Mereka gemar mendengar musik, mengkoleksi kaset atau CD lagu, serta bisa dan kerap memainkan satu instrumen musik. 5. Kecerdasan Interpersonal (Cerdas Tentang Orang Lain) Kecerdasan

interpersonal

bisa

didefinisikan

sebagai

kemampuan mengenali perbedaan-perbedaan di antara orangorang, sehingga mampu bereaksi dengan tepat. Kecerdasan interpersonal biasanya termanifestasikan dalam sensitivitas sosial dan kepedulian pada orang lain. Orang yang cerdas interpersonal juga berpengaruh secara sosial, sehingga mampu memengaruhi orang lain. Kecerdasan interpersonal diwujudkan pada kegembiraan berteman dan kesenangan dalam berbagai macam aktivitas sosial serta tidak merasa nyaman dalam kesendirian. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini menyukai dan menikmati bekerja secara berkelompok, belajar sambil berinteraksi dan bekerjasama, juga sering merasa senang bertindak sebagai penengah dalam perselisihan baik di sekolah atau di rumah.

6. Kecerdasan Intrapersonal (Cerdas Diri) Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri, mengenal siapa dirinya, tahu apa yang bisa dilakukannya, bagaimana bereaksi pada sesuatu, hal-hal apa yang perlu dihindari

dan

apa

yang

perlu

didekati.

Kecerdasan

intrapersonal membantu seseorang menjadi sensitif pada perasaannya sendiri, keinginan diri, ketakutan diri, riwayat pribadinya sendiri serta kesadaran akan kelebihan dan kelemahan dirinya. Kecerdasan intrapersonal dengan demikian membuat seseorang terampil merumuskan rencana dan tujuan. Kecerdasan intrapersonal tercermin dalam kesadaran yang mendalam akan perasaan batin. Orang dengan intrapersonal yang tinggi pada umumnya mandiri dan yakin dengan pendapat dengan pendapat diri yang kuat tentang hal-hal yang kontroversial. Mereka mempunyai rasa percaya diri yang besar serta senang sekali bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian. 7. Kecerdasan Kinestetik Orang yang memiliki kecerdasan badani-kinestetik memproses informasi melalui sensasi pada badannya. Mereka tidak suka diam dan ingin bergerak terus, mengerjakan sesuatu dengan tangan atau kakinya, dan berusaha menyentuh orang yang diajak bicara. Mereka sangat baik dalam keterampilan jasmani,

menyukai aktivitas fisik dan berbagai jenis olahraga. Mereka lebih nyaman mengkomunikasikan informasi dengan peragaan (demonstrasi) atau pemodelan. 2.4.3

Metode Sentra Metode Sentra merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara alamiah dalam proses belajar dalam lingkungan yang positif dan menyenangkan sehingga siswa bisa merasakan langsung, melihat dan mencoba (Sumber: Majalah Media TK Sentra, 2010). Metode ini terdiri dari 6 Sentra, diantaranya: 1.

Sentra Persiapan atau Sentra Keaksaraan (Literacy Center) Sentra

persiapan

adalah

wahana

untuk

membangun

kemampuan keaksaraan anak. Keaksaraan bermula dari komunikasi, seperti bahasa lisan dan pemahaman terhadap apa yang dia dengar, hingga mengenal warna, bentuk, dan ukuran. Guru menyediakan gambar rumah, sekolah, halaman, dan lainlain. Kemudian mencontohkan artikulasi setiap kosakata dengan jelas dan dengan tekanan pada setiap suku katanya. Selain itu guru juga mengajak anak-anak membahas materi tema secara interaktif, contohnya sambil menunjukkan bagianbagian dari bangunan rumah dalam gambar, guru bisa membantu

anak

menginformasikan

bagian-bagian

dari

rumahnya sendiri dengan mengajukan pertanyaan-oertanyaan, misalnya, “ada berapa jumlah pintu di rumah”, dan sebagainya. 2.

Sentra Main Peran (main pura-pura atau main drama) Sentra ini adalah wahana bagi anak untuk menemukan konsepkonsep tentang aturan main, nilai-nilai kehidupan, belajar menghadapi dan memecahkan masalah dalam hidupnya. Sentra ini memperkenalkan anak sejak dini pada kehidupan nyata yang kelak mereka jalani saat dewasa, termasuk pada bermacam-macam profesi. Sentra main peran terbagi menjadi 2, yaitu main peran makro dan main peran mikro. Main peran makro adalah main peran dengan alat-alat main berukuran sesungguhnya, dan anak menjadi pemeran langsung. Main peran mikro adalah main peran dengan alat-alat main berukuran kecil, dan anak bertindak sebagai sutradara sekaligus

dalang

dalam

memainkan

peran-peran

yang

diimajinasikannya. 3.

Sentra Seni Sentra Seni adalah wujud penerapan salah satu dari tiga jenis bermain anak, yakni Main Sensorimotor atau Fungsional, Main Peran atau Simbolik, dan Main Pembangunan. Sentra seni merupakan bagian dari Main Pembangunan yang bersifat cair. Pada tahap awal, guru memperkenalkan pada anak cara memakai semua benda yang diperlukan dalam pekerjaan seni.

Misalnya, bagaimana cara memakai berbagai jenis lem agar anak tahu cara memakai lem dengan benar. 4.

Sentra Balok Sentra Balok adalah bagian dari Main Pembangunan yang bersifat terstruktur. Tujuan dari sentra ini adalah membangun konsep matematika dan geometri, membangun kecerdasan spasial, mengasah kekuatan dan koordinasi motorik halus dan kasar, mengasah keterampilan berhubungan dengan teman sebaya, dan membangun kemampuan berkomunikasi. Pada tahap awal, guru memperkenalkan bentuk-bentuk balok dan ukurannya, menjelaskan tekstur balok, mengenalkan

pada

bentuk-bentuk alas yang digunakan untuk membangun, serta cara mengambil balok dari rak yang tidak melebihi kapasitas tangan untuk membawanya. 5.

Sentra Bahan Alam Sentra ini adalah wahana pengalaman anak untuk berinteraksi langsung dengan lingkungannya dan bereksplorasi dengan bahan-bahan alam untuk menemukan pengetahuan dan konsep sains. Di Sentra Bahan Alam, anak bisa belajar sains dan bentuk hukum-hukum fisika sederhana dengan menggunakan bermacam-macam bahan dan alat permainan. Kegiatan di sentra ini juga diisi dengan main pembangunan bersifat cair, seperti bahan main ublek, di mana anak bisa belajar tentang

pencampuran warna, berkreasi dengan bahan itu, dan merasakan teksturnya. Di sentra ini juga, guru membangun pengetahuan anak tentang panca indera dan fungsinya, cara merawat panca indera, aneka sayur dan buah yang berguna untuk panca indera, dan mengenalkan alat pembersih tubuh. 6.

Sentra Imtaq (Iman dan Taqwa) Sentra Imtaq adalah tempat anak membingkai setiap pengetahuan dan konsep yang ditemukannya dari belajar melalui bermain dalam nilai luhur-luhur agama. Jenis-jenis main di sentra ini di antaranya, main pembangunan terstruktur (balok, puzzle masjid), main pembangunan cair (playdough untuk membuat huruf hijaiyah), dan main peran. Sentra Imtaq mengenalkan pada anak tentang dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia sebagai makhluk sosial, fungsi tubuh untuk beribadah dan lain-lain. Kegiatannya bisa berupa menggambar bebas, mencetak, menggunting dan menempel bentuk orang, menyusun puzzle wudhu, puzzle kebersihan, dan lain-lain.

2.5

Konsep Dasar Web Menurut Janner (2010 : 56) Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antar muka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya berupa data persistence,

mendukung transaksi dan komposisi halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi, antara hypermedia dan informasi. Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengeksekusian proses bisnis. Interaksi web dibagi 3 langkah, yaitu : 1.

Permintaan Pengguna mengirim permintaan ke server web, biasanya via halaman web yang ditampilkan ke browser web.

2.

Pemrosesan Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna, kemudian memproses permintaan tersebut.

3.

Jawaban Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser. Halaman web juga dapat dibuat dengan menggunakan berbagai

program agar dapat menampilkan suatu informasi di dalam browser (misalnya Java atau PHP), pengembangan aplikasi web membutuhkan beberapa kualifikasi yang berbeda. Biasanya, para pekerja dalam pembangunan web akan memegang peranan berikut (Janner, 2010 : 57) : 1.

Pemasaran, untuk menetapkan target pengunjung web dan konten untuk diserahkan.

2.

Perancangan grafis, untuk menetapkan tampilan visual.

3.

Integrator HTML, untuk mengembangkan HTML.

4.

Pemrograman, untuk menulis program di dalam Java, PHP atau bahasa pemrograman lainnya, yang dapat dikombinasikan dengan HTML.

5.

Penulis konten, untuk membuat aplikasi dengan informasi agar bernilai tambah.

2.5.1

Apache Web server Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA. Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing Applications. Tidak seperti poryek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah Amerika, web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programer yang bekerja tanpa dibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan berbagai macam alasan, akan tetapi alasan yang paling mendasar adalah mereka senang jika perangkat lunak mereka digunakan oleh banyak orang. Keuntungan menggunakan Apache: 1. Arsitekturnya modular. 2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows NT/2000/XP dan berbagai varian Unix. 3. Mendukung IP versi 6 (Ipv6). 4. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include).

5. Mendukung otentifi kasi dan kontrol akses. 6. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi. 7. Konfigurasi yang mudah dipahami. 8. Mendukung Virtual Host. 9. Pesan kesalahan multi bahasa dan bias dimodifikasi. 2.5.2

MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat Open Source (Anda tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali untuk jenis enterprise, yang bersifat komersial). MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, semua database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom (Kadir, 2008 : 348). Kelebihan MySQL: MySQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan sbegai clien sehingg sering disebut database client/server, yang pen source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (Operating Sistem)

manapun, dengan Platform Windows maupun linux. Selain itu database ini memiliki beberapa klebihan disbanding database lain, diantaranya adalah: 1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS) 2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS) 3. MySQL adalah sebuah Software database yang OpenSource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya. 4. MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan menggunakan database ini anda dapat menghubungkannya ke media internet sehingga dapat diakses dari jauh. 5. MySQL merupakan sebuah client. Selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses database pada Server. Jadi MySQL dapat juga berperan sebagai Client. 6. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Threading. 7. MySQL merupakan sebuah database yang mampu mnyimpan data berkapasitas besar hingga berukuran Gigabite sekalipun.

8. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi maupun Visual Basic. 9. MySQL database menggunakan enkripsi password. Jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya. 10. MySQL merupakan Server database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna. 11. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per table, dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan Field (kolom). 12. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci Uniq (atau Unique). 13. MySQL didukung oleh sebuah component C dan perl API, sehingga Database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada di bawah protocol internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan Perl. 14. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan table maupun peng-update-an table. 15. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang bernama SQL (Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa

permintaan yang distandarkan pada beberapa database server Oracle, PostGreSQL dll. Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki di atas, MySQL menjadi sebuah program database yang sangat popular digunakan. Pada umumnya MySQL digunakan sebagai database yang diakses melalui web. 2.5.3

PHP Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP (Hypertext Prepocessor). Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, anda bisa menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line. Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser. Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-

lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2. Pada versi inilah pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur didalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web Server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami (Kadir, 2008). Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP antara lain yaitu : a. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses yang tinggi. b. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows 98, Windows NT, dan Macintosh. c. PHP diterbitkan secara gratis. d. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami, dan sebagainya. PHP juga termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML). e. PHP termasuk server-side programming.

2.6

Pengelolaan Database Menurut Fathansyah (1999: 10) Basis data hanyalah sebuah objek yang

pasif/mati.

Yang

menjadi

pengelola/penggerak

adalah

program/aplikasi (software). Sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer dan sekumpulan program DBMS yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut. 2.6.1

Database Management System (DBMS) Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antar muka (interface) dan melihat/menikmati data (yang lebih ramah/user oriented) kepada pemakai/user (Fathansyah, 1999 : 13). Sebuah sistem pengelolaan basisdata (DBMS) terbagi atas modul-modul yang masing-masing memiliki tanggung jawab dalam membentuk

struktur

sistem

keseluruhan.

Kelengkapan

fungsi/modul antara DBMS yang satu dengan yang lain berbeda, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. DBMS sederhana tidak/kurang mengakomodasi pemakaian basis data oleh banyak pemakai. Tetapi dengan DBMS semacam Oracle atau MS-SQL server hal seperti itu telah terakomodasi dengan baik. (Fatansyah, 1999 : 15).

Sebuah sistem pengelola basis data (DBMS) umumnya memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) seperti : 1.

File Manager, yang mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.

2.

Database Manager, yang menyediakan interface antara data low level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.

3.

Query Processor, yang menerjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low level yang dapat dimengerti oleh database manager.

4.

DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke pemanggilan kedalam prosedur normal dalam bahasa induk.

5.

DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL kedalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata.

2.6.2

Basis Data Relational Model Basis Data Relational sering pula disebut sebagai Model rasional atau Basis Data Rasional. Model basis data ini ditemukan/diperkenalkan pertama kali oleh E.F.Codd. Model Basis Data menunjukkan suatu cara atau mekanisme yang digunakan untuk mengelola/mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder.

