Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2009 .... Syamsul
Huda, Yukio Takeda dan Mulyadi Bur - UNAND. 39. M2-014. Rancang Bangun ...
SEMIN NAR NASIONA A AL TAHUNAN TEKNIK K MESIN N ‐ VIII Hottel Santikka Premieere Sema arang 11‐14 Agustus 2 A 2009
Pen nyelengggara: Ju urusan TTeknik M Mesin Faku ultas Tekknik Universitas Diponeggoro www.mesin.ft.undip p.ac.id
ISSBN 978‐979‐704‐772 2‐6
www.mesin‐undip.info/snttm8
ISBN: 9789797047726
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN – VIII
SNTTM – VIII Semarang, 11‐14 Agustus 2009
Kumpulan Abstrak Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) – VIII Hotel Santika Premiere Semarang, 11‐14 Agustus 2009 Untuk segala pertanyaan mengenai makalah SNTTM VIII silahkan hubungi: Sekretariat SNTTM VIII Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, Kampus Tembalang Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50275 Phone: 024‐7460059 Email:
[email protected] Website: www.mesin‐undip.info/snttm8
Editor: Joga Dharma Setiawan, PhD Rusnaldy, ST, MT, PhD Dr. Jamari, ST, MT
Asisten Editor: M. Tauviqirrahman, ST, MT Paryanto, ST Fadely Padiyatu Farika Tono Putri Heru Purnomo
ISBN: 978‐979‐704‐772‐6 © Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2009
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) – VIII Universitas Diponegoro, Semarang, 11‐14 Agustus 2009
KATA PENGANTAR
Selamat datang di Kota Semarang dalam rangka musyawarah dan seminar ! Dengan jumlah paper yang masuk ke panitia Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ‐ VIII yang mencapai lebih dari 185 makalah, kami panitia merasa cukup berbangga dan mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh partisipan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut mendukung sehingga seminar ini dapat terlaksana. Semoga tema yang ditetapkan pada Musyawarah BKSTM dan SNTTM kali ini yaitu “Meningkatkan kontribusi Jurusan Teknik Mesin bagi perkembangan industri di tanah air” dapat terwujud dan di tahun mendatang acara ini semakin berkembang. Kami mengharapkan semoga semua peserta dari seluruh Indonesia dapat menikmati seluruh rangkaian acara musyawarah BKSTM dan SNTTM kali ini. Selamat bermusyawarah dan ber‐SNTTM. Ketua panitia Rusnaldy, ST, MT, PhD
i
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) – VIII Universitas Diponegoro, Semarang, 11‐14 Agustus 2009 PANITIA PELAKSANA
Ketua Pelaksana: Rusnaldy, ST, MT, PhD Wakil Ketua Pelaksana/Bendahara: M.S.K. Tony Suryo Utomo, ST, MT, PhD Makalah dan Website: Joga Dharma Setiawan, PhD Paryanto, ST Acara: Dr.‐Ing. Ir. Ismoyo Haryanto, MT Dr. Jamari, ST, MT Perlengkapan: Dr. Sri Nugroho , ST, MT
Sponsorship: Muchammad, ST, MT Norman Iskandar, ST Akomodasi & Transportasi: Rifky Ismail, ST, MT Wisata: Ir. Eflita Yohana, MT Gunawan Dwi Haryadi, ST, MT Seminar Kit: M. Tauviqirrahman, ST, MT Tina Nurmala, SS
Anggota: Dr. Susilo Adi Widyanto, ST, MT Ir. Sugeng Tirta Atmadja, MT Ir. Sudargana, MT Ir. Arijanto, MT Ir. Yurianto, MT Ir. Sumar Hadi Suryo Ir. Sugiyanto, DEA Ir. Djoeli Satrijo, MT Ir. Budi Setiyana, MT Agus Suprihanto, ST, MT Yusuf Umardani, ST, MT
ii
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) – VIII Universitas Diponegoro, Semarang, 11‐14 Agustus 2009 DEWAN PENGARAH
Ir. Sri Eko Wahyuni, MS Dr. Dipl.Ing. Ir. Berkah Fajar T Ir. Bambang Yunianto, MSc Ir. Dwi Basuki Wibowo, MS Dr. Ir. Toni Prahasto, MASc Dr. Ir. A.P. Bayuseno, MSc Dr. Ir. Nazaruddin Sinaga, MS
iii
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) – VIII Universitas Diponegoro, Semarang, 11‐14 Agustus 2009
UCAPAN TERIMAKASIH
Panitia SNTTM‐VIII mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak sponsor PT. Indonesia Power Tambak Lorok PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY PT. Yudistira Energy PT. PP (Pembangunan Perumahan) Alumni Teknik Mesin UNDIP Magister Teknik Mesin Program Pascasarjana UNDIP Toko Anida, Jl. Sirojudin, Semarang PT. Parametrik Nusantara PT. Pupuk Kalimantan Timur PT. Badak NGL Bontang
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
PANITIA PELAKSANA
ii
DEWAN PENGARAH
iii
UCAPAN TERIMAKASIH
iv
DAFTAR ISI
v
M1- MANUFAKTUR DAN SISTEM PRODUKSI
1
M1-001
Simulasi Numerik Modifikasi Slot Furnace untuk Proses Post Weld Heat Treatment Pada Header HARP-HRSG Aditya Dena Kurniawan Dan Tri Agung Rohmat - UGM
M1-002
2
Bonding Logam – Electroceramic dengan Menggunakan Teknologi Selective Laser Sintering Zulkifli Amin- UNAND
M1-003
3
Pengembangan Laser Trajectory Proses Rapid Prototyping untuk Produk Berkontur dan Prismatik Gandjar Kiswanto, Ahmad Kholil - UI
M1-004
4
Standard Operating Procedures (SOP) pada Sistem Informasi Perakitan Kendaraan Iman Riswandi, Yatna Yuwana Martawirya, Sri Raharno- ITB
M1-005
5
Identifikasi Fitur Kekasaran Permukaan Berbasis Vision untuk Produk Hasil Pemesinan Gandjar Kiswanto, Budi Haryanto, Gatot Eka Pramono - UI
M1-006
6
Re-Layout Lantai Produksi dengan Metode Ranked Positioftal Weigth (RPW) Rachmad Hidayat – U. Trunojoyo, Madura
7 v
M1-007
Comparative Study of Solid Oxide Fuel Cell and Proton Exchange Membrane Fuel Cell Sulistyo, Shahruddin Mahzan, Saparudin Ariffin – UTHM & UNDIP
M1-008
8
Pengembangan Cetakan Lilin untuk Pembuatan Master Kedua Pada Produksi Perhiasan Paryana Puspaputra, Indra Nurhadi, dan Yatna Yuwana Martawirja - ITB
M1-009
9
Pengembangan Sistem Operasi Mesin Bubut Cnc Berbasis PC untuk Pendidikan Susilo Adi Widyanto- UNDIP
M1-010
Pemodelan Mesin Bubut Cerdas Yatna Yuwana Martawirya, Lindung P. Manik - ITB
M1-011
10
11
Investigasi Pengaturan Parameter Optimum Proses Produksi Cup S-250 Di PT. X I Wayan Sukania dan Hariyanto- U. Tarumanagara
M1-012
Assembly Operation Sheet (AOS) Berbasis Web Risyandi Adil, Yatna Yuwana Martawirya, Sri Raharno- ITB
M1-013
12
13
Pengujian dan Simulasi Karakteristik Motor DC pada Industri dengan Metode Algoritma Genetik Rafiuddin Syam, Ruslan, Wahyu H. Piarah and Keigo Watanabe - UNHAS
M1-014
Analisis
14
BCOR Berbasis Metode Ahp pada Pemilihan Strategi
Optimalisasi Pengembangan Industri Gula Di Indonesia Sally Cahyati, Marimin, Bambang Pramudya – U. Trisakti M1-015
15
Analisis Kualitas Layanan Bus Kampus (BI-KU) Universitas Indonesia Menggunakan Quality Function Deployment (QFD) Agung Premono, Himawan HS, Eko Arif S, Hendri DS Budiono, Henky S Nugroho- UI
M1-016
16
Perencanaan Strategi Peningkatan Kualitas Layanan Perguruan Tinggi Mengintegrasikan QFD dengan Hoshin Kanri (Kasus: Jurusan Teknik Mesin FT UNJ) Lukman Arhami - UNJ
17
vi
M1-017
Determination of Brittleness of Brittle Silicon in Micro-End-Milling Process Rusnaldy, Tae Jo Ko and Hee Sool Kim - UNDIP
M1-018
18
Implementation Of Genetic Algorithm in Tool Life Optimization When End Milling of Ti64 Using TiAIN Coated Tools A.S Mohruni, S. Sharif, M.Y. Noordin, Santo.P.S -UNSRI
M1-019
19
Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Stand of Distance Terhadap Gaya Potong pada Proses Water Jet Machining Suhardjono, M. Khoirul Effendi dan Zulfikar Rusdi F- ITS
M1-020
20
Analisis Kualitas Produk Shock Becker Motor dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Metode Analytical Hierarchy Process Di PT. XYZ, Tbk Lukman Arhami - UNJ
M1-021
21
Studi Pengaruh Strategi Pemesinan Terhadap Kekasaran Permukaan pada Proses Pocketing Material ST 42 Febri Damayanti, Lisabella Novarina Rudiono, Deby, Stefanus Wijaya, The Jaya Suteja- U. Surabaya
M1-022
22
Control of Key Process Parameters for Improved Product Quality in Injection Molding Process Bambang Pramujati - ITS
M2- DESAIN DAN PENDIDIKAN M2-001
23
24
Rancang Bangun Push-Belt CVT Menggunakan Mekanisme Governor Sebagai Penggerak Variator Pulley Achmad Syaifudin, J. Lubi dan Wajan Berata- ITS
M2-002
25
Pemanfaatan Program Open Sources untuk Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Web Jurusan Teknik Mesin Al Antoni Akhmad - UNSRI
M2-003
27
Rancang Bangun Modifikasi Dispenser Air Minum Ekadewi A. Handoyo, Fandi D. Suprianto, D. Widyastuti – UK Petra
28 vii
M2-004
Upaya Pengentasan Kemiskinan Masyarakat dengan Mengoptimalkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam Lokal I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa, I Gusti Bagus Wijaya Kusuma dan I Wayan Bandem Adnyana- UNUD
M2-005
29
Review Kritis Terhadap Penggunaan Sistem Manajemen Mutu di Lembaga Pendidikan Teknik Mesin Menghadapi Globalisasi Jooned Hendrarsakti - ITB
M2-006
30
Rancang Bangun Wadah Transportasi Ikan Hidup dengan Material Komposit Berpenguat Serat Alam Sunaryo - UI
M2-007
Pengembangan Program Simulasi Pengujian Getaran Berbasis Matlab Zainal Abidin, Jimmy Deswidawansyah - ITB
M2-008
31
32
Rekonstruksi Matakuliah Perancangan Teknik di Jurusan Teknik Mesin, Universitas Andalas Adjar Pratoto- UNAND
M2-009
33
Sistem Penilaian Karya Ilmiah Secara Online: Sipakar Bambang Sutjiatmo, Yatna Yuwana Martawirya, Wowo Warsono, Sri Raharno- ITB
M2-010
Desain Kursi Traktor Pertanian Fransye Joni Pasau, Subagio dan Teguh Pudji Purwanto- UGM
M2-011
34
35
Perancangan Kursi Roda Bagi Penyandang Paraplegia dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Ilham Bakri- UNHAS
M2-012
36
Pengembangan Awal Rancang Bangun Pegas Udara untuk Isolator Getaran Ignatius Pulung Nurprasetio dan Wishnu Purwadi- ITB
M2-013
38
Disain dan Analisis Kinematik Tiga Derajat Kebebasan Mekanisme Paralel Untuk Pengontrolan Orientasi Syamsul Huda, Yukio Takeda dan Mulyadi Bur - UNAND
M2-014
39
Rancang Bangun Mesin Penghancur Gelas Plastik Skala Rumah Tangga Ahmad Kholil- UNJ
40 viii
M2-015
Pemodelan dan Simulasi
Dinamika Kendaraan Toyota Kijang Innova
dengan Menggunakan Virtual Reality Sabar Budidoyo, Joga Dharma Setiawan dan M. Safarudin - UNDIP M2-016
41
Design and Initial Fabrication of Microelectrode for DNA Sensor from Polymer-Carbon Nanotubes Composite Yudan Whulanza dan Gandjar Kiswanto- UI
M2-017
42
Peluang Sarjana Teknik Mesin dalam Rancang Bangun Instalasi Mekanikal untuk Bangunan Gedung Indra Nurhadi - ITB
M2-018
43
Perancangan, Pembuatan Dan Uji Coba Alat Ukur Sistem Gaya 3-Axis Untuk Kawat Gigi Rachman Setiawan, Lanang Panca Yudha, Agung Wibowo - ITB
M2-019
44
Transformasi Sosio-Kultural Menuju Industrial Mindset dan Profession Life Skills Melalui Kerja Praktek Tris Budiono M. - UI
M2-020
45
Pengajaran Mekatronika di Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Indrawanto - ITB
M3-MATERIAL LOGAM M3-001
46
47
Pengaruh Parameter Perlakuan Panas pada Proses Manufaktur Pin Spring Mobil Truk MB700 Ahmad Seng – U. Khairun Ternate
M3-002
48
Microstructure and Microhardness of AISI 316l after Surface Mechanical Attrition Treatment B. Arifvianto dan Suyitno- UGM
M3-003
Fatigue Life Analysis of Liquid Ring Compressor Shaft CO-4301-1 Gatot Prayogo, Sugeng Supriadi - UI
M3-004
49
50
Pengaruh Ketebalan Coran pada Pengecoran Squeeze Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis Paduan Al–6,4%Si–1,93%Fe Helmy Purwanto, Suyitno, P.T. Iswanto- U. Wahid Hasyim Semarang
51 ix
M3-005
Pengaruh Suhu, Waktu dan Voltase Pelapisan Hard Chrome Terhadap Kekerasan, Keausan Spesifik dan Ketebalan Lapisan Pada Baja AISI 1045 I Gusti Ngurah Suarsana - UNCEN
M3-006
52
Pengaruh Kecepatan Gesekan Terhadap Sifat Keausan Die Drawn UHMWPE untuk Aplikasi Sendi Lutut Tiruan Jefri S Bale dan Rini Dharmastiti - UNDANA
M3-007
53
Persentase Fine Sponge Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Besi Tuang Kelabu yang Dibentuk Melalui Proses Pengecoran Sigit Pradana, Muhamad As’adi – UPN Veteran
M3-008
54
Analisa Sifat Mekanis Sambungan Las Smaw (Shield Metal-Arch Welding) pada Pelat Lambung Kapal yang Mengalami Pelengkungan Dengan Proses Line Heating Sulaiman, Rusnaldy, A. P. Bayuseno- UNDIP
M3-009
55
Pengaruh Nitridasi Ion / Plasma Terhadap Perubahan Kekerasan dan Laju Keausan pada Bahan Sprocket Sepeda Motor Andika Wisnujati, Mudjijana, Suprapto – Politeknik Muh. Yogyakarta
M3-010
Pembuatan Produk Dengan Spesifikasi
56
Material ASTM A447 Untuk
Substitusi Impor Pada Kilang Minyak UP IV Pertamina Balikpapan Dani Ramdani dan Rochim Suratman – PT. Intersatria & ITB M3-011
57
Studi Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Bahan Baut untuk Pengunci Diafragma Raw Mill di Pabrik Semen Hairul Abral, Jeffika Dalko, I. Indra dan Win Bernadino- UNAND
M3-012
58
Pengaruh Inhibitor dalam Lingkungan Hcl Terhadap Laju Korosi pada Baja SCM440 Hendri Hestiawan- U. Bengkulu
M3-013
59
Mechanical Properties and Corrosion Behaviour of Spiral Welded API 5L X-52 Steel Line Pipe Mochammad Noer Ilman, Nur Subeki and Jarot Wijayanto - UGM
60
x
M3-014
Analisa Film Pasif Baja 316l Dalam Lingkungan Korosif Air Laut Sintetik dengan Bakteri Desulfovibrio Vulgaris Johannes Leonard- UNHAS
M3-015
61
Sintering of Stainless Steel Nanopowders for Micro-Component Part Applications Sugeng Supriadi, Eung-Ryul. Baek - UI
M3-016
62
Pengujian Peretakan Korosi Tegangan Baja Stainless AISI 420 Menggunakan Model C-Ring Athanasius P. Bayuseno- UNDIP
M3-017
63
Perhitungan Laju Korosi Pelat Lambung Kapal KM ADRI XLIV dengan Perlindungan Anoda Korban Paduan Aluminium Eko Julianto Sasono, Rusnaldy, A.P. Bayuseno- UNDIP
M3-018
64
Pengaruh Penambahan Karet fada Cat Terhadap Ketahanan Korosi Baja Karbon Rendah di Lingkungan Natrium Klorida Helmy Alian - UNSRI
M3-019
65
Pengaruh Variasi Sumber Karbon Pada Proses Pack Carburizing Terhadap Distribusi Nilai Kekerasan Baja Krupp 1191 I Kt. Suarsana, I Ketut Gede Sugita - UNUD
M3-020
66
Efek Jumlah Goresan Terhadap Keausan Ion-Implanted CoCr dan Die Drawn UHMWPE untuk Knee Prostheses Application Ishak S. Limbong, Rini Dharmastiti dan B.A.Tjipto Sujitno - UNDANA
M3-021
Kegagalan Boiler Tube Akibat Thermal Fatigue Husaini Ardy - ITB
M3-022
67
68
Dampak Penambahan Induksi Magnet pada Pengelasan Logam Tidak Sejenis Terhadap Cacat Las dan Laju Rerambatan Retak Fatik Sugiarto - UNIBRAW
M4 – MATERIAL NON LOGAM M4-001
69
70
Pengaruh Perlakuan Panas Pada Binder Tar-Resin Dan Pembentukan Mesofasa Hady Efendy, Syamsul Bahri - UNHAS
71 xi
M4-002
Karakterisasi Sifat Mekanis dan Fisis Komposit E-Glass dan Resin Eternal 2504 dengan Variasi Kandungan Serat, Temperatur dan Lama Curing Viktor Malau - UGM
M4-003
72
