PowerPoint® Slides ... Elastisitas. Penawaran. Elastisitas Pendapatan. Elastisitas
Harga Silang ... Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar tergantung.
BAB
7 ELASTISITAS (Elasticity) PowerPoint® Slides
by Navik Istikomah Education University of Indonesia
© 2006 Laboratorium Ekonomi & Koperasi Publishing
Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung, Telp. 022 2013163 - 2523
Elasticity….. Sensitivity……
Response…… Kelenturan atau Kepekaan ……
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
2
Elasticity … is a measure of how much buyers and sellers respond to changes in market conditions. Rasio yang mengukur perubahan jumlah yang diminta / ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya. Persentase perubahan jumlah yang diminta / ditawarkan Elastisitas Persentase perubahan faktor yang mempengaruhinya Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
3
Pembagian Elastistas Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas Permintaan
Elastisitas Pendapatan Elastisitas
Elastisitas Harga Silang
Elastisitas Penawaran
Chapter 7
Elastisitas Harga Penawaran
Elasticity
Navik Istikomah
4
Price Elasticity of Demand (Elastisitas Harga Permintaan) Measures the sensitivity of quantity demanded to price changes. It is the ratio of the percentage change in
quantity demanded to the percentage change in price.
% change in quantity demanded price elasticity of demand % change in price Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
5
Price Elasticity of Demand (Elastisitas Harga Permintaan)
Ed (%Q)/(%P) • Its value is always negative, but stated in absolute terms. • The value of the line of the slope and the value of elasticity are not the same.
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
6
Price Elasticity of Demand (Elastisitas Harga Permintaan) • So the price elasticity of demand is also:
Q/Q Q P Ed P/P P Q
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
7
Determinants of Price Elasticity of Demand 1. Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat (Availability of Close Substitutes) Barang-barang
dengan substitusi terdekat cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis karena mempermudah para konsumen untuk mengganti barang tersebut dengan yang lain.
Contoh, margarin dan mentega. Kenaikan harga
mentega sedikit saja, jika harga margarin tetap, akan mengakibatkan jumlah mentega yang diminta akan turun drastis.
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
8
Determinants of Price Elasticity of Demand 2. Kebutuhan Vs Kemewahan (Necessities versus Luxuries) Kebutuhan
cenderung memiliki permintaan yang inelastis, sebaliknya kemewahan memiliki permintaan yang elastis.
Ketika biaya berobat ke dokter meningkat, orang tidak
akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun tidak sesering sebelumnya. Sebaliknya, ketika harga mobil meningkat, maka jumlah permintaan mobil akan turun banyak. Alasannya adalah bahwa kebanyakan orang melihat
berobat ke dokter sebagai kebutuhan, sedangkan mobil sebagai suatu kemewahan. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
9
Determinants of Price Elasticity of Demand 3. Definisi Pasar (Definition of the Market)
Chapter 7
Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar tergantung pada bagaimana kita menggambarkan batas-batas pasar.
Pasar yang terdefinisi sempit cederung memiliki permintaan yang elastis dibandingka yang terdefinisi luas, karena lebih mudah menemukan substitusi untuk barang yang didefinisikan secara sempit.
Contoh: Makanan, sebuah kategori luas, memiliki permintaan yang inelastis karena tidak ada barangsubstitusi untuk makanan. Es krim, sebuah kategori yang lebih sempit, memiliki permintaan yang lebih elastis, karena mudah untuk menggantinya dengan pencuci mulut lain.
Elasticity
Navik Istikomah
10
Determinants of Price Elasticity of Demand 4. Rentang Waktu (Time Horizon) Barang-barang
cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun waktu yang lebih panjang.
Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin
hanya sedikit mengalami kemorosotan pada beberapa bulan pertama. Namun setelah itu, bagaimana pun juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang lebih dekat dengan tempat tinggal.