Hingga saat ini, model basis data yang paling banyak digunakan adalah Model Basis Data Relasional. Pada model rasional, basis data akan disebar kedalam berbagai tabel 2 dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan basis data dan jalur vertical yang disebut dengan kolom. Di setiap pertemuan basis data dan kolom itulah, item-item data ditempatkan (Fatansyah, 1999 : 18). Hubungan antara tabel satu dengan lainnya melalui field yang sama disebut relasi. Relasi dibuat menggunakan kunci. Ada dua macam kunci : pertama primary key (kunci utama) yaitu suatu kolom atau sekumpulan kolom yang akan digunakan untuk mengidentifikasi secara tunggal setiap baris dari suatu table (Kasiman, 2006 : 383). Kedua foreign key (kunci tamu) yaitu field yang berisi nilai identifikasi dengan record yang berkaitan dalam tabel lainnya. Ada tiga bentuk relasi antarkabel, yaitu (Kasiman, 2006 : 381): 1. Relasi one-to one (satu ke satu), Menghubungkan secara tepat dua entitas dengan satu kunci (key). Misalnya, dalam suatu perusahaan satu orang pegawai memiliki satu komputer kerja. 2. Relasi one-to-many (satu ke banyak), hubungan antar entitas di mana kunci (key) pada satu tabel muncul berkali-kali dalam

tabel lainnya. Misalnya, banyak pegawai bekerja untuk satu departemen. 3. Relasi many-to many (banyak ke banyak), merupakan hubungan yang sering menyebabkan permasalahan dalam prakteknya. Dalam hubungan many-to many, kunci utama (primary key) dari tabel kedua dapat muncul beberapa kali table pertama.

2.7

Metode Penelitian Penelitian mengumpulkan

adalah dan

sebuah

proses

menganalisis

data

yang

sistematis

guna

dalam

meningkatkan

pengertian/persepsi kita tentang fenomena yang akan kita teliti. Metodologi

penelitian

dalam

ilmu

literatur/sistem

informasi/teknologi informasi adalah kumpulan dari metode, prosedur, teknik, tool serta pendokumentasian yang membantu si peneliti dalam melaksanakan sebuah penelitian dalam bidang ilmu literatur/sistem informasi/teknologi informasi. Pengkategorian metodologi penelitian adalah sebagai berikut: Metodologi disebut process-centered apabila menekankan pada pemodelan proses sebagai inti dari konsep sistem. Disebut data-centered apabila menekankan pada pemodelan data sebagai inti dari konsep sistem. Sedangkan sebuah metodologi disebut objectoriented bila berupaya menyeimbangkan literatur bahasan baik proses dan data pada sebuah model.

2.7.1

Metode Pengumpulan Data Data

merupakan

kumpulan

dari

nilai-nilai

yang

mencerminkan karakteristik individu-individu dari suatu populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Beberapa metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut (Zainal, 2007): 1.

Studi Pustaka Studi Pustaka merupakan proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan teori terlebih dahulu. Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2.

Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan secara langsung pada lokasi/tempat penelitian. Kegiatan yang dilakukan penulis dalam studi lapangan adalah: a. Observasi (Pengamatan) Metode observasi merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data. Metode observasi ini biasanya digunakan untuk meneliti objek penelitian secara langsung dan mengetahui perilaku masyarakat secara detail.

b. Interview (Wawancara) Wawancara yaitu tanya jawab peneliti dengan narasumber, baik

status

narasumber

sebagai

informan

maupun

responden. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara

yang

memberikan

jawaban

atas

pertanyaan itu. 3.

Studi Literatur Studi ini dilakukan dengan mempelajari pustaka dari penelitian sebelumnya yang sejenis. Studi Literatur berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam studi literatur ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah.

2.7.2 Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development Rapid

Application

Development

adalah

metode

pengembangan perangkat lunak incremental yang menekankan pada jangka waktu pengembangan yang pendek. Model RAD ini merupakan adaptasi “berkecepatan tinggi” dari model waterfall, dimana kecepatan pengembangan dicapai melalui pendekatan

berbasis komponen. Jika kebutuhan dan cakupan sistem dapat dimengerti

pada

memungkinkan

awal

pengembangan,

pengembang

untuk

model

membuat

RAD

sistem

ini yang

fungsional dalam jangka waktu yang pendek. Tujuan utama dari semua metode pengembangan sistem adalah memberikan suatu sistem yang dapat memenuhi harapan dari para pemakai. Tapi terkadang para pemakai tidak dilibatkan langsung dalam melakukan pengembangan sistem sehingga hal ini menyebabkan sistem informasi yang dibuat jauh dari yang diharapkan. Metode RAD mempunyai 4 tahapan utama seperti yang terlihat pada Gambar 2.1:

Gambar 2.1 Tahapan RAD (Kendall & Kendall, 2006: 237) Model Pengembangan RAD memiliki empat fase yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Berikut adalah penjelasan masing-masing fase dalam penelitian ini. 1.

Fase Perencanaan Syarat-Syarat Pada tahap ini dilakukan pengindentifikasian tujuan aplikasi atau

sistem

serta

untuk

mengidentifikasi

syarat-syarat

informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Pada tahap ini penulis melakukan analisis kebutuhan. 2.

Fase Perancangan Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain.

3.

Fase Konstruksi Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan analyst, maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu program. Hal terpenting adalah keterlibatan user sangat diperlukan supaya sistem yang dikembangkan dapat memberi kepuasan kepada user.

4.

Fase Pelaksanaan Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem, dengan melakukan pengujian mandiri yang akan dilakukan penulis dan pengujian yang akan dilakukan oleh user.

2.8

UML (Unified Modelling Language) 2.8.1 Definisi UML UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak tergantung pada bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak. Standar UML dikelola oleh OMG (Object Management Group). (Bambang Hariyanto, 2004) UML adalah bahasa pemodelan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan artifakartifak dari sistem. Kelebihan UML diantaranya: 1.

Di dalam (system intensive process), metode diterapkan sebagai proses untuk menurutkan atau mengevolusikan sistem.

2.

Sebagai bahasa UML digunakan untuk komunikasi, yaitu alat untuk menangkap pengetahuan (semantik) mengenai suatu subjek dan mengapresiasikan yang memperdulikan subjek sebagai suatu komunikasi. Subjek merupakan sistem yang dibahas.

3.

Sebagai bahasa pemodelan, UML fokus pada pemahaman subjek melalui formulasi model dari subjek (dan konsep yang terhubung). Model memuat pengetahuan pada subjek, dan aplikasi dari pengetahuan ini berkaitan dengan intelejensia.

4.

Berkaitan dengan unifikasi, UML memadukan praktek rekayasa terbaik sistem informasi dan industri, meliputi beragam tipe sistem (perangkat lunak dan non lunak), domain (bisnis, perangkat lunak) dan proses siklus hidup.

5.

Ketika diterapkan untuk menspesifikasikan sistem,UML dapat digunakan untuk mengkomunikasikan “apa” yang diperlukan dari sistem dan “bagaimana” sistem dapat direalisasikan.

6.

Ketika diterapkan untuk memvisualisasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menjelaskan sistem secara visual sebelum direalisasikan.

7.

Ketika diterapkan untuk membangun sistem, UML dapat digunakan untuk memandu realisasi sistem serupa dengan “blueprint”.

8.

Ketika diterapkan untuk mendokumentasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menangkap pengetahuan mengenai sistem pada seluruh siklus hidup (Bambang Hariyanto, 2004). Diagram-diagram yang terdapat pada pemodelan UML

sebagai berikut : 1. Usecase Diagram Usecase diagram merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram usecase

menunjukan

hubungannya.

sekumpulan

usecase,

aktor

dan

Diagram usecase digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan

dan

mendokumentasikan

kebutuhan

perilaku sistem. Diagram-diagram usecase merupakan pusat permodelan perilaku sistem, subsistem dan kelas. 2.

Class Diagram Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut 3. Metoda

3. Statechart Diagram Statechart

diagram

menggambarkan

transisi

dan

perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan

class

tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). 4. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masingmasing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing).

Oleh

karena

itu

activity

diagram

tidak

menggambarkan perilaku internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. 5. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang menjadi trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. 6. Collaboration Diagram Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama. 7. Component Diagram Component hubungan

antar

diagram

menggambarkan

komponen

piranti

struktur

lunak,

dan

termasuk

ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan, atau

package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. 8. Deployment Diagram Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang

digunakan

untuk

men-deploy

komponen

dalam

lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini. 2.8.2 Notasi UML Notasi UML diturunkan dari tiga notasi yang sudah ada sebelumnya yaitu Grady Booch OOD (Object Oriented Design), Jim Rumbough OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object Oriented Sofware Engineering). Notasi UML yang digunakan sekarang merupakan penggabungan dari tiga notasi tersebut, yang terdiri dari: 1. Aktor (Actor) Dalam pemodelan sistem dengan UML, aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang

sedang kita kembangkan. Aktor berada diluar lingkup sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan; bersifat eksternal (Hermawan, 2004). Secara prinsip dapat kita kenali 3 jenis aktor untuk hampir semua sistem atau perangkat lunak yang kita kembangkan: para pengguna sistem, perangkat lunak lain yang berinteraksi dengan sistem, dan perangkat lunak yang kita kembangkan serta waktu. Jadi aktor ini bisa berupa orang, perangkat keras atau mungkin juga objek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukan oleh aktor adalah memberikan informasi pada sistem dan atau memerintahkan sistem untuk melakukan sesuatu.

Gambar 2.2 Notasi Aktor Sumber: (Nugroho, 2005) 2. Kelas (Class) Kelas

seperti

juga

objek,

adalah

sesuatu

yang

membungkus (encapsulate) informasi dan perilaku dalam dirinya (Hermawan, 2004). Dalam pengembangan sistem tradisional,

kita

mengadakan

pendekatan

dengan

cara

memisahkan informasi-informasi pada sisi basis data dan perilaku yang mengaksesnya di sisi aplikasi pemasup atau

pengakses. Pendekatan berorientasi objek berbeda, yaitu menggabungkan potongan-potongan informasi dengan perilaku yang akan mengaksesnya dalam apa yang dinamakan kelas. Nama Kelas Atribut Operasi Notasi Kelas

Gambar 2.3 Notasi Kelas Sumber: (Nugroho, 2005) 3. Usecase Usecase adalah peringkat tertinggi dari fungsional yang dimiliki sistem (Hermawan, 2004). Dengan kata lain, usecase menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem. Usecase menjelaskan suatu urutan kegiatan yang dilakukan oleh aktor dan sistem untuk mencapai tujuan tertentu walaupun menjelaskan kegiatan namun usecase hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh aktor dan sistem, bukan bagaimana aktor dan sistem melakukan kegiatan tersebut. Keunggulan

dari

cara

memandang

sistem

sebagai

kumpulan usecase adalah kemampuannya untuk memisahkan implementasi sistem dari alasan mengapa sistem harus ada. Ia akan membantu kita untuk berfokus pada apa yang paling penting, yaitu menentukan apa yang dibutuhkan serta apa

harapan pengguna terhadap sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

Nama Use Case

Gambar 2.4 Notasi Usecase Sumber: (Nugroho, 2005) 4. Interaction Menurut Hermawan (2004) interaction digunakan untuk menunjukan baik aliran pesan atau informasi antar objek maupun hubungan antar objek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation signature yang tersusun dari nama operasi, parameter yang dikirim dan tipe parameter yang dikembalikan.

Gambar 2.5 Notasi Interaction Sumber : ( Nugroho, 2005) 5. Interface Interface

merupakan

kumpulan

operasi

tanpa

implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan dalam operasi dalam class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu disertai oleh class yang mengimplementasikan

operasinya

(Hermawan,

2004).

Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam objek.

Gambar 2.6 Notasi Interface Sumber: (Nugroho, 2005) 6. Package Package adalah container atau wadah konseptual yang digunakan untuk mengelompokkan elemen-elemen dari suatu sistem yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah penglihatan (visibility) dari suatu model yang sedang dibangun.

Package (from Use Case View)

Gambar 2.7 Notasi Package Sumber: (Nugroho, 2005) 7.

Note Note dibangun untuk memberikan keterangan dan komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam model. Note ini bisa ditempelkan ke semua elemen notasi yang lain.

N o te

Gambar 2.8 Notasi Note Sumber: (Nugroho, 2005) 8. Dependency Merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada suatu elemen memberikan pengaruh pada elemen yang lain. Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada di bagian tanpa ada tanda panah. Terdapat dua stereotype dari dependency, yaitu include dan extend. Include menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen (yang ada di garis tanpa panah) memicu eksekusi bagian dari elemen yang lain (yang ada di garis dengan panah), misalnya untuk notasi A  B operasi yang ada di class A memicu dieksekusinya operasi yang berada di class B. Extend menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen di garis tanpa panah bisa disiapkan ke dalam elemen yang ada di gari dengan panah, misalnya untuk notasi AB suatu fungsi dari usecase A bisa disisipkan ke dalam usecase B atau dengan kata lain A optional untuk B. Ke dua stereotype ini

di representasikan dengan

menambahkan text include atau extend di notasi dependency.