Karakterisasi Sifat Tarik dan Topografi Permukaan Serat Buah Lontar Yang Diberi Perlakuan Alkali Kristomus Boimau - UNDANA
M4-004
73
Studi Fase dan Struktur Mikro Thermal Barrier Coating Alumina pada Oksidasi Siklik Hariyati P, Rizki Subagio, Lukman Noerochim, Sulistijono - ITS
M4-005
Knoop Indentation Crack Profile in Silicon Nitride Tjokorda Gde Tirta Nindhia - UNUD
M4-006
74
75
Pengaruh Lama Perendaman dalam Air Tawar dan Fraksi Volume Serat Terhadap Sifat Mekanis Komposit Polyester Tapis Kelapa I Putu Lokantara, Ngakan Putu Gede Suardana - UNUD
M4-007
76
Spektrometri Akibat Penambahan Unsur Logam Aluminium pada Paduan Perunggu Sebagai Bahan Gamelan I Gusti Ngurah Priambadi, I Ketut Gede Sugita , Fendy Irawan
M4-008
77
Pengaruh Tekanan Uniaksial dan Temperatur Pemanasan Terhadap Sifat Mekanis Komposit Aluminium –Alumina Lokal Subarmono - UGM
M4-009
78
Menentukan Besar Sudut Alur Las (Groove Angle) dan Kecepatan Pengelasan untuk Meningkatkan Sifat Mekanis pada Proses Las Gmaw Paduan Aluminium Al-Mg (5083) I Nyoman Budiarsa - UNUD
M4-010
79
Efek Serat Sabut Kelapa yang Dialkalisasi Terhadap Sifat Mekanik Komposit yang dibuat Dengan Pemvakuman Hairul Abral dan Iswandi Imra - UNAND
M4-011
80
Penerapan Pembuatan Karet Bantalan (Produk Engine Mounting) dengan Bahan Pengisi Serbuk Vulkanisat pada Formula Karet Alam Budi Luwar Sanyoto dan Nur Husodo - ITS
81
xii
M4-012
Pemanfaatan Limbah Enceng Gondok untuk Pembuatan Material BioKomposit Dengan Matriks Resin Polyester dan Semen Putih Qomarul Hadi - UNSRI
M4-013
Penerapan Pembuatan Karet Bantalan Mesin
82 dengan Bahan Pengisi
Serbuk Nilon Pada Formula Kompon Karet Alam Nur Husodo, Budi Luwar Sanyoto - ITS M4-014
83
Pengaruh Perbedaan Ukuran Butir Media Arang Tempurung Kelapa – Barium Karbonat terhadap Peningkatan Mekanik Khususnya Harga Kekerasan Permukaan Material ST37 dalam Proses Pack Carburazing
84
Bambang Kuswanto, A.P. Bayuseno dan Ismoyo Haryanto - UNDIP
M5-KONVERSI ENERGI M5-001
85
Kajian Terhadap Kemampuan Tanaman Taman di Perumahan Kota Dalam Penyerapan Panas Radiasi Matahari untuk Mengatasi Panas Global Ahmad Syuhada, Ratna Sari dan Suhaeri - UNSYIAH
M5-002
86
Pengaruh Pemasangan Twisted Tape Terhadap Perpindahan Panas dan Friction Factor Dalam Laluan Bujursangkar Ary Bachtiar Krishna Putra dan Soo Whan Ahn - ITS
M5-003
87
Evaluasi Laju Pelepasan Kalor Campuran Premium-Etanol dengan Metode Laju Pelepasan Massa dan Konsumsi Oksigen Atok Setiyawan, Bambang Sugiarto dan Yulianto S. Nugroho - UI
M5-004
88
Pengaruh Pembebanan Terhadap Emisi Gas Buang Sepeda Motor 4 Langkah dengan Sistem Bahan Bakar Ganda Premium dan LPG Bambang Yunianto, Muchammad, Bambang Kristianto - UNDIP
M5-005
89
Study of an Ejector Refrigeration Cycle Implemented in Automobile Systems C. Meng, S. Chan, I M. Astina dan P. S. Darmanto – Inst. Tech. Cambodia & ITB
M5-006
90
Ratio Semburan Udara-Bahan Bakar Terhadap Perubahan Lifted Distance Nyala Difusi Gas Elpiji dengan Pemanas Awal I Made K. Dhiputra , Cahyo S.Wibowo dan NK Caturwati - UI
91 xiii
M5-007
Kaji Eksperimantal Pompa Kalor Temperatur Tinggi Sebagai Penghasil Uap Menggunakan Refrigeran R-600a Djuanda, Aryadi Suwono, Ari Darmawan. Pasek, Nathanael P. Tandian – U. Negeri Makassar
M5-008
Pengembangan Updraft Gasifier untuk Menghasilkan Gas Mampu Bakar Fajri Vidian , Alin Indri Handika - UNSRI
M5-009
92
93
Karakteristik Pengering Energi Surya Menggunakan Ketebalan Absorber Porus 9 Cm Budi Setyahandana – U. Sanata Dharma Yogyakarta
M5-010
94
Kompor Surya Dengan Penyimpan Panas Menggunakan Kolektor Parabola Silinder FA. Rusdi Sambada - U. Sanata Dharma Yogyakarta
M5-011
Hydrocarbon as Natural Refrigerant Greg.Harjanto, Alb.Rianto S - UGM
M5-012
95
96
Studi Potensi Pembangkit Tenaga Mikrohidro Sebagai Upaya Penyediaan Listrik Desa Terpencil di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Hamdani, Mahidin - UNSYIAH
M5-013
97
Sistem Energi Alternatif Terpadu dengan Menggunakan Energi Surya, Angin Dan Biomassa Sebagai Penggerak Alat Pengering Produk Pasca Panen I Gusti Bagus Wijaya Kusuma, I Wayan Bandem Adnyana dan I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa - UNUD
M5-014
98
Pengaruh Pergerakan Angin, Temperatur, Kelembaban Relatif Dan Radiasi Lingkungan dan Upaya Menurunkan Laju Metabolisme pada Tubuh Manusia di Daerah Tropis I Wayan Bandem Adnyana, I Gusti Bagus Wijaya Kusuma dan I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa - UNUD
M5-015
99
Pemanfaatan Arang untuk Absorber pada Destilasi Air Enegi Surya I Gusti Ketut Puja - U. Sanata Dharma Yogyakarta
100
xiv
M5-016
Analisis Termodinamika Sistem PLTGU Modifikasi dengan Penambahan Siklus Kompresi Uap dan Siklus Rankine Organik I Made Astina, Ronald J. Purba dan Prihadi S. Darmanto - ITB
M5-017
101
Koefisien Perpindahan Kalor Dua Fase (Air-Udara) Aliran Gelembung Dalam Pipa Horisontal pada Proses Pemanasan Matheus M. Dwinanto dan Verdy A. Koehuan- U. Nusa Cendana Kupang
M5-018
102
Pengujian Kemampuan Pendinginan Prototipe Kotak Sampel Darah Berbasis Thermoelektrik dan Heat Pipe Nandy Putra dan Ferdiansyah Nurudin I - UI
M5-019
103
Analisa Model dan Experimental Setup Sistem Refrigerasi Cascade dengan Campuran Karbondioksida dan Ethane Sebagai Refrigeran Temperatur Rendah Ramah Lingkungan Nasruddin, M. Idrus Alhamid dan Darwin Rio Budi Syaka - UI
M5-020
104
Study Of The Numerical Simulation Of Fluid Flow and Heat Flow Distribution In A CO2 Condenser using Open Source CFD Codes Nugroho Adi Sasongko dan Jafar Mahmoudi – U. Stavanger Norway
M5-021
105
Simulasi 2D Variasi R/D Pada Elbow 90° Terhadap Aliran dan Perpindahan Panas Prabowo - ITS
M5-022
106
Perancangan dan Pengembangan Tungku Pengecoran Paduan Tembaga Berbahan Bakar Briket Batubara Peringkat Rendah dengan Pengayaan Oksigen Udara Pembakaran Pratiwi, D.K., Nugroho, Y.S., Koestoer, R.A., Soemardi, T.P. - UI
M5-023
107
Pemetaan Unjuk Kerja Mesin Diesel Menggunakan Biodiesel SawitJatropha: Berdasarkan Optimasi Waktu Injeksi (SIT) Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Rizqon Fajar, Siti Yubaidah dan Bambang Sugiarto - BPPT
M5-024
108
Sintesa Dimethyl Eter Dari Gas Sintetik (CO Dan H2) dengan Katalis Cu/ZnO/Al2O3/γ-Al2O3 Said Hi. Abbas – U. Khairun Ternate
109
xv
M5-025
Pengaruh Penambahan Supplement
dada Intake Manifold Terhadap
Unjuk Kerja Motor Bensin Empat Langkah Slamet Wahyudi - UNIBRAW
M6-KONVERSI ENERGI M6-001
111
Analisis Visualisasi Numerik pada Peluruhan Vorteks Silinder Bulat Benny D. Leonanda - UNAND
M6-002
110
112
Simulasi Pengaruh Parameter (T,V) Udara Terhadap Laju Dehumidifikasi Dengan CFD Eflita Yohana dan Denni Dharmawan - UNDIP
M6-003
113
Studi Keefektifan Katub Limbah Sebagai Jebakan Udara Akibat Aliran Air Yang Kontinyu Terhadap Hasil Pencatatan Meteran Air Tipe Baling – Baling Muhamad Jafri dan Isak Sartana Limbong – U. Nusa Cendana Kupang
M6-004
114
Numerical Investigation of Cavitation in a Nozel by One-Way Bubble Tracking Method Muhammad Ilham Maulana dan Jalaluddin - UNSYIAH
M6-005
Efisiensi dan Efektivitas Sirip Berbentuk Balok Kasus 3D Keadaan Tunak PK Purwadi - U. Sanata Dharma Yogyakarta
M6-006
115
116
Slip Boundary Condition of Fluid Flow: A Review M. Tauviqirrahman, R. Ismail, Jamari, B. F. T. Kiono dan D. J. Schipper – U. Twente Belanda & UNDIP
M6-007
Micro Bubble Generator dengan Metode Tabung Venturi Warjito dan Hendro Sulistyo Wibowo - UI
M6-008
119
Pompa Mikro Piringan Gesek Beralur Halus Budiarso, Watanabe, K, Ogata, S dan , Yanuar - UI
M6-010
118
Rancang Model Turbin Air dengan Plat Pengarah Yanuar, Farry Riansyah, Erfrins Azhar R - UI
M6-009
117
120
Dinamika Instabilitas Antarmuka pada Proses Fingering dalam Aliran Fluida Viskos Melalui Celah Sempit xvi
Harinaldi - UI M6-011
121
Kavitasi di Dalam Saluran 2D dan Pengaruhnya
Terhadap Pancaran
Aliran Keluar Saluran Jalaluddin dan Muhammad Ilham Maulana - UNSYIAH
M6-012
122
Kajian Teknis dan Ekonomis Pemanfaatan Aliran Sungai Oot Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro Made Suarda, D.N.K. Putra Negara, S.P.G. Gunawan Tista - UNUD
M6-013
123
Karakteristik Aliran Udara pada Saluran (Duct) Berbahan Tekstil Polyester Lokal Warjito, Rusdy Malin, Budihardjo, Dicky J. S. dan Nico D - UI
M6-014
124
Karakteristik Aliran Melintasi Silinder Teriris Tipe-D Di Dekat Dinding Datar Triyogi Yuwono dan Wawan Aries Widodo - ITS
M6-015
125
Studi Tentang Karakteristik Aliran Melintasi Silinder Ellips (AR=1/4) Tunggal Teriris pada Sisi Depan 126
Wawan Aries Widodo, Triyogi Yuwono - ITS M6-016
Sprinkler Effects on Smoke Filling in Small Compartment William Sukyono, Ahmad Budiman, David Johansen M N, Dwi Ananto P, Suhartoyo Budi Utomo, and Yulianto S. Nugroho - UI
M6-017
Interaksi
Fluida-Struktur
Modelisasi
dan
Simulasi
127 Numerik
Bi-
Dimensional Pendekatan Teoritis Gerak Fluida dalam Struktur Silindris Simetris Danardono A. Sumarsono - UI M6-018
128
Unjuk Kerja Regenerative Pump dengan Modifikasi Bentuk Impeller Yang Dioperasikan Sebagai Turbin Air Hermawan - UGM
M6-019
Simulasi Aliran Dua Fasa Air-Udara (Plug) Searah pada Pipa Horizontal Khasani dan Arief Setiawan - UGM
M6-020
129
130
Optimalisasi Penggunaaan Pompa Malikul Adil – U. Muhammadiyah Gresik
131 xvii
M6-021
Pengaruh Penempatan Penghalang Berbentuk Silinder di Depan Silinder Utama dengan Variasi Diameter Penghalang Terhadap Koefisien Drag Si Putu Gede Gunawan Tista -UNUD
M6-022
132
Simulasi Numerik Aliran Melintasi Dua Silinder Teriris Tersusun Tandem dengan Pengaruh Side Wall dengan Berbagai Jarak Gap Wawan Aries Widodo, Triyogi Yuwono, Heru Mirmanto - ITS
M6-023
Penelitian Secondary Flow pada Pipa Bulat Dan Pipa Kotak Yanuar, Paian Oppu Torryselly - UI
M6-024
133
134
Karakterisasi Modul Termoelektrik (Elemen Peltier) Tanpa Spesifikasi Sebagai Termoelemen Sistem Pendingin Zuryati Djafar, Nandy Putra, Raldi A. Koestoer - UI
M6-025
135
Pengembangan Software untuk Menganalisis Sistem Pemompaan Minyak Mentah Zaki Abdussalam, I Made Astina, Prihadi Setyo Darmanto - ITB
M7-REKAYASA DESAIN M7-001
136
137
Karakteristik Kinerja Traksi Kendaraan Dengan Ratio Transmisi Standar dan Ratio Transmisi Modifikasi AAIAS Komaladewi, I Ketut Adi Atmika, dan IDG Ary Subagia - UNUD
M7-002
Sistem Kendali Transmisi CVT untuk Kendaraan Hibrida Mohammad Adhitya, Pendry Alexandra, dan Gandjar Kiswanto - UI
M7-003
139
A Novel Tuning Strategy for Unconstrained Model Predictive Control Bambang Pramujati - ITS
M7-004
138
140
Pengaruh Keterbatasan Waktu Rekam Terhadap Kesalahan Magnitud Fungsi Respon Frekuensi (FRF) pada Sistem Getaran Dua Derajat Kebebasan Dedi Suryadi, Zainal Abidin – U. Bengkulu
M7-005
141
Analisa Uji Pendulum pada Struktur Rangka Bus dengan Menggunakan Finite Element Method (FEM) xviii
Djoeli Satrijo, Trisma Pandhadha - UNDIP M7-006
142
Analisa Pembebanan Dinamis Rangka Sepeda Lipat (SeliqUI) Hendri D.S. Budiono, Iskandar Muda, Dedy Rachmat Hendri - UI
M7-007
Studi
Eksperimental
Pengukuran
Medan
Perpindahan
143 dengan
Menggunakan Metode Moire Hidayat, Agus Sigit Pramono, Heru Setijono - ITS M7-008
144
Pengaruh Sudut STA (Seat Tube Angle) Rangka Sepeda Terhadap Nilai Risiko Cedera Tubuh Pengendara Sepeda I Made Londen Batan, Eko Nurmianto dan Putu Pusparini - ITS
M7-009
145
Pengintegrasian di Antara Installation Drawing, EPL, PPL, AOS dan SOP untuk Produk Rakitan Kendaraan Bermotor Sri Raharno, Yatna Yuwana M. dan Indra Nurhadi - ITB
M7-010
Running-In and Its Impact on a Mechanical System Jamari - UNDIP
M7-011
147
Effect of Different Shaft Orientation due to Stability of Anisotropic Rotor Jhon Malta - UNAND
M7-012
146
148
Aplikasi Gain Tuning PID dengan Beberapa Metode Optimasi Guna Flutter Suppression Struktur Sayap Pesawat Udara Henry Kurniawan, Ismoyo Haryanto, dan Joga D. Setiawan - UNDIP
M7-013
149
Kaji Analitik dan Numerik Penerapan Momentum Exchange Impact Damper pada Breaker Plate Impact Crusher Lovely Son, Adriyan, Mulyadi Bur - UNAND
M7-014
Analisis Model Vibrating Conveyor 2 Derajat Kebebasan Lovely Son dan Meifal Rusli1- UNAND
M7-015
150
151
Pulverizer Maintenance Cost Analyze at Suralaya Power Plant by Risk Based Inspection Lukman Hakim, Sutrisno, dan A.Zarkasi - UGM
M7-016
Peningkatan Efisiensi Piranti Alkalin Elektroliser M.Rosyid Ridlo - LIPI
M7-017
152
153
Analisis Teoritik Pengaruh Kekasaraan Permukaan Kontak Terhadap Munculnya Suara Lengkingan pada Rem Kendaraan xix
Meifal Rusli, Masaaki Okuma, dan Lovely Son - UNAND M7-018
Pengembangan
Metode
Penghitungan
Praktis
Berbasis
154 Metode
Superposisi untuk Analisis Statik Kiln (Studi Kasus Kiln Indarung IV PT. Semen Padang) Mulyadi Bur, Meifal Rusli, Eka Zedrosky, Minto Saksono, Tarlo Sembiring dan Mardian - UNAND M7-019
155
Penentuan Tegangan dan Perkiraaan Bentuk Ovality pada Live Ring (Studi Kasus Live Ring Kiln Indarung IV PT Semen Padang) Mulyadi Bur, Syamsul Huda, Andrivoka, Minto Saksono, Tarlo Sembiring, dan Mardian - UNAND
M7-020
156
Analisis Kesalahan Fungsi Respon Frekuensi Akibat Penggunaan Jendela Eksponensial pada Pengujian Getaran Dengan Eksitasi Impak Kasus Domain Waktu Kontinu Noval Lilansa, Zainal Abidin, dan Djoko Suharto - ITB
M7-021
157
The Development of Fire Fighting Robot Algorithm for Navigation Using Proximity Sensor and Digital Compass Luhur Budi Saesar, Joga Dharma Setiawan, Khalid bin Hasnan – UTHM Malaysia & UNDIP
M7-022
158
Application of Life Cycle Cost Analysis and TOPSIS Method for Selecting Municipal Solid Waste Treatment Technology and Management for the City of Bandung Sigit Yoewono, Hendi Riyanto, dan Abdul Lucky Shofi’ul Azmi - ITB
M7-023
159
Perhitungan Harmonisa dalam Perancangan Belitan Generator Sinkron 300 KVA Siti Saodah, Soenarjo - ITENAS
M7-024
160
Analisa Kontak Sambungan Tulang Pinggul Buatan Menggunakan Metode Elemen Hingga Sugiyanto, Iwan Sutrisno, Jamari, Rifky Ismail, dan M. Tauviqirrahman UNDIP
M7-025
Pengaruh
161 Variasi Arus Listrik DC Pada Aktuator NiTi Wire SM495
Terhadap Kecepatan Gerak Menutup Gripper xx
Tjuk Oerbandono, Fathur Rokhman Hidayat - UNIBRAW M7-026
Pipeline Pigging System Viktor Malau – UGM
M7-027
162
163
Implementasi Pemantauan Kondisi Getaran Terhadap Peralatan Top Drive Pada Anjungan (Rig) Pemboran Minyak Wahyu Nirbito - ITS
