PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ...

17 downloads 343 Views 1MB Size Report
mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis .... Perencanaan Geometrik Jalan Raya ............................................. 7.
perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KALISORO – NGLEDOK KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

FITRIA MUNITA SARI I 8207005

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

commit to user i

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KALISORO – NGLEDOK KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

FITRIA MUNITA SARI I 8207005 Surakarta,

Juli 2010

Telah disetujui dan diterima oleh : Dosen Pembimbing

Ir. DJOKO SARWONO, MT NIP. 19600415 199201 1 001 commit to user ii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KALISORO – NGLEDOK KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun Oleh :

FITRIA MUNITA SARI I 8207005

Dipertahankan didepan Tim Penguji Ir. Djoko Sarwono , MT NIP. 19600415 199201 1 001

.…………………………………….......

Ir. Agus Sumarsono, MT NIP. 19570814 198601 1 001

.…………………………………...........

Ir. Djumari, MT NIP. 19571020 198702 1 001

.…………………………………….......

Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS

Disahkan : Ketua Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil FT UNS

Ir. Bambang Santoso, MT NIP. 1950823 198601 1 001

Ir. Slamet Prayitno, MT NIP. 19531227 198601 1 001

Mengetahui : a.n. Dekan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS

Ir. Noegroho Djarwanti, MT commit to198403 user 2 007 NIP. 19561112 iii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, hidayah

serta

inayahnya-Nya,

sehingga

Tugas

Akhir

dengan

judul

“PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN

KALISORO



NGLEDOK,

KECAMATAN

TAWANGMANGU,

KABUPATEN KARANGANYAR” dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan pengerjaan Tugas Akhir ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Ir.Mukahar, MSCE, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2.

Ir.Bambang Santoso, MT, Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3.

Ir. Slamet Prayitno, MT Selaku Ketua Program D3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4.

Endah Safitri ST, MT, Selaku Dosen Pembimbing Akademik.

commit to user iv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

5.

Ir. Djoko Sarwono, MT Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

6.

Ir. Agus Sumarsono, MT Selaku Tim Dosen Penguji Tugas Akhir.

7.

Ir. Djumari, MT Selaku Tim Dosen Penguji Tugas Akhir.

8.

Teman –teman seperjuanganku D3 Teknik Sipil Transportasi angkatan 2007 (Dyaz, Mz. Rizal, Bowo, Baktiar, Aniz, Aji, Dadang, EP, Tri, Dewa, Heri), buat Alm. Bagus ST semoga kamu tenang disisi-Nya dan tidak lupa untuk kakak” angkatan 2004, 2005, 2006, & adik” tingkat angkatan 2008 terima kasih atas kerja samanya dan dukungannya.

9.

Teman-teman Kost “Didini 1” terima kasih banyak atas dukungan dan bantuannya selama ini.

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, maka

diharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun, akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Surakarta,

Juli 2010

Penyusun

FITRIA MUNITA SARI

commit to user v

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO :

W “Mencari ilmu adalah titik awal dan segala upaya untuk mengetahui dan meraih kemaslahatan hidup manusia baik dalam perbuatan, ucapan, kenyakinan, etika, agama, dan adat istiadat. (Muhammad Al Ghazali).”   PERSEMBAHAN :

ª Bapak dan Ibu tercinta Terima kasih atas segala dukungan dan doanya selama ini, Fitria minta maaf apabila selama ini sudah banyak merepotkan bapak ibu, semoga Tugas Akhir ini dapat membuat Bapak Ibu senang, terima kasih.

Adikku yang kusayangi Terima kasih atas do’a dan dukungannya

Dan semua pihak yang membantu dalam Tugas Akhir ini, Fitria cuma bisa mengucapkan terima kasih semoga kebaikan semuanya dibalas oleh Allah SWT Amien…

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

 

DESIGN INTERIOR RIPARIAN RESTAURANT KAPUAS PONTIANAK WEST KALIMANTAN Nugraheni a.1 Drs. Soepriyatmono, M.Sn2 Mulyadi,S.Sn,M.Ds 3 ABSTRACT 2010. City Pontianak West Kalimantan has equator monument and river kapuas that can be made landmark for this city. River Papuas and equator monument is a which are positive tour and beneficial. But in this time potential tour unworked well. Second landmark this be good fascination if is waked up a building insides the area. So that will fit once be built a restaurant because superiority batural beauty fascination will not be seen in vain, remember supporting facilities for tourism activity likes riparian restaurant not available expediently. As well as mutual will support with equator monument existence because each visitor can be made interesting for every this tour object. Restaurant is a place that prepare food menu and drink. a also must give pleasant atmosphere for the occupant. Also play important role scenery aspect, like nature factor. Restaurant usually located in down town, city hem, edge coast or river, and in tourism region. This restaurant existence is supposed later will give share in will subsidize tourism sector especially in equator monument and can fulfil society need, even less remember in this time kalbar not yet has restaurant that has recreation facilities that present in river edge. In planning and this restaurant planning, building more aim in Kalimantan tradisional building philosophy west that is Malay tradisional building and Dayaks. This tradisional philosophy use not just for gives natural atmosphere with environment context around, but also meant to overcome Kalimantan nature problems west like tall humidity factor. Air-g use in building will give a restaurant form natural. Direction will look at principal that be batural resources that be maked use River Kapuas and equator monument. By using Malay tradisional building concept and Dayaks Pontianak west Kalimantan so this restaurant aims in tradisional building and natural.

1. Student university, design direction interior with nim c0806022 2. Guide lecturer 1 3. Guide lecturer 2

commit to user xviii   

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv KATA PENGANTAR ......................................................................................... v DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii DAFTAR NOTASI ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2. Tujuan Perencanaan ..................................................................... 2 1.3. Teknik Perencanaan ...................................................................... 2 1.3.1. Perencanaan Geometrik Jalan.............................................. 2 1.3.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur................................. 3 1.3.3. Rencana Anggaran Biaya .................................................... 4 1.4. Lingkup Perencanaan .................................................................... 4

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Jalan Raya .................................................................. 5 2.2. Klasifikasi Jalan ........................................................................... 5 2.3. Perencanaan Geometrik Jalan Raya ............................................. 7 2.3.1. Alinemen Horisontal ......................................................... 7 2.3.2. Alinemen Vertikal ............................................................. 28 2.4. Alinemen Vertikal ....................................................................... 32 2.4.1. Lalu Lintas ....................................................................... 32

commit to user vii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Halaman 2.4.2. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan .................. 34 2.4.3. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT dan CBR) .................... 34 2.4.4. Faktor Regional (FR) ......................................................... 34 2.4.5. Koefisien Distribusi Kendaraan ......................................... 35 2.4.6. Koefisien Kekuatan Relative (a) ........................................ 35 2.4.7. Analisa Komponen Perkerasan .......................................... 37 2.5. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................................ 37 2.5.1. Volume Pekerjaan .............................................................. 37 2.5.2. Analisa Harga Satuan ......................................................... 38 2.5.3. Kurva S .............................................................................. 39

BAB III PERENCANAAN JALAN 3.1. Penetapan Trace Jalan ................................................................. 40 3.1.1. Gambar Perbesaran Peta .................................................. 40 3.1.2. Penghitungan Trace Jalan ................................................ 40 3.1.3. Penghitungan Azimuth ..................................................... 42 3.1.4. Penghitungan Sudut PI ..................................................... 43 3.1.5. Penghitungan Jarak Antar PI ............................................ 44 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ................................... 48 3.2. Perhitungan Alinemen Horizontal .............................................. 53 3.2.1. Tikungan PI1 ..................................................................... 54 3.2.2. Tikungan PI2 . ................................................................... 63 3.2.3. Hasil Perhitungan pada Tikungan PI1 s/d PI7 . .................. 69 3.3. Perhitungan Stationing ................................................................ 77 3.4. Kontrol Overlapping ................................................................... 83 3.5. Perhitungan Alinemen Vertikal .................................................. 88 3.5.1. Elevasi Jembatan Rencana ............................................... 89 3.5.2. Perhitungan Kelandaian Memanjang ............................... 91 3.5.3. Perhitungan Lengkung Vertikal ....................................... 92

commit to user viii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Halaman BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN 4.1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan .......................................... 133 4.2. Perhitungan Volume Lalu Lintas ............................................... 135 4.2.1. Angka Ekivalen (E) Masing-Masing Kendaraan ............ 136 4.2.2. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan (C) ............... 136 4.2.3. Perhitungan LEP, LEA, LET, dan LER ........................... 136 4.3. Penentuan CBR Desain Tanah Dasar ......................................... 138 4.4. Penetapan Tebal Perkerasan ....................................................... 140 4.4.1. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ................... 140 4.4.2. Penentuan Indeks Permukaan (IP) ................................... 141 4.4.3. Penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ....................... 142

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Perhitungan Pekerjaan Tanah ..................................................... 145 5.1.1. Pekerjaan Galian Tanah ................................................. 145 5.1.2. Pekerjaan Timbunan Tanah.............................................. 147 5.2. Perhitungan Pekerjaan Perkerasan ............................................. 156 5.2.1. Volume Lapis Permukaan ................................................ 156 5.2.2. Volume Lapis Pondasi Atas ............................................ 156 5.2.3. Volume Lapis Pondasi Bawah ........................................ 157 5.2.4. Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) ................................ 157 5.3. Pekerjaan Persiapan Badan Jalan Baru ...................................... 157 5.4. Pekerjaan Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah ............. 157 5.5. Perhitungan Pekerjaan Drainase ................................................ 159 5.5.1. Volume Galian Saluran .................................................... 159 5.5.2. Volume Pasangan Batu ................................................... 159 5.5.3. Pekerjaan Plesteran ......................................................... 160 5.5.4. Pekerjaan Siaran .............................................................. 160 5.6. Perhitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan ..................... 161 5.6.1. Galian Pondasi ................................................................. 161

commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Halaman 5.6.2. Pasangan Batu untuk Dinding Penahan .......................... 166 5.6.3. Luas Plesteran ................................................................. 172 5.6.4. Luas Siaran ...................................................................... 173 5.7. Perhitungan Marka Jalan ............................................................ 178 5.7.1. Marka di Tengah (Putus-putus)........................................ 178 5.7.2. Marka di Tengah (Menerus) ............................................ 178 5.7.3. Luas Total Marka Jalan ................................................... 178 5.8. Rambu Jalan ............................................................................... 179 5.9. Patok Jalan ................................................................................. 179 5.10. Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek .................... 179 5.10.1. Pekerjaan Umum ............................................................ 179 5.10.2. Pekerjaan Tanah ............................................................ 179 5.10.3. Pekerjaan Persiapan Badan Jalan .................................. 180 5.10.4. Pekerjaan Galian Tanah ................................................ 180 5.10.5. Pekerjaan Timbunan Tanah............................................ 180 5.10.6. Pekerjaan Drainase ........................................................ 181 5.10.7. Pekerjaan Dinding Penahan .......................................... 182 5.10.8. Pekerjaan Perkerasan ..................................................... 183 5.10.9. Pekerjaan Pelengkap ...................................................... 185 5.11. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan .......................... 186 5.11.1. Harga Satuan Pekerjaan ................................................. 186 5.11.2. Bobot Pekerjaan ............................................................ 187

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ................................................................................. 191 6.2. Saran ............................................................................................ 192

PENUTUP ......................................................................................................... 193 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 194

commit to user x

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Lengkung Full Circle ..................................................................... 11 Gambar 2.2. Lengkung Spiral – Circle – Spiral ................................................. 13 Gambar 2.3. Lengkung Spiral – Spiral .............................................................. 15 Gambar 2.4. Diagram Superelevasi Full Circle .................................................. 18 Gambar 2.5. Diagram Superelevasi Spiral – Circle – Spiral ............................. 19 Gambar 2.6. Diagram Superelevasi Spiral – Spiral ........................................... 20 Gambar 2.7. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh < Lt ......... 24 Gambar 2.8. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh > Lt ......... 25 Gambar 2.9. Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan ........................................... 26 Gambar 2.10. Kontrol Overlaping ..................................................................... 28 Gambar 2.11. Lengkung Vertikal Cembung ........................................................ 29 Gambar 2.12. Lengkung Vertikal Cekung ......................................................... 29 Gambar 2.13. Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur ............................. 32 Gambar 3.1. Sketsa Sudut Azimut, Jarak PI, dan Sudut PI ................................ 41 Gambar 3.2. Sketsa Trace Jalan ........................................................................... 49 Gambar 3.3. Diagram Superelevasi Tikungan PI1 .............................................. 62 Gambar 3.4. Diagram Superelevasi Tikungan PI2 .............................................. 71 Gambar 3.5. Diagram Superelevasi Tikungan PI3 .............................................. 72 Gambar 3.6. Diagram Superelevasi Tikungan PI4 .............................................. 73 Gambar 3.7. Diagram Superelevasi Tikungan PI5 .............................................. 74 Gambar 3.8. Diagram Superelevasi Tikungan PI6 .............................................. 75 Gambar 3.9. Diagram Superelevasi Tikungan PI7 .............................................. 76 Gambar 3.10. Stasioning dan Kontrol Overlaping ............................................... 87 Gambar 3.11. Lengkung Vertikal PVI1 ............................................................... 92 Gambar 3.12. Lengkung Vertikal PVI2 ................................................................ 95 Gambar 3.13. Lengkung Vertikal PVI3 ............................................................... 98 Gambar 3.14. Lengkung Vertikal PVI4 .............................................................. 101 Gambar 3.15. Lengkung Vertikal PVI5 .............................................................. 105

commit to user xi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Halaman Gambar 3.16. Lengkung Vertikal PVI6 .............................................................. 107 Gambar 3.17. Lengkung Vertikal PVI7 .............................................................. 110 Gambar 3.18. Lengkung Vertikal PVI8 .............................................................. 113 Gambar 3.19. Lengkung Vertikal PVI9 .............................................................. 116 Gambar 3.20. Lengkung Vertikal PVI10 ............................................................. 119 Gambar 3.21. Lengkung Vertikal PVI11 ............................................................. 122 Gambar 3.22. Lengkung Vertikal PVI12 ............................................................. 125 Gambar 3.23. Lengkung Vertikal PVI13 ............................................................. 128 Gambar 4.1. Grafik Penentuan CBR Desain 90% ............................................. 139 Gambar 4.2. Korelasi DDT dan CBR ................................................................ 140 Gambar 4.3. Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ........................... 142 Gambar 4.4. Susunan Perkerasan ........................................................................ 144 Gambar 4.5. Typical Cross Section..................................................................... 144 Gambar 5.1. Typical Cross section STA 0 + 100 .............................................. 145 Gambar 5.2. Typical Cross section STA 1 + 350 .............................................. 147 Gambar 5.3. Sket Lapis Permukaan ................................................................... 156 Gambar 5.4. Sket Lapis Pondasi Atas ................................................................ 156 Gambar 5.5. Sket Lapis Pondasi Bawah ............................................................ 157 Gambar 5.6. Sketsa Lokasi Talud dan Galian Saluran pada Dinding Penahan . 158 Gambar 5.7. Sket Volume Galian Saluran ......................................................... 159 Gambar 5.8. Sket Volume Pasangan Batu .......................................................... 159 Gambar 5.9. Detail Pot A – A pada Drainase .................................................... 160 Gambar 5.10. Sket Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan .................. 161 Gambar 5.11. Detail Potongan A – A (Volume Pasangan Batu) ....................... 172 Gambar 5.12. Sket Marka Jalan ......................................................................... 178

commit to user xii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

1. LAMPIRAN A SOAL TUGAS AKHIR

2. LAMPIRAN B LEMBAR KOMUNIKASI dan PEMANTAUAN 3. LAMPIRAN C FORM SURVEY LALU-LINTAS 4. LAMPIRAN D DAFTAR HARGA SATUAN (Upah, Bahan dan Peralatan) 5. LAMPIRAN E ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN 6. LAMPIRAN F GAMBAR AZIMUT 7. LAMPIRAN G GAMBAR TRACE JALAN 8. LAMPIRAN H GAMBAR LONG PROFIL 9. LAMPIRAN I GAMBAR CROSSECTION 10. LAMPIRAN J GAMBAR PLAN PROFIL

commit to user xviii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR NOTASI

a

: Koefisien Relatif

a`

: Daerah Tangen

A

: Perbedaan Kelandaian (g1 – g2) %

α

: Sudut Azimuth

B

: Perbukitan

C

: Perubahan percepatan

Ci

: Koefisien Distribusi

CS

: Circle to Spiral, titik perubahan dari lingkaran ke spiral

CT

: Circle to Tangen, titik perubahan dari lingkaran ke lurus

d

: Jarak

D

: Datar

D`

: Tebal lapis perkerasan



: Sudut luar tikungan

∆h

: Perbedaan tinggi

Dtjd

: Derajat lengkung terjadi

Dmaks

: Derajat maksimum

DDT

: Daya dukung tanah

e

: Superelevasi

E

: Daerah kebebasan samping

Ec

: Jarak luar dari PI ke busur lingkaran

Ei

: Angka ekivalen beban sumbu kendaraan

em

: Superelevasi maksimum

en

: Superelevasi normal

Eo

: Derajat kebebasan samping

Es

: Jarak eksternal PI ke busur lingkaran

Ev

: Pergeseran vertical titik tengah busur lingkaran

f

: Koefisien gesek memanjang

fm

: Koefisien gesek melintang maksimum

Fp

: Faktor Penyesuaian

commit to user xv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

g

: Kemiringan tangen ; (+) naik ; (-) turun

G

: Pegunungan

h

: Elevasi titik yang dicari

i

: Kelandaian melintang

I

: Pertumbuhan lalu lintas

ITP

: Indeks Tebal Perkerasan

Jd

: Jarak pandang mendahului

Jh

: Jarak pandang henti

k

: Absis dari p pada garis tangen spiral

L

: Panjang lengkung vertikal

Lc

: Panjang busur lingkaran

LEA

: Lintas Ekivalen Akhir

LEP

: Lintas Ekivalen Permulaan

LER

: Lintas Ekivalen Rencana

LET

: Lintas Ekivalen Tengah

Ls

: Panjang lengkung peralihan

Ls`

: Panjang lengkung peralihan fiktif

Lt

: Panjang tikungan

O

: Titik pusat

p

: Pergeseran tangen terhadap spiral

θc

: Sudut busur lingkaran

θs

: Sudut lengkung spiral

PI

: Point of Intersection, titik potong tangen

PLV

: Peralihan lengkung vertical (titik awal lengkung vertikal)

PPV

: Titik perpotongan tangen

PTV

: Peralihan Tangen Vertical (titik akhir lengkung vertikal)

R

: Jari-jari lengkung peralihan

Rren

: Jari-jari rencana

Rmin

: Jari-jari tikungan minimum

SC

: Spiral to Circle, titik perubahan spiral ke lingkaran

S-C-S

: Spiral-Circle-Spiral

SS

: Spiral to Spiral, titik tengah lengkung peralihan

commit to user xvi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

S-S

: Spiral-Spiral

ST

: Spiral to Tangen, titik perubahan spiral ke lurus

T

: Waktu tempuh

Tc

: Panjang tangen circle

TC

: Tangen to Circle, titik perubahan lurus ke lingkaran

Ts

: Panjang tangen spiral

TS

: Tangen to Spiral, titik perubahan lurus ke spiral

Tt

: Panjang tangen total

UR

: Umur Rencana

Vr

: Kecepatan rencana

Xs

: Absis titik SC pada garis tangen, jarak lurus lengkung peralihan

Y

: Factor penampilan kenyamanan

Ys

: Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus ke titik

commit to user xvii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan ........................................................ 6 Tabel 2.2. Klasifikasi Menurut Medan Jalan ....................................................... 6 Tabel 2.3. Panjang Bagian Lurus Maksimum ..................................................... 8 Tabel 2.4. Panjang Jari-jari Minimum (dibulatkan) untuk emax = 10% ................ 9 Tabel 2.5. Jari – jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Lengkung Peralihan . 12 Tabel 2.6. Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum ................................................. 22 Tabel 2.7. Panjang Jarak Pandang Menyiap/ Mendahului ................................... 24 Tabel 2.8. Kelandaian Maksimum yang diijinkan ............................................. 31 Tabel 2.9. Panjang Kritis (m) .............................................................................. 32 Tabel 2.10. Faktor Regional (FR) ....................................................................... 34 Tabel 2.11. Koefisien Distribusi Kendaraan ....................................................... 35 Tabel 2.12. Koefisien Kekuatan Relatif .............................................................. 36 Tabel 3.1. Perhitungan Kelandaian Melintang .................................................... 50 Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Tikungan PI1 s/d PI7 .............................................. 70 Tabel 3.3. Elevasi Muka Tanah Asli .................................................................... 88 Tabel 3.4. Data Titik PVI .................................................................................... 91 Tabel 3.5. Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Tanah Rencana ............................... 131 Tabel 4.1. Nilai LHRs ........................................................................................ 133 Tabel 4.2. Perhitungan Nilai LHRs .................................................................... 134 Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata LHRp & LHRA ..... 135 Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Angka Ekivalen utk Masing-masing Kend. ........ 136 Tabel 4.5. Nilai LEP, LEA, LET, dan LER ....................................................... 138 Tabel 4.6. Data CBR Tanah Dasar ..................................................................... 139 Tabel 4.7. Penetuan CBR Desain 90% .............................................................. 139 Tabel 5.1. Perhitungan Volume Galian dan Timbunan....................................... 149 Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan ............ 162 Tabel 5.3. Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan............. 168 Tabel 5.4. Perhitungan Luas Siaran pada Dinding Penahan ............................... 173

commit to user xiii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Halaman Tabel 5.5. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan .......................................... 189 Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ............................................. 190

commit to user xiv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perkembangan jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu daerah yang ingin dicapai.

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.

Pembuatan jalan yang menghubungkan Kalisoro - Ngledok yang terletak di Kabupaten Karanganyar bertujuan untuk memperlancar arus transportasi, menghubungkan serta membuka keterisoliran antara 2 daerah yaitu Kalisoro Ngledok demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi.

commit to user 1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 2

1.2

Tujuan Perencanaan

Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada tujuan yang hendak dicapai yaitu : 1. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi kolektor. 2. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut. 3. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk pembuatan jalan tersebut.

1.3

Teknik Perencanaan

Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan jalan akan disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai dengan fungsi dan kelas jalan. Hal yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah :

1.3.1. Perencanaan Geometrik Jalan Dalam perencanaan geometrik jalan raya pada penulisan ini mengacu pada Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997 dan Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26 Tahun 1987 yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Perencanaan geometrik ini akan membahas beberapa hal antara lain : 1. Alinemen Horisontal Alinemen ( garis tujuan ) horisontal merupakan trace jalan yang terdiri dari : •

Garis lurus ( tangent ), merupakan jalan bagian lurus.



Lengkungan horisontal yang disebut tikungan yaitu :

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 3

a.)

Circle – Circle

b.)

Spiral – Circle – Spiral

c.)

Spiral – Spiral



Pelebaran perkerasan pada tikungan.



Kebebasan samping pada tikungan

2. Alinemen Vertikal Alinemen Vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi rendahnya jalan terhadap muka tanah asli. 3. Stationing 4. Overlapping

1.3.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang menghubungkan dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang direncanakan sesuai dengan Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisis Komponen Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Satuan perkerasan yang dipakai adalah sebagai berikut :

1. Lapis permukaan ( surface course )

: Laston MS 744

2. Lapis pondasi atas ( base course )

: Batu pecah CBR 100 %

3. Lapis pondasi bawah ( sub base course ) : Sirtu CBR 70 %

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 4

1.3.3 Rencana Anggaran Biaya Menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi : 1.

Volume Pekerjaan

2.

Harga satuan Pekerjaan, bahan dan peralatan

3.

Alokasi waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan.

Dalam mengambil kapasitas pekerjaan satuan harga dari setiap pekerjaan perencanaan ini mengambil dasar dari Analisa Harga Satuan tahun 2008 Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Surakarta.

1.4 Lingkup Perencanaan Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada lingkup perencanaan yang hendak dicapai yaitu : 1.

Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi kolektor.

2.

Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.

3.

Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk pembuatan jalan tersebut.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II DASAR TEORI

2.1. Pengertian Jalan Raya Jalan raya adalah suatu area tanah yang digunakan untuk dibangun fasilitas, guna melayani pergerakan angkutan darat, yang direncanakan mengikuti kaidah-kaidah perencanaan geometrik dan perencanaan struktur perkerasan jalan, yang memungkinkan kendaraan berjalan dengan cepat, aman dan nyaman. Jalan raya merupakan sarana pembangunan dan pengembangan wilayah. Dengan adanya jalan hubungan lalu lintas antara daerah , dapat dilaksanakan dengan lancar, cepat, aman namun tetap efisien dan ekonomis . Untuk itu suatu jalan haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.