Gambar 2.9 Notasi Dependency Sumber: (Nugroho, 2005) 9. Association Association

menggambarkan

navigasi

antar

class

(navigation), berapa banyak objek lain yang bisa berhubungan dengan satu objek (multiplicity antar class) dan apakah suatu class menjadi bagian dari class lainnya (aggregation). Navigation di lambangkan dengan penambahan tanda panah di akhir garis. Bidirectional navigation menunjukan bahwa dengan mengetahui salah satu class bisa didapatkan dari informasi lainnya. Sementara dengan unidirectional navigation hanya dengan mengetahui class di ujung garis association tanpa panah kita bisa mendapatkan informasi dari class di ujung dengan panah, tetapi tidak sebaliknya.

Gambar 2.10 Notasi Association Sumber: (Nugroho, 2005) Pada penelitian kali ini penulis menggunakan tools Rational Rose untuk merancang aplikasi. Rational Rose adalah perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan aplikasi dengan tools UML.

2.9

Alat Bantu Pengembangan Sistem 2.9.1 Bagan Alir (Flowchart) Bagan Alir atau Flowchart merupakan alat bantu berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer. Bagan alir ini memperlihatkan urutan proses dalam system dengan menunjukkan alat media input, output, serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data (Ladjamudin, 2005: 211). Simbol – simbol flowchart sistem yang digunakan: Tabel 2.1 Simbol flowchart system Simbol

Nama Proses

Keterangan Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

Manual Input Keyboard

Menunjukkan input yang dilakukan secara manual.

Keputusan

Digunakan untuk penyeleksian kondisi di dalam program.

Input / Output

Digunakan untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.

Garis Alir

Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.

Titik Terminal

Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.

Manual

Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual).

Disk Storage

Digunakan untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.

Document

Digunakan untuk mencetak laporan ke printer.

(Sumber: Ladjamudin, 2005: 211) 2.9.2

ERD (Entity Relationship Diagram) ERD adalah model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data (Ladjamudin, 2005: 142). Elemen- elemen dalam ERD adalah: Tabel 2.2 Elemen-Elemen ERD Simbol

Nama Entitas

Keterangan Entity adalah sesuatu apa saja yang ada dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.

Atribut

Atribut adalah sifat, karakteristik, atau elemen dari tiap entitas maupun Relationship.

Relationship

Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.

Link

Menghubungkan antara entitas satu dengan entitas lainnya.

( Sumber: Sutabri, 2005: 164)

2.10

Studi Sejenis Berdasarkan pengamatan penulis, pada penelitian sebelumnya terdapat beberapa penelitian yang hampir serupa dengan judul aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa, diantaranya adalah: Aplikasi Pelaporan Pembayaran Perkuliahan Mahasiswa Berbasis Web Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh Wuri Handayani, 2010: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja dari sistem pelaporan pembayaran perkuliahan dan pengolahan data mahasiswa UIN berbasis web yang telah dibangun. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Sekuel Liniar atau “siklus kehidupan klasik” atau “waterfall”

yang

mengusulkan sebuah pendekatan pengembangan

perangkat lunak sistematik. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan keefisienan waktu pada mahasiswa dan petugas dalam proses akademik dan keuangan, memudahkan mahasiswa atau pengguna melakukan kegiatan perkuliahan baik itu dalam bidang akademik ataupun data mahasiswa. Pengembangan Sistem Informasi Laporan Prestasi Belajar Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Bogor) oleh Puji Handayani, 2008: Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem informasi laporan prestasi belajar siswa dengan memanfaatkan jaringan internet yang dapat diakses dari berbagai. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode RUP (Rational Unified Process). Metode ini dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus. Hasil dari

penelitian ini adalah dengan adanya pengembangan sistem ini, penyimpanan data dapat disimpan di dalam database sehingga dapat dicari atau digunakan lagi dengan mudah. Sistem ini juga memudahkan dalam proses penghitungan nilai hasil belajar sementara dan akhir. Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Pelita Bangsa Pamulang oleh Lia Fitri Muthia, 2008: Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem informasi penilaian raport siswa berbasis web sebagai fasilitas sekolah untuk mempermudah proses pengolahan data nilai siswa. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Rapid Application Development (RAD) yang memiliki empat fase yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Hasil dari penelitian ini adalah dengan adanya sistem informasi penilaian siswa berbasis web dapat mempermudah orang tua mengetahui informasi secepatnya bilamana anaknya bermasalah dalam belajar, wali kelas dapat menghitung raport siswa secara otomatis yang dilakukan oleh sistem. Pembuatan Raport On-line SMA Negeri 104 Jakarta Berbasis Web Dengan Menggunakan Dreamwaver MX, PHP, dan MySQL oleh Hutomo, 2007: Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan dalam melihat nilai rapor siswa. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Dalam pengembangan sistem metodologi ini memiliki banyak kekurangan, karena metodologi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar dan analisa yang

didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah wali murid dan siswa dapat melihat nilai di mana saja tanpa harus datang ke sekolah dengan menggunakan jaringan internet, sistem ini menyediakan layanan melihat rapor on-line untuk siswa dan wali murid. Aplikasi Nilai Rapor Di SMU 43 Dengan Menggunakan Ms. Visual Basic 6.0 oleh Tulistiko, 2005: Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan dalam memberikan nilai rapor siswa, dan membantu guru dalam mendapatkan laporan penilaian hasil belajar murid yang pasti dan akurat. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode RAD (Rapid Application Development). Hasil dari penelitian ini adalah dapat mempermudah dalam memberikan nilai rapor siswa, hasil cetak laporan raport sesuai dengan format raport aslinya, dan aplikasi ini dapat membantu guru dalam mendapatkan laporan penilaian hasil belajar murid yang pasti dan akurat. Sistem Informasi Nilai Berbasis Web (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Semarang) oleh Harini, 2004: Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan dalam mememberikan nilai siswa, menjelaskan pembuatan sistem informasi nilai berbasis web. Metode pengembangan sistem

yang

digunakan

adalah

metode

prototype.

Metode

ini

membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar dan analisa yang didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah menyediakan sistem informasi yang dapat memberikan nilai siswa, sistem ini menggunakan jaringan internet sehingga wali murid dan siswa

dapat melihat nilai di mana saja tanpa harus datang ke sekolah, disediakannya fasilitas untuk mencetak raport. Pembuatan Aplikasi Nilai Raport pada SMU XYZ Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2003 oleh Ikhtiyani, 2007): Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan guru yang diberi wewenang menjadi wali kelas dalam proses pengolahan nilai raport, dan menjelaskan

pembuatan

aplikasi

pengolahan

data

nilai

hingga

menghasilkan output berupa tampilan menyerupai raport. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar dan analisa yang didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah memberikan aplikasi nilai raport yang dapat membantu guru, pengolahan data nilai ini melibatkan guru mata pelajaran sehingga wali kelas tidak terlalu dibebani dalam mengolah data. Pembuatan Website SMAN 1 Cisarua Menggunakan Nilai Siswa On-Line menggunakan PHP dan MySQL oleh Wardani, 2008: Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan aplikasi manajemen nilai siswa on-line dengan menggunakan php dan MySQL. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Dalam pengembangan sistem metodologi ini memiliki banyak kekurangan, karena metodologi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar. Hasil dari penelitian adalah sistem ini menggunakan jaringan internet sehingga wali murid dan siswa dapat melihat nilai di mana saja

tanpa harus datang ke sekolah, disediakannya fasilitas untuk mencetak raport memberikan kemudahan dalam memenej nilai siswa. Sistem Informasi Penilaian Siswa Dalam Mendukung Evaluasi Kemajuan Kegiatan Belajar Mengajar Siswa Pada SMK Al-Ihsan Jakarta Pusat oleh Putri Sufi, 2009: Tujuan dari penelitian ini adalah membantu sekolah dalam pendokumentasian data-data yang berhubungan dengan kemajuan kegiatan belajar mengajar. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC). Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi penilaian siswa dalam mendukung evaluasi kegiatan belajar mengajar siswa ini dapat membantu dalam hal proses penghitungan nilai siswa secara cepat serta mengarsipnya ke dalam database. Perancangan Sistem Informasi Laporan Akademik Berbasis Web SMAN 108 Ulujami Pesanggrahan Jakarta Selatan oleh Andry Hidayat, 2009: Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu aplikasi sistem informasi pendidikan yang dapat membantu guru, staff, siswa, dan masyarakat dalam mengetahui informasi pendidikan dengan mudah dan cepat melalui media internet. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) Waterfall. Hasil dari penelitian ini adalah memudahkan pihak sekolah mengelola data akademik dan memudahkan siswa mendapat informasi akademik, dan sebagai metode pelatihan untuk para siswa dalam

mengetahui dan menelusuri sebuah sistem informasi pendidikan berbasis web. Pengembangan Sistem Pelaporan Radius

Accounting Pada

Easyhotspot Berbasis Web Menggunakan Model Proses Extreme Programming oleh Muhammad Irfan, 2010: Tujuan dari penelitian adalah mengembangkan suatu aplikasi pelaporan yang menyajikan data yang diperlukan untuk pihak manajemen/pengelola dan klien hotspot dalam bentuk

tabel

dan

grafik

yang

memudahkan

pengguna.

Metode

pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Agile Software Development

dan

Process

Model-nya

menggunakan

Extreme

Programming. Hasil dari penelitian adalah penerapan sistem pelaporan dalam bentuk tabel dan grafik ini dapat memudahkan pihak manajemen dan klien karena laporan yang disajikan mudah dipahami dan dapat menjawab kebutuhan klien. Aplikasi Daftar Nilai Semester Mahasiswa Berbasis Web Online (Studi Kasus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Sains Dan Teknologi) oleh Citra Amalia, 2009: Tujuan dari penelitian ini adalah dihasilkan suatu aplikasi daftar nilai yang dapat diaplikasikan pada sisi server dan user, memberikan solusi kemudahan manajemen pemberian nilai dan laporan mengenai hasil studi. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan pada metode ini merupakan tahapan yang paling lengkap dan detail. Hasil dari penelitian ini adalah dapat

mempermudah bagi mahasiswa untuk melihat nilai sesudah mengikuti perkuliahan dan dapat mempermudah program studi untuk melakukan pengecekan data mahasiswa dan data dosen. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Nilai Dan Kelulusan Siswa Berbasis WAP (Studi Kasus: Madrasah Pembangunan Yayasan Universitas Islam Negeri Jakarta) oleh Aniek Nian Wigayanti, 2008: Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan fasilitas kepada wali siswa untuk mendapatkan informasi nilai melalui handphone dengan mudah, memberikan kemudahan administrator, guru, dan wali kelas untuk melihat data siswa dan nilai siswa dalam bentuk web. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) yaitu metode Sequential Linier. Setiap tahap dari penelitian pada metode dapat terkontrol secara sistematis. Hasil dari penelitian ini adalah dengan adanya sistem informasi berbasis WAP dapat memudahkan wali siswa untuk mendapatkan informasi nilai baik nilai semester maupun nilai Ujian Nasional. Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: SMU Muhammadiyah 7-Sawangan) oleh Ibnu Mas’ud, 2009: Tujuan dari penelitian ini adalah membantu pihak sekolah dan orang tua dalam memantau nilai akademik siswa melalui sebuah aplikasi berbasis web. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC). Hasil dari penelitian ini adalah sistem ini diharapkan mampu memudahkan pihak sekolah dalam mengawasi dan

mengontrol absensi dan informasi nilai anak didik secara mudah dan cepat tanpa harus membuka buku besar, dan dapat melakukan pendataan siswa, wali siswa, dan karyawan secara efektif dan efisien. Sistem Informasi Pembuatan Rapor SDN Pondok Kacang Timur IV. (Qunut Fajri, 2007). Tujuan dari penelitian adalah membangun sistem informasi pembuatan rapor SDN. Pondok Kacang Timur IV yang lebih cepat dan tepat sehingga rapor yang dihasilkan memiliki data-data yang lebih akurat, dan memudahkan dalam hal pembuatan laporan nilai siswa, Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan proses model Sequential Linier. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi ini dapat membantu meningkatkan kinerja dalam menangani nilai ulangan harian, nilai ujian blok, nilai uas, nilai absensi, nilai ekstrakurikuler, mencetak rapor bayangan dan rapor akhir serta membuat laporannya. Aplikasi Pelayanan Informasi Akademik Siswa Menggunakan Protokol WAP (Studi Kasus: Madrasah Aliyah AL-Hikmah 2, Brebes) oleh Dawimah, 2010: Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan layanan informasi akademik siswa Madrasah Aliyah berbasis WAP untuk mengakses informasi akademik siswa. Metode pengembangan yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) Waterfall. Hasil dari penelitian ini adalah dapat mengakses informasi akademik siswa menggunakan ponsel dengan cepat dan menggunakan protokol WAP.