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
11
Menghitung Elastisitas Harga Permintaan
Hitung elastisitas harga permintaan dari A ke B dan dari B ke A dari skedul permintaan di bawah ini : Skedul Permintaan Barang dan Jasa
Kombinasi A
B
Chapter 7
Harga ( P) per satuan 500 450
Elasticity
Jumlah barang yang diminta 10 12
Navik Istikomah
12
Menghitung Elastisitas Harga Permintaan Dari A ke B :
2 500 Ed 2 10 10 Jadi Ep = 2 ( elastis) Artinya,
Harga barang turun 1 persen, menyebabkan jumlah barang yang diminta naik 2 persen, atau Perubahan jumlah permintaan sebanding dengan 2 kali besarnya perubahan harga. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
13
Menghitung Elastisitas Harga Permintaan Dari B ke A :
2 450 Ed 1,5 50 12 Jadi Ep = 1,5 ( elastis) Artinya,
Harga barang naik 1 persen, menyebabkan jumlah barang yang diminta turun 1,5 persen, atau Perubahan jumlah permintaan sebanding dengan 1,5 kali besarnya perubahan harga. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
14
Elastisitas Busur ( Arc Elasticity of Demand, Ea) Dari hasil perhitungan di atas, kita peroleh suatu nilai koefisien elastisitas (Ep) yang berbeda, jika bergerak dari A ke B dan dari B ke A. Hasil berbeda ini disebabkan karena menggunakan dasar yang berbeda dalam menghitung perubahan persentasi dalam tiap kasus tersebut. Untuk menghindari hasil yang berbeda dapat digunakan rumus elastisitas titik tengah antara titik A dan B atau lebih dikenal Elastisitas busur ( arc elasticity of demand) (Ea) yaitu perhitungan elstisitas harga permintaan dengan menggunakan dasar rata-rata (average) harga [ P1 + P2] / 2 , dan rata-rata kuantitas [ Q1 + Q2 ] /2 Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
15
Elastisitas Busur ( Arc Elasticity of Demand, Ea) Rumus:
Q P1 P2 / 2 Ea P Q1 Q 2 / 2
Dari contoh pada tabel di atas dapat dihitung elastisitas busurnya sebagai berikut :
2 5001 450 / 2 950 19 Ea 1,73 10 12 / 2 550 11 50 Jadi Ep = 1,73 (elastis) artinya harga barang berubah (turun atau naik) 1 persen, menyebabkan jumlah barang yang diminta berubah (naik atau turun) 1,73 persen. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
16
Elastisitas Titik (Point Elasticity of Demand, Ep) Elastisitas titik merupakan elastisitas atau tingkat kepekaan suatu titik pada kurva permintaan.
Untuk mencari koefisien elastisitas titik, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi : 1. Kurva permintaan harus linear (berbentuk garis
lurus). 2. Perubahan harga sama dengan harga yang terjadi
(∆P = P).
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
17
Elastisitas Titik (Point Elasticity of Demand, Ep) Rumus:
Q P Ep P Q
karena ∆P = P, maka disederhanakan menjadi :
rumus
dapat
Q Ep Q
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
18
Elastisitas Titik (Point Elasticity of Demand, Ep) Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kurva permintaan seperti digambarkan berikut ini :
AB OP1 Ep OP1 OA
P
C
P1
0
A Q
Chapter 7
?
B
AB Ep OA Q
∆Q Elasticity
Navik Istikomah
19
Elastisitas Titik (Point Elasticity of Demand, Ep) Contoh : Jika diketahui fungsi permintan Qd = 15 – 3P, hitung elastisitas titik pada harga (P) = 2 Penyelesaiannya :
15 - 9 6 2 Ep 0,67 9-0 9 3
P
5 2 0 Chapter 7
Ep 9
= 0,67 (inelastis)
15 Elasticity
Q Navik Istikomah
20
Macam-macam Kurva Permintaan 1. Permintaan Inelastis (Inelastic Demand) Ketika koefisien elastisitasnya kurang dari satu (E1). Sehingga jumlah (Q) bergerak lebih besar secara proposional dibandingkan dengan harga (P). Contoh: Kebutuhan sekunder Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
21
Macam-macam Kurva Permintaan 3. Inelastis Sempurna (Perfectly Inelastic) Ketika koefisien elastisitasnya sama dengan nol (E=0). Dan kurva perminaan vertikal. Pada tingkat harga (P) berapa pun jumlah permintaan (Q) tetap sama. Contoh: Permintaan terhadap garam.
4. Elastis Sempurna (Perfectly Elastic) Ketika koefisien elastisitasnya tidak terhingga (E=∞). Dan kurva permintaan horizontal. Pada jumlah permintaan (Q) berapa pun tingkat harga (P) tetap sama.
Contoh: Permintaan terhadap gandum. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
22
Macam-macam Kurva Permintaan 5. Elastis Uniter (Unitary Elastic) Ketika koefisien elastisitasnya sama dengan satu (E=1). Perubahan jumlah yang diminta (Q) sama dengan perubahan pada harganya (P).