M7-028
164
Studi Eksperimental Proses Penyeimbang Dinamik Piringan Putar Tunggal dengan Metode Fasa Winarto, Suhardjono, Kokok Winnetouw - ITS
M7-029
165
Development of Wearable Robotic Arm Input for 5 DOF Articulated Arm Manipulator Prima Adhi Yudhistira, Joga Dharma Setiawan, Khalid bin Hasnan – UTHM Malaysia & UNDIP
M7-030
166
Evaluation of Means of Escape in a Campus Library Dito Afandi, Dedi Setiono Hendri Rosas, Imam Taufani, Magribi Ramdhani, dan Yulianto S. Nugroho - UI
M7-031
Analisis Dinamika Terbang Wahana Tanpa Awak Ducted Fan Toto Indriyanto, Septian Firmansyah dan Hari Muhammad - ITB
M8- KONVERSI ENERGI M8-001
168
169
Alat Penghemat Bahan Bakar Gas pada Kompor Gas Rumah Tangga Abdurrachim , Dendi Wardani dan ThaddeusY - ITB
M8-002
167
170
Hasil Pengukuran Penghematan Enerji Pada Penggantian R 22 Dengan R 290 Rusdy Malin, Bambang Suryawan, Budihardjo, dan Wardjito - UI
M8-003
Implementasi Audit Energi pada Gedung Kantor di Jakarta Selatan Budihardjo - UI
M8-004
171
172
Performance and Exhaust Emission Tests From a Direct Injection Diesel Engine Fueled With Dimethyl Ether (DME)
xxi
Iman Kartolaksono Reksowardojo, Chandra Irawan, Anthonio Marioza, dan Wiranto Arismunandar - ITB M8-005
173
Pengujian Alat Penghemat BBM pada Mesin Mobil Dilihat dari Aspek Daya, Torsi dan Gas Buang Arijanto - UNDIP
M8-006
174
Pengembangan Cool-Hot Box pada Kendaraan Bermotor Roda Dua Berbasis Pompa Kalor Elemen Peltier Imansyah I.H., Budi Susanto, dan Leo Sahat Paruntungan - UI
M8-007
Kaji Eksperimental Aplikasi Pipa Kalor Sebagai Heatsink CPU Sutrisno, Nugroho Gama Yoga , Halim Abdurrachim- ITB
M8-008
175
176
Minyak Nabati Sebagai Bahan Dasar Minyak Lumas Kendaraan Rona Malam Karina, Catur Yuliani Respatiningsih, dan Tri Purnami LEMIGAS
M8-009
177
Kaji Eksperimental Pembakaran Bio-Briket Sebagai Bahan Bakar Alternatif untuk Kompor Rumah Tangga Khairil dan Jalaluddin Jamil - UNSYIAH
M8-010
178
Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Datar yang Menggunakan Tabung Vakum Sebagai Penutup Kolektor Made Sucipta - UNUD
M8-011
179
Kajian Teknis dan Ekonomis Pemanfaatan Aliran Sungai Oot Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro Made Suarda, D.N.K. Putra Negara, S.P.G. Gunawan Tista - UNUD
M8-012
180
Pengembangan Mesin Pengkondisian Udara (AC) Siklus Kompresi Uap Hemat Energi Menggunakan Ice on Coil Thermal Energy Storage dengan Refrigeran Hidrokarbon HCR22 Azridjal Aziz – U. Riau
M8-013
181
Laju Penguapan Air Dari Tetesan Pada Variasi Temperatur, Laju Aliran dan Kelembaban: Suatu Perbandingan Antar Model Engkos Achmad Kosasih - UI
M8-014
182
Kajian Eksperimental Fenomena Flame Lift-Up
xxii
I Made Kartika Dhiputra, Bambang Sugiarto, Yulianto S. Nugroho, Cokorda Prapti Mahandari - UI M8-015
183
Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Keperluan Pemanasan pada Mesin Refrigerasi Hibrida Menggunakan Refrigeran Hidrokarbon HCR22 Azridjal Aziz – U. Riau
M8-016
185
Analisa Unjuk Kerja Sistem Refrigerasi Dual Paralel Evaporator dengan Variasi Putaran Motor DC Kompresor Hermetik Tunggal Nasruddin, Erwin Napitupulu, Fajri Hidayat - UI
M8-017
186
Peningkatan Kualitas Karbon Aktif Sebagai Adsorben dari Batubara Riau Melalui Proses Oksidasi Bambang Suryawan, Awaludin Martin, M. Idrus Alhamid, Nasruddin, Magribi - UI
M8-018
187
Karakteristik Perpindahan Kalor dan Jatuh Tekanan Aliran Dua-Fase Refrijeran Dalam Microchannels Ardiyansyah - UI
M8-019
188
Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Sekam Padi Menggunakan Reaktor Downdraft Dengan Dua Tingkat Laluan Udara Bambang Sudarmanta, Daniar B. Murtadji, Dita Firsta Wulandari - ITS
M8-020
189
Re-formulasi Biodiesel untuk Aplikasi Mesin Diesel Penggerak Kapal Nelayan dengan Putaran Medium/Tinggi Muhamad As’adi, Rizqon Fajar – UPN Veteran Jakarta
M8-021
Emisi Pembakaran Biomassa Batang Kayu Nukman - UNSRI
M8-022
190
191
Analisis Performasi Kolektor Surya Pelat Datar Pemanas Air dengan Variasi Ketebalan Kaca Penutup Ketut Astawa - UNUD
M8-023
193
Adsorpsi Isothermal CO2 pada Karbon Aktif dari Kaca Cover Itu Sendiri yang Menerima Panas Radiasi dari Batubara Riau dengan Metode Volumetrik Awaludin Martin, Bambang Suryawan, M. I. Alhamid, dan Nasruddin - UI
194
xxiii
M8-024
Analisis Unjuk Kerja Alat Penukar Kalor Pipa Ganda dengan Buffle Pengarah Aliran Samsudin Anis – U. Negeri Semarang
M8-025
195
Kajian Komparasi Efek Turbulensi di Intake dan Flame Speed di Ruang Bakar Pada Studi Kasus Motor Satu Slinder Empat Langkah Abrar Riza – U, Tarumanagara
M8-026
196
Pengaruh Variasi Laju Aliran Volume Child Water Terhadap Performansi Sistem Water Chiller N. Suarnadwipa - UNUD
M8-027
197
Study on Absorption Refrigeration Cycle Powered by Low Temperature Heat Source Phetsaphone Bounyanite, I Made Astina, and Prihadi S. Darmanto – National U. Laos & ITB
Indeks Penulis Utama Makalah
198
199
Keterangan: M1 : Manufaktur dan Sistem Produksi M2 : Desain dan Pendidikan M3 : Material Logam M4 : Material Non Logam M5 : Konversi Energi M6 : Konversi Energi M7 : Rekayasa Desain M8 : Konversi Energi
xxiv
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1- MANUFAKTUR DAN SISTEM PRODUKSI
1
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-001 SIMULASI NUMERIK MODIFIKASI SLOT FURNACE UNTUK PROSES POST WELD HEAT TREATMENT PADA HEADER HARP-HRSG 1
Aditya Dena Kurniawan dan 2Tri Agung Rohmat
Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.2 Yogyakarta 55281. Fax. (0274) 902180, 521673 email: 1
[email protected] , 2
[email protected] Abstrak Tegangan sisa yang terbentuk pada material yang telah mengalami pengelasan membuat material memiliki sifat yang lebih keras namun keuletannya lebih rendah. Sehingga, untuk menguranginya dilakukan proses perlakuan panas pasca las yang disebut Post Weld Heat Treatment (PWHT). Saat ini proses PWHT pada sambungan las finned tube dan header HRSG yang dilakukan di PT ALSTOM Power Energy Systems Indonesia menggunakan slot furnace dalam proses heat treatmentnya. Alat yang ada sekarang bekerja dengan menggunakan sumber energi listrik berkapasitas 380 kW yang kemudian dikonversi menjadi energi termal melalui electric heating element. Mengingat harga listrik yang semakin mahal dan maraknya berita tentang krisi listrik saat ini, sehingga perlu dilakukan redesign slot furnace dengan menggunakan sumber energi alternatif lainnya selain listrik. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi sumber energi yang telah ada dengan menggunakan bahan bakar gas, yaitu LNG. Sebagai element yang ditreatment dalam perancangan ini adalah header harp HRSG dengan material baja karbon 0,3 % (SA-106 B). Dengan menggunakan simulasi numerik (CFD) diketahui distribusi temperatur pada header sehingga diperoleh desain slot furnace dengan konfigurasi burner yang terbaik. Kemudian, dari desain yang terbaik dilakukan variasi terhadap kapasitas burner yang digunakan. Sebagai hasilnya, berdasarkan indikator keseragaman temperatur diperoleh slot furnace terbaik dengan kapasitas burner sebesar 350 kW dan berdasarkan indikator efisiensi diperoleh slot furnace terbaik pada kapasitas burner sebesar 330 kW dengan efisiensi 24,023 %. Kata Kunci : simulasi numerik, post weld heat treatment, slot furnace.
2
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-002 Bonding Logam – Electroceramic dengan Menggunakan Teknologi Selective Laser Sintering
Zulkifli Amin Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163 Telp. 0751-72586, FAX: 0751-72566, E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Electroceramic merupakan jenis material keramik yang aplikasinya banyak digunakan sebagai sensor dan aktuator. Material Electroceramic ini akan dapat berfungsi sebagai aktuator yakni apabila material ini dialiri medan listrik maka akan dihasilkan gerakan mekanis sedangkan akan berfungsi sebagai sensor yakni apabila pada material ini diberikan gerakan mekanis maka akan dihasilkan medan listrik. Pada Electroceramic yang berfungsi sebagai aktuator gerakan mekanis dengan kecepatan dan beban yang tinggi yang dihasilkan oleh material ini akan ditransmisikan ke struktur melalui sambungan atau bonding antara keduanya. Untuk medapatkan respon frekuensi yang lebih baik, akan lebih baik apabila dilakukan penyambungan (bonding) actuator ataupun sensor tersebut langsung ke strukturnya. Penyambungan secara langsung ini akan dapat meningkatkan sensitivitas dan waktu respon yang berakibat akan meningkatkan keandalan aktuator ataupun sensor tersebut. Saat ini bonding atau penyambungan antara material electroceramic dan logam dengan menggunakan polymeric adhesives (lem polimer) dan bahkan dengan menggunakan epoxy khusus hasilnya tidak memuaskan dan dapat menyebabkan penyerapan sinyal dan kehilangan frekuensi respon. Bonding dengan menggunakan material adhesive hanya terbatas pada penggunaan dengan temperatur rendah. Penelitian ini mencoba untuk menyelidiki penggunaan teknologi Selective Laser Sintering (SLS) untuk menghasilkan penyambungan (bonding) antara electroceramic dan logam. Percobaan dilakukan dengan menggunakan mesin SLS skala laboratorium. Penyambungan logam ke electroceramic dihasilkan dengan cara mencairkan serbuk logam di atas electroceramic padat. Kualitas hasil penyambungan diteliti dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope) dan analisa EDX (Energy dispersive X-ray). Hasil percobaan menunjukkan bahwa adanya kemungkinan untuk melakukan penyambungan secara langsung antara logam besi dan electroceramic dengan menggunakan teknologi SLS. Tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengatasi adanya retak yang timbul pada electroceramic padat. Kata kunci: Electroceramic, ferrite, piezoelectric, Selective Laser sintering, SLS, Bonding
3
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-003 PENGEMBANGAN LASER TRAJECTORY PROSES RAPID PROTOTYPING UNTUK PRODUK BERKONTUR DAN PRISMATIK Gandjar Kiswanto, Ahmad Kholil Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi Departemen Teknik Mesin – Universitas Indonesia Kampus Baru UI – Depok 16424
[email protected] ABSTRAK Rapid prototyping atau layered manufacturing secara singkat merupakan proses fabrikasi produk dengan layer by layer, dimana material ditambahkan ke layer berturut-turut sesuai dengan laser trajectory. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan laser trajectory proses rapid prototyping untuk produk berkontur dan prismatik dengan arah directional parallel. Pengembangan ini menggunakan parameter layer thickness dan hatch space yang menjadi variabel dari interval bidang potong pembuatan laser trajecory. Hasil penelitian ini berupa algoritma pembuatan laser trajectory pada model STL berkontur dan prismatik yang dikembangkan oleh Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi – Departemen Teknik Mesin – UI bersamaan dengan pengembangan mesin RP. Algoritma yang dikembangkan menampilkan graphic user interface (GUI) sehingga pemakai dapat menentukan model, memasukkan nilai parameter, dan kemudian mensimulasikan. Selain menghasilkan grafik, juga menghasilkan file GCode yang disertai titik-titik koordinat penentu laser trajectory. Dari simulasi dengan beberapa model prismatik dan berkontur menghasilkan laser trajectory yang teratur sesuai dengan pola model dan file GCode dalam format text. Kata kunci : rapid prototyping, laser trajectory
4
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-004 Standard Operating Procedures (SOP) Pada Sistem Informasi Perakitan Kendaraan Iman Riswandi1), Yatna Yuwana Martawirya 2), Sri Raharno3) Department of Mechanical Engineering Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No. 10, Bandung, 40132, Indonesia Phone: +62-22-2504243, FAX: +62-22-2534099, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Salah satu informasi yang terdapat pada Sistem Informasi di industri perakitan kendaraan diantaranya adalah Standar Operation Procedure (SOP). Penelitian ini berhubungan dengan SOP yang merupakan acuan standar pekerjaan yang harus diikuti oleh operator sebagai ujung tombak di lapangan maupun supervisor dan manager produksi sebagai dasar dalam menentukan standar dari suatu pekerjaan sehingga kelangsungan pekerjaan dapat berjalan sesuai jadwal, aman dan terkendali. SOP terlibat diseluruh area proses perakitan kendaraan tanpa terkecuali sebagai contoh pada area pengelasan (welding), area pengecatan (painting) dan area perakitan (trimming line). Antara satu area pekerjaan dengan area pekerjaan yang lain saling terkait dan berhubungan, sehingga apabila ada satu workstation yang terhambat maka lini perakitan akan terhenti. Untuk itu setiap jenis pekerjaan harus mempunyai standar pengerjaan yang diharapkan dapat mereduksi kesalahan pengerjaan sehingga waktu efektif dari tiap pekerjaan dapat diperkirakan. Pada umumnya SOP yang dibuat masih bersifat manual, sedangkan kendala dalam industri otomotif adalah aliran informasi bersifat dinamis. Sebagai contoh adanya penambahan, penghapusan, atau penggantian komponen pada suatu proses yang disebabkan oleh pengembangan suatu model product. Hal tersebut akan mempengaruhi kegiatan produksi pada saat informasi perubahan diberikan. Sedapat mungkin perubahan aliran informasi tidak berpengaruh terhadap efektifitas kerja. Perubahan yang terjadi pun cukup sering, sehingga informasi produksi pun harus cepat tanggap dan dinamis. Atas dasar tersebut maka penelitian ini bermaksud untuk merubah sistem SOP yang bersifat manual menjadi SOP yang bersifat elektronik. Metode penyelesaian masalah yang digunakan berbasis Object Oriented Programming (OOP) dengan berbasis Web. Sistem yang dikembangkan mempunyai kemampuan untuk melakukan pembaharuan SOP secara online apabila ada penambahan, penghapusan atau penggantian komponen. Record dari SOP sebelumnya yang telah diperbaharui tetap tersimpan didalam database. Dengan dibuatnya sistem informasi ini, maka distribusi SOP pada setiap area pekerjaan dapat dipersingkat. Sistem yang dikembangkan ini merupakan sub bagian dari sistem perakitan kendaraan yang lainnya. Keywords: SOP, Assembly line, Sistem Informasi Perakitan Kendaraan.