Perancangan Sistem Pelaporan Nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) Berbasis Web (Studi Kasus Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI) oleh Muhammad Mawahib, 2011: Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem pelaporan nilai yang efektif, sehingga mengurangi faktor keterlambatan data yang sebelumnya terjadi pada sistem pelaporan manual. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan proses model Sequential Linier. Hasil dari penelitian ini adalah sistem pelaporan nilai USBN PAI berbasis web yang dapat membantu monitoring prestasi siswa, sekolah, kabupaten, dan juga provinsi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Aplikasi PHP dan MySQL Dalam Pembuatan Sistem Informasi Siswa (Studi Kasus: SMA Negeri 1 Dukuh Waru Tegal) oleh Hery Sasria, 2007: Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem akademik sekolah agar dapat menyajikan informasi akademik sekolah. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar dan analisa yang didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah memberikan aplikasi yang memiliki fasilitas agar siswa, guru, dan wali siswa dapat mengakses ke akunnya masing-masing, serta menangani data-data akademik dengan baik.

Sistem Laporan Perkembangan Belajar Siswa Berbasis Web Terintegrasi Dengan Mobile Technology Dengan SMS Gateway (Studi Kasus: Mumtaza Islamic School) oleh Indra Prasetyo, 2011: Tujuan dari penelitian ini adalah rancang bangun sistem

laporan perkembangan

belajar siswa berbasis web terintegrasi dengan SMS Gateway di Sekolah Mumtaza. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC). Hasil dari penelitian ini adalah sekolah dapat lebih cepat memberikan laporan kepada wali murid, proses pembuatan laporan perkembangan belajar siswa menjadi lebih baik, dan dapat mengelola data siswa, laporan perkembangan siswa, dan testimoni dari wali siswa sebagai umpan balik. Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Siswa Berbasis Web Untuk Menunjang Strategi Pembelajaran (Studi Kasus: MTS Al-Mujahidin Bekasi) oleh Muhammad Hilmi, 2009: Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan pihak sekolah dalam pengelolaan nilai siswa dan data siswa, dan memudahkan wali kelas dalam menghitung nilai siswa. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC). Hasil dari penelitian ini adalah dengan adanya sistem informasi penilaian hasil belajar siswa berbasis web dapat memudahkan pihak sekolah dalam pengelolaan nilai siswa dan data siswa. Dalam penelitian tersebut hanya terdapat dua penelitian yang membahas tentang aplikasi pelaporan perkembangan siswa berbasis web.

Indra Prasetyo (2011), dalam penelitiannya membuat sebuah aplikasi pelaporan perkembangan siswa berbasis web hanya berdasarkan nilai akademik

siswa.

Penulis

mengembangkan

aplikasi

pelaporan

perkembangan siswa berbasis web dimana dalam aplikasi yang telah penulis buat mempunyai kelebihan tersendiri, penulis membuat sebuah aplikasi pelaporan perkembangan siswa berbasis web berdasarkan tahap perkembangan siswa sesuai dengan usia perkembangan siswa. Dalam penelitian Puji Handayani (2008) memberikan nilai hasil belajar siswa, penulis juga memberikan perkembangan hasil belajar siswa yang dapat menentukan tingkat kecerdasan siswa. Kesimpulannya dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan Indra Prasetyo dan Puji Handayani sama-sama memberikan laporan perkembangan siswa. Penelitian yang membahas tentang aplikasi laporan siswa banyak jumlahnya namun tidak memberikan penjelasan mengenai perkembangan kecerdasan siswa dan tidak jauh berbeda dengan penelitian Puji Handayani dalam penghitungan nilai siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian terhadap aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut: 3.1

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dua aspek yaitu: 1.

Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan secara langsung ke tempat penelitian dengan mengadakan : a.

Observasi (Pengamatan) Observasi penulis lakukan di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi

pada tanggal 9 Mei 2011 – 9 Juli 2011. Observasi ini berada di bawah bimbingan Ibu Siska Y. Massardi, Kepala Sekolah dari Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi. Observasi ini bertujuan agar penulis dapat melakukan analisis untuk menentukan rancangan sistem baru yang akan dibangun agar tetap sinkron dengan proses bisnis yang berjalan. Selain itu, pada langkah ini penulis juga mengumpulkan datadata yang diperlukan untuk perancangan sistem. Data yang dimaksud adalah sample data pada dokumentasi pribadi Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi.

b.

Interview (Wawancara) Selain melakukan pengumpulan data penelitian lapangan

dengan metode observasi, penulis juga melakukan pertemuan dan wawancara kepada pihak yang berhubungan dengan sistem yang akan dirancang ini. Pihak yang dimaksud adalah ibu Siska Y. Massardi yang merupakan Kepala Sekolah dari Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi. Adapun hasil wawancara akan penulis sajikan pada bagian Lampiran A. 2.

Studi Pustaka Pada tahapan pengumpulan data dengan cara penelitian kepustakaan, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek

yang

akan

diteliti.

Pencarian

referensi

dilakukan

di

perpustakaan, toko buku, maupun secara online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan sistem secara langsung. Pustaka-pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat di Daftar Pustaka. 3.

Studi Literatur Penulis membaca, memahami dan mengkaji literatur sejenis untuk membandingkannya dengan penelitian yang akan dibuat. Hasil studi sejenis secara lengkap dapat dilihat di BAB II pada subbab 2.10.

3.2

Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan

sistem yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah metode Rapid Application Development (RAD). Metode ini memiliki empat tahap siklus pengembangan, yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Alasan penulis memilih metode ini adalah: 1.

Pada

aplikasi

ini,

user

terlibat

dalam

keseluruhan

proses

pengembangan sistem dengan bertindak sebagai pengambil keputusan pada setiap tahapan pengembangan. 2.

Dengan metode ini diharapkan mempunyai suatu desain sistem yang dapat diterima oleh konsumen dan dapat dikembangkan dengan mudah karena perancangan sistem sekarang ini masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut.

3.

Aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi yang sederhana.

4. Alasan penulis menggunakan metode RAD dibanding metode spiral karena

metode

spiral

membutuhkan

dana

yang

besar

dan

membutuhkan waktu yang sangat lama. Sedangkan pada metode RAD tidak memerlukan biaya yang besar. 5. Mempersingkat waktu pengerjaan aplikasi serta proses yang dihasilkan didapatkan secara cepat dan tepat. 6.

RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang

ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkain prototype yang bekerja pada sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (Whitten, 2004). 7.

Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis, desain, konstruksi. Di bawah ini fase-fase yang dilakukan dalam pembangunan

aplikasi ini sesuai dengan fase-fase RAD yang telah digambarkan pada gambar 2.1: 1.

Fase perencanaan syarat-syarat Menggabungkan laporan hasil metode studi lapangan berupa kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan yang berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kekurangan yang terdapat pada dokumen lama seperti pengumpulan data yang masih manual sehingga data menjadi tidak teratur. Dari analisis sistem tersebut dapat ditetapkan tujuan perancangan, pengajuan usulan otomasi yang layak dapat diterima. Tahap yang dilakukan antara lain : a. Gambaran Umum Organisasi, yang bertujuan untuk mempelajari sekilas tentang sistem yang sedang berjalan di sekolah yang berkaitan dengan sistem yang akan diusulkan. b. Identifikasi Masalah atau analisa masalah. Identifikasi masalah atau analisa masalah bertujuan untuk mengetahui masalahmasalah yang ada, yang berkaitan dengan sistem yang diusulkan.

c. Pemecahan Masalah.

Merupakan usulan

penyelesaian dari

permasalahan-permasalahan yang ditemukan di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi. 2.

Fase Perancangan Setelah disusun sistem yang ada termasuk penyelesaian kendalakendala atau permasalahan-permasalahan yang ada, tahap selanjutnya adalah mendesain sistem yang diusulkan agar dapat berjalan lebih baik dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. Menerapkan model yang diinginkan pemakai, tahapan yang dilakukan yaitu: 1. Perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem menggunakan diagram UML yaitu dengan membuat Activity Diagram, Use Case Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram. Dalam perancangan dengan UML ini, penulis menggunakan software Visual Paradigm. 2. Perancangan Basis Data, dilakukan dengan merancang tabel-tabel atau record store yang digunakan untuk menyimpan data berupa data siswa dan data perkembangan siswa. 3. Perancangan

spesifikasi

proses

yang

dibutuhkan,

dengan

menerjemahkan proses-proses yang terjadi di dalam sistem ini ke dalam bentuk algoritma sederhana yang akan diimplementasikan dalam bentuk program.

4. Perancangan interface, dengan membuat rancangan layar tampilan yang berupa input-output yang bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara user dengan sistem. Setelah rancangan layar tampilan terbentuk maka dilakukan tahap konstruksi. 3.

Fase konstruksi Pada tahapan ini merupakan presentasi dari hasil perancangan ke dalam program. Dalam tahap ini penulis menggunakan PHP (Personal Home Page) sebagai bahasa pemrograman, serta MySQL sebagai database.

4.

Fase Pelaksanaan Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem dengan melakukan dua tahapan pengujian, yaitu pengujian mandiri yang akan dilakukan penulis dan pengujian yang akan dilakukan oleh user yang nantinya akan menggunakan sistem ini. Tahap ini memfokuskan suatu pengujian pada persyaratan fungsional perangkat lunak, yaitu memastikan bahwa input akan diproses menjadi output yang sesuai dengan kebutuhan.

Merumuskan masalah

Observasi, wawancara, studi pustaka, studi literatur

Fase perencanaan syarat-syarat

Visual Paradigm

Analisa kebutuhan, tujuan, syarat, sistem yang berjalan Usecase Diagram

Fase perancangan

Perancangan Proses dengan UML

Activity Diagram Sequance Diagram Class Diagram

Perancangan Basis Data Perancangan Spesifikasi Proses yang Dibutuhkan Perancangan Interface

PHP, MySQL

Fase konstruksi

WEB

Fase pelaksanaan

Pembuatan Kesimpulan dan Saran Pengembangan Sistem

Baik

Tanggapan User

Pengujian Mandiri dan Pengujian oleh User

Kurang

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

Perbaikan atau Tambahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada analisis dan perancangan sistem ini, penulis menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD) yang terdiri atas fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. 4.1

Fase Perencanaan Syarat-syarat 4.1.1 Sejarah Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi Sekolah Batutis Al-Ilmi merupakan Sekolah gratis untuk kaum dhuafa. Dengan menggunakan metode pengajaran BCCT (Beyond Centers and Circle Time) yang disebut sebagai Metode Sentra, anak belajar melalui main dan kerja. Pendekatan yang dilakukan selalu menekankan agar anak merasa nyaman. Karena itu, dalam program tersebut guru dilarang melakukan “3M”: menyuruh, melarang, apalagi marah. Sejarah sekolah ini diawali dari garasi, dikelola oleh Siska Y. Massardi di kediamannya di Pondok Pekayon Indah, Bekasi, sejak September 2005. Siska Y. Massardi merasa terusik dengan jawaban sekelompok anak kecil yang mengaku tidak sekolah karena tidak punya uang. Anak-anak itu berasal dari kampungkampung di sekitar kompleks perumahannya. Orangtua mereka

kebanyakan bekerja sebagai tukang ojek, tukang sol sepatu, pembantu rumah tangga, pemulung, dan sebagainya. Siska merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu. Setelah berembug dengan suaminya, Yudhistira ANM Massardi, terbesit gagasan di benaknya untuk membuat sekolah darurat. Aksi pun segera dilakukan. Garasi rumah mereka di Pondok Pekayon Indah Blok BB 29 No. 6 Jl. Pakis VB, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, disulap menjadi kelas. Di ditulah Siska membuka sekolah gratis “Batutis Al-Ilmi” singkatan dari “Baca tulis gratis”. Tanpa promosi, murid yang mendaftar langsung jumlahnya 70 anak. Dari jumlah itu, yang diterima 40 anak, karena keterbatasan tempat belajar. Siska turut mengajar langsung, dibantu dua orang guru. Seluruh biaya diambil dari kantong pribadinya. Seiring berjalannya waktu, masalah demi masalah sering dihadapi Siska, terutama berkaitan dengan perilaku para muridnya yang agresif dan kasar. Ia pernah putus asa dan ingin menutup sekolahnya.

Namun,

setelah

berpikir

panjang,

di

tengah

kebingungan menemukan cara terbaik menghadapi perilaku anakanak itu, Siska ditawari seorang teman mengikuti pelatihan yng memperkenalkannya kepada metode pengajaran dengan bernain dan bekerja, yang disebut dengan Metode Sentra. Setelah mengikuti pelatihan, metode itu kemudian diterapkannya di Sekolah Batutis Al-Ilmi. Hasilnya, kemampuan berbahasa murid

terbangun dengan baik, perilakunya lebih terkontrol, dan mereka cenderung belajar dengan gembira, karena diberi kebebasan memilih dan bebas dari tekanan. Dengan desakan dari orangtua murid yang anaknya sudah merasa nyaman bersekolah di Batutis, saat ini Siska telah menyewa sebidang tanah, dan di atasnya telah didirikan bangunan semi permanen untuk SD Batutis Al-Ilmi dengan bantuan dana sukarela dari teman-temannya. 4.1.2

Visi dan Misi Sekolah Batutis Al-Ilmi 1.

Visi Sekolah Batutis Al-Ilmi Membina anak-anak dhuafa menjadi insan kamil yang cerdas, berakhlak mulia, mandiri dan peduli.

