mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan
ini penulis .... Perencanaan Geometrik Jalan Raya ............................................. 7.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KALISORO – NGLEDOK KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
FITRIA MUNITA SARI I 8207005
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KALISORO – NGLEDOK KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
FITRIA MUNITA SARI I 8207005 Surakarta,
Juli 2010
Telah disetujui dan diterima oleh : Dosen Pembimbing
Ir. DJOKO SARWONO, MT NIP. 19600415 199201 1 001 commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KALISORO – NGLEDOK KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun Oleh :
FITRIA MUNITA SARI I 8207005
Dipertahankan didepan Tim Penguji Ir. Djoko Sarwono , MT NIP. 19600415 199201 1 001
.…………………………………….......
Ir. Agus Sumarsono, MT NIP. 19570814 198601 1 001
.…………………………………...........
Ir. Djumari, MT NIP. 19571020 198702 1 001
.…………………………………….......
Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS
Disahkan : Ketua Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil FT UNS
Ir. Bambang Santoso, MT NIP. 1950823 198601 1 001
Ir. Slamet Prayitno, MT NIP. 19531227 198601 1 001
Mengetahui : a.n. Dekan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS
Ir. Noegroho Djarwanti, MT commit to198403 user 2 007 NIP. 19561112 iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, hidayah
serta
inayahnya-Nya,
sehingga
Tugas
Akhir
dengan
judul
“PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN
KALISORO
–
NGLEDOK,
KECAMATAN
TAWANGMANGU,
KABUPATEN KARANGANYAR” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan pengerjaan Tugas Akhir ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ir.Mukahar, MSCE, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Ir.Bambang Santoso, MT, Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Ir. Slamet Prayitno, MT Selaku Ketua Program D3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Endah Safitri ST, MT, Selaku Dosen Pembimbing Akademik.
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5.
Ir. Djoko Sarwono, MT Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
6.
Ir. Agus Sumarsono, MT Selaku Tim Dosen Penguji Tugas Akhir.
7.
Ir. Djumari, MT Selaku Tim Dosen Penguji Tugas Akhir.
8.
Teman –teman seperjuanganku D3 Teknik Sipil Transportasi angkatan 2007 (Dyaz, Mz. Rizal, Bowo, Baktiar, Aniz, Aji, Dadang, EP, Tri, Dewa, Heri), buat Alm. Bagus ST semoga kamu tenang disisi-Nya dan tidak lupa untuk kakak” angkatan 2004, 2005, 2006, & adik” tingkat angkatan 2008 terima kasih atas kerja samanya dan dukungannya.
9.
Teman-teman Kost “Didini 1” terima kasih banyak atas dukungan dan bantuannya selama ini.
Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, maka
diharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun, akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Surakarta,
Juli 2010
Penyusun
FITRIA MUNITA SARI
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO :
W “Mencari ilmu adalah titik awal dan segala upaya untuk mengetahui dan meraih kemaslahatan hidup manusia baik dalam perbuatan, ucapan, kenyakinan, etika, agama, dan adat istiadat. (Muhammad Al Ghazali).” PERSEMBAHAN :
ª Bapak dan Ibu tercinta Terima kasih atas segala dukungan dan doanya selama ini, Fitria minta maaf apabila selama ini sudah banyak merepotkan bapak ibu, semoga Tugas Akhir ini dapat membuat Bapak Ibu senang, terima kasih.
Adikku yang kusayangi Terima kasih atas do’a dan dukungannya
Dan semua pihak yang membantu dalam Tugas Akhir ini, Fitria cuma bisa mengucapkan terima kasih semoga kebaikan semuanya dibalas oleh Allah SWT Amien…
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DESIGN INTERIOR RIPARIAN RESTAURANT KAPUAS PONTIANAK WEST KALIMANTAN Nugraheni a.1 Drs. Soepriyatmono, M.Sn2 Mulyadi,S.Sn,M.Ds 3 ABSTRACT 2010. City Pontianak West Kalimantan has equator monument and river kapuas that can be made landmark for this city. River Papuas and equator monument is a which are positive tour and beneficial. But in this time potential tour unworked well. Second landmark this be good fascination if is waked up a building insides the area. So that will fit once be built a restaurant because superiority batural beauty fascination will not be seen in vain, remember supporting facilities for tourism activity likes riparian restaurant not available expediently. As well as mutual will support with equator monument existence because each visitor can be made interesting for every this tour object. Restaurant is a place that prepare food menu and drink. a also must give pleasant atmosphere for the occupant. Also play important role scenery aspect, like nature factor. Restaurant usually located in down town, city hem, edge coast or river, and in tourism region. This restaurant existence is supposed later will give share in will subsidize tourism sector especially in equator monument and can fulfil society need, even less remember in this time kalbar not yet has restaurant that has recreation facilities that present in river edge. In planning and this restaurant planning, building more aim in Kalimantan tradisional building philosophy west that is Malay tradisional building and Dayaks. This tradisional philosophy use not just for gives natural atmosphere with environment context around, but also meant to overcome Kalimantan nature problems west like tall humidity factor. Air-g use in building will give a restaurant form natural. Direction will look at principal that be batural resources that be maked use River Kapuas and equator monument. By using Malay tradisional building concept and Dayaks Pontianak west Kalimantan so this restaurant aims in tradisional building and natural.
1. Student university, design direction interior with nim c0806022 2. Guide lecturer 1 3. Guide lecturer 2
commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv KATA PENGANTAR ......................................................................................... v DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii DAFTAR NOTASI ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2. Tujuan Perencanaan ..................................................................... 2 1.3. Teknik Perencanaan ...................................................................... 2 1.3.1. Perencanaan Geometrik Jalan.............................................. 2 1.3.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur................................. 3 1.3.3. Rencana Anggaran Biaya .................................................... 4 1.4. Lingkup Perencanaan .................................................................... 4
BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Jalan Raya .................................................................. 5 2.2. Klasifikasi Jalan ........................................................................... 5 2.3. Perencanaan Geometrik Jalan Raya ............................................. 7 2.3.1. Alinemen Horisontal ......................................................... 7 2.3.2. Alinemen Vertikal ............................................................. 28 2.4. Alinemen Vertikal ....................................................................... 32 2.4.1. Lalu Lintas ....................................................................... 32
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Halaman 2.4.2. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan .................. 34 2.4.3. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT dan CBR) .................... 34 2.4.4. Faktor Regional (FR) ......................................................... 34 2.4.5. Koefisien Distribusi Kendaraan ......................................... 35 2.4.6. Koefisien Kekuatan Relative (a) ........................................ 35 2.4.7. Analisa Komponen Perkerasan .......................................... 37 2.5. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................................ 37 2.5.1. Volume Pekerjaan .............................................................. 37 2.5.2. Analisa Harga Satuan ......................................................... 38 2.5.3. Kurva S .............................................................................. 39
BAB III PERENCANAAN JALAN 3.1. Penetapan Trace Jalan ................................................................. 40 3.1.1. Gambar Perbesaran Peta .................................................. 40 3.1.2. Penghitungan Trace Jalan ................................................ 40 3.1.3. Penghitungan Azimuth ..................................................... 42 3.1.4. Penghitungan Sudut PI ..................................................... 43 3.1.5. Penghitungan Jarak Antar PI ............................................ 44 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ................................... 48 3.2. Perhitungan Alinemen Horizontal .............................................. 53 3.2.1. Tikungan PI1 ..................................................................... 54 3.2.2. Tikungan PI2 . ................................................................... 63 3.2.3. Hasil Perhitungan pada Tikungan PI1 s/d PI7 . .................. 69 3.3. Perhitungan Stationing ................................................................ 77 3.4. Kontrol Overlapping ................................................................... 83 3.5. Perhitungan Alinemen Vertikal .................................................. 88 3.5.1. Elevasi Jembatan Rencana ............................................... 89 3.5.2. Perhitungan Kelandaian Memanjang ............................... 91 3.5.3. Perhitungan Lengkung Vertikal ....................................... 92
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Halaman BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN 4.1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan .......................................... 133 4.2. Perhitungan Volume Lalu Lintas ............................................... 135 4.2.1. Angka Ekivalen (E) Masing-Masing Kendaraan ............ 136 4.2.2. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan (C) ............... 136 4.2.3. Perhitungan LEP, LEA, LET, dan LER ........................... 136 4.3. Penentuan CBR Desain Tanah Dasar ......................................... 138 4.4. Penetapan Tebal Perkerasan ....................................................... 140 4.4.1. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ................... 140 4.4.2. Penentuan Indeks Permukaan (IP) ................................... 141 4.4.3. Penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ....................... 142
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Perhitungan Pekerjaan Tanah ..................................................... 145 5.1.1. Pekerjaan Galian Tanah ................................................. 145 5.1.2. Pekerjaan Timbunan Tanah.............................................. 147 5.2. Perhitungan Pekerjaan Perkerasan ............................................. 156 5.2.1. Volume Lapis Permukaan ................................................ 156 5.2.2. Volume Lapis Pondasi Atas ............................................ 156 5.2.3. Volume Lapis Pondasi Bawah ........................................ 157 5.2.4. Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) ................................ 157 5.3. Pekerjaan Persiapan Badan Jalan Baru ...................................... 157 5.4. Pekerjaan Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah ............. 157 5.5. Perhitungan Pekerjaan Drainase ................................................ 159 5.5.1. Volume Galian Saluran .................................................... 159 5.5.2. Volume Pasangan Batu ................................................... 159 5.5.3. Pekerjaan Plesteran ......................................................... 160 5.5.4. Pekerjaan Siaran .............................................................. 160 5.6. Perhitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan ..................... 161 5.6.1. Galian Pondasi ................................................................. 161
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Halaman 5.6.2. Pasangan Batu untuk Dinding Penahan .......................... 166 5.6.3. Luas Plesteran ................................................................. 172 5.6.4. Luas Siaran ...................................................................... 173 5.7. Perhitungan Marka Jalan ............................................................ 178 5.7.1. Marka di Tengah (Putus-putus)........................................ 178 5.7.2. Marka di Tengah (Menerus) ............................................ 178 5.7.3. Luas Total Marka Jalan ................................................... 178 5.8. Rambu Jalan ............................................................................... 179 5.9. Patok Jalan ................................................................................. 179 5.10. Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek .................... 179 5.10.1. Pekerjaan Umum ............................................................ 179 5.10.2. Pekerjaan Tanah ............................................................ 179 5.10.3. Pekerjaan Persiapan Badan Jalan .................................. 180 5.10.4. Pekerjaan Galian Tanah ................................................ 180 5.10.5. Pekerjaan Timbunan Tanah............................................ 180 5.10.6. Pekerjaan Drainase ........................................................ 181 5.10.7. Pekerjaan Dinding Penahan .......................................... 182 5.10.8. Pekerjaan Perkerasan ..................................................... 183 5.10.9. Pekerjaan Pelengkap ...................................................... 185 5.11. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan .......................... 186 5.11.1. Harga Satuan Pekerjaan ................................................. 186 5.11.2. Bobot Pekerjaan ............................................................ 187
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ................................................................................. 191 6.2. Saran ............................................................................................ 192
PENUTUP ......................................................................................................... 193 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 194
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Lengkung Full Circle ..................................................................... 11 Gambar 2.2. Lengkung Spiral – Circle – Spiral ................................................. 13 Gambar 2.3. Lengkung Spiral – Spiral .............................................................. 15 Gambar 2.4. Diagram Superelevasi Full Circle .................................................. 18 Gambar 2.5. Diagram Superelevasi Spiral – Circle – Spiral ............................. 19 Gambar 2.6. Diagram Superelevasi Spiral – Spiral ........................................... 20 Gambar 2.7. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh < Lt ......... 24 Gambar 2.8. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh > Lt ......... 25 Gambar 2.9. Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan ........................................... 26 Gambar 2.10. Kontrol Overlaping ..................................................................... 28 Gambar 2.11. Lengkung Vertikal Cembung ........................................................ 29 Gambar 2.12. Lengkung Vertikal Cekung ......................................................... 29 Gambar 2.13. Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur ............................. 32 Gambar 3.1. Sketsa Sudut Azimut, Jarak PI, dan Sudut PI ................................ 41 Gambar 3.2. Sketsa Trace Jalan ........................................................................... 49 Gambar 3.3. Diagram Superelevasi Tikungan PI1 .............................................. 62 Gambar 3.4. Diagram Superelevasi Tikungan PI2 .............................................. 71 Gambar 3.5. Diagram Superelevasi Tikungan PI3 .............................................. 72 Gambar 3.6. Diagram Superelevasi Tikungan PI4 .............................................. 73 Gambar 3.7. Diagram Superelevasi Tikungan PI5 .............................................. 74 Gambar 3.8. Diagram Superelevasi Tikungan PI6 .............................................. 75 Gambar 3.9. Diagram Superelevasi Tikungan PI7 .............................................. 76 Gambar 3.10. Stasioning dan Kontrol Overlaping ............................................... 87 Gambar 3.11. Lengkung Vertikal PVI1 ............................................................... 92 Gambar 3.12. Lengkung Vertikal PVI2 ................................................................ 95 Gambar 3.13. Lengkung Vertikal PVI3 ............................................................... 98 Gambar 3.14. Lengkung Vertikal PVI4 .............................................................. 101 Gambar 3.15. Lengkung Vertikal PVI5 .............................................................. 105
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Halaman Gambar 3.16. Lengkung Vertikal PVI6 .............................................................. 107 Gambar 3.17. Lengkung Vertikal PVI7 .............................................................. 110 Gambar 3.18. Lengkung Vertikal PVI8 .............................................................. 113 Gambar 3.19. Lengkung Vertikal PVI9 .............................................................. 116 Gambar 3.20. Lengkung Vertikal PVI10 ............................................................. 119 Gambar 3.21. Lengkung Vertikal PVI11 ............................................................. 122 Gambar 3.22. Lengkung Vertikal PVI12 ............................................................. 125 Gambar 3.23. Lengkung Vertikal PVI13 ............................................................. 128 Gambar 4.1. Grafik Penentuan CBR Desain 90% ............................................. 139 Gambar 4.2. Korelasi DDT dan CBR ................................................................ 140 Gambar 4.3. Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ........................... 142 Gambar 4.4. Susunan Perkerasan ........................................................................ 144 Gambar 4.5. Typical Cross Section..................................................................... 144 Gambar 5.1. Typical Cross section STA 0 + 100 .............................................. 145 Gambar 5.2. Typical Cross section STA 1 + 350 .............................................. 147 Gambar 5.3. Sket Lapis Permukaan ................................................................... 156 Gambar 5.4. Sket Lapis Pondasi Atas ................................................................ 156 Gambar 5.5. Sket Lapis Pondasi Bawah ............................................................ 157 Gambar 5.6. Sketsa Lokasi Talud dan Galian Saluran pada Dinding Penahan . 158 Gambar 5.7. Sket Volume Galian Saluran ......................................................... 159 Gambar 5.8. Sket Volume Pasangan Batu .......................................................... 159 Gambar 5.9. Detail Pot A – A pada Drainase .................................................... 160 Gambar 5.10. Sket Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan .................. 161 Gambar 5.11. Detail Potongan A – A (Volume Pasangan Batu) ....................... 172 Gambar 5.12. Sket Marka Jalan ......................................................................... 178
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
1. LAMPIRAN A SOAL TUGAS AKHIR
2. LAMPIRAN B LEMBAR KOMUNIKASI dan PEMANTAUAN 3. LAMPIRAN C FORM SURVEY LALU-LINTAS 4. LAMPIRAN D DAFTAR HARGA SATUAN (Upah, Bahan dan Peralatan) 5. LAMPIRAN E ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN 6. LAMPIRAN F GAMBAR AZIMUT 7. LAMPIRAN G GAMBAR TRACE JALAN 8. LAMPIRAN H GAMBAR LONG PROFIL 9. LAMPIRAN I GAMBAR CROSSECTION 10. LAMPIRAN J GAMBAR PLAN PROFIL
commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR NOTASI
a
: Koefisien Relatif
a`
: Daerah Tangen
A
: Perbedaan Kelandaian (g1 – g2) %
α
: Sudut Azimuth
B
: Perbukitan
C
: Perubahan percepatan
Ci
: Koefisien Distribusi
CS
: Circle to Spiral, titik perubahan dari lingkaran ke spiral
CT
: Circle to Tangen, titik perubahan dari lingkaran ke lurus
d
: Jarak
D
: Datar
D`
: Tebal lapis perkerasan
∆
: Sudut luar tikungan
∆h
: Perbedaan tinggi
Dtjd
: Derajat lengkung terjadi
Dmaks
: Derajat maksimum
DDT
: Daya dukung tanah
e
: Superelevasi
E
: Daerah kebebasan samping
Ec
: Jarak luar dari PI ke busur lingkaran
Ei
: Angka ekivalen beban sumbu kendaraan
em
: Superelevasi maksimum
en
: Superelevasi normal
Eo
: Derajat kebebasan samping
Es
: Jarak eksternal PI ke busur lingkaran
Ev
: Pergeseran vertical titik tengah busur lingkaran
f
: Koefisien gesek memanjang
fm
: Koefisien gesek melintang maksimum
Fp
: Faktor Penyesuaian
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g
: Kemiringan tangen ; (+) naik ; (-) turun
G
: Pegunungan
h
: Elevasi titik yang dicari
i
: Kelandaian melintang
I
: Pertumbuhan lalu lintas
ITP
: Indeks Tebal Perkerasan
Jd
: Jarak pandang mendahului
Jh
: Jarak pandang henti
k
: Absis dari p pada garis tangen spiral
L
: Panjang lengkung vertikal
Lc
: Panjang busur lingkaran
LEA
: Lintas Ekivalen Akhir
LEP
: Lintas Ekivalen Permulaan
LER
: Lintas Ekivalen Rencana
LET
: Lintas Ekivalen Tengah
Ls
: Panjang lengkung peralihan
Ls`
: Panjang lengkung peralihan fiktif
Lt
: Panjang tikungan
O
: Titik pusat
p
: Pergeseran tangen terhadap spiral
θc
: Sudut busur lingkaran
θs
: Sudut lengkung spiral
PI
: Point of Intersection, titik potong tangen
PLV
: Peralihan lengkung vertical (titik awal lengkung vertikal)
PPV
: Titik perpotongan tangen
PTV
: Peralihan Tangen Vertical (titik akhir lengkung vertikal)
R
: Jari-jari lengkung peralihan
Rren
: Jari-jari rencana
Rmin
: Jari-jari tikungan minimum
SC
: Spiral to Circle, titik perubahan spiral ke lingkaran
S-C-S
: Spiral-Circle-Spiral
SS
: Spiral to Spiral, titik tengah lengkung peralihan
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
S-S
: Spiral-Spiral
ST
: Spiral to Tangen, titik perubahan spiral ke lurus
T
: Waktu tempuh
Tc
: Panjang tangen circle
TC
: Tangen to Circle, titik perubahan lurus ke lingkaran
Ts
: Panjang tangen spiral
TS
: Tangen to Spiral, titik perubahan lurus ke spiral
Tt
: Panjang tangen total
UR
: Umur Rencana
Vr
: Kecepatan rencana
Xs
: Absis titik SC pada garis tangen, jarak lurus lengkung peralihan
Y
: Factor penampilan kenyamanan
Ys
: Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus ke titik
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan ........................................................ 6 Tabel 2.2. Klasifikasi Menurut Medan Jalan ....................................................... 6 Tabel 2.3. Panjang Bagian Lurus Maksimum ..................................................... 8 Tabel 2.4. Panjang Jari-jari Minimum (dibulatkan) untuk emax = 10% ................ 9 Tabel 2.5. Jari – jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Lengkung Peralihan . 12 Tabel 2.6. Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum ................................................. 22 Tabel 2.7. Panjang Jarak Pandang Menyiap/ Mendahului ................................... 24 Tabel 2.8. Kelandaian Maksimum yang diijinkan ............................................. 31 Tabel 2.9. Panjang Kritis (m) .............................................................................. 32 Tabel 2.10. Faktor Regional (FR) ....................................................................... 34 Tabel 2.11. Koefisien Distribusi Kendaraan ....................................................... 35 Tabel 2.12. Koefisien Kekuatan Relatif .............................................................. 36 Tabel 3.1. Perhitungan Kelandaian Melintang .................................................... 50 Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Tikungan PI1 s/d PI7 .............................................. 70 Tabel 3.3. Elevasi Muka Tanah Asli .................................................................... 88 Tabel 3.4. Data Titik PVI .................................................................................... 91 Tabel 3.5. Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Tanah Rencana ............................... 131 Tabel 4.1. Nilai LHRs ........................................................................................ 133 Tabel 4.2. Perhitungan Nilai LHRs .................................................................... 134 Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata LHRp & LHRA ..... 135 Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Angka Ekivalen utk Masing-masing Kend. ........ 136 Tabel 4.5. Nilai LEP, LEA, LET, dan LER ....................................................... 138 Tabel 4.6. Data CBR Tanah Dasar ..................................................................... 139 Tabel 4.7. Penetuan CBR Desain 90% .............................................................. 139 Tabel 5.1. Perhitungan Volume Galian dan Timbunan....................................... 149 Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan ............ 162 Tabel 5.3. Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan............. 168 Tabel 5.4. Perhitungan Luas Siaran pada Dinding Penahan ............................... 173
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Halaman Tabel 5.5. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan .......................................... 189 Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ............................................. 190
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu daerah yang ingin dicapai.
Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.
Pembuatan jalan yang menghubungkan Kalisoro - Ngledok yang terletak di Kabupaten Karanganyar bertujuan untuk memperlancar arus transportasi, menghubungkan serta membuka keterisoliran antara 2 daerah yaitu Kalisoro Ngledok demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi.
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
1.2
Tujuan Perencanaan
Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada tujuan yang hendak dicapai yaitu : 1. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi kolektor. 2. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut. 3. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk pembuatan jalan tersebut.
1.3
Teknik Perencanaan
Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan jalan akan disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai dengan fungsi dan kelas jalan. Hal yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah :
1.3.1. Perencanaan Geometrik Jalan Dalam perencanaan geometrik jalan raya pada penulisan ini mengacu pada Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997 dan Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26 Tahun 1987 yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Perencanaan geometrik ini akan membahas beberapa hal antara lain : 1. Alinemen Horisontal Alinemen ( garis tujuan ) horisontal merupakan trace jalan yang terdiri dari : •
Garis lurus ( tangent ), merupakan jalan bagian lurus.
•
Lengkungan horisontal yang disebut tikungan yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
a.)
Circle – Circle
b.)
Spiral – Circle – Spiral
c.)
Spiral – Spiral
•
Pelebaran perkerasan pada tikungan.
•
Kebebasan samping pada tikungan
2. Alinemen Vertikal Alinemen Vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi rendahnya jalan terhadap muka tanah asli. 3. Stationing 4. Overlapping
1.3.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang menghubungkan dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang direncanakan sesuai dengan Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisis Komponen Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Satuan perkerasan yang dipakai adalah sebagai berikut :
1. Lapis permukaan ( surface course )
: Laston MS 744
2. Lapis pondasi atas ( base course )
: Batu pecah CBR 100 %
3. Lapis pondasi bawah ( sub base course ) : Sirtu CBR 70 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
1.3.3 Rencana Anggaran Biaya Menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi : 1.
Volume Pekerjaan
2.
Harga satuan Pekerjaan, bahan dan peralatan
3.
Alokasi waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan.
Dalam mengambil kapasitas pekerjaan satuan harga dari setiap pekerjaan perencanaan ini mengambil dasar dari Analisa Harga Satuan tahun 2008 Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Surakarta.
1.4 Lingkup Perencanaan Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada lingkup perencanaan yang hendak dicapai yaitu : 1.
Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi kolektor.
2.
Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.
3.
Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk pembuatan jalan tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II DASAR TEORI
2.1. Pengertian Jalan Raya Jalan raya adalah suatu area tanah yang digunakan untuk dibangun fasilitas, guna melayani pergerakan angkutan darat, yang direncanakan mengikuti kaidah-kaidah perencanaan geometrik dan perencanaan struktur perkerasan jalan, yang memungkinkan kendaraan berjalan dengan cepat, aman dan nyaman. Jalan raya merupakan sarana pembangunan dan pengembangan wilayah. Dengan adanya jalan hubungan lalu lintas antara daerah , dapat dilaksanakan dengan lancar, cepat, aman namun tetap efisien dan ekonomis . Untuk itu suatu jalan haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
2.2. Klasifikasi Jalan Jalan dibagi dalam kelas-kelas yang penetapannya kecuali didasarkan pada fungsinya juga dipertimbangkan pada besarnya volume serta sifat lalu lintas yang diharapkan akan menggunakan jalan yang bersangkutan. 1. Klasifikasi menurut fungsi jalan terbagi atas : a. Jalan Arteri b. Jalan Kolektor c. Jalan Lokal
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
2. Klasifikasi menurut kelas jalan : Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan klasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam tabel 2.1. (Pasal II.PP.No.43/1993) Tabel 2.1 Klasifikasi Menurut Kelas Jalan Fungsi Arteri
Kolektor
Kelas
Muatan sumbu terberat MST (ton)
I
>10
II
10
IIIA
8
IIIA
8
IIIB
Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
3. Klasifikasi menurut medan jalan Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur. Klasifikasi jalan menurut medan jalan ini dapat dilihat dalam tabel 2.2. Tabel 2.2 Klasifikasi Menurut Medan Jalan Kemiringan medan
No
Jenis Medan
Notasi
1
Datar
D
25
(%)
Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
4. Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan Klasifikasi jalan menurut wewenang pembinaannya sesuai PP. No. 26/1985 adalah Jalan Nasional, Jalan Kabupaten/Kotamadya, Jalan Desa dan Jalan Khusus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
2.3. Perencanaan Geometrik Jalan Raya Perencanaan geometrik jalan adalah perencanaan route dari suatu ruas jalan secara lengkap, meliputi beberapa elemen yang disesuaikan dengan kelengkapan data dan data dasar yang ada atau tersedia dari hasil survey lapangan dan telah dianalisis, serta mengacu pada ketentuan yang berlaku. Perencanaan geometrik secara umum menyangkut bagian-bagian dari jalan seperti lebar, tikungan, landai dan kombinasi dari bagian-bagian jalan tersebut. Perencanaan yang dibahas mengenai Alinemen Horisontal dan Alinemen Vertikal jalan dengan acuan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK No. 038/T/BM/1997) 2.3.1. Alinemen Horisontal Alinemen Horisontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal. Alinemen horisontal disebut juga situasi jalan atau trace jalan. Bagian yang penting pada alinemen horisontal adalah bagian tikungan, dimana terdapat gaya sentrifugal yang seolah olah melemparkan kendaraan keluar dari lajur jalannya. Pada perencanaan alinemen horizontal, pada umumnya akan ditemui dua bagian jalan, yaitu bagian lurus dan bagian lengkung atau umum disebut tikungan yang terdiri dari tiga jenis tikungan yang umum digunakan, yaitu : •
Full - Circle ( F – C )
•
Spiral – Circle – Spiral ( S – C – S )
•
Spiral – Spiral ( S – S )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
2.3.1.1 Bagian Lurus Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2,5 menit (sesuai Vr), dengan pertimbangan keselamatan pengemudi akibat dari kelelahan. Tabel 2.3 Panjang Bagian Lurus Maksimum Fungsi
Panjang Bagian Lurus Maksimum ( m ) Datar
Bukit
Gunung
Arteri
3.000
2.500
2.000
Kolektor
2.000
1.750
1.500
Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
2.3.1.2 Bagian Lengkung / Tikungan Jari-jari Tikungan Minimum Agar kendaraan stabil saat melalui tikungan, perlu dibuat suatu kemiringan melintang jalan pada tikungan yang disebut dengan superelevasi (e). Pada saat kendaraan melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang jalan antara ban kendaraan dengan permukaan aspal yang menimbulkan gaya gesekan melintang. Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya normal disebut koefisien gesekan melintang (f). Rumus umum untuk penghitungan lengkung horizontal adalah : Rmin = D
=
V2 127 × (e + f )
(1)
25 × 360 0 ............................................................................... (2) 2×π × R
dimana : R = Jari-jari lengkung (m) D = Derajat lengkung (o)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu dapat dihitung jari-jari minimum untuk superelevasi maksimum dan koefisien gesekan maksimum. fmaks = (− 0,000625 × Vr ) + 0,19 .................................................................... (3) Rmin = Dmaks =
Vr
2
127 × (emaks + f maks )
.......................................................................... (4)
181913,53 × (emaks + f maks ) Vr
2
............................................................... (5)
dimana : Rmin = Jari-jari tikungan minimum (m) VR
= Kecepatan rencana (km/jam)
emaks = Superelevasi maksimum (%) fmaks = Koefisien gesekan melintang maksimum Dmaks = Derajat lengkung maksimum Untuk perhitungan perencanaan, digunakan emaks = 10 % sesuai dengan tabel panjang jari-jari minimum. Tabel 2.4 Panjang Jari-jari Minimum (dibulatkan) untuk emaks = 10% Vr (km/jam)
120
100
90
80
60
50
40
30
20
Rmin (m)
600
370
280
210
110
80
50
30
15
Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku fmaks = - 0,00065 VR + 0,192 Untuk kecepatan rencana 80 – 120 km/jam berlaku fmaks = - 0,00125 VR + 0,24 Lengkung Peralihan (Ls) Lengkung peralihan adalah lengkung yang disisipkan di antara bagian lurus jalan dan bagian lengkung jalan berjari-jari tetap R, yang berfungsi mengantisipasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
perubahan alinemen jalan dari bentuk lurus (R tak terhingga) sampai bagian lengkung jalan berjari-jari tetap R sehingga gaya sentrifugal yang bekerja pada kendaraan saat berjalan di tikungan berubah secara berangsur-angsur, baik ketika kendaraan mendekati tikungan maupun meninggalkan tikungan. Dengan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan jenis S-C-S. Panjang lengkung peralihan (Ls), menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan di bawah ini : 1. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung Ls =
Vr x T ............................................................................................. (6) 3,6
2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, digunakan rumus Modifikasi Shortt ⎛ V3 ⎞ ⎛ Vr × etjd Ls = 0,022 x ⎜⎜ r ⎟⎟ - 2,727 x ⎜⎜ ⎝ C ⎝ Rc × C ⎠
⎞ ⎟⎟ ............................................ (7) ⎠
3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian (em − en ) xVr .................................................................................... (8) 3,6 × re
Ls =
4. Sedangkan Bedasar Rumus Bina Marga Ls =
W × (en + etjd ) × m ........................................................................... (9) 2
dimana : T
= Waktu tempuh = 3 detik
Rc = Jari-jari busur lingkaran (m) C
= Perubahan percepatan 0,3-1,0 disarankan 0,4 m/det2
e tjd = Superelevasi terjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
em = Superelevasi maksimum en
= Superelevasi normal
re
= Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, sebagai berikut :
Untuk Vr ≤ 70 km/jam, maka re mak = 0,035 m/m/det Untuk Vr ≥ 80 km/jam, maka re mak = 0,025 m/m/det (Sumber Tata Cara Perencaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997 Hal.28)
Jenis Tikungan 1. Bentuk busur lingkaran Full Circle (F - C) PI Tc
∆
Ec
TC
CT
Lc
Rc
Rc ∆
O Gambar 2.1 Lengkung Full Circle
Keterangan Gambar : ∆
= Sudut Tikungan
O
= Titik Pusat Tikungan
TC
= Tangen to Circle
CT
= Circle to Tangen
Rc
= Jari-jari Lingkungan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Tc
= Panjang tangen (jarak dari TC ke PI atau PI ke TC)
Lc
= Panjang Busur Lingkaran
Ec
= Jarak Luar dari PI ke busur lingkaran
F-C (Full Circle) adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari bagian suatu lingkaran saja. Tikungan F - C hanya digunakan untuk R (jari-jari tikungan) yang besar agar tidak terjadi patahan, karena dengan R kecil maka diperlukan superelevasi yang besar. Tabel 2.5 Jari-jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Lengkung Peralihan VR (km/jam)
120
100
80
60
50
40
30
20
Rmin
2500
1500
900
500
350
250
130
60
Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
Tc = Rc tan ½ ∆......................................................................................... (10) Ec = Tc tan ¼ ∆ ......................................................................................... (11) Lc =
∆ 2πRc ............................................................................................. (12) 360 o
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
2 Tikungan Spiral-Circcle-Spiral (S--C-S) 2.
Gam mbar 2.2 Lenngkung Spiraal-Circle-Spiiral K Keterangan Gambar : X Xs
= Ab bsis titik SC pada garis taangen, jarak k dari titik ST T ke SC
Y Ys
= Jarrak tegak lurrus ketitik SC C pada lengkkung
L Ls
= Pannjang dari tiitik TS ke SC C atau CS kee ST
L Lc
= Pannjang busur lingkaran (ppanjang dari titik SC ke CS) C
T Ts
= Pannjang tangenn dari titik P PI ke titik TS S atau ke titikk ST
T TS
= Tittik dari tangeen ke spiral
S SC
= Tittik dari spiraal ke lingkaraan
E Es
= Jarrak dari PI ke k busur lingkkaran
θ θs
= Su udut lengkunng spiral
R Rr
= Jarri-jari lingkaaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
p
= Pergeseran tangen terhadap spiral
k
= Absis dari p pada garis tangen spiral
Rumus-rumus yang digunakan :
⎛ Ls 2 ⎞ ⎟ ....................................................................... (13) - Xs = Ls x ⎜⎜1 − 2 ⎟ ⎝ 40 × Rr ⎠ - Ys =
Ls 2 6 × Rr
- θs =
90 Ls x …………………………………………………………....(15) π Rr
........................................................................................ (14)
-P
= Ys – Rr x ( 1 – cos θs ) ................................................................... (16)
-K
= Ls –
Ls 3 - (Rr x sin θs) ....................................................... (17) 40 × Rr 2
- Es = (Rr + p ) × sec 1 ∆PI − Rr ........................................................... (18) 2 - Ts = ( Rr + p ) x tan ½ ∆PI + K ............................................................. (19) - Lc =
(∆PI − 2θs ) × π × Rr 180
...................................................................... (20)
- Ltot = Lc + (2 × Ls ) ................................................................................. (21) Jika diperoleh Lc < 25 m, maka sebaiknya tidak digunakan bentuk S–C–S tetapi digunakan lengkung S–S, yaitu lengkung yang terdiri dari dua lengkung peralihan. Jika P yang dihitung dengan rumus di bawah, maka ketentuan tikungan yang digunakan bentuk S-C-S.
P =
Ls 2 < 0,25 m.................................................................................... (22) 24 Rr
Untuk Ls = 1,0 m maka p = p’ dan k = k’ Untuk Ls = Ls maka P = p’ x Ls dan k = k’ x Ls
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
3 Tikungan Spiral-Spiraal (S-S) 3. T Tikungan yaang disertai lengkung l peralihan.
G Gambar 2.3 Lengkung L Sppiral-Spiral
K Keterangan gambar : T Tt
= Pannjang tangenn dari titik P PI ke titik TS S atau ke titikk ST
X Xs
= Ab bsis titik SS pada p garis taangen, jarak dari titik TS S ke SS
L Ls
= Pannjang dari tiitik TS ke SS S atau SS ke ST
T TS
= Tittik dari tangeen ke spiral
E Et
= Jarrak dari PI ke k busur lingkkaran
θ θs
= Su udut lengkunng spiral
R Rr
= Jarri-jari lingkaaran
P
= Perrgeseran tanngen terhadapp spiral
k
= Ab bsis dari P paada garis tanngen spiral
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
Untuk bentuk spiral-spiral berlaku rumus sebagai berikut : 1. θs = ½∆PI ............................................................................................. (23) θs × π × Rr 2. Ls = ................................................................................... (24) 90
⎛ Ls 2 ⎞ ⎟ .................................................................... (25) 3. Xs = Ls x ⎜⎜1 − 2 ⎟ ⎝ 40 × Rr ⎠ Ls 2 ........................................................................................... (26) 6 × Rr = Ys – [Rr × (1 − cos θs )] .................................................................. (27)
4. Ys = 5. P
⎛ Ls 3 ⎞ ⎟ - (Rr x sin θs) ................................................. (28) = Ls – ⎜⎜ 2 ⎟ 40 Rr × ⎝ ⎠ 7. Tt = ( Rr + p ) x tan ½ ∆PI + K ........................................................... (29) 6. K
⎡ (Rr + P ) ⎤ ⎥ − Rr ................................................................. (30) 8. Et = ⎢ ⎢ cos 1 × ∆PI ⎥ 2 ⎣ ⎦ 9. Ltot = 2 x Ls ............................................................................................ (31)
(
)
2.3.1.3 Diagram Superelevasi Superelevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut lereng normal yaitu diambil minimum 2 % baik sebelah kiri maupun sebelah kanan AS jalan. Hal ini dipergunakan untuk sistem drainase aktif. Harga elevasi (e) yang menyebabkan kenaikan elevasi terhadap sumbu jalan di beri tanda (+) dan yang menyebabkan penurunan elevasi terhadap jalan di beri tanda ( - ).
As Jalan
e = - 2%
e = - 2%
Kanan = ka -
Kiri = ki
Kemiringan normal pada bagian jalan lurus
commit to user
h = beda tinggi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
As Jalan Kiri = ki +
emaks
emin
h = beda tinggi
Kanan = ka -
Kemiringan melintang pada tikungan belok kanan As Jalan
Kanan = ka + emaks
h = beda tinggi
emin Kiri = ki
Kemiringan melintang pada tikungan belok kiri
Sedangkan yang dimaksud dengan diagram superelevasi adalah suatu cara untuk menggambarkan pencapaian superelevasi dari lereng normal ke kemiringan melintang (superelevasi) penuh, sehingga dengan mempergunakan diagram superelevasi dapat ditentukan bentuk penampang melintang pada setiap titik di suatu lengkung horizontal yang direncanakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
a) Diagram Superelevasi pada Full-Circle
Bagian lurus
Bagian lengkung penuh
TC
2/3 Ls’
1/3 Ls’
CT
Bagian lurus
1/3 Ls’
Sisi luar tikungan
2/3 Ls’
emax ki
e = 0% en= -2%
i
ii
e max ka
iv
iii Ls’
Sisi dalam tikungan
iv
iii Ls’
Lc As Jalan
As Jalan i
ii e=0%
en= -2%
As Jalan
iii
en= -2%
en= -2%
As Jalan
iv e maks
e = +X%
en= -X%
e min
Gambar 2.4 Diagram Superelevasi Full-Circle
commit to user
ii
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Ls pada tikungan Full-Circle ini sebagai Ls bayangan yaitu untuk perubahan kemiringan secara berangsur-angsur dari kemiringan normal ke maksimum atau minimum.
Ls =
W × m × (en + etjd ) ............................................................................... (32) 2
b) Diagram Superelevasi pada Spiral-Cricle-Spiral
Bagian lengkung peralihan
Bagian lurus
Bagian lengkung peralihan
Bagian lengkung penuh
Bagian lurus
i
ii
iii
iv
SC
TS
iv
tikungan Sisi luar
iii
ii
CS
e max ki
i
ST
e = 0% en= -2%
e max ka Sisi dalam tikungan
Ls As Jalan
Ls
Lc
i.
As Jalan ii.
en = -2%
en = -2%
e=0%
en = -2%
As Jalan
iii.
iv.
e = +2%
As Jalan e maks
en = -2%
Gambar 2.5 Diagram Superelevasi Spiral-Circle-Spiral
commit to user
e min
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
c) Diagram Superelevasi pada Spiral-Spiral
SS Sisi luar tikugan
i
ii
iii
iii iv
TS
ii
i
emaks
ST e = 0%
en = - 2%
Sisi dalam tikungan
Ls
Ls
As Jalan
i.
As Jalan
ii. e=0%
en = -2%
en = -2%
en = -2%
As Jalan
iii.
iv.
e = +2%
As Jalan e maks
en = -2%
Gambar 2.6 Diagram Superelevasi Spiral-Spiral
commit to user
e min
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
2.3.1.4 Jarak Pandang Jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada saat mengemudi sedemikian rupa sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan yang membahayakan, pengemudi dapat melakukan sesuatu (antisipasi) untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman. Jarak pandang dibedakan menjadi dua, yaitu jarak pandang henti (Jh) dan jarak pandang menyiap/mendahului (Jd).
1) Jarak Pandang Henti (Jh) ) Jarak minimum
Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan didepan. Setiap titik disepanjang jalan harus memenuhi ketentuan Jh. ) Asumsi tinggi
Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan 15 cm, yang diukur dari permukaan jalan. ) Rumus yang digunakan.
Jh dalam satuan meter, dapat dihitung dengan rumus : ⎡ ⎛ Vr ⎞ 2 ⎤ ⎟ ⎥ ⎢ ⎜ ⎞ ⎢ ⎝ 3,6 ⎠ ⎥ ⎛ Vr Jh = ⎜ ×T ⎟ + ⎠ ⎢ 2 × g × fp ⎥ .................................................................. (33) ⎝ 3,6 ⎢ ⎥ ⎣⎢ ⎦⎥
dimana : Vr
= Kecepatan rencana (km/jam)
T
= Waktu tanggap, ditetapkan 2.5 detik
g
= Percepatan gravitasi, ditetapkan 9.8 m/det2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
fp
= Koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan dengan perkerasan jalan aspal, ditetapkan 0.35 – 0.55 (menurut TPGJAK 1997)
Persamaan (33) dapat disederhanakan menjadi: •
Untuk jalan datar :
Jh = 0.278 × Vr × T + •
Vr 2 ................................................................. (34) 254 × fp
Untuk jalan dengan kelandaian tertentu :
Vr 2 ........................................................ (35) 254 × ( fp ± L) dimana : L = landai jalan dalam (%) dibagi 100 Jh = 0.278 × Vr × T +
Tabel 2.6 Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum Vr, km/jam
120
100
80
60
50
40
30
20
Jh minimum (m)
250
175
120
75
55
40
27
16
Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
2) Jarak Pandang Menyiap/Mendahului (Jd)
A
A
C
C
A d1
1/3 d2
B 2/3 d2
Ket : A = Kendaraan yang mendahului B = Kendaraan yang berlawanan arah C = Kendaraan yang didahului kendaraan A
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
) Jarak adalah jarak yang memungkinkan suatu kendaraan mendahului kendaraan
lain didepannya dengan aman sampai kendaraan tersebut kembali kelajur semula. ) Asumsi tinggi
Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan 105 cm. ) Rumus yang digunakan.
Jd, dalam satuan meter ditentukan sebagai berikut : Jd = d1+d2+d3+d4 dimana : d1 = Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m). d2 = Jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali ke lajur semula (m). d3 = Jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang datang dari arah berlawanan setelah proses mendahului selesai (m). d4 = Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan. Rumus yang digunakan :
a × T1 ⎞ ⎛ d1 = 0,278 × T1 × ⎜Vr − m + ⎟ ............................................................. (36) 2 ⎠ ⎝ d 2 = 0,278 × Vr × T2 .................................................................................... (37)
d 3 = antara 30 − 100 m ............................................................................... (38) Vr, km/jam 60-65 65-80 80-95 95-110 d3 (m) 30 55 75 90 d 4 = 2 × d 2 ............................................................................................... (39) 3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
dimana : T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0.026 x Vr T2 = Waktu kendaraan berada di jalur lawan, (detik) ∞ 6.56+0.048xVr A
= Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2.052+0.0036xVr
m = Perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam) Tabel 2.7 Panjang Jarak Pandang Menyiap/Mendahului Vr, km/jam
120
100
80
60
50
40
30
20
Jd (m)
800
670
550
350
250
200
150
100
Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997
2.3.1.5 Daerah Bebas Samping di Tikungan Jarak pandang pengemudi pada lengkung horisontal (di tikungan), adalah pandangan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi jalan. Daerah bebas samping di tikungan dihitung bedasarkan rumus-rumus sebagai berikut: 1.
Jarak pandangan lebih kecil daripada panjang tikungan (Jh < Lt). Lajur Dalam
Lt Jh
Lajur Luar
E garis pandang
Penghalang Pandangan R
R'
R
Gambar 2.7. Jarak Pandangan pada Lengkung Horizontal, untuk Jh < Lt
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
Keterangan Gambar : Jh
= Jarak pandang henti (m)
Lt
= Panjang tikungan (m)
E
= Daerah kebebasan samping (m)
R
= Jari-jari lingkaran (m)
28,65 × Jh ⎞ ⎛ Maka: E = R '×⎜1 − cos ⎟ ................................................................. (40) R' ⎝ ⎠
2.
Jarak pandangan lebih besar dari panjang tikungan (Jh > Lt) Lt LAJUR DALAM
Jh
LAJUR LUAR
d
d
E Lt GARIS PANDANG R' R
R PENGHALANG PANDANGAN
Gambar 2.8 Jarak Pandangan pada Lengkung Horizontal, untuk Jh > Lt 28,65 × Jh ⎞ 28,65 × Jh ⎞ ⎛ Jh − Lt ⎛ E = R’ ⎜1 − cos × sin ⎟+⎜ ⎟ ............................. (41) R' R' ⎝ ⎠ ⎝ 2 ⎠
Keterangan Gambar : Jh
= Jarak pandang henti (m)
Lt
= Panjang lengkung total (m)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
R
= Jari-jari tikungan (m)
R’
= Jari-jari sumbu lajur dalam (m)
2.3.1.6 Pelebaran Perkerasan Pelebaran perkerasan dilakukan pada tikungan-tikungan yang tajam, agar kendaraan tetap dapat mempertahankan lintasannya pada jalur yang telah disediakan. Gambar dari pelebaran perkerasan pada tikungan dapat dilihat pada gambar berikut ini.
2,1m
7,6 m
A
P
2,6 m c/2 Td b b' b''
R (meter)
c/2
Gambar 2.9 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan 1. Rumus yang digunakan : B = n (b’ + c) + (n - 1) Td + Z ............................................................ (42) b’ = b + b” ............................................................................................ (43) b” = Rr Td =
Rr 2 − p 2 ............................................................................ (44)
Rr 2 + A(2 p + A ) − Rr ............................................................... (45)
Z = 0,105
Vr Rr
................................................................................. (46)
ε = B - W ............................................................................................ (47)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
Keterangan: B = Lebar perkerasan pada tikungan n = Jumlah jalur lalu lintas b = Lebar lintasan truk pada jalur lurus b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan p = Jarak As roda depan dengan roda belakang truk A = Tonjolan depan sampai bumper W = Lebar perkerasan Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan Z = Lebar tambahan akibat kelelahan pengamudi c = Kebebasan samping ε = Pelebaran perkerasan Rr = Jari-jari rencana 2.3.1.7 Kontrol Over Lapping Pada setiap tikungan yang sudah direncanakan, maka jangan sampai terjadi Over Lapping. Karena kalau hal ini terjadi maka tikungan tersebut menjadi tidak aman untuk digunakan sesuai kecepatan rencana. Syarat supaya tidak terjadi Over Lapping : aI > 3V dimana
:
aI = Daerah tangen (meter) V = Kecepatan rencana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
Contoh : a4
PI‐3
CS ST
B d4
SC d3
TS
a2 ST
TS CT
PI‐2
PI‐1 d1
a3
d2 TC
A
a1
Gambar 2.10. Kontrol Over Lapping
Vr = 120 km/jam = 33,333 m/det. Syarat over lapping a’ ≥ a, dimana a = 3 x Vr = 3 x 33,33 = 100 m bila
2.3.2.
aI
d1 – Tc ≥ 100 m
aman
aII
d2 – Tc – Ts1 ≥ 100 m
aman
aIII
d3 – Ts1 – Ts2 ≥ 100 m
aman
aIV
d4 – Ts2 ≥ 100 m
aman
Alinemen Vertikal
Alinemen vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada setiap titik yang ditinjau, berupa profil memanjang. Pada perencanaan alinemen vertikal terdapat kelandaian positif (Tanjakan) dan kelandaian negatif (Turunan), sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
kombinasinya berupa lengkung cembung dan lengkung cekung. Disamping kedua lengkung tersebut terdapat pula kelandaian = 0 (Datar).
) Bagian – bagian Lengkung Vertikal
1) Lengkung vertikal cembung Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas permukaan jalan PVI
g1
g2
Ev a
b ½ Lv
c
e
d ½ Lv
Lv
Gambar 2.11 Lengkung Vertikal Cembung 2). Lengkung vertikal cekung Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di bawah permukaan tanah.
Lv ½ Lv b
a
½ Lv d
c Ev
g1
e
g2
PVI
Gambar 2.12 Lengkung Vertikal Cekung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Keterangan Gambar : a
= titik awal lengkung
c
= titik tengah lengkung
e
= titik akhir lengkung
PVI
= titik perpotongan kelandaian g1 dan g2
g
= kemiringan tg, (+) = naik dan (-) = turun
∆
= perbedanan aljabar landai (g2 – g1)
Ev
= pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran meter
Lv
= panjang lengkung vertikal.
V
= panjang lengkung
) Rumus-rumus yang Digunakan untuk Alinemen Vertikal
1. g =
elevasi akhir − elevasi awal × 100 % Sta akhir − Sta awal
……………………...(48)
2. A = g2 – g1 ........................................................................................ (49) 3. Ev =
A × Lv ..................................................................................... (50) 800 2
4.
⎛1 ⎞ A × ⎜ Lv ⎟ ⎝ 4 ⎠ ............................................................................... (51) y= 200 × Lv
5. Panjang Lengkung Vertikal (PLV) a) Berdasarkan syarat keluwesan Lv = 0,6 × V .................................................................................... (52)
b) Berdasarkan syarat drainase Lv = 40 × A ..................................................................................... (53)
c) Berdasarkan syarat kenyamanan Lv = V × t ....................................................................................... (54)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
d) Berdasarkan syarat goncangan
⎛V 2 × A⎞ ⎟⎟ ................................................................................. (55) Lv = ⎜⎜ ⎝ 360 ⎠ ) Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan Alinemen Vertikal
1) Kelandaian maksimum. Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula tanpa harus menggunakan gigi rendah. Tabel 2.8 Kelandaian Maksimum yang Diijinkan Landai maksimum %
3
3
4
5
8
9
10
10
VR (km/jam)
120
110
100
80
60
50
40
30%
Kelandaian III (>10%) % kendaraan berat ≤ 30% >30%
0,5
1,0 – 1,5
1,0
1,5 – 2,0
1,5
2,0 – 2,5
1,5
2,0 – 2,5
2,0
2,5 – 3,0
2,5
3,0 – 3,5
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
2.4.5
Koefisien Distribusi Kendaraan
Koefisien distribusi kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat pada jalur rencana ditentukan menurut daftar di bawah ini: Tabel 2.11 Koefisien Distribusi Kendaraan Jumlah lajur
Kendaraan ringan *)
Kendaraan berat **)
1 arah
2 arah
1 arah
2 arah
1 lajur
1,00
1,00
1,00
1,00
2 lajur
0,60
0,50
0,70
0,50
3 lajur
0,40
0,40
0,50
0,475
4 lajur
-
0,30
-
0,45
5 lajur
-
0,25
-
0,425
6 lajur
-
0,20
-
0,40
*)
berat total < 5 ton, misalnya: mobil penumpang, pick up, mobil hantaran.