2.2. Klasifikasi Jalan Jalan dibagi dalam kelas-kelas yang penetapannya kecuali didasarkan pada fungsinya juga dipertimbangkan pada besarnya volume serta sifat lalu lintas yang diharapkan akan menggunakan jalan yang bersangkutan. 1. Klasifikasi menurut fungsi jalan terbagi atas : a. Jalan Arteri b. Jalan Kolektor c. Jalan Lokal

commit to user 5

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 6

2. Klasifikasi menurut kelas jalan : Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan klasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam tabel 2.1. (Pasal II.PP.No.43/1993) Tabel 2.1 Klasifikasi Menurut Kelas Jalan Fungsi Arteri

Kolektor

Kelas

Muatan sumbu terberat MST (ton)

I

>10

II

10

IIIA

8

IIIA

8

IIIB

Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997

3. Klasifikasi menurut medan jalan Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur. Klasifikasi jalan menurut medan jalan ini dapat dilihat dalam tabel 2.2. Tabel 2.2 Klasifikasi Menurut Medan Jalan Kemiringan medan

No

Jenis Medan

Notasi

1

Datar

D

25

(%)

Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997

4. Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan Klasifikasi jalan menurut wewenang pembinaannya sesuai PP. No. 26/1985 adalah Jalan Nasional, Jalan Kabupaten/Kotamadya, Jalan Desa dan Jalan Khusus

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 7

2.3. Perencanaan Geometrik Jalan Raya Perencanaan geometrik jalan adalah perencanaan route dari suatu ruas jalan secara lengkap, meliputi beberapa elemen yang disesuaikan dengan kelengkapan data dan data dasar yang ada atau tersedia dari hasil survey lapangan dan telah dianalisis, serta mengacu pada ketentuan yang berlaku. Perencanaan geometrik secara umum menyangkut bagian-bagian dari jalan seperti lebar, tikungan, landai dan kombinasi dari bagian-bagian jalan tersebut. Perencanaan yang dibahas mengenai Alinemen Horisontal dan Alinemen Vertikal jalan dengan acuan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK No. 038/T/BM/1997) 2.3.1. Alinemen Horisontal Alinemen Horisontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal. Alinemen horisontal disebut juga situasi jalan atau trace jalan. Bagian yang penting pada alinemen horisontal adalah bagian tikungan, dimana terdapat gaya sentrifugal yang seolah olah melemparkan kendaraan keluar dari lajur jalannya. Pada perencanaan alinemen horizontal, pada umumnya akan ditemui dua bagian jalan, yaitu bagian lurus dan bagian lengkung atau umum disebut tikungan yang terdiri dari tiga jenis tikungan yang umum digunakan, yaitu : •

Full - Circle ( F – C )



Spiral – Circle – Spiral ( S – C – S )



Spiral – Spiral ( S – S )

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 8

2.3.1.1 Bagian Lurus Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2,5 menit (sesuai Vr), dengan pertimbangan keselamatan pengemudi akibat dari kelelahan. Tabel 2.3 Panjang Bagian Lurus Maksimum Fungsi

Panjang Bagian Lurus Maksimum ( m ) Datar

Bukit

Gunung

Arteri

3.000

2.500

2.000

Kolektor

2.000

1.750

1.500

Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997

2.3.1.2 Bagian Lengkung / Tikungan ™ Jari-jari Tikungan Minimum Agar kendaraan stabil saat melalui tikungan, perlu dibuat suatu kemiringan melintang jalan pada tikungan yang disebut dengan superelevasi (e). Pada saat kendaraan melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang jalan antara ban kendaraan dengan permukaan aspal yang menimbulkan gaya gesekan melintang. Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya normal disebut koefisien gesekan melintang (f). Rumus umum untuk penghitungan lengkung horizontal adalah : Rmin = D

=

V2 127 × (e + f )

(1)

25 × 360 0 ............................................................................... (2) 2×π × R

dimana : R = Jari-jari lengkung (m) D = Derajat lengkung (o)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 9

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu dapat dihitung jari-jari minimum untuk superelevasi maksimum dan koefisien gesekan maksimum. fmaks = (− 0,000625 × Vr ) + 0,19 .................................................................... (3) Rmin = Dmaks =

Vr

2

127 × (emaks + f maks )

.......................................................................... (4)

181913,53 × (emaks + f maks ) Vr

2

............................................................... (5)

dimana : Rmin = Jari-jari tikungan minimum (m) VR

= Kecepatan rencana (km/jam)

emaks = Superelevasi maksimum (%) fmaks = Koefisien gesekan melintang maksimum Dmaks = Derajat lengkung maksimum Untuk perhitungan perencanaan, digunakan emaks = 10 % sesuai dengan tabel panjang jari-jari minimum. Tabel 2.4 Panjang Jari-jari Minimum (dibulatkan) untuk emaks = 10% Vr (km/jam)

120

100

90

80

60

50

40

30

20

Rmin (m)

600

370

280

210

110

80

50

30

15

Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997

Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku fmaks = - 0,00065 VR + 0,192 Untuk kecepatan rencana 80 – 120 km/jam berlaku fmaks = - 0,00125 VR + 0,24 ™ Lengkung Peralihan (Ls) Lengkung peralihan adalah lengkung yang disisipkan di antara bagian lurus jalan dan bagian lengkung jalan berjari-jari tetap R, yang berfungsi mengantisipasi

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 10

perubahan alinemen jalan dari bentuk lurus (R tak terhingga) sampai bagian lengkung jalan berjari-jari tetap R sehingga gaya sentrifugal yang bekerja pada kendaraan saat berjalan di tikungan berubah secara berangsur-angsur, baik ketika kendaraan mendekati tikungan maupun meninggalkan tikungan. Dengan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan jenis S-C-S. Panjang lengkung peralihan (Ls), menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan di bawah ini : 1. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung Ls =

Vr x T ............................................................................................. (6) 3,6

2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, digunakan rumus Modifikasi Shortt ⎛ V3 ⎞ ⎛ Vr × etjd Ls = 0,022 x ⎜⎜ r ⎟⎟ - 2,727 x ⎜⎜ ⎝ C ⎝ Rc × C ⎠

⎞ ⎟⎟ ............................................ (7) ⎠

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian (em − en ) xVr .................................................................................... (8) 3,6 × re

Ls =

4. Sedangkan Bedasar Rumus Bina Marga Ls =

W × (en + etjd ) × m ........................................................................... (9) 2

dimana : T

= Waktu tempuh = 3 detik

Rc = Jari-jari busur lingkaran (m) C

= Perubahan percepatan 0,3-1,0 disarankan 0,4 m/det2

e tjd = Superelevasi terjadi

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 11

em = Superelevasi maksimum en

= Superelevasi normal

re

= Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, sebagai berikut :

Untuk Vr ≤ 70 km/jam, maka re mak = 0,035 m/m/det Untuk Vr ≥ 80 km/jam, maka re mak = 0,025 m/m/det (Sumber Tata Cara Perencaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997 Hal.28)

™ Jenis Tikungan 1. Bentuk busur lingkaran Full Circle (F - C) PI Tc

∆ 

Ec 

TC 

CT 

Lc 

Rc 

Rc  ∆ 

O  Gambar 2.1 Lengkung Full Circle

Keterangan Gambar : ∆

= Sudut Tikungan

O

= Titik Pusat Tikungan

TC

= Tangen to Circle

CT

= Circle to Tangen

Rc

= Jari-jari Lingkungan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 12

Tc

= Panjang tangen (jarak dari TC ke PI atau PI ke TC)

Lc

= Panjang Busur Lingkaran

Ec

= Jarak Luar dari PI ke busur lingkaran

F-C (Full Circle) adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari bagian suatu lingkaran saja. Tikungan F - C hanya digunakan untuk R (jari-jari tikungan) yang besar agar tidak terjadi patahan, karena dengan R kecil maka diperlukan superelevasi yang besar. Tabel 2.5 Jari-jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Lengkung Peralihan VR (km/jam)

120

100

80

60

50

40

30

20

Rmin

2500

1500

900

500

350

250

130

60

Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997

Tc = Rc tan ½ ∆......................................................................................... (10) Ec = Tc tan ¼ ∆ ......................................................................................... (11) Lc =

∆ 2πRc ............................................................................................. (12) 360 o

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 13

2 Tikungan Spiral-Circcle-Spiral (S--C-S) 2.

Gam mbar 2.2 Lenngkung Spiraal-Circle-Spiiral K Keterangan Gambar : X Xs

= Ab bsis titik SC pada garis taangen, jarak k dari titik ST T ke SC

Y Ys

= Jarrak tegak lurrus ketitik SC C pada lengkkung

L Ls

= Pannjang dari tiitik TS ke SC C atau CS kee ST

L Lc

= Pannjang busur lingkaran (ppanjang dari titik SC ke CS) C

T Ts

= Pannjang tangenn dari titik P PI ke titik TS S atau ke titikk ST

T TS

= Tittik dari tangeen ke spiral

S SC

= Tittik dari spiraal ke lingkaraan

E Es

= Jarrak dari PI ke k busur lingkkaran

θ θs

= Su udut lengkunng spiral

R Rr

= Jarri-jari lingkaaran

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 14

p

= Pergeseran tangen terhadap spiral

k

= Absis dari p pada garis tangen spiral

Rumus-rumus yang digunakan :

⎛ Ls 2 ⎞ ⎟ ....................................................................... (13) - Xs = Ls x ⎜⎜1 − 2 ⎟ ⎝ 40 × Rr ⎠ - Ys =

Ls 2 6 × Rr

- θs =

90 Ls x …………………………………………………………....(15) π Rr

........................................................................................ (14)

-P

= Ys – Rr x ( 1 – cos θs ) ................................................................... (16)

-K

= Ls –

Ls 3 - (Rr x sin θs) ....................................................... (17) 40 × Rr 2

- Es = (Rr + p ) × sec 1 ∆PI − Rr ........................................................... (18) 2 - Ts = ( Rr + p ) x tan ½ ∆PI + K ............................................................. (19) - Lc =

(∆PI − 2θs ) × π × Rr 180

...................................................................... (20)

- Ltot = Lc + (2 × Ls ) ................................................................................. (21) Jika diperoleh Lc < 25 m, maka sebaiknya tidak digunakan bentuk S–C–S tetapi digunakan lengkung S–S, yaitu lengkung yang terdiri dari dua lengkung peralihan. Jika P yang dihitung dengan rumus di bawah, maka ketentuan tikungan yang digunakan bentuk S-C-S.

P =

Ls 2 < 0,25 m.................................................................................... (22) 24 Rr

Untuk Ls = 1,0 m maka p = p’ dan k = k’ Untuk Ls = Ls maka P = p’ x Ls dan k = k’ x Ls

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 15

3 Tikungan Spiral-Spiraal (S-S) 3. T Tikungan yaang disertai lengkung l peralihan.

 

G Gambar 2.3 Lengkung L Sppiral-Spiral  

K Keterangan gambar : T Tt

= Pannjang tangenn dari titik P PI ke titik TS S atau ke titikk ST

X Xs

= Ab bsis titik SS pada p garis taangen, jarak dari titik TS S ke SS

L Ls

= Pannjang dari tiitik TS ke SS S atau SS ke ST

T TS

= Tittik dari tangeen ke spiral

E Et

= Jarrak dari PI ke k busur lingkkaran

θ θs

= Su udut lengkunng spiral

R Rr

= Jarri-jari lingkaaran

P

= Perrgeseran tanngen terhadapp spiral

k

= Ab bsis dari P paada garis tanngen spiral

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 16

Untuk bentuk spiral-spiral berlaku rumus sebagai berikut : 1. θs = ½∆PI ............................................................................................. (23) θs × π × Rr 2. Ls = ................................................................................... (24) 90

⎛ Ls 2 ⎞ ⎟ .................................................................... (25) 3. Xs = Ls x ⎜⎜1 − 2 ⎟ ⎝ 40 × Rr ⎠ Ls 2 ........................................................................................... (26) 6 × Rr = Ys – [Rr × (1 − cos θs )] .................................................................. (27)

4. Ys = 5. P

⎛ Ls 3 ⎞ ⎟ - (Rr x sin θs) ................................................. (28) = Ls – ⎜⎜ 2 ⎟ 40 Rr × ⎝ ⎠ 7. Tt = ( Rr + p ) x tan ½ ∆PI + K ........................................................... (29) 6. K

⎡ (Rr + P ) ⎤ ⎥ − Rr ................................................................. (30) 8. Et = ⎢ ⎢ cos 1 × ∆PI ⎥ 2 ⎣ ⎦ 9. Ltot = 2 x Ls ............................................................................................ (31)

(

)

2.3.1.3 Diagram Superelevasi Superelevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut lereng normal yaitu diambil minimum 2 % baik sebelah kiri maupun sebelah kanan AS jalan. Hal ini dipergunakan untuk sistem drainase aktif. Harga elevasi (e) yang menyebabkan kenaikan elevasi terhadap sumbu jalan di beri tanda (+) dan yang menyebabkan penurunan elevasi terhadap jalan di beri tanda ( - ).  

As Jalan

  e = - 2%

e = - 2%

  Kanan = ka -

Kiri = ki  

Kemiringan normal pada bagian jalan lurus

commit to user

h = beda tinggi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 17

  As Jalan   Kiri = ki +

emaks

 

emin

h = beda tinggi

Kanan = ka -

 

Kemiringan melintang pada tikungan belok kanan   As Jalan

 

Kanan = ka + emaks

 

h = beda tinggi

emin   Kiri = ki  

Kemiringan melintang pada tikungan belok kiri

Sedangkan yang dimaksud dengan diagram superelevasi adalah suatu cara untuk menggambarkan pencapaian superelevasi dari lereng normal ke kemiringan melintang (superelevasi) penuh, sehingga dengan mempergunakan diagram superelevasi dapat ditentukan bentuk penampang melintang pada setiap titik di suatu lengkung horizontal yang direncanakan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 18

a) Diagram Superelevasi pada Full-Circle  

 

Bagian lurus

 

 

Bagian lengkung penuh

TC

 

 

2/3 Ls’

1/3 Ls’

CT

Bagian lurus  

  1/3 Ls’

Sisi luar tikungan

 

2/3 Ls’

emax ki      

e = 0% en= -2%

     

 

i

ii

e max ka

 

iv

iii Ls’

 

Sisi dalam tikungan

 

iv

 

iii Ls’

Lc As Jalan

As Jalan i

 

ii e=0%

en= -2%

As Jalan

iii

en= -2%

en= -2%

As Jalan

iv e maks

e = +X% 

en= -X%

e min

Gambar 2.4 Diagram Superelevasi Full-Circle

commit to user

ii

i

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 19

Ls pada tikungan Full-Circle ini sebagai Ls bayangan yaitu untuk perubahan kemiringan secara berangsur-angsur dari kemiringan normal ke maksimum atau minimum.

Ls =

W × m × (en + etjd ) ............................................................................... (32) 2

b) Diagram Superelevasi pada Spiral-Cricle-Spiral  

Bagian lengkung peralihan

Bagian lurus  

Bagian lengkung peralihan

Bagian lengkung penuh

Bagian lurus

  i

ii

iii

iv

SC

TS 

iv

  tikungan Sisi luar

iii

ii

CS

e max ki

i

ST

   

e = 0% en= -2%

    e max ka Sisi dalam tikungan

 

Ls As Jalan 

 

Ls

Lc

i. 

 

As Jalan ii.

  en = -2%

en = -2%

e=0%

 

en = -2%

   

As Jalan 

iii.

iv.  

e = +2%

As Jalan e maks

  en = -2%

 

Gambar 2.5 Diagram Superelevasi Spiral-Circle-Spiral

commit to user

e min

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 20

c) Diagram Superelevasi pada Spiral-Spiral    

     SS Sisi luar tikugan

 

i

ii

iii

iii iv

  TS

 

ii

i

emaks

ST e = 0%

   

en = - 2%

    Sisi dalam tikungan

Ls

Ls    

As Jalan 

i.

As Jalan

ii.   e=0%

  en = -2%

en = -2%

 

en = -2%

       

As Jalan 

iii.

iv.  

e = +2%

As Jalan e maks

  en = -2%

 

Gambar 2.6 Diagram Superelevasi Spiral-Spiral  

commit to user

e min

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 21

2.3.1.4 Jarak Pandang Jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada saat mengemudi sedemikian rupa sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan yang membahayakan, pengemudi dapat melakukan sesuatu (antisipasi) untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman. Jarak pandang dibedakan menjadi dua, yaitu jarak pandang henti (Jh) dan jarak pandang menyiap/mendahului (Jd).

1) Jarak Pandang Henti (Jh) ) Jarak minimum

Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan didepan. Setiap titik disepanjang jalan harus memenuhi ketentuan Jh. ) Asumsi tinggi

Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan 15 cm, yang diukur dari permukaan jalan. ) Rumus yang digunakan.

Jh dalam satuan meter, dapat dihitung dengan rumus : ⎡ ⎛ Vr ⎞ 2 ⎤ ⎟ ⎥ ⎢ ⎜ ⎞ ⎢ ⎝ 3,6 ⎠ ⎥ ⎛ Vr Jh = ⎜ ×T ⎟ + ⎠ ⎢ 2 × g × fp ⎥ .................................................................. (33) ⎝ 3,6 ⎢ ⎥ ⎣⎢ ⎦⎥

dimana : Vr

= Kecepatan rencana (km/jam)

T

= Waktu tanggap, ditetapkan 2.5 detik

g

= Percepatan gravitasi, ditetapkan 9.8 m/det2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 22

fp

= Koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan dengan perkerasan jalan aspal, ditetapkan 0.35 – 0.55 (menurut TPGJAK 1997)

Persamaan (33) dapat disederhanakan menjadi: •

Untuk jalan datar :

Jh = 0.278 × Vr × T + •

Vr 2 ................................................................. (34) 254 × fp

Untuk jalan dengan kelandaian tertentu :

Vr 2 ........................................................ (35) 254 × ( fp ± L) dimana : L = landai jalan dalam (%) dibagi 100 Jh = 0.278 × Vr × T +

Tabel 2.6 Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum Vr, km/jam

120

100

80

60

50

40

30

20

Jh minimum (m)

250

175

120

75

55

40

27

16

Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997

2) Jarak Pandang Menyiap/Mendahului (Jd)



A



C

A  d1 

1/3 d2

B 2/3 d2

Ket : A = Kendaraan yang mendahului B = Kendaraan yang berlawanan arah C = Kendaraan yang didahului kendaraan A

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 23

) Jarak adalah jarak yang memungkinkan suatu kendaraan mendahului kendaraan

lain didepannya dengan aman sampai kendaraan tersebut kembali kelajur semula. ) Asumsi tinggi

Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan 105 cm. ) Rumus yang digunakan.

Jd, dalam satuan meter ditentukan sebagai berikut : Jd = d1+d2+d3+d4 dimana : d1 = Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m). d2 = Jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali ke lajur semula (m). d3 = Jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang datang dari arah berlawanan setelah proses mendahului selesai (m). d4 = Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan. Rumus yang digunakan :

a × T1 ⎞ ⎛ d1 = 0,278 × T1 × ⎜Vr − m + ⎟ ............................................................. (36) 2 ⎠ ⎝ d 2 = 0,278 × Vr × T2 .................................................................................... (37)

d 3 = antara 30 − 100 m ............................................................................... (38) Vr, km/jam 60-65 65-80 80-95 95-110 d3 (m) 30 55 75 90 d 4 = 2 × d 2 ............................................................................................... (39) 3

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 24

dimana : T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0.026 x Vr T2 = Waktu kendaraan berada di jalur lawan, (detik) ∞ 6.56+0.048xVr A

= Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2.052+0.0036xVr

m = Perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam) Tabel 2.7 Panjang Jarak Pandang Menyiap/Mendahului Vr, km/jam

120

100

80

60

50

40

30

20

Jd (m)

800

670

550

350

250

200

150

100

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.3.1.5 Daerah Bebas Samping di Tikungan Jarak pandang pengemudi pada lengkung horisontal (di tikungan), adalah pandangan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi jalan. Daerah bebas samping di tikungan dihitung bedasarkan rumus-rumus sebagai berikut: 1.

Jarak pandangan lebih kecil daripada panjang tikungan (Jh < Lt). Lajur Dalam

Lt Jh

Lajur Luar

E garis pandang

Penghalang Pandangan R

R'

R

Gambar 2.7. Jarak Pandangan pada Lengkung Horizontal, untuk Jh < Lt

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 25

Keterangan Gambar : Jh

= Jarak pandang henti (m)

Lt

= Panjang tikungan (m)

E

= Daerah kebebasan samping (m)

R

= Jari-jari lingkaran (m)

28,65 × Jh ⎞ ⎛ Maka: E = R '×⎜1 − cos ⎟ ................................................................. (40) R' ⎝ ⎠

2.

Jarak pandangan lebih besar dari panjang tikungan (Jh > Lt) Lt LAJUR DALAM

Jh

LAJUR LUAR

d

d

E Lt GARIS PANDANG R' R

R PENGHALANG PANDANGAN

Gambar 2.8 Jarak Pandangan pada Lengkung Horizontal, untuk Jh > Lt 28,65 × Jh ⎞ 28,65 × Jh ⎞ ⎛ Jh − Lt ⎛ E = R’ ⎜1 − cos × sin ⎟+⎜ ⎟ ............................. (41) R' R' ⎝ ⎠ ⎝ 2 ⎠

Keterangan Gambar : Jh

= Jarak pandang henti (m)

Lt

= Panjang lengkung total (m)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 26

R

= Jari-jari tikungan (m)

R’

= Jari-jari sumbu lajur dalam (m)

2.3.1.6 Pelebaran Perkerasan Pelebaran perkerasan dilakukan pada tikungan-tikungan yang tajam, agar kendaraan tetap dapat mempertahankan lintasannya pada jalur yang telah disediakan. Gambar dari pelebaran perkerasan pada tikungan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

2,1m

7,6 m

A

P

2,6 m c/2 Td b b' b''

R (meter)

c/2

Gambar 2.9 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan 1. Rumus yang digunakan : B = n (b’ + c) + (n - 1) Td + Z ............................................................ (42) b’ = b + b” ............................................................................................ (43) b” = Rr Td =

Rr 2 − p 2 ............................................................................ (44)

Rr 2 + A(2 p + A ) − Rr ............................................................... (45)

Z = 0,105

Vr Rr

................................................................................. (46)

ε = B - W ............................................................................................ (47)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 27

Keterangan: B = Lebar perkerasan pada tikungan n = Jumlah jalur lalu lintas b = Lebar lintasan truk pada jalur lurus b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan p = Jarak As roda depan dengan roda belakang truk A = Tonjolan depan sampai bumper W = Lebar perkerasan Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan Z = Lebar tambahan akibat kelelahan pengamudi c = Kebebasan samping ε = Pelebaran perkerasan Rr = Jari-jari rencana 2.3.1.7 Kontrol Over Lapping Pada setiap tikungan yang sudah direncanakan, maka jangan sampai terjadi Over Lapping. Karena kalau hal ini terjadi maka tikungan tersebut menjadi tidak aman untuk digunakan sesuai kecepatan rencana. Syarat supaya tidak terjadi Over Lapping : aI > 3V dimana

:

aI = Daerah tangen (meter) V = Kecepatan rencana

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 28

Contoh : a4 

PI‐3

CS  ST 

B d4 

SC d3

TS

a2 ST

TS CT 

PI‐2

PI‐1  d1 

a3

d2 TC 



a1 

Gambar 2.10. Kontrol Over Lapping  

Vr = 120 km/jam = 33,333 m/det. Syarat over lapping a’ ≥ a, dimana a = 3 x Vr = 3 x 33,33 = 100 m bila

2.3.2.

aI

d1 – Tc ≥ 100 m

aman

aII

d2 – Tc – Ts1 ≥ 100 m

aman

aIII

d3 – Ts1 – Ts2 ≥ 100 m

aman

aIV

d4 – Ts2 ≥ 100 m

aman

Alinemen Vertikal

Alinemen vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada setiap titik yang ditinjau, berupa profil memanjang. Pada perencanaan alinemen vertikal terdapat kelandaian positif (Tanjakan) dan kelandaian negatif (Turunan), sehingga

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 29

kombinasinya berupa lengkung cembung dan lengkung cekung. Disamping kedua lengkung tersebut terdapat pula kelandaian = 0 (Datar).

) Bagian – bagian Lengkung Vertikal

1) Lengkung vertikal cembung Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas permukaan jalan PVI

g1 

g2 

Ev a 

b ½ Lv

c



d ½ Lv

Lv

Gambar 2.11 Lengkung Vertikal Cembung 2). Lengkung vertikal cekung Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di bawah permukaan tanah.

Lv ½ Lv b



½ Lv d

c Ev

g1



g2 

PVI

Gambar 2.12 Lengkung Vertikal Cekung

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 30

Keterangan Gambar : a

= titik awal lengkung

c

= titik tengah lengkung

e

= titik akhir lengkung

PVI

= titik perpotongan kelandaian g1 dan g2

g

= kemiringan tg, (+) = naik dan (-) = turun



= perbedanan aljabar landai (g2 – g1)

Ev

= pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran meter

Lv

= panjang lengkung vertikal.

V

= panjang lengkung

) Rumus-rumus yang Digunakan untuk Alinemen Vertikal

1. g =

elevasi akhir − elevasi awal × 100 % Sta akhir − Sta awal

……………………...(48)

2. A = g2 – g1 ........................................................................................ (49) 3. Ev =

A × Lv ..................................................................................... (50) 800 2

4.

⎛1 ⎞ A × ⎜ Lv ⎟ ⎝ 4 ⎠ ............................................................................... (51) y= 200 × Lv

5. Panjang Lengkung Vertikal (PLV) a) Berdasarkan syarat keluwesan Lv = 0,6 × V .................................................................................... (52)

b) Berdasarkan syarat drainase Lv = 40 × A ..................................................................................... (53)

c) Berdasarkan syarat kenyamanan Lv = V × t ....................................................................................... (54)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 31

d) Berdasarkan syarat goncangan

⎛V 2 × A⎞ ⎟⎟ ................................................................................. (55) Lv = ⎜⎜ ⎝ 360 ⎠ ) Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan Alinemen Vertikal

1) Kelandaian maksimum. Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula tanpa harus menggunakan gigi rendah. Tabel 2.8 Kelandaian Maksimum yang Diijinkan Landai maksimum %

3

3

4

5

8

9

10

10

VR (km/jam)

120

110

100

80

60

50

40

30%

Kelandaian III (>10%) % kendaraan berat ≤ 30% >30%

0,5

1,0 – 1,5

1,0

1,5 – 2,0

1,5

2,0 – 2,5

1,5

2,0 – 2,5

2,0

2,5 – 3,0

2,5

3,0 – 3,5

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 35

2.4.5

Koefisien Distribusi Kendaraan

Koefisien distribusi kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat pada jalur rencana ditentukan menurut daftar di bawah ini: Tabel 2.11 Koefisien Distribusi Kendaraan Jumlah lajur

Kendaraan ringan *)

Kendaraan berat **)

1 arah

2 arah

1 arah

2 arah

1 lajur

1,00

1,00

1,00

1,00

2 lajur

0,60

0,50

0,70

0,50

3 lajur

0,40

0,40

0,50

0,475

4 lajur

-

0,30

-

0,45

5 lajur

-

0,25

-

0,425

6 lajur

-

0,20

-

0,40

*)

berat total < 5 ton, misalnya: mobil penumpang, pick up, mobil hantaran.