2.

Misi Sekolah Batutis Al-Ilmi Menyelenggarakan pendidikan gratis tingkat TK dan SD bagi kaum dhuafa serta membangun fasilitas rumah tinggal bagi anak-anak miskin yang cerdas dan berbudi.

4.1.3

Identifikasi Masalah Penulis melakukan wawancara pada Kepala Sekolah Batutis Al-Ilmi tentang permasalahan yang timbul dari sistem yang sedang berjalan saat ini dan gambaran sistem yang diinginkan. Wawancara yang dilakukan penulis dengan Kepala Sekolah secara detail dapat dilihat pada lampiran.

Menurut pengamatan dan observasi yang dilakukan oleh penulis, data perkembangan kecerdasan setiap siswa Sekolah Batutis Al-Ilmi merupakan data yang dicatat oleh guru sentra secara manual dengan memperhatikan setiap tahap perkembangan yang dihasilkan oleh siswa. Data tersebut menjadi laporan harian siswa yang terdiri dari enam sentra dimana data-datanya setelah dicatat kemudian dimasukkan satu persatu ke dalam word. Oleh karena itu dapat diidentifikasikan masalah yang ada, yaitu: 1.

Informasi mengenai data perkembangan kecerdasan siswa yang didokumentasikan dalam bentuk word ini sangat rentan terhadap resiko kehilangan data.

2.

Untuk mencari data siswa dan laporan perkembangan siswa, guru harus mencari satu-persatu berkas yang ada.

3.

Dalam proses pengumpulan laporan harian siswa, sering didapati laporan yang tidak masuk, yang dapat disebabkan oleh kelalaian guru karena banyaknya data laporan yang harus dimasukkan.

4.

Jika data laporan tidak lengkap, guru harus mencari berkas laporan tersebut. Dalam hal ini bisa saja berkas terselip, tercecer, rusak, bahkan hilang.

5.

Untuk membuat laporan mingguan dan bulanan, wali kelas sangat bergantung pada laporan harian yang dibuat oleh guru sentra. Hal ini tentu saja dapat menyulitkan.

6.

Data laporan harian yang tidak lengkap, sangat berpengaruh pada saat pembuatan laporan mingguan dan bulanan, karena laporan tersebut diperoleh dari laporan harian.

7.

Dalam sisi sumber daya manusia, guru baru sering mengalami kesulitan dengan penulisan laporan secara manual karena baru sedikit pengetahuan yang dimiliki.

4.1.4 Alur Kerja Sistem Berjalan Berdasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan oleh penulis, gambaran alur kerja sistem yang sedang berjalan di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi adalah sebagai berikut: a.

Data Siswa Pada proses data siswa, staff TU mendata siswa dan meginput data siswa ke komputer, kemudian guru sentra atau wali kelas dapat melihat data siswa.

Alur Kerja Data Siswa Pada Sistem Yang Berjalan Staff TU

Guru Sentra / Wali Kelas

Start

Data Siswa

Input Data Siswa Ke PC

Melihat Data Siswa

Selesai

Gambar 4.1 Alur kerja data siswa yang sedang berjalan

b. Perkembangan Siswa Pada proses perkembangan siswa, setiap guru sentra mencatat perkembangan siswa dan memberikan kepada wali kelas, kemudian wali kelas akan meginput nilai siswa ke dalam komputer dan kemudian wali murid atau siswa dapat melihat perkembangan siswa tersebut.

Alur Kerja Sistem Pelaporan Yang Sedang Berjalan Guru Sentra

Wali Kelas

Wali Murid/Siswa

Input Perkembangan Siswa Ke PC

Melihat Perkembangan Siswa

Start

Mencatat Perkembangan Siswa

Selesai

Gambar 4.2 Alur kerja pelaporan pada sistem yang sedang berjalan

4.1.5 Uraian Singkat Sistem yang Dibutuhkan Untuk

menjawab

permasalahan-permasalahan

yang

dihadapi dalam pendokumentasian data yang masih manual tersebut, penulis bermaksud mengusulkan sebuah sistem untuk pengorganisasian data. Usulan sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut : c.

Kepala Sekolah di dalam sistem ini berperan sebagai admin yang bertugas untuk memeriksa laporan perkembangan kecerdasan siswa yang terdiri dari laporan harian, mingguan, dan bulanan. Admin juga berperan sebagai pengontrol terhadap user-user yang terdaftar di dalam sistem, dalam hal ini adalah

guru sentra, sekretaris, wali kelas, kepala sekolah dan customer. Admin memiliki hak dalam membuat user account baru serta menentukan masa aktif tiap-tiap user account tersebut. Admin juga dapat melakukan pemasukan data guru, data siswa, dan laporan perkembangan siswa berdasarkan data yang ada di lapangan, merubah data jika terjadi kesalahan, serta menghapus data yang salah ataupun tidak diperlukan lagi. d.

Setiap guru sentra memiliki user account di dalam sistem, yang ditentukan oleh admin. Guru sentra memiliki hak untuk mengisi dan mengubah data laporan siswa selama masa aktif account nya masih berlaku.

e.

Customer berada pada tingkatan terbawah di dalam sistem. Setelah data dimasukkan oleh guru sentra maupun admin, maka customer dapat mengakses informasi yang mereka butuhkan mengenai laporan perkembangan kecerdasan siswa.

f.

Laporan perkembangan siswa yang telah berada di dalam sistem juga dapat dibuat reportnya dalam format PDF atau Ms. Word yang dapat dilakukan oleh admin, setiap guru sentra, maupun customer. Laporan yang diterima oleh customer mempunyai format laporan yang sama dengan laporan yang diterima oleh guru sentra.

Gambar flowchart dari sistem yang penulis usulkan ini adalah sebagai berikut: Flowchart Sistem Yang Diusulkan Guru Sentra / Wali Kelas

Admin

Wali Murid

Mulai

Mulai

Mulai

Log In

Log In

Log In

Username &Password

Username &Password

Username &Password

Tidak

Tidak

Validasi

Validasi

Ya

Tidak

Validasi

Ya

Ya

Cari Data Siswa, Perkembangan Siswa

Cari Perkembangan Siswa

Cetak Data Siswa, Perkembangan Siswa

Cetak Perkembangan Siswa

Data Siswa, Perkembangan Siswa

Perkembangan Siswa

Ya Create/Update/ Delete User Account

Ya Create/Update/Delete Siswa, Perkembangan Siswa

Selesai

Selesai

Selesai

Gambar 4.3 Flowchart Sistem yang Dibutuhkan

Pada sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan Unified Modelling Language (UML) dalam perancangannya. Diagramdiagram UML yang digunakan yaitu Usecase Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, dan Sequence diagram.

4.1.6

Studi Feasibilitas a.

Feasibilitas Waktu Ditinjau dari sisi waktu, pengembangan sistem ini dapat menjadi salah satu faktor penghematan waktu bagi pihak yang terkait. Karena sistem ini dirancang agar semua pihak mempunyai hak akses dalam sistem sehingga mengurangi ketergantungan antar pihak. Maka dengan adanya sistem ini dapat menghemat waktu Kepala Sekolah, Guru Sentra, Wali Kelas, dan Wali Murid. Sistem ini juga dibangun dengan berbasis web, sehingga memungkinkan bagi Guru Sentra, Wali Kelas, dan Wali Murid untuk dapat mengakses data kapanpun.

b. Feasibilitas Teknis Dari sisi teknis, kinerja sistem yang penulis kembangkan telah dapat dibuktikan kestabilannya karena sistem ini dikembangkan dengan berbasis web, maka dapat diakses oleh client dengan berbagai macam tipe web browser, seperti misalnya Mozilla Firefox, Opera, dan Internet Explorer. Sedangkan dari sisi server, aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang bersifat multi platform sehingga tidak hanya dapat dijalankan pada sistem operasi berbasis windows saja, melainkan dapat juga dijalankan pada sistem operasi Macintosh. Sistem ini juga

dapat dibuktikan kestabilannya dalam menangani banyak data yang dapat dilihat pada lampiran. c.

Feasibilitas Legal Pada perancangan sistem ini, penulis telah mendapat persetujuan dan dukungan penuh langsung dari Kepala Sekolah Batutis Al-Ilmi. Oleh karena itu, legalitas sistem ini sendiri telah teruji dari pihak yang bersangkutan.

4.2

Fase Perancangan 4.2.1

Perancangan Sistem a.

Penentuan Aktor dan Usecase Pada sistem yang diusulkan ini, penulis menentukan aktor dan usecase dengan menggunakan table requirement yang mengidentifikasi kebutuhan fungsi-fungsi sistem. Tabel 4.1 Tabel Requirment Penentuan Aktor dan Usecase Requirment 1.

Admin dapat membuat

Aktor Admin

user account baru 2.

Admin dapat merubah

Usecase Input user account

Admin

Edit data user

Admin

Hapus user

data user jika terjadi kesalahan pada data user yang telah dibuat atau ingin menambah data keterangan user 3.

Menghapus user account

4.

Membuat siswa baru

Admin,

Input siswa

Guru Sentra 5.

Merubah data siswa jika terjadi kesalahan pada

Admin,

Edit data siswa

Guru Sentra

data siswa yang telah dibuat atau ingin menambah data keterangan siswa 6.

Menghapus siswa

Admin,

Hapus siswa

Guru Sentra 7.

Memasukkan perkembangan siswa

Admin,

Input

Guru Sentra perkembangan siswa

8.

Merubah data perkembangan siswa jika

Admin,

Edit data

Guru Sentra perkembangan

terjadi kesalahan dalam

siswa

penginputan data perkembangan siswa atau ingin menambah data perkembangan siswa 9.

Menghapus perkembangan siswa

Admin,

Hapus

Guru Sentra perkembangan siswa

10. Melihat data siswa

Admin,

Lihat data siswa

Guru Sentra 11. Mencetak data siswa

Admin,

Cetak data siswa

Guru Sentra 12. Melihat data perkembangan siswa

Admin, Guru

Lihat data perkembangan

Sentra,

siswa

Wali Murid 13. Mencetak data perkembangan siswa

Admin, Guru Sentra,

Cetak data perkembangan siswa

Wali Murid

b. Perancangan Usecase Usecase Diagram digunakan untuk menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem serta aktor-aktor yang akan berhubungan dengan proses-proses yang ada pada sistem. Usecase sangat diperlukan untuk kebutuhan dokumentasi dan arah pengembangan selanjutnya. Berikut adalah usecase diagram untuk sistem yang diusulkan: 1. Usecase diagram untuk aktor Admin

Gambar 4.4 Usecase Admin

2. Usecase diagram untuk aktor Admin dan Guru Sentra

Gambar 4.5 Usecase Admin dan Guru Sentra

3. Usecase diagram untuk aktor Admin, Guru Sentra, dan Wali Murid

Gambar 4.6 Usecase Admin, Guru Sentra, dan Wali Murid

c.

Usecase Scenario Usecase scenario merupakan penjelasan yang lebih terperinci mengenai masing-masing usecase yang terjadi di dalam sistem. Usecase diagram terdiri dari: 1. Nama usecase : nama usecase yang akan dideskripsikan 2. Aktor yang terlibat 3. Trigger

: tujuan dari usecase

4. Pre condition : syarat penting bagi usecase untuk memulai 5. Action

: kegiatan yang dilakukan oleh usecase

6. Post condition : kegiatan setelah usecase selesai dikerjakan

Berikut adalah usecase scenario dari diagram usecase di atas: 1. Input user account Tabel 4.2 Usecase Scenario Input User Account Nama Usecase

Input user account

Aktor yang terlibat

Admin

Trigger

Admin ingin menambahkan user account baru

Pre condition

Log in sebagai admin User account belum terdaftar

Action

Create user account

Post Condition

User account baru masuk ke dalam database

2. Edit data user Tabel 4.3 Usecase Scenario Edit Data User Nama Usecase

Edit data user

Aktor yang terlibat

Admin

Trigger

Perubahan data user jika terjadi

kesalahan

atau

menambah data keterangan user Pre condition

Log in sebagai admin User account telah terdaftar

Action

Update data user

Post Condition

Data user yang telah diubah tersimpan ke dalam database

3. Hapus data user Tabel 4.4 Usecase Scenario Hapus Data User Nama Usecase

Hapus data user

Aktor yang terlibat

Admin

Trigger

Menghapus user yang sudah tidak aktif

Pre condition

Log in sebagai admin User account telah terdaftar

Action

Delete user

Post Condition

User account yang sudah tidak

aktif

terhapus

dari

database

4. Input siswa Tabel 4.5 Usecase Scenario Input Siswa Nama Usecase

Input siswa

Aktor yang terlibat

Admin, Guru Sentra

Trigger

Admin

atau

menambahkan

Guru siswa

Sentra yang

baru ke dalam database Pre condition

Log in sebagai admin atau guru sentra Siswa belum ada di dalam database

Action

Create siswa

Post Condition

Siswa baru masuk ke dalam database

5. Edit siswa Tabel 4.6 Usecase Scenario Edit Siswa Nama Usecase

Edit siswa

Aktor yang terlibat

Admin, Guru Sentra

Trigger

Perubahan data siswa jika terjadi

kesalahan

atau

menambah data keterangan siswa Pre condition

Log in sebagai admin atau guru sentra Siswa telah terdaftar

Action

Update data siswa

Post Condition

Data siswa yang telah ada diubah tersimpan ke dalam database

6. Hapus siswa Tabel 4.7 Usecase Scenario Hapus Siswa Nama Usecase

Hapus siswa

Aktor yang terlibat

Admin, Guru Sentra

Trigger

Admin atau Guru Sentra menghapus siswa yang sudah tidak diperlukan

Pre condition

Log in sebagai admin atau guru sentra Siswa sudah ada di dalam database

Action

Delete siswa

Post Condition

Data-data siswa terhapus dari

database

7. Input perkembangan siswa Tabel 4.8 Usecase Scenario Input Perkembangan Siswa Nama Usecase

Input perkembangan siswa

Aktor yang terlibat

Admin, Guru Sentra

Trigger

Admin atau Guru Sentra menambah

perkembangan

siswa ke dalam database Pre condition

Log in sebagai admin atau guru sentra Perkembangan siswa yang akan ditambahkan belum ada di dalam database

