I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekosistem merupakan ...

25 downloads 717 Views 449KB Size Report
I. PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang. Ekosistem merupakan tingkatan organisasi yang lebih tinggi dari komunitas atau merupakan kesatuan dari suatu  ...
I. PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Ekosistem merupakan tingkatan organisasi yang lebih tinggi dari komunitas

atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya dimana terjadi hubungan antara satu dengan yang lainnya. Didalam suatu ekosistem bukan hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja namun juga mencakup bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem energi dan materi. Materi dan energi berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke lingkungan abiotik. Konsep suatu ekosistem adalah hubungan timbal balik antara komunitas dan lingkungannya (Irwan, 2007). Pemanfaatan sumberdaya alam dapat menciptakan kesejahteraan apabila adanya pemeliharaan hubungan yang baik antara sistem dan wilayah tersebut. Untuk menjamin kelestarian sumberdaya hayati perlu memperlihatkan hubunganhubungan ekologis yang berlangsung di antara komponen-komponen sumberdaya alam yang menyusun suatu sistem (Harahap, 2010). Fungsi

produksi

sumberdaya

alam

menjadi

suatu

pendorong

bagi

pertumbuhan ekonomi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika suatu sumberdaya dilipatgandakan penggunaannya maka pertumbuhan keluaran atau hasil dapat pula ditingkatkan. Sumberdaya yang dimaksud adalah yang bersifat heterogen dan kompleks dan sudah dalam bentuk sumberdaya siap pakai bukan sumberdaya

Universitas Sumatera Utara

alam yang masih tersimpan di alam. Salah satu masalah dan kelemahan dalam pengelolaan sumberdaya alam di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia adalah usaha-usaha mengejar pertumbuhan ekonomi dengan cara eksploitasi besar-besaran dari sumberdaya alamnya tanpa memperhatikan dampak buruknya terhadap lingkungan sekitarnya, seperti pengerukan pasir yang secara terus menerus

dilakukan

akibatnya

akan

terjadi

kerusakan

suatu

ekosistem

(Reksohadiprodjo dan Pradono, 1994). Usaha di bidang penambangan adakalanya menimbulkan masalah yang serius. Masalah yang timbul bukan hanya mengenai seumberdaya tambangnya, akan tetapi juga masalah menyangkut lingkungan hidup. Dari beberapa jenis bahan galian yang paling banyak penambangnya dilakukan adalah pasir, kerikil, batu kali dan tanah timbun. Pengerukan pasir pada badan sungai, memberikan andil yang sangat besar bagi kelestarian lingkungan. Hal ini akan memberikan dampak kualitas fisik, kimia maupun biologi perairan. Kerusakan sumberdaya alam terus mengalami peningkatan, baik dalam jumlah maupun sebaran wilayah. Kerusakan tersebut disebabkan oleh tingginya eksploitasi yang dilakukan oleh usaha-usaha komersil yang secara sah mendapat ijin maupun oleh individu-individu yang tidak mendapat ijin. Kerusakan lingkungan karena eksploitasi tanah atau lahan juga terjadi di Sungai Tanjung Kabupaten Batu Bara. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi dalam kondisi ekonomi yang sulit mengakibatkan maraknya pengerukan-pengerukan pasir di sepanjang sungai sampai ke badan sungai.

Universitas Sumatera Utara

Masalah utama yang dihadapi oleh sumberdaya air meliputi kualitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk kebutuhan domestik yang terus menurun. Kegiatan penambangan di bantaran sungai berdampak negatif terhadap sumberdaya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air (Effendi, 2003). Daerah aliran sungai (DAS) adalah wilayah yang sering menjadi Lokasi penambangan pasir. DAS adalah wilayah sungai yang dipisahkan dari wilayah lain karena keadaan topografi yang berupa punggung bukit, dimana air hujan yang jatuh akan mengalir dan meresap ke sungai yang kemudian bermuara di laut (Zain, 1998). Sungai Tanjung terletak di Kabupaten Batu Bara melewati dua kecamatan yaitu Kecamatan Air Putih dan Kecmatan Sei Suka, di sepanjang aliran Sungai Tanjung sangat banyak ditemukan pengerukan pasir baik secara tradisional maupun menggunakan alat-alat yang modern. Sampai saat ini belum ada penelitian tentang pengaruh pengerukan pasir di Sungai Tanjung Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara terhadap kualitas perairan. Penelitian tentang masalah tersebut diatas dianggap penting untuk menjaga ekosistem serta kelestarian lingkungan khususnya di sekitar sungai.

1.2.

Perumusan Masalah Kegiatan pengerukan pasir di bantaran Sungai Tanjung Kecamatan Air Putih,

Kabupaten Batu Bara akan merusak lingkungan sehingga berpotensi menimbulkan bencana. Umumnya kegiatan ini dilakukan dengan cara konvensional dan dapat

Universitas Sumatera Utara

dijumpai di sepanjang aliran sungai hingga pada daerah sub DAS nya. Kawasan hulu sungai mempunyai fungsi sebagai penyedia air untuk dialirkan ke hilir sungai untuk kepentingan pertanian, industri dan permukiman serta sebagai pemelihara keseimbangan ekologis untuk penunjang kehidupan. Kegiatan ini memiliki potensi negatif yang sangat besar terhadap kualitas fisik, kimia serta biologi perairan. Berdasarkan hal tersebut maka masalah dalam peneltian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaiman perbedaan kualitas air secara fisik dan kimia di Bantaran Sungai Tanjung yang terdapat aktifitas pengerukan pasir dengan yang tidak terdapat aktifitas pengerukan pasir.

1.3.

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengerukan

pasir terhadap kualitas air secara fisik dan kimia di Bantaran Sungai Tanjung Kabupaten Batu Bara.

1.4.

Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah

daerah sebagai dasar dalam mengambil sikap dan menentukan arah kebijakan dalam pengendalian pengerukan pasir. Selain itu juga diharapkan mampu memberikan informasi mengenai pengaruh pengerukan pasir terhadap sifat fisik dan kimia air Sungai Tanjung.

Universitas Sumatera Utara

1.5.

Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kualitas air secara fisik

dan kimia yang terdapat aktivitas pengerukan pasir dengan tidak ada pengerukan pasir di Sungai Tanjung Kabupaten Batu Bara.

1.6.

Kerangka Berfikir Sungai Tanjung adalah penyedia air utama di Kecamatan Air Putih. Beberapa

faktor seperti pengerukan pasir di sekitar sungai maupun badan sungai memberikan dampak perubahan terhadap kualitas air baik fisik atau kimia air Sungai Tanjung. Diharapkan adanya pengawasan pemerintah daerah serta adanya peranserta masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian lingkungan khususnya sekitar Sungai Tanjung, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara.

Kerangka berfikir dapat

dilihat pada Gambar 1. Pengerukan Pasir di Sungai Tanjung Kec. Air Putih Kab. Batu Bara

Kerusakan Kualitas Air Sungai Tanjung

Fisik

Kimia

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Universitas Sumatera Utara