REVIEW HORAY ( CRH ) TERHADAP MINAT BELAJAR PKN SISWA. KELAS X ...
bahwa di SMA N 2 Siak Hulu , masih rendahnya minat belajar siswa terhadap.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY ( CRH ) TERHADAP MINAT BELAJAR PKN SISWA KELAS X SMA N 2 SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR Anisha Venny Zuella1), Sri Erlinda2), Ahmad Eddison3) 1) Mahasiswa Program Studi PKn Universitas Riau 2) Dosen Program Studi PKn Universitas Riau
[email protected] 085271760859
ABSTRACT This research is motivated by the lack of interest in learning civics class X in SMA N 2 Siak Hulu. The research was carried out in N 2 Siak Hulu High School in May 2013. The sample in this study is X.4 class as the experimental class and the class X.5 numbered as control classes totaling 38 people. The hypothesis is "the use of learning model horay Review Course provides a positive and significant impact on students' interest in learning civics class X SMA N 2 Siak Hulu" The results showed the average value of a questionnaire distributed to the students of the experimental class was 13.00 before treatment and after treatment is 17.57 and the average value of the control class was 13.21 before treatment and after treatment was 14.44. Based on the known value of t test analysis class is second t t> t table or 6.41> 1.67 which means that there is a significant difference between the 5% interest in learning with students being taught learning model horay Review Course with student interest is taught by using the method conventional. From an increase in the average value of the experimental questionnaire graders higher than the average value of grade control questionnaire, it can be concluded that the use of the learning model horay Review Course provides a positive and significant effect in increasing interest in learning civics. Thus the hypothesis can be accepted. Keyword: Model Learning Course Review horay (CRH), Interest in Learning, Civics
1
PENDAHULUAN Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri , kepribadian , kecerdasan , akhlak mulia , serta keterampilan yang di perlukan dirinya , masyarakat , bangsa dan negara. Dalam proses pembelajaran banyak hal yang mendukung kelancaran proses pembelajaran . salah satunya minat siswa dalam belajar. Minat belajar yang rendah mengakibatkan penyerapan ilmu saat belajar menjadi kurang baik pula. Minat harus dijaga agar tetap tinggi , hal itu demi memaksimalkan penyerapan materi pelajaran. Pengetahuan tentang metode-metode pembelajaran sangant diperlukan oleh para pendidik , sebab berminat atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepatnya atau tidak metode mengajar yang digunakan. Dari hasil penelitian lapangan sementara ( Observasi ) penulis menemukan bahwa di SMA N 2 Siak Hulu , masih rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran khususnya Pendidikan Kewarganegaraan. Guru hanya menggunakan metode ceramah setiap kali pertemuan. Dan ini membuat siswa cepat bosan dan berdampak pada banyaknya siswa yang cendrung malas mendengarkan pada saat guru ceramah pelajaran. Selain itu siswa juga tidak bersemangat menerima pelajaran dari guru dan rendahnya tanggapan siswa terhadap materi yang diajarkan guru didepan kelas , ini dapat dilihat dari sikap siswa itu yang tidur dikelas , berbicara dengan teman sebangku , keluar masuh , cuek , tidak aktif , keluar masuk kelas , bahkan ada siswa yang cabut dan mengeluh bila di beri tugas. Minat belajar adalah kecendrungan subjek yang timbul untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu, merasa senang atau tidak senang mempelajari maeri itu. ( Winkel, dalam Gimin, 2007:4 )yang dimaksud minat belajar dalam penelitian ini adalah sikap yang ditunjukkan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Menurut Slameto ( 2003:58 ) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Adanya rasa ketertarikan pada