Action

Create perkembangan siswa yang baru

Post Condition

Perkembangan

siswa

baru

tersimpan ke dalam database

8. Edit perkembangan siswa Tabel 4.9 Usecase Scenario Edit Perkembangan Siswa Nama Usecase

Edit perkembangan siswa

Aktor yang terlibat

Admin, Guru Sentra

Trigger

Perubahan

data

perkembangan terjadi

siswa

kesalahan

menambah perkembangan siswa

jika atau data

Pre condition

Log in sebagai admin atau guru sentra Perkembangan siswa telah terdaftar

Action

Update data perkembangan siswa

Post Condition

Data perkembangan siswa yang telah diubah tersimpan ke dalam database

9. Hapus perkembangan siswa Tabel 4.10 Usecase Scenario Hapus Perkembangan Siswa Nama Usecase

Hapus perkembangan siswa

Aktor yang terlibat

Admin, Guru Sentra

Trigger

Admin atau Guru Sentra menghapus

data

perkembangan siswa Pre condition

Log in sebagai admin atau guru sentra Perkembangan siswa sudah ada di dalam database

Action

Delete perkembangan siswa

Post Condition

Perkembangan terhapus dari database

siswa

10. Lihat data siswa Tabel 4.11 Usecase Scenario Lihat Data Siswa Nama Usecase

Lihat data siswa

Aktor yang terlibat

Admin, Guru sentra

Trigger

Admin

atau

Guru

Sentra

membutuhkan data siswa Pre condition

Log in sebagai admin atau guru sentra Data siswa sudah ada di dalam database

Action

Lihat data siswa

Post Condition

Data siswa ditampilkan

11. Cetak data siswa Tabel 4.12 Usecase Scenario Cetak Data Siswa Nama Usecase

Cetak data siswa

Aktor yang terlibat

Admin, Guru Sentra

Trigger

Admin atau Guru Sentra ingin mencetak data siswa

Pre condition

Log in sebagai admin atau guru sentra Data siswa sudah ada di dalam database

Action

Cetak data siswa

Post Condition

Data siswa dalam bentuk PDF, Ms. Excel, atau Ms. Word

12. Lihat data perkembangan siswa Tabel 4.13 Usecase Scenario Lihat Data Perkembangan Siswa Nama Usecase

Lihat

data

perkembangan

siswa Aktor yang terlibat

Admin, Guru sentra, Wali Murid

Trigger

Admin, Guru Sentra atau Wali Murid membutuhkan data perkembangan siswa

Pre condition

Log in sebagai admin, guru sentra atau wali murid Data

perkembangan

siswa

sudah ada di dalam database Action

Lihat

data

perkembangan

siswa Post Condition

Data

perkembangan

siswa

ditampilkan

13. Cetak data perkembangan siswa Tabel 4.14 Usecase Scenario Cetak Data Perkembangan Siswa Nama Usecase

Cetak data perkembangan siswa

Aktor yang terlibat

Admin, Guru Sentra, Wali Murid

Trigger

Admin, Guru Sentra atau Wali Murid ingin mencetak

data perkembangan siswa Log in sebagai admin, guru

Pre condition

sentra atau wali murid Data perkembangan siswa sudah ada di dalam database Cetak data perkembangan

Action

siswa Data perkembangan siswa

Post Condition

dalam

bentuk

PDF,

Ms.

Excel, atau Ms. Word

d. Perancangan Activity Diagram Activity diagram menggambarkan alur kerja (work flow) sebuah urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena dengan activity diagram dapat memodelkan proses logika, proses bisnis, dan alur kerja. Perbedaan

utamanya

adalah

flowchart

dibuat

untuk

menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas aktor. Di bawah ini adalah activity diagram untuk masingmasing usecase:

1. Input user account

Gambar 4.7 Activity Diagram Input User Account Pada activity diagram ini admin melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, admin dapat melanjutkan dengan mengklik menu create user account.

Setelah sistem menampilkan form untuk menambah user account, admin dapat menambahkan akun baru untuk user yang baru. Setelah selesai dan admin menekan tombol save, sistem akan menyimpan data user account baru ke dalam database.

2. Edit data user

Gambar 4.8 Activity Diagram Edit Data User Pada activity diagram ini admin melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password

yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, admin dapat melanjutkan dengan mengklik menu user. Sistem akan menampilkan user-user yang terdaftar dalam database. Kemudian admin dapat memilih user account mana yang akan diedit dengan mengklik tombol edit. Setelah sistem menampilkan form edit, admin dapat mengubah data, dan sistem akan menyimpan data yang telah dirubah ke dalam database.

3. Hapus data user

Gambar 4.9 Activity Diagram Hapus Data User Pada activity diagram ini admin melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, admin dapat

melanjutkan dengan mengklik menu user. Sistem akan menampilkan user-user yang terdaftar dalam database. Kemudian admin dapat memilih user account mana yang akan dihapus. Setelah sistem menampilkan data user yang ingin dihapus berdasarkan pilihan dan admin mengklik tombol hapus, data akan terhapus dari database. 4. Input Siswa

Gambar 4.10 Activity Diagram Input Siswa

Pada activity diagram ini user (yang terdiri dari admin dan guru sentra) melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data

yang

terdapat

dalam

database,

user

dapat

melanjutkan dengan mengklik menu create new siswa. Setelah sistem menampilkan form untuk menambah siswa, user dapat menambahkan siswa baru. Setelah selesai memasukkan data dan user menekan tombol save, sistem akan menyimpan data siswa baru ke dalam database.

5. Edit siswa

Gambar 4.11 Activity Diagram Edit Siswa Pada activity diagram ini user (yang terdiri dari admin dan guru sentra) melakukan log in, kemudian sistem

memvalidasi username dan password yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, user dapat melanjutkan dengan mengklik menu view siswa. Sistem akan menampilkan data-data siswa yang terdaftar dalam database. Kemudian user dapat memilih siswa mana yang akan diedit dengan mengklik tombol edit. Setelah sistem menampilkan form edit, user dapat mengubah data, dan sistem akan menyimpan data yang telah dirubah ke dalam database.

6. Hapus siswa

Gambar 4.12 Activity Diagram Hapus Siswa Pada activity diagram ini user (yang terdiri dari admin dan guru sentra) melakukan log in, kemudian sistem

memvalidasi username dan password yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, user dapat melanjutkan dengan mengklik menu view siswa. Sistem akan menampilkan data-data siswa yang terdaftar dalam database. Kemudian user dapat memilih siswa mana yang akan dihapus. Setelah sistem menampilkan data siswa yang dipilih user, user mengklik tombol hapus, dan sistem akan menghapus data dari database.

7. Input Perkembangan Siswa

Gambar 4.13 Activity Diagram Input Perkembangan Siswa Pada activity diagram ini user (yang terdiri dari admin dan guru sentra) melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, user dapat melanjutkan dengan mengklik menu

create

perkembangan

siswa.

Setelah

sistem

menampilkan form untuk menambah perkembangan siswa, user dapat memasukkan data perkembangan siswa. Setelah selesai memasukkan data dan user menekan tombol save, sistem akan menyimpan data perkembangan siswa ke dalam database.

8. Edit data perkembangan siswa

Gambar 4.14 Activity Diagram Edit Data Perkembangan Siswa

Pada activity diagram ini user (yang terdiri dari admin dan guru sentra) melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, user dapat melanjutkan dengan mengklik

menu

perkembangan

siswa.

Sistem

akan

menampilkan data-data perkembanagan siswa yang ada dalam

database.

Kemudian

user

dapat

memilih

perkembangan siswa mana yang akan diedit dengan mengklik tombol edit. Setelah sistem menampilkan form edit, user dapat mengubah data, dan sistem akan menyimpan data yang telah dirubah ke dalam database.

9. Hapus data perkembangan siswa

Gambar 4.15 Activity Diagram Hapus Siswa Pada activity diagram ini user (yang terdiri dari admin dan guru sentra) melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, user dapat melanjutkan dengan

mengklik menu view siswa. Sistem akan menampilkan data-data siswa yang terdaftar dalam database. Kemudian user dapat memilih siswa mana yang akan dihapus. Setelah sistem menampilkan data siswa yang dipilih user, user mengklik tombol hapus, dan sistem akan menghapus data dari database. 10. Lihat data siswa

Gambar 4.16 Activity Diagram Lihat Data Siswa

Pada activity diagram ini user (yang terdiri dari admin, guru sentra atau wali kelas, dan wali murid) melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, user dapat melanjutkan dengan mengklik menu siswa. Sistem akan menampilkan

menu

siswa

yang

terdiri

list

siswa

berdasarkan kelas. Setelah pilihan view ditentukan, sistem akan menampilkan data siswa sesuai dengan data-data yang telah dimasukkan.

11. Lihat data perkembangan siswa

Gambar 4.17 Activity Diagram Lihat Data Perkembangan Siswa Pada activity diagram ini user (yang terdiri dari admin, guru sentra atau wali kelas dan wali murid) melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, user dapat melanjutkan dengan mengklik menu perkembangan siswa.

Sistem akan menampilkan berupa pilihan perkembangan siswa yang dapat dipilih oleh user. Setelah pilihan view ditentukan, sistem akan menampilkan data perkembangan siswa sesuai dengan data-data yang telah dimasukkan.

12. Cetak data siswa

Gambar 4.18 Activity Diagram Cetak Data Siswa Pada activity diagram ini user (yang terdiri dari admin, guru sentra atau wali kelas, dan wali murid) melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password

yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, user dapat melanjutkan dengan mengklik menu siswa. Sistem akan menampilkan menu view yang terdiri dari list siswa berdasarkan kelas. Setelah pilihan view ditentukan, sistem akan menampilkan data siswa sesuai dengan data-data yang telah dimasukkan. Setelah melihat data yang ingin dicetak, user mengklik tombol cetak dan sistem akan mengeksport data ke dalam bentuk PDF yang siap untuk dicetak oleh user.

13. Cetak data perkembangan siswa

Gambar 4.19 Activity Diagram Cetak Data Perkembangan Siswa Pada activity diagram ini user (yang terdiri dari admin, guru sentra atau wali kelas, dan wali murid) melakukan log in, kemudian sistem memvalidasi username dan password

yang dimasukkan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat dalam database, user dapat melanjutkan dengan mengklik menu perkembangan siswa. Sistem akan menampilkan berupa pilihan perkembangan siswa yang dapat dipilih oleh user. Setelah pilihan view ditentukan, sistem akan menampilkan data perkembangan siswa sesuai dengan data-data yang telah dimasukkan. Setelah melihat data yang ingin dicetak, user mengklik tombol cetak dan sistem akan mengeksport data ke dalam bentuk PDF yang siap untuk dicetak oleh user. e.

Perancangan Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan sekitar objek (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Di bawah ini adalah sequence diagram yang dikelompokkan berdasarkan form: 5. User account Pada sequence diagram ini terdapat beberapa usecase yang berkaitan dengan user account yang di dalamnya mencakup input, edit, view, dan delete. Usecase-usecase tersebut memiliki alur yang sama.

Gambar 4.20 Sequence Diagram untuk User Account Pada sequence diagram untuk user account ini admin log in dengan mengisi username dan password di halaman log in, kemudian proses log in diverifikasi di proses log in yang langsung terintegrasi dengan database pada class user account. Class user account akan melakukan

pengecekan

username

dan

password,

jika

terjadi

kesalahan proses log in akan memberikan status log in dengan menampilkan kembali halaman log in. Dan jika status log in berhasil halaman utama akan ditampilkan dan admin memilih form user account. Setelah berhasil proses add, edit, delete dapat dilakukan dengan koneksi ke database user account. Jika admin menginginkan proses view list user account akan ditampilkan. 6. Siswa Pada sequence diagram ini terdapat beberapa usecase yang berkaitan dengan user account yang di dalamnya mencakup input, edit, view dan delete. Usecase-usecase tersebut memiliki alur yang sama.