**)

berat total ≥ 5 ton, misalnya: bus, truk, traktor, semi trailer, trailer.

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.4.6

Koefisien Kekuatan Relatif (a)

Koefisien kekuatan relatif (a) masing-masing bahan dan kegunaan sebagai lapis permukaan pondasi, bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test (untuk bahan dengan aspal), kuat tekan untuk (bahan yang didistabilisasikan dengan semen atau kapur) atau CBR (untuk bahan lapis pondasi atau pondasi bawah).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 36

Tabel 2.12 Koefisien Kekuatan Relatif Koefisien Kekuatan Relatif a1

a2

a3

0,40 0,35 0,32 0,30 0,35 0,31 0,28 0,26 0,30 0,26 0,25 0,20 0,28 0,26 0,24 0,23 0,19 0,15 0,13 0,15 0,13 0,14 0,13 0,12

Kekuatan Bahan Ms (kg) 744 590 454 340 744 590 454 340 340 340

Kt kg/cm2

Jenis Bahan CBR % LASTON

LASBUTAG HRA Aspal Macadam LAPEN (mekanis) LAPEN (manual)

590 454 340

LASTON ATAS

22 18 22 18

0,13 0,12 0,11

100 80 60 70 50 30

0,10

20

LAPEN (mekanis) LAPEN (manual) Stab. Tanah dengan semen Stab. Tanah dengan kapur Batu pecah (kelas A) Batu pecah (kelas B) Batu pecah (kelas C) Sirtu/pitrun (kelas A) Sirtu/pitrun (kelas B) Sirtu/pitrun (kelas C) Tanah / lempung kepasiran

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 37

2.4.7

Analisa Komponen Perkerasan

Penghitungan ini didistribusikan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan perkerasan jangka tertentu (umur rencana) dimana penentuan tebal perkerasan dinyatakan oleh Indeks Tebal Perkerasan (ITP) dengan rumus:

ITP = a1D1 + a2 D2 + a3 D3 ............................................................................ (64) dimana : a1, a2, a3

: Koefisien relative bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )

D1, D2, D3

: Tebal masing – masing lapis permukaan

2.5.

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Untuk menentukan besarnya biaya yang diperlukan terlebih dahulu harus diketahui volume dari pekerjaan yang direncanakan. Pada umumnya pembuat jalan tidak lepas dari masalah galian maupun timbunan. Besarnya galian dan timbunan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar long profile. Sedangkan volume galian dapat dilihat melalui gambar Cross Section. Selain mencari volume galian dan timbunan juga diperlukan untuk mencari volume dari pekerjaan lainnya yaitu:

2.5.1 Volume Pekerjaan

a. Volume pekerjaan tanah -

Pembersihan semak dan pengupasan tanah

-

Persiapan badan jalan

-

Galian dan Timbunan tanah

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 38

b. Volume pekerjaan drainase -

Galian saluran

-

Pasangan batu dengan mortar

-

Siaran

c. Volume pekerjaan dinding penahan -

Galian pondasi

-

Pasangan batu dengan mortar

-

Plesteran

-

Siaran

d. Volume pekerjaan perkerasan −

Lapis pondasi bawah (sub base course)



Lapis pondasi atas (base course)



Prime Coat



Lapis Laston

e. Volume pekerjaan pelengkap -

Pemasangan rambu-rambu

-

Pengecatan marka jalan

-

Pemasangan patok kilometer

-

Penanaman pohon ( stabilisasi tanaman ) dan penerangan

2.5.2 Analisa Harga Satuan

Analisa harga satuan diambil dari Harga Satuan Dasar Upah Dan Bahan Serta Biaya Operasi Peralatan Dinas Bina Marga Surakarta Tahun anggaran 2009.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 39

2.5.3 Kurva S

Dari hasil analisis perhitungan waktu pelaksanaan, analisis harga satuan pekerjaan dan perhitungan bobot pekerjaan, maka dapat dibuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Time Schedule pelaksanaan proyek dalam bentuk Bar Chard dan Kurva S. Kurva S sendiri dibuat dengan cara membagi masing-masing bobot pekerjaan dalam (Rp) dengan jumlah bobot pekerjaan keseluruhan dikali 100% sehingga hasilnya adalah dalam (%), kemudian bobot pekerjaan (%) tersebut dibagi dengan lamanya waktu pelaksanaan tiap jenis pekerjaan setelah itu hasil perhitungan dimasukkan dalam table time schedule. Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah (%) dan % komulatif tiap minggunya, yang selanjutnya diplotkan sehingga membentuk Kurva S.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB III PERENCANAAN JALAN

3.1. Penetapan Trace Jalan

3.1.1

Gambar Perbesaran Peta

Peta topografi skala 1:25.000 dilakukan perbesaran pada daerah yang akan dibuat trace jalan menjadi 1:10.000 dan diperbesar lagi menjadi 1:5.000, trace digambar dengan memperhatikan kontur tanah yang ada.

3.1.2

Penghitungan Trace Jalan

Dari trace jalan (skala 1:10.000) dilakukan penghitungan-penghitungan azimuth, sudut tikungan dan jarak antar PI (lihat gambar 3.1).

commit to user 40

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 41

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 42

3.1.3

Penghitungan Azimuth :

Diketahui koordinat : A

=(0;0)

PI – 1 = ( 235 ; 270 ) PI – 2 = ( 835 ; 10 ) PI – 3 = ( 1280 ; 620 ) PI – 4 = ( 1730 ; 375 ) PI – 5 = ( 2005 ; 730 ) PI – 6 = ( 2245 ; 285 ) PI – 7 = ( 2450 ; 685 ) B

α

= ( 2860 ; -20 )

A −1

⎛ X − XA ⎞ ⎟⎟ = ArcTg ⎜⎜ 1 ⎝ Y1 − Y A ⎠ ⎛ 235 − 0 ⎞ = ArcTg ⎜ ⎟ ⎝ 270 − 0 ⎠ = 410 2 ' 7,24"

α

1 −2

⎛ X − X1 ⎞ ⎟⎟ + 180 0 = ArcTg ⎜⎜ 2 Y Y − ⎝ 2 1 ⎠ ⎛ 835 − 235 ⎞ 0 = ArcTg ⎜ ⎟ + 180 ⎝ 10 − 270 ⎠ = 113 0 25 ' 43,2"

α

2− 3

⎛ X − X2 ⎞ ⎟⎟ = ArcTg ⎜⎜ 3 ⎝ Y3 − Y2 ⎠ ⎛ 1280 − 835 ⎞ = ArcTg ⎜ ⎟ ⎝ 620 − 10 ⎠ = 36 0 6 ' 39,81"

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 43

α

3− 4

⎛ X − X3 ⎞ ⎟⎟ + 180 0 = ArcTg ⎜⎜ 4 ⎝ Y4 − Y3 ⎠ ⎛ 1730 − 1280 ⎞ 0 = ArcTg ⎜ ⎟ + 180 ⎝ 375 − 620 ⎠ = 118 0 33 ' 57"

α

4− 5

⎛ X − X4 ⎞ ⎟⎟ = ArcTg ⎜⎜ 5 ⎝ Y5 − Y4 ⎠ ⎛ 2005 − 1730 ⎞ = ArcTg ⎜ ⎟ ⎝ 730 − 375 ⎠ = 37 0 45 ' 47,08"

α

5− 6

⎛ X − X5 ⎞ ⎟⎟ + 180 0 = ArcTg ⎜⎜ 6 ⎝ Y6 − Y5 ⎠ ⎛ 2245 − 2005 ⎞ 0 = ArcTg ⎜ ⎟ + 180 ⎝ 285 − 730 ⎠ = 1510 39 ' 39,1"

α

6− 7

⎛ X − X6 ⎞ ⎟⎟ = ArcTg ⎜⎜ 7 ⎝ Y7 − Y6 ⎠ ⎛ 2450 − 2245 ⎞ = ArcTg ⎜ ⎟ ⎝ 685 − 285 ⎠ = 27 0 8 ' 6,5"

α

7− B

⎛ X − X7 ⎞ ⎟⎟ + 180 0 = ArcTg ⎜⎜ B − Y Y 7 ⎠ ⎝ B ⎛ 2860 − 2450 ⎞ ⎟⎟ + 180 0 = ArcTg ⎜⎜ ( ) − − 20 685 ⎝ ⎠ = 149 0 49 ' 99"

3.1.4

Penghitungan Sudut PI

∆ 1 = α 1− 2 − α A−1 = 1130 25 ' 43,2"−410 2 ' 7,24" = 72 0 23 ' 35,96 ''

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 44

∆ 2 = α 1− 2 − α 2−3 = 1130 25 ' 43,2"− 36 0 6 ' 39,81" = 77 0 19 ' 3,39" ∆ 3 = α 3− 4 − α 2 − 3 = 118 0 33' 57"− 36 0 6 ' 39,81" = 82 0 27 ' 17,19"

∆ 4 = α 3− 4 − α 4 − 5 = 118 0 33 ' 57"− 37 0 45 ' 47,08" = 80 0 48 ' 9,92" ∆ 5 = α 5− 6 − α 4 −5 = 1510 39 ' 39,1"− 37 0 45 ' 47,08" = 1130 53' 52" ∆ 6 = α 5−6 − α 6−7 = 1510 39 ' 39,1"− 27 0 8 ' 6,5" = 124 0 31' 32,6"

∆ 7 = α 7 − B − α 6 −7 = 149 0 49 ' 99"− 27 0 8 ' 6,5" = 122 0 42 ' 32,5"

3.1.5

Penghitungan Jarak Antar PI

a. Menggunakan rumus Phytagoras

d A−1 = ( X 1 − X A ) 2 + (Y1 − Y A ) 2 = (235 − 0) 2 + (270 − 0) 2 = 357,946 m d1− 2 = ( X 2 − X 1 ) 2 + (Y2 − Y1 ) 2 = (835 − 235) 2 + (10 − 270) 2 = 653,911 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 45

d 2−3 = ( X 3 − X 2 ) 2 + (Y3 − Y2 ) 2 = (1280 − 835) 2 + (620 − 10) 2 = 755,066 m d 3− 4 = ( X 4 − X 3 ) 2 + (Y4 − Y3 ) 2 = (1730 − 1280) 2 + (375 − 620) 2 = 512,372 m d 4−5 = ( X 5 − X 4 ) 2 + (Y5 − Y4 ) 2 = (2005 − 1730) 2 + (730 − 375) 2 = 449,055 m

d 5−6 = ( X 6 − X 5 ) 2 + (Y6 − Y5 ) 2 = (2245 − 2005) 2 + (285 − 730) 2 = 505,594 m d 6−7 = ( X 7 − X 6 ) 2 + (Y7 − Y6 ) 2 = (2450 − 2245) 2 + (685 − 285) 2 = 449,472 m d 7 − B = ( X B − X 7 ) 2 + (YB − Y7 ) 2 = (2860 − 2450) 2 + ((−20) − 685) 2 = 815,552 m

b. Menggunakan rumus Sinus

⎛ X − XA ⎞ ⎟⎟ d A−1 = ⎜⎜ 1 ⎝ Sin α A−1 ⎠ ⎞ ⎛ 490 − 0 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ Sin 81 52 11 , 63 ⎠ ⎝ = 494,975 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 46

⎛ X − X1 ⎞ ⎟⎟ d1− 2 = ⎜⎜ 2 ⎝ Sin α 1− 2 ⎠ ⎛ ⎞ 835 − 235 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 113 25 43,2 ⎠ = 653,911 m ⎛ X − X2 ⎞ ⎟⎟ d 2−3 = ⎜⎜ 3 ⎝ Sin α 2−3 ⎠ ⎛ 1280 − 835 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 36 6 39,81 ⎠ = 755,066 m ⎛ X − X3 ⎞ ⎟⎟ d 3− 4 = ⎜⎜ 4 ⎝ Sinα 3− 4 ⎠ ⎛ 1730 − 1280 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 118 33 57 ⎠ = 512,372 m

⎛ X − X4 ⎞ ⎟⎟ d 4−5 = ⎜⎜ 5 ⎝ Sinα 4−5 ⎠ ⎛ 2005 − 1730 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ Sin 37 45 47 , 08 ⎝ ⎠ = 449,055 m ⎛ X − X5 ⎞ ⎟⎟ d 5−6 = ⎜⎜ 6 ⎝ Sinα 5−6 ⎠ ⎛ 2245 − 2005 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 151 39 39,1 ⎠ = 505,594 m ⎛ X − X6 d 6−7 = ⎜⎜ 7 ⎝ Sinα 6−7

⎞ ⎟⎟ ⎠

⎛ 2450 − 2245 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 27 8 6,5 ⎠ = 449,472 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 47

⎛ X − X7 ⎞ ⎟⎟ d 7 − B = ⎜⎜ B ⎝ Sinα 7 − B ⎠ ⎛ 2860 − 2450 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 149 49 99 ⎠ = 815,552 m c. Menggunakan rumus Cosinus ⎛ Y − YA ⎞ ⎟⎟ d A−1 = ⎜⎜ 1 ⎝ Cosα A−1 ⎠ ⎛ ⎞ 270 − 0 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos 41 2 7,24 ⎠ = 357,946 m ⎛ Y − Y1 d1− 2 = ⎜⎜ 2 ⎝ Cosα 1− 2

⎞ ⎟⎟ ⎠

⎞ ⎛ 10 − 270 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos 113 25 43,2 ⎠ = 653,911 m

⎛ Y − Y2 ⎞ ⎟⎟ d 2−3 = ⎜⎜ 3 ⎝ Cosα 2−3 ⎠ ⎞ ⎛ 620 − 10 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos 36 6 39,81 ⎠ = 755,066 m ⎛ Y − Y3 ⎞ ⎟⎟ d 3− 4 = ⎜⎜ 4 α Cos − 3 4 ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ 375 − 620 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos 118 33 57 ⎠ = 512,372 m ⎛ Y − Y4 ⎞ ⎟⎟ d 4−5 = ⎜⎜ 5 ⎝ Cosα 4−5 ⎠ ⎞ ⎛ 730 − 375 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos37 45 47,08 ⎠ = 449,055 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 48

⎛ Y − Y5 ⎞ ⎟⎟ d 5−6 = ⎜⎜ 6 ⎝ Cosα 5−6 ⎠ ⎛ ⎞ 285 − 730 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos151 39 39,1 ⎠ = 505,594 m ⎛ Y − Y6 ⎞ ⎟⎟ d 6−7 = ⎜⎜ 7 ⎝ Cosα 6−7 ⎠ ⎛ 685 − 285 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos 27 8 6,5 ⎠ = 449,472 m ⎛ Y − Y7 d 7 − B = ⎜⎜ B ⎝ Cosα 7 − B

⎞ ⎟⎟ ⎠

⎛ (−20) − 685 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos149 49 99 ⎠ = 815,552 m

∑d = dA-1 + d1-2 + d2-3 + d3-4 + d4-5+ d5-6 + d6-7 +d7-B

= 357,946 + 653,911 + 755,066 + 512,372 + 449,055 + 505,594 + 449,472 + 815,552 = 4498,968 m 3.1.6

Penghitungan Kelandaian Melintang

Untuk mengklarifikasi jenis medan dalam perencanaan jalan raya perlu diketahui kelandaian melintang pada medan dengan ketentuan : a. Kelandaian dihitung tiap 50 m b. Potongan melintang 200 m dengan tiap samping jalan masing-masing sepanjang 100 m dari as jalan c. Harga kelandaian melintang dan ketinggian samping kiri dan samping kanan jalan sepanjang 100 m , diperoleh dengan : i=

∆h x 100 % L

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 49

⎡ jarak kontur terhadap titik ⎤ h = Elevasi kontur − ⎢ x beda tiggi ⎥ jarak antar kontur ⎣ ⎦

dimana: i

: Kelandaian melintang

L

: Panjang potongan (200m)

∆h

: Selisih ketinggian dua kontur terpotong

Contoh perhitungan : 1125 1137,5

1112,5

b a

1

2

3

5

4 a

6

7

b

Gambar 3.2. Trace Jalan Elevasi pada titik 3 Elevasi titik 3 ki

⎛ a3 ⎞ = 1125 − ⎜ ⎟ × 12,5 ⎝ b2 ⎠ ⎛ 0,3 ⎞ = 1125 − ⎜ ⎟ × 12,5 ⎝ 2,5 ⎠ = 1124,000m

Elevasi titik 3 ka

⎛ a3 ⎞ = 1112,5 − ⎜ ⎟ × 12,5 ⎝ b3 ⎠ ⎛ 0,2 ⎞ = 1112,5 − ⎜ ⎟ × 12,5 ⎝ 0,6 ⎠ = 1108,929m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 50

Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang

Kiri

Center

Kanan

2

3

4

5

Beda Tinggi (Dh) 6

0

0+000

1106.944

1112.500

1112.500

5.556

200

2.778

Datar

1

0+050

1115.760

1117.500

1112.500

3.260

200

1.630

Datar

2

0+100

1120.433

1123.106

1112.500

7.933

200

3.967

Datar

3

0+150

1124.000

1125.000

1108.929

15.071

200

7.535

Bukit

4

0+200

1128.354

1126.316

1140.278

11.924

200

5.962

Bukit

5

0+250

1132.108

1129.167

1147.222

15.114

200

7.557

Bukit

6

0+300

1137.500

1137.500

1131.250

6.250

200

3.125

Bukit

7

0+350

1141.935

1142.500

1137.500

4.435

200

2.217

Datar

8

0+400

1156.818

1149.138

1125.000

31.818

200

15.909

Bukit

9

0+450

1161.000

1154.044

1152.083

8.917

200

4.458

Bukit

10

0+500

1166.667

1159.868

1143.750

22.917

200

11.459

Bukit

11

0+550

1172.697

1164.674

1122.500

50.197

200

25.098

Datar

12

0+600

1177.604

1169.565

1137.500

40.104

200

20.052

Bukit

13

0+650

1182.031

1174.405

1165.625

16.406

200

8.203

Bukit

14

0+700

1184.593

1179.902

1177.083

7.510

200

3.755

Bukit

15

0+750

1187.500

1184.375

1181.771

5.729

200

2.865

Datar

16

0+800

1192.262

1188.859

1186.310

5.952

200

2.976

Datar

17

0+850

1199.013

1193.250

1189.015

9.998

200

4.999

Bukit

18

0+900

1203.390

1197.500

1189.453

13.937

200

6.969

Bukit

19

0+950

1206.875

1197.426

1189.464

17.411

200

8.706

Bukit

20

1+000

1206.250

1197.360

1190.789

15.461

200

7.731

Bukit

21

1+050

1202.917

1201.488

1197.292

5.625

200

2.813

Datar

22

1+100

1207.839

1207.622

1200.000

7.839

200

3.919

Bukit

23

1+150

1207.813

1212.981

1209.375

1.562

200

0.781

Datar

24

1+200

1209.439

1218.137

1211.029

1.590

200

0.795

Datar

25

1+250

1213.603

1223.039

1215.417

1.814

200

0.907

Datar

26

1+300

1219.097

1226.758

1223.333

4.236

200

2.118

Datar

27

1+350

1223.684

1230.603

1229.819

6.135

200

3.068

Bukit

28

1+400

1227.083

1234.722

1235.671

8.588

200

4.294

Bukit

29

1+450

1231.250

1238.158

1242.969

11.719

200

5.860

Bukit

30

1+500

1237.500

1241.118

1250.000

12.500

200

6.250

Bukit

31

1+550

1240.188

1243.594

1250.000

9.812

200

4.906

Bukit

32

1+600

1242.799

1245.781

1250.000

7.201

200

3.601

Bukit

33

1+650

1245.833

1248.214

1255.743

9.910

200

4.955

Bukit

No

STA

1

Elevasi

commit to user

Lebar Pot Melintang (L) 7

Kelandaian Melintang (%) 8

Klasifikasi Medan 9

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 51

Sambungan dari Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang

Kiri

Center

Kanan

2

3

4

5

Beda Tinggi (Dh) 6

34

1+700

1247.872

1250.000

1259.797

11.925

200

5.962

Bukit

35

1+750

1250.000

1255.000

1265.132

15.132

200

7.566

Bukit

36

1+800

1267.750

1260.197

1252.632

15.118

200

7.559

Bukit

37

1+850

1271.354

1265.132

1257.639

13.715

200

6.858

Bukit

38

1+900

1275.000

1270.946

1263.194

11.806

200

5.903

Bukit

39

1+950

1284.135

1275.757

1262.500

21.635

200

10.818

Bukit

40

2+000

1290.104

1280.093

1262.500

27.604

200

13.802

Bukit

41

2+050

1295.417

1281.019

1285.833

9.584

200

4.792

Bukit

42

2+100

1300.000

1288.690

1282.955

17.045

200

8.523

Bukit

43

2+150

1303.750

1291.510

1300.000

3.750

200

1.875

Datar

44

2+200

1309.524

1298.684

1305.556

3.968

200

1.984

Datar

45

2+250

1313.393

1300.000

1312.500

0.893

200

0.447

Datar

46

2+300

1298.000

1311.058

1315.179

17.179

200

8.590

Bukit

47

2+350

1307.639

1316.379

1332.292

24.653

200

12.327

Bukit

48

2+400

1315.789

1325.000

1340.217

24.428

200

12.214

Bukit

49

2+450

1320.833

1330.000

1343.182

22.349

200

11.175

Bukit

50

2+500

1323.897

1336.250

1346.970

23.073

200

11.537

Bukit

51

2+550

1321.591

1335.119

1350.000

28.409

200

14.205

Bukit

52

2+600

1322.656

1335.294

1350.000

27.344

200

13.672

Bukit

53

2+650

1321.371

1339.527

1350.000

28.629

200

14.315

Bukit

54

2+700

1321.131

1342.650

1355.769

34.638

200

17.319

Bukit

55

2+750

1363.333

1347.297

1336.742

26.591

200

13.296

Bukit

56

2+800

1368.056

1350.000

1342.647

25.409

200

12.705

Bukit

57

2+850

1371.875

1354.167

1350.000

21.875

200

10.938

Bukit

58

2+900

1375.000

1362.500

1355.147

-9.853

200

9.927

Bukit

59

2+950

1380.556

1367.391

1358.929

21.627

200

10.814

Bukit

60

3+000

1387.500

1373.750

1362.500

25.000

200

12.500

Bukit

61

3+050

1392.045

1377.885

1362.500

29.545

200

14.773

Bukit

62

3+100

1397.266

1381.250

1350.000

47.266

200

23.633

Bukit

63

3+150

1404.167

1383.654

1347.656

56.511

200

28.256

Gunung

64

3+200

1408.152

1387.500

1348.958

59.194

200

29.597

Gunung

65

3+250

1377.174

1392.279

1415.000

37.826

200

18.913

Bukit

66

3+300

1381.731

1400.000

1416.964

35.233

200

17.617

Bukit

67

3+350

1385.648

1401.705

1420.833

35.185

200

17.593

Bukit

No

STA

1

Elevasi

commit to user

Lebar Pot Melintang (L) 7

Kelandaian Melintang (%) 8

Klasifikasi Medan 9

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 52

Sambungan dari Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang

Kiri

Center

Kanan

2

3

4

5

Beda Tinggi (Dh) 6

68

3+400

1387.500

1405.682

1423.333

35.833

69

3+450

1389.583

1411.110

1427.604

70

3+500

1393.500

1416.667

1433.333

71

3+550

1397.727

1419.444

72

3+600

1400.000

73

3+650

74

Elevasi

Lebar Pot Melintang (L) 7

Kelandaian Melintang (%)

Klasifikasi Medan

8

9

200

17.917

Bukit

38.021

200

19.011

Bukit

39.833

200

19.917

Bukit

1436.719

38.992

200

19.496

Bukit

1423.077

1442.763

42.763

200

21.382

Bukit

1403.676

1425.000

1450.000

46.324

200

23.162

Bukit

3+700

1450.359

1434.091

1416.964

33.395

200

16.698

Bukit

75

3+750

1451.349

1438.889

1423.913

27.436

200

13.718

Bukit

76

3+800

1452.037

1445.833

1428.365

23.672

200

11.836

Bukit

77

3+850

1453.049

1450.000

1431.771

21.278

200

10.639

Bukit

78

3+900

1454.006

1450.806

1433.333

20.673

200

10.337

Bukit

79

3+950

1454.167

1450.752

1438.889

15.278

200

7.639

Bukit

80

4+000

1454.433

1450.926

1438.851

15.582

200

7.791

Bukit

81

4+050

1455.896

1450.446

1438.438

17.458

200

8.729

Bukit

82

4+100

1452.232

1453.819

1438.542

13.690

200

6.845

Bukit

83

4+150

1462.500

1458.681

1438.782

23.718

200

11.859

Bukit

84

4+200

1475.000

1463.333

1440.132

34.868

200

17.434

Bukit

85

4+250

1482.212

1467.083

1441.964

40.248

200

20.124

Bukit

86

4+300

1487.500

1471.875

1453.365

34.135

200

17.068

Bukit

87

4+350

1489.167

1475.000

1461.859

27.308

200

13.654

Bukit

88

4+400

1490.972

1482.639

1457.639

33.333

200

16.667

Bukit

89

4+450

1496.094

1487.500

1450.000

46.094

200

23.047

Bukit

No

STA

1

Dari perhitungan kelandaian melintang, didapat: Medan datar : 15 titik Medan bukit : 73 titik Medan gunung : 2 titik Dari 90 titik didominasi oleh medan bukit, maka menurut tabel II.6 TPGJAK, Hal 11 dipilih klasifikasi fungsi jalan arteri dengan kecepatan antara 40 – 60 km/jam. Diambil kecepatan 40 km /jam.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 53

3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal

Data dan klasifikasi desain : Vr

= 40 km/jam

emax

= 10 %

en

=2%

Lebar perkerasan = 2 x 3,5 m

f max = 0,192 − (0,00065 xV )

= 0,192 − (0,00065 x 40 )

= 0,166

181913,53 × (emax + f max ) Vr 2 181913,53 × (0,1 + 0,166 ) = 40 2 = 30,243 0

Dmax =

1432,4 Rd 1432,4 = 50 = 28,648 0

Dd =

ed =

− emax × Dd 2 Dmax

2

+

2 × emax × Dd Dmax

2

− 0,10 × 28,648 2 2 × 0,10 × 28,648 + 30,243 30,243 2 = 0,0997 =

= 9,97 %

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 54

Rmin

Vr 2 = 127 (emax + f max ) 40 2 127 (0,10 + 0,166 ) = 47,363m =

3.2.2 Tikungan PI 1

Diketahui :

− Vr = 40 Km/Jam − ∆PI1 = 720 23’ 35,96” − emax = 10 % − en

=2%

− Direncanakan Rd = 70 m > Rmin = 47,363 m.