pelajaran, Adanya pemusatan perhatian, Rasa ingin tahu yang tinggi, Kebutuhan terhadap pengetahuan, Perasaan senang dalam belajar. Course Review Horay adalah suatu model pembelajaran dengan menguji pemahaman menggunaka kotak yang berisiskan dengan nomor untuk menuliskan jawabannya , yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak hore ( Kisworo, 2007 dalam Dianasari ).Pada Course Review Horay ini siswa diajak untuk belajar dengan cara yang relatif lebih menyenangkan. Disini siswa akan diajak lebih aktif untuk mengemukakan jawabannya kedepan kelas dan jika telah menyelesaika sejumlah soal dengan benar maka siswa dipersilakan untuk mengucapkan yel-yel sebagai penyemangat siswa. yel-yel yang dipakai dalam strategi ini biasanya bermacam-macam sesuai kebutuhan dan keinginan siswa. jadi diharapkan siswa akan lebih menjadi tertarik pada pokok bahasan yang ingin dicapai ( Diana Sari,2011 )
2
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu: “Apakah Ada Perbedaan Minat Belajar PKn yang diajarkan menggunakan Model Pembelajaran Course Review Horay dengan metode konvensional pada Siswa Kelas X Di SMA N 2 Siak Hulu Kabupaten Kampar “ Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Perbedaan Minat Belajar PKn yang diajarkan menggunakan Model Pembelajaran Course Review Horay dengan metode konvensional pada Siswa Kelas X Di SMA N 2 Siak Hulu Kabupaten Kampar “
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Siak Hulu Kabupaten Kampar. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2013. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas X SMA N 2 Siak Hulu Kabupaten Kampar pada tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 383 orang siswa. Dengan demikian teknik pengambilan sampel penelitian ini yaitu “ Teknik Sampel Purposif “. Teknik sampel purposif ini adalah pengambilan sampel berdasarkan tujuan dan kegunaan penelitian. Artinya , jumlah sampel yang diambil harus dapat memenuhi dan menjawab tujuan dan kegunaan penelitian ( Suharsimi Arikunto , 2001:118 ) . Dimana kelas yang diambil menjadi sampel adalah kelas yang memiliki skor rata-rata dari angket yang disebarkan sebelum penggunaan model pembelajaran Course Review Horay pada pokok bahasan, setelah mendapatkan nilai rata-rata dari masing-masing kelas, maka didapatkan 2 kelas yang memiliki nilai rata-rata yaitu kelas X.5 (Kelas kontrol), siswa diberi model ceramah, dan kelas X.4 (Kelas eksperimen), siswa diberi model pembelajaran Course Review Horay. a.Untuk Menentukan Nilai Rata-Rata Masing-Masing Kelas 1.Untuk menentukan nilai rata-rata kelas X.4 x 1 = ∑ fi xi ∑ fi 2.Untuk menentukan nilai rata-rata kelas X.5 x
2 =
∑ fi xi
∑ f2 ( Sudjana, 2002:70 ) Keterangan : X1 = X2 = xi =
Simbol rata- rata untuk kelas X.4 Simbol rata-rata untuk kelas X.5 Menyatakan nilai ujian 3
fi ∑ fi
= = =
Menyatakan frekuensi nilai xi yang bersesuaian Menyatakan jumlah frekuensi ∑ fi xi Menyatakan jumlah setelah dikalikan antara frekuensi dengan nilai ujian (yang bersesuaian) b.Menentukan nilai varians yaitu : 1. Varians untuk Kelas X.4
(Sudjana, 2002:95) 1. Varians untuk kelas X.5
(Sudjana, 2002:95) Keterangan : S2 x1 = Simbol varians untuk kelas X.4 S2 x2 = Simbol varians untuk kelas X.5 ∑ fi = Menyatakan jumlah Frekuensi i = Konstanta c.Untuk menentukan apakah kedua varians berdistribusi sama atau tidak
( Sudjana, 2002:250 )
( Sugiyono, 2002:135 ) Kedua varians dikatakan sama apabila Fhitung taraf signifikan 5% (Zulfan Ritonga, 2007:88). Keterangan : n = Jumlah Sampel d.Untuk menentukan standar deviasi gabungan S = nxi-1 S2xi - (nx2 ) S2 X2 ( nxi +nx2-2 ) Keterangan: S : Simbol Standar deviasi gabungan : Jumlah sample kelas X.4 Nx2: Jumlah sample kelas X.5 S2x1: Nilai Varians kelas X.4
< tiFg