5
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-005 IDENTIFIKASI FITUR KEKASARAN PERMUKAAN BERBASIS VISION UNTUK PRODUK HASIL PEMESINAN Gandjar Kiswanto, Budi Haryanto, Gatot Eka Pramono Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi Departemen Teknik Mesin - Universitas Indonesia Kampus Baru UI – Depok 16424
[email protected]
Abstrak Kualitas permukaan produk hasil proses pemesinan adalah salah satu parameter penting dalam proses manufaktur. Metode yang paling umum untuk mengukur nilai kekasaran permukaan adalah metode kontak mekanik antara pergerakan jarum dengan permukaan produk. Metode ini memiliki banyak kelemahan karena bisa merusak permukaan poduk dan cenderung lama. Untuk itu maka dikembangkan teknologi optik-elektrik yang mampu mengevaluasi kekasaran permukaan berdasarkan image hasil identifikasi kamera digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fitur permukaan produk hasil pemesinan turning dan melakukan analisa korelasi dengan nilai kekasaran rata-ratanya (Ra). Material yang diuji adalah carbonsteel dengan diameter 20 mm dan panjang 100 mm sejumlah 10 sampel. Pengukuran kekasaran rata-rata (Ra) memakai stylus-profile meter. Identifikasi profil permukaan menggunakan kamera digital Canon EOS 350D yang terhubung pada mikroskop dengan perbesaran 100 kali. Pencahayaan yang digunakan adalah 13 buah LED warna putih dengan sudut pencahayaan sebesar 45°. Software yang digunakan untuk melakukan image processing adalah Matlab. Hasil yang dicapai pada tampilan 2D menunjukan adanya pola yang khas pada image berupa garis hitam dan putih yang bervariasi. Lebar garis putih, jarak antar garis putih dan grafik histogram warna menunjukan adanya korelasi dengan nilai kekasaran rata-ratanya. Tampilan 3D image permukaan dapat terbentuk dari nilai intensitas pikselnya. Kata kunci : fitur, kekasaran permukaan, vision, image processing.
6
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-006 RE-LAYOUT LANTAI PRODUKSI DENGAN METODE RANKED POSITIOFTAL WEIGTH (RPW) Rachmad Hidayat Fakultas Teknik - Universitas Trunojoyo Madura Kampus Unijoyo Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian mengevaluasi layout lantai produksi untuk mencapai suatu keseimbangan pada semua lini produksi. Pemilihan dan penempatan alternatif layout merupakan langkah yang kritis dalam proses perencanaan fasilitas produksi, Dari hasil perhitungan line balancing didapatkan hasil yaitu 3 buah stasiun baru dengan perhitungan line balancing tersebut juga didapatkan nilai balance delay sebesar 32% dan nilai efisiensi sebesar 68%. Kemudian dibuat layout baru dimana terdapat perbedaan dengan layout lama. Sesuai dengan perhitungan line balancing, layout tersebut merupakan layout yang optimal dengan efisieusi 68%, namun pada kenyataannya, bukanlah alat yang mudah untuk merubah layout yang ada saat ini, diperlukan dana yang relatif besar untuk merubahnya, disamping itu perubahan tersebut juga akan memakan waktu yang cukup lama sehingga terbuang dan adanya kerugian dari sisi finansial karena pabrik harus berhenti produksi selama beberapa waktu. Kata Kunci: re-layout, line balancing, balance delay dan ranked positioftal weigth
7
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-007 Comparative study of Solid Oxide Fuel Cell and Proton Exchange Membrane Fuel Cell Sulistyoa1, Shahruddin Mahzana, Saparudin Ariffina a
Faculty of Mechanical and Manufacturing Engineering, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, 86400 Parit Raja, Batu Pahat, Johor, Malaysia Email :
[email protected];
[email protected];
[email protected] a1 Staff Mechanical Engineering Undip as PhD student at UTHM
Abstract Fuel cells are set of components that convert the chemical energy of fuel into electrical energy directly through the electrochemical reactions. These components comprised of anode, cathode and electrolyte. Due to depleting in fossil based fuel in the world as well as the world energy crisis, has created major concerns in many countries in finding the alternative renewable energy. Fuel cells are one of the potential solutions available which produce a clean technology; less pollutant and less carbon dioxide emitted. Although the fuel cell technology has been commercially available, many investigations are still been carried out. The challenges include reducing the expensive cost for electrolyte materials and process as well as to develop the infrastructures. This paper is intended to compare two types of current fuel cells technology that are Solid Oxide fuel cell and Proton Exchange Electrolyte Membrane fuel cell. Keyword: Fuel cell, SOFC, PEMFC
8
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-008 Pengembangan Cetakan Lilin untuk Pembuatan Master Kedua pada Produksi Perhiasan Paryana Puspaputra *), Indra Nurhadi, dan Yatna Yuwana Martawirja Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40122, Indonesia Email:
[email protected]
ABSTRAK Pada tulisan ini akan dibahas mengenai pengembangan rubber-mould sebagai bagian penting untuk mempertahankan kualitas pembuatan master perhiasan, agar produk akhir yang dihasilkan sedekat mungkin dengan kualitas masternya. Pengembangan material master perhiasan yang dapat dimesin dengan kualitas permukaan yang baik dan detil ternyata mengalami kendala pada saat diterapkan untuk produksi massa. Hal demikian terjadi karena material resin tidak tahan panas, sehingga pada saat pembuatan rubber-mould dengan cara vulkanisasi pada temperatur 170o C maka master tersebut terdeformasi. Untuk mengatasi hal tersebut penelitian mengenai pembuatan rubber-mould dilakukan dengan tujuan agar material master yang sudah terbukti memiliki sifat mampu mesin yang baik tetap dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi produksi perhiasan. Pada penelitian ini material karet silikon RTV 585 digunakan sebagai alternatif pengganti karet yang saat ini banyak digunakan, karena memiliki temperatur vulkanisasi pada suhu kamar, murah dan mudah didapatkan. Beberapa permasalahan muncul pada saat pembuatan cetakan lilin, mulai dari porositas karet, teknik pembelahan, hingga sifat fisik material. Dari permasalahan-permasalahan yang diselesaikan didapatkan hasil bahwa silikon RTV 585 dapat digunakan sebagai bahan rubber-mould, namun harus mempertahankan besarnya tekanan injeksi yang diperlukan. Kata kunci: perhiasan, lost-wax casting, resin, rubber-mould, silikon RTV 585.
9
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-009 PENGEMBANGAN SISTEM OPERASI MESIN BUBUT CNC BERBASIS PC UNTUK PENDIDIKAN Susilo Adi Widyanto Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275, Indonesia Phone: +62-24-7460059, FAX: +62-24-7460058, E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Pemanfaatan PC sebagai sistem kendali berkembang pesat yang disebabkan oleh sifat fleksibilitasnya. Pada penelitian ini sebuah PC digunakan sebagai sistem kendali mesin bubut CNC yang secara khusus ditujukan untuk media pembelajaran. Sistem operasi dirancang agar dapat menggunakan data solid model sebagai data input dan bersifat interaktif sehingga mampu memberikan informasi–informasi proses dan mengarahkan operator untuk menghasilkan kondisi proses pemotongan yang sesuai kebutuhan. Sebelum dilakukan proses pemotongan sesungguhnya, data masukan proses dapat disimulasikan dengan fasilitas simulator dalam sistem operasi. Sinyal keluaran sistem operasi dapat dihubungkan secara langsung dengan perngakat penguat untuk mengaktifkan motor stepper sebagai sistem penggerak mesin. Kata Kunci:, CNC, motor stepper, proses bubut, sistem operasi
10
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-010 Pemodelan Mesin Bubut Cerdas Yatna Yuwana Martawirya, Lindung P. Manik Program Studi Teknik Mesin Fakulatas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia Telepon: +62 22 2504243, Fax: +62 22 253 4099, E-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini berhubungan dengan pembangunan model data suatu mesin bubut konvensional yang memiliki kecerdasan pada level modelnya. Pemodelan seperti ini merupakan teknik yang perlu dilakukan dalam mengimplementasikan konsep Sistem Produksi Terdistribusi Mandiri (SPTM) di lingkungan manufaktur yang masih menggunakan mesin-mesin konvensional. Dengan menggunakan model mesin bubut cerdas yang dikembangkan, perencancaan proses di mesin perkakas terutama di mesin bubut dapat dilakukan dengan cepat untuk menghasilkan produk sesuai spesifikasi yang diminta dan dengan pada kondisi pemesinan yang mendekati optimum. Model mesin bubut cerdas ini dirancang terdiri atas empat modul pengelolaan data pendukung yaitu: pengelolaan data workshop, pengelolaan data mesin perkakas, pengelolaan data pemesinan, dan pengelolaan data kelengkapan perkakas potong. Dengan adanya modul-modul ini model mesin bubut yang dikembangkan dapat memiliki empat jenis kecerdasan yaitu: kemampuan pengelolaan data, kemampuan pemilihan alternatif tool set; kemampuan pemilihan parameter operasi; dan kemampuan penghitungan ongkos pemesinan. Ada sembilan proses yang mampu dilakukan model ini, yaitu: bubut luar, bubut muka, bubut alur dalam, bubut alur luar, bubut ulir luar, bubut ulir dalam, pemotongan, gurdi, dan perluasan lubang.
11
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-011 INVESTIGASI PENGATURAN PARAMETER OPTIMUM PROSES PRODUKSI CUP S-250 DI PT. X I Wayan Sukania dan Hariyanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Phone: +62-21-5672548, FAX: +62-21-5663277, E-mail:
[email protected] [email protected] Abstrak PT. X merupakan salah satu industri di Indonesia yang bergerak di bidang produksi tempat atau kemasan minuman air mineral dan tempat makanan yang berupa gelas (cup) berbahan plastik. Karena fungsi Cup ini adalah untuk tempat kemasan air minum maupun makanan, maka syarat-syarat yang harus dipenuhi cup antara lain bentuk fisik tidak boleh cacat, bening, tidak berbau, tidak mudah bocor, tidak mudah pecah bila ditumpuk atau dijatuhkan pada ketinggian tertentu . Setelah dilakukan penyelidikan diperoleh keterangan bahwa mutu produk masih berada dalam batas-batas kendali 3σ. Namun cacat yang paling sering terjadi pada produk Cup S-250 adalah jenis cacat penyok, dan menempel. Cacat tersebut lebih cenderung akibat dari proses eject produk ke stacking sehingga karena cepatnya eject maka produk Cup bertumpukan dan mengalami penyok. Melalui cara coba-coba, Cacat terkecil diperoleh dengan setting parameter proses injeksi sebagai berikut; tekanan 7 bar, temperature pemanasan heater 180 oC, waktu eject ke stacking 3 detik serta cooling temperature 8 oC. Kata kunci: Cup S-250, cacat produk, pengaturan parameter.