**)
berat total ≥ 5 ton, misalnya: bus, truk, traktor, semi trailer, trailer.
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987
2.4.6
Koefisien Kekuatan Relatif (a)
Koefisien kekuatan relatif (a) masing-masing bahan dan kegunaan sebagai lapis permukaan pondasi, bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test (untuk bahan dengan aspal), kuat tekan untuk (bahan yang didistabilisasikan dengan semen atau kapur) atau CBR (untuk bahan lapis pondasi atau pondasi bawah).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Tabel 2.12 Koefisien Kekuatan Relatif Koefisien Kekuatan Relatif a1
a2
a3
0,40 0,35 0,32 0,30 0,35 0,31 0,28 0,26 0,30 0,26 0,25 0,20 0,28 0,26 0,24 0,23 0,19 0,15 0,13 0,15 0,13 0,14 0,13 0,12
Kekuatan Bahan Ms (kg) 744 590 454 340 744 590 454 340 340 340
Kt kg/cm2
Jenis Bahan CBR % LASTON
LASBUTAG HRA Aspal Macadam LAPEN (mekanis) LAPEN (manual)
590 454 340
LASTON ATAS
22 18 22 18
0,13 0,12 0,11
100 80 60 70 50 30
0,10
20
LAPEN (mekanis) LAPEN (manual) Stab. Tanah dengan semen Stab. Tanah dengan kapur Batu pecah (kelas A) Batu pecah (kelas B) Batu pecah (kelas C) Sirtu/pitrun (kelas A) Sirtu/pitrun (kelas B) Sirtu/pitrun (kelas C) Tanah / lempung kepasiran
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
2.4.7
Analisa Komponen Perkerasan
Penghitungan ini didistribusikan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan perkerasan jangka tertentu (umur rencana) dimana penentuan tebal perkerasan dinyatakan oleh Indeks Tebal Perkerasan (ITP) dengan rumus:
ITP = a1D1 + a2 D2 + a3 D3 ............................................................................ (64) dimana : a1, a2, a3
: Koefisien relative bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )
D1, D2, D3
: Tebal masing – masing lapis permukaan
2.5.
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Untuk menentukan besarnya biaya yang diperlukan terlebih dahulu harus diketahui volume dari pekerjaan yang direncanakan. Pada umumnya pembuat jalan tidak lepas dari masalah galian maupun timbunan. Besarnya galian dan timbunan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar long profile. Sedangkan volume galian dapat dilihat melalui gambar Cross Section. Selain mencari volume galian dan timbunan juga diperlukan untuk mencari volume dari pekerjaan lainnya yaitu:
2.5.1 Volume Pekerjaan
a. Volume pekerjaan tanah -
Pembersihan semak dan pengupasan tanah
-
Persiapan badan jalan
-
Galian dan Timbunan tanah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
b. Volume pekerjaan drainase -
Galian saluran
-
Pasangan batu dengan mortar
-
Siaran
c. Volume pekerjaan dinding penahan -
Galian pondasi
-
Pasangan batu dengan mortar
-
Plesteran
-
Siaran
d. Volume pekerjaan perkerasan −
Lapis pondasi bawah (sub base course)
−
Lapis pondasi atas (base course)
−
Prime Coat
−
Lapis Laston
e. Volume pekerjaan pelengkap -
Pemasangan rambu-rambu
-
Pengecatan marka jalan
-
Pemasangan patok kilometer
-
Penanaman pohon ( stabilisasi tanaman ) dan penerangan
2.5.2 Analisa Harga Satuan
Analisa harga satuan diambil dari Harga Satuan Dasar Upah Dan Bahan Serta Biaya Operasi Peralatan Dinas Bina Marga Surakarta Tahun anggaran 2009.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
2.5.3 Kurva S
Dari hasil analisis perhitungan waktu pelaksanaan, analisis harga satuan pekerjaan dan perhitungan bobot pekerjaan, maka dapat dibuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Time Schedule pelaksanaan proyek dalam bentuk Bar Chard dan Kurva S. Kurva S sendiri dibuat dengan cara membagi masing-masing bobot pekerjaan dalam (Rp) dengan jumlah bobot pekerjaan keseluruhan dikali 100% sehingga hasilnya adalah dalam (%), kemudian bobot pekerjaan (%) tersebut dibagi dengan lamanya waktu pelaksanaan tiap jenis pekerjaan setelah itu hasil perhitungan dimasukkan dalam table time schedule. Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah (%) dan % komulatif tiap minggunya, yang selanjutnya diplotkan sehingga membentuk Kurva S.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PERENCANAAN JALAN
3.1. Penetapan Trace Jalan
3.1.1
Gambar Perbesaran Peta
Peta topografi skala 1:25.000 dilakukan perbesaran pada daerah yang akan dibuat trace jalan menjadi 1:10.000 dan diperbesar lagi menjadi 1:5.000, trace digambar dengan memperhatikan kontur tanah yang ada.
3.1.2
Penghitungan Trace Jalan
Dari trace jalan (skala 1:10.000) dilakukan penghitungan-penghitungan azimuth, sudut tikungan dan jarak antar PI (lihat gambar 3.1).
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
3.1.3
Penghitungan Azimuth :
Diketahui koordinat : A
=(0;0)
PI – 1 = ( 235 ; 270 ) PI – 2 = ( 835 ; 10 ) PI – 3 = ( 1280 ; 620 ) PI – 4 = ( 1730 ; 375 ) PI – 5 = ( 2005 ; 730 ) PI – 6 = ( 2245 ; 285 ) PI – 7 = ( 2450 ; 685 ) B
α
= ( 2860 ; -20 )
A −1
⎛ X − XA ⎞ ⎟⎟ = ArcTg ⎜⎜ 1 ⎝ Y1 − Y A ⎠ ⎛ 235 − 0 ⎞ = ArcTg ⎜ ⎟ ⎝ 270 − 0 ⎠ = 410 2 ' 7,24"
α
1 −2
⎛ X − X1 ⎞ ⎟⎟ + 180 0 = ArcTg ⎜⎜ 2 Y Y − ⎝ 2 1 ⎠ ⎛ 835 − 235 ⎞ 0 = ArcTg ⎜ ⎟ + 180 ⎝ 10 − 270 ⎠ = 113 0 25 ' 43,2"
α
2− 3
⎛ X − X2 ⎞ ⎟⎟ = ArcTg ⎜⎜ 3 ⎝ Y3 − Y2 ⎠ ⎛ 1280 − 835 ⎞ = ArcTg ⎜ ⎟ ⎝ 620 − 10 ⎠ = 36 0 6 ' 39,81"
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
α
3− 4
⎛ X − X3 ⎞ ⎟⎟ + 180 0 = ArcTg ⎜⎜ 4 ⎝ Y4 − Y3 ⎠ ⎛ 1730 − 1280 ⎞ 0 = ArcTg ⎜ ⎟ + 180 ⎝ 375 − 620 ⎠ = 118 0 33 ' 57"
α
4− 5
⎛ X − X4 ⎞ ⎟⎟ = ArcTg ⎜⎜ 5 ⎝ Y5 − Y4 ⎠ ⎛ 2005 − 1730 ⎞ = ArcTg ⎜ ⎟ ⎝ 730 − 375 ⎠ = 37 0 45 ' 47,08"
α
5− 6
⎛ X − X5 ⎞ ⎟⎟ + 180 0 = ArcTg ⎜⎜ 6 ⎝ Y6 − Y5 ⎠ ⎛ 2245 − 2005 ⎞ 0 = ArcTg ⎜ ⎟ + 180 ⎝ 285 − 730 ⎠ = 1510 39 ' 39,1"
α
6− 7
⎛ X − X6 ⎞ ⎟⎟ = ArcTg ⎜⎜ 7 ⎝ Y7 − Y6 ⎠ ⎛ 2450 − 2245 ⎞ = ArcTg ⎜ ⎟ ⎝ 685 − 285 ⎠ = 27 0 8 ' 6,5"
α
7− B
⎛ X − X7 ⎞ ⎟⎟ + 180 0 = ArcTg ⎜⎜ B − Y Y 7 ⎠ ⎝ B ⎛ 2860 − 2450 ⎞ ⎟⎟ + 180 0 = ArcTg ⎜⎜ ( ) − − 20 685 ⎝ ⎠ = 149 0 49 ' 99"
3.1.4
Penghitungan Sudut PI
∆ 1 = α 1− 2 − α A−1 = 1130 25 ' 43,2"−410 2 ' 7,24" = 72 0 23 ' 35,96 ''
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
∆ 2 = α 1− 2 − α 2−3 = 1130 25 ' 43,2"− 36 0 6 ' 39,81" = 77 0 19 ' 3,39" ∆ 3 = α 3− 4 − α 2 − 3 = 118 0 33' 57"− 36 0 6 ' 39,81" = 82 0 27 ' 17,19"
∆ 4 = α 3− 4 − α 4 − 5 = 118 0 33 ' 57"− 37 0 45 ' 47,08" = 80 0 48 ' 9,92" ∆ 5 = α 5− 6 − α 4 −5 = 1510 39 ' 39,1"− 37 0 45 ' 47,08" = 1130 53' 52" ∆ 6 = α 5−6 − α 6−7 = 1510 39 ' 39,1"− 27 0 8 ' 6,5" = 124 0 31' 32,6"
∆ 7 = α 7 − B − α 6 −7 = 149 0 49 ' 99"− 27 0 8 ' 6,5" = 122 0 42 ' 32,5"
3.1.5
Penghitungan Jarak Antar PI
a. Menggunakan rumus Phytagoras
d A−1 = ( X 1 − X A ) 2 + (Y1 − Y A ) 2 = (235 − 0) 2 + (270 − 0) 2 = 357,946 m d1− 2 = ( X 2 − X 1 ) 2 + (Y2 − Y1 ) 2 = (835 − 235) 2 + (10 − 270) 2 = 653,911 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
d 2−3 = ( X 3 − X 2 ) 2 + (Y3 − Y2 ) 2 = (1280 − 835) 2 + (620 − 10) 2 = 755,066 m d 3− 4 = ( X 4 − X 3 ) 2 + (Y4 − Y3 ) 2 = (1730 − 1280) 2 + (375 − 620) 2 = 512,372 m d 4−5 = ( X 5 − X 4 ) 2 + (Y5 − Y4 ) 2 = (2005 − 1730) 2 + (730 − 375) 2 = 449,055 m
d 5−6 = ( X 6 − X 5 ) 2 + (Y6 − Y5 ) 2 = (2245 − 2005) 2 + (285 − 730) 2 = 505,594 m d 6−7 = ( X 7 − X 6 ) 2 + (Y7 − Y6 ) 2 = (2450 − 2245) 2 + (685 − 285) 2 = 449,472 m d 7 − B = ( X B − X 7 ) 2 + (YB − Y7 ) 2 = (2860 − 2450) 2 + ((−20) − 685) 2 = 815,552 m
b. Menggunakan rumus Sinus
⎛ X − XA ⎞ ⎟⎟ d A−1 = ⎜⎜ 1 ⎝ Sin α A−1 ⎠ ⎞ ⎛ 490 − 0 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ Sin 81 52 11 , 63 ⎠ ⎝ = 494,975 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
⎛ X − X1 ⎞ ⎟⎟ d1− 2 = ⎜⎜ 2 ⎝ Sin α 1− 2 ⎠ ⎛ ⎞ 835 − 235 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 113 25 43,2 ⎠ = 653,911 m ⎛ X − X2 ⎞ ⎟⎟ d 2−3 = ⎜⎜ 3 ⎝ Sin α 2−3 ⎠ ⎛ 1280 − 835 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 36 6 39,81 ⎠ = 755,066 m ⎛ X − X3 ⎞ ⎟⎟ d 3− 4 = ⎜⎜ 4 ⎝ Sinα 3− 4 ⎠ ⎛ 1730 − 1280 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 118 33 57 ⎠ = 512,372 m
⎛ X − X4 ⎞ ⎟⎟ d 4−5 = ⎜⎜ 5 ⎝ Sinα 4−5 ⎠ ⎛ 2005 − 1730 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ Sin 37 45 47 , 08 ⎝ ⎠ = 449,055 m ⎛ X − X5 ⎞ ⎟⎟ d 5−6 = ⎜⎜ 6 ⎝ Sinα 5−6 ⎠ ⎛ 2245 − 2005 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 151 39 39,1 ⎠ = 505,594 m ⎛ X − X6 d 6−7 = ⎜⎜ 7 ⎝ Sinα 6−7
⎞ ⎟⎟ ⎠
⎛ 2450 − 2245 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 27 8 6,5 ⎠ = 449,472 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
⎛ X − X7 ⎞ ⎟⎟ d 7 − B = ⎜⎜ B ⎝ Sinα 7 − B ⎠ ⎛ 2860 − 2450 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Sin 149 49 99 ⎠ = 815,552 m c. Menggunakan rumus Cosinus ⎛ Y − YA ⎞ ⎟⎟ d A−1 = ⎜⎜ 1 ⎝ Cosα A−1 ⎠ ⎛ ⎞ 270 − 0 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos 41 2 7,24 ⎠ = 357,946 m ⎛ Y − Y1 d1− 2 = ⎜⎜ 2 ⎝ Cosα 1− 2
⎞ ⎟⎟ ⎠
⎞ ⎛ 10 − 270 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos 113 25 43,2 ⎠ = 653,911 m
⎛ Y − Y2 ⎞ ⎟⎟ d 2−3 = ⎜⎜ 3 ⎝ Cosα 2−3 ⎠ ⎞ ⎛ 620 − 10 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos 36 6 39,81 ⎠ = 755,066 m ⎛ Y − Y3 ⎞ ⎟⎟ d 3− 4 = ⎜⎜ 4 α Cos − 3 4 ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ 375 − 620 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos 118 33 57 ⎠ = 512,372 m ⎛ Y − Y4 ⎞ ⎟⎟ d 4−5 = ⎜⎜ 5 ⎝ Cosα 4−5 ⎠ ⎞ ⎛ 730 − 375 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos37 45 47,08 ⎠ = 449,055 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
⎛ Y − Y5 ⎞ ⎟⎟ d 5−6 = ⎜⎜ 6 ⎝ Cosα 5−6 ⎠ ⎛ ⎞ 285 − 730 ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos151 39 39,1 ⎠ = 505,594 m ⎛ Y − Y6 ⎞ ⎟⎟ d 6−7 = ⎜⎜ 7 ⎝ Cosα 6−7 ⎠ ⎛ 685 − 285 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos 27 8 6,5 ⎠ = 449,472 m ⎛ Y − Y7 d 7 − B = ⎜⎜ B ⎝ Cosα 7 − B
⎞ ⎟⎟ ⎠
⎛ (−20) − 685 ⎞ ⎟ = ⎜⎜ 0 ' " ⎟ ⎝ Cos149 49 99 ⎠ = 815,552 m
∑d = dA-1 + d1-2 + d2-3 + d3-4 + d4-5+ d5-6 + d6-7 +d7-B
= 357,946 + 653,911 + 755,066 + 512,372 + 449,055 + 505,594 + 449,472 + 815,552 = 4498,968 m 3.1.6
Penghitungan Kelandaian Melintang
Untuk mengklarifikasi jenis medan dalam perencanaan jalan raya perlu diketahui kelandaian melintang pada medan dengan ketentuan : a. Kelandaian dihitung tiap 50 m b. Potongan melintang 200 m dengan tiap samping jalan masing-masing sepanjang 100 m dari as jalan c. Harga kelandaian melintang dan ketinggian samping kiri dan samping kanan jalan sepanjang 100 m , diperoleh dengan : i=
∆h x 100 % L
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
⎡ jarak kontur terhadap titik ⎤ h = Elevasi kontur − ⎢ x beda tiggi ⎥ jarak antar kontur ⎣ ⎦
dimana: i
: Kelandaian melintang
L
: Panjang potongan (200m)
∆h
: Selisih ketinggian dua kontur terpotong
Contoh perhitungan : 1125 1137,5
1112,5
b a
1
2
3
5
4 a
6
7
b
Gambar 3.2. Trace Jalan Elevasi pada titik 3 Elevasi titik 3 ki
⎛ a3 ⎞ = 1125 − ⎜ ⎟ × 12,5 ⎝ b2 ⎠ ⎛ 0,3 ⎞ = 1125 − ⎜ ⎟ × 12,5 ⎝ 2,5 ⎠ = 1124,000m
Elevasi titik 3 ka
⎛ a3 ⎞ = 1112,5 − ⎜ ⎟ × 12,5 ⎝ b3 ⎠ ⎛ 0,2 ⎞ = 1112,5 − ⎜ ⎟ × 12,5 ⎝ 0,6 ⎠ = 1108,929m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang
Kiri
Center
Kanan
2
3
4
5
Beda Tinggi (Dh) 6
0
0+000
1106.944
1112.500
1112.500
5.556
200
2.778
Datar
1
0+050
1115.760
1117.500
1112.500
3.260
200
1.630
Datar
2
0+100
1120.433
1123.106
1112.500
7.933
200
3.967
Datar
3
0+150
1124.000
1125.000
1108.929
15.071
200
7.535
Bukit
4
0+200
1128.354
1126.316
1140.278
11.924
200
5.962
Bukit
5
0+250
1132.108
1129.167
1147.222
15.114
200
7.557
Bukit
6
0+300
1137.500
1137.500
1131.250
6.250
200
3.125
Bukit
7
0+350
1141.935
1142.500
1137.500
4.435
200
2.217
Datar
8
0+400
1156.818
1149.138
1125.000
31.818
200
15.909
Bukit
9
0+450
1161.000
1154.044
1152.083
8.917
200
4.458
Bukit
10
0+500
1166.667
1159.868
1143.750
22.917
200
11.459
Bukit
11
0+550
1172.697
1164.674
1122.500
50.197
200
25.098
Datar
12
0+600
1177.604
1169.565
1137.500
40.104
200
20.052
Bukit
13
0+650
1182.031
1174.405
1165.625
16.406
200
8.203
Bukit
14
0+700
1184.593
1179.902
1177.083
7.510
200
3.755
Bukit
15
0+750
1187.500
1184.375
1181.771
5.729
200
2.865
Datar
16
0+800
1192.262
1188.859
1186.310
5.952
200
2.976
Datar
17
0+850
1199.013
1193.250
1189.015
9.998
200
4.999
Bukit
18
0+900
1203.390
1197.500
1189.453
13.937
200
6.969
Bukit
19
0+950
1206.875
1197.426
1189.464
17.411
200
8.706
Bukit
20
1+000
1206.250
1197.360
1190.789
15.461
200
7.731
Bukit
21
1+050
1202.917
1201.488
1197.292
5.625
200
2.813
Datar
22
1+100
1207.839
1207.622
1200.000
7.839
200
3.919
Bukit
23
1+150
1207.813
1212.981
1209.375
1.562
200
0.781
Datar
24
1+200
1209.439
1218.137
1211.029
1.590
200
0.795
Datar
25
1+250
1213.603
1223.039
1215.417
1.814
200
0.907
Datar
26
1+300
1219.097
1226.758
1223.333
4.236
200
2.118
Datar
27
1+350
1223.684
1230.603
1229.819
6.135
200
3.068
Bukit
28
1+400
1227.083
1234.722
1235.671
8.588
200
4.294
Bukit
29
1+450
1231.250
1238.158
1242.969
11.719
200
5.860
Bukit
30
1+500
1237.500
1241.118
1250.000
12.500
200
6.250
Bukit
31
1+550
1240.188
1243.594
1250.000
9.812
200
4.906
Bukit
32
1+600
1242.799
1245.781
1250.000
7.201
200
3.601
Bukit
33
1+650
1245.833
1248.214
1255.743
9.910
200
4.955
Bukit
No
STA
1
Elevasi
commit to user
Lebar Pot Melintang (L) 7
Kelandaian Melintang (%) 8
Klasifikasi Medan 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Sambungan dari Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang
Kiri
Center
Kanan
2
3
4
5
Beda Tinggi (Dh) 6
34
1+700
1247.872
1250.000
1259.797
11.925
200
5.962
Bukit
35
1+750
1250.000
1255.000
1265.132
15.132
200
7.566
Bukit
36
1+800
1267.750
1260.197
1252.632
15.118
200
7.559
Bukit
37
1+850
1271.354
1265.132
1257.639
13.715
200
6.858
Bukit
38
1+900
1275.000
1270.946
1263.194
11.806
200
5.903
Bukit
39
1+950
1284.135
1275.757
1262.500
21.635
200
10.818
Bukit
40
2+000
1290.104
1280.093
1262.500
27.604
200
13.802
Bukit
41
2+050
1295.417
1281.019
1285.833
9.584
200
4.792
Bukit
42
2+100
1300.000
1288.690
1282.955
17.045
200
8.523
Bukit
43
2+150
1303.750
1291.510
1300.000
3.750
200
1.875
Datar
44
2+200
1309.524
1298.684
1305.556
3.968
200
1.984
Datar
45
2+250
1313.393
1300.000
1312.500
0.893
200
0.447
Datar
46
2+300
1298.000
1311.058
1315.179
17.179
200
8.590
Bukit
47
2+350
1307.639
1316.379
1332.292
24.653
200
12.327
Bukit
48
2+400
1315.789
1325.000
1340.217
24.428
200
12.214
Bukit
49
2+450
1320.833
1330.000
1343.182
22.349
200
11.175
Bukit
50
2+500
1323.897
1336.250
1346.970
23.073
200
11.537
Bukit
51
2+550
1321.591
1335.119
1350.000
28.409
200
14.205
Bukit
52
2+600
1322.656
1335.294
1350.000
27.344
200
13.672
Bukit
53
2+650
1321.371
1339.527
1350.000
28.629
200
14.315
Bukit
54
2+700
1321.131
1342.650
1355.769
34.638
200
17.319
Bukit
55
2+750
1363.333
1347.297
1336.742
26.591
200
13.296
Bukit
56
2+800
1368.056
1350.000
1342.647
25.409
200
12.705
Bukit
57
2+850
1371.875
1354.167
1350.000
21.875
200
10.938
Bukit
58
2+900
1375.000
1362.500
1355.147
-9.853
200
9.927
Bukit
59
2+950
1380.556
1367.391
1358.929
21.627
200
10.814
Bukit
60
3+000
1387.500
1373.750
1362.500
25.000
200
12.500
Bukit
61
3+050
1392.045
1377.885
1362.500
29.545
200
14.773
Bukit
62
3+100
1397.266
1381.250
1350.000
47.266
200
23.633
Bukit
63
3+150
1404.167
1383.654
1347.656
56.511
200
28.256
Gunung
64
3+200
1408.152
1387.500
1348.958
59.194
200
29.597
Gunung
65
3+250
1377.174
1392.279
1415.000
37.826
200
18.913
Bukit
66
3+300
1381.731
1400.000
1416.964
35.233
200
17.617
Bukit
67
3+350
1385.648
1401.705
1420.833
35.185
200
17.593
Bukit
No
STA
1
Elevasi
commit to user
Lebar Pot Melintang (L) 7
Kelandaian Melintang (%) 8
Klasifikasi Medan 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Sambungan dari Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang
Kiri
Center
Kanan
2
3
4
5
Beda Tinggi (Dh) 6
68
3+400
1387.500
1405.682
1423.333
35.833
69
3+450
1389.583
1411.110
1427.604
70
3+500
1393.500
1416.667
1433.333
71
3+550
1397.727
1419.444
72
3+600
1400.000
73
3+650
74
Elevasi
Lebar Pot Melintang (L) 7
Kelandaian Melintang (%)
Klasifikasi Medan
8
9
200
17.917
Bukit
38.021
200
19.011
Bukit
39.833
200
19.917
Bukit
1436.719
38.992
200
19.496
Bukit
1423.077
1442.763
42.763
200
21.382
Bukit
1403.676
1425.000
1450.000
46.324
200
23.162
Bukit
3+700
1450.359
1434.091
1416.964
33.395
200
16.698
Bukit
75
3+750
1451.349
1438.889
1423.913
27.436
200
13.718
Bukit
76
3+800
1452.037
1445.833
1428.365
23.672
200
11.836
Bukit
77
3+850
1453.049
1450.000
1431.771
21.278
200
10.639
Bukit
78
3+900
1454.006
1450.806
1433.333
20.673
200
10.337
Bukit
79
3+950
1454.167
1450.752
1438.889
15.278
200
7.639
Bukit
80
4+000
1454.433
1450.926
1438.851
15.582
200
7.791
Bukit
81
4+050
1455.896
1450.446
1438.438
17.458
200
8.729
Bukit
82
4+100
1452.232
1453.819
1438.542
13.690
200
6.845
Bukit
83
4+150
1462.500
1458.681
1438.782
23.718
200
11.859
Bukit
84
4+200
1475.000
1463.333
1440.132
34.868
200
17.434
Bukit
85
4+250
1482.212
1467.083
1441.964
40.248
200
20.124
Bukit
86
4+300
1487.500
1471.875
1453.365
34.135
200
17.068
Bukit
87
4+350
1489.167
1475.000
1461.859
27.308
200
13.654
Bukit
88
4+400
1490.972
1482.639
1457.639
33.333
200
16.667
Bukit
89
4+450
1496.094
1487.500
1450.000
46.094
200
23.047
Bukit
No
STA
1
Dari perhitungan kelandaian melintang, didapat: Medan datar : 15 titik Medan bukit : 73 titik Medan gunung : 2 titik Dari 90 titik didominasi oleh medan bukit, maka menurut tabel II.6 TPGJAK, Hal 11 dipilih klasifikasi fungsi jalan arteri dengan kecepatan antara 40 – 60 km/jam. Diambil kecepatan 40 km /jam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal
Data dan klasifikasi desain : Vr
= 40 km/jam
emax
= 10 %
en
=2%
Lebar perkerasan = 2 x 3,5 m
f max = 0,192 − (0,00065 xV )
= 0,192 − (0,00065 x 40 )
= 0,166
181913,53 × (emax + f max ) Vr 2 181913,53 × (0,1 + 0,166 ) = 40 2 = 30,243 0
Dmax =
1432,4 Rd 1432,4 = 50 = 28,648 0
Dd =
ed =
− emax × Dd 2 Dmax
2
+
2 × emax × Dd Dmax
2
− 0,10 × 28,648 2 2 × 0,10 × 28,648 + 30,243 30,243 2 = 0,0997 =
= 9,97 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
Rmin
Vr 2 = 127 (emax + f max ) 40 2 127 (0,10 + 0,166 ) = 47,363m =
3.2.2 Tikungan PI 1
Diketahui :
− Vr = 40 Km/Jam − ∆PI1 = 720 23’ 35,96” − emax = 10 % − en
=2%
− Direncanakan Rd = 70 m > Rmin = 47,363 m.