ttabel Tolak Ho : jika thitung < ttabel Keterangan : Derajat kebebasan (dk) untuk daftar distribusi students (t) adalah dk = ( N1 + N2 – 2) dengan taraf signifikan 5%. ( Anas Sudijono, 2001 : 313 -316 ) HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Angket Sebelum Perlakuan Kegiatan Pembelajaran Sebelum dilakukan perlakuan dengan model pembelajaran Course Review Horay maka dilaksanakan penyebaran angket terhadap masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat minat awal siswa dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
5
2. Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen Sebelum Perlakuan Tabel 1 Angket Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen Sebelum Perlakuan No Pertanyaan Angket Skor Klasifikasi Jumlah 1 2 3 4 1 Saya memiliki rasa 1 3 29 5 114 ketertarikan pada pelajaran PKn 2
3
4
5
Saya Selalu memusatkan perhatian pada pelajaran PKn Saya tidak akan menyerah dalam mengerjakan suatu pokok bahasan pelajaran sebelum saya dapat mengetahuinya Sesulit apapun pelajaran saya akan selalu berusaha keras dalam memahaminya Saya senang dalam belajar PKn
-
7
31
-
107
3
27
5
3
84
4
25
5
4
85
1
12
21
4
104
Jumlah
494
Kategori
Tinggi
Sumber : Data Olahan Penelitian 2013 Berdasarkan data yang ditampilkan dapat dilihat bahwa skor tingkat minat belajar keseluruhan yang diambil dari perolehan agket sebanyak 494 dengan kategori “ Tinggi “.Untuk melihat Distribusi Minat belajar siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2 Distribusi Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen Interval Kategori F Frekuensi Relatif 16 – 20 Sangat Tinggi 3 7,89 % 11 – 15
Tinggi
30
78,94 %
6 – 10
Rendah
5
13,15 %
0–5
Sangat Rendah
-
-
38
100 %
Jumlah Sumber : Data Olahan Penelitian 2013
6
Berdasarkan data yang ditampilkan diatas, ada 3 orang siswa atau 7,89 % mempunyai minat “ Sangat Tinggi “ , 30 orang siswa atau 78,94 % mempunyai minat “ Tinggi “ dan 5 orang siswa atau 13,15 % yang mempunyai minat “ Rendah “ pada angket tingkat minat belajar yang telah dilaksanakan dan nilai ratarata minat belajar kelas X.4 adalah 13,00 dan nilai varians kelas tersebut adalah 5,40. 3. Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol Tabel 3 Angket Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol No Pertanyaan Angket Skor Klasifikasi Jumlah 1 2 3 4 1 Saya memiliki rasa 3 24 10 120 ketertarikan pada pelajaran PKn 2
3
4
5
Saya Selalu memusatkan perhatian pada pelajaran PKn Saya tidak akan menyerah dalam mengerjakan suatu pokok bahasan pelajaran sebelum saya dapat mengetahuinya Sesulit apapun pelajaran saya akan selalu berusaha keras dalam memahaminya Saya senang dalam belajar PKn
-
5
30
3
112
3
16
16
3
95
4
24
7
3
85
4
18
14
2
90
Jumlah
502
Kategori
Tinggi
Sumber : Data Olahan Penelitian 2013 Berdasarkan data yang ditampilkan diatas , bahwa skor tingkat minat keseluruhan yang diambil dari perolehan angket sebanyak 502 dengan kategori “ Tinggi “.Untuk melihat Distribusi Minat belajar siswa kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
7
Interval 16 – 20
Tabel 4 Distribusi Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol Kategori F Frekuensi Relatif Sangat Tinggi 3 7,89 %
11 – 15
Tinggi
31
81,57 %
6 – 10
Rendah
4
10,52 %
0–5
Sangat Rendah
-
-
38
100 %
Jumlah
Sumber : Data Olahan Penelitian 2013 Berdasarkan data yang ditampilkan, 3 orang siswa atau 7,89 % mempunyai minat “ Sangat Tinggi “ ,31 orang siswa atau 81,57 % mempunyai minat “ Tinggi “ dan 4 orang siswa atau 10,52 % yang mempunyai minat “ Rendah “pada angket tingkat minat belajar yang telah dilaksanakan dan nilai ratarata minat belajar kelas X.5 adalah 13,21 dan nilai varian kelas tersebut adalah 5,84. 