12
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-012 Assembly Operation Sheet (AOS) Berbasis Web Risyandi Adil1), Yatna Yuwana Martawirya2), Sri Raharno3) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Kampus ITB, Jalan Ganesha No 10, Bandung 40132, Indonesia Telepon: +62-8882306877, E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini berhubungan dengan model produk (product model) yang menyuplai informasi-informasi yang dibutuhkan untuk setiap tahapan pada siklus produk. Informasi yang diharapkan dari model produk pada penelitian ini adalah informasi mengenai proses produksi. Informasi proses produksi tersebut sangat besar dan beragam terutama pada industri manufaktur khususnya industri otomotif. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi produksi yang terstruktur dan efektif yang dapat membantu kelancaran dalam kegiatan produksi, salah satunya adalah Assembly Operation Sheet (AOS). AOS merupakan kumpulan dokumen berisi rangkaian proses-proses produksi yang terurut dari suatu kegiatan produksi. Setiap prosesnya memuat berbagai informasi mengenai komponen yang dibutuhkan, operasi yang dilakukan, serta peralatan atau jig yang digunakan. AOS seperti ini kurang praktis dalam merespon perbaikan-perbaikan yang mungkin terjadi dalam proses produksi. Selain itu untuk memperoleh informasi tertentu diharuskan mencari dari kumpulan dokumen secara manual. Atas dasar tersebut maka dibuatlah AOS berbasis web. AOS berbasis web merupakan sistem informasi berbasis komputer yang dibuat untuk mempermudah dalam pendataan AOS, mulai dari pembuatan AOS, perbaikan dan penghapusan atribut-atribut dari AOS, serta pencarian informasi yang dibutuhkan. Selain itu aplikasi ini dapat diakses dengan menggunakan koneksi server karena berbasis web, sehingga dapat digunakan pada unit-unit produksi untuk membantu kelancaran proses produksinya. Metodologi penelitian ini antara lain mempelajari aliran informasi produksi pada industri otomotif, mempelajari sistematika AOS, pembuatan basis data (database) AOS, dan pembuatan tampilan (interface) web dari AOS. Sistem informasi ini merupakan sub dari sistem informasi besar mengenai model produk. Sub-sub yang lain dapat setingkat, turunan atau atasan dari sub ini. Keterkaitan sistem informasi ini dengan sub-sub yang lain sangat dibutuhkan untuk membangun sistem informasi model produk yang terintegrasi. Kata kunci : Assembly Operation Sheet, informasi proses produksi
13
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-013 Pengujian dan Simulasi Karakteristik Motor DC pada Industri dengan Metode Algoritma Genetik Rafiuddin Syam, Ruslan* , Wahyu H. Piarah and Keigo Watanabe** Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin Phone/Fax: 0411-586-15 Email: {rafiuddin, wahyu}@unhas.ac.id * Jurusan Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang Jl. P. Kemerdekaan Km 10 Tamalanrea Makassar, E-mail:
[email protected] ** Dept. of Mechanical Intelligent System, Graduate School of Natural Science and Technology, Okayama University Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan tentang pengujian karakteristik motor DC dengan eksperimental dan simulasi. Pada banyak sistem motor DC penguat terpisah yang digunakan dalam dunia industri, namun demikian selalu menjadi masalah adalah sejauh mana pengaruh arus jangkar terhadap putaran. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruharus jangkar terhadap putaran. Metode yang digunakan dalam uji simulasi adalah menggunakan metode algoritma genetik dengan program simulink Matlab V.7. Selanjutnya, eksperimental merupakan bahan pembanding untuk uji simulasi. Dari hasil simulink metlab diperoleh bahwa, arus jangkar pada motor DC penguat terpisah berpengaruh terhadap putaran. Untuk arus jangkar 0,75 Ampere hingga 1,6 Ampere putaran naik, dari 1007 rpm sampai dengan 1721 rpm pada daya 250 Watt. Pada saat arus jangkar 0,75 Ampere hingga 1,1 Ampere waktu transien konstan, hanya pada arus jangkar 1,1 Ampere sampai dengan 1,25 Ampere terjadi kenaikan 2,2 detik untuk daya 250 Watt. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksperimental dan simulasi mengalami perbedaan yang tidak signifikan. Keywords: Motor DC, Algoritma Genetika
14
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-014 ANALISIS BCOR BERBASIS METODE AHP PADA PEMILIHAN STRATEGI OPTIMALISASI PENGEMBANGAN INDUSTRI GULA DI INDONESIA Sally Cahyati (1), Marimin (2) , Bambang Pramudya (3) (1)
Teknik Mesin,Universitas Trisakti Kampus A, Gdg Heri Hartanto Lt. 2 Jl. Kyai Tapa No 1 Grogol- Jakarta Barat 11440, Indonesia Phone 5663232 ext 8431, e-mail :
[email protected] (2)
Teknik Industri Pertanian, PPS IPB (3) Keteknikan Pertanian, PPS IPB Kampus IPB Darmaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. ABSTRAK Berdasarkan data BPS, konsumsi gula di Indonesia menunjukkan kenaikan linear setiap tahunnya. Sementara itu Industri gula di Indonesia masih belum mampu mememenuhi kebutuhan tersebut sehingga pemerintah harus mengimport gula. Kebijakan pemerintah mengenai ketahanan pangan mengharuskan Industri gula melakukan perbaikan dan pengembangan untuk meningkatkan kinerjanya sehingga mampu memenuhi tuntutan tersebut. Akan tetapi karena kendala ketersediaan dana yang ada, mengakibatkan pengembangan ini harus dilakukan seoptimal mungkin. Pengambilan keputusan akan dilakukan untuk menentukan strategi yang tepat dengan metoda Bayes, AHP dan analisis Benefit, Cost ,Opportunity, dan Risk. Berdasar kuesioner dari beberapa Pakar, 6 buah faktor, dan beberapa penilaian lainnya, data akan diolah dengan menggunakan program Expert Choice untuk menentukan prioritas dari 4 buah strategi yang akan dipilih. Berdasarkan hasil pengolahan yang diperoleh ternyata strategi untuk merevitalisasi pabrik mempunyai urutan yang pertama. Kata Kunci: AHP, BCOR, Gula
15
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-015 ANALISIS KUALITAS LAYANAN BUS KAMPUS (BI-KU) UNIVERSITAS INDONESIA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Agung Premono1, Himawan HS1, Eko Arif S1 Hendri DS Budiono2, Henky S Nugroho2 1) Dosen Teknik Mesin FT UNJ 2) Dosen Departemen Teknik Mesin UI Alamat korespondensi :
[email protected] Lab. Manufaktur Departemen Teknik Mesin UI Kampus UI Depok Abstrak Bus kampus sebagai salah satu layanan publik untuk civitas akademika UI cukup berperan penting sebagai sarana transportasi antar unit layanan yang ada di UI. Keberadaannya sampai saat ini terus ditingkatkan dalam hal kualitas layanannya. Penelitian ini dilakukan agar peningkatan layanan yang dilakukan pengelola sesuai dengan tuntutan pengguna. Metode yang digunakan adalah QFD, dengan pertimbangan bahwa QFD sebagai salah satu tools peningkatan kualitas layanan yang melihat dari segi pengguna maupun pengelola. Responden dari pengguna adalah mahasiswa UI, sedangkan dari pengelola adalah Unit Pengelola Teknis PLK UI. Hasil menunjukkan bahwa gap tertinggi dari sisi pengguna adalah ketepatan waktu, sedangkan dari sisi pengelola adalah tidak adanya reward and punishment bagi karyawan. Kata kunci : Bus kampus,kualitas layanan, QFD
16
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-016 Perencanaan Strategi Peningkatan Kualitas Layanan Perguruan Tinggi Mengintegrasikan QFD dengan Hoshin Kanri (Kasus: Jurusan Teknik Mesin FT UNJ) Lukman Arhami Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta Kampus A UNJ Jl. Rawamangun Muka Gd.B Jakarta Timur Telp. 021-4700918 Email:
[email protected] ABSTRAK Jurusan Teknik Mesin memberikan layanan jasa dengan mengemban misi tri dharma perguruan tinggi. Jasa yang diberikan oleh perguruan tinggi adalah: jasa kulikuler, jasa ekstrakulikuler, jasa administrasi, jasa pengabdian masyarakat, jasa kebijakan umum, jasa penelitian. Jasa-jasa tersebut merupakan atribut yang akan menjadi pengukuran terhadap kualitas layanan JTM FT UNJ. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan konsumen, kualitas pelayanan JTM FT UNJ menurut persepsi pelanggan; mengidentifikasi isu-isu strategis dan membuat usulan strategi peningkatan kualitas layanan dengan mengintegrasikan Metode QFD dengan Hoshin-Kanri. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, yang meliputi: pemberian angket, wawancara dan focus group. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: (1) Harapan terhadap terhadap layanan di JTM FT UNJ adalah kualitas SDM yang menunjang (dosen dan karyawan) sehingga mampu memberikan layanan pendidikan dan administrasi yang baik: 14,28%; Pembelajaran berlangsung dengan interaktif didukung dengan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan IPTEKs dan tuntututan kerja: 26,19 %; Efektifitas pengelolaan dan keramahan dalam melayani mahasiswa: 9,52%; Lulus dengan tepat waktu dengan kualitas penelitian yang baik: 9,52%; Ketersediaan sarana dan prasarana perkuliahan:35,72%; Pencitraan publik dengan memanfaatkan/membuat media informasi:4,77%; (2) Kinerja JTM FT UNJ dalam memberikan pelayanan pendidikan dinilai kurang memuaskan. Hal ini dapat terlihat dari tingginya gap antara ekspektasi dan persepsi terhadap kualitas layanan. Gap terbesar adalah 4 sebanyak 2,08%, gap 3 sebanyak 41,67% dan (3) Relevansi dan daya saing dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sebesar 33,687%. Penguatan tatakelola dan akuntabilitas 28,291%. Pencitraan publik memiliki konstribusi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan adalah 16,435% dan pengembangan sumber daya manusia memiliki porsi sebesar 21,832%.. (4) Proses perencanaan strategi mengintegrasikan QFD dengan Hoshin Kanri dibuat usulan strategi dan penyebarannya samapi level 2 dalam struktur organisasi Jurusan Teknik Mesin. Usulan tersebut terdiri dari 13 strategi pada level pertama dan 57 strategi pada level kedua. Kata Kunci: Integrasi, QFD, Hoshin Kanri, Kualitas Layanan
17
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-017 Determination of brittleness of brittle silicon in micro-end-milling process Rusnaldy1) , Tae Jo Ko2) and Hee Sool Kim2) 1)
Department of Mechanical Engineering Diponegoro University Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275, Indonesia Phone: +62-24-7460059, FAX: +62-24-7460058, E-mail:
[email protected] 2) Department of Mechanical Engineering Yeungnam University Republic of Korea ABSTRACT At room temperature, silicon is inherently brittle, i.e. no dislocation activity occurs at or near the crack tip. A number of technological barriers must be overcome if micro-end-milling is applied in cutting single-crystal silicon. Crack-free surfaces that are required in the optical and MEMS industries are achieved by ductile-regime machining. Micro-end-milling of silicon using diamond-coated tools is possible to use in order to achieve ductile cutting mode even though deformation mechanism of silicon is dominated by microfracture because of low fracture toughness. In this study, a simple brittleness values (B) in order to evaluate the performance of micro-end milling of silicon from cutting force data which enables the comparison of the machinabilities of silicon was introduced. The results confirm that good machinability of silicon in micro-end-milling process using diamond-coated tools was achieved when cutting performed at cutting conditions which have lower brittleness value. Keywords: Micro-end-milling; ductile and brittle cutting mode; brittleness value
18
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-018 Implementation of Genetic Algorithm in Tool Life Optimization when End Milling of Ti64 using TiAlN Coated Tools A.S Mohrunia, S. Sharif, M.Y. Noordinb, Santo.P.Sa a
Faculty of Engineering Sriwijaya University Indralaya, 30662 OI-Indonesia Tel. +62-711-580062, Fax. +62-711-580741 E-mail :
[email protected],
[email protected] b
Faculty of Mechanical Engineering, Universiti Teknologi Malaysia, 81310-UTM Skudai, Johore, Malaysia ABSTRACT The present works was initiated to explore the optimum tool performance in machining of Ti-64 using TiAlN coated tools end mills under wet conditions. The use of Response Surface Methodology (RSM) and Genetic Algorithm (GA) was compared in finding optimum machining conditions. It was proven that GA delivers better result than RSM, when compared using experimental trials, which was conducted according to design of experimental. Keywords: Optimum Tool Life Performance, TiAlN, Titanium Alloys, RSM, GA.
19
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-019 Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Stand of Distance terhadap Gaya Potong Pada Proses Water Jet Machining Suhardjono, M. Khoirul Effendi dan Zulfikar Rusdi F. Laboratorium Mesin Perkakas, Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya, Indonesia Phone: +62-31-5946230, FAX: +62-31-5922941, E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Proses pemotongan dengan semprotan air dengan kecepatan tinggi atau lebih dikenal dengan nama „Water Jet Machining“ (WJM) termasuk proses non konvensional dan masih belum banyak dikenal di Indonesia. Proses ini ditemukan tahun 1970 dan baru diaplikasikan secara komersial di industri board and paper product tahun 1983. Proses WJM ini dikembangkan terus hingga dapat diaplikasikan pada industri peswat terbang untuk proses pemesinan material high strength light weight composite yang digunakan untuk pesawat tempur anti radar. Dengan alasan bahwa kemampuan WJM yang sangat hebat ini, maka diperlajari secara eksperimental karakteristik pemesinan tersebut khususnya pengaruh variasi stand of distence (SOD), yaitu jarak antara nozzel dan objek yang dipotong dan sebagai respon yang diamati adalah gaya luaran yang efektif digunakan untuk proses pemotongan. Tekanan air yang saat akan keluar dari nozzel berdiameter 1 mm dan 2 mm adalah 150 Bar. Hasil untuk diameter nozel 1 mm memperlihatkan bahwa variasi SOD dari 1 mm hingga 15 mm terjadi kenaikan gaya luaran dari 16,5 N hingga 17,9 N. Untuk SOD 15 mm hingga 25 mm terjadi hal yang sebaliknya, yaitu penurunan gaya menjadi 17 N. Sedangkan untuk diameter nozel 2 mm terjadi hal yang serupa, yaitu terjadi kenaikan gaya luaran dari 7,3 N hingga 9,4 N untuk variasi SOD antara 1mm dan 15 mm. Variasi SOD antara 15 mm dan 25 mm juga terjadi penurunan menjadi 8,5 N. Jadi gaya luaran maksimum untuk pemotongan terjadi pada SOD 15 mm baik untuk diameter nozel 1mm maupun 2mm. Kata Kunci: Water Jet Maching (WJM), Gaya potong, Stand of distance, Nozel.
20
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-020 Analisis Kualitas Produk Shock Becker Motor dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Metode Analytical Hierarchy Process di PT. XYZ, Tbk Lukman Arhami Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta Kampus A UNJ Jl. Rawamangun Muka Gd.B Jakarta Timur Telp. 021-4700918 Email:
[email protected] ABSTRAK Berdasarkan rumah kualitas dan analisanya sesuai dengan metode yang digunakan, diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dimana sesuai dengan analisa kebutuhan pelanggan berdasarkan nilai raw weight dan nilai tingkat kepentingan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) kemudahan dalam memperoleh produk; (2) bila ada kecacatan produk sebelum digunakan akan dapat ganti; (3) tingkat kelenturan shock becker; (4) beban maksimal shock becker dan (5) kemampuan pegawai mengetahui adanya kecacatan/kerusakan produk. Menurut hasil perhitungan prioritas AHP, diperoleh atribut-atribut yang menjadi prioritas berdasarkan nilai Net Weight Total Gap (NWTG) yang mendapatkan perhatian khusus dari pihak perusahaan adalah yaitu: (1) bila ada kecacatan produk sebelum digunakan akan dapat ganti; (2) keramahan pegawai dalam melayani pelanggan; (3) pengiriman produk tepat pada waktunya; (4) kemampuan pegawai mengetahui adanya kecacatan/kerusakan produk dan (5) masa/umur pakai shock becker Kata Kunci : Analitical Hierarchy Process, Quality Function Deployment
21
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-021 Studi Pengaruh Strategi Pemesinan terhadap Kekasaran Permukaan pada Proses Pocketing Material ST 42 Febri Damayanti, Lisabella Novarina Rudiono, Deby, Stefanus Wijaya, The Jaya Suteja Program Studi Teknik Industri Kekhususan Teknik Manufaktur Universitas Surabaya Raya Kalirungkut, Surabaya Phone: +62-31-2981397 E-mail:
[email protected] ABSTRAK Untuk membuat cetakan untuk pembentukan plastik pada umumnya diperlukan proses tambahan seperti proses gerinda halus, honing, atau lapping. Proses tambahan ini tentunya akan menambah panjang waktu proses dan juga meningkatkan biaya proses pembuatan. Untuk dapat meminimalkan proses tambahan yang harus dilakukan tanpa menyebabkan waktu proses milling bertambah lama, diperlukan studi pendahuluan untuk mengetahui pengaruh strategi pemesinan khususnya tipe pemotongan terhadap kekasaran permukaan hasil proses pemesinan milling. Pada penelitian ini sepuluh macam tipe pemotongan yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3, tipe Spiral, tipe One Direction, tipe Connect, tipe Constant Load, tipe Follow Hardwalls, tipe Spiral Maintain Cut dan tipe Spiral Maintain Cut direction diteliti pengaruhnya terhadap kekasaran permukaan pada saat digunakan dalam melakukan proses pocketing material ST 42. Dari hasil percobaan dan pengujian data percobaan didapatkan informasi bahwa tidak ada pengaruh tipe pemotongan terhadap kekasaran permukaan hasil proses pocketing ST 42. Keywords: Strategi Pemesinan,Kekasaran Permukaan, Pocketing, ST 42
22
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M1-022 Control of key process parameters for improved product quality in injection molding process Bambang Pramujati Department of Mechanical Engineering, Faculty of Industrial Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology, Surabaya, 60111 Phone: +62-31-5946239, Fax: +62-31-5922941, Email:
[email protected] ABSTRACT The quality of plastic parts produced by injection molding process is highly affected by several key process parameters. Examples of important parameters are melt and mold temperature, cavity pressure, injection velocity. Many studies both theoretical and experimental have confirmed that repeatability of those crucial parameters is essential. This paper presents closed loop control of process parameters in injection molding using predictive control algorithm. Development of system to allow closed loop control to be performed was also performed. This involved the usage of several sensors for temperature, cavity pressure as well as screw velocity. A multi input multi output model has been developed in order to conduct barrel heater control. An accurate model incorporated all of the influences due to heat transfer of the surrounding zone was obtained using system identification technique. Therefore, good performance of melt temperature control was achieved for both simulations and experimental works. The developed model can also be used for any number of barrel zones on any injection molding machines. Cavity pressure and cavity temperature control was performed by using coolant flow rate as the manipulated variable. Cavity pressure control was conducted during the coolant phase since it takes almost 80 % of the cycle time of the production. Dynamic matrix control which uses the model of cavity pressure during cooling explicitly was employed in this research. The results indicate that by altering the coolant flow rate, certain cavity profile can be obtained and maintained throughout the entire production process. Same manipulated variable was also be used to carry out cavity temperature control. A second order model with delay was derived to represent the relationship between the controlled and manipulated variables. Proportional and integral control was employed in this work. The overall control system demonstrated an efficient and effective cooling strategy. Simplified predictive control (SPC) was employed to perform the screw velocity control. Velocity control becomes an uneasy task since it has many possible velocity profiles in order to obtain good products. Velocity profiling is important as it can be used to achieve a constant melt flow front velocity. A position transducer available on the machine was used as a feedback by extracting velocity information of it via high speed analog processing of the position voltage signal. The simulations as well as experimental results indicate that SPC algorithm can effectively be used to control various injection speed profiles. Keywords: process parameters, melt temperature, mold temperature, cavity pressure, injection velocity