3.2.1.1. Menentukan superelevasi desain: 1432,4 Rd 1432,4 = 70 = 20,463 0

Dd =

ed =

− emax × Dd 2 Dmax

2

+

2 × emax × Dd Dmax

− 0,10 × 20,463 2 2 × 0,10 × 20,463 + 30,243 30,243 2 = 0,0895 = 8,95% =

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 55

3.2.1.2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls) a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung:

Vr ×T 3,6 40 = ×3 3,6 = 33,33 m

Ls =

b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt: Vr × ed Vr 3 − 2,727 Rd × c c 3 40 × 0,0895 40 = 0,022 × − 2,727 0,4 70 × 0,4 = 25,879 m

Ls = 0,022 ×

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Ls =

(em − en ) 3,6 × re

× Vr

Dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk Vr = 40 km/jam, Ls =

re max = 0,035 m/m/det.

(0,1 − 0,02) × 40

3,6 × 0,035 = 25,397 m

d. Berdasarkan Bina Marga : w × (en + ed ) × m 2 (2 × 3,5) × (0,02 + 0,0895) × 120 = 2 = 45,99 m

Ls =

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls yaitu 70 m.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 56

3.2.1.3. Penghitungan besaran-besaran tikungan Ls × 360 4 × π × Rd 70 × 360 = 4 × 3,14 × 70

θs =

= 28 0 39 ' 44,71" ∆c = ∆PI 1 − (2 × θs )

(

)

= 72 0 23 ' 35,96"− 2 × 28 0 39 ' 44,71" = 15 0 4 ' 6,54 "

∆c × π × Rd 180 15 0 4 ' 6,54 " = × 3,14 × 70 180 = 18,400 m

Lc =

Syarat tikungan S-C-S Lc = 18,400 m < 20.

Syarat tikungan S-C-S tidak terpenuhi maka digunakan tikungan S-S.

1 2 1 = × 72 0 23' 35,96 "' 2 = 36 011' 47,98 ''

θs = × ∆PI 1

Ls =

θs × π × Rd

90 36 11' 47,98 '' × 3,14 × 70 = 90 = 88,400 m 0

Ls 3 40 × R 2 88,400 3 = 88,400 − 40 × 70 2 = 84,875 m

Xs = Ls −

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 57

Ls 2 6 × Rd 88,400 2 = 6 × 70 = 18,606 m

Υs =

P = Υs − Rd (1 − cos θs )

(

= 18,606 − 70 1 − cos 36 011' 47,98"

)

= 5,096 m K = Xs − Rd × sin θs = 84,875 − 70 × sin 36 011' 47,98" = 43,536 m

Ts = (Rd + P ) × tan 1 / 2 ∆PI 1 + K

= (70 + 5,096 ) × tan 1 / 2 72 0 23' 35,96 " + 43,536

= 98,491 m

⎛ Rd + p ⎞ ⎟⎟ − Rd Es = ⎜⎜ 1 ⎝ cos / 2 ∆PI 1 ⎠ ⎛ ⎞ 70 + 5,096 ⎟⎟ − 70 = ⎜⎜ 1 0 cos / 72 23 ' 35 , 96 " ⎝ ⎠ 2 = 23,056m L total = 2 Ls = 2 x 88,400 = 176,800 m Kontrol perhitungan tikungan S – S Ts > Ls 98,491 > 88,400

OK

(Tikungan S - S bisa digunakan) 3.2.1.4. Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan Rumus:

(

)

B = n b ' + c + (n − 1)Td + Z

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 58

Dimana : B

= Lebar perkerasan pada tikungan

n

= Jumlah jalur Lintasan (2)

b’

= Lebar lintasan kendaraan truck pada tikungan

c

= Kebebasan samping (0,8m)

Td

= Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z

= Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Ketentuan Lain : Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka kendaraan rencananya menggunakan kendaraan berat ( Truck sedang ) b

= 2,6m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)

p

= 7,6m (jarak as roda depan dan belakang)

A

= 2,1m (tonjolan depan sampai bumper)

Vr

= 40 km/jam

a. Pelebaran tikungan pada PI 1 * Secara Analisis Vr

= 40 km/jam

R

= 70 m

b" = R − R 2 − P 2 = 70 − 70 2 − 7,6 2 = 0,414 m

b' = b + b" = 2,6 + 0,414 = 3,014 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 59

Td = R 2 + A(2 P + A) − R = 70 2 + 2,1(2 × 7,6 + 2,1) − 70 = 0,259 m

Z = 0,105 ×

V

= 0,105 ×

R 40 70

= 0,502 m B = n(b'+ c ) + (n − 1)Td + Z

= 2(3,014 + 0,8) + (2 − 1)0,259 + 0,502

= 8,389 m

Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m Ternyata

B>7

8,389 > 7 8,389 – 7 = 1,389 m Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar = 1,389 m 3.2.1.5.

Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 1

Data-data : Vr = 40 km/jam R = 70 m Lebar perkerasan, ω = 2 x 3,5m = 7m Lc = Ltot = 176,800 m Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 40 m Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 200 m a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo) : Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 60

= 0,5 (40 – 7) = 16,5 m b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh) : Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ⁄(ƒp)] = 0,694 . 40 + 0,004 . [40² ⁄ (0,35 )] = 46,046 m ~ 47 m c. Kebebasan samping yang diperlukan (E). Jh = 47 m Ltot = 176,800 m Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus : Jh × 90 ⎞ ⎛ E = R⎜1 − cos ⎟ π ×R ⎠ ⎝ 47 × 90 ⎞ ⎛ = 70⎜1 − cos ⎟ 3,14 × 70 ⎠ ⎝ = 3,912 m Nilai E < Eo (3,912 < 16,5) Kesimpulan : Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

3.2.1.6. Hasil penghitungan a. Tikungan PI1 menggunakan tipe Spiral - Spiral dengan hasil penghitungan sebagai berikut: ∆PI1

= 720 23’ 35,96”

Rd

= 70 m

Ts

= 98,491 m

Es

= 23,056 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 61

Ls

= 88,400 m

Xs

= 84,875 m

Ys

= 18,606 m

emax

= 10 %

ed

= 8,95 %

en

=2%

b. Hasil perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan yaitu sebesar 1,389 m. c. Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 1. Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 62

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 63

3.2.2 Tikungan PI 2 Diketahui : − Vr = 40 Km/Jam − ∆PI1 = 770 19’ 3,39” − emax = 10 % − en

=2%

− Direncanakan Rd = 80 m > Rmin = 47,363 m. 3.2.2.1. Menentukan superelevasi desain: 1432,4 Rd 1432,4 = 860 = 17,905 0

Dd =

ed =

− emax × Dd 2 Dmax

2

+

2 × emax × Dd Dmax

− 0,10 × 17,905 2 2 × 0,10 × 17,905 + 30,243 30,243 2 = 0,0834 = 8,34%

=

3.2.2.2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls) a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung: Vr ×T 3,6 40 = ×3 3,6 = 33,33 m

Ls =

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 64

b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

Vr × ed Vr 3 − 2,727 Rd × c c 3 40 40 × 0,0956 = 0,022 × − 2,727 80 × 0,4 0,4 = 21,257 m

Ls = 0,022 ×

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Ls =

(em − en ) 3,6 × re

× Vr

Dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk Vr = 40 km/jam,

Ls =

re max = 0,035 m/m/det.

(0,1 − 0,02) × 40

3,6 × 0,035 = 25,397 m

d. Berdasarkan Bina Marga :

w × (en + ed ) × m 2 (2 × 3,5) × (0,02 + 0,0834) × 120 = 2 = 43,428 m

Ls =

Dipakai nilai Ls yg terbesar yaitu 43,428 m. 3.2.2.3. Penghitungan besaran-besaran tikungan 2 ⎛ ( Ls ) ⎞ ⎟ ⎜ Xs = Ls⎜1 − 2 ⎟ 40 Rd × ⎠ ⎝ ⎛ (43,428)2 = 43,428⎜⎜1 − 40 × 80 2 ⎝ = 43,421m

⎞ ⎟ ⎟ ⎠

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 65

Ls 2 6 × Rd 43,428 2 = 6 × 80 = 3,929m

Ys =

90

Ls π Rd 90 43,428 = × 80 π 0 ' = 15 33 5,43"

θs =

×

∆PI 1 − 2 × θs × π × Rd 180 77 019'3,39"−2 × 15 0 33'5,43" = × 3,14 × 80 180 = 64,495m

Lc =

Ls 2 − Rd × (1 − cos θs ) 6 × Rd 43,428 2 = − 80 × 1 − cos15 0 33'5,43" 6 × 80 = 1,000m

P=

(

)

Ls 3 − Rd × sin θs 40 × Rd 2 (43,428) 3 = 43,428 − − 80 × sin 15 0 33'5,43" 2 40 × (80) = 21,660m

K = Ls −

Tt = (Rd + P ) × tan 1 / 2 ∆PI 1 + K

= (80 + 1,000 ) × tan 1 / 2 77 019'3,39"+21,660 = 86,458m

⎛ Rd + P ⎞ ⎟⎟ − Rd Es = ⎜⎜ 1 ⎝ cos / 2 ∆PI 1 ⎠ ⎞ ⎛ 80 + 1,000 ⎟⎟ − 80 = ⎜⎜ 1 0 ⎝ cos / 2 77 19'3,39" ⎠ = 23,729m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 66

Ltotal = LC + (2 x LS) = 64,495 + (2 x 43,428) = 151,351 m 2 Tt > Ltotal 2 x 86,458 m > 151,351 m 172,916 m > 151,351 m

OK

(Tikungan S-C-S bisa digunakan) 3.2.2.4. Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan Rumus:

(

)

B = n b ' + c + (n − 1)Td + Z Dimana : B

= Lebar perkerasan pada tikungan

n

= Jumlah jalur Lintasan (2)

b’

= Lebar lintasan kendaraan truck pada tikungan

c

= Kebebasan samping (0,8m)

Td

= Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z

= Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Ketentuan Lain : Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka kendaraan rencananya menggunakan kendaraan berat ( Truck sedang ) b

= 2,6m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)

p

= 7,6m (jarak as roda depan dan belakang)

A

= 2,1m (tonjolan depan sampai bumper)

Vr

= 40 km/jam

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 67

b. Pelebaran tikungan pada PI 2 * Secara Analisis Vr

= 40 km/jam

R

= 80 m

b" = R − R 2 − P 2 = 80 − 80 2 − 7,6 2 = 0,362 m

b' = b + b" = 2,6 + 0,362 = 2,962 m Td = R 2 + A(2 P + A) − R = 80 2 + 2,1(2 × 7,6 + 2,1) − 80 = 0,122 m Z = 0,105 ×

V

= 0,105 ×

R 40 80

= 0,470 m B = n(b'+ c ) + (n − 1)Td + Z = 2(2,962 + 0,8) + (2 − 1)0,122 + 0,470 = 8,116 m

Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m Ternyata

B>7

8,116 > 7 8,116 – 7 = 0,116 m Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar = 0,116 m 3.2.2.5.

Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 68

Data-data : Vr = 40 km/jam R = 80m Lebar perkerasan, ω = 2 x 3,5m = 7m Lc = Ltot = 151,351 m Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 40 m Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 200 m a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo) : Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan) = 0,5 (40 – 7) = 16,5 m b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh) : Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ⁄(ƒp)] = 0,694 . 40 + 0,004 . [40² ⁄ (0,35 )] = 46,046 m ~ 47 m c. Kebebasan samping yang diperlukan (E). Jh = 47 m Ltot = 151,351 m Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus :

Jh × 90 ⎞ ⎛ E = R⎜1 − cos ⎟ π ×R ⎠ ⎝ 47 × 90 ⎞ ⎛ = 80⎜1 − cos ⎟ 3,14 × 80 ⎠ ⎝ = 3,430 m Nilai E < Eo (3,430 < 16,5)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 69

Kesimpulan : Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

3.2.2.6. Hasil penghitungan a.

Tikungan PI2 menggunakan tipe Spiral - Circle - Spiral dengan hasil penghitungan sebagai berikut: ∆PI2

= 770 19’ 3,39”

Rd

= 80 m

Tt

= 86,458 m

Es

= 23,729 m

Ls

= 43,428 m

Xs

= 43,421 m

Ys

= 3,929 m

emax

= 10 %

ed

= 8,34 %

en

=2%

b.

Hasil perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan yaitu sebesar 0,116 m.

c.

Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 2. Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

3.2.2 Hasil perhitungan pada tikungan PI 3 s/d PI 7

Hasil perhitungan untuk PI 3 s/d PI 7 dapat di lihat dalam Tabel 3.2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 70

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 71

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 72

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 73

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 74

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 75

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 76

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 77

3.3 Penghitungan Stationing Data – data tikungan : dA – 1 : 357,946 m d1 – 2 : 653,911 m d2 – 3 : 755,066 m d3 – 4 : 512,372 m d4 – 5 : 449,055 m d5 – 6 : 505,594 m d6 – 7 : 449,472 m d7 – B : 815,552 m 1.

2.

3.

4.

Tikungan PI1 (S-S) Ts1

= 98,491 m

Ls1

= 88,400 m

Tikungan PI2 (S-C-S) Tt2

= 86,458 m

Ls2

= 43,428 m

Lc2

= 64,495 m

Tikungan PI3 (S-C-S) Tt3

= 98,103 m

Ls3

= 40,992 m

Lc3

= 88,843 m

Tikungan PI4 (S-C-S) Tt4

= 95,817 m

Ls4

= 40,992 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 78

Lc4 5.

6.

7.

= 85,889 m

Tikungan PI5 (S-C-S) Tt5

= 132,477 m

Ls5

= 45,99 m

Lc5

= 93,115 m

Tikungan PI6 (S-C-S) Tt6

= 175,700 m

Ls6

= 43,428 m

Lc6

= 130,377 m

Tikungan PI7 (S-C-S) Tt7

= 120,543 m

Ls7

= 50,274 m

Lc7

= 56,781 m

STA A

= 0 + 000

STA PI 1

= Sta A + dA – 1 = (0 + 000) + 357,946 = 0 + 357,946 m

STA TS1

= Sta PI 1 – Ts1 =(0 + 357,946) – 98,491 = 0 + 259,455 m

STA ST1

= Sta TS1 + (2 x Ls1) = (0 + 259,455) + (2×88,400) = 0 + 436,255 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 79

STA PI2

= Sta ST1 + d1-2 – Ts1 = (0 + 436,255) + 653,911 – 98,491 = 0 + 991,675 m

STA TS2

= Sta PI 2 – Tt2 =(0 + 991,675) – 86,458 = 0 + 905,217 m

STA SC2

= Sta TS2 + Ls2 = (0 + 905,217) + 43,428 = 0 + 948,645 m

STA CS2

= Sta SC2 + Lc2 = (0 + 948,645) + 64,495 = 1 + 013,140 m

STA ST2

= Sta CS2 + Ls2 = (1 + 013,140) + 43,428 = 1 + 056,568 m

STA PI3

= Sta ST2 + d2-3 – Tt2 = (1 + 056,568) + 755,066 – 86,458 = 1 + 725,176 m

STA TS3

= Sta PI 3 – Tt3 =(1 + 725,176) – 98,103 = 1 + 627,073 m

STA SC3

= Sta TS3 + Ls3 = (1 + 627,073) + 40,992 = 1 + 668,065 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 80

STA CS3

= Sta SC3 + Lc3 = (1 + 668,065) + 88,483 = 1 + 756,548 m

STA ST3

= Sta CS3 + Ls3 = (1 + 756,548) + 40,992 = 1 + 797,540 m

STA PI4

= Sta ST3 + d3-4 – Tt3 = (1 + 797,540) + 512,372 – 98,103 = 2 + 211,809 m

STA TS4

= Sta PI 4 – Tt4 =(2 + 211,809) – 95,817 = 2 + 115,992 m

STA SC4

= Sta TS4 + Ls4 = (2 + 115,992) + 40,992 = 2 + 156,984 m

STA CS4

= Sta SC4 + Lc4 = (2 + 156,984) + 85,889 = 2 + 242,873 m

STA ST4

= Sta CS4 + Ls4 = (2 + 242,873) + 40,992 = 2 + 283,865 m

STA PI5

= Sta ST4 + d4-5 – Tt4 = (2 + 283,865) + 449,055 – 95,817 = 2 + 637,103 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 81

STA TS5

= Sta PI 5 – Tt5 =(2 + 637,103) – 132,477 = 2 + 504,626 m

STA SC5

= Sta TS5 + Ls5 = (2 + 504,626) + 45,99 = 2 + 550,616 m

STA CS5

= Sta SC5 + Lc5 = (2 + 550,616) + 93,115 = 2 + 643,731 m

STA ST5

= Sta CS5 + Ls5 = (2 + 643,731) + 45,99 = 2 + 689,721 m

STA PI6

= Sta ST5 + d5-6 – Tt5 = (2 + 689,721) + 505,594 – 132,477 = 3 + 062,838 m

STA TS6

= Sta PI 6 – Tt6 =(3 + 062,838) – 175,700 = 2 + 887,138 m

STA SC6

= Sta TS6 + Ls6 = (2 + 887,138) + 43,428 = 2 + 930,566 m

STA CS6

= Sta SC6 + Lc6 = (2 + 930,566) + 130,377 = 3 + 060,943 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 82

STA ST6

= Sta CS6 + Ls6 = (3 + 060,943) + 43,428 = 3 + 104,371 m

STA PI7

= Sta ST6 + d6-7 – Tt6 = (3 + 104,371) + 449,472 – 175,700 = 3 + 378,143 m

STA TS7

= Sta PI 7 – Tt7 =(3 + 378,143) – 120,543 = 3 + 257,600 m

STA SC7

= Sta TS7 + Ls7 = (3 + 257,600) + 50,274 = 3 + 307,874 m

STA CS7

= Sta SC7 + Lc7 = (3 + 307,874) + 56,781 = 3 + 364,655 m

STA ST7

= Sta CS7 + Ls7 = (3 + 364,655) + 50,274 = 3 + 414,929 m

STA B

= Sta ST7 + d7-B – Tt7 = (3 + 414,929) + 815,552 – 120,543 = 4 + 109,938 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 83

3.3 Kontrol Overlaping Diketahui: Diketahui : Vren

= 40 km / jam 40000 3600 = 11,11m / det =

Syarat overlapping d

≥ 3 dt ≥ 3 × 11,11 m/dt .dt

d

≥ 33,33 m

Aman

Koordinat : A

= (0 ; 0)

PI1

= (235 ; 270)

PI2

= (835 ; 10)

PI3

= (1280 ; 620)

PI4

= (1730 ; 375)

PI5

= (2005 ; 730)

PI6

= (2245 ; 285)

PI7

= (2450 ; 685)

B

= (2860 ; -20)

Jembatan 1

= (1140 ; 450)

Jembatan 2

= (2675 ; 285)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 84

Jarak PI2 – Jembatan 1

=

(1140 − 835)2 + (450 − 10)2 = 535,374m

Jarak Jembatan 1 – PI 3

=

(1280 − 1140)2 + (620 − 450)2

Jarak PI7 – Jembatan 2

=

(2675 − 2450)2 + (285 − 685)2 = 458,939m

Jarak Jembatan 2 – B

=

(2860 − 2675)2 + (− 20 − 285)2

STA Jembatan 1

= STA ST2 + (Jarak PI2 - Jembatan 1 ) – Tt2

= 220,227m

= 356,721m

= (1 + 056,568) + 535,374 – 86,458 = 1+ 505,484 m STA Jembatan 2

= STA ST7 + (Jarak PI7 – Jembatan 2) – Tt7 = (3 + 414,929) + 458,939 – 120,543 = 3 + 753,325 m

Sehingga agar tidak over laping dn > 33,33 m 1. A – PI1 d1

= da-1 – Tt1 = 357,946 – 75,082 = 282,864 m > 33,33 m Î Aman

2. PI1 – PI2 d2

= STA TS2 - STA ST1 = (0 + 905,217) – (0 + 347,855) = 557,362 m > 33,33 m Î Aman

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 85

3. PI2 – Jembatan 1 d3

= STA Jembatan 1 - (½ asumsi) – STA ST2 = (1+ 505,484) - (½ x 30) – (1 + 056,568) = 433,916 m > 33,33 m Î Aman

4. Jembatan 1 – PI3 d4

= STA TS3 – STA Jembatan 1 - (½ asumsi) = (1 + 627,073) – (1+ 505,484) − (½ x 30) = 106,589 m > 33,33 m Î Aman

5. PI3 – PI4 d5

= STA TS4 - STA ST3 = (2 + 115,992) – (1 + 797,540) = 318,452 m > 33,33 m Î Aman

6. PI4 – PI5 d6

= STA TS5 - STA ST4 = (2 + 504,626) – (2 + 283,865) = 220,761 m > 33,33 m Î Aman

7. PI5 – PI6 d7

= STA TS6 - STA ST5 = (2 + 887,138) - (2 + 689,721) = 197,417 m > 33,33 m Î Aman

8. PI6 – PI7 d8

= STA TS7 - STA ST6 = (3 + 257,600) - (3 + 104,371) = 153,229 m > 33,33 m Î Aman

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 86

9. PI7 – Jembatan 2 d9

= STA Jembatan 2 - (½ asumsi) – STA ST7 = (3 + 753,325) - (½ x 30) – (3 + 414,929) = 323,396 m > 33,33 m Î Aman

10. Jembatan 2 – B d 10

= STA B − STA Jembatan 2 - (½ asumsi) = (4 + 109,938) – (3 + 753,325) - (½ x 30) = 341,613 m > 33,33 m Î Aman

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 87

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 88

3.5

Perhitungan Alinemen Vertikal

Tabel 3.3 Elevasi Muka Tanah Asli Stationing 0+000 0+050 0+100 0+150 0+200 0+250 0+300 0+350 0+400 0+450 0+500 0+550 0+600 0+650 0+700 0+750 0+800 0+850 0+900 0+950 1+000 1+050 1+100 1+150 1+200 1+250 1+300 1+350 1+400 1+450 1+500 1+550 1+600

Elevasi 1112.500 1117.500 1123.106 1125.000 1126.316 1129.167 1137.500 1142.500 1149.138 1154.044 1159.868 1164.674 1169.565 1174.405 1179.902 1184.375 1188.859 1193.250 1197.500 1197.426 1197.360 1201.488 1207.622 1212.981 1218.137 1223.039 1226.758 1230.603 1234.722 1238.158 1241.118 1243.594 1245.781

Stationing 1+650 1+700 1+750 1+800 1+850 1+900 1+950 2+000 2+050 2+100 2+150 2+200 2+250 2+300 2+350 2+400 2+450 2+500 2+550 2+600 2+650 2+700 2+750 2+800 2+850 2+900 2+950 3+000 3+050 3+100 3+150 3+200 3+250

commit to user

Elevasi 1248.214 1250.000 1255.000 1260.197 1265.132 1270.946 1275.757 1280.093 1281.019 1288.690 1291.510 1298.684 1300.000 1311.058 1316.379 1325.000 1330.000 1336.250 1335.119 1335.294 1339.527 1342.650 1347.297 1350.000 1354.167 1362.500 1367.391 1373.750 1377.885 1381.250 1383.654 1387.500 1392.279

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 89

Sambungan dari Tabel 3.3 Elevasi Muka Tanah Asli Stationing 3+300 3+350 3+400 3+450 3+500 3+550 3+600 3+650 3+700 3+750 3+800 3+850

Elevasi 1400.000 1401.705 1405.682 1411.110 1416.667 1419.444 1423.077 1425.000 1434.091 1438.889 1445.833 1450.000

Stationing 3+900 3+950 4+000 4+050 4+100 4+150 4+200 4+250 4+300 4+350 4+400 4+450