4. Penetapan Homogenitas Untuk menentukan apakah varians kedua kelompok berdistribusi sama atau tidak , dapat diketahui dengan menggunakan perbandingan uji Thitung dengan Fhitung Ftabel diperoleh dengan cara membandingkan nilai varians besar dengan nilai varians kecil dan dapat dijelaskan bahwa Fhitung < Ftabel yaitu 1,08 < 3,98 , ini berarti kedua kelas tersebut yaitu X.4 dan X.5 bersifat Homogen. Hal ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 5 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen ( X.4 ) dan Kelas Kontrol ( X.5 ) Kelas Varians Fhitung Ftabel Keterangan Kesimpulan Eksperimen 5,40 1,01 3,98 Fhitung < Ftabel Homogen Kontrol 5,90 Sumber : Data Olahan Penelitian 2013 Setelah tingkat minat belajar siswa diolah , dan kedua kelas tersebut hasilnya homogen berarti penelitian bisa dilanjutkan , yang mana pada kelas Eksperimen atau X.4 diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay ( CRH ) dan pada kelas kontrol atau X.5 diberikan perlakuan seperti biasa dengan menggunakan metode konvensional ( ceramah ). 5. Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan Setelah diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay pada pertemuan pertama , pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Maka dilaksanakan penyebaran angket yang sama dengan sebelum perlakuan kepada kelas eksperimen. Untuk melihat minat siswa dan hasilnya setelah perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut :
8
No 1
2
3
4
5
Tabel 8 Angket Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan Pertanyaan Angket Skor Klasifikasi Jumlah 1 2 3 4 Saya memiliki rasa 8 30 144 ketertarikan pada pelajaran PKn Saya Selalu memusatkan perhatian pada pelajaran PKn Saya tidak akan menyerah dalam mengerjakan suatu pokok bahasan pelajaran sebelum saya dapat mengetahuinya Sesulit apapun pelajaran saya akan selalu berusaha keras dalam memahaminya Saya senang dalam belajar PKn
-
-
15
23
137
2
1
21
14
123
1
3
22
12
121
1
2
18
17
127
Jumlah Kategori
652 Sangat Tinggi
Sumber : Data Olahan Penelitian 2013 Berdasarkan data yang ditampilkan diatas , dapat dilihat bahwa skor tingkat minat belajar keseluruhan yang diambil dari perolehan angket sebanyak 652 dengan kategori “ Sangat Tinggi “.Untuk melihat Distribusi Minat belajar siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 9 Distribusi Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan Interval Kategori F Frekuensi Relatif 16 – 20 Sangat Tinggi 30 78,94 % 11 – 15
Tinggi
8
21,05 %
6 – 10
Rendah
-
-
0–5
Sangat Rendah
-
-
38
100 %
Jumlah Sumber : Data Olahan Penelitian 2013
9
Berdasarkan data yang ditampilkan diatas, dapat dilihat bahwa 30 orang siswa atau 78,94 % siswa dengan kategori “ Sangat Tinggi “ ,dan 8 orang sswa atau 21,05 % siswa dengan kategori “ Tinggi “ pada angket tingkat minat belajar yang telah dilaksanakan . Dengan demikian , dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa setelah penggunaan model pembelajaran Course Review Horay dan nilai rata-rata minat belajar kelas X.4 adalah 17,57 dan nilai varians kelas tersebut adalah 5,37 6. Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol Setelah Perlakuan Setelah diberi perlakuan dengan menggunakan metode ceramah atau konvensional pada pertemuan pertama , pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Maka dilaksanakan penyebaran angket yang sama dengan sebelum perlakuan kepada kelas kontrol. Untuk melihat minat siswa dan hasilnya setelah perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 10 Angket Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol No Pertanyaan Angket Skor Klasifikasi Jumlah 1 2 3 4 1 Saya memiliki rasa 2 20 16 128 ketertarikan pada pelajaran PKn 2
3
4
5
Saya Selalu memusatkan perhatian pada pelajaran PKn Saya tidak akan menyerah dalam mengerjakan suatu pokok bahasan pelajaran sebelum saya dapat mengetahuinya Sesulit apapun pelajaran saya akan selalu berusaha keras dalam memahaminya Saya senang dalam belajar PKn
-
4
27
7
117
3
10
18
7
105
3
14
17
4
98
4
10
19
5
101
Jumlah 549 Kategori Tinggi Sumber : Data Olahan Penelitian 2013 Berdasarkan data yang ditampilkan diatas , dapat dilihat bahwa skor tingkat minat belajar keseluruhan yang diambil dari perolehan angket sebanyak 549 dengan kategori “ Tinggi “.Untuk melihat Distribusi Minat belajar siswa kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