23
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2- DESAIN DAN PENDIDIKAN
24
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-001 Rancang Bangun Push-Belt CVT Menggunakan Mekanisme Governor Sebagai Penggerak Variator Pulley Achmad Syaifudin1), J. Lubi2) dan Wajan Berata 3) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111, Indonesia Telp.: +62-31-5963007, Fax: +62-31-5963007 E-mail:
[email protected]),
[email protected]),
[email protected]) ABSTRAK Riset mengenai pengembangan CVT telah banyak dilakukan beberapa tahun terakhir mengingat beberapa kelebihan yang dimilikinya, yaitu biaya produksi yang rendah, bobotnya lebih ringan dari gearbox konvensional, lebih irit bahan bakar dan halus tanpa hentakan. Kelebihan yang lain adalah mampu memberikan efek pengereman mesin yang lebih baik. Ada beberapa tipe CVT yang telah berhasil dikembangkan; Push-belt, Toroidal Traction-Drive, Variable Diameter Elastomer Belt dan beberapa tipe lain. Pada toroidal traction-drive, torsi yang dapat ditransmisikan masih terlalu kecil sehingga belum dapat diapli-kasikan secara luas untuk kendaraan bermotor. Sedangkan pada push-belt, diperlukan suatu mekanisme tertentu untuk mengontrol gerakan aksial puli. Hal ini dilakukan dengan cara mendorong piringan variator dari puli driver dan menarik piringan variator dari puli idler secara bersamaan. Beberapa metode yang telah digunakan untuk mendorong/menarik piringan variator adalah sistem hidrolik dan sistem kontrol elektronik. Kedua sistem tersebut memerlukan kontrol kecepatan transmisi dan kontrol gerakan aksial puli sehingga kurang efisien. Hal ini telah diatasi dengan sistem sentrifugal, namun gaya dorong yang dihasilkan masih kecil sehingga sistem transmisi menjadi kurang responsif. Penelitian ini mengembangkan kemungkinan aplikasi mekanisme governor untuk mendorong piringan variator dimana dapat mereduksi kontrol kecepatan transmisi dan gerakan aksial puli sehingga cukup menjadi satu kontrol yaitu pada kontrol kecepatan transmisi saja, serta mampu memberikan gaya dorong yang cukup sehingga sistem transmisi lebih responsif. Rancang bangun diawali dengan penentuan spesifikasi motor penggerak yang digunakan, rasio operasional CVT dari 0.829 sampai 2.399, putaran operasional maksimal 900 rpm, pemilihan belt, model link yang digunakan, jumlah massa bola governor driver dan idler, massa bola governor, spesifikasi pegas pada idler, hingga dimensi puli, poros, pasak serta bearing. Model sistem transmisi mengaplikasikan mekanisme governor tipe Richardson pada piringan variator puli driver dan governor tipe Watt pada piringan variator puli idler untuk mempertahankan eksentrisitas sabuk. Kemudian dilakukan analisa kinematika dan dinamika sehingga dapat diketahui besarnya gaya yang diperlukan untuk menggerakkan variator puli. Dimensi dan geometri yang diperoleh kemudian digambar dan dibuat prototipenya agar dapat dilakukan pengujian. Pengujian dilakukan untuk mengamati rasio kecepatan, torsi yang dihasilkan dan pengaruh model link governor terhadap perubahan kecepatan sistem transmisi. Hal ini dilakukan dengan bantuan tachometer dan prony break dynamometer. Pengukuran dilakukan
25
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
pada setiap kenaikan 100 rpm pada puli driver, mulai 500 rpm sampai dengan 1000 rpm. Hasil pengujian dianalisa sehingga dapat diketahui kinerja torsi dan karakteristik rasio putarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi governor Richardson pada puli driver dengan governor Watt pada puli idler cukup valid digunakan sebagai alternatif penggerak variator puli dari mekanisme push-belt CVT. Radius efektif bola governor dapat mempengaruhi kenaikan putaran pada puli driver dan idler. Semakin panjang radius efektif bola governor maka semakin besar gaya sentrifugal yang dihasilkan. Kenaikan torsi pada idler tidak sebanding dengan penurunan torsi akibat pengecilan diameter puli idler. Sedangkan kenaikan torsi driver tergantung dari besarnya torsi motor penggerak, dan tidak tergantung dari perubahan diameter puli driver itu sendiri. Pada mekanisme Richardson untuk sudut kemiringan profil lintasan puli 70°, 80°, 90° kurang bisa menghasilkan gerakan aksial yang smooth atau bertahap, dimana putaran operasional awal tertinggi pada 90° dan terendah 70°. Kata kunci : CVT, governor, driver, idler, puli
26
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-002 PEMANFAATAN PROGRAM OPEN SOURCES UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN BERBASIS WEB JURUSAN TEKNIK MESIN Al Antoni Akhmad Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya Kampus Unsri Indralaya, Jl. Palembang-Prabumulih KM. 32 Indralaya, Ogan Ilir, Indonesia Phone: +62-711-580272, +62-811-7100429 Email :
[email protected],
[email protected] ABSTRACT Kunci pertumbuhan dan pembangunan bangsa adalah menyelesaikan berbagai masalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tugas tenaga pendidik ke depan adalah terus berupaya mengembangkan pendidikan nasional dengan memberikan layanan pendidikan sebaik-baiknya kepada semua peserta didik. Tenaga pendidik harus membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian agar mereka menjadi generasi masa depan yang mampu menjawab berbagai tantangan jaman serta memajukan dan mengangkat harkat dan martabat bangsa. Kualitas pendidikan Indonesia sampai saat ini berada pada posisi bawah bila dibandingkan dengan Malaysia, Philipina, Singapura bahkan dengan Vietnam. Hal ini disebabkan karena perencanaan pendidikan di Indonesia saat ini belum ditunjang dengan data dan informasi yang memadai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah mengadakan program ; INHERENT (Indonesia Higher Education Network) dan Tiga Pilar Kebijakan Pendidikan. INHERENT merupakan jaringan perguruan tinggi Indonesia yang telah dikembangkan oleh Dirjen Dikti dalam Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi 2003-2010. Tiga Pilar Kebijakan Pendidikan merupakan kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Strategi Pendidikan tahun 2005-2009 oleh Depdiknas. Tiga Pilar Kebijakan Pendidikan tersebut yaitu (1) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; (2) Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan; serta (3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik. Untuk mendukung program pemerintah tersebut dan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi perlu dikembangkan sistem informasi pendidikan berbasis web yang bisa diakses secara online darimana pun. Tujuannya adalah agar data informasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan khususnya jurusan teknik mesin dapat menyebar dan berkembang dengan cepat. Program-program Open Sources yang bisa digunakan untuk pembuatan Sistem Informasi Pendidikan berbasis web diantaranya ; Joomla, Moodle, Dokeos dan Word Press. Setiap sistem informasi pendidikan yang dikembangkan harus dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan walaupun tetap memiliki banyak kekurangan. Dengan berjalannya waktu sistem informasi yang dikembangan terus diperbaiki, sehingga produktifitas, effektifitas dan effesiensi kerja dapat terus di tingkatkan menjadi lebih baik. Keywords: Open Sources, Sistem Informasi Pendidikan, Inherent, Tiga Pilar Kebijakan Pendidikan, Joomla, Moodle, Dokeos, WordPress 27
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-003 Rancang Bangun Modifikasi Dispenser Air Minum Ekadewi A. Handoyo, Fandi D. Suprianto, Debrina Widyastuti Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 – 131, Surabaya 60263, Indonesia Phone: +62-31-8439040, e-mail:
[email protected] ABSTRAK Dispenser air minum memiliki 2 fungsi yaitu sebagai penghasil air panas dan air dingin dalam waktu yang relatif singkat. Pada dispenser, air minum tersimpan dalam gallon air yang dipasang dengan cara menjungkir. Untuk mengangkat dan menjungkir galon air yang terisi penuh diperlukan seorang yang kuat dan juga dapat menimbulkan masalah pada otot dan tulang di daerah bahu serta punggung. Di samping itu, kebanyakan dispenser yang ada sekarang ini terdiri dari dua tangki, yaitu tangki air panas yang dilengkapi pemanas dan tangki air dingin yang dilengkapi evaporator. Umumnya, tangki air dingin berada di atas, sedangkan tangki pemanas berada di bawah. Air yang turun ke tangki pemanas dalam keadaan dingin, sehingga menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan air lebih lama. Karena dua hal di atas, maka dispenser perlu dimodifikasi. Modifikasi yang dilakukan adalah: mengganti cara pengisian air dari gallon tanpa menjungkir dan memisahkan air panas dari air dingin sejak awal. Di samping itu, juga dilakukan modifikasi kedua, yaitu menambah alat penukar kalor untuk memanfaatkan kalor yang dibuang dari permukaan sebelah luar kompresor. Dari pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa modifikasi yang dilakukan berhasil. Dengan modifikasi didapatkan hasil sebagai berikut: galon air perlu diletakkan pada penopang setinggi 555 – 760 mm dari dasar dispenser, laju aliran air panas yang dhasilkan dari modifikasi pertama dan kedua lebih tinggi dibanding sebelum modifikasi, sedang laju air dingin yang dihasilkan kedua modifikasi lebih tinggi daripada sebelum modifikasi saat ketinggian air minimal 75 mm dari dasar galon. Alat penukar kalor seperti pada modifikasi kedua dapat memanaskan air dari 28 menjadi 36,5oC. Dengan modifikasi kedua, lama waktu pemanasan awal air menjadi lebih pendek, yaitu menjadi 16 menit 51 detik dibanding modifikasi pertama, yaitu 21 menit 39 detik. Keywords: dispenser, pemanasan air, pemanfaatan kalor dari kompresor
28
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-004 Upaya Pengentasan Kemiskinan Masyarakat dengan Mengoptimalkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam Lokal I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa, I Gusti Bagus Wijaya Kusuma dan I Wayan Bandem Adnyana Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Tel. +62-361-703321, Fax. +62-361-701806, Email:
[email protected] ABSTRAK Karena semakin banyak eksploitasi yang dilakukan, maka sumber daya alam lokal semakin berkurang, sehingga berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan dan berubahnya tatanan sosial masyarakat. Sumber daya alam, terutama air dan energi untuk kebutuhan sehari – hari kini keberadaannya semakin berkurang, dan tidak mencukupi untuk kehidupan yang layak, sehingga mereka hidup dalam kondisi yang cukup mengenaskan, dan dikategorikan sebagai pra Keluarga Sejahtera (pra KS). Beberapa Desa di Propinsi Bali merupakan contoh desa yang mengalami masalah dengan air dan sumber daya energi. Bila dilihat dari harga – harga bahan pokok sekarang ini, maka desa – desa tersebut akan semakin jauh terpuruk akibat menurunnya daya beli dan akses yang terbatas terhadap sumber – sumber produksi tersebut. Bila harga kebutuhan pokok terus meningkat, maka beban hidup yang harus ditanggung masyarakat menjadi luar biasa tinggi. Salah satu metoda untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, adalah dengan memberdayakan ekonomi kerakyatan, yakni ekonomi yang memberdayakan segala potensi – potensi yang dimiliki oleh masyarakat di sana, termasuk memberdayakan potensi kearifan lokal yang mereka miliki, yakni Pohon Enau, Ketela dan Jambu Mete. Dengan pengolahan yang tepat, maka sumber daya alam lokal ini dapat digunakan sebagai bioenergi. Penelitian ini lebih menitik beratkan pada upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan sumber daya lokal dalam memenuhi kebutuhan pokok dan sumber energinya secara mandiri, memberikan penambahan nilai, sehingga secara langsung akan meningkatkan taraf ekonomi mereka. Dengan ketidaktergantungan pada sumber daya energi dari tempat lain, maka masyarakat dapat menjual kelebihan sumber daya tersebut untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekitar, sehingga akumulasi taraf hidup masyarakat akan semakin tinggi, dan mereka bisa mengembangkan infrastruktur penunjang lainnya, seperti prasarana pendidikan dan kesehatan, dan status masyarakat akan menjadi Keluarga Sejahtera. Kata Kunci: Pengentasan kemiskinan, pemberdayaan sumber daya alam lokal, energi terbarukan
29
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-005 REVIEW KRITIS TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DI LEMBAGA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN MENGHADAPI GLOBALISASI Jooned Hendrarsakti Lab Surya – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung 40132 Phone: 08121200309 Email:
[email protected] ABSTRAK Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah alat/elemen yang saling berkaitan satu sama lain yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk mengkontrol bagaimana aturan mutu diimplementasikan dan dicapai dengan tujuan salah satunya adalah untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Tiga tipe SMM yakni: ISO 9000, Total Quality Management (TQM), dan Malcolm Baldrige Criteria (MBC) diperkenalkan untuk di bahas pemakaiannya dunia pendidikan, khususnya di bidang teknik mesin. Ketiga tipe SMM dibandingkan satu sama lain untuk melihat point-point penting dari masing-masing SMM tersebut. Persamaan yang paling penting dari ketignya dalah perlunya kepemimpinan dan komitmen yang kuat untuk peningkatan kualitas pendidikan teknik mesin. Sedangkan perbedaan yang paling terlihat adalah pada jenis-jenis aktivitas kegiatan dan penekanan dari assessment dari SMM. Proses adaptasi SMM dari dunia industri untuk dipakai di lembaga pendidikan dibahas dengan melihat istilah-istilah baku yang biasa dipakai di industri. Termasuk disana bagaimana peran dan persepsi mahasiswa sebagai salah satu pelanggan untuk ikut serta dalam kesuksesan pelaksanaan SMM. Dengan penggunaan SMM, diharapkan kerugian-kerugian seperti: internal dan external failure, biaya karena pelayanan berlebih, dan opportunity cost dapat dihilangkan. Dalam pengadopsian dari pelaksanaan SMM di lembaga pendidikan diperlukan kesiapan seperti pemahaman dari system mutu dalam organisasi dan penggunaan statistik dan pengolahan data yang tepat dan akurat. Kendala lain yang ditemukan adalah factor sosial dan budaya seperti persepsi bahwa mutu yang maksimal hanyalah sebuah cita-cita, dan persepsi bahwa pendidik adalah sebuah profesi yang independent dan tidak dapat dipengaruhi oleh sebuah SMM. Keywords: Sistem Manajemen Mutu, ISO 9000, TQM, Malcolm Baldrige
30
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-006 RANCANG BANGUN WADAH TRANSPORTASI IKAN HIDUP DENGAN MATERIAL KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT ALAM Sunaryo Naval Architecture Study Program, Department of Mechanical Engineering University of Indonesia Kampus UI, Depok 16424, Indonesia Phone: +62-21-7270032, FAX: +62-21-7270033, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau dan dengan panjang garis pantai 95.181 km menempatkan Indonesia sebagai negara denganb panjang garis pantai terpanjang ke empat setelah Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia, seperti yang diumumkan oleh PBB pada tahun 2008.Dengan kondisi geografis ini seharusnya telah membuat masyarakat nelayan pesisir pantai sejahtera karena sunber daya alam kelautan yang melimpah,tetapi justru kebalikannya kebanyakan nelayan kecil disepanjang pesisir pantai hidup dalam kemiskinan karena rendahnya penguasaan IPTEKS penangkapan ikan dan pembudi dayaan sumber daya kelautan, serta cara pengangkutan produk perikanan yang tidak tepat mengakibatkan berkurangnya nilai tambah hasil tangkap dan meningkatnya losses, disamping akibat meningkatnya kegiatan penangkapan ikan berskala besar oleh kapal-kapal ikan asing maupun nasional baik legal maupun illegal, yang berdampak pada terjadinya over fishing. Nelayan tradisional masih menganut paradigma untuk menangkap sebanyak mungkin ikan, tanpa mempertimbangkan mutu dan nilai jual, sehingga sering kali hasil tangkapan mereka membusuk atau rusak akibat pangangkutan yang tidak tepat (losses tinggi). Sedangkan di pasaran domestic maupun internasional banyak permintaan jenis-jenis ikan tertentu dalam keadaan hidup seperti ikan kerapu, lobster, kakap,dan sebagainya yang memiliki nilai jual sangat tinggi. Untuk itu perlu dilakukan terobosan teknologi tepat guna yang dapat dipergunakan oleh nelayan untuk membawa hasil tangkapan atau hasil budi daya dengan losses yang serendah mungkin, dengan menggunakan sebanyak mungkin material lokan sehingga harganya dapat trjanhgkau oleh nelayan kecil dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteaan meraka. Mengacu pada permasalahan di atas maka dilakukan penelitian rancang bangun wadah atau container yang mudah dipindah-pindahkan (portable) untuk pengangkutan ikan hidup yang bernilai jual tinggi khususnya untuk tujuan ekspor (walaupun tidak tertutup juga untuk peluang pasar daqlam negari) dengan menggunakan bahan komposit berpenguat serat alam. Wadah yang dimaksud akan diisi dengan air laut tempat habitat ikan yang diperlengkapi dengan system sirkulasi air dan udara, serta penyaringan kotoran sehingga tingkat salinasi dan pH air dapat terjaga dan ikan akan dapat bertahan hidup lama. Serat alam yang digunakan adalah serat pisang abaca yang memiliki banyak keunggulan dari segi kekuatan,panjang serat, mudah tumbuh dan cepat dipanen,dan tidak membahayakan kesehatan (biodegradable). Kata kunci: ikan hidup, portable container, serat abaca, komposit, rancang bangun
31
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-007 PENGEMBANGAN PROGRAM SIMULASI PENGUJIAN GETARAN BERBASIS MATLAB Zainal Abidin, Jimmy Deswidawansyah Laboratorium Dinamika, PPAU-Ilmu Rekayasa ITB, Jl. Ganesa 10, Bandung 40132 Telp : 022-2506283 Fax : 022-2534099. E-mail :
[email protected] Ringkasan Makalah ini membahas tentang pengembangan perangkat lunak yang mampu mensimulasikan pengujian getaran dengan menggunakan DSA (Dynamic Signal Analyser). Dengan program yang dibuat diharapkan siswa dapat memahami cara memilih parameter pengujian dengan benar dan siap terjun untuk melakukan pengujian yang sebenarnya sehingga tidak lagi mencoba-coba pada peralatan yang mahal. Beberapa parameter yang perlu dipilih dalam pengujian getaran meliputi span frekuensi, jumlah garis (line number), jenis window, jumlah dan jenis perata-rataan, level dan lama waktu pre-trigger. Program simulasi pengujian getaran yang dibuat dikembangkan berbasis Matlab. Adapun sistem uji yang dapat disimulasikan dalam program ini adalah sistem getaran satu dan dua derajat kebebasan. Respon getaran yang dapat diamati meliputi respon getaran domain waktu (waveform) dan respon getaran domain frekuensi (spectrum). Hasil pengujian getaran yang dapat diperoleh meliputi FRF (Fungsi Response Frekuensi) sistem getaran teoritis dan FRF hasil pengujian tersimulasi dimana sinyal getarannya dapat dicemari oleh derau. Fungsi korelasi, spektrum diri (auto correlation) dan cross corellation juga dapat ditampilkan dalam simulasi ini. Kata Kunci : DSA, Fungsi Respon Frekuensi (FRF), koherensi, perata-rataan (averaging), derau.