3.5.1. Elevasi Jembatan Rencana :

• Jembatan 1 Elevasi dasar sungai

= +1225

Elevasi muka air sungai

= +1228

Elevasi muka air sungai saat banjir

= +1230

Ruang bebas

=3m

Tebal plat jembatan

= 1,5 m

Elevasi rencana jembatan minimum = +1233,5 • Jembatan 2 Elevasi dasar sungai

= +1421,5

Elevasi muka air sungai

= +1424

Elevasi muka air sungai saat banjir

= +1426

Ruang bebas

=3m

Tebal plat jembatan

= 1,5 m

Elevasi rencana jembatan minimum = +1432,5

commit to user

Elevasi 1450.806 1450.752 1450.926 1450.446 1453.819 1458.681 1463.333 1467.083 1471.875 1475.000 1482.639 1487.500

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 90

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 91

3.5.2. Perhitungan kelandaian memanjang

Tabel 3.4 Data Titik PVI

No

Titik

STA

Elevasi

1

A

0+000

1112,5

2

PVI 1

0+300

1138

3

PVI 2

0+900

1197

4

PVI 3

1+100

1208

5

PVI 4

1+375

1235

6

PVI 5

1+500

1235

7

PVI 6

2+000

1280

8

PVI 7

2+375

1317

9

PVI 8

3+000

1370

10

PVI 9

3+500

1416

11

PVI 10

3+625

1435

12

PVI 11

3+750

1435

13

PVI 12

3+950

1450

14

PVI 13

4+150

1457,6

15

B

4+450

1487

Kelandaian

Beda Tinggi

Jarak Datar

(m)

(m)

25,5

300

8,50

59

600

9,83

11

200

5,50

27 0

275

9,82

125

0,00

45

500

9,00

37

375

9,87

53

620

8,55

46

500

9,10

11,5 0

125

9,20

125

0,00

15

200

7,50

7,6

200

3,80

29,4

300

9,80

Memanjang (%)

Kelandaian Memanjang Dapat Dihitung Dengan Menggunakan Rumus :

gn =

∆elevasi × 100% jarak

Contoh Penghitungan : Elevasi PVI 1 − Elevasi A × 100% Jarak PVI 1 - A 1138 - 1112,5 = × 100% 300 = 8,5 %

g1 =

Perhitungan kelandaian memanjang selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.4 di atas

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 92

3.5.3. Penghitungan lengkung vertikal

3.4.2.1 PVI1

e d

g2=9,83%

c b

a

PVI1

g1=8,50 %

x

x Lv

Gambar 3.11 Lengkung Vertikal PV1 Perhitungan Lv: ∆ = g 2 − g1 = 9,83% − 8,50% = 1,33% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 1,33 = 53,2m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 1,33 = = 5,911m 360

Lv =

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 93

Diambil Lv terbesar, yaitu = 53,2 m ~ dibulatkan 54 m

∆ × Lv 800 2,91 × 54 = 800 = 0,196m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

1,33 × (1 / 4 54 ) = 200 × 54 = 0,022m

2

Stationing lengkung vertikal PVI1 Sta A = Sta PVI1 – 1/2 Lv = (0 + 300) - 1/2 54 = 0 + 273 m Sta B = Sta PVI1 – 1/4 Lv = (0 + 300) - 1/4 54 = 0 + 286,5 m Sta C = Sta PVI1 = 0 + 300 m Sta D = Sta PVI1 + 1/4 Lv = (0 + 300) + 1/4 54 = 0 + 313,5 m Sta E = Sta PVI1 + 1/2 Lv = (0 + 300) + 1/2 54 = 0 + 327 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 94

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI1 - ( ½Lv x g1 ) = 1038 - (½ 54 x 8,50%) = 1035,705 m

Elevasi b

= Elevasi PVI1 - ¼ Lv x g1 + y = 1038 - ¼ 54 x 8,5% + 0,022 = 1036,831 m

Elevasi c

= Elevasi PVI1 + Ev = 1038 + 0,196 = 1038,196 m

Elevasi d

= Elevasi PVI1 + ¼ Lv x g2 + y = 1038 + ¼ 54 x 9,83% + 0,022 = 1039,349 m

Elevasi e

= Elevasi PVI1 + ½Lv x g2 = 1038 + ½ 54 x 9,83% = 1040,654

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 95

3.4.2.2 PVI 2

g3=5,50 % PVI2

I

e d g2=9,83 %

c b a x

x

.

Lv Gambar 3.12 Lengkng Vertikal PVI2 Perhitungan Lv:

∆ = g3 − g 2 = 5,50% − 9,83% = 4,33% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 4,33 = 173,2m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 4,33 = = 19,24m 360

Lv =

Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 173,2 m ~ dibulatkan 174 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 96

∆ × Lv 800 4,33 × 174 = 800 = 0,942m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

4,33 × (1 / 4 174) 200 × 174 = 0,235m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI2 Sta A = Sta PVI2 – 1/2 Lv = (0+900) - 1/2 174 = 0+813 m Sta B = Sta PVI2 – 1/4 Lv = (0+900) - 1/4 174 = 0+856,5 m Sta C = Sta PVI2 = 0+900m Sta D = Sta PVI2 + 1/4 Lv = (0+900) + 1/4 174 = 0+943,5 m Sta E = Sta PVI2 + 1/2 Lv = (0+900) + 1/2 174 = 0+987 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 97

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI2- ½Lv x g2 = 1197 - ½ 174 x 9,83% = 1188,448 m

Elevasi b

= Elevasi PVI2 - ¼ Lv x g2 - y = 1197 - ¼ 174 x 9,83% - 0,235 = 1192,959 m

Elevasi c

= Elevasi PVI2 - Ev = 1197 – 0,942 = 1196,058 m

Elevasi d

= Elevasi PVI2 + ¼ Lv x g3 - y = 1197 + ¼ 174 x 5,50% - 0,235 = 1199,158 m

Elevasi e

= Elevasi PVI2 + ½Lv x g3 = 1197 + ½ 174 x 5,50% = 1201,785 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 98

3.4.2.3 PVI3

e d

g4=9,82%

c b

a

PVI3

g3=5,50 %

x

x Lv

Gambar 3.13 Lengkung Vertikal PV3 Perhitungan Lv: ∆ = g 4 − g3 = 9,82% − 5,50% = 4,32% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 4,32 = 172,8m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 4,32 = = 19,2m 360

Lv =

Diambil Lv terbesar, yaitu = 172,8 m ~ dibulatkan 173 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 99

∆ × Lv 800 4,32 × 173 = 800 = 0,934m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

4,32 × (1 / 4 173) 200 × 173 = 0,234m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI3 Sta A = Sta PVI3 – 1/2 Lv = (1 + 100) - 1/2 173 = 1 + 013,5 m Sta B = Sta PVI3 – 1/4 Lv = (1 + 100) - 1/4 173 = 1 + 056,75 m Sta C = Sta PVI3 = 1 + 100 m Sta D = Sta PVI3 + 1/4 Lv = (1 + 100) + 1/4 173 = 1 + 143,25 m Sta E = Sta PVI3 + 1/2 Lv = (1 + 100) + 1/2 173 = 1 + 186,50 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 100

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI3 - ( ½Lv x g3 ) = 1208 - (½ 173 x 5,50%) = 1203,243 m

Elevasi b

= Elevasi PVI3 - ¼ Lv x g3 + y = 1208 - ¼ 173 x 5,50% + 0,234 = 1205,387 m

Elevasi c

= Elevasi PVI3 + Ev = 1208 + 0,934 = 1208,934 m

Elevasi d

= Elevasi PVI3 + ¼ Lv x g4 + y = 1208 + ¼ 173 x 9,82% + 0,234 = 1212,481 m

Elevasi e

= Elevasi PVI3 + ½Lv x g4 = 1208 + ½ 173 x 9,82% = 1216,494 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 101

3.4.2.4 PVI 4

PVI 4

g5 = 0 %

g4 = 9,82 %

a

b

c

x

e

d x

Lv Gambar 3.14 Lengkung Vertikal PVI4 Perhitungan Lv: ∆ = g5 − g 4 = 0% − 9,82% = 9,82% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 9,82 = 392,8m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 9,82 = = 43,64m 360

Lv =

Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 43,64 m ~ dibulatkan 44 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 102

∆ × Lv 800 9,82 × 44 = 800 = 0,540m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

9,82 × (1 / 4 44) 200 × 44 = 0,135m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI4 Sta A = Sta PVI4 – 1/2 Lv = (1+375) - 1/2 44 = 1+353 m Sta B = Sta PVI4 – 1/4 Lv = (1+375) - 1/4 44 = 1+364 m Sta C = Sta PVI4 = 1+375 m Sta D = Sta PVI4 + 1/4 Lv = (1+375) + 1/4 44 = 1+386 m Sta E = Sta PVI4 + 1/2 Lv = (1+375) + 1/2 44 = 1+397 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 103

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI4- ½Lv x g4 = 1235 - ½ 44 x 9,82% = 1232,840 m

Elevasi b

= Elevasi PVI4 - ¼ Lv x g4 - y = 1235 - ¼ 44 x 9,82% - 0,135 = 1234,055 m

Elevasi c

= Elevasi PVI4 - Ev = 1235 – 0,540 = 1234,460 m

Elevasi d

= Elevasi PVI4 − ¼ Lv x g5 - y = 1235 − ¼ 44 x 0,00% - 0,135 = 1234,865 m

Elevasi e

= Elevasi PVI4 − ½Lv x g5 = 1235 − ½ 44 x 0,00% = 1235 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 104

3.4.2.5 PVI 5

e a

b

c

d g6 = 9,00 %

g5 = 0 %

PVI 5

x

x

Lv Gambar 3.15 Lengkung Vertikal PVI5 Perhitungan Lv: ∆ = g6 − g5 = 9,00% − 0% = 9,00% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 9,00 = 360m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 9,00 = = 40m 360

Lv =

Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 40 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 105

∆ × Lv 800 9,00 × 40 = 800 = 0,450m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

9,00 × (1 / 4 40) 200 × 40 = 0,113m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI5 Sta A = Sta PVI5 – 1/2 Lv = (1+500) - 1/2 40 = 1+480 m Sta B = Sta PVI5 – 1/4 Lv = (1+500) - 1/4 40 = 1+490 m Sta C = Sta PVI5 = 1+500 m Sta D = Sta PVI5 + 1/4 Lv = (1+500) + 1/4 40 = 1+510 m Sta E = Sta PVI5 + 1/2 Lv = (1+500) + 1/2 40 = 1+520 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 106

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI5- ½Lv x g5 = 1235 - ½ 40 x 0% = 1235 m

Elevasi b

= Elevasi PVI5 - ¼ Lv x g5 + y = 1235 - ¼ 40x 0% + 0,113 = 1235,113 m

Elevasi c

= Elevasi PVI5 + Ev = 1235 + 0,450 = 1235,450 m

Elevasi d

= Elevasi PVI5 + ¼ Lv x g6 + y = 1235 + ¼ 40 x 9,00% + 0,113 = 1236,013 m

Elevasi e

= Elevasi PVI5 + ½Lv x g6 = 1235 + ½ 40 x 9,00% = 1236,800 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 107

3.4.2.6 PVI6

e d

g7=9,87%

c b

a

PVI6

x

g6=9,00 %

x

Lv Gambar 3.16 Lengkung Vertikal PV6 Perhitungan Lv: ∆ = g7 − g6 = 9,87% − 9,00% = 0,87% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 0,87 = 34,8m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 0,87 = = 3,867m 360

Lv =

Diambil Lv terbesar, yaitu = 34,8 m ~ dibulatkan 35 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 108

∆ × Lv 800 0,87 × 35 = 800 = 0,038m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

0,87 × (1 / 4 35) 200 × 35 = 0,009m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI6 Sta A = Sta PVI6 – 1/2 Lv = (2 + 000) - 1/2 35 = 1 + 982,5 m Sta B = Sta PVI6 – 1/4 Lv = (2 + 000) - 1/4 35 = 1 + 991,25 m Sta C = Sta PVI6 = 2 + 000 m Sta D = Sta PVI6 + 1/4 Lv = (2 + 000) + 1/4 35 = 2 + 008,75 m Sta E = Sta PVI6 + 1/2 Lv = (2 + 000) + 1/2 35 = 2 + 017,5 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 109

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI6 - ( ½Lv x g6 ) = 1280 - (½ 35 x 9,00%) = 1278,425 m

Elevasi b

= Elevasi PVI6 - ¼ Lv x g6 + y = 1280 - ¼ 35 x 9,00% + 0,009 = 1279,204 m

Elevasi c

= Elevasi PVI6 + Ev = 1280 + 0,038 = 1280,038 m

Elevasi d

= Elevasi PVI6 + ¼ Lv x g7 + y = 1280 + ¼ 35 x 9,87% + 0,009 = 1280,873 m

Elevasi e

= Elevasi PVI6 + ½Lv x g7 = 1280 + ½ 35 x 9,87% = 1281,727 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 110

3.4.2.7 PVI 7

g8=8,06% PVI7

I

e d g7=9,87 %

c b a x

x Lv

Gambar 3.12 Lengkng Vertikal PVI7 Perhitungan Lv: ∆ = g8 − g 7 = 8,06% − 9,87% = 1,81% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 1,81 = 72,4m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 1,81 = = 8,04m 360

Lv =

Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 72,4 m ~ dibulatkan 73 m

commit to user

.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 111

∆ × Lv 800 1,81 × 73 = 800 = 0,165m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

1,81 × (1 / 4 73) 200 × 73 = 0,041m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI7 Sta A = Sta PVI7 – 1/2 Lv = (2+375) - 1/2 73 = 2+338,50 m Sta B = Sta PVI7 – 1/4 Lv = (2+375) - 1/4 73 = 2+356,75 m Sta C = Sta PVI7 = 2+375 m Sta D = Sta PVI7 + 1/4 Lv = (2+375) + 1/4 73 = 2+393,25 m Sta E = Sta PVI7 + 1/2 Lv = (2+375) + 1/2 73 = 2+411,50 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 112

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI7- ½Lv x g7 = 1317 - ½ 73 x 9,87% = 1313,397 m

Elevasi b

= Elevasi PVI7 - ¼ Lv x g7 - y = 1317 - ¼ 73 x 9,87% - 0,041 = 1315,240 m

Elevasi c

= Elevasi PVI7 - Ev = 1317 – 0,165 = 1316,835 m

Elevasi d

= Elevasi PVI7 + ¼ Lv x g8 - y = 1317 + ¼ 73 x 8,06% - 0,041 = 1318,430 m

Elevasi e

= Elevasi PVI7 + ½Lv x g8 = 1317 + ½ 73 x 8,06% = 1319,942 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 113

3.4.2.8 PVI8

e d

g9=9,10%

c b

a

PVI8

x

g8=8,06 %

x

Lv Gambar 3.18 Lengkung Vertikal PV8

Perhitungan Lv: ∆ = g 9 − g8 = 9,10% − 8,06% = 1,04% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 1,04 = 45,6m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 1,04 = = 5,067m 360

Lv =

Diambil Lv terbesar, yaitu = 45,6 m ~ dibulatkan 46 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 114

∆ × Lv 800 1,04 × 46 = 800 = 0,060m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

1,04 × (1 / 4 46) 200 × 46 = 0,016m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI8 Sta A = Sta PVI8 – 1/2 Lv = (3 + 000) - 1/2 46 = 2 + 977 m Sta B = Sta PVI8 – 1/4 Lv = (3 + 000) - 1/4 46 = 2 + 988,5 m Sta C = Sta PVI8 = 3 + 000 m Sta D = Sta PVI8 + 1/4 Lv = (3 + 000) + 1/4 46 = 3 + 011,5 m Sta E = Sta PVI8 + 1/2 Lv = (3 + 000) + 1/2 46 = 3 + 023 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 115

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI8 - ( ½Lv x g8 ) = 1370 - (½ 46 x 8,06%) = 1368,146 m

Elevasi b

= Elevasi PVI8 - ¼ Lv x g8 + y = 1370 - ¼ 46 x 8,06% + 0,016 = 1369,057 m

Elevasi c

= Elevasi PVI8 + Ev = 1370 + 0,066 = 1370,066 m

Elevasi d

= Elevasi PVI8 + ¼ Lv x g9 + y = 1370 + ¼ 46 x 9,10% + 0,016 = 1371,074 m

Elevasi e

= Elevasi PVI8 + ½Lv x g9 = 1370 + ½ 46 x 9,10% = 1372,116 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 116

3.4.2.9 PVI9

e d

g10=9,20%

c b

a

PVI9

x

g9=9,10 %

x

Lv Gambar 3.19 Lengkung Vertikal PV9

Perhitungan Lv: ∆ = g10 − g 9 = 9,20% − 9,10% = 0,10% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 0,10 = 4m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 0,10 = = 0,44m 360

Lv =

Diambil Lv terbesar, yaitu = 33,33 m ~ dibulatkan 34 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 117

∆ × Lv 800 0,1 × 34 = 800 = 0,004m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

0,1 × (1 / 4 34) 200 × 34 = 0,001m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI9 Sta A = Sta PVI9 – 1/2 Lv = (3 + 500) - 1/2 34 = 3 + 483 m Sta B = Sta PVI9 – 1/4 Lv = (3 + 500) - 1/4 34 = 3 + 491,5 m Sta C = Sta PVI9 = 3 + 500 m Sta D = Sta PVI9 + 1/4 Lv = (3 + 500) + 1/4 34 = 3 + 508,5 m Sta E = Sta PVI9 + 1/2 Lv = (3 + 500) + 1/2 34 = 3 + 517 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 118

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI9 - ( ½Lv x g9 ) = 1416 - (½ 34 x 9,10%) = 1414,436 m

Elevasi b

= Elevasi PVI9 - ¼ Lv x g9 + y = 1416 - ¼ 34 x 9,10% + 0,001 = 1415,218 m

Elevasi c

= Elevasi PVI9 + Ev = 1416 + 0,004 = 1416 m

Elevasi d

= Elevasi PVI9 + ¼ Lv x g10 + y = 1416 + ¼ 34 x 9,20% + 0,001 = 1416,782 m

Elevasi e

= Elevasi PVI9 + ½Lv x g10 = 1416 + ½ 34 x 9,20% = 1417,564 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 119

3.4.2.10 PVI10

PVI 10

g11 = 0 %

g10 = 9,20 %

a

b

c

e

d x

x

Lv Gambar 3.20 Lengkung Vertikal PVI10 Perhitungan Lv: ∆ = g11 − g10 = 0% − 9,20% = 9,20% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 9,20 = 368m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 9,20 = = 40,89m 360

Lv =

Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 40,89 m ~ dibulatkan 41 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 120

∆ × Lv 800 9,20 × 41 = 800 = 0,472m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

9,20 × (1 / 4 41) 200 × 41 = 0,118m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI10 Sta A = Sta PVI10 – 1/2 Lv = (3+625) - 1/2 41 = 3+604,5 m Sta B = Sta PVI10 – 1/4 Lv = (3+625) - 1/4 41 = 3+614,75 m Sta C = Sta PVI10 = 3+625m Sta D = Sta PVI10 + 1/4 Lv = (3+625) + 1/4 41 = 3+635,25 m Sta E = Sta PVI10 + 1/2 Lv = (3+625) + 1/2 41 = 3+645,5 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 121

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI10- ½Lv x g10 = 1435 - ½ 41 x 9,20% = 1433,11m

Elevasi b

= Elevasi PVI10 - ¼ Lv x g10 - y = 1435 - ¼ 41 x 9,20% - 0,118 = 1434,18 m

Elevasi c

= Elevasi PVI10 - Ev = 1435 – 0,472 = 1434,53m

Elevasi d

= Elevasi PVI10 − ¼ Lv x g11 - y = 1435 − ¼ 41 x 0% - 0,118 = 1434,88 m

Elevasi e

= Elevasi PVI10 − ½Lv x g11 = 1435 − ½ 41 x 0% = 1435 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 122

3.4.2.11 PVI11

a

b

c

d g12 = 7,5 %

g11= 0 %

PVI 11

x

x

Lv Gambar 3.21 Lengkung Vertikal PVI11 Perhitungan Lv: ∆ = g12 − g11 = 7,5% − 0% = 7,5% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 7,5 = 300m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 7,5 = = 33,33m 360

Lv =

Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 33,33 m ~ dibulatkan 34 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 123

∆ × Lv 800 7,5 × 34 = 800 = 0,319m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

7,5 × (1 / 4 34) 200 × 34 = 0,080m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI11 Sta A = Sta PVI11 – 1/2 Lv = (3+750) - 1/2 34 = 3+733 m Sta B = Sta PVI11 – 1/4 Lv = (3+750) - 1/4 34 = 3+741,5 m Sta C = Sta PVI11 = 3+750m Sta D = Sta PVI11 + 1/4 Lv = (3+750) + 1/4 34 = 3+758,5 m Sta E = Sta PVI11 + 1/2 Lv = (3+750) + 1/234 = 3+767 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 124

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI11- ½Lv x g11 = 1435 - ½ 34 x 0% = 1435,000 m

Elevasi b

= Elevasi PVI11 - ¼ Lv x g11 + y = 1435 - ¼ 34x 0% + 0,080 = 1434,92 m

Elevasi c

= Elevasi PVI11 + Ev = 1435 + 0,319 = 1435,319 m

Elevasi d

= Elevasi PVI11 + ¼ Lv x g12 + y = 1435 + ¼ 34 x 7,5% + 0,080 = 1441,455 m

Elevasi e

= Elevasi PVI11 + ½Lv x g12 = 1435 + ½ 34 x 7,5% = 1447,75 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 125

3.4.2.12 PVI12

g13=3,80 % PVI12

I

e d g12=7,5 %

c a

x

b

x

.

Lv Gambar 3.22 Lengkng Vertikal PVI12 Perhitungan Lv: ∆ = g13 − g12 = 3,8% − 7,5% = 3,7% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 3,7 = 148m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 3,7 = = 16,44m 360

Lv =

Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 33,33 m dibulatkan = 34 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 126

∆ × Lv 800 3,7 × 34 = 800 = 0,157m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

3,7 × (1 / 4 34) 200 × 34 = 0,039m

2

=

Stationing lengkung vertikal PVI12 Sta A = Sta PVI12 – 1/2 Lv = (3+950) - 1/234 = 3+933 m Sta B = Sta PVI12 – 1/4 Lv = (3+950) - 1/4 34 = 3+941,5 m Sta C = Sta PVI12 = 3+950 m Sta D = Sta PVI12 + 1/4 Lv = (3+950) + 1/4 34 = 3+958,5 m Sta E = Sta PVI12 + 1/2 Lv = (3+950) + 1/2 34 = 3+967 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 127

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI12- ½Lv x g12 = 1450 - ½ 34 x 7,5% = 1437,25 m

Elevasi b

= Elevasi PVI12 - ¼ Lv x g12 - y = 1450 - ¼ 34 x 7,5% - 0,039 = 1443,664 m

Elevasi c

= Elevasi PVI12 - Ev = 1450 – 0,157 = 1449,843 m

Elevasi d

= Elevasi PVI12 + ¼ Lv x g13 - y = 1450 + ¼ 34 x 3,8% - 0,039 = 1450,004 m

Elevasi e

= Elevasi PVI12 + ½Lv x g13 = 1450 + ½ 34 x 3,8% = 1450,646 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 128

3.4.2.13 PVI13

e d

g14=9,8%

c b

a

PVI13

x

g13=3,8 %

x

Lv Gambar 3.23 Lengkung Vertikal PV13

Perhitungan Lv: ∆ = g14 − g13 = 9,8% − 3,8% = 6% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 6,00 = 240m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m

Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 6,00 = = 26,67m 360

Lv =

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 129

Diambil Lv terbesar, yaitu = 26,67 m dibulatkan = 27 m ∆ × Lv 800 6,00 × 27 = 800 = 0,203m

Ev =

y=

∆ × x2 200 × Lv

6,00 × (1 / 4 27 ) = 200 × 27 = 0,051m

2

Stationing lengkung vertikal PVI13 Sta A = Sta PVI13 – 1/2 Lv = (4+150) - 1/2 27 = 4 + 136,5 m Sta B = Sta PVI13 – 1/4 Lv = (4+150) - 1/4 27 = 4 + 143,25m Sta C = Sta PVI13 = 4+150m Sta D = Sta PVI13 + 1/4 Lv = (4+150) + 1/4 27 = 4 + 156,75 m Sta E = Sta PVI13 + 1/2 Lv = (4+150) + 1/2 27 = 4 +163,5 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 130

Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a

= Elevasi PVI13 - ( ½Lv x g13 ) = 1457,6 - (½ 27 x 3,80%) = 1457,09 m

Elevasi b

= Elevasi PVI13 - ¼ Lv x g13 + y = 1457,6 - ¼ 27 x 3,80% +0,051 = 1457,29 m

Elevasi c

= Elevasi PVI13 + Ev = 1457,6 + 0,203 = 1457,80 m

Elevasi d

= Elevasi PVI13 + ¼ Lv x g14 + y = 1457,6 + ¼ 27 x 9,80% + 0,051 = 1458,31 m

Elevasi e

= Elevasi PVI13 + ½Lv x g14 = 1457,6 + ½ 27 x 9,80% = 1458,92 m

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 131

Tabel 3.5 Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Tanah Rencana Elevasi Tanah Asli 1 0+000 1112.500 2 0+050 1117.500 3 0+100 1123.106 4 0+150 1125.000 5 0+200 1126.316 6 0+250 1129.167 a 0+273 1133.515 b 0+286,5 1135.506 7 c 0+300 1137.500 d 0+313,5 1137.806 e 0+327 1140.601 8 0+350 1142.500 9 0+400 1149.138 10 0+450 1154.044 11 0+500 1159.868 12 0+550 1164.674 13 0+600 1169.565 14 0+650 1174.405 15 0+700 1179.902 16 0+750 1184.375 17 0+800 1188.859 a 0+813 1190.000 b 0+856,5 1193.883 18 c 0+900 1197.500 d 0+943,5 1197.526 e 0+987 1197.122 19 1+000 1197.360 a 1+013,5 1197.977 b 1+056,75 1202.309 20 c 1+100 1207.622 d 1+143,25 1212.291 e 1+186,5 1216.706 21 1+200 1218.137 22 1+250 1223.039 23 1+300 1226.758 24 1+350 1230.603 a 1+353 1231.909 NO