10
Interval 16 – 20
Tabel 11 Distribusi Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol Kategori F Frekuensi Relatif Sangat Tinggi 6 15,78 %
11 – 15
Tinggi
30
78,94 %
6 – 10
Rendah
2
5,26 %
0–5
Sangat Rendah
-
-
38
100 %
Jumlah
Sumber : Data Olahan Penelitian 2013 Berdasarkan data yang ditampilkan,dapat dilihat bahwa sebanyak 6 orang siswa atau 15,78 % siswa dengan kategori “ Sangat Tinggi “ , dan 30 orang siswa atau 78,94 % siswa dengan kategori “ Tinggi “ dan 2 orang siswa atau 5,26 % siswa dengan kategori “Rendah” pada angket tingkat minat belajar yang telah dilaksanakan . Dengan demikian , dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa setelah menggunakan metode ceramah dan nilai rata-rata minat belajar kelas Kontrol ( X.5 ) adalah 14,44 dan nilai varians kelas tersebut adalah 6,57 . 7. Menetukan Standar Deviasi Gabungan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Standar deviasi gabungan atara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang didapat adalah 2,44 , dengan perhitungan sebagai berikut : S2 = ( n1 – 1 ) S2 + ( n2 – 1 ) S2 ( n1 + n2 – n ) S2 = ( 38 – 1 ) 6,57 + ( 38 – 1 ) 5,37 ( 38 + 38 – 2 ) S2 = ( 37 ) 6,57 + ( 37 ) 5,37 74 S2 = 243,09 – 198,69 74 S2 = 441,78 74 2 S = 5,97 S2 = √ 5,97 = 2,44 8. Menentukan nilai t Distribusi Student Hasil thitung sebesar 6,41 kemudian dikonfirmasikan dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α) = 5% = 0,05, dk = n1 + n2 – 2, maka diperoleh nilai ttabel adalah 1,76 atau thitung > ttabel (6,41 > 1,76). Artinya minat belajar dari kedua kelas tersebut yang menggunakan model pembelajaran yang berbeda memiliki perbedaan minat belajar siswa yang dapat dipercaya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol adalah disebabkan oleh adanya perbedaan dalam penggunaan model pembelajarannya , yaitu pembelajaran dengan menggunakan
11
model pembelajaran Course Review Horay dan pembelajaran yang tanpa menggunakan model pembelajaran Course Review Horay. Apabila dilihat dari rata-rata minat belajar yang menggunakan model pembelajaran Course Review Horay adalah 17,57 sedangkan rata-rata minat belajar tanpa menggunakan model pembelajaran Course Review Horay adalah 14,44. 9. Pembahasan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan uji t statistik t-tes , diperoleh harga Thitung > Ttabel. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran Course Review Horay memberi pengaruh yang berarti terhadap minat belajar siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay , maka dapat meningkatkan minat belajar siswa yaitu pada proses belajar semua siswa ikut terlibat langsung tanpa membedakan siswa yang biasanya aktif dan tidak aktif, siswa bisa menumbuhkembangkan cara berfikir yang kreatif sehingga siswa berminat dalam belajar. Berdasarkan analisis uji t beda “t” terhadap kedua kelas tersebut menunjukkan Thitung > Ttabel ( 6,41 > 1,67 ), yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dengan metode ceramah. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Course Review Horay memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas X di SMA N 2 Siak Hulu Kabupaten Kampar. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran Course Review Horay memberikan pengaruh yang berarti terhadap minat belajar siswa , sesuai dengan pendapat Kisworo ( 2007 ) Model Course Review Horay adalah suatu model pembelajaran dengan menguji pemahaman menggunakan kotak yang berisikan dengan nomor untuk menuliska jawaban , yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak hore. Karena model ini dapat mengajak siswa untuk belajar dengan cara relatif dan lebih menyenangkan dengan yel-yel sebagai penyemangat ketika siswa mengemukakan jawaban dengan benar. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian yang menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dapat meningkatkan minat belajar dan sangat efektif digunakan untuk melakukan proses belajar mengajar lebih efektif. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas , tentang penggunaan model pembelajaran Course Review Horay dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas X di SMA N 2 Siak Hulu Kabupaten Kampar, selanjutnya penulis menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Penggunaan model pembelajaran Course Review Horay dapat berpengaruh terhadap minat belajar PKn siswa, setelah perlakuan persentase angket minat belajar siswa kelas eksperimen adalah 30 orang siswa atau 78,94 %
12
siswa yang memperoleh kategori “ Sangat Tinggi “ , dan sebanyak 8 orang siswa atau 21,05 % siswa yang memperoleh kategori “ Tinggi “. Sedangkan persentase angket minat belajar kelas kontrol adalah sebanyak 6 orang siswa atau 15,78 % siswa yang memperoleh kategori “ Sangat Tinggi “ , dan sebanyak 30 orang siswa atau 78,94 % siswa yang memperoleh kategori “ Tinggi “ dan sebanyak 2 orang siswa atau 5,26 % siswa yang memperoleh kategori “ Rendah “. 2. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran dikelas eksperimen , pada pertemuan pertama , pertemuan kedua dan pertemuan ketiga mangalami peningkatan. Persentase aktivitas yang dilakukan guru pada pertemuan pertama adalah sebesar 76 % dengan kategori “ Sempurna “ , pada pertemuan kedua persentase aktivitas yang dilakukan guru mengalami peningkatan sebesar 88 % dengan kategori “ Sangat Sempurna “ dan pada pertemuan ketiga , persentase aktivitas guru mengalami peningkatan menjadi 94% dengan kategori “ Sangat Sempurna “ . kemudian untuk mengetahui tingkat aktivitas guru eksperimen dari pertemuan pertama , pertemuan kedua dan pertemuan ketiga dirata-ratakan diperoleh sebesar 85,32 % dengan kategori “ Sangat Sempurna “. 3. Aktivitas belajar siswa kelas ekperimen yang dilakukan pada pertemuan pertama , pertemuan kedua , dan pertemuan ketiga mengalami peningkatan. Persentase aktivitas siswa pada pertemuan pertama adalah sebesar 72,34 % dengan kategori “ Tinggi “ , pada pertemuan kedua persentase aktivitas siswa sebesar 84,94 % dengan kategori “ Sangat Tinggi “ dan pada pertemuan ketiga persentase aktivitas siswa sebesar 88,64 % dengan kategori “ Sangat Tinggi “ . Sehingga dirata-ratakan persentase aktivitas siswa kelas eksperimen dari pertemuan pertama , pertemuan kedua dan pertemuan ketiga adalah sebesar 80,97 % dengan kategori “ Sangat Tinggi “ . 4. Berdasarkan analisis uji beda “t” terhadap kedua kelas tersebut menunjukkan Thitung kemudian dibandingkan dengan nilai Ttabel dengan taraf signifikan ( α ) 5 % = 0,05 , dk = n1 + n2 – 2 maka 38 + 38 – 2 = 74 dengan dikonsultasikan dengan tabel t diperoleh Thitung > Ttabel atau 6,41 > 1,67. Dengan demikian berarti hipotesis menyatakan bahwa “ ada perbedaan minat belajar PKn siswa yang diajar dengan penggunaan model Course Review Horay dengan yang diajar dengan penggunaan metode konvensional pada kelas X di SMA N 2 Siak Hulu Kabupaten Kampar” dapat Diterima. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas , maka penulis menyarankan : 1. Kepada guru bidang studi PPKn , khususnya di SMA N 2 Siak Hulu , sebaiknya dapat diterapkan model pembelajaran Course Review Horay sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar PKn siswanya. Dengan menggunnakan model pembelajaran Course Review Horay siswa dapat merasakan adanya perubahan pada proses
13
