Cara menghafal perkalian 1 sampai 10. 4. Perkalian dengan cara mencongak
untuk 2 digit x. 1 digit, 2 digit x ... setiap ibu akan mampu mengajar anak-anaknya
.
2
Tentang PARENTING Taman Bacaan Alfabet Apakah “Parenting” itu? Parenting adalah salah satu Kegiatan Taman Bacaan Alfabet untuk Orangtua dengan bentuk Penyuluhan dan berbagi Materi yang bisa bermanfaan untuk Keluarga. Siapakah yang bisa mengikuti Kegiatan “Parenting”? Parenting dapat diikuti oleh Orangtua, baik laki-laki maupun perempuan, Kakek-Nenek dan Umum (dewasa). Tema apa saja yang ada dalam “Parenting”? Materi dan Pembahasan Parenting didapat dari Relawan yang bersedia membagi Pengalaman sebagai Nara Sumber atau Ilmu Pengetahuan sebagai Pembawa Materi disetiap pertemuan. Tema Seputar; Keluarga, Pengembangan Keluarga dan Motivasi Orangtua. Kapan jadwal rutin “Parenting”? Jadwal Parenting setiap dua Bulan Hari Sabtu pada Minggu ketiga.
Buku Anda Menumpuk? Buku Anda Sudah Bosan Dibaca? * Jangan Dibuang * Hubungi kami
Taman Bacaan Alfabet Jl. Pulomangga No.12 Rt.001/02 Kel. Grogol, Kec. Limo Depok 16512 Telp. : (021) 85490189 / 0857 8031 4448 Web. : www.alfabet.co.nr Email :
[email protected]
BUK
U
SUMBANG BUKU DISINI
Operasional Kegiatan Ini Sepenuhnya Berasal dari Infaq Peserta dan Kas Taman Bacaan Alfabet
Sekilas Tentang GASING Matematika GASING (Gampang Asyik dan Menyenangkan). Matematika GASING adalah metode belajar matematika yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya. Lewat metode ini siapapun juga dapat belajar dan mengerti matematika. Dalam metode ini para peserta diminta untuk memahami konsep matematika sebelum mengerjakan soal latihan yang cukup banyak. Topik yang dipelajari untuk menguasai pelajaran SD (kelas 1-6) adalah: 1. Penjumlahan 2. Perkalian 3. Pengurangan 4. Pembagian 5. Bilangan negatif 6. Aplikasi 1 7. Pecahan 8. Desimal 9. Aplikasi 2 10. Geometri (termasuk keliling, luas, skala dan sistem koordinat) Tiap hari siswa belajar 4 jam (lewat program ekstra kurikuler ataupun lewat program khusus). Dalam waktu 4-6 bulan siswa akan mampu menguasai bahan kelas 1 sampai kelas 6.
Sekilas tentang GIPIKA Latar Belakang Setelah merdeka lebih dari 65 tahun, masalah kemiskinan di Indonesia masih sulit dientaskan. Statistik mengatakan bahwa lebih dari 30 juta penduduk Indonesia masih hidup dikekang kemiskinan. Padahal Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya yang luar biasa, yang seyogyanya membuat Indonesia tidak saja mampu memberi makan bangsanya sendiri, bahkan sanggup membantu bangsa-bangsa lain yang kelaparan. Page 1
Yang membedakan pembelajaran ini dengan pembelajaran matematika yang lain adalah: 1. Cara siswa belajar penjumlahan yang hasilnya dibawah 20. Banyak siswa kesulitan menjumlahkan 8 + 9 = , 6 + 7 =, dsb 2. Penjumlahan dengan cara mencongak, baik penjumlahan 2 digit, 3 digit ataupun berapa digit pun 3. Cara menghafal perkalian 1 sampai 10 4. Perkalian dengan cara mencongak untuk 2 digit x 1 digit, 2 digit x 2 digit 5. Pembagian dan pengurangan dengan cara mencongak 6. Pemanfaatan bilangan dengan negatif dalam berbagai aplikasi penjumlahan, perkalian, pembagian dan pengurangan. 7. Pecahan dan desimal dengan cara mencongak. Metode ini sangat mudah dipelajari, karena itu kami berpikir alangkah baiknya kalau metode ini dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu untuk mengajari putraputrinya. Ibu akan dekat dengan anak dan ibu-ibu bisa ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itulah Surya Institute dan STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan) Surya atau Surya Institute School of Education menyelenggarakan gerakan Ibuibu Pandai Matematika) Peserta bisa berasal dari: PKK, Arisan ibu-ibu, kelompok kegiatan keagamaan ibu-ibu, lembagalembaga sosial dsb.