Contoh: Permintaan barang normal.
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
23
A Variety of Demand Curves
Because the price elasticity of demand measures how much quantity demanded responds to the price, it is closely related to the slope of the demand curve. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
24
Perfectly Inelastic Demand ( E = 0) Harga
Demand
1. Pening- $5 katan harga ... 4
Quantity 100 2. ...mengabaikan jumlah permintaan yang tidak berubah. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
25
Inelastic Demand ( E < 1) Harga
1. Harga $5 meningkat 22% ... 4 Demand
Kuantitas 90 100 2. ...mempengaruhi penurunan permintaan sebesar 11% Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
26
Unitary Elastic Demand ( E = 1) Harga
1. Harga $5 meningkat 22% ... 4 Demand
Kuantitas 80 100 2. ...mempengaruhi penurunan permintaan sebesar 22%. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
27
Elastic Demand ( E > 1) Harga 1. Harga $5 meningkat 22% ... 4 Demand
Kuantitas 50 100 2. ...mempengaruhi penurunan permintaan sebesar 67%. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
28
Perfectly Elastic Demand ( E = ∞) Harga 1. Pada harga berapa pun di atas $4, jumlah permintaan adalah nol. Demand
$4 2. Pada harga tepat $4, konsumen akan membeli dalam jumlah berapa pun. 3. Pada harga berapa pun di bawah $4, jumlah permintaan adalah tidak terbatas. Chapter 7
Elasticity
Kuantitas Navik Istikomah
29
Price Elasticities of Demand P
Ed -
4 Q = 8 - 2P
The lower portion of a downward sloping demand curve is less elastic than the upper portion.
Ed = -1 2 Linear Demand Curve Q = a - bP Q = 8 - 2P Ed = 0 4 Chapter 7
Elasticity
8
Q Navik Istikomah
30
Kesimpulan Koefisien Elastisitas (E)
Sifat Permintaan
Penafsiran
E>1
Elatis
Jika harga berubah 1 persen, maka jumlah barang yang diminta berubah lebih dari 1 persen
E< 1
Inelastis
Jika harga berubah 1 persen, maka jumlah barang yang diminta berubah kurang dari 1 persen
E=1
Unitery atau Borderline
Jika harga berubah 1 persen, maka jumlah barang yang diminta berubah juga 1 persen
E=0
Inelastis Sempurna
Harga mengalami perubahan, tetapi jumlah barang yang diminta tidak berubah
E=~
Elastis Sempurna
Pada tingkat harga tertentu (tidak berubah), justru jumlah barang yang diminta berubah
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
31
Elastisitas Pendapatan dari Permintaan (Income Elasticity of Demand, EI )
Income elasticity of demand measures how much the quantity demanded of a good responds to a change in consumers’ income. It is computed as the percentage change in the quantity demanded divided by the percentage change in income. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
32
Perhitungan Elastisitas Pendapatan Income Elasticity of Demand
=
Persentase perubahan jumlah yang diminta
Persentase perubahan pendapatan
Q/Q I Q EI I/I Q I Keterangan: Q = Jumlah permintaan I = Pendapatan Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
33
Income Elasticity - Types of Goods -
1. Barang Normal
: EI = positif
2. Barang Inferior
: EI = negatif
3. Barang kebutuhan pokok
: EI = 0 < EI < 1
4. Barang Mewah
: EI = EI > 1
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
34
Contoh Menghitung EI Jika pendapatan 100.000 jumlah barang yang diminta adalah 10. Ketika pendapatan naik menjadi 200.000 jumlah yang diminta naik menjadi 15. Tentukan EI ………….?
Jawab:
100.000 15 10 EI 0,5 10 200.000 100.000 Artinya, jika pendapatan naik 1 % maka jumlah yang diminta akan meningkat sebesar 0,5 %.