3.2.1.1. Menentukan superelevasi desain: 1432,4 Rd 1432,4 = 70 = 20,463 0
Dd =
ed =
− emax × Dd 2 Dmax
2
+
2 × emax × Dd Dmax
− 0,10 × 20,463 2 2 × 0,10 × 20,463 + 30,243 30,243 2 = 0,0895 = 8,95% =
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
3.2.1.2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls) a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung:
Vr ×T 3,6 40 = ×3 3,6 = 33,33 m
Ls =
b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt: Vr × ed Vr 3 − 2,727 Rd × c c 3 40 × 0,0895 40 = 0,022 × − 2,727 0,4 70 × 0,4 = 25,879 m
Ls = 0,022 ×
c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:
Ls =
(em − en ) 3,6 × re
× Vr
Dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk Vr = 40 km/jam, Ls =
re max = 0,035 m/m/det.
(0,1 − 0,02) × 40
3,6 × 0,035 = 25,397 m
d. Berdasarkan Bina Marga : w × (en + ed ) × m 2 (2 × 3,5) × (0,02 + 0,0895) × 120 = 2 = 45,99 m
Ls =
Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls yaitu 70 m.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
3.2.1.3. Penghitungan besaran-besaran tikungan Ls × 360 4 × π × Rd 70 × 360 = 4 × 3,14 × 70
θs =
= 28 0 39 ' 44,71" ∆c = ∆PI 1 − (2 × θs )
(
)
= 72 0 23 ' 35,96"− 2 × 28 0 39 ' 44,71" = 15 0 4 ' 6,54 "
∆c × π × Rd 180 15 0 4 ' 6,54 " = × 3,14 × 70 180 = 18,400 m
Lc =
Syarat tikungan S-C-S Lc = 18,400 m < 20.
Syarat tikungan S-C-S tidak terpenuhi maka digunakan tikungan S-S.
1 2 1 = × 72 0 23' 35,96 "' 2 = 36 011' 47,98 ''
θs = × ∆PI 1
Ls =
θs × π × Rd
90 36 11' 47,98 '' × 3,14 × 70 = 90 = 88,400 m 0
Ls 3 40 × R 2 88,400 3 = 88,400 − 40 × 70 2 = 84,875 m
Xs = Ls −
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
Ls 2 6 × Rd 88,400 2 = 6 × 70 = 18,606 m
Υs =
P = Υs − Rd (1 − cos θs )
(
= 18,606 − 70 1 − cos 36 011' 47,98"
)
= 5,096 m K = Xs − Rd × sin θs = 84,875 − 70 × sin 36 011' 47,98" = 43,536 m
Ts = (Rd + P ) × tan 1 / 2 ∆PI 1 + K
= (70 + 5,096 ) × tan 1 / 2 72 0 23' 35,96 " + 43,536
= 98,491 m
⎛ Rd + p ⎞ ⎟⎟ − Rd Es = ⎜⎜ 1 ⎝ cos / 2 ∆PI 1 ⎠ ⎛ ⎞ 70 + 5,096 ⎟⎟ − 70 = ⎜⎜ 1 0 cos / 72 23 ' 35 , 96 " ⎝ ⎠ 2 = 23,056m L total = 2 Ls = 2 x 88,400 = 176,800 m Kontrol perhitungan tikungan S – S Ts > Ls 98,491 > 88,400
OK
(Tikungan S - S bisa digunakan) 3.2.1.4. Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan Rumus:
(
)
B = n b ' + c + (n − 1)Td + Z
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Dimana : B
= Lebar perkerasan pada tikungan
n
= Jumlah jalur Lintasan (2)
b’
= Lebar lintasan kendaraan truck pada tikungan
c
= Kebebasan samping (0,8m)
Td
= Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z
= Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
Ketentuan Lain : Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka kendaraan rencananya menggunakan kendaraan berat ( Truck sedang ) b
= 2,6m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)
p
= 7,6m (jarak as roda depan dan belakang)
A
= 2,1m (tonjolan depan sampai bumper)
Vr
= 40 km/jam
a. Pelebaran tikungan pada PI 1 * Secara Analisis Vr
= 40 km/jam
R
= 70 m
b" = R − R 2 − P 2 = 70 − 70 2 − 7,6 2 = 0,414 m
b' = b + b" = 2,6 + 0,414 = 3,014 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Td = R 2 + A(2 P + A) − R = 70 2 + 2,1(2 × 7,6 + 2,1) − 70 = 0,259 m
Z = 0,105 ×
V
= 0,105 ×
R 40 70
= 0,502 m B = n(b'+ c ) + (n − 1)Td + Z
= 2(3,014 + 0,8) + (2 − 1)0,259 + 0,502
= 8,389 m
Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m Ternyata
B>7
8,389 > 7 8,389 – 7 = 1,389 m Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar = 1,389 m 3.2.1.5.
Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 1
Data-data : Vr = 40 km/jam R = 70 m Lebar perkerasan, ω = 2 x 3,5m = 7m Lc = Ltot = 176,800 m Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 40 m Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 200 m a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo) : Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
= 0,5 (40 – 7) = 16,5 m b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh) : Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ⁄(ƒp)] = 0,694 . 40 + 0,004 . [40² ⁄ (0,35 )] = 46,046 m ~ 47 m c. Kebebasan samping yang diperlukan (E). Jh = 47 m Ltot = 176,800 m Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus : Jh × 90 ⎞ ⎛ E = R⎜1 − cos ⎟ π ×R ⎠ ⎝ 47 × 90 ⎞ ⎛ = 70⎜1 − cos ⎟ 3,14 × 70 ⎠ ⎝ = 3,912 m Nilai E < Eo (3,912 < 16,5) Kesimpulan : Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.
3.2.1.6. Hasil penghitungan a. Tikungan PI1 menggunakan tipe Spiral - Spiral dengan hasil penghitungan sebagai berikut: ∆PI1
= 720 23’ 35,96”
Rd
= 70 m
Ts
= 98,491 m
Es
= 23,056 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
Ls
= 88,400 m
Xs
= 84,875 m
Ys
= 18,606 m
emax
= 10 %
ed
= 8,95 %
en
=2%
b. Hasil perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan yaitu sebesar 1,389 m. c. Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 1. Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
3.2.2 Tikungan PI 2 Diketahui : − Vr = 40 Km/Jam − ∆PI1 = 770 19’ 3,39” − emax = 10 % − en
=2%
− Direncanakan Rd = 80 m > Rmin = 47,363 m. 3.2.2.1. Menentukan superelevasi desain: 1432,4 Rd 1432,4 = 860 = 17,905 0
Dd =
ed =
− emax × Dd 2 Dmax
2
+
2 × emax × Dd Dmax
− 0,10 × 17,905 2 2 × 0,10 × 17,905 + 30,243 30,243 2 = 0,0834 = 8,34%
=
3.2.2.2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls) a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung: Vr ×T 3,6 40 = ×3 3,6 = 33,33 m
Ls =
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:
Vr × ed Vr 3 − 2,727 Rd × c c 3 40 40 × 0,0956 = 0,022 × − 2,727 80 × 0,4 0,4 = 21,257 m
Ls = 0,022 ×
c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:
Ls =
(em − en ) 3,6 × re
× Vr
Dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk Vr = 40 km/jam,
Ls =
re max = 0,035 m/m/det.
(0,1 − 0,02) × 40
3,6 × 0,035 = 25,397 m
d. Berdasarkan Bina Marga :
w × (en + ed ) × m 2 (2 × 3,5) × (0,02 + 0,0834) × 120 = 2 = 43,428 m
Ls =
Dipakai nilai Ls yg terbesar yaitu 43,428 m. 3.2.2.3. Penghitungan besaran-besaran tikungan 2 ⎛ ( Ls ) ⎞ ⎟ ⎜ Xs = Ls⎜1 − 2 ⎟ 40 Rd × ⎠ ⎝ ⎛ (43,428)2 = 43,428⎜⎜1 − 40 × 80 2 ⎝ = 43,421m
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
Ls 2 6 × Rd 43,428 2 = 6 × 80 = 3,929m
Ys =
90
Ls π Rd 90 43,428 = × 80 π 0 ' = 15 33 5,43"
θs =
×
∆PI 1 − 2 × θs × π × Rd 180 77 019'3,39"−2 × 15 0 33'5,43" = × 3,14 × 80 180 = 64,495m
Lc =
Ls 2 − Rd × (1 − cos θs ) 6 × Rd 43,428 2 = − 80 × 1 − cos15 0 33'5,43" 6 × 80 = 1,000m
P=
(
)
Ls 3 − Rd × sin θs 40 × Rd 2 (43,428) 3 = 43,428 − − 80 × sin 15 0 33'5,43" 2 40 × (80) = 21,660m
K = Ls −
Tt = (Rd + P ) × tan 1 / 2 ∆PI 1 + K
= (80 + 1,000 ) × tan 1 / 2 77 019'3,39"+21,660 = 86,458m
⎛ Rd + P ⎞ ⎟⎟ − Rd Es = ⎜⎜ 1 ⎝ cos / 2 ∆PI 1 ⎠ ⎞ ⎛ 80 + 1,000 ⎟⎟ − 80 = ⎜⎜ 1 0 ⎝ cos / 2 77 19'3,39" ⎠ = 23,729m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Ltotal = LC + (2 x LS) = 64,495 + (2 x 43,428) = 151,351 m 2 Tt > Ltotal 2 x 86,458 m > 151,351 m 172,916 m > 151,351 m
OK
(Tikungan S-C-S bisa digunakan) 3.2.2.4. Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan Rumus:
(
)
B = n b ' + c + (n − 1)Td + Z Dimana : B
= Lebar perkerasan pada tikungan
n
= Jumlah jalur Lintasan (2)
b’
= Lebar lintasan kendaraan truck pada tikungan
c
= Kebebasan samping (0,8m)
Td
= Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z
= Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
Ketentuan Lain : Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka kendaraan rencananya menggunakan kendaraan berat ( Truck sedang ) b
= 2,6m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)
p
= 7,6m (jarak as roda depan dan belakang)
A
= 2,1m (tonjolan depan sampai bumper)
Vr
= 40 km/jam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
b. Pelebaran tikungan pada PI 2 * Secara Analisis Vr
= 40 km/jam
R
= 80 m
b" = R − R 2 − P 2 = 80 − 80 2 − 7,6 2 = 0,362 m
b' = b + b" = 2,6 + 0,362 = 2,962 m Td = R 2 + A(2 P + A) − R = 80 2 + 2,1(2 × 7,6 + 2,1) − 80 = 0,122 m Z = 0,105 ×
V
= 0,105 ×
R 40 80
= 0,470 m B = n(b'+ c ) + (n − 1)Td + Z = 2(2,962 + 0,8) + (2 − 1)0,122 + 0,470 = 8,116 m
Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m Ternyata
B>7
8,116 > 7 8,116 – 7 = 0,116 m Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar = 0,116 m 3.2.2.5.
Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Data-data : Vr = 40 km/jam R = 80m Lebar perkerasan, ω = 2 x 3,5m = 7m Lc = Ltot = 151,351 m Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 40 m Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 200 m a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo) : Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan) = 0,5 (40 – 7) = 16,5 m b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh) : Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ⁄(ƒp)] = 0,694 . 40 + 0,004 . [40² ⁄ (0,35 )] = 46,046 m ~ 47 m c. Kebebasan samping yang diperlukan (E). Jh = 47 m Ltot = 151,351 m Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus :
Jh × 90 ⎞ ⎛ E = R⎜1 − cos ⎟ π ×R ⎠ ⎝ 47 × 90 ⎞ ⎛ = 80⎜1 − cos ⎟ 3,14 × 80 ⎠ ⎝ = 3,430 m Nilai E < Eo (3,430 < 16,5)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Kesimpulan : Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.
3.2.2.6. Hasil penghitungan a.
Tikungan PI2 menggunakan tipe Spiral - Circle - Spiral dengan hasil penghitungan sebagai berikut: ∆PI2
= 770 19’ 3,39”
Rd
= 80 m
Tt
= 86,458 m
Es
= 23,729 m
Ls
= 43,428 m
Xs
= 43,421 m
Ys
= 3,929 m
emax
= 10 %
ed
= 8,34 %
en
=2%
b.
Hasil perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan yaitu sebesar 0,116 m.
c.
Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 2. Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.
3.2.2 Hasil perhitungan pada tikungan PI 3 s/d PI 7
Hasil perhitungan untuk PI 3 s/d PI 7 dapat di lihat dalam Tabel 3.2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
3.3 Penghitungan Stationing Data – data tikungan : dA – 1 : 357,946 m d1 – 2 : 653,911 m d2 – 3 : 755,066 m d3 – 4 : 512,372 m d4 – 5 : 449,055 m d5 – 6 : 505,594 m d6 – 7 : 449,472 m d7 – B : 815,552 m 1.
2.
3.
4.
Tikungan PI1 (S-S) Ts1
= 98,491 m
Ls1
= 88,400 m
Tikungan PI2 (S-C-S) Tt2
= 86,458 m
Ls2
= 43,428 m
Lc2
= 64,495 m
Tikungan PI3 (S-C-S) Tt3
= 98,103 m
Ls3
= 40,992 m
Lc3
= 88,843 m
Tikungan PI4 (S-C-S) Tt4
= 95,817 m
Ls4
= 40,992 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Lc4 5.
6.
7.
= 85,889 m
Tikungan PI5 (S-C-S) Tt5
= 132,477 m
Ls5
= 45,99 m
Lc5
= 93,115 m
Tikungan PI6 (S-C-S) Tt6
= 175,700 m
Ls6
= 43,428 m
Lc6
= 130,377 m
Tikungan PI7 (S-C-S) Tt7
= 120,543 m
Ls7
= 50,274 m
Lc7
= 56,781 m
STA A
= 0 + 000
STA PI 1
= Sta A + dA – 1 = (0 + 000) + 357,946 = 0 + 357,946 m
STA TS1
= Sta PI 1 – Ts1 =(0 + 357,946) – 98,491 = 0 + 259,455 m
STA ST1
= Sta TS1 + (2 x Ls1) = (0 + 259,455) + (2×88,400) = 0 + 436,255 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
STA PI2
= Sta ST1 + d1-2 – Ts1 = (0 + 436,255) + 653,911 – 98,491 = 0 + 991,675 m
STA TS2
= Sta PI 2 – Tt2 =(0 + 991,675) – 86,458 = 0 + 905,217 m
STA SC2
= Sta TS2 + Ls2 = (0 + 905,217) + 43,428 = 0 + 948,645 m
STA CS2
= Sta SC2 + Lc2 = (0 + 948,645) + 64,495 = 1 + 013,140 m
STA ST2
= Sta CS2 + Ls2 = (1 + 013,140) + 43,428 = 1 + 056,568 m
STA PI3
= Sta ST2 + d2-3 – Tt2 = (1 + 056,568) + 755,066 – 86,458 = 1 + 725,176 m
STA TS3
= Sta PI 3 – Tt3 =(1 + 725,176) – 98,103 = 1 + 627,073 m
STA SC3
= Sta TS3 + Ls3 = (1 + 627,073) + 40,992 = 1 + 668,065 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
STA CS3
= Sta SC3 + Lc3 = (1 + 668,065) + 88,483 = 1 + 756,548 m
STA ST3
= Sta CS3 + Ls3 = (1 + 756,548) + 40,992 = 1 + 797,540 m
STA PI4
= Sta ST3 + d3-4 – Tt3 = (1 + 797,540) + 512,372 – 98,103 = 2 + 211,809 m
STA TS4
= Sta PI 4 – Tt4 =(2 + 211,809) – 95,817 = 2 + 115,992 m
STA SC4
= Sta TS4 + Ls4 = (2 + 115,992) + 40,992 = 2 + 156,984 m
STA CS4
= Sta SC4 + Lc4 = (2 + 156,984) + 85,889 = 2 + 242,873 m
STA ST4
= Sta CS4 + Ls4 = (2 + 242,873) + 40,992 = 2 + 283,865 m
STA PI5
= Sta ST4 + d4-5 – Tt4 = (2 + 283,865) + 449,055 – 95,817 = 2 + 637,103 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
STA TS5
= Sta PI 5 – Tt5 =(2 + 637,103) – 132,477 = 2 + 504,626 m
STA SC5
= Sta TS5 + Ls5 = (2 + 504,626) + 45,99 = 2 + 550,616 m
STA CS5
= Sta SC5 + Lc5 = (2 + 550,616) + 93,115 = 2 + 643,731 m
STA ST5
= Sta CS5 + Ls5 = (2 + 643,731) + 45,99 = 2 + 689,721 m
STA PI6
= Sta ST5 + d5-6 – Tt5 = (2 + 689,721) + 505,594 – 132,477 = 3 + 062,838 m
STA TS6
= Sta PI 6 – Tt6 =(3 + 062,838) – 175,700 = 2 + 887,138 m
STA SC6
= Sta TS6 + Ls6 = (2 + 887,138) + 43,428 = 2 + 930,566 m
STA CS6
= Sta SC6 + Lc6 = (2 + 930,566) + 130,377 = 3 + 060,943 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
STA ST6
= Sta CS6 + Ls6 = (3 + 060,943) + 43,428 = 3 + 104,371 m
STA PI7
= Sta ST6 + d6-7 – Tt6 = (3 + 104,371) + 449,472 – 175,700 = 3 + 378,143 m
STA TS7
= Sta PI 7 – Tt7 =(3 + 378,143) – 120,543 = 3 + 257,600 m
STA SC7
= Sta TS7 + Ls7 = (3 + 257,600) + 50,274 = 3 + 307,874 m
STA CS7
= Sta SC7 + Lc7 = (3 + 307,874) + 56,781 = 3 + 364,655 m
STA ST7
= Sta CS7 + Ls7 = (3 + 364,655) + 50,274 = 3 + 414,929 m
STA B
= Sta ST7 + d7-B – Tt7 = (3 + 414,929) + 815,552 – 120,543 = 4 + 109,938 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
3.3 Kontrol Overlaping Diketahui: Diketahui : Vren
= 40 km / jam 40000 3600 = 11,11m / det =
Syarat overlapping d
≥ 3 dt ≥ 3 × 11,11 m/dt .dt
d
≥ 33,33 m
Aman
Koordinat : A
= (0 ; 0)
PI1
= (235 ; 270)
PI2
= (835 ; 10)
PI3
= (1280 ; 620)
PI4
= (1730 ; 375)
PI5
= (2005 ; 730)
PI6
= (2245 ; 285)
PI7
= (2450 ; 685)
B
= (2860 ; -20)
Jembatan 1
= (1140 ; 450)
Jembatan 2
= (2675 ; 285)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
Jarak PI2 – Jembatan 1
=
(1140 − 835)2 + (450 − 10)2 = 535,374m
Jarak Jembatan 1 – PI 3
=
(1280 − 1140)2 + (620 − 450)2
Jarak PI7 – Jembatan 2
=
(2675 − 2450)2 + (285 − 685)2 = 458,939m
Jarak Jembatan 2 – B
=
(2860 − 2675)2 + (− 20 − 285)2
STA Jembatan 1
= STA ST2 + (Jarak PI2 - Jembatan 1 ) – Tt2
= 220,227m
= 356,721m
= (1 + 056,568) + 535,374 – 86,458 = 1+ 505,484 m STA Jembatan 2
= STA ST7 + (Jarak PI7 – Jembatan 2) – Tt7 = (3 + 414,929) + 458,939 – 120,543 = 3 + 753,325 m
Sehingga agar tidak over laping dn > 33,33 m 1. A – PI1 d1
= da-1 – Tt1 = 357,946 – 75,082 = 282,864 m > 33,33 m Î Aman
2. PI1 – PI2 d2
= STA TS2 - STA ST1 = (0 + 905,217) – (0 + 347,855) = 557,362 m > 33,33 m Î Aman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
3. PI2 – Jembatan 1 d3
= STA Jembatan 1 - (½ asumsi) – STA ST2 = (1+ 505,484) - (½ x 30) – (1 + 056,568) = 433,916 m > 33,33 m Î Aman
4. Jembatan 1 – PI3 d4
= STA TS3 – STA Jembatan 1 - (½ asumsi) = (1 + 627,073) – (1+ 505,484) − (½ x 30) = 106,589 m > 33,33 m Î Aman
5. PI3 – PI4 d5
= STA TS4 - STA ST3 = (2 + 115,992) – (1 + 797,540) = 318,452 m > 33,33 m Î Aman
6. PI4 – PI5 d6
= STA TS5 - STA ST4 = (2 + 504,626) – (2 + 283,865) = 220,761 m > 33,33 m Î Aman
7. PI5 – PI6 d7
= STA TS6 - STA ST5 = (2 + 887,138) - (2 + 689,721) = 197,417 m > 33,33 m Î Aman
8. PI6 – PI7 d8
= STA TS7 - STA ST6 = (3 + 257,600) - (3 + 104,371) = 153,229 m > 33,33 m Î Aman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
9. PI7 – Jembatan 2 d9
= STA Jembatan 2 - (½ asumsi) – STA ST7 = (3 + 753,325) - (½ x 30) – (3 + 414,929) = 323,396 m > 33,33 m Î Aman
10. Jembatan 2 – B d 10
= STA B − STA Jembatan 2 - (½ asumsi) = (4 + 109,938) – (3 + 753,325) - (½ x 30) = 341,613 m > 33,33 m Î Aman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
3.5
Perhitungan Alinemen Vertikal
Tabel 3.3 Elevasi Muka Tanah Asli Stationing 0+000 0+050 0+100 0+150 0+200 0+250 0+300 0+350 0+400 0+450 0+500 0+550 0+600 0+650 0+700 0+750 0+800 0+850 0+900 0+950 1+000 1+050 1+100 1+150 1+200 1+250 1+300 1+350 1+400 1+450 1+500 1+550 1+600
Elevasi 1112.500 1117.500 1123.106 1125.000 1126.316 1129.167 1137.500 1142.500 1149.138 1154.044 1159.868 1164.674 1169.565 1174.405 1179.902 1184.375 1188.859 1193.250 1197.500 1197.426 1197.360 1201.488 1207.622 1212.981 1218.137 1223.039 1226.758 1230.603 1234.722 1238.158 1241.118 1243.594 1245.781
Stationing 1+650 1+700 1+750 1+800 1+850 1+900 1+950 2+000 2+050 2+100 2+150 2+200 2+250 2+300 2+350 2+400 2+450 2+500 2+550 2+600 2+650 2+700 2+750 2+800 2+850 2+900 2+950 3+000 3+050 3+100 3+150 3+200 3+250
commit to user
Elevasi 1248.214 1250.000 1255.000 1260.197 1265.132 1270.946 1275.757 1280.093 1281.019 1288.690 1291.510 1298.684 1300.000 1311.058 1316.379 1325.000 1330.000 1336.250 1335.119 1335.294 1339.527 1342.650 1347.297 1350.000 1354.167 1362.500 1367.391 1373.750 1377.885 1381.250 1383.654 1387.500 1392.279
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
Sambungan dari Tabel 3.3 Elevasi Muka Tanah Asli Stationing 3+300 3+350 3+400 3+450 3+500 3+550 3+600 3+650 3+700 3+750 3+800 3+850
Elevasi 1400.000 1401.705 1405.682 1411.110 1416.667 1419.444 1423.077 1425.000 1434.091 1438.889 1445.833 1450.000
Stationing 3+900 3+950 4+000 4+050 4+100 4+150 4+200 4+250 4+300 4+350 4+400 4+450
3.5.1. Elevasi Jembatan Rencana :
• Jembatan 1 Elevasi dasar sungai
= +1225
Elevasi muka air sungai
= +1228
Elevasi muka air sungai saat banjir
= +1230
Ruang bebas
=3m
Tebal plat jembatan
= 1,5 m
Elevasi rencana jembatan minimum = +1233,5 • Jembatan 2 Elevasi dasar sungai
= +1421,5
Elevasi muka air sungai
= +1424
Elevasi muka air sungai saat banjir
= +1426
Ruang bebas
=3m
Tebal plat jembatan
= 1,5 m
Elevasi rencana jembatan minimum = +1432,5
commit to user
Elevasi 1450.806 1450.752 1450.926 1450.446 1453.819 1458.681 1463.333 1467.083 1471.875 1475.000 1482.639 1487.500
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
3.5.2. Perhitungan kelandaian memanjang
Tabel 3.4 Data Titik PVI
No
Titik
STA
Elevasi
1
A
0+000
1112,5
2
PVI 1
0+300
1138
3
PVI 2
0+900
1197
4
PVI 3
1+100
1208
5
PVI 4
1+375
1235
6
PVI 5
1+500
1235
7
PVI 6
2+000
1280
8
PVI 7
2+375
1317
9
PVI 8
3+000
1370
10
PVI 9
3+500
1416
11
PVI 10
3+625
1435
12
PVI 11
3+750
1435
13
PVI 12
3+950
1450
14
PVI 13
4+150
1457,6
15
B
4+450
1487
Kelandaian
Beda Tinggi
Jarak Datar
(m)
(m)
25,5
300
8,50
59
600
9,83
11
200
5,50
27 0
275
9,82
125
0,00
45
500
9,00
37
375
9,87
53
620
8,55
46
500
9,10
11,5 0
125
9,20
125
0,00
15
200
7,50
7,6
200
3,80
29,4
300
9,80
Memanjang (%)
Kelandaian Memanjang Dapat Dihitung Dengan Menggunakan Rumus :
gn =
∆elevasi × 100% jarak
Contoh Penghitungan : Elevasi PVI 1 − Elevasi A × 100% Jarak PVI 1 - A 1138 - 1112,5 = × 100% 300 = 8,5 %
g1 =
Perhitungan kelandaian memanjang selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.4 di atas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
3.5.3. Penghitungan lengkung vertikal
3.4.2.1 PVI1
e d
g2=9,83%
c b
a
PVI1
g1=8,50 %
x
x Lv
Gambar 3.11 Lengkung Vertikal PV1 Perhitungan Lv: ∆ = g 2 − g1 = 9,83% − 8,50% = 1,33% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 1,33 = 53,2m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 1,33 = = 5,911m 360
Lv =
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
Diambil Lv terbesar, yaitu = 53,2 m ~ dibulatkan 54 m
∆ × Lv 800 2,91 × 54 = 800 = 0,196m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
1,33 × (1 / 4 54 ) = 200 × 54 = 0,022m
2
Stationing lengkung vertikal PVI1 Sta A = Sta PVI1 – 1/2 Lv = (0 + 300) - 1/2 54 = 0 + 273 m Sta B = Sta PVI1 – 1/4 Lv = (0 + 300) - 1/4 54 = 0 + 286,5 m Sta C = Sta PVI1 = 0 + 300 m Sta D = Sta PVI1 + 1/4 Lv = (0 + 300) + 1/4 54 = 0 + 313,5 m Sta E = Sta PVI1 + 1/2 Lv = (0 + 300) + 1/2 54 = 0 + 327 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI1 - ( ½Lv x g1 ) = 1038 - (½ 54 x 8,50%) = 1035,705 m
Elevasi b
= Elevasi PVI1 - ¼ Lv x g1 + y = 1038 - ¼ 54 x 8,5% + 0,022 = 1036,831 m
Elevasi c
= Elevasi PVI1 + Ev = 1038 + 0,196 = 1038,196 m
Elevasi d
= Elevasi PVI1 + ¼ Lv x g2 + y = 1038 + ¼ 54 x 9,83% + 0,022 = 1039,349 m
Elevasi e
= Elevasi PVI1 + ½Lv x g2 = 1038 + ½ 54 x 9,83% = 1040,654
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
3.4.2.2 PVI 2
g3=5,50 % PVI2
I
e d g2=9,83 %
c b a x
x
.