Mengapa kenyataannya tidak demikian? Surya Institute, yang didirikan oleh Prof. Yohanes Surya, melihat bahwa masalah utama yang menyebabkan Indonesia tetap miskin adalah pendidikan, terutama masalah pendidikan dasar. Menurut data TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) 2007 untuk kelas 8 atau setara 2 SMP, Indonesia menempati ranking 36/49 untuk Matematika dan ranking 35/49 untuk Sains/IPA. Karena pendidikan yang sangat rendah inilah maka bangsa Indonesia tidak bisa berkompetisi secara Parenting 2
global, akibatnya orang-orang Indonesia semakin lama semakin miskin, tergerus oleh arus globalisasi. Untuk melepaskan Indonesia dari kemiskinan ini, maka Surya Institute, dibawah pengarahan Prof. Yohanes Surya, berinisiatif untuk menggulirkan GIPIKA (Gerakan Ibu Pandai matematIKA). Lewat gerakan sosial ini, dengan menggunakan metoda pembelajaran Matematika GASING yang telah berhasil dikembangkan dan diterapkan oleh Prof. Yohanes Surya, Surya Institute akan melatih para ibu di berbagai daerah di Indonesia sehingga setiap ibu akan mampu mengajar anak-anaknya matematika. Karena pendidikan—terlebih pendidikan dasar— adalah hak setiap anak bangsa, GIPIKA dicanangkan untuk disebarluaskan di seluruh Indonesia secara GRATIS. Dengan semakin banyaknya ibu yang bisa mengajar anaknya Matematika, semakin banyak pula anak yang tumbuh menjadi ilmuwan andal, membesarkan Indonesia menjadi negara maju. Tentunya GIPIKA yang gratis ini tidak akan mungkin dicanangkan tanpa bergandeng tangan dengan berbagai pihak baik pemerintahan maupun swasta, yang juga melihat pentingnya peranan aktif seorang ibu dalam perkembangan pendidikan anak. Visi GIPIKA Transformasi Indonesia melalui matematika dan para ibu Visi Gerakan Ibu Pandai matematIKA (GIPIKA) adalah tercapainya kemajuan bangsa yang besar berkat tumbuhnya generasi muda yang cinta Matematika dan Sains melalui peran aktif para ibu dalam mendidik anak-anaknya. Misi GIPIKA Misi GIPIKA mencakup: 1. Penyebaran metoda pembelajaran Matematika GASING (GAmpang, aSyIk, menyenaNGkan) secara GRATIS ke seluruh pelosok wilayah tanah air, dengan penekanan pada daerah-daerah tertinggal. 2. Pengajaran metoda pembelajaran Matematika GASING pada anak didik terutama melalui tangan para ibunya, melingkupi seluruh materi Matematika tingkat SD yang diselesaikan dalam Pebruary 19Th 2011
waktu enam bulan, dan di akhir perioda enam bulan tersebut, anak didik mampu menyelesaikan Ujian Akhir Nasional SD untuk Matematika. 3. Membebaskan anak didik yang telah menyelesaikan materi pembelajaran Matematika SD ini untuk bisa mengembangkan kreatifitasnya lebih jauh di segala bidang atau bidang pilihannya tanpa rasa takut lagi akan ketertinggalannya dalam bidang Matematika. Mengapa peran para ibu penting? Mengapa sasaran GIPIKA adalah para ibu? Mampukah para ibu untuk belajar matematika? Lebih dari 50% penduduk Indonesia yang 237 juta adalah perempuan. Lebih dari 25 juta adalah ibu-ibu yang mempunyai anak, suatu jumlah yang sangat besar! Para ibu ini adalah aset bangsa, yang bila diberdayagunakan akan menjadi suatu kekuatan yang sangat besar. Para ibu ini mempunyai anak, sekaligus memiliki pengaruh besar pada anak dalam menentukan masa depan anak. Hubungan yang semakin baik yang terjalin antara ibu dan anak akan lebih memudahkan para ibu dalam mengarahkan anakanaknya. Lewat GIPIKA, para ibu akan mengajar anak-anaknya Matematika—pelajaran yang ditakuti oleh begitu banyak anak—sehingga dengan sendirinya, hubungan antara ibu dan anak akan menjadi jauh lebih baik. Apakah semua ibu mampu belajar dan mengajar Matematika? Jawabnya ya! Metoda GASING ini telah diuji-cobakan pada ratusan siswa Papua, siswa Pesantren, puluhan guru dari daerah, puluhan pelatih dengan beragam latar belakang. Saat ini sudah terbukti metoda ini tidak saja berhasil dipelajari oleh para guru/pelatih, bahkan membuat mereka mampu mengajar siswa dengan latar belakang berbeda-beda untuk menguasai Matematika SD dalam waktu enam bulan saja. Enam siswa SD dari Papua yang dilatih, bahkan telah diikutkan dalam ujian nasional pada tahun 2010 dan mereka lulus dengan mencapai nilai 100% (1 siswa), 95% (4 siswa) dan 92% (1 siswa).
Page 2
SOAL LATIHAN 1. a)
9 6 7 9 5+
b).
2. a) b) c)
9 + 8 + 7 + 6 + 8 = 8 + 9 + 8 + 9+ 7 + 6 + 9 + 3 = 7+9+6+5+9+8+6+7+9+8+9 =
3. a) b) c) d)
58 72 97 89
+ + + +
86 88 89 84
8 7 6 9 8 8 9+
= = = =
c).
e) f) g) h)
546 178 894 456
+ + + +
9 8 6 9 7 9 8 8 9 6+
389 893 342 898
= = = =
Latihan Menurunkan Angka 1) 3) 5) 7)
31 52 63 32 81 71 5 52 43 81 35 83 71 4 31 52 67 334 43 714 5 52 53 67 36 53 74 5
4. a) 6 9 61 38 32 95 58+ 5. a)
b)
2) 4) 6) 8)
768 998 867 635 839+
8 5 7 9 4 b) 98675 39865 69832 59786 +
21 53 62 32 81 72 2 22 54 41 33 81 71 4 31 52 67 356 83 71 5 52 53 67 326 53 74 5 c)
9 6 7 8 5 c) 6987 5896 92465 89765 +
7899 6897 9568 8476+
d) 9 8 7 6 5 8974 89684+
8 9 7 6 5 d) 7 8 9 6 8 7 5 68945 9867546 45986 8986745 59864 9648768 9895+ 8986752+