Karena koefisien EI berada pada 0 < EI < 1 maka
termasuk jenis barang kebutuhan pokok. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
35
Elastisitas Harga Silang (Cross Elasticity of Demand, Ec)
• Cross elasticity of demand measures the percentage change in the quantity demanded of one good that results from a one percent change in the price of another good. • For example consider the substitute goods and the complementer goods. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
36
Elastisitas Harga Silang (Cross Elasticity of Demand, Ec) • Rumus Ec:
Qx /Qx Qx Py Ec Py /Py Py Qx Keterangan:
Chapter 7
QX
= jumlah barang X yang diminta
PX
= harga barang X
PY
= harga barang Y Elasticity
Navik Istikomah
37
Cross Elasticity of Demand - Types of Goods 1. Barang Komplementer
: Ec < 0 ( negatif )
Hal ini berarti bahwa kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan kuantitas barang X yang diminta. 2. Barang Substitusi
: Ec > 0 ( positif )
Hal ini berarti bahwa kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan kuantitas barang X yang diminta. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
38
Contoh Menghitung Ec Diketahui: Harga barang Y adalah 100.000 jumlah barang X yang diminta adalah 10. Kemudian ketika harga barang Y adalah 200.000 jumlah barang X yang diminta adalah 9.
9 - 10 100.000 Ec 0,10 200.000- 100.000 10
Hubungan antara barang X dan Y adalah barang komplementer. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
39
Elastisitas Harga Penawaran (Price Elasticity of Supply, Es) Price elasticity of supply is the percentage change in quantity supplied resulting from a percent change in price. It is a measure of how much the quantity supplied of a good responds to a change in the price of that good.
The elasticity is usually positive because price and quantity supplied are directly related. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
40
Elastisitas Harga Penawaran (Price Elasticity of Supply, Es) Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan Es Persentase perubahan harga
Qx Px Es Px Qx
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
41
Macam – macam Kurva Penawaran
Elastis
Penawaran
Elastis
ES > 1
elastis
ES = 1
uniter
Penawaran Inelastis
Chapter 7
ES =
sempurna
inelastis
ES < 1 ES = 0
sempurna
Elasticity
Navik Istikomah
42
Perfectly Inelastic Supply ( Es = 0 ) Price
Supply
$5 1. An increase in price... 4
Quantity 100 2. ...leaves the quantity supplied unchanged. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
43
Inelastic Supply ( Es < 1 ) Price Supply
1. A 22% $5 increase in price... 4
Quantity 100 110 2. ...leads to a 10% increase in quantity. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
44
Unitary Elastic Supply ( Es = 1) Price Supply
1. A 22% $5 increase in price... 4
Quantity 100 125 2. ...leads to a 22% increase in quantity. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
45
Elastic Supply ( Es > 1 ) Price Supply
1. A 22% $5 increase in price... 4
100 200 Quantity 2. ...leads to a 67% increase in quantity. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
46
Perfectly Elastic Supply ( Es = ) Price 1. At any price above $4, quantity supplied is infinite. Supply
$4 2. At exactly $4, producers will supply any quantity.
Quantity
3. At a price below $4, quantity supplied is zero. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
47
Determinants of Elasticity of Supply Fleksibilitas para penjual untuk mengubah jumlah barang yang mereka produksi. Tanah
di tepi pantai memiliki penawaran inelastis karena hampir tidak mungkin untuk memproduksi barang ini lebih banyak lagi.
Barang-barang
manufaktur spt buku, mobil, dll memiliki penawaran elastis karena perusahaan dapat jam kerja sbg respon thd harga yang lebih tinggi.
Lamanya jangka waktu (time period). Penawaran lebih elastis dalam jangka panjang . Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
48
Contoh Menghitung Es Peningkatan harga susu dari $2,85 ke $3,15 satu galonnya meningkatkan jumlah yang diproduksi para petani dari 9.000 ke 11.000 galon setiap bulannya. Dengan menggunakan metode nilai tengah (arc elasticity), kita menghitung Ec. Perubahan persentase harga = (3,15 – 2,85) / 3 x 100 = 10 persen Perubahan persentase jumlah penawaran: = ( 11.000 – 9.000 ) / 10.000 x 100 = 20 persen Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
49
Contoh Menghitung Es Dalam kasus ini, maka: Elastisitas harga penawaran = 20 % / 10 % = 2 Artinya, perubahan jumlah penawaran sebanding dengan dua kali perubahan harga, atau jika harga berubah 1 persen, maka penawaran akan berubah 2 persen. Atau perhitungannya spt: 11.000- 9.000 ES =
Chapter 7
3,15 - 2,85
(11.000 9.000)/2 (3,15 2,85)/2
0,2 2 0,1 Elasticity
Navik Istikomah
50
CARA MENGHITUNG ELASTISITAS Ada dua cara menghitung nilai elastisitas: 1. Menghitung pada titik tertentu (point elasticity, Ep)
Q P Ep P Q
Titik
2. Menghitung di antara dua titik (elastisitas busur, Ea)
Q P1 P2 Ea Q1 Q2 P Chapter 7
Elasticity
Busur
Navik Istikomah
51
NILAI ELASTISITAS Sebagaimana rumus elastisitas, kita paham bahwa nilai elastisitas tidak semata-mata berdasarkan kemiringan (slope) suatu kurva melainkan juga sangat bergantung pada titik tempat elastisitas tersebut dihitung. Perhatikan rumus berikut: Q P Ed P Q Titik
Slope Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
52
NILAI ELASTISITAS Karena elastisitas bergantung pada slope (dQ/dP) dan titik (rasio P dan Q) maka pada tiap titik sepanjang kurva permintaan mempunyai nilai elastisitas yang berbeda. Perhatikan bentuk grafik berikut: P E > 1 (elastis)
.