Lv Gambar 3.12 Lengkng Vertikal PVI2 Perhitungan Lv:
∆ = g3 − g 2 = 5,50% − 9,83% = 4,33% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 4,33 = 173,2m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 4,33 = = 19,24m 360
Lv =
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 173,2 m ~ dibulatkan 174 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
∆ × Lv 800 4,33 × 174 = 800 = 0,942m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
4,33 × (1 / 4 174) 200 × 174 = 0,235m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI2 Sta A = Sta PVI2 – 1/2 Lv = (0+900) - 1/2 174 = 0+813 m Sta B = Sta PVI2 – 1/4 Lv = (0+900) - 1/4 174 = 0+856,5 m Sta C = Sta PVI2 = 0+900m Sta D = Sta PVI2 + 1/4 Lv = (0+900) + 1/4 174 = 0+943,5 m Sta E = Sta PVI2 + 1/2 Lv = (0+900) + 1/2 174 = 0+987 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI2- ½Lv x g2 = 1197 - ½ 174 x 9,83% = 1188,448 m
Elevasi b
= Elevasi PVI2 - ¼ Lv x g2 - y = 1197 - ¼ 174 x 9,83% - 0,235 = 1192,959 m
Elevasi c
= Elevasi PVI2 - Ev = 1197 – 0,942 = 1196,058 m
Elevasi d
= Elevasi PVI2 + ¼ Lv x g3 - y = 1197 + ¼ 174 x 5,50% - 0,235 = 1199,158 m
Elevasi e
= Elevasi PVI2 + ½Lv x g3 = 1197 + ½ 174 x 5,50% = 1201,785 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
3.4.2.3 PVI3
e d
g4=9,82%
c b
a
PVI3
g3=5,50 %
x
x Lv
Gambar 3.13 Lengkung Vertikal PV3 Perhitungan Lv: ∆ = g 4 − g3 = 9,82% − 5,50% = 4,32% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 4,32 = 172,8m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 4,32 = = 19,2m 360
Lv =
Diambil Lv terbesar, yaitu = 172,8 m ~ dibulatkan 173 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
∆ × Lv 800 4,32 × 173 = 800 = 0,934m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
4,32 × (1 / 4 173) 200 × 173 = 0,234m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI3 Sta A = Sta PVI3 – 1/2 Lv = (1 + 100) - 1/2 173 = 1 + 013,5 m Sta B = Sta PVI3 – 1/4 Lv = (1 + 100) - 1/4 173 = 1 + 056,75 m Sta C = Sta PVI3 = 1 + 100 m Sta D = Sta PVI3 + 1/4 Lv = (1 + 100) + 1/4 173 = 1 + 143,25 m Sta E = Sta PVI3 + 1/2 Lv = (1 + 100) + 1/2 173 = 1 + 186,50 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI3 - ( ½Lv x g3 ) = 1208 - (½ 173 x 5,50%) = 1203,243 m
Elevasi b
= Elevasi PVI3 - ¼ Lv x g3 + y = 1208 - ¼ 173 x 5,50% + 0,234 = 1205,387 m
Elevasi c
= Elevasi PVI3 + Ev = 1208 + 0,934 = 1208,934 m
Elevasi d
= Elevasi PVI3 + ¼ Lv x g4 + y = 1208 + ¼ 173 x 9,82% + 0,234 = 1212,481 m
Elevasi e
= Elevasi PVI3 + ½Lv x g4 = 1208 + ½ 173 x 9,82% = 1216,494 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
3.4.2.4 PVI 4
PVI 4
g5 = 0 %
g4 = 9,82 %
a
b
c
x
e
d x
Lv Gambar 3.14 Lengkung Vertikal PVI4 Perhitungan Lv: ∆ = g5 − g 4 = 0% − 9,82% = 9,82% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 9,82 = 392,8m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 9,82 = = 43,64m 360
Lv =
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 43,64 m ~ dibulatkan 44 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
∆ × Lv 800 9,82 × 44 = 800 = 0,540m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
9,82 × (1 / 4 44) 200 × 44 = 0,135m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI4 Sta A = Sta PVI4 – 1/2 Lv = (1+375) - 1/2 44 = 1+353 m Sta B = Sta PVI4 – 1/4 Lv = (1+375) - 1/4 44 = 1+364 m Sta C = Sta PVI4 = 1+375 m Sta D = Sta PVI4 + 1/4 Lv = (1+375) + 1/4 44 = 1+386 m Sta E = Sta PVI4 + 1/2 Lv = (1+375) + 1/2 44 = 1+397 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI4- ½Lv x g4 = 1235 - ½ 44 x 9,82% = 1232,840 m
Elevasi b
= Elevasi PVI4 - ¼ Lv x g4 - y = 1235 - ¼ 44 x 9,82% - 0,135 = 1234,055 m
Elevasi c
= Elevasi PVI4 - Ev = 1235 – 0,540 = 1234,460 m
Elevasi d
= Elevasi PVI4 − ¼ Lv x g5 - y = 1235 − ¼ 44 x 0,00% - 0,135 = 1234,865 m
Elevasi e
= Elevasi PVI4 − ½Lv x g5 = 1235 − ½ 44 x 0,00% = 1235 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 104
3.4.2.5 PVI 5
e a
b
c
d g6 = 9,00 %
g5 = 0 %
PVI 5
x
x
Lv Gambar 3.15 Lengkung Vertikal PVI5 Perhitungan Lv: ∆ = g6 − g5 = 9,00% − 0% = 9,00% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 9,00 = 360m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 9,00 = = 40m 360
Lv =
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 40 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 105
∆ × Lv 800 9,00 × 40 = 800 = 0,450m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
9,00 × (1 / 4 40) 200 × 40 = 0,113m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI5 Sta A = Sta PVI5 – 1/2 Lv = (1+500) - 1/2 40 = 1+480 m Sta B = Sta PVI5 – 1/4 Lv = (1+500) - 1/4 40 = 1+490 m Sta C = Sta PVI5 = 1+500 m Sta D = Sta PVI5 + 1/4 Lv = (1+500) + 1/4 40 = 1+510 m Sta E = Sta PVI5 + 1/2 Lv = (1+500) + 1/2 40 = 1+520 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI5- ½Lv x g5 = 1235 - ½ 40 x 0% = 1235 m
Elevasi b
= Elevasi PVI5 - ¼ Lv x g5 + y = 1235 - ¼ 40x 0% + 0,113 = 1235,113 m
Elevasi c
= Elevasi PVI5 + Ev = 1235 + 0,450 = 1235,450 m
Elevasi d
= Elevasi PVI5 + ¼ Lv x g6 + y = 1235 + ¼ 40 x 9,00% + 0,113 = 1236,013 m
Elevasi e
= Elevasi PVI5 + ½Lv x g6 = 1235 + ½ 40 x 9,00% = 1236,800 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 107
3.4.2.6 PVI6
e d
g7=9,87%
c b
a
PVI6
x
g6=9,00 %
x
Lv Gambar 3.16 Lengkung Vertikal PV6 Perhitungan Lv: ∆ = g7 − g6 = 9,87% − 9,00% = 0,87% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 0,87 = 34,8m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 0,87 = = 3,867m 360
Lv =
Diambil Lv terbesar, yaitu = 34,8 m ~ dibulatkan 35 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 108
∆ × Lv 800 0,87 × 35 = 800 = 0,038m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
0,87 × (1 / 4 35) 200 × 35 = 0,009m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI6 Sta A = Sta PVI6 – 1/2 Lv = (2 + 000) - 1/2 35 = 1 + 982,5 m Sta B = Sta PVI6 – 1/4 Lv = (2 + 000) - 1/4 35 = 1 + 991,25 m Sta C = Sta PVI6 = 2 + 000 m Sta D = Sta PVI6 + 1/4 Lv = (2 + 000) + 1/4 35 = 2 + 008,75 m Sta E = Sta PVI6 + 1/2 Lv = (2 + 000) + 1/2 35 = 2 + 017,5 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 109
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI6 - ( ½Lv x g6 ) = 1280 - (½ 35 x 9,00%) = 1278,425 m
Elevasi b
= Elevasi PVI6 - ¼ Lv x g6 + y = 1280 - ¼ 35 x 9,00% + 0,009 = 1279,204 m
Elevasi c
= Elevasi PVI6 + Ev = 1280 + 0,038 = 1280,038 m
Elevasi d
= Elevasi PVI6 + ¼ Lv x g7 + y = 1280 + ¼ 35 x 9,87% + 0,009 = 1280,873 m
Elevasi e
= Elevasi PVI6 + ½Lv x g7 = 1280 + ½ 35 x 9,87% = 1281,727 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 110
3.4.2.7 PVI 7
g8=8,06% PVI7
I
e d g7=9,87 %
c b a x
x Lv
Gambar 3.12 Lengkng Vertikal PVI7 Perhitungan Lv: ∆ = g8 − g 7 = 8,06% − 9,87% = 1,81% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 1,81 = 72,4m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 1,81 = = 8,04m 360
Lv =
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 72,4 m ~ dibulatkan 73 m
commit to user
.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 111
∆ × Lv 800 1,81 × 73 = 800 = 0,165m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
1,81 × (1 / 4 73) 200 × 73 = 0,041m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI7 Sta A = Sta PVI7 – 1/2 Lv = (2+375) - 1/2 73 = 2+338,50 m Sta B = Sta PVI7 – 1/4 Lv = (2+375) - 1/4 73 = 2+356,75 m Sta C = Sta PVI7 = 2+375 m Sta D = Sta PVI7 + 1/4 Lv = (2+375) + 1/4 73 = 2+393,25 m Sta E = Sta PVI7 + 1/2 Lv = (2+375) + 1/2 73 = 2+411,50 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 112
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI7- ½Lv x g7 = 1317 - ½ 73 x 9,87% = 1313,397 m
Elevasi b
= Elevasi PVI7 - ¼ Lv x g7 - y = 1317 - ¼ 73 x 9,87% - 0,041 = 1315,240 m
Elevasi c
= Elevasi PVI7 - Ev = 1317 – 0,165 = 1316,835 m
Elevasi d
= Elevasi PVI7 + ¼ Lv x g8 - y = 1317 + ¼ 73 x 8,06% - 0,041 = 1318,430 m
Elevasi e
= Elevasi PVI7 + ½Lv x g8 = 1317 + ½ 73 x 8,06% = 1319,942 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 113
3.4.2.8 PVI8
e d
g9=9,10%
c b
a
PVI8
x
g8=8,06 %
x
Lv Gambar 3.18 Lengkung Vertikal PV8
Perhitungan Lv: ∆ = g 9 − g8 = 9,10% − 8,06% = 1,04% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 1,04 = 45,6m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 1,04 = = 5,067m 360
Lv =
Diambil Lv terbesar, yaitu = 45,6 m ~ dibulatkan 46 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 114
∆ × Lv 800 1,04 × 46 = 800 = 0,060m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
1,04 × (1 / 4 46) 200 × 46 = 0,016m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI8 Sta A = Sta PVI8 – 1/2 Lv = (3 + 000) - 1/2 46 = 2 + 977 m Sta B = Sta PVI8 – 1/4 Lv = (3 + 000) - 1/4 46 = 2 + 988,5 m Sta C = Sta PVI8 = 3 + 000 m Sta D = Sta PVI8 + 1/4 Lv = (3 + 000) + 1/4 46 = 3 + 011,5 m Sta E = Sta PVI8 + 1/2 Lv = (3 + 000) + 1/2 46 = 3 + 023 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 115
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI8 - ( ½Lv x g8 ) = 1370 - (½ 46 x 8,06%) = 1368,146 m
Elevasi b
= Elevasi PVI8 - ¼ Lv x g8 + y = 1370 - ¼ 46 x 8,06% + 0,016 = 1369,057 m
Elevasi c
= Elevasi PVI8 + Ev = 1370 + 0,066 = 1370,066 m
Elevasi d
= Elevasi PVI8 + ¼ Lv x g9 + y = 1370 + ¼ 46 x 9,10% + 0,016 = 1371,074 m
Elevasi e
= Elevasi PVI8 + ½Lv x g9 = 1370 + ½ 46 x 9,10% = 1372,116 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 116
3.4.2.9 PVI9
e d
g10=9,20%
c b
a
PVI9
x
g9=9,10 %
x
Lv Gambar 3.19 Lengkung Vertikal PV9
Perhitungan Lv: ∆ = g10 − g 9 = 9,20% − 9,10% = 0,10% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 0,10 = 4m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 0,10 = = 0,44m 360
Lv =
Diambil Lv terbesar, yaitu = 33,33 m ~ dibulatkan 34 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 117
∆ × Lv 800 0,1 × 34 = 800 = 0,004m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
0,1 × (1 / 4 34) 200 × 34 = 0,001m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI9 Sta A = Sta PVI9 – 1/2 Lv = (3 + 500) - 1/2 34 = 3 + 483 m Sta B = Sta PVI9 – 1/4 Lv = (3 + 500) - 1/4 34 = 3 + 491,5 m Sta C = Sta PVI9 = 3 + 500 m Sta D = Sta PVI9 + 1/4 Lv = (3 + 500) + 1/4 34 = 3 + 508,5 m Sta E = Sta PVI9 + 1/2 Lv = (3 + 500) + 1/2 34 = 3 + 517 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 118
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI9 - ( ½Lv x g9 ) = 1416 - (½ 34 x 9,10%) = 1414,436 m
Elevasi b
= Elevasi PVI9 - ¼ Lv x g9 + y = 1416 - ¼ 34 x 9,10% + 0,001 = 1415,218 m
Elevasi c
= Elevasi PVI9 + Ev = 1416 + 0,004 = 1416 m
Elevasi d
= Elevasi PVI9 + ¼ Lv x g10 + y = 1416 + ¼ 34 x 9,20% + 0,001 = 1416,782 m
Elevasi e
= Elevasi PVI9 + ½Lv x g10 = 1416 + ½ 34 x 9,20% = 1417,564 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 119
3.4.2.10 PVI10
PVI 10
g11 = 0 %
g10 = 9,20 %
a
b
c
e
d x
x
Lv Gambar 3.20 Lengkung Vertikal PVI10 Perhitungan Lv: ∆ = g11 − g10 = 0% − 9,20% = 9,20% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 9,20 = 368m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 9,20 = = 40,89m 360
Lv =
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 40,89 m ~ dibulatkan 41 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 120
∆ × Lv 800 9,20 × 41 = 800 = 0,472m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
9,20 × (1 / 4 41) 200 × 41 = 0,118m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI10 Sta A = Sta PVI10 – 1/2 Lv = (3+625) - 1/2 41 = 3+604,5 m Sta B = Sta PVI10 – 1/4 Lv = (3+625) - 1/4 41 = 3+614,75 m Sta C = Sta PVI10 = 3+625m Sta D = Sta PVI10 + 1/4 Lv = (3+625) + 1/4 41 = 3+635,25 m Sta E = Sta PVI10 + 1/2 Lv = (3+625) + 1/2 41 = 3+645,5 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 121
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI10- ½Lv x g10 = 1435 - ½ 41 x 9,20% = 1433,11m
Elevasi b
= Elevasi PVI10 - ¼ Lv x g10 - y = 1435 - ¼ 41 x 9,20% - 0,118 = 1434,18 m
Elevasi c
= Elevasi PVI10 - Ev = 1435 – 0,472 = 1434,53m
Elevasi d
= Elevasi PVI10 − ¼ Lv x g11 - y = 1435 − ¼ 41 x 0% - 0,118 = 1434,88 m
Elevasi e
= Elevasi PVI10 − ½Lv x g11 = 1435 − ½ 41 x 0% = 1435 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 122
3.4.2.11 PVI11
a
b
c
d g12 = 7,5 %
g11= 0 %
PVI 11
x
x
Lv Gambar 3.21 Lengkung Vertikal PVI11 Perhitungan Lv: ∆ = g12 − g11 = 7,5% − 0% = 7,5% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 7,5 = 300m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 7,5 = = 33,33m 360
Lv =
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 33,33 m ~ dibulatkan 34 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 123
∆ × Lv 800 7,5 × 34 = 800 = 0,319m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
7,5 × (1 / 4 34) 200 × 34 = 0,080m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI11 Sta A = Sta PVI11 – 1/2 Lv = (3+750) - 1/2 34 = 3+733 m Sta B = Sta PVI11 – 1/4 Lv = (3+750) - 1/4 34 = 3+741,5 m Sta C = Sta PVI11 = 3+750m Sta D = Sta PVI11 + 1/4 Lv = (3+750) + 1/4 34 = 3+758,5 m Sta E = Sta PVI11 + 1/2 Lv = (3+750) + 1/234 = 3+767 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 124
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI11- ½Lv x g11 = 1435 - ½ 34 x 0% = 1435,000 m
Elevasi b
= Elevasi PVI11 - ¼ Lv x g11 + y = 1435 - ¼ 34x 0% + 0,080 = 1434,92 m
Elevasi c
= Elevasi PVI11 + Ev = 1435 + 0,319 = 1435,319 m
Elevasi d
= Elevasi PVI11 + ¼ Lv x g12 + y = 1435 + ¼ 34 x 7,5% + 0,080 = 1441,455 m
Elevasi e
= Elevasi PVI11 + ½Lv x g12 = 1435 + ½ 34 x 7,5% = 1447,75 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 125
3.4.2.12 PVI12
g13=3,80 % PVI12
I
e d g12=7,5 %
c a
x
b
x
.