Gambar 4.21 Sequence Diagram untuk Siswa Pada sequence diagram untuk siswa ini user (yang terdiri dari admin dan guru sentra atau wali kelas) log in dengan mengisi username dan password di halaman log in, kemudian proses log in diverifikasi di proses log in yang langsung terintegrasi dengan database pada class

siswa. Class siswa akan melakukan pengecekan username dan password, jika terjadi kesalahan proses log in akan memberikan status log in dengan menampilkan kembali halaman log in. Dan jika status log in berhasil halaman utama akan ditampilkan dan user memilih form siswa. Setelah berhasil proses add, edit, delete dapat dilakukan dengan

koneksi

ke

database

siswa.

Jika

user

menginginkan proses view, list siswa akan ditampilkan. 7. Perkembangan Siswa Pada sequence diagram ini terdapat beberapa usecase yang berkaitan dengan user account yang di dalamnya mencakup input, edit, view dan delete. Usecase-usecase tersebut memiliki alur yang sama.

Gambar 4.22 Sequence Diagram untuk Perkembangan Siswa Pada sequence diagram untuk perkembangan siswa ini user (yang terdiri dari admin dan guru sentra atau wali kelas) log in dengan mengisi username dan password di halaman log in, kemudian proses log in diverifikasi di proses log in yang langsung terintegrasi dengan database pada class perkembangan siswa. Class perkembangan siswa

akan

melakukan

pengecekan

username

dan

password, jika terjadi kesalahan proses log in akan

memberikan status log in dengan menampilkan kembali halaman log in. Dan jika status log in berhasil halaman utama

akan

ditampilkan

dan

user

memilih

form

perkembangan siswa. Setelah berhasil proses add, edit, delete dapat dilakukan dengan koneksi ke database perkembangan siswa. Jika user menginginkan proses view, list perkembangan siswa akan ditampilkan. 8. Lihat dan cetak data siswaa Pada sequence diagram ini terdapat beberapa usecase yang berkaitan dengan data siswa yang di dalamnya mencakup lihat dan cetak data siswa. Usecase-usecase tersebut memiliki alur yang sama.

Gambar 4.23 Sequence Diagram untuk Lihat dan Cetak Data Siswa Pada sequence diagram untuk lihat dan cetak data siswa ini user (yang terdiri dari admin dan guru sentra) log in dengan mengisi username dan password di halaman log in, kemudian proses log in diverifikasi di proses log in

yang langsung terintegrasi dengan database pada class siswa. Class siswa akan melakukan pengecekan username dan password, jika terjadi kesalahan proses log in akan memberikan status log in dengan menampilkan kembali halaman log in. Dan jika status log in berhasil halaman utama akan ditampilkan dan user memilih form view siswa. Setelah berhasil, user mencari data siswa mana yang ingin dilihat, kemudian proses cetak dapat dilakukan setelahnya. 9. Lihat dan cetak data perkembangan siswa Pada sequence diagram ini terdapat beberapa usecase yang berkaitan dengan data perkembangan siswa yang di dalamnya mencakup lihat dan cetak data perkembangan siswa. Usecase-usecase tersebut memiliki alur yang sama.

Gambar 4.24 Sequence Diagram untuk Lihat dan Cetak Data Perkembangan Siswa Pada sequence diagram untuk lihat dan cetak data perkembangan siswa ini user (yang terdiri dari admin, guru sentra, dan wali murid) log in dengan mengisi username dan password di halaman log in, kemudian proses log in diverifikasi di proses log in yang langsung terintegrasi

dengan

database

pada

class

user

perkembangan siswa. Class perkembangan siswa akan

melakukan pengecekan username dan password, jika terjadi kesalahan proses log in akan memberikan status log in dengan menampilkan kembali halaman log in. Dan jika status log in berhasil halaman utama akan ditampilkan dan user memilih form view perkembangan siswa. Setelah berhasil, user mencari perkembangan siswa mana yang ingin dilihat, kemudian proses cetak dapat dilakukan setelahnya. f.

Perancangan Class Diagram Class diagram ini digunakan untuk menggambarkan kumpulan dari class dan hubungannya. Diagram ini merupakan diagram yang paling umum ditemukan dalam pemodelan sistem berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu sistem, sekaligus layanan untuk memanipulasi keadaaan metode atau fungsi sehingga class memiliki tiga area pokok, yaitu: nama, atribut, dan metode. Selain itu setiap class yang ada dapat

menjadi sebuah form saat pembuatan program.

Class diagram sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.25 Class Diagram untuk Aplikasi Pelaporan Perkembangan Kecerdasan Siswa

4.2.2 Perancangan Basis Data Pada basis data ini, semua jenis data yang terlibat dalam proses yang terjadi, didefinisikan dan dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut : 1.

Tabel User Nama Tabel

: user

Primary Key

: id_user

Tabel 4.15 Tabel User No.

2.

Field

Type

1.

Id_user

int(50)

2.

user_name

varchar(40)

3.

Password

varchar(40)

4.

User_group varchar(40)

Extra auto_increment

Tabel User Group Nama Tabel

: user_group

Primary Key

: id_group Tabel 4.16 Tabel User Group

No.

3.

Field

Type

1.

Id_group

Varchar(10)

2.

Group_name

Varchar(20)

Tabel Siswa Nama Tabel

: siswa

Primary Key

: no_induk

Extra Auto_increment

Foreign Key

: id_siswa

Tabel 4.17 Tabel Siswa No.

Field

Type

1.

Id_siswa

int(50)

2.

no_induk_siswa

varchar(20)

3.

Nama_siswa

varchar(30)

4.

Lahir

varchar(30)

5.

tgl_lahir

Date

6.

Jk

varchar(2)

7.

Alamat

Text

8.

no_telpon

varchar(20)

9.

Email

varchar(30)

10.

Agama

varchar(10)

11.

nama_ayah

varchar(30)

12.

nama_ibu

varchar(30)

13.

pekerjaan_ayah

varchar(30)

14.

pekerjaan_ibu

varchar(30)

15.

alamat_orang_tua

Text

16.

no_telpon_orang_tua varchar(30)

17.

Kelas

varchar(30)

18.

Foto

varchar(100)

19.

Angkatan

varchar(10)

20.

Active

varchar(2)

21.

golongan_darah

varchar(4)

22.

anak_ke

varchar(5)

23.

jumlah_saudara

varchar(5)

24.

status_anak

varchar(20)

25.

tgl_masuk

Date

26.

nama_sekolah_asal

varchar(20)

Extra auto_increment

27.

alamat_sekolah_asal

4.

Text

Tabel Guru Sentra Nama Tabel

: guru_sentra

Primary Key

: id_guru

Tabel 4.18 Tabel Guru Sentra No.

Field

Type

1.

Id_guru

2.

no_induk_guru varchar(20)

3.

Nama_guru

varchar(30)

4.

Lahir

varchar(30)

5.

tgl_lahir

Date

6.

Jk

varchar(2)

7.

Alamat

Text

8.

no_telpon

varchar(30)

9.

Email

varchar(30)

10.

Agama

varchar(10)

11.

Foto

varchar(30)

12.

Sentra

varchar(30)

13.

user_name

varchar(30)

14.

Password

varchar(50)

15.

tgl_masuk

Date

16.

Status

varchar(30)

5.

int(50)

Tabel Kelas Nama Tabel

: kelas

Primary Key

: id_kelas

Extra auto_increment

Tabel 4.19 Tabel Kelas No.

6.

Field

Type

1.

Id_kelas

int(50)

2.

Nama_kelas

varchar(20)

3.

Id_kelas

varchar(20)

4.

Wali_kelas

varchar(30)

5.

Tahun_ajaran Varchar(30)

Extra auto_increment

Tabel Sentra Nama Tabel

: sentra

Primary Key

: id_sentra

Tabel 4.20 Tabel Sentra No.

7.

Field

Type

1.

Id_sentra

int(50)

2.

Nama_sentra varchar(25)

3.

Id_sentra

Extra auto_increment

varchar(25)

Tabel Perkembangan Siswa Nama Tabel

: perkembangan_siswa

Primary Key

: id_perkembangan

Tabel 4.21 Tabel Perkembangan Siswa No.

Field

Type

1.

Id_perkembangan int(50)

2.

No_induk_siswa

varchar(25)

3.

Nama_siswa

Varchar(30)

4.

Id_sentra

varchar(10)

Extra auto_increment

8.

5.

Harian

Text

6.

Mingguan

Text

7.

Bulanan

Text

8.

Per_tiga_bulan

Text

9.

Id_kelas

Varchar(20)

10.

Nama_guru

Varchar(25)

11.

Semester

Varchar(3)

12.

Tahun_ajaran

Varchar(30)

Tabel Tahun Ajaran Nama Tabel

: tahun_ajaran

Primary Key

: id_tahun

Tabel 4.22 Tabel Tahun Ajaran No.

Field

Type

1.

Id_tahun

int(50)

2.

Tahun_ajaran varchar(30)

Extra auto_increment

Dari tabel-tabel di atas terdapat hubungan antar entitas data yang dapat digambarkan dalam Entity Relationship Diagram (ERD) sebagai berikut:

M User

1 memiliki

User group

M

dimiliki

M Perkembangan siswa

memiliki M

Siswa 1 1

M

melihat

1

Guru sentra

memiliki

1

M

Tahun ajaran

memiliki

1

M M

Sentra

Gambar 4.26 Entity Relationship Diagram (ERD)

4.2.3 Perancangan User Interface a.

Halaman Log In Log In Username : Password : Log In

Gambar 4.27 Halaman Log In

Kelas

b. Halaman Utama Header Home

Siswa

Laporan Perkembangan

Log Out

Info

Footer

Gambar 4.28 Halaman Utama

c.

Halaman Tampilan Data Header

Home

Siswa

Laporan Perkembangan

Data Siswa TK Tahun Ajaran : Kelas

: Cari

Footer Gambar 4.29 Halaman Tampilan Data

Log Out

d. Halaman Input, Edit, atau Hapus Data Header Home

Siswa

Laporan Perkembangan

Log Out

Data Siswa TK Nama Lengkap : Nama Panggilan : No. Induk Siswa : Kelas : Jenis Kelamin : Tempat Tanggal Lahir : Alamat Rumah : Agama Anak Ke Jmlh Sdr Kandung Jmlh Sdr Tiri Golongan Darah Tinggi / Berat Badan

: : : : : :

Nama Lengkap Ayah : Tempat Tanggal Lahir : Agama : Pendidkan Terakhir : Pekerjaan : Nama Lengkap Ibu : Tempat Tanggal Lahir : Agama : Pendidikan Terakhir : Pekerjaan : Edit

Back Footer

Gambar 4.30 Halaman Input, Edit, atau Hapus Data

4.3

Fase Konstruksi Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi dari rancanganrancangan basis data, rancangan sistem, maupun rancangan tampilan. Perancangan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman Personal Home Page (PHP) dan database MySQL. Untuk basis data menggunakan MySQL Server sebagai media penyimpanan data. Untuk menjalankan code diperlukan application server, pada perancangan sistem ini digunakan Apache Tomcat. Untuk hasil kode dapat dilihat pada lampiran akhir penulisan skripsi ini.

4.4

Fase Pelaksanaan Pada fase pelaksanaan, dilakukan pengujian terhadap aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa ini. Pengujian yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini bertujuan untuk menilai kemampuan teknis suatu sistem, pendayagunaan sistem, dan pelaksanaan operasionalnya sehingga dapat mengetahui seberapa baik sistem ini berjalan. Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sistem ini dapat bekerja dengan baik dan apakah sistem ini dapat memenuhi tujuan yang ingin diperoleh sebelum diserahkan kepada end user. Pengujian dilakukan dalam dua tahap yaitu pengujian mandiri dan pengujian oleh user.

4.4.1 Pengujian Mandiri Tabel 4.23 Hasil Pengujian Mandiri No. 1.

Modul Input

Prasyarat

Hasil yang

Hasil Uji

Diharapkan

Coba

user Login sebagai Membuat akun user

account baru

admin

yang

OK

dapat

mengakses system 2.

Edit

user Login sebagai Admin

account

dapat

admin,

data menambah ataupun

sudah

ada mengganti

dalam

OK

data

tentang user

database 3.

Hapus

user Login sebagai Admin

account

dapat

admin,

data menghapus

sudah

ada yang

dalam

yang

OK

user sudah

tidak aktif lagi

database 4.

Melihat

user Login sebagai Admin dapat melihat

account

5.

Input siswa

admin,

data user-user

yang

sudah

ada terdaftar

dalam

dalam

sistem beserta data-

database

datanya.

Login sebagai Admin, guru sentra, admin,

guru atau wali kelas dapat

sentra,

atau menambah

wali kelas 6.

Edit siswa

OK

siswa

baru

Login sebagai Admin, guru sentra, admin,

guru atau wali kelas dapat

sentra,

atau melakukan edit pada

wali

OK

kelas, siswa

OK

data sudah

siswa ada

dalam database 7.

Hapus siswa

Login sebagai Admin, guru sentra admin,

guru atau wali kelas dapat

sentra,

atau menghapus siswa

wali

kelas,

data

siswa

sudah

OK

ada

dalam database 8.

Input

Login sebagai Admin, guru sentra

perkembangan

admin,

guru atau wali kelas dapat

siswa

sentra

atau menambah

wali

OK

kelas, perkembangan siswa

data perkembangan siswa

sudah

ada

dalam

database 9.