32
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-008 Rekonstruksi Matakuliah Perancangan Teknik di Jurusan Teknik Mesin, Universitas Andalas Adjar Pratoto Jurusan Teknik Mesin Universitas Andalas Kampus Limau Manis, Padang 25163, Indonesia Phone: +62-751-72586, FAX: +62-751-72566, E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Di Jurusan Teknik Mesin, Universitas Andalas matakuliah Perancangan Teknik dikembangkan dari matakuliah Perancangan Elemen Mesin. Pengembangan kurikulum yang dilaksanakan tidak hanya meliputi elemen-elemen kajian tetapi juga kompetensi (learning outcome) yang diharapkan. Pengembangan kompetensi, pada gilirannya, memerlukan pengembangan metode penyampaian (delivery method) atau strategi pembelajaran dan penilaiannya. Dalam rekonstruksi matakuliah ini, elemen softskill yang meliputi team work, work habit, dan communication skill ditambahkan ke dalam kompetensi matakuliah. Hubungan antara kompetensi dan metode penyampaian dituangkan ke dalam matriks artikulasi. Dari pengamatan dan umpan balik diketahui bahwa hambatan yang umumnya dialami oleh mahasiswa adalah pengembangan kerangka berpikir dari scientific method ke design method dan pengembangan softskill. Kata kunci: Pengembangan kurikulum, Rekonstruksi, Perancangan Teknik
33
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-009 Sistem Penilaian Karya Ilmiah secara Online: Sipakar Bambang Sutjiatmo*) Yatna Yuwana Martawirya*) Wowo Warsono*) Sri Raharno*) *)
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jl Ganesa 10 Bandung, 40132 email:
[email protected] Abstrak
Sistem ini berhubungan dengan pengembangan sitsem penilaian karya ilmiah secara online dalam rangka penilaian angka kredit makalah yang telah dipublikasikan untuk usulan kenaikan jabata/ pangkat. Dalam proses penilaian makalah untuk proses kenaikan jabatan/pangkat sering terjadi hambatan, misalnya bahwa proses kurang transparan dan nilai suatu makalah yang ditulis banyak penulis memperoleh nilai berbeda, karena makalah dinilai oleh penilai berbeda dan dalam waktu berbeda. Sistem yang dikembangkan ini dapat mengatasi hambatan itu. Sistem ini dikembangakan untuk memberikan layanan informasi bagi semua pihak yang berkaitan dengan pemberian angka kredit makalah, yaitu dosen penulis karya ilmiah, Tim Penilai Angka Kredit Dan Kinerja Fakultas (TPAKKTF), bagian kepegawaian, dan bagian sistem informasi tingkat fakultas. Penilaian karya ilmiah diperlukan untuk memberikan angka kredit bagi karya ilmiah yang telah diterbitkan baik dalam prosiding seminar, jurnal, ataupun bentuk karya ilmiah lainnya yang diakui. Sistem ini memungkinkan proses penilaian angka kredit makalah menjadi transparan. Penulis makalah, penilai,petugas administrasi, pejabat TPAKKTF, dan Dekan dapat memantau proses dan hasil penilaian. Kata kunci : penilaian angka kredit makalah, transparan, sistem onlin, sipakar
34
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-010 Desain Kursi Traktor Pertanian Fransye Joni Pasau1, Subagio2 dan Teguh Pudji Purwanto2 1)
Mahasiswa Program Pascasarjana Jurusan Teknik Mesin dan Industri 2) Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2, Yogyakarta 55281, Indonesia E-mail:
[email protected] INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi Getaran yang merambat dari getaran roda ke pengendara melalui kursi. Mekanisme kursi adalah mekanisme gunting dan Shock absorber yang digunakan dalam eksperimen ini ada empat buah(S1, S2, S3 dan S4) yang dibeli dipasaran lokal dengan kekakuan yang berbeda. Pengujian dilakukan dengan kondisi medan yang dibuat bergelombang untuk mensimulasi lahan pertanian. Kursi diletakkan di atas kendaraan roda empat sebagai pengganti traktor melalui jalan yang bergelombang, kemudian ditarik dengan menggunakan mobil yang melintasi jalan lurus dan datar. Dua buah accelerometer, dipasang pada kursi dan pada traktor pertanian. Kondisi jalan yang dilalui traktor mula-mula datar sepanjang 1 m, kemudian dibuat bergelombang dengan panjang gelombang 1 m dan kedalaman 0,15 m sepanjang 5 m. Lintasan selanjutnya, kedalaman menjadi 0,10 cm sepanjang 5 m dan berubah lagi kedalamannya menjadi 0,05 cm sepanjang 2 m, dan akhirnya berupa jalan datar sepanjang 1 m. Traktor ditarik dengan menggunakan mobil Susuki Katana dengan kecepatan 10 km/jam (pada speedometer) yang melintasi jalan lurus dan datar. Pencatatan waktu dilakukan secara manual dengan menggunakan stopwacth diamond grade 1, dimulai pada saat traktor bergerak dan berhenti pada jarak 14 m dari posisi awal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, respon suspensi S4 memberikan hasil yang terbaik . Kata kunci: Kursi traktor pertanian, track buatan, suspensi pasif
35
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-011 Perancangan Kursi Roda Bagi Penyandang Paraplegia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Ilham Bakri Jurusan Mesin Universitas Hasanuddin Kampus UNHAS Tamalanrea Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245 Phone: +62-411-583815, FAX: +62-411-583815, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Sebagian besar produk dibuat dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi produk tersebut seringkali dinilai tidak memberikan kenyamanan bagi konsumen, bahkan akan memberikan efek negatif bagi penggunanya. Tulisan ini akan membahas halis penelitian tentang perancangan kursi roda (wheelchair) yang merupakan salah satu alat bantu bagi penyandang cacat kaki (paraplegia) untuk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, baik di tempat datar maupun dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi (tempat menanjak). Kursi roda memang sudah tersedia di pasar, namun harganya sangat mahal sehingga hanya dapat dijangkau oleh konsumen kelas atas. Selain itu karena kebanyakan dari produk tersebut adalah produk import maka kursi roda tersebut masih kurang sesuai dengan dimensi tubuh populasi Indonesia. Kursi roda tersebut juga tidak didesain adjustable sehingga tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, terutama bagi para penyandang paraplegia. Ada dua tujuan utama dalam penelitian ini, yakni (1) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan penyandang paraplegia terhadap produk kursi roda ; (2) Merancang/membuat desain kursi roda yang sesuai dengan kebutuhan penyandang paraplegia. Untuk menjembatani antara kebutuhan pengguna yang bersifat kualitatif dengan kebutuhan perancangan yang bersifat kuantitaf, peneliti menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Filosofi utama dari QFD adalah memenuhi sebanyak mungkin harapan konsumen, dan berusaha melampaui harapan tersebut dengan merancang produk baru agar dapat berkompetisi dengan produk dari kompetitor untuk kepuasan konsumen. QFD berguna untuk memastikan bahwa suatu perusahaan memusatkan perhatiannya terhadap kebutuhan konsumen sebelum setiap pekerjaan perancangan dilakukan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan dari penerapan QFD diantaranya meningkatkan tingkat kepuasaan konsumen, memangkas waktu desain produk, meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kesempatan pasar, serta mengurangi customer complaint. Dalam penerapannya, QFD terdiri dari 6 (enam) tingkatan yang saling memiliki hubungan keterkaitan, yaitu House of Quality atau Product Planning, Assembly atau Part Deployment, Process Planning, Production Planning, Qaulity Control, dan Cost Control. Dalam penelitian ini hanya akan sampai pada tingkatan pertama saja yakni tahap pembangunan House of Quality atau Rumah Kualitas yang akan menghasilkan spesifikasi dasar dari kursi roda berdasarkan kebutuhan para pengguna. Untuk mendapatkan data kualitatif yang dibutuhkan dilakukan survey dan wawancara di Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar. Jumlah responden sebanyak 10 orang dimana pemilihannya dilakukan dengan cara purposive sampling di mana hanya yang memenuhi kriteria yang dipilih sebagai sampel. Dari hasil analisis dengan rumah kualitas tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa kebutuhan kualitatif yang terpenting dari para penyandang paraplegia antara lain: ringan, kerangka tidak mudah berkarat, 36
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
roda tidak licin, stabil, rem nyaman dipegang, mudah berbelok, suku cadang mudah didapat, nyaman dipakai, mudah digunakan, dan aman digunakan. Adapun metrik spesifikasi yang paling penting dalam proses pengembangan selanjutnya dari kursi roda tersebut adalah: berat kursi roda, usia pakai,diameter roda, banyak alat bantu yang digunakan, jenis bahan pelapis kursi, lebar roda, tingkat ergonomik rancangan, tinggi kursi roda, jarak tangan dari pemutar roda, panjang kursi roda, lebar kursi roda, tinggi tempat duduk, jenis lapisan luar kerangka, tebal busa Kata Kunci : Kursi Roda, Rumah Kualitas, Quality Function Deployment
37
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-012 Pengembangan Awal Rancang Bangun Pegas Udara untuk Isolator Getaran Ignatius Pulung Nurprasetio dan Wishnu Purwadi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia E-mail:
[email protected] ABSTRAK Pegas udara merupakan produk teknologi yang bernilai ekonomi tinggi. Makalah ini memaparkan proses rancang bangun pegas udara untuk isolator getaran. Sebagai studi kasus, diteliti fasilitas gas turbine test bench di PT. Turbindo Chikara Surya, Rancaekek, Bandung. Hasil penelitian menyatakan bahwa perangkat yang sesuai adalah pegas udara dengan pengatur ketinggian (air spring with height control). Bagian yang dikembangkan di penelitian ini hanyalah komponen pegas udara. Dari empat desain yang dihasilkan, dipilih alternatif desain dengan konstruksi up-side down tanpa penahan internal. Prototipe pegas udara dirancang dengan memerhitungkan kemampuan manufaktur industri lokal supaya bisa dikembangkan lebih lanjut pada masa mendatang. Sesudah prototipe berhasil diproduksi, dilakukanlah pengujian. Untuk menguji pegas udara, dilaksanakan uji sederhana dengan membandingkan level getaran di landasan akibat pengoperasian kompresor torak berpenggerak motor listrik yang diletakkan di lantai dan yang diletakkan di atas pegas udara. Perbandingan sinyal getaran baik domain waktu maupun domain frekuensi dengan skala linier menunjukkan penurunan level getaran yang cukup signifikan dengan pemanfaatan pegas udara. Hasil yang menggembirakan ini mengindikasikan potensi desain pegas udara untuk dikembangkan lebih lanjut sampai menjadi produk komersial. Kata kunci: pegas udara, isolasi getaran, desain
38
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-013 Disain dan Analisis Kinematik Tiga Derajat Kebebasan Mekanisme Paralel Untuk Pengontrolan Orientasi Syamsul Huda*, Yukio Takeda** dan *Mulyadi Bur *Jurusan Teknik Mesin Universitas Andalas, Padang, Kampus Unand Limau Manis **Mechanical Engineering Department, Tokyo Institute of Technology, Japan Email :
[email protected] ABSTRAK Prosedur disain mekanisme paralel lower-dof telah dipelajari pada makalah ini khususnya untuk mekanisme paralel tiga-dof. Prosedur disain tersebut disusun berdasarkan kriteria-kriteria yang berhubungan dengan performan mekanisme yaitu singulariti, working space dan kekakuan. Ketiga performan tersebut sangat krusial bagi mekanisme paralel lower-dof karena gerakan batang output tidak hanya dikontrol oleh penggerak tapi juga oleh struktur yang menjadi salah satu tipikal mekanisme paralel jenis ini. Sebuah konfigurasi mekanisme paralel tiga-dof rotasi yang dinamakan mekanisme paralel 3-URU telah dikembangkan untuk keperluan pengontrolan orientasi. Batang output (platform) mekanisme tersebut ditumpu oleh tiga rantai kinematik yang identik dimana ketiganya disusun oleh sambungan universal-revolut-universal join (URU). Dari hasil investigasi terhadap disain prototipe diperoleh bahwa mekanisme yang dirancang mempunyai workingspace dengan sudut inklinasi sebesar 650 yang babas dari titik singulariti. Kata-kata kunci: Kinematik, robotik, mekanisme paralel, singulariti dan workingspace
39
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-014 Rancang Bangun Mesin Penghancur Gelas Plastik Skala Rumah Tangga Ahmad Kholil Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta Jl.Rawamangun muka, Jakarta timur, 13220 Phone: +62-21-4700918, FAX: +62-21-4700918; E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Pemanasan global (Global warming) merupakan isu yang sedang popular sekarang ini. Isu ini telah membangkitkan kembali semangat untuk mengurangi energi yang bisa meningkatkan pemanasan global. Sampah merupakan salah satu sumber yang secara tidak langsung dapat menimbulkan peningkatan pemanasan global, terutama sampah yang berasal dari bahan bakar. Gelas plastik adalah salah satu sampah yang bersumber dari bahan bakar. Jumlah sampah ini makin meningkat seiring dengan jumlah produksi air mineral untuk konsumsi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model mesin penghancur gelas plastik air kemasan yang lebih sederhana dan ringan sehingga bisa dipakai di rumah tangga. Desain mesin dikembangkan dari bentuk desain skala industri, tetapi karena metode pemotongan plastik yang ada belum mencapai optimal, maka dikembangkan bentuk cutter terbaru yang memiliki dua tahapan pemotongan secara berurutan. Pertama, proses pemipihan gelas plastik dengan upper roller. Kedua, proses pemotongan mamanjang dan menyilang oleh cutter roller. Pada tahapan terakhir ini roller memotong lembaran gelas plastik menjadi kecil-kecil. Dari hasil pengujian mesin menunjukkan bahwa serpihan plastik yang dihasilkan ukurannya kurang dari 10 x 40 mm, telah memenuhi persyaratan diterima untuk didaur ulang. Kata kunci : mesin penghancur, gelas plastik, desain cutter
40
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-015 Pemodelan dan Simulasi Dinamika Kendaraan Toyota Kijang Innova dengan Menggunakan Virtual Reality Sabar Budidoyo1), Joga Dharma Setiawan1) dan Mochamad Safarudin2) 1
)Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro e-mail:
[email protected],
[email protected] 2 ) Faculty of Mechanical Engineering, Universiti Teknikal Malaysia Melaka, Malaysia ABSTRAK Dalam mendukung perkembangan industri otomotif yang menekankan pentingnya kenyamanan, unjuk kerja dan keselamatan, diperlukan penelitian yang mampu mensimulasikan kendaraan jalan raya roda empat, terutama untuk mensimulasikan fenomena rollover dimana body kendaraan mengalami rolling yang berlebihan terhadap sumbu longitudinalnya dan dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Makalah ini menyajikan model kendaraan Toyota Innova dengan 8 derajat kebebasan dan 3 derajat kebebasan yang dibuat dengan menggunakan software Matlab/Simulink. Model kendaraan tersebut kemudian disimulasikan dengan mengambil contoh kasus dengan variasi sudut steer sebesar 45 dan 60 derajat dan juga dengan variasi kecepatan masing-masing 30 dan 50 km/jam. Validasi hasil simulasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil simulasi dari model yang dibuat menggunakan Matlab/Simulink dengan hasil simulasi yang dibuat menggunakan software CarSim. Untuk mempermudah visualisasi hasil simulasi, output dari simulasi ini dihubungkan dengan lingkungan virtual (virtual environment) yang dibuat dengan menggunakan VRML (virtual reality modeling language). Keywords: road vehicle dynamics, handling system, virtual environment, rollover
41
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-016 Design and Initial Fabrication of Microelectrode for DNA Sensor from Polymer-Carbon Nanotubes Composite Yudan Whulanza and Gandjar Kiswanto Department of Mechanical Engineering University of Indonesia Kampus Depok 60824 Indonesia Phone: +62-21-7270032, FAX: +62-21-7270033, E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Here we present the initial investigation on microfabrication of DNA sensor based on electrical detection. We introduced a novel material on detecting DNA hybridization event using polymer-carbon nanotubes (polymer-CNT) composite as the electrode. Moreover, we did a proof of concept on the functionality of the electrodes which covers the material design and micro-fabrication trial. As a first approach, we tested the polymer-CNT film to sense cell adhesion by monitoring its impedance changing. Keywords: microfabrication, DNA sensor, polymer-CNT composite
42