Lv Gambar 3.22 Lengkng Vertikal PVI12 Perhitungan Lv: ∆ = g13 − g12 = 3,8% − 7,5% = 3,7% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 3,7 = 148m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 3,7 = = 16,44m 360
Lv =
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 33,33 m dibulatkan = 34 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 126
∆ × Lv 800 3,7 × 34 = 800 = 0,157m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
3,7 × (1 / 4 34) 200 × 34 = 0,039m
2
=
Stationing lengkung vertikal PVI12 Sta A = Sta PVI12 – 1/2 Lv = (3+950) - 1/234 = 3+933 m Sta B = Sta PVI12 – 1/4 Lv = (3+950) - 1/4 34 = 3+941,5 m Sta C = Sta PVI12 = 3+950 m Sta D = Sta PVI12 + 1/4 Lv = (3+950) + 1/4 34 = 3+958,5 m Sta E = Sta PVI12 + 1/2 Lv = (3+950) + 1/2 34 = 3+967 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 127
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI12- ½Lv x g12 = 1450 - ½ 34 x 7,5% = 1437,25 m
Elevasi b
= Elevasi PVI12 - ¼ Lv x g12 - y = 1450 - ¼ 34 x 7,5% - 0,039 = 1443,664 m
Elevasi c
= Elevasi PVI12 - Ev = 1450 – 0,157 = 1449,843 m
Elevasi d
= Elevasi PVI12 + ¼ Lv x g13 - y = 1450 + ¼ 34 x 3,8% - 0,039 = 1450,004 m
Elevasi e
= Elevasi PVI12 + ½Lv x g13 = 1450 + ½ 34 x 3,8% = 1450,646 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 128
3.4.2.13 PVI13
e d
g14=9,8%
c b
a
PVI13
x
g13=3,8 %
x
Lv Gambar 3.23 Lengkung Vertikal PV13
Perhitungan Lv: ∆ = g14 − g13 = 9,8% − 3,8% = 6% Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 × V = 0,6 × 40 = 24m Syarat drainase Lv = 40 × ∆ = 40 × 6,00 = 240m Syarat kenyamanan Lv = V × t = 40 km jam × 3 det ik = 33,33m
Pengurangan goncangan V 2 ×∆ 360 40 2 × 6,00 = = 26,67m 360
Lv =
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 129
Diambil Lv terbesar, yaitu = 26,67 m dibulatkan = 27 m ∆ × Lv 800 6,00 × 27 = 800 = 0,203m
Ev =
y=
∆ × x2 200 × Lv
6,00 × (1 / 4 27 ) = 200 × 27 = 0,051m
2
Stationing lengkung vertikal PVI13 Sta A = Sta PVI13 – 1/2 Lv = (4+150) - 1/2 27 = 4 + 136,5 m Sta B = Sta PVI13 – 1/4 Lv = (4+150) - 1/4 27 = 4 + 143,25m Sta C = Sta PVI13 = 4+150m Sta D = Sta PVI13 + 1/4 Lv = (4+150) + 1/4 27 = 4 + 156,75 m Sta E = Sta PVI13 + 1/2 Lv = (4+150) + 1/2 27 = 4 +163,5 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 130
Elevasi Lengkung vertikal: Elevasi a
= Elevasi PVI13 - ( ½Lv x g13 ) = 1457,6 - (½ 27 x 3,80%) = 1457,09 m
Elevasi b
= Elevasi PVI13 - ¼ Lv x g13 + y = 1457,6 - ¼ 27 x 3,80% +0,051 = 1457,29 m
Elevasi c
= Elevasi PVI13 + Ev = 1457,6 + 0,203 = 1457,80 m
Elevasi d
= Elevasi PVI13 + ¼ Lv x g14 + y = 1457,6 + ¼ 27 x 9,80% + 0,051 = 1458,31 m
Elevasi e
= Elevasi PVI13 + ½Lv x g14 = 1457,6 + ½ 27 x 9,80% = 1458,92 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 131
Tabel 3.5 Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Tanah Rencana Elevasi Tanah Asli 1 0+000 1112.500 2 0+050 1117.500 3 0+100 1123.106 4 0+150 1125.000 5 0+200 1126.316 6 0+250 1129.167 a 0+273 1133.515 b 0+286,5 1135.506 7 c 0+300 1137.500 d 0+313,5 1137.806 e 0+327 1140.601 8 0+350 1142.500 9 0+400 1149.138 10 0+450 1154.044 11 0+500 1159.868 12 0+550 1164.674 13 0+600 1169.565 14 0+650 1174.405 15 0+700 1179.902 16 0+750 1184.375 17 0+800 1188.859 a 0+813 1190.000 b 0+856,5 1193.883 18 c 0+900 1197.500 d 0+943,5 1197.526 e 0+987 1197.122 19 1+000 1197.360 a 1+013,5 1197.977 b 1+056,75 1202.309 20 c 1+100 1207.622 d 1+143,25 1212.291 e 1+186,5 1216.706 21 1+200 1218.137 22 1+250 1223.039 23 1+300 1226.758 24 1+350 1230.603 a 1+353 1231.909 NO
STA
Elevasi Tanah Rencana 1112.500 1116.750 1121.000 1125.250 1129.500 1133.750 1035.705 1036.831 1038.196 1039.349 1040.054 1142.917 1147.833 1152.750 1157.667 1162.583 1167.500 1172.417 1177.333 1182.250 1187.167 1188.448 1192.959 1196.058 1199.158 1201.785 1202.491 1203.243 1205.387 1208.934 1212.481 1216.494 1217.818 1222.727 1227.636 1232.545 1232.840
commit to user
Elevasi Tanah Asli b 1+364 1230.926 25 c 1+375 1229.234 d 2+398,25 1325.000 e 2+416,5 1326.665 46 2+450 1330.000 47 2+500 1336.250 48 2+550 1335.119 49 2+600 1335.294 50 2+650 1339.527 51 2+700 1342.650 52 2+750 1347.297 53 2+800 1350.000 54 2+850 1354.167 55 2+900 1362.500 56 2+950 1367.391 a 2+977 1370.852 b 2+988,5 1372.395 57 c 3+000 1373.750 d 3+011,5 1375.000 e 3+023 1375.846 58 3+050 1377.885 59 3+100 1381.250 60 3+150 1383.654 61 3+200 1387.500 62 3+250 1392.279 63 3+300 1400.000 64 3+350 1401.705 65 3+400 1405.682 66 3+450 1411.110 a 3+483 1415.000 b 3+491,5 1415.630 67 c 3+500 1416.667 d 3+508,5 1417.116 e 3+517 1417.297 68 3+550 1425.000 69 3+600 1431.728 a 3+604,5 1432.551 NO
STA
Elevasi Tanah Rencana 1234.055 1234.460 1318.430 1319.942 1323.360 1327.600 1331.840 1336.080 1340.320 1344.560 1348.693 1353.040 1357.271 1361.520 1365.760 1368.146 1369.057 1370.066 1371.074 1372.116 1374.600 1379.200 1383.800 1388.391 1393.000 1397.600 1402.200 1406.791 1411.382 1414.436 1415.218 1416.000 1416.782 1417.564 1425.218 1434.431 1433.110
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 132
Sambungan Tabel 3.5 Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Tanah Rencana
NO
70
71 72
73
74 75 76
77
78 79 80
81
82 83 84 85 86 87
STA
b 3+614,75 c 3+625 d 3+635,25 e 3+645,5 3+650 3+700 a 3+733 b 3+741,5 c 3+750 d 3+758,5 e 3+767 3+800 3+850 3+900 a 3+933 b 3+941,5 c 3+950 d 3+958,5 e 3+967 4+000 4+050 4+100 a 4+136,5 b 4+143,25 c 4+150 d 4+156,75 e 4+163,5 4+200 4+250 4+300 4+350 4+400 4+450
Elevasi Tanah Asli 1430.416 1427.958 1425.663 1423.970 1436.176 1434.091 1437.450 1437.961 1438.889 1440.000 1440.936 1445.833 1450.000 1450.806 1450.739 1450.736 1450.752 1450.804 1450.869 1450.926 1450.446 1453.819 1457.391 1458.253 1458.681 1459.395 1459.673 1463.333 1467.083 1471.875 1475.000 1482.639 1487.500
Elevasi Tanah Rencana
1434.180 1434.530 1434.880 1435.000 1434.431 1434.431 1435.000 1434.920 1435.319 1441.455 1447.750 1441.365 1445.381 1449.401 1437.250 1443.664 1449.843 1450.004 1450.646 1453.942 1455.480 1456.991 1457.090 1457.290 1457.800 1458.310 1458.920 1467.167 1472.241 1472.250 1477.333 1482.417 1487.500
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN
4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan •
Tebal perkerasan untuk 2 lajur dan 2 arah
•
Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai pada tahun 2011
•
Jalan dibuka pada tahun 2012
•
Masa konstruksi (n1) = 1 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas (i1) = 2 %
•
Umur rencana (n2) = 10 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas (i2) = 6 %
•
Jalan yang direncanakan adakah jalan kelas II ( jalan Arteri )
•
Curah hujan diperkirakan 2500 – 3000 mm/tahun
Tabel 4.1 Nilai LHRS No
LHRS
Jenis kendaraan
( Kendaraan / hari / 2arah )
1
Mobil
1420
2
Mikro Bus
587
3
Pick-UP
520
4
Truk 2 As
293
(Sumber : Survey lalu lintas daerah Kalisoro Tawangmangu 24 Juni 2010)
commit to user 133
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 134
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 135
4.2 Perhitungan Volume Lalu Lintas 1. LHRP / LHR2012 (Awal Umur Rencana) dengan i1= 2 % Rumus : LHR 2010 (1 + i1) n1 Mobil 2 ton (1+1)
= 1420 (1+0,02)1
= 1448,400 kend
Mikro bus 6 ton (2+4)
= 587 (1+0,02)1
= 598,740 kend
Pick -UP 2 ton (1+1)
= 520 (1+0,02)1
= 530,400 kend
Truk 2 as 13 ton (5+8)
= 293 (1+0,02)1
= 298,860 kend
2. LHRA / LHR2022 (Akhir Umur Rencana) dengan i2= 6 % Rumus : LHR 2012 (1 + i2) n2 Mobil 2 ton (1+1)
= 1448,400 (1+0,06)10 = 2593,864kend
Mikro bus 6 ton (2+4)
= 598,740 (1+0,06)10 = 1072,252kend
Pick -UP 2 ton (1+1)
= 530,400 (1+0,06)10 = 949,866 kend
Truk 2 as 13 ton (5+8)
= 298,860 (1+0,06)10 = 535,213 kend
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata LHRP dan LHRA LHRP No
Jenis kendaraan
LHRS×( 1+i1)
LHRA n1
LHRP×(1+i2) n2
(Kendaraan)
(Kendaraan)
1
Mobil
1448,400
2593,864
2
Mikro Bus
598,740
1072,252
3
Pick -UP
530,400
949,866
4
Truk 2 As
298,860
535,213
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 136
4.2.1. Perhitungan Angka Ekivalen ( E ) Masing–Masing Kendaraan Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Angka Ekivalen untuk Masing-Masing Kendaraan No
Jenis Kendaraan
Angka Ekivalen (E)
1
Mobil 2 ton (1+1)
0,0002 + 0,0002
=
0,0004
2
Mikro bus 6 ton (2+4)
0,0036 + 0,0577
=
0,0613
3
Pick -UP 2 ton (1+1)
0,0002 + 0,0002
=
0,0004
4
Truk 2 as 13 ton (5+8)
0,1410 + 0,9238
=
1,0648
4.2.2. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan ( C ) Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daftar II Koefisien Distribusi Kendaraan ( C ) dapat diketahui nilai C yaitu 0,5 .
4.2.3. Perhitungan LEP, LEA, LET dan LER a. LEP ( Lintas Ekivalen Permulaan ) n
Rumus : LEP =
∑ LHR j =1
P
×Cj × Ej
Contoh perhitungan untuk jenis Mobil: LEP
= LHRP × C × E = 1448,400 × 0,5 × 0,0004 = 0,2897
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4 b. LEA ( Lintas Ekivalen Akhir ) n
Rumus : LEA =
∑ LHR j =1
A
× C j ×E j
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 137
Contoh perhitungan untuk jenis Mobil : LEA
= LHR A × C × E = 2593,864 × 0,5 × 0,0004 = 0,5188
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4
c. LET ( Lintas Ekivalen Tengah ) Rumus : LET =
∑ LEP + ∑ LEA 2
d. LER ( Lintas Ekivalen Rencana ) Rumus : LER = LET ×
UR 10
dimana : j
= Jenis Kendaraan
C
= Koefisien Distribusi Kendaraan
LHR
= Lalu Lintas Harian Rata-Rata
UR
= Umur Rencana
Sumber : Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 138
Tabel 4.5 Nilai LEP, LEA, LET dan LER LEA
LEP No
Jenis Kendaraan
n
n
∑ LHR j =1
P
×Cj × Ej
∑ LHR j =1
A
× C j ×E j
1
Mobil
0,2897
0,5188
2
Mikro Bus
18,3514
32,8645
3
Pick -UP
0,1061
0,1899
4
Truck 2 As
154,3215
284,9474
173,0687
318,5206
Total
LET ∑ LEP+ ∑ LEA 2
245,7947
LER LET ×
245,7947
4.3 Penentuan CBR Desain Tanah Dasar Harga CBR digunakan untuk menetapkan daya dukung tanah dasar (DDT), berdasarkan grafik korelasi DDT dan CBR. Yang dimaksud harga CBR disini adalah CBR lapangan atau CBR laboratorium. Jika digunakan CBR lapangan, maka pengambilan contoh tanah dasar dilakukan dengan tabung (undisturb), kemudian direndam dan diperiksa harga CBR-nya. Dapat juga mengukur langsung di lapangan (musim hujan / direndam). CBR lapangan biasanya dipakai untuk perencanaan lapis tambahan ( overlay ) sedangkan CBR laboratorium biasanya dipakai untuk perencanaan jalan baru.
Sumber :
Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR Hal.12
commit to user
UR 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 139
Tabel 4.6 Data CBR Tanah Dasar STA CBR (%) STA CBR (%) STA CBR (%)
0+000
0+500
1+000
1+500
6
6
6
7
2+000
2+500
3+000
3+500
7
9
7
8
4+000
4+500
5+000
8
7
10
Tabel 4.7 Penentuan CBR Desain 90 %
CBR (%)
Jumlah Yang Sama atau Lebih Besar
6
11
11/11 x 100% = 100 %
7
8
8/11 x 100% = 72,727 %
8
4
4/11 x 100% = 36,364 %
9
2
2/11 x 100% = 18,182 %
10
1
1/11 x 100% = 9,091 %
Persen Yang Sama atau Lebih Besar
Persen yang Sama atau Lebih Besar (%)
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 5
6
7
8
9
10
CBR Tanah Dasar (%)
Gambar 4.1 Grafik Penentuan CBR Desain 90%
Dari grafik diatas diperoleh data CBR 90% adalah 6,3%
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 140
4.4 Penetapan Tebal Perkerasan 4.4.1. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )
DDT 10
9
CBR 100 90 80 70 60 50 40
8
30
20 7
6
5
10 9 8 7 6 5 4
4 3
3
2
2 1
1
Gambar 4.1 Korelasi DDT dan CBR
1. Berdasarkan Gambar diatas nilai CBR 6,3 diperoleh nilai DDT 5,1 Sumber :
Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987. Gambar Korelasi DDT dan CBR Hal. 13
2. Jalan Raya Kelas III, Klasifikasi jalan Kolektor dengan medan bukit. 3. Penentuan nilai Faktor Regional ( FR )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 141
- % Kendaraan berat =
- Kelandaian
Jumlah kendaraan berat × 100 % LHR S
=
293 × 100% 2820
=
10,390 % ≤ 30 %
=
Elevasi titik A - Elevasi titik B × 100% Jarak A - B
=
1112,500 - 1487,500 × 100% 4450
= 8,427 %
< 10 %
- Curah hujan berkisar 2500 – 3000 mm/tahun Sehingga dikategorikan > 900 mm/tahun . Termasuk pada iklim II Dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut pada buku petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen SKBI 2.3.26 1987. daftar IV faktor regional ( FR ) didapat nilai FR = 1,5.
4.4.2. Penentuan Indeks Permukaan ( IP ) 1. Indeks Permukaan Awal ( IPo ) Direncanakan jenis lapisan LASTON dengan Roughness > 1000
mm
/km, maka
disesuaikan dengan tabel Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana pada Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. diperoleh nilai IPo = 3,9 – 3,5. 2. Indeks Permukaan Akhir ( IPt ) a. Jalan Kolektor b. LER = 245,7947~ 246 (Berdasarkan hasil perhitungan) Dari tabel indeks permukaan pada akhir umur rencana diperoleh IPt = 2,0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 142
4.4.3. Penentuan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP ) Data :
• IPo
= 3,9 – 3,5
• IPt
= 2,0
• LER
= 245,7947~ 246
• DDT = 5,1 • FR
= 1,5
Gambar 4.2 Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )
Sumber :
Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 143
Dengan melihat Nomogram 4 pada buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987 diperoleh nilai ITP = 7,8
Direncanakan susunan lapisan perkerasan sebagai berikut : 1. Lapisan Permukaan ( Surface Course ) D1
= 7,5 cm
a1
= 0,40 ( LASTON MS 744 )
2. Lapisan Pondasi Atas ( Base Course ) D2
= 20 cm
a2
= 0,14 ( Batu Pecah kelas A CBR 100 % )
3. Lapisan Pondasi Bawah ( Sub Base Course ) D3
=…
a3
= 0,13 ( Sirtu / pitrun kelas A CBR 70% )
dimana : a1, a2, a3
: Koefisien relatif bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )
D1, D2, D3
: Tebal masing – masing lapis permukaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 144
Maka tebal lapisan pondasi bawah ( D3 ) dapat dicari dengan persamaan sbb:
ITP = (a1 × D1 ) + (a 2 × D2 ) + (a3 × D3 ) 7,8 = (0,40 × 7,5) + (0,14 × 20 ) + (0,13 × D3 ) 7,8 = 3 + 2,8 + (0,13 × D3 ) 7,8 = 5,8 + (0,13 × D 3 ) D3 =
(7,8 − 5,8) 0,13
D3 = 15,385 cm ~ 16 cm LASTON MS 744
7,5 cm
Batu Pecah kelas A (CBR 100 %)
20 cm
Sirtu/pitrun kelas A (CBR 70 %)
16 cm CBR tanah dasar = 6,3% Gambar 4.2 Susunan Perkerasan A
-4 %
-2 %
-2 %
-4 %
A
100 cm
100 cm
20 cm
20 cm 50 cm
50 cm
Drainase 150 cm
50 cm
Bahu Jalan 200 cm
Lebar Perkerasan Jalan 2x350 cm
Bahu Jalan 200 cm
Gambar 4.3 Tipical Cross Section
commit to user
Drainase 150 cm
50 cm
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE
5.1. Perhitungan Pekerjaan Tanah 5.1.1. Pekerjaan Galian Tanah Contoh penghitungan galian STA 0+100
1123,106 1122,595
1122,923
1122,810
1122,669
0,5 m
Drainase 3x0,5 m
1120,930
1121,000
Bahu Jalan 2m
6
-2 %
-2 %
-4 % 1120,850
1122,689 1122,179
5
4
3
2
1
1122,881
8
-4 % 1120,930
Lebar Perkerasan Jalan 2x3,5 m
7 1120,850
Bahu Jalan 2m
Drainase 3x0,5 m
0,5 m
STA 0+100
Gambar 5.1 Tipical Cross Section STA 0+100 Elevasi Tanah Asli
= 1123,106m
Elevasi Tanah Rencana
= 1121,000 m
H1
= 1122,669 – 1120,850 = 1,819 m
H2
H5
= 1,951 m
= 1122,810 – 1120,850 H6
= 1,960 m H3
= 1122,689 – 1120,850 = 1,839 m
= 1122,923 – 1120,930 H7
= 1,993 m H4
= 1122,881 – 1120,930
= 1122,179 – 1120,850 = 1,329 m
= 1123,106 – 1121,000 = 2,106 m
commit to user 145
1122,045
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 146
) Perhitungan Luas
Luas 1 = 1 × (alas × H 1) 2 1 = × (0,694 × 1,819) 2 = 0,631 m 2
⎛ H1 + H 2 ⎞ Luas 2 = ⎜ ⎟ × 2,5 2 ⎝ ⎠ ⎛ 1,819 + 1,960 ⎞ =⎜ ⎟ × 2,5 2 ⎝ ⎠ 2 = 4,724 m ⎛ H2+ H3⎞ Luas 3 = ⎜ ⎟×2 2 ⎝ ⎠ ⎛ 1,960 + 1,993 ⎞ =⎜ ⎟× 2 2 ⎝ ⎠ 2 = 3,953 m ⎛ H3+ H4 ⎞ Luas 4 = ⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ ⎛ 1,993 + 2,106 ⎞ =⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ 2 = 7,173 m
⎛ H4 + H5⎞ Luas 5 = ⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ ⎛ 2,106 + 1,951 ⎞ =⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ 2 = 7,100 m
⎛ H5+ H6 ⎞ Luas 6 = ⎜ ⎟× 2 2 ⎠ ⎝ ⎛ 1,951 + 1,839 ⎞ =⎜ ⎟×2 2 ⎝ ⎠ = 3,790 m 2 ⎛ H6+ H7 ⎞ Luas 7 = ⎜ ⎟ × 2,5 2 ⎝ ⎠ ⎛ 1,839 + 1,329 ⎞ =⎜ ⎟ × 2,5 2 ⎝ ⎠ 2 = 3,960 m Luas 8 = 1 × (alas × H7) 2 = 1 × (0,735 × 1,329) 2 = 0,488 m 2
¾ Luas Total Galian STA 0+100 = 31,819 m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 147
5.1.2. Pekerjaan Timbunan Tanah
Contoh penghitungan timbunan STA 1+350
1232,475
-4 %
1232,395
-2 %
1230,249
1232,475
-4 %
1232,395
5 6
1230,603
1230,354
-2 %
4
3
2
1
1232,545
1230,636
1230,642
1230,525
1229,911
0,5 m
Drainase 3x0,5 m
Bahu Jalan 2m
Talud 0,5 m
Lebar Perkerasan Jalan 2x3,5 m
Bahu Jalan 2m
Talud 0,5 m
STA 1+350 Gambar 5.2 Tipical Cross Section STA 1+350
Elevasi Tanah Asli
= 1230,603 m
Elevasi Tanah Rencana
= 1232,545 m
H1
= 1232,395 – 1230,249 m
H4
= 2,146 m2 H2
= 1232,475– 1230,354 m
= 1,839 m2 H5
= 2,121 m2 H3
= 1232,475 – 1230,636 m
= 1232,395 – 1230,642 m = 1,753 m2
= 1232,545 – 1230,603 m = 1,942 m2
commit to user
Drainase 3x0,5 m
0,5 m
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 148
) Perhitungan Luas
Luas1 = 1 × (alas × H 1) 2 = 1 × (1,107 × 2,146) 2 = 1,188 m 2 ⎛ H1 + H 2 ⎞ Luas 2 = ⎜ ⎟× 2 2 ⎠ ⎝ ⎛ 2,146 + 2,121 ⎞ =⎜ ⎟× 2 2 ⎝ ⎠ = 4,267 m 2
⎛ H2+ H3⎞ Luas 3 = ⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎠ ⎝ ⎛ 2,121 + 1,942 ⎞ =⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ 2 = 7,110 m
⎛ H3+ H4 ⎞ Luas 4 = ⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎠ ⎝ ⎛ 1,942 + 1,839 ⎞ =⎜ ⎟ × 3,5 2 ⎝ ⎠ = 6,617 m 2 ⎛ H4+ H5⎞ Luas 5 = ⎜ ⎟× 2 2 ⎠ ⎝ ⎛ 1,839 + 1,753 ⎞ =⎜ ⎟× 2 2 ⎝ ⎠ = 3,592 m 2
Luas 6 = 1 × (alas × H 5 ) 2 = 1 × (0,940 × 1,753) 2 = 0,824 m 2
¾ Luas Total Timbunan STA 1+350 = 23,598 m2
Untuk hasil penghitungan selanjutnya disajikan dalam tabel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 149
Tabel. 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan
STA 0+000 0+050 0+100 0+150 0+200
LUAS (m2) GALIAN TIMBUNAN 3.775 12.866 31.819 2.781 2.583
3.075
44.194
2.980 3.276
12.971
0+347,855
2.246
5.288
10.596 18.094
-
0+436,255
23.155
-
0+650
-
134.088
1010.053
126.875
2228.823
26.318
464.064
48.879
578.718
50.504
326.656
154.923
512.249
360.269
200.538
231.614
-
332.998
-
334.894
-
1527.083
-
1611.950
-
1467.218
-
1614.293
-
2034.865
-
1.860
0+420,109
0+600
862.103
27.492
0+291,747
0+550
-
35.184
0+259,455
0+500
1114.238
5.218
53.969
0+450
-
-
2.492
0+403,963
416.020 -
0+250
0+275,601
VOLUME (m3) GALIAN TIMBUNAN
25.575
-
35.508
-
28.970
-
29.719
-
34.853
-
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 150
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 0+700 0+750 0+800 0+850 0+900 0+905,217
46.542
-
37.986 30.355 22.453 10.628 2.569
7.377
2.987 2.475
62.276
1+039,768
2.680
51.595
2.523
-
34.425
-
23.951
-
24.745
40.990
76.490
447.923
176.142
2855.255
68.635
1510.374
21.851
412.587
21.255
375.753
107.592
1039.901
124.200
-
123.443
-
157.930
-
162.240
-
121.900
884.465
127.043
701.645
46.641
1+056,568
2.538
42.825
1+100
2.417
5.062
1+350
827.028
26.266
1+013,140
1+300
-
-
2.758
1+250
1320.190
-
0+922,017
1+200
-
-
2.383
1+150
1708.533 -
3.134
1+048,168
-
-
0+913,617
0+948,645
2113.205
2.551
-
2.386
-
3.931
-
2.559
11.309
2.317
24.070
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 151
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 1+400 1+450 1+500 1+550 1+600 1+627,073
2.765
3.996
56.626 124.997 77.643 31.807 14.076
-
2.557 2.661
27.786
1+780,740
2.390
24.327
2.622
-
621.090
-
81.934
-
38.770
-
76.874
-
230.830
1760.243
61.088
630.360
21.051
190.227
21.910
180.823
6.293
53.194
129.180
934.375
148.915
456.488
266.165
69.660
333.935
79.835
206.515
1212.630
115.010
1469.838
20.966
1+797,540
2.594
22.088
1+800
2.522
21.159
2+050
2736.258
12.001
1+756,548
2+000
-
-
3.798
1+950
5066.015
-
1+643,873
1+900
-
-
-
1+850
4540.585 -
5.433
1+789,140
-
-
1+635,473
1+668,065
1484.763
2.645
16.216
3.311
2.044
7.335
0.743
6.022
2.451
2.238
46.055
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 152
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 2+100 2+115,992 2+124,392 2+132,792 2+156,984 2+242,873
2.362
12.739
2.790 2.631 2.850 2.643 2.598
15.200
2.654 23.173
-
2+350
35.742
-
116.150
704.181
225.081
3204.991
62.067
891.002
21.320
185.221
21.827
84.872
208.354
-
1472.863
-
3797.300
-
6198.280
-
7730.653
-
790.535
-
1290.978
-
1108.525
-
2611.912
-
2847.089
-
94.878
390.435
-
2+450
131.781
-
2+500
177.445
-
2+643,731
66.437
5.008
2+300
2+550,616
210.011
44.761
2.543
2+521,426
23.016
29.870
2+275,465
2+513,026
171.776
28.346
28.900
2+504,626
22.765 21.657
2.533
2+400
255.722
19.242
2+267,065
2+283,865
41.193
164.334
-
143.042
-
120.893
-
58.066
-
3.086
8.398
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 153
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 2+672,921 2+681,321 2+689,721 2+700 2+750 2+800
3.415
18.354
2.710 2.743 2.984 2.739 3.007
12.065
3.548 7.116
1.646
2+930,566
10.502
1.654
53.319
990.955
143.643
1257.525
150.603
1743.745
122.968
870.726
30.043
68.040
44.788
24.279
234.563
43.934
4160.415
-
1216.621
-
303.475
-
268.500
-
811.916
-
254.805
553.923
245.850
635.530
49.624
56.889
80.354
23.595
-
3+087,571
38.060
-
3+095,971
34.196
-
3+257,600
143.055
4.135
2+903,938
3+250
223.141
34.924
3.605
3+200
29.431
15.377
2+887,138
3+150
155.808
24.261
34.826
3+104,371
22.901 19.156
3.017
3+060,943
152.438
17.941
2+850
2+895,538
25.725
29.732
-
5.855
7.172
4.337
14.985
5.497
10.437
7.562
4.534
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 154
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 3+266,000 3+274,400 3+307,874 3+364,655 3+398,129 3+406,529
11.570
1.084
17.690 34.378 3.304 2.973 3.007
5.272
15.290 5.574
5.979
3+600
5.877
39.092
28.522
268.942
25.112
89.199
25.003
88.255
159.001
273.405
535.260
148.615
521.578
166.290
286.273
1126.775
859.985
-
853.855
-
818.515
-
2659.205
-
3953.610
-
2499.665
-
600.340
-
131.930
1049.738
120.068
2714.078
-
3+700
5.632
4.800
3+750
27.109
-
4+000
105.048
0.673
3+550
3+950
-
10.694
6.121
3+900
1069.808
10.544
3+450
3+850
-
5.525
10.319
3+800
871.462 -
2.947
3+650
-
-
3+414,929
3+500
122.891
79.260
-
78.885
-
21.102
-
2.912
2.739
2.366
39.251
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 155
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan 4+050 4+100 4+150 4+200 4+250 4+300
2.437 2.187 2.587 2.898 3.346 5.058
69.312
119.355
2257.395
137.133
2482.833
156.103
3163.478
210.113
1987.013
209.948
834.695
276.083
764.180
324.833
230.490
46.794 52.519 74.020 5.461
3.340
27.927
4+400
7.704
2.640
5.290