Edit

Login sebagai Admin, guru sentra

perkembangan

admin,

guru atau wali kelas dapat

siswa

sentra

atau melakukan

wali

kelas, perkembangan siswa

data perkembangan siswa

sudah

ada

dalam

database

edit

OK

10.

Hapus

Login sebagai Admin, guru sentra

perkembangan

admin,

guru atau wali kelas dapat

siswa

sentra

atau menghapus

wali

OK

kelas, perkembangan siswa

data perkembangan siswa

sudah

ada

dalam

database 11.

Lihat

data Login sebagai Admin, guru sentra,

siswa

admin,

guru wali kelas atau wali

sentra,

wali murid melihat data

OK

kelas atau wali siswa murid 12.

Lihat

data Login sebagai Admin, guru sentra,

perkembangan

admin,

guru wali kelas atau wali

siswa

sentra,

wali murid melihat data

OK

kelas atau wali perkembangan siswa murid 13.

Cetak

data Login sebagai Admin, guru sentra,

siswa

admin,

guru wali kelas atau wali

sentra,

wali murid mencetak data

OK

kelas atau wali siswa murid 14.

Cetak

data Login sebagai Admin, guru sentra,

perkembangan

admin,

guru wali kelas atau wali

siswa

sentra,

wali murid mencetak data

kelas atau wali perkembangan siswa murid

OK

4.4.2 Pengujian oleh User Pada pengujian kedua dilakukan pengujian oleh user. Bukti terlampir uji coba yang dilakukan dapat dilihat pada bagian lampiran. Secara ringkas, hasil pengujian yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut. Tabel 4.24 Pengujian Lapangan No.

Pengujian

Penilaian

1.

Fitur aplikasi secara keseluruhan

Baik

2.

Fitur untuk admin

Baik

3.

Fitur untuk guru sentra

Baik

4.

Fitur untuk wali murid

Baik

5.

Tampilan aplikasi

Baik

6.

Kesesuaian dengan kebutuhan

Baik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan Dari penelitian dan penulisan yang telah penulis uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 4.

Dengan adanya aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa berbasis web, dapat membantu guru dalam mengelola dan menyajikan data laporan perkembangan kecerdasan siswa.

5.

Dengan adanya aplikasi ini, dapat memudahkan guru dalam menemukan kembali data perkembangan siswa yang dibutuhkan.

6.

Aplikasi ini menyediakan laporan perkembangan kecerdasan siswa harian, mingguan, bulanan, dan per tiga bulan serta memberikan laporan

bulanan

dalam

bentuk

grafik

sesuai

dengan

usia

perkembangan. 7.

Aplikasi ini dapat menampilkan kesesuaian tahap perkembangan anak dengan usia perkembangan anak. Anak yang berumur 3 sampai 5 tahun memiliki tahap perkembangan yang berbeda dengan anak yang berumur 6 sampai 14 tahun. Jika perkembangan anak tidak sesuai dengan usia perkembangannya, maka grafik akan menampilkan warna yang berbeda dengan perkembangan anak yang sesuai dengan umurnya.

8.

Aplikasi ini memberikan kemudahan kepada wali murid dalam memperoleh informasi perkembanagan kecerdasan anak dan dapat memonitoring setiap tahap perkembangan dari anak.

5.2

Saran Sistem ini tentu saja masih belum sempurna. Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sistem ini agar menjadi lebih baik lagi, antara lain: 1.

Pengembangan aplikasi dengan penambahan informasi sekolah seperti profil sekolah dan penambahan modul-modul seperti absen siswa, kurikulum, dan jadwal siswa.

2.

Pada perkembangan kecerdasan siswa belum ada modul sentra yang menjelaskan sentra secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

Balinter. 2011. Peranan Sekolah di Dalam Pendidikan. [Online] Tersedia: www.balinter.net/news_226_Peranan_sekolah_di_dalam_Pendidikan.html Diakses: [29 Mei 2011, 12.30 PM]. Booch, Grady. 1998. The Unified Modelling Language User Guide. ISBN: Addison Wesley. Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Bandung: Informatika. Hariyanto, Bambang. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data : Pemodelan, Perancangan, dan Terapannya. Bandung: Informatika. Hasibuan, A Zainal. 2007. Metode Penelitian Ilmu Komputer. Makalah Tidak Diterbitkan. Hermawan, Julius. 2004. Analisa Desain dan Pemrograman Berorientasi Objek. Yogyakarta: Andi. Husni. 2007. Pemograman Database Berbasis Web. Yogyakarta : Graha Ilmu. Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman Menggunakan Php. Yogyakarta: Andi. Kendall, Kenneth E. dan Kendall, Julie E. 2006. System Analysis and System Design. New Jersey: Pearson Education Inc. Ladjamudin, Albahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Massardi, Yudhistira. 2010. Media TK Sentra. Volume I. Jakarta: Jasa Aneka Media. Massardi, Yudhistira. 2010. Media TK Sentra. Volume II. Jakarta: Jasa Aneka Media. Misky, Dudi. 2005. Kamus Informasi dan Teknologi. Bandung: Edsa Mahkota. Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relation Dengan MySQL. Yogyakarta : Andi. Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web Dengan Php dan MySQL. Yogyakarta: Andi. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Web: Analisis dan Desain Sistem, Rekayasa Informasi, Rekayasa Hipermedia, Interaksi Manusia dan Komputer, Rekayasa Kebutuhan, Data Mining, Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi. Website Portal Nasional Republik Indonesia Tersedia: www.presidenri.go.id/index.php/uu/peraturan-pemerintah/ Diakses: [30 Mei 2011, 20.25 PM].

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. LAMPIRAN A : HASIL WAWANCARA 2. LAMPIRAN B : SOURCE CODE 3. LAMPIRAN C : HASIL TAMPILAN ANTARMUKA 4. LAMPIRAN D : PENGUJIAN PENERIMAAN SISTEM

LAMPIRAN A HASIL WAWANCARA

WAWANCARA

Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Agustus 2010 Narasumber : Ibu Siska Y. Massardi Jabatan

: Kepala Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi

Penulis

: Bagaimana teknis pelaporan perkembangan kecerdasan siswa yang sedang berjalan?

Narasumber

: Setiap hari guru sentra mencatat laporan perkembangan harian dari tiap-tiap siswa berdasarkan sentra. Kemudian laporan harian diserahkan kepada wali kelas. Selanjutnya wali kelas menyerahkan laporan tersebut kepada bagian tata usaha untuk diinput ke dalam komputer. Untuk laporan mingguan, laporan dibuat oleh wali kelas yang berupa rangkuman laporan harian. Wali kelas merangkum dan menulis laporan tersebut, kemudian diserahkan kepada bagian tata usaha untuk diinput ke dalam komputer. Begitu juga untuk laporan bulanan dan per tiga bulan. Laporan bulanan dibuat oleh wali kelas yang berupa rangkuman laporan mingguan, yang disesuaikan berdasarkan tujuh Multiple Intelligences (kecerdasan). Laporan per tiga bulan dibuat oleh wali kelas yang berupa rangkuman laporan bulanan, yang disesuaikan berdasarkan delapan domain dan dibuat dalam bentuk diagram. Wali kelas merangkum dan menulis laporan-

laporan tersebut, kemudian diserahkan kepada bagian tata usaha untuk diinput ke dalam komputer. Penulis

: Apa kendala yang sering dihadapi oleh guru sentra dan wali kelas?

Narasumber

: Sekolah Batutis Al-Ilmi merupakan sekolah gratis untuk kaum dhuafa yang sangat sederhana dan memiliki guru dalam jumlah yang sedikit. Karena keterbatasan guru inilah terkadang guru kewalahan untuk mencatat laporan perkembangan siswa yang cukup banyak, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam memberikan laporan kepada wali kelas yang berimbas pada laporan-laporan berikutnya. Ketergantungan ini menjadikan wali kelas mengandalkan guru sentra, wali kelas harus menunggu laporan dari guru sentra untuk dapat membuat laporan selanjutnya. Kendala lain adalah waktu yang banyak terbuang karena hal-hal di atas, yang menyebabkan proses pelaporan menjadi sangat tidak efisien dan efektif.

Penulis

: Dari banyaknya kendala di atas, aplikasi seperti apa yang ibu harapkan?

Narasumber

: Aplikasi yang kami harapkan nantinya mampu menjawab berbagai kendala yang selama ini kami hadapi dalam proses pelaporan perkembangan kecerdasan siswa. Terutama dalam hal waktu, dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan waktu dapat digunakan dengan maksimal. Kami berharap aplikasi ini dapat

menyimpan data siswa secara lengkap. Kami juga berharap aplikasi ini tidak hanya bisa diakses oleh guru sentra saja, melainkan oleh seluruh pihak sekolah dan wali murid dengan pembatasan hak akses sesuai kebutuhan masing-masing pihak.

Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Agustus 2010 Narasumber : Ahmad Jamaluddin Jabatan

: Guru Sentra Sekolah Batutis Al-Ilmi

Penulis

: Bagaimana teknis pelaporan perkembangan kecerdasan siswa yang sedang berjalan?

Narasumber

: Setiap hari guru sentra mencatat laporan perkembangan harian dari tiap-tiap siswa berdasarkan sentra. Kemudian laporan harian diserahkan kepada wali kelas. Selanjutnya wali kelas menyerahkan laporan tersebut kepada bagian tata usaha untuk diinput ke dalam komputer. Untuk laporan mingguan, laporan dibuat oleh wali kelas yang berupa rangkuman laporan harian. Wali kelas merangkum dan menulis laporan tersebut, kemudian diserahkan kepada bagian tata usaha untuk diinput ke dalam komputer. Begitu juga untuk laporan bulanan dan per tiga bulan. Laporan bulanan dibuat oleh wali kelas yang berupa rangkuman laporan mingguan, yang disesuaikan berdasarkan tujuh Multiple Intelligences (kecerdasan). Laporan per tiga bulan dibuat oleh wali kelas yang berupa rangkuman laporan bulanan, yang

disesuaikan berdasarkan delapan domain dan dibuat dalam bentuk diagram. Wali kelas merangkum dan menulis laporanlaporan tersebut, kemudian diserahkan kepada bagian tata usaha untuk diinput ke dalam komputer. Penulis

: Apa kendala yang sering dihadapi oleh guru sentra dan wali kelas?

Narasumber

: Sekolah Batutis Al-Ilmi merupakan sekolah gratis untuk kaum dhuafa yang sangat sederhana dan memiliki guru dalam jumlah yang sedikit. Karena keterbatasan guru inilah terkadang guru kewalahan untuk mencatat laporan perkembangan siswa yang cukup banyak, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam memberikan laporan kepada wali kelas yang berimbas pada laporan-laporan berikutnya. Ketergantungan ini menjadikan wali kelas mengandalkan guru sentra, wali kelas harus menunggu laporan dari guru sentra untuk dapat membuat laporan selanjutnya. Kendala lain adalah waktu yang banyak terbuang karena hal-hal di atas, yang menyebabkan proses pelaporan menjadi sangat tidak efisien dan efektif.

Penulis

: Dari banyaknya kendala di atas, aplikasi seperti apa yang ibu harapkan?

Narasumber

: Aplikasi yang kami harapkan nantinya mampu menjawab berbagai kendala yang selama ini kami hadapi dalam proses pelaporan perkembangan kecerdasan siswa. Terutama dalam hal

waktu, dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan waktu dapat digunakan dengan maksimal. Kami berharap aplikasi ini dapat menyimpan data siswa secara lengkap. Kami juga berharap aplikasi ini tidak hanya bisa diakses oleh guru sentra saja, melainkan oleh seluruh pihak sekolah dan wali murid dengan pembatasan hak akses sesuai kebutuhan masing-masing pihak.

Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Agustus 2010 Narasumber : Sri Astuti Jabatan

: Wali Murid dari Festy Nur

Penulis

: Bagaimana cara ibu memperoleh laporan perkembangan kecerdasan siswa?

Narasumber

: Saya langsung datang ke sekolah dan bertanya kepada guru. Kemudian guru menjelaskan perkembangan anak saya.

Penulis

: Apa kendala yang sering dihadapi oleh wali murid?

Narasumber

: Saya harus meluangkan waktu saya untuk bisa datang ke sekolah dan meminta laporan perkembangan anak saya. Laporan tersebut kurang lengkap dan detail karena guru kesulitan untuk mencari data laporan.

Penulis

: Dari banyaknya kendala di atas, aplikasi seperti apa yang ibu harapkan?

Narasumber

: Aplikasi yang kami harapkan nantinya mampu menjawab berbagai kendala yang selama ini kami hadapi, sebagai wali

murid, dalam proses pelaporan perkembangan kecerdasan siswa. Terutama dalam hal waktu, dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan waktu dapat digunakan dengan maksimal. Kami berharap aplikasi ini dapat menyimpan data perkembangan siswa

secara

lengkap

sehingga

kami

bisa

memantau

perkembangan anak kami dan kami bisa memperoleh data tersebut kapan saja sesuai kebutuhan.

LAMPIRAN B SOURCE CODE

1.

home.php

Suggest Documents