E = 1 (unitary) E < 1 (inelastis)
Q Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
53
NILAI ELASTISITAS Perhatikan: Apakah kedua kurva berikut punya elastisitas berbeda atau sama ? P
P1
B
Walaupun berbeda kemiringan (slope), dalam harga yang sama akan mempunyai nilai elastisitas yang sama pula.
A
D2
D1 Q
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
54
NILAI ELASTISITAS Misalnya ada 2 fungsi permintaan yang slope-nya berbeda: PA = 20 – 0,5 Q
atau
QA = 40 – 2 P
PB = 20 – Q
atau
QB = 20 – P
Pada nilai sama P = 10, maka nilai kuantitasnya adalah: QA = 40 – 2 (10) = 20 QB = 20 – (10) = 10 Jadi, koordinatnya adalah A = (20, 10) dan B = (10, 10)
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
55
NILAI ELASTISITAS Turunannya adalah:
Fungsi permintaan A : QA = 40 – 2 P ………. dQ/dP = -2 Fungsi permintaan A : QB = 20 – P ………… dQ/dP = -1
Elastisitas masing-masing adalah: Titik A = (dQ/dP) . (P/Q) = (-2) . (10 / 20) = -1
Titik B = (dQ/dP) . (P/Q) = (-1) . (10 / 10) = -1 Jadi, pada dua fungsi permintaan yang punya slope berbeda akan mempunyai elastisitas yang sama pada koordinat atau harga yang sama. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
56
Elasticity and Total Revenue Bagi produsen analisis elastisitas sudah dapat mengidentifikasi karakteristik barang yang diproduksi.
Elastisitas juga sangat terkait dengan Total Revenue (TR) yang akan diterima oleh produsen. Total Revenue (TR) merupakan perkalian antara harga dengan kuantitas: TR = P . Q Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
57
Elasticity and Total Revenue Diketahui :
TR = P . Q
Maka, perubahan TR (dTR) adalah perbedaan antara:
dTR = dQ . P – dP . Q Apabila dQ . P – dP . Q kita bagi dengan dP dan kita kalikan dengan 1 / Q , maka diperoleh: dQ P dP Q dTR dP Q dP Q
dTR = E – 1 Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
58
Elasticity and Total Revenue dTR = E – 1 Dengan hasil seperti itu, maka terdapat 3 kondisi yang dapat kita ungkapkan : 1. Apabila E = 1, maka dTR = 1, artinya perubahan harga (naik atau turun) tidak mempengaruhi perubahan pendapatan. 2. Apabila E > 1, maka dTR = positif, artinya apabila harga naik maka TR akan turun, sedangkan apabila harga turun maka TR juga akan naik. Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
59
Elasticity and Total Revenue
dTR = E – 1 •
Chapter 7
Apabila E < 1, maka dTR = negatif, artinya apabila harga naik maka TR juga akan naik, sedangkan apabila harga turun maka TR juga akan turun. Jadi, kebijaksanaan mengubah harga akan mempengaruhi pendapatan produsen. Elasticity
Navik Istikomah
60
Marginal Revenue and Price Elasticity of Demand
1 MR P1 E d
Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
61
Marginal Revenue and Price Elasticity of Demand
PX EP 1
EP 1 EP 1
QX MRX Chapter 7
Elasticity
Navik Istikomah
62
Marginal Revenue, Total Revenue, and Price Elasticity
TR MR>0
MR