2820.355
43.502
4+350
4+450
115.600
6.579
Total Volume Galian
= 90.719,228 m3
Total Volume Timbunan
= 55.089,445 m3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 156
5.2. Perhitungan Pekerjaan Perkerasan 5.2.1 Volume Lapis Permukaan
0,05 m
0,05m
7m
0,05 m
Gambar 5.3 Sket Lapis Permukaan ⎛ 7 + 7,34 ⎞ L=⎜ ⎟ × 0,05 2 ⎠ ⎝
= 0,359 m2
V = 0,359 × 4350 = 1561,650 m3
5.2.2 Volume Lapis Pondasi Atas
0,20 m
0,20 m
7,34 m
0,20 m
Gambar 5.4 Sket Lapis Pondasi Atas ⎛ 7,34 + 7,74 ⎞ L=⎜ ⎟ × 0,20 2 ⎝ ⎠
= 1,508 m2 V = 1,508 × 4350
= 6559,800 m3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 157
5.2.3 Volume Lapis Pondasi Bawah
0,16 m
0,16 m
7,74 m
0,16 m
Gambar 5.5 Sket Lapis Pondasi Bawah ⎛ 7,74 + 8,06 ⎞ L=⎜ ⎟ × 0,16 2 ⎝ ⎠
= 1,264 m2 V = 1,264 × 4350
= 5498,400 m3
5.2.4 Lapis Resap Pengikat ( prime coat )
Luas = (Lebar Lapis Pondasi Atas × Panjang Jalan ) = 7,34 × 4350 = 31929 m 2
5.3. Pekerjaan Persiapan Badan Jalan Baru Luas = (Lebar lapis pondasi bawah × panjang jalan ) = 8,06 × 4350 = 35061 m 2
5.4. Pekerjaan Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah Luas = (10 m × panjang jalan ) =10 × 4350 = 43500 m 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 158
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 159
5.5. Perhitungan Pekerjaan Drainase 5.5.1 Volume Galian Saluran 0,25 m
0,25 m 1,5 m
0,8 m
II
0,2 m 0,3 m
0,4 m
0,5 m
0,4 m
Gambar 5.7 Sket volume galian saluran ⎛ ⎛ 1,5 + 1,3 ⎞ ⎞ L uas Trapesium Total = ⎜⎜ ⎜ ⎟ × 1⎟⎟ ⎝⎝ 2 ⎠ ⎠ = 1 ,4m 2
Luas Pasangan Batu
= 1 ,4 + (2 × (0,3 × 0,4)) = 1,64 m 2
Volume
= (2 × luas ) × Panjang drainase = (2 × 1,64) × 4350 = 14.268 m 3
5.5.2 Volume Pasangan Batu 0,25 m
0,25 m 1,5 m
0,8 m
II
0,2 m 0,3 m
0,4 m
0,5 m
0,4 m
Gambar 5.8 Sket volume pasangan batu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 160
⎛ ⎛ 1,5 + 1,3 ⎞ ⎞ L uas Trapesium Total = ⎜⎜ ⎜ ⎟ × 1⎟⎟ ⎝⎝ 2 ⎠ ⎠ = 1,4 m 2 Luas Trapesium II
Luas Pasangan Batu
⎛ 1 + 0,5 ⎞ =⎜ ⎟ × 0,8 ⎝ 2 ⎠ = 0,75 m 2
= 1 ,4 - 0,75 + (2 × (0,3 × 0,4)) = 0,89 m 2
Volume
= (2 × luas ) × Panjang drainase = (2 × 0,89) × 4350 = 7.743 m 3
5.5.3 Pekerjaan Plesteran 25 cm 10 cm
5 cm
Pasangan batu
Gambar 5.9 Detail Pot A – A pada drainase
Luas
= (0,25 + 0,1 + 0,05) x panjang drainase x 2 = 0,4 x 4350 x 2 = 3480 m2
5.5.4 Pekerjaan siaran Luas
= 2 x (0,707 x Panjang total ) = 2 x (0,707 x 4350) = 6150,900 m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 161
5.6. Perhitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan 25 cm
H A
A
(H/5)+0,3
(H/6)+0,3
Gambar 5.10 Sket Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan
5.6.1 Galian Pondasi Ruas Kiri : STA 1+100 s/d STA 1+150
STA 1+100 H
H
H
= 0,256 m
⎛ H1 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ ⎛ 0,256 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ = 0,351 m ⎛ H1 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ ⎛ 0,256 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ = 0,343 m
Luas galian pondasi
= 0,351x 0,343 = 0,120 m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 162
STA 1+150
= 0,148 m
H H
H
⎛H ⎞ = ⎜ ⎟ + 0,3 ⎝5⎠ ⎛ 0,148 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ = 0,330 m ⎛H⎞ = ⎜ ⎟ + 0,3 ⎝6⎠ ⎛ 0,148 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ = 0,325 m
Luas galian pondasi
= 0,330 x 0,325 = 0,107 m2
⎛ 0,120 + 0,107 ⎞ Volume = ⎜ ⎟ × 50 2 ⎝ ⎠ 3 = 5,675 m
Perhitungan selanjutnya terlampir pada tabel 5.2 di bawah ini : Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan KIRI STA
KANAN
Jarak
0+150
H
(H/5)+0.3
(H/6)+0.3
Luas
-
-
-
-
50 0+200
2.996
0.899
0.799
0.719
4.189
1.138
0.998
1.136
3.648
1.030
0.908
0.935
2.230
0.746
0.672
56.108
1.075
0.515
0.479
0.247
2.182
0.736
0.664
0.489
3.378
0.976
0.863
0.842
33.265
7.337 0.894
0.795
0.710 9.796
2.239
0.748
0.673
0.503
5.990 1.042
0.508
0.474
0.241
0.315
0.363
0.352
0.128
6.252 1.206
0.541
0.501
0.271
0.683
0.437
0.414
0.181
10.346
-
Bersambung ke halaman berikutnya commit to user
Volume
18.387
2.968
0.501
56.108 0+347,855
Luas
11.592
16.146 0+291,747
(H/6)+0.3
9.789
16.146 0+275,601
(H/5)+0.3
46.367
9.455 0+259,455
H
-
50 0+250
Volume
12.672
11.026
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 163
Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan 0+403,963
-
-
-
-
-
-
-
-
0.241
0.348
0.340
0.118
0+913,617
1.087
0.517
0.481
0.249
3.878
1.076
0.946
1.018
3.754
1.051
0.926
0.973
3.371
0.974
0.862
3.182
0.936
0.830
0.778
0.256
0.351
0.343
0.120
0.330
0.325
0.324
0.320
0.180
0.336
0.330
0.111
1.032
0.506
0.472
0.239
0.743
0.669
0.712
0.442
0.419
0.185
0.901
0.480
0.450
0.216
1.400
1.217
1.704
4.243
1.149
1.007
1.157
38.087
8.846 1.038
0.915
0.949 7.443
3.321
0.964
0.853
0.823
0.697
0.439
0.416
0.183
21.841
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.918
0.484
0.453
0.219
-
16.051 1.916
0.683
0.619
0.423 13.343
0.178
0.336
0.330
0.111
1.352
0.570
0.525
0.300
-
-
30.026 2.078
0.716
0.646
0.463
24.192
34.860 2.180
0.736
0.663
0.488
10.176 1.724
0.645
0.587
0.379
8.4
11.693 2.141
0.728
0.657
0.478
3.105 1.643
0.629
0.574
0.361
1.500
0.600
0.550
0.330
8.4
4.063 2.184
0.737
0.664
0.489
2.358
0.772
0.693
0.535
2.901
2.46 1+800
5.501
17.060
88.483
1+797,540
76.534
-
0.497
-
1+789,140
0.669
18.404 2.215
1+780,740
0.772
8.746
50
1+756,548
0.867
5.368
50
1+668,065
12.510
-
0.104
50
1+400
1.805
5.271 0.122
1+350
0.270
3.689
0.107
50
1+300
0.500
5.675 0.148
1+250
0.540
19.497
50 1+200
1.201
-
6.792
50 1+150
0.160
2.834
0.840
43.432 1+100
0.391
7.612
8.4 1+056,568
0.409
26.505
8.4 1+048,168
0.544
40.853
26.628 1+039,768
0.212
4.892
64.495 1+013,140
0.446
-
26.628 0+948,645
0.476
-
8.4 0+922,017
0.879
4.300
0.738 1.198
0.540
0.500
Bersambung ke halaman berikutnya
0.270
commit to user
1.235 2.107
0.721
0.651
0.470
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 164
Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan 50 1+850
12.886 1.070
0.514
0.478
0.246
50 1+900
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.057
0.911
0.810
0.477
0.395
0.379
0.150
1.040
0.508
0.473
0.240
0.564
0.520
1.702
0.640
0.584
0.374
1.708
0.642
0.585
0.375
2.797
0.859
0.766
0.658
0.348
0.125
0.720
0.444
0.420
0.186
7.783
26.064 0.984
0.870
0.856 29.632
1.496
0.599
0.549
0.329
1.746
0.649
0.591
0.384
5.700
3.570 2.093
0.719
0.649
0.466 4.364
2.498
0.800
0.716
0.573
2.699
0.840
0.750
0.630
3.842
1.068
0.940
1.005
14.544
44.390
70.180
14.134 2.264
0.753
0.677
0.510
8.4
18.016 2.167
0.733
0.661
0.485
3.401 1.352
0.570
0.525
0.300
0.730
0.446
0.422
0.188
8.4 2+283,865
0.358
9.059
24.192
2+275,465
0.291
2.799
85.889
2+267,065
6.988
3.420
0.293
24.192
2+242,873
0.155
2.239 1.318
2+156,984
0.385
3.122
8.4 2+132,792
0.402
22.195
8.4 2+124,392
14.128 0.509
0.738
15.992 2+115,992
0.410
-
50 2+100
0.610
-
50 2+050
0.672
-
50 2+000
1.862 -
50 1+950
22.002
3.127 1.145
0.529
0.491
0.260
-
-
-
-
2.048
1.091
2+643,731
1.128
0.526
0.488
0.257
29.19 2+672,921
2.413
0.783
0.702
0.550
2.448
0.790
0.708
0.559
2.978
0.896
0.796
0.713
8.4 2+681,321
0.148 5.102
0.816
0.463
0.436
0.202
0.847
0.469
0.441
0.207
0.821
0.464
0.437
0.203
1.718
1.721
7.775 3.250
0.950
0.842
0.800
50 2+750
0.377
5.343
10.279 2+700
0.392
4.655
8.4 2+689,721
0.460 11.765
2.321 1.087
0.517
0.481
0.249
23.888 0.518
0.404
0.386
50
0.156
1.731 14.458
Bersambung ke halaman berikutnya
15.727
commit to user
0.646
0.588
0.380 29.970
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 165
Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan 2+800
1.913
0.683
0.619
0.422
1.936
0.687
0.623
0.428
1.443
0.589
0.541
0.318
50 2+850
1.155
0.531
0.493
0.262
0.434
0.387
0.372
0.144
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.475
0.595
0.546
0.325
0.525
0.488
0.408
0.390
1.290
0.558
0.515
0.287
1.877
0.675
0.613
0.414
0.703
0.636
2.160
0.732
0.660
0.483
1.277
0.555
0.513
0.285
0.472
0.444
0.210
0.842
0.468
0.440
0.206
5.537
0.712
0.643
0.458 34.572
3.621
1.024
0.903
0.925
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13.465
-
10.948 0.498
0.400
0.383
0.153
50
-
-
-
-
14.254 1.891
0.678
0.615
0.417
50
-
-
-
-
47.231 4.997
1.299
1.133
1.472
-
-
-
-
50
1.993
0.699
0.632
0.442
1.084
0.517
0.481
0.248
-
50 4+000
0.862
3.904
50
3+950
2.229
-
0.447
35.071
3+600
0.321
3.614 2.013
3+550
0.543
11.736
8.4
3+500
0.591
22.032
8.4
3+450
3.595
-
0.159
33.474
3+414,929
24.357
1.745 0.541
3+406,529
0.535
2.058
0.256
98.655
3+398,129
0.693
2.208 1.127
3+364,655
0.772
-
8.4 3+266,000
2.359
39.885
-
7.6 3+257,600
0.777
1.457
-
50 3+250
0.830
-
50 3+200
0.936
-
3+150
3.180
1.703
26.628 2+930,566
0.819
2.435
8.4 2+903,938
0.851
13.854
8.4 2+895,538
0.962
21.259
37.138 2+887,138
3.308
17.251
-
-
-
-
Bersambung ke halaman berikutnya
commit to user
10.625 0.656
0.431
0.409
0.177
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 166
Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan 50 4+050
2.769
0.854
0.761
0.650
3.522
50 4+100
4.737
1.247
1.090
1.359
3.222
0.944
0.837
0.790
3.093
0.919
0.816
0.749
0.903
0.803
0.725
4.200
1.140
1.000
1.140
-
-
-
-
4.003
1.101
0.967
1.064
4.447
1.189
1.041
1.238
57.569
66.417 1.275
1.112
1.418 103.361
7.378
1.776
1.530
2.716
1.259
0.552
0.510
0.281
-
50
74.942
1.544
0.609
0.557
0.339
4+450
24.306 2.905
50
0.881
0.784
0.691
-
-
-
-
Jumlah
Volume total dinding penahan
22.760 0.921
878.189
= 878,189 + 1285,301 = 2163,490 m3
5.6.2 Pasangan Batu untuk Dinding Penahan Ruas Kiri : STA 0+200 s/d STA 0+250 Sta 0+200
H
70.221
4.874
50
H
1.745
46.622
4+350
Lebar atas
1.231
36.855 3.016
4+400
1.417
38.488
50 4+300
0.891 65.890
5.586
50 4+250
0.887
53.740
50 4+200
1.004
50.231
50 4+150
26.689
= 0,25 m
= 2,996 m ⎛ H1 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ ⎛ 2,996 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ = 0,899 m
commit to user
0.484
0.454
Jumlah
0.220
1285.301
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 167
H
⎛ H1 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ ⎛ 2,996 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ = 0,799 m
⎫ ⎧⎛ 0,25 + 0,799 ⎞ Luas pasangan batu = ⎨⎜ ⎟ × 2,996⎬ + (0,899 × 0,799) 2 ⎠ ⎭ ⎩⎝ = 2,291 m2 Sta 0+250
Lebar atas = 0,25 m H H
H
= 4,189 m ⎛H⎞ = ⎜ ⎟ + 0,3 ⎝5⎠ ⎛ 4,189 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 5 ⎠ = 1,138 m ⎛H ⎞ = ⎜ ⎟ + 0,3 ⎝6⎠ ⎛ 4,189 ⎞ =⎜ ⎟ + 0,3 ⎝ 6 ⎠ = 0,998 m Luas pasangan batu
⎫ ⎧⎛ 0,25 + 0,998 ⎞ = ⎨⎜ ⎟ × 4,189⎬ + (1,138 × 0,998) 2 ⎠ ⎭ ⎩⎝ = 3,751 m2
Volume
⎛ 2,291 + 3,751 ⎞ =⎜ ⎟ × 50 2 ⎝ ⎠
= 151,050 m³ Perhitungan selanjutnya terlampir pada tabel 5.3 di bawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 168
Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan KIRI STA
KANAN
Jarak
0+150
H
(H/5)+0.3
(H/6)+0.3
Luas
-
-
-
-
2.996
0.899
0.799
2.291
50 0+200
4.189
1.138
0.998
3.751
3.648
1.030
0.908
3.047
2.230
0.746
0.672
1.529
1.042
0.508
0.474
0.315
0.363
0.352
0.223
-
-
-
-
-
-
0.348
0.340
1.087
0.517
0.481
0.646
3.878
1.076
0.946
3.338
1.051
0.926
3.371
0.974
0.862
2.714
3.182
0.936
0.830
2.496
2.239
0.748
0.673
1.537
30.653
18.250 0.541
0.501
0.724 31.729
0.683
0.437
0.414
0.407
0.879
0.476
0.446
0.518
25.965
0.409
0.391
0.334 4.429
0.540
0.500
0.721 37.795
2.834
0.867
0.772
2.118
5.501
1.400
1.217
5.739
253.358
127.313 4.243
1.149
1.007
3.824 29.070
3.689
1.038
0.915
3.098
3.321
0.964
0.853
2.655
24.162
58.466 0.256
0.351
0.343
0.196
66.670 0.697
0.439
0.416
0.415
8.633 0.148
0.330
0.325
0.149
50
-
-
-
-
7.198 0.122
0.324
0.320
0.139
0.180
0.336
0.330
0.163
50
-
-
-
-
-
-
-
-
7.538
50 1+300
2.260
21.883
50
1+250
0.795
24.754
43.432
1+200
0.894
1.201
3.180
8.4
1+150
2.968
86.777 3.754
1+100
2.722
128.473
8.4
1+056,568
0.863
11.129
26.628
1+048,168
0.976
23.551
0.544
0.190
64.495
1+039,768
105.176
0.241
-
19.362 1.032
0.506
0.472
Bersambung ke halaman berikutnya
0.612
commit to user
Volume
53.105
1.206
-
26.628
1+013,140
1.485
-
0+948,645
0.664
-
8.4 0+922,017
0.736
23.588
0+913,617
2.182
3.378
0.618
56.108 0+403,963
0.639
17.333
56.108 0+347,855
Luas
0.479
36.941
16.146 0+291,747
(H/6)+0.3
0.515
32.135
16.146 0+275,601
(H/5)+0.3
151.050
9.455 0+259,455
H 1.075
-
50 0+250
Volume
0.918
0.484
0.453
0.542
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 169
Sambungan Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan 50 1+350
53.162 2.215
0.743
0.669
1.515
50 1+400
0.712
0.442
0.419
0.423
0.901
0.480
0.450
0.531
2.078
0.716
0.646
1.394
1.724
0.645
0.587
1.643
0.629
0.574
1.037
1.500
0.600
0.550
0.930
0.540
0.500
1.070
0.514
0.478
0.636
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.057
0.911
0.810
2.357
0.477
0.395
0.379
0.300
0.508
0.473
102.100
35.481 0.728
0.657
1.449 12.332
2.184
0.737
0.664
1.487
2.358
0.772
0.693
1.647
13.161
3.771 0.721
0.651
1.419 65.758
1.862
0.672
0.610
1.212
0.509
0.402
0.385
0.316
0.291
0.358
0.348
0.212
38.198
13.207
15.990 0.720
0.616
0.444
0.420
0.428 79.975
3.420
0.984
0.870
2.771
1.496
0.599
0.549
0.927
92.462
16.352 1.746
0.649
0.591
1.118
5.948 1.318
0.564
0.520
0.800
1.702
0.640
0.584
1.083
1.708
0.642
0.585
1.088
8.4
10.604 2.093
0.719
0.649
1.407
2.498
0.800
0.716
1.780
2.699
0.840
0.750
1.979
7.908
24.192
13.384
26.264
85.889
45.459
136.040 2.797
0.859
0.766
2.080
24.192 2+267,065
1.484
7.329 1.040
2+242,873
0.663
66.434
8.4
2+156,984
0.736
-
15.992
2+132,792
2.180
2.107
-
50
2+124,392
0.824
-
2+115,992
0.525
-
50
2+100
0.570
-
50
2+050
1.352
33.851
50
2+000
-
2.141
0.718
50
1+950
0.162
2.028 1.198
1+900
0.330
8.264
50 1+850
0.336
8.979
2.46 1+800
35.451 0.178
1.100
8.4 1+797,540
1.256
30.174
8.4 1+789,140
0.619
85.184
24.192 1+780,740
0.683
-
88.483 1+756,548
1.916 48.460
1+668,065
44.930
226.306 3.842
1.068
0.940
3.291
44.024 2.264
0.753
0.677
8.4
1.560
2.167 10.013
Bersambung ke halaman berikutnya
57.614
commit to user
0.733
0.661
1.472 9.054
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 170
Sambungan Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan 2+275,465
1.352
0.570
0.525
0.824
0.730
0.446
0.422
0.433
1.128
0.526
0.488
0.673
8.4 2+283,865
2.413
0.783
0.702
1.698
2.448
0.790
0.708
1.731
2.978
0.896
0.796
2.271
3.250
0.950
0.842
0.518
0.404
0.386
0.320
1.913
0.683
0.619
1.254
0.687
0.623
0.589
0.541
1.155
0.531
0.493
0.690
0.434
0.387
0.372
0.279
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.469
0.441
0.500
0.821
0.464
0.437
0.485
4.135
5.812 0.517
0.481
0.646 43.795
1.731
0.646
0.588
1.106
3.308
0.962
0.851
2.640
93.645
128.347 0.936
0.830
2.494 76.895
0.772
0.693
1.647 10.693
1.457
0.591
0.543
0.899
0.862
0.472
0.444
0.509
5.912
13.388 0.842
0.468
0.440
0.497 -
2.058
0.712
0.643
1.376
3.621
1.024
0.903
3.014
-
109.751
1.475
0.595
0.546
0.911
7.6
-
-
-
-
6.016 1.127
0.525
0.488
0.672
8.4
-
-
-
-
4.218 0.541
0.408
0.390
0.332
1.290
0.558
0.515
0.781
98.655
-
-
-
-
-
-
-
-
54.916
33.474 3+398,129
0.847
-
50
3+364,655
4.122
2.359
-
50
3+266,000
0.482
-
3+257,600
0.436
4.072
-
3+250
0.463
6.632
26.628
3+200
11.290
3.180
0.889
8.4
3+150
-
40.133 1.443
2+930,566
0.292
1.087
1.273
8.4
2+903,938
0.377
63.156 1.936
2+895,538
0.392
39.353
37.138 2+887,138
0.460
-
72.356
50 2+850
-
0.816
2.574
50 2+800
-
24.900
50 2+750
-
16.809
10.279 2+700
-
14.404
8.4 2+689,721
0.684
34.609
8.4 2+681,321
0.491
-
29.19 2+672,921
0.529
5.280
2+643,731
1.145
-
33.546 1.877
0.675
0.613
Bersambung ke halaman berikutnya
1.223
commit to user
-
-
-
-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 171
Sambungan Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan 8.4 3+406,529
10.758 2.013
0.703
0.636
1.338
8.4 3+414,929
2.160
0.732
0.660
1.466
1.277
0.555
0.513
0.772
0.498
0.400
0.383
0.311
1.891
0.678
0.615
4.997
1.299
1.133
4.927
-
-
-
-
-
-
2.769
0.854
0.761
2.050
4.737
1.247
1.090
4.532
3.222
0.944
0.837
2.541
0.919
0.816
-
-
-
-
-
-
-
1.993
0.699
0.632
1.321
1.084
0.517
0.481
0.645 25.936
0.656
0.431
0.409
0.393 82.162
3.522
1.004
0.887
2.894
5.586
1.417
1.231
5.881
4.003
1.101
0.967
3.500
219.366
234.524
190.242 4.447
1.189
1.041
4.110
117.743 3.016
0.903
0.803
2.313
4.200
1.140
1.000
3.764
221.208 4.874
1.275
1.112
4.739
7.378
1.776
1.530
9.282
151.929
50
350.513
-
-
-
251.045
-
50
1.259
0.552
0.510
0.760
1.544
0.609
0.557
0.962
-
-
-
-
50 4+450
-
49.129
2.397
50
4+400
-
123.458 3.093
4+350
-
176.841
50
4+300
-
164.558
50
4+250
-
-
50
4+200
-
-
-
50
4+150
-
-
4+100
-
-
50 4+050
-
154.057
50 4+000
-
1.235
50 3+950
-
38.638
50 3+600
-
27.067
50 3+550
-
39.238
50 3+500
11.775
35.071 3+450
-
73.820 2.905
0.881
0.784
2.193
0.921
0.484
0.454
0.544
-
Jumlah
68.410
2645.768
Volume total pasangan batu dinding penahan
= 2645,768 + 4039,827 = 6685,595 m3
commit to user
Jumlah
4039.827
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 172
5.6.3
Luas Plesteran Plesteran 25 cm 10 cm
5 cm
Pasangan batu
Gambar 5.11 Detail potongan A – A ( volume pasangan batu )
Ruas kiri
Luas
= (0,05+0,1+0,25) x Total Jarak = 0,40 x 1901,845 = 760,738 m2
Ruas kanan
Luas
= (0,05+0,1+0,25) x Total Jarak = 0,40 x 2034,581 = 813,832 m2
Luas total plesteran
= 760,738 + 813,832 = 1574,570 m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 173
5.6.4
Luas Siaran
Ruas Kiri : STA 0+200 s/d STA 0+250 Sta 0+200
H Sta 0+400 = 2,996 m H – 0,3
= 2,996 – 0,3 = 2,696 m
Sta 0+250
H Sta 0+450 = 4,189 m H – 0,3
= 4,189 – 0,3 m = 3,889 m
Luas
⎛ 2,696 + 3,889 ⎞ =⎜ ⎟ × 50 2 ⎝ ⎠
= 164,625 m2 Perhitungan selanjutnya terlampir pada tabel 5.4 di bawah ini :
Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan STA
Jarak
0+150
H -
KIRI H - 0,3 -
50 0+200
2.996
2.696
4.189
3.889
3.648
0+275,601
3.348
1.882
3.378
3.078
123.993 27.162 2.968
2.668
42.610 2.230
1.930
16.146 0+291,747
2.182
34.214
16.146
37.190 2.239
1.939
21.576 1.042
0.742
56.108
22.965 1.206
21.240
Bersambung ke halaman berikutnya
commit to user
Luas 66.425
164.640
9.455 0+259,455
H 1.075
-
50 0+250
Luas
KANAN H - 0,3 0.775
0.906 36.145
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 174
Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan 0+347,855
0.315
0.015
-
-
56.108 0+403,963
-
-
0.241
-0.059
1.087
0.787
3.878 3.754
3.454
3.371
3.071
3.182
2.882
0.148
-0.153
0.122
-0.178
1.032
0.732
2.215
1.915
3.689
3.389
3.321
3.021
30.793 26.920 74.223 0.397 -
-
-
-
-
-
0.918
0.618
1.916
1.616
55.833
58.178 0.712
0.412
37.350 0.178
-0.122
0.901
0.601
88.483
1.352
1.052
105.246 2.078
1.778
1.724
1.424
24.192
129.729 2.180
1.880
2.141
1.841
38.735
8.4 1+789,140
3.943
66.168
-
1+780,740
4.243
15.290
50
1+756,548
5.201 121.743
0.697
-0.120
50
1+668,065
249.438
-7.465 0.180
1+400
45.734
-8.270
50
1+350
2.534
-4.925
50
1+300
2.834 5.501
-0.045
50
1+250
0.901
61.619 0.256
1+200
1.201
25.003
50 1+150
4.808
27.408
43.432 1+100
0.244
93.632
8.4 1+056,568
0.544
3.578
8.4 1+048,168
-
140.757
26.628 1+039,768
26.968
9.694
64.495 1+013,140
0.579
-
26.628 0+948,645
0.879 -
8.4 0+922,017
0.383
-
0+913,617
0.683
45.015
11.621 1.643
1.343
8.4
15.644 2.184
10.681
Bersambung ke halaman berikutnya
commit to user
1.884 16.556
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 175
Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan 1+797,540
1.500
1.200
1.198
0.898
2.46 1+800
1.070
0.770
-
-
-
-
3.057
2.757
0.477
0.177
1.040
0.740
1.702
1.402
1.708
1.408
2.264
1.964
1.352
1.052
1.496
1.196
1.746
1.446
107.905 21.126 13.604 1.793 16.763 2.498
2.198
2.699
2.399
55.599 255.112 3.842
3.542 65.422
2.167
1.867
1.145
0.845
11.390
6.224 0.730
0.430
-
-
1.128
0.828
29.19
0.460
0.160
42.930 2.413
2.113
2.448
2.148
8.4
9.865 0.816
0.516
0.847
0.547
17.895
8.4 2+689,721
3.120
12.670
-
2+681,321
3.420
53.965
8.4
2+672,921
0.420 88.503
2.093
2.497
8.4
2+643,731
10.275
167.715 2.797
2+283,865
5.008
33.992
24.192
2+275,465
-0.009
10.161
85.889
2+267,065
0.291 0.720
1.018
24.192
2+242,873
0.209
7.380 1.318
2+156,984
0.509
7.329
8.4 2+132,792
44.290
73.348
8.4 2+124,392
1.562
-
15.992 2+115,992
1.862
-
50 2+100
84.220
-
50 2+050
4.754
-
50 2+000
1.807
-
50 1+950
2.107 41.695
50 1+900
2.058
2.581
50 1+850
2.358
4.463
20.266 2.978
2.678
10.279
4.485 0.821
28.925
Bersambung ke halaman berikutnya
commit to user
0.521 6.721
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 176
Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan 2+700
3.250
2.950
0.518
0.218
50 2+750
1.913
1.613
1.936
1.636
1.443
1.143
1.155 0.434
0.134
-
-
-
-
1.475
1.175
1.127
0.827
1.290
0.990
1.877
1.577
0.842
0.542
2.058
1.758
14.701 126.970 3.321 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13.818 2.013
1.713
-
-
15.006 2.160
1.860
35.071
-
-
49.745 1.277
0.977
0.498
0.198
50
-
-
-
-
29.380
50 3+550
0.562
42.961
8.4
3+500
0.862
60.727
8.4
3+450
1.157 7.223
3.621
0.241
33.474
3+414,929
13.508
4.484 0.541
3+406,529
91.703
7.605
98.655
3+398,129
2.059
-
8.4
3+364,655
2.359 1.457
-
7.6
3+266,000
2.880
-
3+257,600
3.180
-
50 3+250
147.190
-
50 3+200
3.008
4.155
3+150
3.308
0.855
26.628 2+930,566
110.963
8.392
8.4 2+903,938
55.430
51.607
8.4 2+895,538
1.431
81.230
37.138 2+887,138
1.731 45.768
50 2+850
0.787
79.193
50 2+800
1.087
-
44.715 1.891
1.591
50
-
157.195
Bersambung ke halaman berikutnya
commit to user
-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 177
Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan 3+600
4.997
4.697
-
-
50 50 -
-
2.769
2.469
4.737
4.437
3.222
2.922
3.093
2.793
3.016
2.716
3.522
3.222
5.586
5.286
212.710 224.713 4.003
3.703
4.200
3.900
196.245 4.447
4.147
4.874
4.574
7.378
7.078
137.735
50
218.043
165.398
50
291.318
-
4+350
-
-
200.943 1.259
50
0.959
1.544
1.244
89.108 2.905
50
2.605
-
4+450 Jumlah
Luas total siaran
89.463
142.870
50
4+400
0.356
183.980
50
4+300
28.510
172.648
50
4+250
61.928
-
50
4+200
0.784
0.656
50
4+150
1.084 -
4+000
4+100
1.693
-
3+950
4+050
1.993
2953.337
= 2953,337 + 4265,451 = 7218,788 m2
commit to user
80.648 0.921 0.621 Jumlah
4265.451
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 178
5.7. Perhitungan Marka Jalan 0,12 m
1,2 m
0,12 m
3,5 m
1,2 m
Gambar 5.12 Sket Marka Jalan
5.7.1
Marka di tengah (putus-putus)
Jumlah
= Panjang jalan – Panjang Tikungan (PI1+PI2+PI3+PI4+PI5+PI6+PI7) 5 = 4450- (176,800+151,351+170,467+167,873+185,095+217,233+157,329) 5
= 644,770 buah Luas
= 644,770 x (0,12x 1,2) = 92,847 m²
5.7.2 Marka di tengah (menerus) Luas
= Panjang Tikungan (PI1+PI2+PI3+PI4+PI5+PI6+PI7) x lebar marka =(176,800+151,351+170,467+167,873+185,095+217,233+157,329) x 0,12 = 147,138 m²
5.7.3 Luas Total Marka Jalan Luas total
= (92,847+ 147,138) = 239,985 m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 179
5.8.