pembelajaran yang diterapkan guru sehingga mereka berminat , tertarik dan semangat untuk belajar . 2. Kepada guru-guru di SMA N 2 Siak Hulu untuk dapat menggunakan model pembelajaran Course Review Horay sebagai alternatif lain agar minat belajar siswa semakin baik . 3. Bagi peneliti yang ingin mengembangkan model pembelajaran lain , sehingga tidak monoton pada satu model pembelajaran saja. Penelitian ini diharapkan dapat di jadikan sumber inspirasi untuk penelitian lajutan sehingga peneliti lanjutan mempunyai gambaran dan perbandingan dengan penelitian ini. Ucapan Terima Kasih Dalam penulisan Karya Ilmiah ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Bapak Drs. H. M. Nur Mustafa, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Riau. 2. Ibu Sri Erlinda, S. IP, M. Si selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau dan sebagai pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya untuk memberikan bimbingan pada penulisan skripsi ini. 3. Bapak Drs. Zahirman. MH, selaku ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. 4. Bapak Drs, Ahmad Eddison, M. Si, sebagai pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Hambali, M.Si selaku ketua Laboratorium PKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. 6. Dosen-dosen Prodi PPKn Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan. 7. Kepada kedua orang tua tercinta yang berhati mulia Bapak Hero Hertanto dan Ibu Arsyurahmiati yang telah memberikan cinta serta kasih sayang yang amat sangat tulus dan selalu memberikan dukungan untuk tidak mudah putus asa serta semangat dan doa yang selalu di panjatkan dan tidak pernah putus agar anaknya menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat. Amin. Sungguh Bhaktiku ku tidak akan layak disejajarkan dengan ketulusan dan pengorbanan mereka dan muliakan lah kedua orang tuaku yaa Allah , sebab tiada pernah aku sanggup menggantikan setiap tetes air mata ibuku dan keringat ayahku. 8. Buat Adik-adik ku Ari , Fandi , Yanda terimakasih atas motivasinya . 9. Buat Agha , terimakasih untuk semangat , doa , dorongan , motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
14
10. Bapak Drs. H. Abdul Hamid , S.M.Pd Selaku Kepala SMA Negeri 2 Siak Hulu Kabupaten Kampar yang telah bersedia memberikan tenaga dan waktunya selama pelaksanaan. 11. Bapak Asran , S.Pd, sebagai Observer yang telah bersedia memberikan tenaga dan waktunya selama pelaksanaan penelitian 12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 ( sosmi , dini , ulan , pitri , boby , ryan , fikri ) 13. Buat teman-teman KKN di Desa Sebele Kecamatan Kuta Kabupaten Karimun ( aii , keda , wike ) 14. Buat teman-teman PPL di SMA N 2 Siak Hulu DAFTAR PUSTAKA Ahmadi , Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Badung Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Model-Model Pembelajaran. Jakarta. Depdiknas Dimyati, dll. 2004. Belajar, Pengertian dan Definisi. Bandung. Tarsito Hamalik , Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung. Alfabeta Kisworo , Endi.2007. Pendekatan Multi Kultural Untuk Penyempurnaan Kurikulum Nasional. Bandung. Dalam “ http: // im2.web.id/Endyk/activities.htm” Loekmono. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994 Riduwan. 2008. Dasar-Dasar Pendidikan. Bandung. Alfabeta Rusbi, Heri. 2012.Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Picture And Picture Terhadap Minat Belajar PKn Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bangko Pusako Rokan Hilir.Skripsi. UR Sari, Diana. 2011. Penggunaan Model Pembelajaran Course Review Horay ( CRH ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tambang Kabupaten Kampar. Skripsi. UR Sudrajat , Ahmad. 2007. Pendekatan Pembelajaran: Model Pembelajaran. Semarang. Tiga Sekawan Suharsimi, Arikunto. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta Sugandi, Achmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang.UPT MKK UNNES.Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta.Rineka Cipta http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/definisi-pembelajaran.html http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-belajar/ https://www.google.co.id/#output=search&sclient=psyab&q=uu+no.+20%2F2003+bab+i+pasal+ayat+20&oq=UU+No.+20%2F2003%2 C+Bab+I+Pasal+Ayat+20+&gs_l=hp.1.0.0i30.1812.1812.0.4920.1.1.0.0.0.0.111.
15