STA

Elevasi Tanah Rencana 1112.500 1116.750 1121.000 1125.250 1129.500 1133.750 1035.705 1036.831 1038.196 1039.349 1040.054 1142.917 1147.833 1152.750 1157.667 1162.583 1167.500 1172.417 1177.333 1182.250 1187.167 1188.448 1192.959 1196.058 1199.158 1201.785 1202.491 1203.243 1205.387 1208.934 1212.481 1216.494 1217.818 1222.727 1227.636 1232.545 1232.840

commit to user

Elevasi Tanah Asli b 1+364 1230.926 25 c 1+375 1229.234 d 2+398,25 1325.000 e 2+416,5 1326.665 46 2+450 1330.000 47 2+500 1336.250 48 2+550 1335.119 49 2+600 1335.294 50 2+650 1339.527 51 2+700 1342.650 52 2+750 1347.297 53 2+800 1350.000 54 2+850 1354.167 55 2+900 1362.500 56 2+950 1367.391 a 2+977 1370.852 b 2+988,5 1372.395 57 c 3+000 1373.750 d 3+011,5 1375.000 e 3+023 1375.846 58 3+050 1377.885 59 3+100 1381.250 60 3+150 1383.654 61 3+200 1387.500 62 3+250 1392.279 63 3+300 1400.000 64 3+350 1401.705 65 3+400 1405.682 66 3+450 1411.110 a 3+483 1415.000 b 3+491,5 1415.630 67 c 3+500 1416.667 d 3+508,5 1417.116 e 3+517 1417.297 68 3+550 1425.000 69 3+600 1431.728 a 3+604,5 1432.551 NO

STA

Elevasi Tanah Rencana 1234.055 1234.460 1318.430 1319.942 1323.360 1327.600 1331.840 1336.080 1340.320 1344.560 1348.693 1353.040 1357.271 1361.520 1365.760 1368.146 1369.057 1370.066 1371.074 1372.116 1374.600 1379.200 1383.800 1388.391 1393.000 1397.600 1402.200 1406.791 1411.382 1414.436 1415.218 1416.000 1416.782 1417.564 1425.218 1434.431 1433.110

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 132

Sambungan Tabel 3.5 Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Tanah Rencana

NO

70

71 72

73

74 75 76

77

78 79 80

81

82 83 84 85 86 87

STA

b 3+614,75 c 3+625 d 3+635,25 e 3+645,5 3+650 3+700 a 3+733 b 3+741,5 c 3+750 d 3+758,5 e 3+767 3+800 3+850 3+900 a 3+933 b 3+941,5 c 3+950 d 3+958,5 e 3+967 4+000 4+050 4+100 a 4+136,5 b 4+143,25 c 4+150 d 4+156,75 e 4+163,5 4+200 4+250 4+300 4+350 4+400 4+450

Elevasi Tanah Asli 1430.416 1427.958 1425.663 1423.970 1436.176 1434.091 1437.450 1437.961 1438.889 1440.000 1440.936 1445.833 1450.000 1450.806 1450.739 1450.736 1450.752 1450.804 1450.869 1450.926 1450.446 1453.819 1457.391 1458.253 1458.681 1459.395 1459.673 1463.333 1467.083 1471.875 1475.000 1482.639 1487.500

Elevasi Tanah Rencana

1434.180 1434.530 1434.880 1435.000 1434.431 1434.431 1435.000 1434.920 1435.319 1441.455 1447.750 1441.365 1445.381 1449.401 1437.250 1443.664 1449.843 1450.004 1450.646 1453.942 1455.480 1456.991 1457.090 1457.290 1457.800 1458.310 1458.920 1467.167 1472.241 1472.250 1477.333 1482.417 1487.500

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB IV PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN

4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan •

Tebal perkerasan untuk 2 lajur dan 2 arah



Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai pada tahun 2011



Jalan dibuka pada tahun 2012



Masa konstruksi (n1) = 1 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas (i1) = 2 %



Umur rencana (n2) = 10 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas (i2) = 6 %



Jalan yang direncanakan adakah jalan kelas II ( jalan Arteri )



Curah hujan diperkirakan 2500 – 3000 mm/tahun

Tabel 4.1 Nilai LHRS No

LHRS

Jenis kendaraan

( Kendaraan / hari / 2arah )

1

Mobil

1420

2

Mikro Bus

587

3

Pick-UP

520

4

Truk 2 As

293

(Sumber : Survey lalu lintas daerah Kalisoro Tawangmangu 24 Juni 2010)

commit to user 133

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 134

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 135

4.2 Perhitungan Volume Lalu Lintas 1. LHRP / LHR2012 (Awal Umur Rencana) dengan i1= 2 % Rumus : LHR 2010 (1 + i1) n1 Mobil 2 ton (1+1)

= 1420 (1+0,02)1

= 1448,400 kend

Mikro bus 6 ton (2+4)

= 587 (1+0,02)1

= 598,740 kend

Pick -UP 2 ton (1+1)

= 520 (1+0,02)1

= 530,400 kend

Truk 2 as 13 ton (5+8)

= 293 (1+0,02)1

= 298,860 kend

2. LHRA / LHR2022 (Akhir Umur Rencana) dengan i2= 6 % Rumus : LHR 2012 (1 + i2) n2 Mobil 2 ton (1+1)

= 1448,400 (1+0,06)10 = 2593,864kend

Mikro bus 6 ton (2+4)

= 598,740 (1+0,06)10 = 1072,252kend

Pick -UP 2 ton (1+1)

= 530,400 (1+0,06)10 = 949,866 kend

Truk 2 as 13 ton (5+8)

= 298,860 (1+0,06)10 = 535,213 kend

Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata LHRP dan LHRA LHRP No

Jenis kendaraan

LHRS×( 1+i1)

LHRA n1

LHRP×(1+i2) n2

(Kendaraan)

(Kendaraan)

1

Mobil

1448,400

2593,864

2

Mikro Bus

598,740

1072,252

3

Pick -UP

530,400

949,866

4

Truk 2 As

298,860

535,213

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 136

4.2.1. Perhitungan Angka Ekivalen ( E ) Masing–Masing Kendaraan Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Angka Ekivalen untuk Masing-Masing Kendaraan No

Jenis Kendaraan

Angka Ekivalen (E)

1

Mobil 2 ton (1+1)

0,0002 + 0,0002

=

0,0004

2

Mikro bus 6 ton (2+4)

0,0036 + 0,0577

=

0,0613

3

Pick -UP 2 ton (1+1)

0,0002 + 0,0002

=

0,0004

4

Truk 2 as 13 ton (5+8)

0,1410 + 0,9238

=

1,0648

4.2.2. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan ( C ) Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daftar II Koefisien Distribusi Kendaraan ( C ) dapat diketahui nilai C yaitu 0,5 .

4.2.3. Perhitungan LEP, LEA, LET dan LER a. LEP ( Lintas Ekivalen Permulaan ) n

Rumus : LEP =

∑ LHR j =1

P

×Cj × Ej

Contoh perhitungan untuk jenis Mobil: LEP

= LHRP × C × E = 1448,400 × 0,5 × 0,0004 = 0,2897

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4 b. LEA ( Lintas Ekivalen Akhir ) n

Rumus : LEA =

∑ LHR j =1

A

× C j ×E j

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 137

Contoh perhitungan untuk jenis Mobil : LEA

= LHR A × C × E = 2593,864 × 0,5 × 0,0004 = 0,5188

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4

c. LET ( Lintas Ekivalen Tengah ) Rumus : LET =

∑ LEP + ∑ LEA 2

d. LER ( Lintas Ekivalen Rencana ) Rumus : LER = LET ×

UR 10

dimana : j

= Jenis Kendaraan

C

= Koefisien Distribusi Kendaraan

LHR

= Lalu Lintas Harian Rata-Rata

UR

= Umur Rencana

Sumber : Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 138

Tabel 4.5 Nilai LEP, LEA, LET dan LER LEA

LEP No

Jenis Kendaraan

n

n

∑ LHR j =1

P

×Cj × Ej

∑ LHR j =1

A

× C j ×E j

1

Mobil

0,2897

0,5188

2

Mikro Bus

18,3514

32,8645

3

Pick -UP

0,1061

0,1899

4

Truck 2 As

154,3215

284,9474

173,0687

318,5206

Total

LET ∑ LEP+ ∑ LEA 2

245,7947

LER LET ×

245,7947

4.3 Penentuan CBR Desain Tanah Dasar Harga CBR digunakan untuk menetapkan daya dukung tanah dasar (DDT), berdasarkan grafik korelasi DDT dan CBR. Yang dimaksud harga CBR disini adalah CBR lapangan atau CBR laboratorium. Jika digunakan CBR lapangan, maka pengambilan contoh tanah dasar dilakukan dengan tabung (undisturb), kemudian direndam dan diperiksa harga CBR-nya. Dapat juga mengukur langsung di lapangan (musim hujan / direndam). CBR lapangan biasanya dipakai untuk perencanaan lapis tambahan ( overlay ) sedangkan CBR laboratorium biasanya dipakai untuk perencanaan jalan baru.

Sumber :

Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR Hal.12

commit to user

UR 10

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 139

Tabel 4.6 Data CBR Tanah Dasar STA CBR (%) STA CBR (%) STA CBR (%)

0+000

0+500

1+000

1+500

6

6

6

7

2+000

2+500

3+000

3+500

7

9

7

8

4+000

4+500

5+000

8

7

10

Tabel 4.7 Penentuan CBR Desain 90 %

CBR (%)

Jumlah Yang Sama atau Lebih Besar

6

11

11/11 x 100% = 100 %

7

8

8/11 x 100% = 72,727 %

8

4

4/11 x 100% = 36,364 %

9



2/11 x 100% = 18,182 %

10



1/11 x 100% = 9,091 %

Persen Yang Sama atau Lebih Besar

Persen yang Sama atau Lebih Besar (%)

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 5

6

7

8

9

10

CBR Tanah Dasar (%)

Gambar 4.1 Grafik Penentuan CBR Desain 90%

Dari grafik diatas diperoleh data CBR 90% adalah 6,3%

commit to user

11

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 140

4.4 Penetapan Tebal Perkerasan 4.4.1. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

DDT 10

9

CBR 100 90 80 70 60 50 40

8

30

20 7

6

5

10 9 8 7 6 5 4

4 3

3

2

2 1

1

Gambar 4.1 Korelasi DDT dan CBR

1. Berdasarkan Gambar diatas nilai CBR 6,3 diperoleh nilai DDT 5,1 Sumber :

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987. Gambar Korelasi DDT dan CBR Hal. 13

2. Jalan Raya Kelas III, Klasifikasi jalan Kolektor dengan medan bukit. 3. Penentuan nilai Faktor Regional ( FR )

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 141

- % Kendaraan berat =

- Kelandaian

Jumlah kendaraan berat × 100 % LHR S

=

293 × 100% 2820

=

10,390 % ≤ 30 %

=

Elevasi titik A - Elevasi titik B × 100% Jarak A - B

=

1112,500 - 1487,500 × 100% 4450

= 8,427 %

< 10 %

- Curah hujan berkisar 2500 – 3000 mm/tahun Sehingga dikategorikan > 900 mm/tahun . Termasuk pada iklim II Dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut pada buku petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen SKBI 2.3.26 1987. daftar IV faktor regional ( FR ) didapat nilai FR = 1,5.

4.4.2. Penentuan Indeks Permukaan ( IP ) 1. Indeks Permukaan Awal ( IPo ) Direncanakan jenis lapisan LASTON dengan Roughness > 1000

mm

/km, maka

disesuaikan dengan tabel Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana pada Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. diperoleh nilai IPo = 3,9 – 3,5. 2. Indeks Permukaan Akhir ( IPt ) a. Jalan Kolektor b. LER = 245,7947~ 246 (Berdasarkan hasil perhitungan) Dari tabel indeks permukaan pada akhir umur rencana diperoleh IPt = 2,0

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 142

4.4.3. Penentuan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP ) Data :

• IPo

= 3,9 – 3,5

• IPt

= 2,0

• LER

= 245,7947~ 246

• DDT = 5,1 • FR

= 1,5

Gambar 4.2 Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

Sumber :

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 143

Dengan melihat Nomogram 4 pada buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987 diperoleh nilai ITP = 7,8

Direncanakan susunan lapisan perkerasan sebagai berikut : 1. Lapisan Permukaan ( Surface Course ) D1

= 7,5 cm

a1

= 0,40 ( LASTON MS 744 )

2. Lapisan Pondasi Atas ( Base Course ) D2

= 20 cm

a2

= 0,14 ( Batu Pecah kelas A CBR 100 % )

3. Lapisan Pondasi Bawah ( Sub Base Course ) D3

=…

a3

= 0,13 ( Sirtu / pitrun kelas A CBR 70% )

dimana : a1, a2, a3

: Koefisien relatif bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )

D1, D2, D3

: Tebal masing – masing lapis permukaan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 144

Maka tebal lapisan pondasi bawah ( D3 ) dapat dicari dengan persamaan sbb:

ITP = (a1 × D1 ) + (a 2 × D2 ) + (a3 × D3 ) 7,8 = (0,40 × 7,5) + (0,14 × 20 ) + (0,13 × D3 ) 7,8 = 3 + 2,8 + (0,13 × D3 ) 7,8 = 5,8 + (0,13 × D 3 ) D3 =

(7,8 − 5,8) 0,13

D3 = 15,385 cm ~ 16 cm LASTON MS 744

7,5 cm

Batu Pecah kelas A (CBR 100 %)

20 cm

Sirtu/pitrun kelas A (CBR 70 %)

16 cm CBR tanah dasar = 6,3% Gambar 4.2 Susunan Perkerasan A

-4 %

-2 %

-2 %

-4 %

A

100 cm

100 cm

20 cm

20 cm 50 cm

50 cm

Drainase 150 cm

50 cm

Bahu Jalan 200 cm

Lebar Perkerasan Jalan 2x350 cm

Bahu Jalan 200 cm

Gambar 4.3 Tipical Cross Section

commit to user

Drainase 150 cm

50 cm

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

5.1. Perhitungan Pekerjaan Tanah 5.1.1. Pekerjaan Galian Tanah Contoh penghitungan galian STA 0+100

1123,106 1122,595

1122,923

1122,810

1122,669

0,5 m

Drainase 3x0,5 m

1120,930

1121,000

Bahu Jalan 2m

6

-2 %

-2 %

-4 % 1120,850

1122,689 1122,179

5

4

3

2

1

1122,881

8

-4 % 1120,930

Lebar Perkerasan Jalan 2x3,5 m

7 1120,850

Bahu Jalan 2m

Drainase 3x0,5 m

0,5 m

STA 0+100

Gambar 5.1 Tipical Cross Section STA 0+100 Elevasi Tanah Asli

= 1123,106m

Elevasi Tanah Rencana

= 1121,000 m

H1

= 1122,669 – 1120,850 = 1,819 m

H2

H5

= 1,951 m

= 1122,810 – 1120,850 H6

= 1,960 m H3

= 1122,689 – 1120,850 = 1,839 m

= 1122,923 – 1120,930 H7

= 1,993 m H4

= 1122,881 – 1120,930

= 1122,179 – 1120,850 = 1,329 m

= 1123,106 – 1121,000 = 2,106 m

commit to user 145

1122,045

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 146

) Perhitungan Luas

Luas 1 = 1 × (alas × H 1) 2 1 = × (0,694 × 1,819) 2 = 0,631 m 2

⎛ H1 + H 2 ⎞ Luas 2 = ⎜ ⎟ × 2,5 2 ⎝ ⎠ ⎛ 1,819 + 1,960 ⎞ =⎜ ⎟ × 2,5 2 ⎝ ⎠ 2 = 4,724 m ⎛ H2+ H3⎞ Luas 3 = ⎜ ⎟×2 2 ⎝ ⎠ ⎛ 1,960 + 1,993 ⎞ =⎜ ⎟× 2 2 ⎝ ⎠ 2 = 3,953 m ⎛ H3+ H4 ⎞ Luas 4 = ⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ ⎛ 1,993 + 2,106 ⎞ =⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ 2 = 7,173 m

⎛ H4 + H5⎞ Luas 5 = ⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ ⎛ 2,106 + 1,951 ⎞ =⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ 2 = 7,100 m

⎛ H5+ H6 ⎞ Luas 6 = ⎜ ⎟× 2 2 ⎠ ⎝ ⎛ 1,951 + 1,839 ⎞ =⎜ ⎟×2 2 ⎝ ⎠ = 3,790 m 2 ⎛ H6+ H7 ⎞ Luas 7 = ⎜ ⎟ × 2,5 2 ⎝ ⎠ ⎛ 1,839 + 1,329 ⎞ =⎜ ⎟ × 2,5 2 ⎝ ⎠ 2 = 3,960 m Luas 8 = 1 × (alas × H7) 2 = 1 × (0,735 × 1,329) 2 = 0,488 m 2

¾ Luas Total Galian STA 0+100 = 31,819 m2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 147

5.1.2. Pekerjaan Timbunan Tanah

Contoh penghitungan timbunan STA 1+350

1232,475

-4 %

1232,395

-2 %

1230,249

1232,475

-4 %

1232,395

5 6

1230,603

1230,354

-2 %

4

3

2

1

1232,545

1230,636

1230,642

1230,525

1229,911

0,5 m

Drainase 3x0,5 m

Bahu Jalan 2m

Talud 0,5 m

Lebar Perkerasan Jalan 2x3,5 m

Bahu Jalan 2m

Talud 0,5 m

STA 1+350 Gambar 5.2 Tipical Cross Section STA 1+350

Elevasi Tanah Asli

= 1230,603 m

Elevasi Tanah Rencana

= 1232,545 m

H1

= 1232,395 – 1230,249 m

H4

= 2,146 m2 H2

= 1232,475– 1230,354 m

= 1,839 m2 H5

= 2,121 m2 H3

= 1232,475 – 1230,636 m

= 1232,395 – 1230,642 m = 1,753 m2

= 1232,545 – 1230,603 m = 1,942 m2

commit to user

Drainase 3x0,5 m

0,5 m

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 148

) Perhitungan Luas

Luas1 = 1 × (alas × H 1) 2 = 1 × (1,107 × 2,146) 2 = 1,188 m 2 ⎛ H1 + H 2 ⎞ Luas 2 = ⎜ ⎟× 2 2 ⎠ ⎝ ⎛ 2,146 + 2,121 ⎞ =⎜ ⎟× 2 2 ⎝ ⎠ = 4,267 m 2

⎛ H2+ H3⎞ Luas 3 = ⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎠ ⎝ ⎛ 2,121 + 1,942 ⎞ =⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ 2 = 7,110 m

⎛ H3+ H4 ⎞ Luas 4 = ⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎠ ⎝ ⎛ 1,942 + 1,839 ⎞ =⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ = 6,617 m 2 ⎛ H4+ H5⎞ Luas 5 = ⎜ ⎟× 2 2 ⎠ ⎝ ⎛ 1,839 + 1,753 ⎞ =⎜ ⎟× 2 2 ⎝ ⎠ = 3,592 m 2

Luas 6 = 1 × (alas × H 5 ) 2 = 1 × (0,940 × 1,753) 2 = 0,824 m 2

¾ Luas Total Timbunan STA 1+350 = 23,598 m2

Untuk hasil penghitungan selanjutnya disajikan dalam tabel.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 149

Tabel. 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan

STA 0+000 0+050 0+100 0+150 0+200

LUAS (m2) GALIAN TIMBUNAN 3.775 12.866 31.819 2.781 2.583

3.075

44.194

2.980 3.276

12.971

0+347,855

2.246

5.288

10.596 18.094

-

0+436,255

23.155

-

0+650

-

134.088

1010.053

126.875

2228.823

26.318

464.064

48.879

578.718

50.504

326.656

154.923

512.249

360.269

200.538

231.614

-

332.998

-

334.894

-

1527.083

-

1611.950

-

1467.218

-

1614.293

-

2034.865

-

1.860

0+420,109

0+600

862.103

27.492

0+291,747

0+550

-

35.184

0+259,455

0+500

1114.238

5.218

53.969

0+450

-

-

2.492

0+403,963

416.020 -

0+250

0+275,601

VOLUME (m3) GALIAN TIMBUNAN

25.575

-

35.508

-

28.970

-

29.719

-

34.853

-

(Bersambung kehalaman selanjutnya)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 150

Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 0+700 0+750 0+800 0+850 0+900 0+905,217

46.542

-

37.986 30.355 22.453 10.628 2.569

7.377

2.987 2.475

62.276

1+039,768

2.680

51.595

2.523

-

34.425

-

23.951

-

24.745

40.990

76.490

447.923

176.142

2855.255

68.635

1510.374

21.851

412.587

21.255

375.753

107.592

1039.901

124.200

-

123.443

-

157.930

-

162.240

-

121.900

884.465

127.043

701.645

46.641

1+056,568

2.538

42.825

1+100

2.417

5.062

1+350

827.028

26.266

1+013,140

1+300

-

-

2.758

1+250

1320.190

-

0+922,017

1+200

-

-

2.383

1+150

1708.533 -

3.134

1+048,168

-

-

0+913,617

0+948,645

2113.205

2.551

-

2.386

-

3.931

-

2.559

11.309

2.317

24.070

(Bersambung kehalaman selanjutnya)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 151

Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 1+400 1+450 1+500 1+550 1+600 1+627,073

2.765

3.996

56.626 124.997 77.643 31.807 14.076

-

2.557 2.661

27.786

1+780,740

2.390

24.327

2.622

-

621.090

-

81.934

-

38.770

-

76.874

-

230.830

1760.243

61.088

630.360

21.051

190.227

21.910

180.823

6.293

53.194

129.180

934.375

148.915

456.488

266.165

69.660

333.935

79.835

206.515

1212.630

115.010

1469.838

20.966

1+797,540

2.594

22.088

1+800

2.522

21.159

2+050

2736.258

12.001

1+756,548

2+000

-

-

3.798

1+950

5066.015

-

1+643,873

1+900

-

-

-

1+850

4540.585 -

5.433

1+789,140

-

-

1+635,473

1+668,065

1484.763

2.645

16.216

3.311

2.044

7.335

0.743

6.022

2.451

2.238

46.055

(Bersambung kehalaman selanjutnya)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 152

Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 2+100 2+115,992 2+124,392 2+132,792 2+156,984 2+242,873

2.362

12.739

2.790 2.631 2.850 2.643 2.598

15.200

2.654 23.173

-

2+350

35.742

-

116.150

704.181

225.081

3204.991

62.067

891.002

21.320

185.221

21.827

84.872

208.354

-

1472.863

-

3797.300

-

6198.280

-

7730.653

-

790.535

-

1290.978

-

1108.525

-

2611.912

-

2847.089

-

94.878

390.435

-

2+450

131.781

-

2+500

177.445

-

2+643,731

66.437

5.008

2+300

2+550,616

210.011

44.761

2.543

2+521,426

23.016

29.870

2+275,465

2+513,026

171.776

28.346

28.900

2+504,626

22.765 21.657

2.533

2+400

255.722

19.242

2+267,065

2+283,865

41.193

164.334

-

143.042

-

120.893

-

58.066

-

3.086

8.398

(Bersambung kehalaman selanjutnya)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 153

Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 2+672,921 2+681,321 2+689,721 2+700 2+750 2+800

3.415

18.354

2.710 2.743 2.984 2.739 3.007

12.065

3.548 7.116

1.646

2+930,566

10.502

1.654

53.319

990.955

143.643

1257.525

150.603

1743.745

122.968

870.726

30.043

68.040

44.788

24.279

234.563

43.934

4160.415

-

1216.621

-

303.475

-

268.500

-

811.916

-

254.805

553.923

245.850

635.530

49.624

56.889

80.354

23.595

-

3+087,571

38.060

-

3+095,971

34.196

-

3+257,600

143.055

4.135

2+903,938

3+250

223.141

34.924

3.605

3+200

29.431

15.377

2+887,138

3+150

155.808

24.261

34.826

3+104,371

22.901 19.156

3.017

3+060,943

152.438

17.941

2+850

2+895,538

25.725

29.732

-

5.855

7.172

4.337

14.985

5.497

10.437

7.562

4.534

(Bersambung kehalaman selanjutnya)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 154

Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 3+266,000 3+274,400 3+307,874 3+364,655 3+398,129 3+406,529

11.570

1.084

17.690 34.378 3.304 2.973 3.007

5.272

15.290 5.574

5.979

3+600

5.877

39.092

28.522

268.942

25.112

89.199

25.003

88.255

159.001

273.405

535.260

148.615

521.578

166.290

286.273

1126.775

859.985

-

853.855

-

818.515

-

2659.205

-

3953.610

-

2499.665

-

600.340

-

131.930

1049.738

120.068

2714.078

-

3+700

5.632

4.800

3+750

27.109

-

4+000

105.048

0.673

3+550

3+950

-

10.694

6.121

3+900

1069.808

10.544

3+450

3+850

-

5.525

10.319

3+800

871.462 -

2.947

3+650

-

-

3+414,929

3+500

122.891

79.260

-

78.885

-

21.102

-

2.912

2.739

2.366

39.251

(Bersambung kehalaman selanjutnya)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 155

Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 4+050 4+100 4+150 4+200 4+250 4+300

2.437 2.187 2.587 2.898 3.346 5.058

69.312

119.355

2257.395

137.133

2482.833

156.103

3163.478

210.113

1987.013

209.948

834.695

276.083

764.180

324.833

230.490

46.794 52.519 74.020 5.461

3.340

27.927

4+400

7.704

2.640

5.290

2820.355

43.502

4+350

4+450

115.600

6.579

Total Volume Galian

= 90.719,228 m3

Total Volume Timbunan

= 55.089,445 m3

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 156

5.2. Perhitungan Pekerjaan Perkerasan 5.2.1 Volume Lapis Permukaan

0,05 m

0,05m

7m

0,05 m

Gambar 5.3 Sket Lapis Permukaan ⎛ 7 + 7,34 ⎞ L=⎜ ⎟ × 0,05 2 ⎠ ⎝

= 0,359 m2

V = 0,359 × 4350 = 1561,650 m3

5.2.2 Volume Lapis Pondasi Atas

0,20 m

0,20 m

7,34 m

0,20 m

Gambar 5.4 Sket Lapis Pondasi Atas ⎛ 7,34 + 7,74 ⎞ L=⎜ ⎟ × 0,20 2 ⎝ ⎠

= 1,508 m2 V = 1,508 × 4350

= 6559,800 m3

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 157

5.2.3 Volume Lapis Pondasi Bawah

0,16 m

0,16 m

7,74 m

0,16 m

Gambar 5.5 Sket Lapis Pondasi Bawah ⎛ 7,74 + 8,06 ⎞ L=⎜ ⎟ × 0,16 2 ⎝ ⎠

= 1,264 m2 V = 1,264 × 4350

= 5498,400 m3

5.2.4 Lapis Resap Pengikat ( prime coat )

Luas = (Lebar Lapis Pondasi Atas × Panjang Jalan ) = 7,34 × 4350 = 31929 m 2

5.3. Pekerjaan Persiapan Badan Jalan Baru Luas = (Lebar lapis pondasi bawah × panjang jalan ) = 8,06 × 4350 = 35061 m 2

5.4. Pekerjaan Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah Luas = (10 m × panjang jalan ) =10 × 4350 = 43500 m 2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 158

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 159

5.5. Perhitungan Pekerjaan Drainase 5.5.1 Volume Galian Saluran 0,25 m

0,25 m 1,5 m

0,8 m

II

0,2 m 0,3 m

0,4 m

0,5 m

0,4 m

Gambar 5.7 Sket volume galian saluran ⎛ ⎛ 1,5 + 1,3 ⎞ ⎞ L uas Trapesium Total = ⎜⎜ ⎜ ⎟ × 1⎟⎟ ⎝⎝ 2 ⎠ ⎠ = 1 ,4m 2

Luas Pasangan Batu

= 1 ,4 + (2 × (0,3 × 0,4)) = 1,64 m 2

Volume

= (2 × luas ) × Panjang drainase = (2 × 1,64) × 4350 = 14.268 m 3

5.5.2 Volume Pasangan Batu 0,25 m

0,25 m 1,5 m

0,8 m

II

0,2 m 0,3 m

0,4 m

0,5 m

0,4 m

Gambar 5.8 Sket volume pasangan batu

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 160

⎛ ⎛ 1,5 + 1,3 ⎞ ⎞ L uas Trapesium Total = ⎜⎜ ⎜ ⎟ × 1⎟⎟ ⎝⎝ 2 ⎠ ⎠ = 1,4 m 2 Luas Trapesium II

Luas Pasangan Batu

⎛ 1 + 0,5 ⎞ =⎜ ⎟ × 0,8 ⎝ 2 ⎠ = 0,75 m 2

= 1 ,4 - 0,75 + (2 × (0,3 × 0,4)) = 0,89 m 2

Volume

= (2 × luas ) × Panjang drainase = (2 × 0,89) × 4350 = 7.743 m 3

5.5.3 Pekerjaan Plesteran 25 cm 10 cm

5 cm

Pasangan batu

Gambar 5.9 Detail Pot A – A pada drainase

Luas

= (0,25 + 0,1 + 0,05) x panjang drainase x 2 = 0,4 x 4350 x 2 = 3480 m2

5.5.4 Pekerjaan siaran Luas

= 2 x (0,707 x Panjang total ) = 2 x (0,707 x 4350) = 6150,900 m2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 161

5.6. Perhitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan 25 cm

H A

A

(H/5)+0,3

(H/6)+0,3

Gambar 5.10 Sket Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan

5.6.1 Galian Pondasi Ruas Kiri : STA 1+100 s/d STA 1+150

ƒ STA 1+100 H

H

H

= 0,256 m

⎛ H1 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ ⎛ 0,256 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ = 0,351 m ⎛ H1 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ ⎛ 0,256 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ = 0,343 m

Luas galian pondasi

= 0,351x 0,343 = 0,120 m2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 162

ƒ STA 1+150

= 0,148 m

H H

H

⎛H ⎞ = ⎜ ⎟ + 0,3 ⎝5⎠ ⎛ 0,148 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ = 0,330 m ⎛H⎞ = ⎜ ⎟ + 0,3 ⎝6⎠ ⎛ 0,148 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ = 0,325 m

Luas galian pondasi

= 0,330 x 0,325 = 0,107 m2

⎛ 0,120 + 0,107 ⎞ Volume = ⎜ ⎟ × 50 2 ⎝ ⎠ 3 = 5,675 m

Perhitungan selanjutnya terlampir pada tabel 5.2 di bawah ini : Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan KIRI STA

KANAN

Jarak

0+150

H

(H/5)+0.3

(H/6)+0.3

Luas

-

-

-

-

50 0+200

2.996

0.899

0.799

0.719

4.189

1.138

0.998

1.136

3.648

1.030

0.908

0.935

2.230

0.746

0.672

56.108

1.075

0.515

0.479

0.247

2.182

0.736

0.664

0.489

3.378

0.976

0.863

0.842

33.265

7.337 0.894

0.795

0.710 9.796

2.239

0.748

0.673

0.503

5.990 1.042

0.508

0.474

0.241

0.315

0.363

0.352

0.128

6.252 1.206

0.541

0.501

0.271

0.683

0.437

0.414

0.181

10.346

-

Bersambung ke halaman berikutnya commit to user

Volume

18.387

2.968

0.501

56.108 0+347,855

Luas

11.592

16.146 0+291,747

(H/6)+0.3

9.789

16.146 0+275,601

(H/5)+0.3

46.367

9.455 0+259,455

H

-

50 0+250

Volume

12.672

11.026

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 163

Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan 0+403,963

-

-

-

-

-

-

-

-

0.241

0.348

0.340

0.118

0+913,617

1.087

0.517

0.481

0.249

3.878

1.076

0.946

1.018

3.754

1.051

0.926

0.973

3.371

0.974

0.862

3.182

0.936

0.830

0.778

0.256

0.351

0.343

0.120

0.330

0.325

0.324

0.320

0.180

0.336

0.330

0.111

1.032

0.506

0.472

0.239

0.743

0.669

0.712

0.442

0.419

0.185

0.901

0.480

0.450

0.216

1.400

1.217

1.704

4.243

1.149

1.007

1.157

38.087

8.846 1.038

0.915

0.949 7.443

3.321

0.964

0.853

0.823

0.697

0.439

0.416

0.183

21.841

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

0.918

0.484

0.453

0.219

-

16.051 1.916

0.683

0.619

0.423 13.343

0.178

0.336

0.330

0.111

1.352

0.570

0.525

0.300

-

-

30.026 2.078

0.716

0.646

0.463

24.192

34.860 2.180

0.736

0.663

0.488

10.176 1.724

0.645

0.587

0.379

8.4

11.693 2.141

0.728

0.657

0.478

3.105 1.643

0.629

0.574

0.361

1.500

0.600

0.550

0.330

8.4

4.063 2.184

0.737

0.664

0.489

2.358

0.772

0.693

0.535

2.901

2.46 1+800

5.501

17.060

88.483

1+797,540

76.534

-

0.497

-

1+789,140

0.669

18.404 2.215

1+780,740

0.772

8.746

50

1+756,548

0.867

5.368

50

1+668,065

12.510

-

0.104

50

1+400

1.805

5.271 0.122

1+350

0.270

3.689

0.107

50

1+300

0.500

5.675 0.148

1+250

0.540

19.497

50 1+200

1.201

-

6.792

50 1+150

0.160

2.834

0.840

43.432 1+100

0.391

7.612

8.4 1+056,568

0.409

26.505

8.4 1+048,168

0.544

40.853

26.628 1+039,768

0.212

4.892

64.495 1+013,140

0.446

-

26.628 0+948,645

0.476

-

8.4 0+922,017

0.879

4.300

0.738 1.198

0.540

0.500

Bersambung ke halaman berikutnya

0.270

commit to user

1.235 2.107

0.721

0.651

0.470

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 164

Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan 50 1+850

12.886 1.070

0.514

0.478

0.246

50 1+900

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3.057

0.911

0.810

0.477

0.395

0.379

0.150

1.040

0.508

0.473

0.240

0.564

0.520

1.702

0.640

0.584

0.374

1.708

0.642

0.585

0.375

2.797

0.859

0.766

0.658

0.348

0.125

0.720

0.444

0.420

0.186

7.783

26.064 0.984

0.870

0.856 29.632

1.496

0.599

0.549

0.329

1.746

0.649

0.591

0.384

5.700

3.570 2.093

0.719

0.649

0.466 4.364

2.498

0.800

0.716

0.573

2.699

0.840

0.750

0.630

3.842

1.068

0.940

1.005

14.544

44.390

70.180

14.134 2.264

0.753

0.677

0.510

8.4

18.016 2.167

0.733

0.661

0.485

3.401 1.352

0.570

0.525

0.300

0.730

0.446

0.422

0.188

8.4 2+283,865

0.358

9.059

24.192

2+275,465

0.291

2.799

85.889

2+267,065

6.988

3.420

0.293

24.192

2+242,873

0.155

2.239 1.318

2+156,984

0.385

3.122

8.4 2+132,792

0.402

22.195

8.4 2+124,392

14.128 0.509

0.738

15.992 2+115,992

0.410

-

50 2+100

0.610

-

50 2+050

0.672

-

50 2+000

1.862 -

50 1+950

22.002

3.127 1.145

0.529

0.491

0.260

-

-

-

-

2.048

1.091

2+643,731

1.128

0.526

0.488

0.257

29.19 2+672,921

2.413

0.783

0.702

0.550

2.448

0.790

0.708

0.559

2.978

0.896

0.796

0.713

8.4 2+681,321

0.148 5.102

0.816

0.463

0.436

0.202

0.847

0.469

0.441

0.207

0.821

0.464

0.437

0.203

1.718

1.721

7.775 3.250

0.950

0.842

0.800

50 2+750

0.377

5.343

10.279 2+700

0.392

4.655

8.4 2+689,721

0.460 11.765

2.321 1.087

0.517

0.481

0.249

23.888 0.518

0.404

0.386

50

0.156

1.731 14.458

Bersambung ke halaman berikutnya

15.727

commit to user

0.646

0.588

0.380 29.970

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 165

Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan 2+800

1.913

0.683

0.619

0.422

1.936

0.687

0.623

0.428

1.443

0.589

0.541

0.318

50 2+850

1.155

0.531

0.493

0.262

0.434

0.387

0.372

0.144

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1.475

0.595

0.546

0.325

0.525

0.488

0.408

0.390

1.290

0.558

0.515

0.287

1.877

0.675

0.613

0.414

0.703

0.636

2.160

0.732

0.660

0.483

1.277

0.555

0.513

0.285

0.472

0.444

0.210

0.842

0.468

0.440

0.206

5.537

0.712

0.643

0.458 34.572

3.621

1.024

0.903

0.925

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

13.465

-

10.948 0.498

0.400

0.383

0.153

50

-

-

-

-

14.254 1.891

0.678

0.615

0.417

50

-

-

-

-

47.231 4.997

1.299

1.133

1.472

-

-

-

-

50

1.993

0.699

0.632

0.442

1.084

0.517

0.481

0.248

-

50 4+000

0.862

3.904

50

3+950

2.229

-

0.447

35.071

3+600

0.321

3.614 2.013

3+550

0.543

11.736

8.4

3+500

0.591

22.032

8.4

3+450

3.595

-

0.159

33.474

3+414,929

24.357

1.745 0.541

3+406,529

0.535

2.058

0.256

98.655

3+398,129

0.693

2.208 1.127

3+364,655

0.772

-

8.4 3+266,000

2.359

39.885

-

7.6 3+257,600

0.777

1.457

-

50 3+250

0.830

-

50 3+200

0.936

-

3+150

3.180

1.703

26.628 2+930,566

0.819

2.435

8.4 2+903,938

0.851

13.854

8.4 2+895,538

0.962

21.259

37.138 2+887,138

3.308

17.251

-

-

-

-

Bersambung ke halaman berikutnya

commit to user

10.625 0.656

0.431

0.409

0.177

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 166

Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan 50 4+050

2.769

0.854

0.761

0.650

3.522

50 4+100

4.737

1.247

1.090

1.359

3.222

0.944

0.837

0.790

3.093

0.919

0.816

0.749

0.903

0.803

0.725

4.200

1.140

1.000

1.140

-

-

-

-

4.003

1.101

0.967

1.064

4.447

1.189

1.041

1.238

57.569

66.417 1.275

1.112

1.418 103.361

7.378

1.776

1.530

2.716

1.259

0.552

0.510

0.281

-

50

74.942

1.544

0.609

0.557

0.339

4+450

24.306 2.905

50

0.881

0.784

0.691

-

-

-

-

Jumlah

Volume total dinding penahan

22.760 0.921

878.189

= 878,189 + 1285,301 = 2163,490 m3

5.6.2 Pasangan Batu untuk Dinding Penahan Ruas Kiri : STA 0+200 s/d STA 0+250 ƒ Sta 0+200

H

70.221

4.874

50

H

1.745

46.622

4+350

Lebar atas

1.231

36.855 3.016

4+400

1.417

38.488

50 4+300

0.891 65.890

5.586

50 4+250

0.887

53.740

50 4+200

1.004

50.231

50 4+150

26.689

= 0,25 m

= 2,996 m ⎛ H1 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ ⎛ 2,996 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ = 0,899 m

commit to user

0.484

0.454

Jumlah

0.220

1285.301

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 167

H

⎛ H1 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ ⎛ 2,996 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ = 0,799 m

⎫ ⎧⎛ 0,25 + 0,799 ⎞ Luas pasangan batu = ⎨⎜ ⎟ × 2,996⎬ + (0,899 × 0,799) 2 ⎠ ⎭ ⎩⎝ = 2,291 m2 ƒ Sta 0+250

Lebar atas = 0,25 m H H

H

= 4,189 m ⎛H⎞ = ⎜ ⎟ + 0,3 ⎝5⎠ ⎛ 4,189 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ = 1,138 m ⎛H ⎞ = ⎜ ⎟ + 0,3 ⎝6⎠ ⎛ 4,189 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ = 0,998 m Luas pasangan batu

⎫ ⎧⎛ 0,25 + 0,998 ⎞ = ⎨⎜ ⎟ × 4,189⎬ + (1,138 × 0,998) 2 ⎠ ⎭ ⎩⎝ = 3,751 m2

Volume

⎛ 2,291 + 3,751 ⎞ =⎜ ⎟ × 50 2 ⎝ ⎠

= 151,050 m³ Perhitungan selanjutnya terlampir pada tabel 5.3 di bawah ini :

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 168

Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan KIRI STA

KANAN

Jarak

0+150

H

(H/5)+0.3

(H/6)+0.3

Luas

-

-

-

-

2.996

0.899

0.799

2.291

50 0+200

4.189

1.138

0.998

3.751

3.648

1.030

0.908

3.047

2.230

0.746

0.672

1.529

1.042

0.508

0.474

0.315

0.363

0.352

0.223

-

-

-

-

-

-

0.348

0.340

1.087

0.517

0.481

0.646

3.878

1.076

0.946

3.338

1.051

0.926

3.371

0.974

0.862

2.714

3.182

0.936

0.830

2.496

2.239

0.748

0.673

1.537

30.653

18.250 0.541

0.501

0.724 31.729

0.683

0.437

0.414

0.407

0.879

0.476

0.446

0.518

25.965

0.409

0.391

0.334 4.429

0.540

0.500

0.721 37.795

2.834

0.867

0.772

2.118

5.501

1.400

1.217

5.739

253.358

127.313 4.243

1.149

1.007

3.824 29.070

3.689

1.038

0.915

3.098

3.321

0.964

0.853

2.655

24.162

58.466 0.256

0.351

0.343

0.196

66.670 0.697

0.439

0.416

0.415

8.633 0.148

0.330

0.325

0.149

50

-

-

-

-

7.198 0.122

0.324

0.320

0.139

0.180

0.336

0.330

0.163

50

-

-

-

-

-

-

-

-

7.538

50 1+300

2.260

21.883

50

1+250

0.795

24.754

43.432

1+200

0.894

1.201

3.180

8.4

1+150

2.968

86.777 3.754

1+100

2.722

128.473

8.4

1+056,568

0.863

11.129

26.628

1+048,168

0.976

23.551

0.544

0.190

64.495

1+039,768

105.176

0.241

-

19.362 1.032

0.506

0.472

Bersambung ke halaman berikutnya

0.612

commit to user

Volume

53.105

1.206

-

26.628

1+013,140

1.485

-

0+948,645

0.664

-

8.4 0+922,017

0.736

23.588

0+913,617

2.182

3.378

0.618

56.108 0+403,963

0.639

17.333

56.108 0+347,855

Luas

0.479

36.941

16.146 0+291,747

(H/6)+0.3

0.515

32.135

16.146 0+275,601

(H/5)+0.3

151.050

9.455 0+259,455

H 1.075

-

50 0+250

Volume

0.918

0.484

0.453

0.542

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 169

Sambungan Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan 50 1+350

53.162 2.215

0.743

0.669

1.515

50 1+400

0.712

0.442

0.419

0.423

0.901

0.480

0.450

0.531

2.078

0.716

0.646

1.394

1.724

0.645

0.587

1.643

0.629

0.574

1.037

1.500

0.600

0.550

0.930

0.540

0.500

1.070

0.514

0.478

0.636

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3.057

0.911

0.810

2.357

0.477

0.395

0.379

0.300

0.508

0.473

102.100

35.481 0.728

0.657

1.449 12.332

2.184

0.737

0.664

1.487

2.358

0.772

0.693

1.647

13.161

3.771 0.721

0.651

1.419 65.758

1.862

0.672

0.610

1.212

0.509

0.402

0.385

0.316

0.291

0.358

0.348

0.212

38.198

13.207

15.990 0.720

0.616

0.444

0.420

0.428 79.975

3.420

0.984

0.870

2.771

1.496

0.599

0.549

0.927

92.462

16.352 1.746

0.649

0.591

1.118

5.948 1.318

0.564

0.520

0.800

1.702

0.640

0.584

1.083

1.708

0.642

0.585

1.088

8.4

10.604 2.093

0.719

0.649

1.407

2.498

0.800

0.716

1.780

2.699

0.840

0.750

1.979

7.908

24.192

13.384

26.264

85.889

45.459

136.040 2.797

0.859

0.766

2.080

24.192 2+267,065

1.484

7.329 1.040

2+242,873

0.663

66.434

8.4

2+156,984

0.736

-

15.992

2+132,792

2.180

2.107

-

50

2+124,392

0.824

-

2+115,992

0.525

-

50

2+100

0.570

-

50

2+050

1.352

33.851

50

2+000

-

2.141

0.718

50

1+950

0.162

2.028 1.198

1+900

0.330

8.264

50 1+850

0.336

8.979

2.46 1+800

35.451 0.178

1.100

8.4 1+797,540

1.256

30.174

8.4 1+789,140

0.619

85.184

24.192 1+780,740

0.683

-

88.483 1+756,548

1.916 48.460

1+668,065

44.930

226.306 3.842

1.068

0.940

3.291

44.024 2.264

0.753

0.677

8.4

1.560

2.167 10.013

Bersambung ke halaman berikutnya

57.614

commit to user

0.733

0.661

1.472 9.054

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 170

Sambungan Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan 2+275,465

1.352

0.570

0.525

0.824

0.730

0.446

0.422

0.433

1.128

0.526

0.488

0.673

8.4 2+283,865

2.413

0.783

0.702

1.698

2.448

0.790

0.708

1.731

2.978

0.896

0.796

2.271

3.250

0.950

0.842

0.518

0.404

0.386

0.320

1.913

0.683

0.619

1.254

0.687

0.623

0.589

0.541

1.155

0.531

0.493

0.690

0.434

0.387

0.372

0.279

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

0.469

0.441

0.500

0.821

0.464

0.437

0.485

4.135

5.812 0.517

0.481

0.646 43.795

1.731

0.646

0.588

1.106

3.308

0.962

0.851

2.640

93.645

128.347 0.936

0.830

2.494 76.895

0.772

0.693

1.647 10.693

1.457

0.591

0.543

0.899

0.862

0.472

0.444

0.509

5.912

13.388 0.842

0.468

0.440

0.497 -

2.058

0.712

0.643

1.376

3.621

1.024

0.903

3.014

-

109.751

1.475

0.595

0.546

0.911

7.6

-

-

-

-

6.016 1.127

0.525

0.488

0.672

8.4

-

-

-

-

4.218 0.541

0.408

0.390

0.332

1.290

0.558

0.515

0.781

98.655

-

-

-

-

-

-

-

-

54.916

33.474 3+398,129

0.847

-

50

3+364,655

4.122

2.359

-

50

3+266,000

0.482

-

3+257,600

0.436

4.072

-

3+250

0.463

6.632

26.628

3+200

11.290

3.180

0.889

8.4

3+150

-

40.133 1.443

2+930,566

0.292

1.087

1.273

8.4

2+903,938

0.377

63.156 1.936

2+895,538

0.392

39.353

37.138 2+887,138

0.460

-

72.356

50 2+850

-

0.816

2.574

50 2+800

-

24.900

50 2+750

-

16.809

10.279 2+700

-

14.404

8.4 2+689,721

0.684

34.609

8.4 2+681,321

0.491

-

29.19 2+672,921

0.529

5.280

2+643,731

1.145

-

33.546 1.877

0.675

0.613

Bersambung ke halaman berikutnya

1.223

commit to user

-

-

-

-

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 171

Sambungan Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan 8.4 3+406,529

10.758 2.013

0.703

0.636

1.338

8.4 3+414,929

2.160

0.732

0.660

1.466

1.277

0.555

0.513

0.772

0.498

0.400

0.383

0.311

1.891

0.678

0.615

4.997

1.299

1.133

4.927

-

-

-

-

-

-

2.769

0.854

0.761

2.050

4.737

1.247

1.090

4.532

3.222

0.944

0.837

2.541

0.919

0.816

-

-

-

-

-

-

-

1.993

0.699

0.632

1.321

1.084

0.517

0.481

0.645 25.936

0.656

0.431

0.409

0.393 82.162

3.522

1.004

0.887

2.894

5.586

1.417

1.231

5.881

4.003

1.101

0.967

3.500

219.366

234.524

190.242 4.447

1.189

1.041

4.110

117.743 3.016

0.903

0.803

2.313

4.200

1.140

1.000

3.764

221.208 4.874

1.275

1.112

4.739

7.378

1.776

1.530

9.282

151.929

50

350.513

-

-

-

251.045

-

50

1.259

0.552

0.510

0.760

1.544

0.609

0.557

0.962

-

-

-

-

50 4+450

-

49.129

2.397

50

4+400

-

123.458 3.093

4+350

-

176.841

50

4+300

-

164.558

50

4+250

-

-

50

4+200

-

-

-

50

4+150

-

-

4+100

-

-

50 4+050

-

154.057

50 4+000

-

1.235

50 3+950

-

38.638

50 3+600

-

27.067

50 3+550

-

39.238

50 3+500

11.775

35.071 3+450

-

73.820 2.905

0.881

0.784

2.193

0.921

0.484

0.454

0.544

-

Jumlah

68.410

2645.768

Volume total pasangan batu dinding penahan

= 2645,768 + 4039,827 = 6685,595 m3

commit to user

Jumlah

4039.827

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 172

5.6.3

Luas Plesteran Plesteran 25 cm 10 cm

5 cm

Pasangan batu

Gambar 5.11 Detail potongan A – A ( volume pasangan batu ) ƒ

Ruas kiri

Luas

= (0,05+0,1+0,25) x Total Jarak = 0,40 x 1901,845 = 760,738 m2

ƒ

Ruas kanan

Luas

= (0,05+0,1+0,25) x Total Jarak = 0,40 x 2034,581 = 813,832 m2

Luas total plesteran

= 760,738 + 813,832 = 1574,570 m2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 173

5.6.4

Luas Siaran

Ruas Kiri : STA 0+200 s/d STA 0+250 ƒ Sta 0+200

H Sta 0+400 = 2,996 m H – 0,3

= 2,996 – 0,3 = 2,696 m

ƒ Sta 0+250

H Sta 0+450 = 4,189 m H – 0,3

= 4,189 – 0,3 m = 3,889 m

Luas

⎛ 2,696 + 3,889 ⎞ =⎜ ⎟ × 50 2 ⎝ ⎠

= 164,625 m2 Perhitungan selanjutnya terlampir pada tabel 5.4 di bawah ini :

Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan STA

Jarak

0+150

H -

KIRI H - 0,3 -

50 0+200

2.996

2.696

4.189

3.889

3.648

0+275,601

3.348

1.882

3.378

3.078

123.993 27.162 2.968

2.668

42.610 2.230

1.930

16.146 0+291,747

2.182

34.214

16.146

37.190 2.239

1.939

21.576 1.042

0.742

56.108

22.965 1.206

21.240

Bersambung ke halaman berikutnya

commit to user

Luas 66.425

164.640

9.455 0+259,455

H 1.075

-

50 0+250

Luas

KANAN H - 0,3 0.775

0.906 36.145

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 174

Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan 0+347,855

0.315

0.015

-

-

56.108 0+403,963

-

-

0.241

-0.059

1.087

0.787

3.878 3.754

3.454

3.371

3.071

3.182

2.882

0.148

-0.153

0.122

-0.178

1.032

0.732

2.215

1.915

3.689

3.389

3.321

3.021

30.793 26.920 74.223 0.397 -

-

-

-

-

-

0.918

0.618

1.916

1.616

55.833

58.178 0.712

0.412

37.350 0.178

-0.122

0.901

0.601

88.483

1.352

1.052

105.246 2.078

1.778

1.724

1.424

24.192

129.729 2.180

1.880

2.141

1.841

38.735

8.4 1+789,140

3.943

66.168

-

1+780,740

4.243

15.290

50

1+756,548

5.201 121.743

0.697

-0.120

50

1+668,065

249.438

-7.465 0.180

1+400

45.734

-8.270

50

1+350

2.534

-4.925

50

1+300

2.834 5.501

-0.045

50

1+250

0.901

61.619 0.256

1+200

1.201

25.003

50 1+150

4.808

27.408

43.432 1+100

0.244

93.632

8.4 1+056,568

0.544

3.578

8.4 1+048,168

-

140.757

26.628 1+039,768

26.968

9.694

64.495 1+013,140

0.579

-

26.628 0+948,645

0.879 -

8.4 0+922,017

0.383

-

0+913,617

0.683

45.015

11.621 1.643

1.343

8.4

15.644 2.184

10.681

Bersambung ke halaman berikutnya

commit to user

1.884 16.556

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 175

Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan 1+797,540

1.500

1.200

1.198

0.898

2.46 1+800

1.070

0.770

-

-

-

-

3.057

2.757

0.477

0.177

1.040

0.740

1.702

1.402

1.708

1.408

2.264

1.964

1.352

1.052

1.496

1.196

1.746

1.446

107.905 21.126 13.604 1.793 16.763 2.498

2.198

2.699

2.399

55.599 255.112 3.842

3.542 65.422

2.167

1.867

1.145

0.845

11.390

6.224 0.730

0.430

-

-

1.128

0.828

29.19

0.460

0.160

42.930 2.413

2.113

2.448

2.148

8.4

9.865 0.816

0.516

0.847

0.547

17.895

8.4 2+689,721

3.120

12.670

-

2+681,321

3.420

53.965

8.4

2+672,921

0.420 88.503

2.093

2.497

8.4

2+643,731

10.275

167.715 2.797

2+283,865

5.008

33.992

24.192

2+275,465

-0.009

10.161

85.889

2+267,065

0.291 0.720

1.018

24.192

2+242,873

0.209

7.380 1.318

2+156,984

0.509

7.329

8.4 2+132,792

44.290

73.348

8.4 2+124,392

1.562

-

15.992 2+115,992

1.862

-

50 2+100

84.220

-

50 2+050

4.754

-

50 2+000

1.807

-

50 1+950

2.107 41.695

50 1+900

2.058

2.581

50 1+850

2.358

4.463

20.266 2.978

2.678

10.279

4.485 0.821

28.925

Bersambung ke halaman berikutnya

commit to user

0.521 6.721

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 176

Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan 2+700

3.250

2.950

0.518

0.218

50 2+750

1.913

1.613

1.936

1.636

1.443

1.143

1.155 0.434

0.134

-

-

-

-

1.475

1.175

1.127

0.827

1.290

0.990

1.877

1.577

0.842

0.542

2.058

1.758

14.701 126.970 3.321 -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

13.818 2.013

1.713

-

-

15.006 2.160

1.860

35.071

-

-

49.745 1.277

0.977

0.498

0.198

50

-

-

-

-

29.380

50 3+550

0.562

42.961

8.4

3+500

0.862

60.727

8.4

3+450

1.157 7.223

3.621

0.241

33.474

3+414,929

13.508

4.484 0.541

3+406,529

91.703

7.605

98.655

3+398,129

2.059

-

8.4

3+364,655

2.359 1.457

-

7.6

3+266,000

2.880

-

3+257,600

3.180

-

50 3+250

147.190

-

50 3+200

3.008

4.155

3+150

3.308

0.855

26.628 2+930,566

110.963

8.392

8.4 2+903,938

55.430

51.607

8.4 2+895,538

1.431

81.230

37.138 2+887,138

1.731 45.768

50 2+850

0.787

79.193

50 2+800

1.087

-

44.715 1.891

1.591

50

-

157.195

Bersambung ke halaman berikutnya

commit to user

-

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 177

Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan 3+600

4.997

4.697

-

-

50 50 -

-

2.769

2.469

4.737

4.437

3.222

2.922

3.093

2.793

3.016

2.716

3.522

3.222

5.586

5.286

212.710 224.713 4.003

3.703

4.200

3.900

196.245 4.447

4.147

4.874

4.574

7.378

7.078

137.735

50

218.043

165.398

50

291.318

-

4+350

-

-

200.943 1.259

50

0.959

1.544

1.244

89.108 2.905

50

2.605

-

4+450 Jumlah

Luas total siaran

89.463

142.870

50

4+400

0.356

183.980

50

4+300

28.510

172.648

50

4+250

61.928

-

50

4+200

0.784

0.656

50

4+150

1.084 -

4+000

4+100

1.693

-

3+950

4+050

1.993

2953.337

= 2953,337 + 4265,451 = 7218,788 m2

commit to user

80.648 0.921 0.621 Jumlah

4265.451

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 178

5.7. Perhitungan Marka Jalan 0,12 m

1,2 m

0,12 m

3,5 m

1,2 m

Gambar 5.12 Sket Marka Jalan

5.7.1

Marka di tengah (putus-putus)

Jumlah

= Panjang jalan – Panjang Tikungan (PI1+PI2+PI3+PI4+PI5+PI6+PI7) 5 = 4450- (176,800+151,351+170,467+167,873+185,095+217,233+157,329) 5

= 644,770 buah Luas

= 644,770 x (0,12x 1,2) = 92,847 m²

5.7.2 Marka di tengah (menerus) Luas

= Panjang Tikungan (PI1+PI2+PI3+PI4+PI5+PI6+PI7) x lebar marka =(176,800+151,351+170,467+167,873+185,095+217,233+157,329) x 0,12 = 147,138 m²

5.7.3 Luas Total Marka Jalan Luas total

= (92,847+ 147,138) = 239,985 m2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 179

5.8.

Rambu Jalan

Diperkirakan menggunakan 2 buah rambu kelas jalan, 4 buah rambu saat melewati jembatan, 14 buah rambu memasuki tikungan. Jadi total rambu yang digunakan adalah = 20 rambu jalan

5.9.

Patok Jalan

Digunakan 40 buah patok hektometer (kecil). Digunakan 5 buah patok kilometer (besar).

5.10. Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek 5.10.1

Pekerjaan Umum

a. Pekerjaan pengukuran diperkirakan dikerjakan selama 3 minggu. b. Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi diperkirakan dikerjakan selama 4 minggu c. Pembuatan papan nama proyek diperkirakan selama 1 minggu. d. Pembuatan Direksi Keet diperkirakan selama 1 minggu. e. Pekerjaan administrasi dan dokumentasi selama masa proyek berlangsung.

5.10.2

Pekerjaan Tanah

Pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan tanah Luas = 43500 m2 Kemampuan pekerjaan perhari berdasarkan kuantitas tenaga kerja = 900 m2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 900 m3 × 6 hari = 5 400 m2 Waktu yang dibutuhkan untuk pembersihan semak dan pengupasan tanah

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 180

43500 = 8,06 ≈ 9 minggu 5 400

5.10.3

Pekerjaan persiapan badan jalan

Luas = 35061 m2 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller adalah

249 m

2

jam

× 7 jam = 1743 m 2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 1743 x 6 = 10458 m2 Misal digunakan 2 Vibratory Roller maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan persiapan badan jalan =

5.10.4

35061 = 1,68 ≈ 2 minggu 2 × 10458

Pekerjaan galian tanah

Volume galian = 90714,228 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah

18,68 m

3

jam

× 7 jam = 130,76 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,68 m3 × 6 hari = 784,56 m3 Misal digunakan 12 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan galian =

5.10.5

90714,228 = 9,64 ≈ 10 minggu 12 × 784,56

Pekerjaan timbunan tanah

Volume timbunan = 55089,445 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader diperkirakan 56,03 m

3

jam

× 7 jam = 392,21 m3

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 181

Kemampuan pekerjaan per minggu = 392,21 m3 × 6 hari = 2353,26 m3 Misal digunakan 4 buah Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan timbunan =

55089,445 = 5,85 ≈ 6 minggu 4 × 2 353,26

5.10.6 Pekerjaan Drainase a. Pekerjaan galian saluran drainase untuk timbunan Volume galian saluran = 14268 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasarkan kuantitas kerja Excavator adalah

18,68 m

3

jam

× 7 jam = 130,76 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 × 6 hari = 784,56 m3 Misal digunakan 3 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan galian =

14268 = 6,06 ≈ 7 minggu 3 × 784,56

b. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar Volume pasangan batu = 7743 m3 Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m3 Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 × 6 = 900 m 3 Waktu yang dibutuhkan =

7743 = 8,60 ≈ 9 minggu 900

c. Pekerjaan plesteran Volume plesteren = 3480 m2 Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 182

Waktu yang dibutuhkan =

3480 = 3,87 ≈ 4 minggu 900

d. Pekerjaan siaran Volume siaran = 6150,990 m2 Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 m 2 × 6 = 900 m 2 Waktu yang dibutuhkan =

6150,990 = 6,83 ≈ 7 minggu 900

5.10.7 Pekerjaan Dinding Penahan a. Pekerjaan galian pondasi Volume galian pondasi = 2163,490 m³ Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kualitas kerja Excavator adalah 18,68m³/jam x 7 jam = 130,76 m3 Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 x 6 hari = 784,56 m3 Misal digunakan 2 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan galian =

2163,490 = 1,38 ≈ 2 minggu 2 × 784,56

b. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar Volume pasangan batu = 6685,595 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasarkan kuantitas kerja Concrete Mixer adalah 150 m3 . Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 m3 × 6 hari = 900 m3 Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortal adalah =

6685,595 = 7,43 ≈ 8 minggu 900

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 183

c. Pekerjaan plesteran Luas pekerjaan plesteran = 1574,57 m2 Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m 2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 m 2 × 6 hari = 900 m 2 Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan plesteran adalah =

1574,570 = 1,75 ≈ 2 minggu 900

d. Pekerjaan siaran Luas total siaran = 7218,788 m2 Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2 Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan siaran adalah =

7218,788 = 8,02 ≈ 9 minggu 900

5.10.8 Pekerjaan Perkerasan a. Pekerjaan LPB (Lapis Pondasi Bawah) Volume = 5498,400 m2 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader diperkirakan 16,01 m 3 × 7 jam = 112,07 m 3 Kemampuan pekerjaan per minggu = 112,07 m 3 × 6 hari = 672,42 m 3 Misal digunakan 1 unit Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPB =

5498,400 = 8,18 ≈ 9 minggu 672,42

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 184

b. Pekerjaan LPA (Lapis Pondasi Atas) Volume = 6559,800 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader diperkirakan 16,01 m 3 × 7 jam = 112,07 m 3 Kemampuan pekerjaan per minggu = 112,07 m 3 × 6 hari = 672,42 m 3 Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPA jika digunakan 1 unit Whell Loader adalah =

6559,800 = 9,76 ≈ 10 minggu 672,42

c. Pekerjaan Prime Coat ( lapis resap pengikat ) Luas volume perkerjaan untuk Prime Coat adalah 31929 m2 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Sprayer diperkirakan 2324 m2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 2324 x 6 = 13944 m2 Waktu yang dibutuhkan =

31929 = 2,29 ≈ 3 minggu 13944

d. Pekerjaan LASTON Volume = 1561,650 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Finisher diperkirakan 14,43 × 7 jam = 101,01m 3 Kemampuan pekerjaan per minggu = 101,01 m 3 × 6 hari = 606,06 m 3 Misal digunakan 2 unit Asphalt Finisher maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LASTON =

1561,650 = 1,288 ≈ 2 minggu 2 × 606,06

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 185

5.10.9 Pekerjaan Pelengkap a. Pekerjaan marka jalan Luas = 239,985 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga kerja diperkirakan

93,33 m 2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 93,33 m 2 × 6 hari = 559,98 m 2 Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan marka jalan dengan 2 orang tenaga kerja =

239,985 = 0,21 ≈ 1 minggu 2 × 559,98

b. Pekerjaan rambu jalan diperkirakan selama 1 minggu c. Pembuatan patok kilometer diperkirakan selama 1 minggu

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 186

5.11. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan 5.11.1 Harga Satuan Pekerjaan Contoh perhitungan pekerjaan persiapan badan jalan Diketahui : a. Tenaga 1. Pekerja (jam) ; Volume 0,0161 ; Upah Rp 5.500,00 Biaya = Volume x Upah = 0,0161 x 5.500,00 = 88,55 2. Mandor (jam) ; Volume 0,004 ; Upah Rp 9.000,00 Biaya = Volume x Upah = 0,004 x 9.000,00 = 36,00 Total biaya tenaga = 124,55

b. Peralatan 1. Motor Grader (jam) ; Volume 0,0025 ; Harga Rp 220.000,00 Biaya = Volume x Upah = 0,0025 x 220.000,00 = 550,00 2. Vibro Roller (jam) ; Volume 0,004 ; Harga Rp 170.000,00 Biaya = Volume x Upah = 0,004 x 170.000,00 = 680,00

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 187

3. Water Tanker (jam) ; Volume 0,0105 ; Harga Rp 108.000,00 Biaya = Volume x Upah = 0,0105 x 108.000,00 = 1.134,00 4. Alat Bantu (Ls) ; Volume 1 ; Harga Rp 150,00 Biaya = Volume x Upah = 1 x 150,00 = 150,00 Total biaya peralatan

= 2514,00

Total biaya tenaga dan peralatan = 2638,55 (A) Overhead dan Profit 10 % x (A) = 263,86 (B) Harga Satuan Pekerjaan (A + B) = 2902,41

5.11.2 Bobot Pekerjaan Perhitungan bobot pekerjaan dihitung dengan mengalikan volume tiap pekerjaan dengan harga satuan tiap pekerjaan. ™ Bobot = Volume × Harga satuan

Contoh perhitungan untuk pekerjaan persiapan badan jalan : Bobot pekerjaan persiapan badan jalan

= Volume pekerjaan × Harga satuan = 35061 × 2902,41 = 101.761.397,010

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 188

5.11.3 Persen (%) Bobot Pekerjaan Perhitungan persen (%) bobot pekerjaan dihitung dengan membandingkan bobot tiap pekerjaan dengan bobot total pekerjaan dikalikan 100% ™ % Bobot pekerjaan =

Bobot pekerjaan × 100% Bobot total

Contoh perhitungan untuk pekerjaan persiapan badan jalan : % Bobot pekerjaan persiapan badan jalan

=

Bobot pekerjaan × 100% Bobot total

=

101.761.397,01 × 100% 17.379.529.386,21

= 0,586 %

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 189

Tabel 5.5. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan No

3

Kemampuan Kerja per hari 4

Kemampuan Kerja per minggu 5

Waktu Pekerjaan (minggu) 6

a) Pengukuran

Ls

-

-

3

b) Mobilisasi dan Demobilisasi

Ls

-

-

4

c) Pembuatan papan nama proyek

Ls

-

-

1

d) Direksi Keet

Ls

-

-

1

e) Administrasi dan Dokumentasi

Ls

-

-

-

1 1

2

2 Umum

Pekerjaan Tanah a) Pembersihan semak dan pengupasan tanah b) Persiapan badan jalan c) Galian tanah d) Timbunan tanah

3

b) Pasangan batu dengan mortar c) Plesteran d) Siaran

900

m2

5400

m2

9

35061

m2

1743

m2

10458

m2

2

3

90719,228 m

3

130,76

m

3 3

55089,445 m

392,21

m

m3

130,76

m3

m

3

10

2353,26

m

3

6

784,56

m3

7

3

9

2

4

900

2

m

7

784,56

4263 4263 3480

3

m

2

m

2

150 150

m

3

m

2 2

900

m

900

m

150

m

a) Galian pondasi

2163,490 m3

130,76

m3

784,56

m3

2

b) Pasangan batu dengan mortar

6685,595 m3

150

m3

900

m3

8

150

m

2

900

m

2

2

2

900

m

2

9

672,42

m3

9

3

Pekerjaan Dinding penahan

d) Siaran

2

1574,570 m

2

7218,788 m

150

m

5498,400 m3

112,07

m3

112,07

3

m

672,42

m

2324

m3

13944

m3

3

2

2

1

Pekerjaan Perkerasan a) Lapis Pondasi Bawah (LPB)

3

b) Lapis Pondasi Atas (LPA)

6559,800 m

c) Prime Coat

31929

d) Lapis LASTON 6

m2

6150,990 m

c) Plesteran

5

43500

Pekerjaan Drainase a) Galian saluran

4

Volume Pekerjaan

Nama Pekerjaan

m3 2

2

10

1561,650 m

14,43

m

606,06

m

a) Marka jalan

239,985 m2

93,33

m2

559,98

m2

b) Rambu

20

-

-

1

c) Patok

5

-

-

1

Pekerjaan Pelengkap

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 190

5.12. REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK PROPINSI TAHUN ANGGARAN PANJANG PROYEK

: PEMBANGUNAN JALAN RAYA KALISORO – NGLEDOK : JAWA TENGAH : 2011 : 4,450 Km

Tabel 5.6 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya N O.

URAIAN PEKERJAAN

KODE ANALISA

VOLUME

SATU AN

HARGA SATUAN (Rp.) 6

1 2 3 4 5 BAB I : UMUM 1 Pengukuran 1 Ls 5.000.000,00 2 Mobilisasi dan demobilisasi 1 Ls 20.000.000,00 3 Papan nama proyek 1 Ls 500.000,00 4 Direksi Keet 1 Ls 1.000.000,00 5 Administrasi dan dokumentasi 1 Ls 2.200.000,00 JUMLAH BAB 1 : UMUM BAB II : PEKERJAAN TANAH Pembersihan semak dan pengupasan 1 K-210 43500 M2 2.025,00 tanah 2 Persiapan badan jalan EI-33 35061 M2 2.902,41 3 Galian tanah EI-331 90719,228 M3 33.042,96 4 Timbunan tanah EI-321 55089,445 M3 58.914,46 JUMLAH BAB 2 : PEKERJAAN TANAH BAB III : PEKERJAAN DRAINASE 1 EI-21 14.268 M3 Galian saluran 33.253,11 2 Pasangan batu dengan mortar EI-22 7.743 M3 362.094,65 3 Plesteran G-501 3480 M2 14.391,43 4 EI-23 6150,990 M2 Siaran 6.923,80 JUMLAH BAB 3 : PEKERJAAN DRAINASE BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN 1 Galian pondasi EI-21 2163,490 M3 33.253,11 2 EI-22 6685,595 M3 Pasangan batu dengan mortar 362.094,65 3 G-501 1574,570 M2 Plesteran 14.391,43 4 EI-23 7218,788 M2 Siaran 6.923,80 JUMLAH BAB 4 : PEKERJAAN DINDING PENAHAN BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN 1 EI-521 5498,400 M3 Konstruksi LPB 142.341,60 2 Konstruksi LPA EI-512 6559,800 M3 287.306,31 3 Pekerjaan Prime Coat EI-611 31929 M2 9.046,13 4 EI-815 1561,650 M3 Pekerjaan LASTON 1.273.875,30 JUMLAH BAB 5 : PEKERJAAN PERKERASAN BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAP 1 LI-841 239,985 M2 117.562,50 Marka jalan 2 Pekerjaan rambu jalan LI-842 20 Buah 299.733,94 3 LI-844 5 Buah 368.850,99 Patok kilometer JUMLAH BAB 6 : PEKERJAAN PELENGKAP REKAPITULASI BAB I : UMUM BAB II : PEKERJAAN TANAH BAB III : PEKERJAAN DRAINASE BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAP JUMLAH PPn 10% JUMLAH TOTAL DIBULATKAN = (Rp.) SEMBILAN BELAS MILYAR SERATUS TUJUH BELAS JUTA EMPAT RATUS DELAPAN PULUH DUA RIBU EMPAT RATUS RUPIAH

commit to user

JUMLAH HARGA (Rp.)

BOBOT

7=4x6

(%)

5.000.000,00 20.000.000,00 500.000,00 1.000.000,00 2.200.000,00 28.700.000,00

0,029 0,115 0,003 0,006 0,013

88.087.500,00

0,507

101.761.397,01 2.997.631.822,03 3.245.564.903,87 6.433.045.622,91

0,586 17,248 18,675

474.455.373,48 2.803.698.874,95 50.082.176,40 42.588.224,56 3.370.824.649,39

2.712 16,022 0,286 0,243

71.942.770,95 2.420.818.181,57 22.660.313,94 49.981.444,35 2.565.402.710,81

0,414 13,929 0,130 0,288

782.651.053,44 1.884.671.932,34 288.833.884,77 1.989.347.362,25 4.945.504.232,79

4.503 10,844 1.662 11,446

28.213.236,56 5.994.678,80 1.844.254,95 36.052.170,31

0,162 0,034 0,011

28.700.000,00 6.433.045.622,91 3.370.824.649,39 2.565.402.710,81 4.945.504.232,79 36.052.170,31 17.379.529.386,21 1.737.952.938,62 19.117.482.324,83 19.117.482.400,00

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 191

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 1.

Jenis jalan dari Kalisoro – Ngledok merupakan jalan kolektor dengan spesifikasi jalan kelas III, lebar perkerasan 2 × 3,5 m , dengan kecepatan rencana 40 Km

Jam

, direncanakan 7 tikungan (1 tikungan Spiral - Spiral

dan 6 tikungan Spiral - Circle – Spiral ) . a.

Pada PI1 dengan jari-jari lengkung rencana 70 m, sudut PI1 sebesar 72 0 23 ' 35,96 "

b.

Pada PI 2 dengan jari-jari lengkung rencana 80 m, sudut PI 2 sebesar

77 0 19 ' 3,39 " . c.

Pada PI 3 dengan jari-jari lengkung rencana 90 m, sudut PI 3 sebesar 82 0 27 ' 17,19"

d.

Pada PI 4 dengan jari-jari lengkung rencana 90 m, sudut PI 4 sebesar 80 0 48' 9,92" .

e.

Pada PI 5 dengan jari-jari lengkung rencana 70 m, sudut PI 5 sebesar 1130 53' 52"

f.

Pada PI 6 dengan jari-jari lengkung rencana 80 m, sudut PI 6 sebesar 124 0 31' 32,6" .

commit to user 191

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 192

g.

Pada PI 7 dengan jari-jari lengkung rencana 50 m, sudut PI 7 sebesar 122 0 42 ' 32,5" .

2.

Pada alinemen vertikal jalan Kalisoro – Ngledok terdapat 13 PVI .

3.

Perkerasan jalan Kalisoro – Ngledok menggunakan jenis perkerasan lentur berdasarkan volume LHR yang ada dengan : a.

b.

Jenis bahan yag dipakai adalah : 1)

Surface Course

: LASTON ( MS 744 )

2)

Base Course

: Batu Pecah Kelas A ( CBR 100% )

3)

Sub Base Course

: Sirtu / Pitrun Kelas A ( CBR 70% )

Dengan perhitungan didapatkan dimensi dengan tebal dari masingmasing lapisan :

4

1)

Surface Course

: 7,5 cm

2)

Base Course

: 20 cm

3)

Sub Base Course

: 16 cm

Perencanaan jalan Kalisoro – Ngledok dengan panjang 4450 km memerlukan biaya untuk pembangunan sebesar Rp. 19.247.341.900,00 dan dikerjakan selama 10 bulan.

6.2 Saran 1.

Perencanaan geometrik jalan sebaiknya berdasarkan data hasil survey langsung dilapangan serta menggunakan data selengkap mungkin baik data lalu lintas maupun data lainnya agar diperoleh perencanaan yang optimal.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 193

2.

Bagi tenaga kerja mendapat asuransi kecelakaan diri dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja mengingat pelaksanaan proyek adalah pekerjaan dengan resiko kecelakaan tinggi.

3.

Koordinasi antar unsur-unsur proyek sebaiknya ditingkatkan agar mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

4.

Pelaksanaan lapangan harus sesuai dengan spesifikasi teknik, gambar rencana maupun dokumen kontrak.

5.

Perencanaan

jalan

diharapkan

dapat

meningkatkan

pertumbuhan

perekonomian di wilayah tersebut, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. 6.

Jika pada gambar long profile dibuat jalan yang mendatar maka galian dan timbunannya akan lebih besar.

7.

Pada gambar long profile sebaiknya jalan dibuat sesekali mendatar agar mobil bisa mengatur kestabilan mesin.

8.

Gambar tanah asli pada cross section tidak dibuat putus-putus karena diasumsikan bahwa tanah asli tersebut bergelombang.

commit to user

Suggest Documents