Rambu Jalan
Diperkirakan menggunakan 2 buah rambu kelas jalan, 4 buah rambu saat melewati jembatan, 14 buah rambu memasuki tikungan. Jadi total rambu yang digunakan adalah = 20 rambu jalan
5.9.
Patok Jalan
Digunakan 40 buah patok hektometer (kecil). Digunakan 5 buah patok kilometer (besar).
5.10. Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek 5.10.1
Pekerjaan Umum
a. Pekerjaan pengukuran diperkirakan dikerjakan selama 3 minggu. b. Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi diperkirakan dikerjakan selama 4 minggu c. Pembuatan papan nama proyek diperkirakan selama 1 minggu. d. Pembuatan Direksi Keet diperkirakan selama 1 minggu. e. Pekerjaan administrasi dan dokumentasi selama masa proyek berlangsung.
5.10.2
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan tanah Luas = 43500 m2 Kemampuan pekerjaan perhari berdasarkan kuantitas tenaga kerja = 900 m2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 900 m3 × 6 hari = 5 400 m2 Waktu yang dibutuhkan untuk pembersihan semak dan pengupasan tanah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 180
43500 = 8,06 ≈ 9 minggu 5 400
5.10.3
Pekerjaan persiapan badan jalan
Luas = 35061 m2 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller adalah
249 m
2
jam
× 7 jam = 1743 m 2
Kemampuan pekerjaan per minggu = 1743 x 6 = 10458 m2 Misal digunakan 2 Vibratory Roller maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan persiapan badan jalan =
5.10.4
35061 = 1,68 ≈ 2 minggu 2 × 10458
Pekerjaan galian tanah
Volume galian = 90714,228 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah
18,68 m
3
jam
× 7 jam = 130,76 m3
Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,68 m3 × 6 hari = 784,56 m3 Misal digunakan 12 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan galian =
5.10.5
90714,228 = 9,64 ≈ 10 minggu 12 × 784,56
Pekerjaan timbunan tanah
Volume timbunan = 55089,445 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader diperkirakan 56,03 m
3
jam
× 7 jam = 392,21 m3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 181
Kemampuan pekerjaan per minggu = 392,21 m3 × 6 hari = 2353,26 m3 Misal digunakan 4 buah Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan timbunan =
55089,445 = 5,85 ≈ 6 minggu 4 × 2 353,26
5.10.6 Pekerjaan Drainase a. Pekerjaan galian saluran drainase untuk timbunan Volume galian saluran = 14268 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasarkan kuantitas kerja Excavator adalah
18,68 m
3
jam
× 7 jam = 130,76 m3
Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 × 6 hari = 784,56 m3 Misal digunakan 3 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan galian =
14268 = 6,06 ≈ 7 minggu 3 × 784,56
b. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar Volume pasangan batu = 7743 m3 Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m3 Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 × 6 = 900 m 3 Waktu yang dibutuhkan =
7743 = 8,60 ≈ 9 minggu 900
c. Pekerjaan plesteran Volume plesteren = 3480 m2 Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 182
Waktu yang dibutuhkan =
3480 = 3,87 ≈ 4 minggu 900
d. Pekerjaan siaran Volume siaran = 6150,990 m2 Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 m 2 × 6 = 900 m 2 Waktu yang dibutuhkan =
6150,990 = 6,83 ≈ 7 minggu 900
5.10.7 Pekerjaan Dinding Penahan a. Pekerjaan galian pondasi Volume galian pondasi = 2163,490 m³ Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kualitas kerja Excavator adalah 18,68m³/jam x 7 jam = 130,76 m3 Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 x 6 hari = 784,56 m3 Misal digunakan 2 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan galian =
2163,490 = 1,38 ≈ 2 minggu 2 × 784,56
b. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar Volume pasangan batu = 6685,595 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasarkan kuantitas kerja Concrete Mixer adalah 150 m3 . Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 m3 × 6 hari = 900 m3 Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortal adalah =
6685,595 = 7,43 ≈ 8 minggu 900
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 183
c. Pekerjaan plesteran Luas pekerjaan plesteran = 1574,57 m2 Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m 2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 m 2 × 6 hari = 900 m 2 Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan plesteran adalah =
1574,570 = 1,75 ≈ 2 minggu 900
d. Pekerjaan siaran Luas total siaran = 7218,788 m2 Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2 Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan siaran adalah =
7218,788 = 8,02 ≈ 9 minggu 900
5.10.8 Pekerjaan Perkerasan a. Pekerjaan LPB (Lapis Pondasi Bawah) Volume = 5498,400 m2 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader diperkirakan 16,01 m 3 × 7 jam = 112,07 m 3 Kemampuan pekerjaan per minggu = 112,07 m 3 × 6 hari = 672,42 m 3 Misal digunakan 1 unit Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPB =
5498,400 = 8,18 ≈ 9 minggu 672,42
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 184
b. Pekerjaan LPA (Lapis Pondasi Atas) Volume = 6559,800 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader diperkirakan 16,01 m 3 × 7 jam = 112,07 m 3 Kemampuan pekerjaan per minggu = 112,07 m 3 × 6 hari = 672,42 m 3 Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPA jika digunakan 1 unit Whell Loader adalah =
6559,800 = 9,76 ≈ 10 minggu 672,42
c. Pekerjaan Prime Coat ( lapis resap pengikat ) Luas volume perkerjaan untuk Prime Coat adalah 31929 m2 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Sprayer diperkirakan 2324 m2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 2324 x 6 = 13944 m2 Waktu yang dibutuhkan =
31929 = 2,29 ≈ 3 minggu 13944
d. Pekerjaan LASTON Volume = 1561,650 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Finisher diperkirakan 14,43 × 7 jam = 101,01m 3 Kemampuan pekerjaan per minggu = 101,01 m 3 × 6 hari = 606,06 m 3 Misal digunakan 2 unit Asphalt Finisher maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LASTON =
1561,650 = 1,288 ≈ 2 minggu 2 × 606,06
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 185
5.10.9 Pekerjaan Pelengkap a. Pekerjaan marka jalan Luas = 239,985 m3 Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga kerja diperkirakan
93,33 m 2 Kemampuan pekerjaan per minggu = 93,33 m 2 × 6 hari = 559,98 m 2 Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan marka jalan dengan 2 orang tenaga kerja =
239,985 = 0,21 ≈ 1 minggu 2 × 559,98
b. Pekerjaan rambu jalan diperkirakan selama 1 minggu c. Pembuatan patok kilometer diperkirakan selama 1 minggu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 186
5.11. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan 5.11.1 Harga Satuan Pekerjaan Contoh perhitungan pekerjaan persiapan badan jalan Diketahui : a. Tenaga 1. Pekerja (jam) ; Volume 0,0161 ; Upah Rp 5.500,00 Biaya = Volume x Upah = 0,0161 x 5.500,00 = 88,55 2. Mandor (jam) ; Volume 0,004 ; Upah Rp 9.000,00 Biaya = Volume x Upah = 0,004 x 9.000,00 = 36,00 Total biaya tenaga = 124,55
b. Peralatan 1. Motor Grader (jam) ; Volume 0,0025 ; Harga Rp 220.000,00 Biaya = Volume x Upah = 0,0025 x 220.000,00 = 550,00 2. Vibro Roller (jam) ; Volume 0,004 ; Harga Rp 170.000,00 Biaya = Volume x Upah = 0,004 x 170.000,00 = 680,00
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 187
3. Water Tanker (jam) ; Volume 0,0105 ; Harga Rp 108.000,00 Biaya = Volume x Upah = 0,0105 x 108.000,00 = 1.134,00 4. Alat Bantu (Ls) ; Volume 1 ; Harga Rp 150,00 Biaya = Volume x Upah = 1 x 150,00 = 150,00 Total biaya peralatan
= 2514,00
Total biaya tenaga dan peralatan = 2638,55 (A) Overhead dan Profit 10 % x (A) = 263,86 (B) Harga Satuan Pekerjaan (A + B) = 2902,41
5.11.2 Bobot Pekerjaan Perhitungan bobot pekerjaan dihitung dengan mengalikan volume tiap pekerjaan dengan harga satuan tiap pekerjaan. Bobot = Volume × Harga satuan
Contoh perhitungan untuk pekerjaan persiapan badan jalan : Bobot pekerjaan persiapan badan jalan
= Volume pekerjaan × Harga satuan = 35061 × 2902,41 = 101.761.397,010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 188
5.11.3 Persen (%) Bobot Pekerjaan Perhitungan persen (%) bobot pekerjaan dihitung dengan membandingkan bobot tiap pekerjaan dengan bobot total pekerjaan dikalikan 100% % Bobot pekerjaan =
Bobot pekerjaan × 100% Bobot total
Contoh perhitungan untuk pekerjaan persiapan badan jalan : % Bobot pekerjaan persiapan badan jalan
=
Bobot pekerjaan × 100% Bobot total
=
101.761.397,01 × 100% 17.379.529.386,21
= 0,586 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 189
Tabel 5.5. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan No
3
Kemampuan Kerja per hari 4
Kemampuan Kerja per minggu 5
Waktu Pekerjaan (minggu) 6
a) Pengukuran
Ls
-
-
3
b) Mobilisasi dan Demobilisasi
Ls
-
-
4
c) Pembuatan papan nama proyek
Ls
-
-
1
d) Direksi Keet
Ls
-
-
1
e) Administrasi dan Dokumentasi
Ls
-
-
-
1 1
2
2 Umum
Pekerjaan Tanah a) Pembersihan semak dan pengupasan tanah b) Persiapan badan jalan c) Galian tanah d) Timbunan tanah
3
b) Pasangan batu dengan mortar c) Plesteran d) Siaran
900
m2
5400
m2
9
35061
m2
1743
m2
10458
m2
2
3
90719,228 m
3
130,76
m
3 3
55089,445 m
392,21
m
m3
130,76
m3
m
3
10
2353,26
m
3
6
784,56
m3
7
3
9
2
4
900
2
m
7
784,56
4263 4263 3480
3
m
2
m
2
150 150
m
3
m
2 2
900
m
900
m
150
m
a) Galian pondasi
2163,490 m3
130,76
m3
784,56
m3
2
b) Pasangan batu dengan mortar
6685,595 m3
150
m3
900
m3
8
150
m
2
900
m
2
2
2
900
m
2
9
672,42
m3
9
3
Pekerjaan Dinding penahan
d) Siaran
2
1574,570 m
2
7218,788 m
150
m
5498,400 m3
112,07
m3
112,07
3
m
672,42
m
2324
m3
13944
m3
3
2
2
1
Pekerjaan Perkerasan a) Lapis Pondasi Bawah (LPB)
3
b) Lapis Pondasi Atas (LPA)
6559,800 m
c) Prime Coat
31929
d) Lapis LASTON 6
m2
6150,990 m
c) Plesteran
5
43500
Pekerjaan Drainase a) Galian saluran
4
Volume Pekerjaan
Nama Pekerjaan
m3 2
2
10
1561,650 m
14,43
m
606,06
m
a) Marka jalan
239,985 m2
93,33
m2
559,98
m2
b) Rambu
20
-
-
1
c) Patok
5
-
-
1
Pekerjaan Pelengkap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 190
5.12. REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK PROPINSI TAHUN ANGGARAN PANJANG PROYEK
: PEMBANGUNAN JALAN RAYA KALISORO – NGLEDOK : JAWA TENGAH : 2011 : 4,450 Km
Tabel 5.6 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya N O.
URAIAN PEKERJAAN
KODE ANALISA
VOLUME
SATU AN
HARGA SATUAN (Rp.) 6
1 2 3 4 5 BAB I : UMUM 1 Pengukuran 1 Ls 5.000.000,00 2 Mobilisasi dan demobilisasi 1 Ls 20.000.000,00 3 Papan nama proyek 1 Ls 500.000,00 4 Direksi Keet 1 Ls 1.000.000,00 5 Administrasi dan dokumentasi 1 Ls 2.200.000,00 JUMLAH BAB 1 : UMUM BAB II : PEKERJAAN TANAH Pembersihan semak dan pengupasan 1 K-210 43500 M2 2.025,00 tanah 2 Persiapan badan jalan EI-33 35061 M2 2.902,41 3 Galian tanah EI-331 90719,228 M3 33.042,96 4 Timbunan tanah EI-321 55089,445 M3 58.914,46 JUMLAH BAB 2 : PEKERJAAN TANAH BAB III : PEKERJAAN DRAINASE 1 EI-21 14.268 M3 Galian saluran 33.253,11 2 Pasangan batu dengan mortar EI-22 7.743 M3 362.094,65 3 Plesteran G-501 3480 M2 14.391,43 4 EI-23 6150,990 M2 Siaran 6.923,80 JUMLAH BAB 3 : PEKERJAAN DRAINASE BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN 1 Galian pondasi EI-21 2163,490 M3 33.253,11 2 EI-22 6685,595 M3 Pasangan batu dengan mortar 362.094,65 3 G-501 1574,570 M2 Plesteran 14.391,43 4 EI-23 7218,788 M2 Siaran 6.923,80 JUMLAH BAB 4 : PEKERJAAN DINDING PENAHAN BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN 1 EI-521 5498,400 M3 Konstruksi LPB 142.341,60 2 Konstruksi LPA EI-512 6559,800 M3 287.306,31 3 Pekerjaan Prime Coat EI-611 31929 M2 9.046,13 4 EI-815 1561,650 M3 Pekerjaan LASTON 1.273.875,30 JUMLAH BAB 5 : PEKERJAAN PERKERASAN BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAP 1 LI-841 239,985 M2 117.562,50 Marka jalan 2 Pekerjaan rambu jalan LI-842 20 Buah 299.733,94 3 LI-844 5 Buah 368.850,99 Patok kilometer JUMLAH BAB 6 : PEKERJAAN PELENGKAP REKAPITULASI BAB I : UMUM BAB II : PEKERJAAN TANAH BAB III : PEKERJAAN DRAINASE BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAP JUMLAH PPn 10% JUMLAH TOTAL DIBULATKAN = (Rp.) SEMBILAN BELAS MILYAR SERATUS TUJUH BELAS JUTA EMPAT RATUS DELAPAN PULUH DUA RIBU EMPAT RATUS RUPIAH
commit to user
JUMLAH HARGA (Rp.)
BOBOT
7=4x6
(%)
5.000.000,00 20.000.000,00 500.000,00 1.000.000,00 2.200.000,00 28.700.000,00
0,029 0,115 0,003 0,006 0,013
88.087.500,00
0,507
101.761.397,01 2.997.631.822,03 3.245.564.903,87 6.433.045.622,91
0,586 17,248 18,675
474.455.373,48 2.803.698.874,95 50.082.176,40 42.588.224,56 3.370.824.649,39
2.712 16,022 0,286 0,243
71.942.770,95 2.420.818.181,57 22.660.313,94 49.981.444,35 2.565.402.710,81
0,414 13,929 0,130 0,288
782.651.053,44 1.884.671.932,34 288.833.884,77 1.989.347.362,25 4.945.504.232,79
4.503 10,844 1.662 11,446
28.213.236,56 5.994.678,80 1.844.254,95 36.052.170,31
0,162 0,034 0,011
28.700.000,00 6.433.045.622,91 3.370.824.649,39 2.565.402.710,81 4.945.504.232,79 36.052.170,31 17.379.529.386,21 1.737.952.938,62 19.117.482.324,83 19.117.482.400,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 191
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 1.
Jenis jalan dari Kalisoro – Ngledok merupakan jalan kolektor dengan spesifikasi jalan kelas III, lebar perkerasan 2 × 3,5 m , dengan kecepatan rencana 40 Km
Jam
, direncanakan 7 tikungan (1 tikungan Spiral - Spiral
dan 6 tikungan Spiral - Circle – Spiral ) . a.
Pada PI1 dengan jari-jari lengkung rencana 70 m, sudut PI1 sebesar 72 0 23 ' 35,96 "
b.
Pada PI 2 dengan jari-jari lengkung rencana 80 m, sudut PI 2 sebesar
77 0 19 ' 3,39 " . c.
Pada PI 3 dengan jari-jari lengkung rencana 90 m, sudut PI 3 sebesar 82 0 27 ' 17,19"
d.
Pada PI 4 dengan jari-jari lengkung rencana 90 m, sudut PI 4 sebesar 80 0 48' 9,92" .
e.
Pada PI 5 dengan jari-jari lengkung rencana 70 m, sudut PI 5 sebesar 1130 53' 52"
f.
Pada PI 6 dengan jari-jari lengkung rencana 80 m, sudut PI 6 sebesar 124 0 31' 32,6" .
commit to user 191
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 192
g.
Pada PI 7 dengan jari-jari lengkung rencana 50 m, sudut PI 7 sebesar 122 0 42 ' 32,5" .
2.
Pada alinemen vertikal jalan Kalisoro – Ngledok terdapat 13 PVI .
3.
Perkerasan jalan Kalisoro – Ngledok menggunakan jenis perkerasan lentur berdasarkan volume LHR yang ada dengan : a.
b.
Jenis bahan yag dipakai adalah : 1)
Surface Course
: LASTON ( MS 744 )
2)
Base Course
: Batu Pecah Kelas A ( CBR 100% )
3)
Sub Base Course
: Sirtu / Pitrun Kelas A ( CBR 70% )
Dengan perhitungan didapatkan dimensi dengan tebal dari masingmasing lapisan :
4
1)
Surface Course
: 7,5 cm
2)
Base Course
: 20 cm
3)
Sub Base Course
: 16 cm
Perencanaan jalan Kalisoro – Ngledok dengan panjang 4450 km memerlukan biaya untuk pembangunan sebesar Rp. 19.247.341.900,00 dan dikerjakan selama 10 bulan.
6.2 Saran 1.
Perencanaan geometrik jalan sebaiknya berdasarkan data hasil survey langsung dilapangan serta menggunakan data selengkap mungkin baik data lalu lintas maupun data lainnya agar diperoleh perencanaan yang optimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 193
2.
Bagi tenaga kerja mendapat asuransi kecelakaan diri dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja mengingat pelaksanaan proyek adalah pekerjaan dengan resiko kecelakaan tinggi.
3.
Koordinasi antar unsur-unsur proyek sebaiknya ditingkatkan agar mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
4.
Pelaksanaan lapangan harus sesuai dengan spesifikasi teknik, gambar rencana maupun dokumen kontrak.
5.
Perencanaan
jalan
diharapkan
dapat
meningkatkan
pertumbuhan
perekonomian di wilayah tersebut, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. 6.
Jika pada gambar long profile dibuat jalan yang mendatar maka galian dan timbunannya akan lebih besar.
7.
Pada gambar long profile sebaiknya jalan dibuat sesekali mendatar agar mobil bisa mengatur kestabilan mesin.
8.
Gambar tanah asli pada cross section tidak dibuat putus-putus karena diasumsikan bahwa tanah asli tersebut bergelombang.
commit to user