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-017 Peluang Sarjana Teknik Mesin dalam Rancang Bangun Instalasi Mekanikal untuk Bangunan Gedung Indra Nurhadi Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesa No.10 Bandung Telp: 022-2504243, 2534099, Email:
[email protected] ABSTRAK Makalah ini memberikan ilustrasi tentang salah satu dari sekian banyak bidang pilihan yang dapat ditawarkan kepada calon sarjana teknik mesin, yaitu bidang instalasi mekanikal untuk bangunan gedung, seperti tata udara (air conditioning and ventilation), penanggulangan kebakaran (fire fighting), plambing dan transportasi dalam gedung. Sarjana Teknik Mesin di Indonesia dididik berdasar suatu rancangan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan industri dengan spektrum yang sangat lebar. Oleh karena itu profil lulusan yang dihasilkan bersifat sangat generalis, dengan konsentrasi pada bidang tertentu yang diperoleh melalui tugas akhir dan kuliah pilihan. Sebagai konsekuensinya, industri harus memberikan pelatihan lagi kepada lulusan baru sehingga dapat memberikan unjuk kerja yang diharapkan. Istilah lulusan ”siap pakai” yang sering terdengar di berbagai diskusi, bagi lulusan program sarjana teknik mesin, lebih tepat kalau diartikan sebagai ”siap latih”. Keterbatasan lahan di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Surabaya dlsb telah memaksa para pengembang (developer) membangun gedung bertingkat tinggi, baik untuk perkantoran, hotel, apartemen, rumah susun dan lain sebagainya. Sebagai konsekuensi dari kecenderungan ini adalah makin diperlukannya instalasi mekanikal dengan tingkat sofistikasi tinggi yang mampu memberikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi penghuni, kemudahan pengoperasian, perawatan dan perbaikan serta konservasi energi. Berbagai peraturan dan standard nasional telah diterbitkan untuk dipakai sebagai panduan yang ”memudahkan” tugas perancang dan pengembang. Namun demikian penyiapan sumber daya manusia dirasa masih belum dapat mengimbangi kecepatan laju pembangunan gedung bertingkat dan teknologinya. Program studi teknik mesin dari berbagai universitas di Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusinya sehingga lulusannya mempunyai peluang lebih baik untuk berkarir dalam bidang instalasi mekanikal bangunan gedung dan yang tidak kalah pentingnya adalah mengurangi kecenderungan penggunaan tenaga ahli asing. Kata kunci: Instalasi mekanikal, gedung bertingkat tinggi, sistem tata udara, sistem plambing, sistem pemadam kebakaran, sistem transportasi dalam gedung
43
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-018 Perancangan, Pembuatan dan Uji Coba Alat Ukur Sistem Gaya 3-Axis untuk Kawat Gigi Rachman Setiawan1), Lanang Panca Yudha1), Agung Wibowo 2) 1)
2)
Kelompok Keahlian Perancangan Mesin Kelompok Keahlian Teknik & Produksi Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No.10 Bandung 40132 E-mail:
[email protected] ABSTRACT
Perawatan pada pasien yang menggunakan kawat gigi dipelajari dalam ortodonti, yaitu cabang ilmu yang mempelajari tentang pergeseran gigi pada gusi. Salah satu aplikasi dari peralatan ortodonti adalah pegas retraksi seksional, yang dibuat dalam berbagai bentuk sesuai masing-masing keperluan kasus ortodonti. Salah satu aplikasi pegas ini adalah untuk memberikan efek penutupan rongga antar gigi dengan memanfaatkan efek balikan pegas retraksi (spring back). Masing-masing geometri pegas retraksi akan menghasilkan sistem gaya tertentu, yang terdiri dari gaya dan momen untuk memberikan efek gerakan gigi tertentu. Pengetahuan yang akurat akan karakteristik pegas retraksi seksional sangat menentukan dalam efektifitas perawatan gigi. Untuk memperoleh karakteristik pegas retraksi tersebut, diperlukan serangkaian pengujian mekanik dengan menggunakan alat ukur khusus. Dalam makalah ini, dipaparkan perancangan, pembuatan dan uji coba alat ukur gaya 3-aksis untuk kawat gigi. Hasil uji coba menunjukkan linieritas yang baik, untuk ketiga arah gaya/momen, dengan harga r2 terkecil sebesar 0,9970 (My). Kecermatan juga telah memenuhi syarat fungsional. Selain itu, alat ukur memiliki karakteristik yang baik dalam sensitifitas, keterbacaan, keterulangan, dan kestabilan nol. Uji coba pengukuran juga dilakukan untuk beberapa geometri kawat gigi yang dibandingkan dengan solusi numerik dari metode elemen hingga. Kata Kunci: Alat ukur, sistem gaya multi aksis, orthodonti, kawat gigi
44
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-019 TRANSFORMASI SOSIO-KULTURAL MENUJU INDUSTRIAL MINDSET DAN PROFESSION LIFE SKILLS MELALUI KERJA PRAKTEK Tris Budiono M. DTM-FTUI ABSTRACT Etik Pendidikan dalam peri-kehidupan berbangsa serta bernegara menyadarkan para Dosen bahwasanya esensi proses pembelajaran adalah menghasilkan lulusan yang memiliki pola-pikir positif dan produktif, percaya diri, dan mampu kerja. Sebagai modal dasar keswadayaan untuk berperan di era OtDa berdaya-saing global dalam persaingan pasar bebas. Maka relevansi lulusan (outcomes) diukur di gerbang masuk Pasar Kerja. Yang dapat dicapai bila program studi mengejawantahkan Tri Dharma secara integratif serta KepMen. dan Kebijakan Dikti. Relevansi lulusan “mampu kerja” merupakan kebutuhan masyarakat industri dan jasa keprofesian yang 90% IKM/SME. Secara intelektual, lulusan langsung dapat diterjunkan ke unit kerja dalam sistem produksi. Yang dapat dipenuhi melalui Kerja Praktek berbobot 6 – 8 sks atau minimal 2 bula melalui jalinan kemitraan industrial interaktif yang dikelola professional. Karena relevansi pendidikan adalah tanggungjawab nasional integratif antara Program Studi – Industri - Asosiasi Profesi. KP sebagai wahana transformasi sosio-kultural menuju penataan pola pikir serta attitude industrial dan keprofesian. Mahasiswa dilatih sebagai subyek pembelajaran keswadayaan berprofesi dalam suatu sistem kerja industrial dan keprofesian dengan tugas dan tanggungjawab dalam penugasan terstruktur. Keberhasilannya akan diukur melalui evaluasi isian Buku Rekam Kinerja sebagai sarana penyadaran dini kompetensi keprofesian melalui pembiasaan mengisi Professional Competency Logbook. Kata Kunci: keswadayaan, integratif, jejaring, transformasi, merekam.
45
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M2-020 Pengajaran Mekatronika di Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Indrawanto Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesa 10, Bandung 40135, Indonesia Telp: +62-22-2500933, FAX: +62-22-2534099, E-mail:
[email protected] ABSTRACT Makalah ini menyajikan pengajaran Mekatronika di Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara – Institut Teknologi Bandung. Untuk memperkenalkan bidang teknik yang merupakan gabungan dari berbagai disiplin ini ke mahasiswa diperlukan pendekatan pedagogi yang inovatif. Pengajaran Mekatronika di Prodi Teknik Mesin, FTMD-ITB dilakukan dengan tahapan-tahapan pengenalan komponen perangkat keras, rangkaian perangkat keras, hingga akhirnya ke tahap perancangan system. Setelah mengikuti mata pelajaran Mekatronika ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan dalam rancang bangun sistem mekatronika.
46
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-MATERIAL LOGAM
47
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-001 Pengaruh Parameter Perlakuan Panas Pada Poses Manufaktur Pin Spring Mobil Truk MB700 Ahmad Seng Teknik Mesin Universitas Khairun, Ternate Kampus Gambesi Kotak Pos 53 Ternate 97719 Telp; 0921-3110901, 3110904 Fax ;0921-3110901 E-mail :
[email protected]
ABSTRACT Pin Spring is automobile component that functions as fastening between spring and chassis. This manufacturing process of Pin Spring is machining process and heat treatment process. The objective of heat treatment is the process of converting mechanical properties and physics raw material of Pin Spring. The raw material of Pin Spring is steel C 45. The purpose of this research is to obtain the optimal parameter for heat treatment attitude that consists of austenitizing and tempering temperature, quenching media. The parameters austenitizing temperature variance as 800, 850 and 900oC, quenching media variety are Oil Quendila 32 and water, tempering temperature variety are 100,200,300,400 and 5000C with holding time 2 hours. The result of this research showed that austenitizing temperature at 8500C, quenching media water and tempering temperature at 3000C, taken hardness and micro structure satisfied and met design specification from product Pin Spring. . Key word : Hardening and micro structure in the Pin Spring
48
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-002 Microstructure and Microhardness of AISI 316L after Surface Mechanical Attrition Treatment B. Arifvianto* and Suyitno Center for Innovation of Medical Equipments and Devices (CIMEDs) Department of Mechanical and Industrial Engineering, Gadjah Mada University Jl. Grafika 2 Yogyakarta 55281, INDONESIA *Phone: +62-81-7541-7591, Email:
[email protected]
ABSTRACT Surface treatment is crucial for improving mechanical and physical properties of metals. This paper discusses the effect of surface mechanical attrition treatment (SMAT) on microhardness and microstructure of AISI 316L. The polished samples were treated for 0 - 20 minutes. The result shows reduced grains size and enhancement of microhardness on the sample’s surface and subsurface by increasing SMAT duration. Both the grains size and the microhardness are relatively constant at a distance of up to 1 mm from the treated surface. Keywords: microstructure, microhardness, AISI 316L, surface treatment
49
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-003 Fatigue Life Analysis of Liquid Ring Compressor Shaft CO-4301-1 Gatot Prayogo*, Sugeng Supriadi* *Mechanical Engineering Department University of Indonesia, Depok 16424 Tel. 021-7270032, Fax. 0217270033 e-mail:
[email protected] ABSTRACT A fatigue life analysis for liquid ring compressor shaft has been performed. A series of attempt i.e. visual and microscopic examination for fracture surface, corrosion test, and fracture mechanics approach have also been conducted. Fatigue life evaluation for undamaged shaft in normal condition was also conducted using S-N diagram to check its fatigue design. Based on fracture surface examination, it can be shown that the crack propagation began after pitting deep of 0.4 mm was reached. Therefore, estimation can be made on the time required for pitting corrosion from the initial corrosion until the critical dimension to initiate crack propagation. Corrosion test was examined on potensiodynamic and corrosion cells and under acid condition using dissolution of HCl and distilled water (pH 5.1) at 25 °C. The result of corrosion test for SUS 420 under set up condition is 0.6311 mpy (0.0160 mm/y) which is equivalent to about 25 years operation time. From fracture mechanics analysis, the number of cycles to propagate the crack is about, N = 2.25 x 108 cycles which is equal to 128 days operation time. Based on S-N diagram analysis, the compressor shaft has unlimited life when its operating condition is normal and there is no any damage occur on shaft. Considering the above results, theoretically it can be concluded that the fatigue life of Liquid-Ring Compressor Shaft CO-4301-1 is very dominantly controlled by corrosion process which is more than 95 % of its fatigue life, however, the time to propagate crack from critical pitting size to final fracture is not a dominant process. Keywords : Fatigue life, S-N diagram, Corrosion test, Fracture Mechanics,Compressor Shaft.
50
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-004 Pengaruh Ketebalan Coran pada Pengecoran Squeeze Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Paduan Al–6,4%Si–1,93%Fe Helmy Purwanto, Suyitno, P.T. Iswanto Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang Jl. Menoreh Tengah X/22 Sampangan, Semarang 50236, Indonesia Phone: +62-24-8505680, FAX: +62-24-8505681, www.unwahas.ac.id , E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ketebalan coran 10, 35 dan 70 mm terhadap struktur mikro dan kekerasan hasil pengecoran squeeze (squeeze casting) pada paduan Al–6,4%Si– 1,93%Fe. Paduan dilebur pada dapur krusibel dan dituang pada temperatur 750°C pada cetakan yang berbentuk die-punch yang dipanaskan pada temperatur 400°C dan dengan tekanan squeeze 50, 75, 100 MPa. Hasil pengujian terhadap spesimen menunjukan peningkatan tekanan berpengaruh terhadap porositas hasil pengecoran tetapi tidak signifikan terhadap struktur silikon, kekerasan naik 29,67%, pada pengecoran squeeze tekanan 100 MPa terhadap pengecoran tuang. Perbedaan ketebalan hasil pengecoran squeeze tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur mikro dan kekerasan. Kata kunci: pengecoran squeeze, ketebalan coran, struktruk mikro, kekerasan.
51
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-005 Pengaruh Suhu, Waktu Dan Voltase Pelapisan “Hard Chrome” Terhadap Kekerasan, Keausan Spesifik Dan Ketebalan Lapisan Pada Baja Aisi 1045 I Gusti Ngurah Suarsana Department of Mechanical Engineering Cenderawasih University Kampus Uncen Waena, Jayapura Papua 99358 Phone: (0967) 583927, Hp: 081328005964, E-mail :
[email protected] ABSTRACT The objectives of this research are to identify the influence of voltage, temperature and plating time for hard chrome towards hardness of surface plate, specific-wear of surface plate and thickness of plate. From interaction of voltage, temperature and plating time, it is desired to find an optimum condition plating process (most of effective plating) that can to produce most of maximum plating surface hardness and most of minimum plating surface specific-wear Specimens of this research are intermediate carbon steel AISI 1045 (0.411% C), cylindrical forms with dimension: 10 mm as diameter, 300 mm as length. The surface of specimens refined before plating. Independent variables: voltage (3, 4.5, 6, and 9) volt, temperature (40, 4.5, 55, and 60) ºC, and plating time (30, 40, 50, and 60) minute. Micro-hardness test used Vickers method with burden of 250 gr force, and surface specific-wear test used Ogoshi method with wear force of 1000 gr. The results of hardness and specific wear test show the surface hardness value of base specimen (raw material) is 190 VHN, The highest surface hardness base specimen with hard chrome plating 928 VHN (increased 388.42 % compared to raw material), For base specimen with hardened and hard chrome = 1132 VHN (increased 495.79 %). Surface specific-wear raw material = 3.4877 mm²/kg, The lowest surface specific-wear of chrome plate for specimen without hardened = 1.1644E-08 mm2/kg (descent 99.67 % compared to raw material), while the lowest surface specific-wear of chrome plate for specimen with hardened = 8.7693E-09 mm2/kg (descent 99.75 %) and thickness of chrome plate is 22 μm. The results will be optimum values at plating condition: 6 volt of voltage, 55 ºC of temperature, and 50 minute of time. When the results correlated to mechanical character in the same condition, the increase of surface hardness will increase specific surface wear-resistant. Keyword: hard chrome, micro-hardness, surface specific-wear.
52
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-006 PENGARUH KECEPATAN GESEKAN TERHADAP SIFAT KEAUSAN DIE DRAWN UHMWPE UNTUK APLIKASI SENDI LUTUT TIRUAN Jefri S Bale1 dan Rini Dharmastiti2 1 2
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Phone : 085239032907, Email :
[email protected] ABSTRAK
Secara umum kemampuan sendi lutut tiruan bergantung pada sifat material pengganti pada komponen sendi lutut yang digunakan. UHMWPE sebagai pengganti komponen tibial dan cobalt chrome alloy sebagai pengganti komponen femoral merupakan salah satu pasangan material yang banyak digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh kecepatan gesekan terhadap sifat keausan die drawn UHMWPE GUR 1120 berpasangan dengan cobalt chrome alloy yang diimplantasi ion berbasis nitrogen. Penelitian dilakukan dengan pin on plate unidirectional reciprocating movement wear test menggunakan campuran 25% bovine serum dan 75% air destilasi sebagai pelumas. Pengujian dilakukan dengan melakukan variasi kecepatan 35 mm/dtk, 70 mm/dtk dan 116 mm/dtk pada pembebanan konstan 180 N. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kecepatan gesekan pada pengujian tidak terlalu berpengaruh atau mempunyai nilai yang tidak signifikan terhadap faktor keausan die drawn UHMWPE. Kata Kunci: Faktor keausan, kecepatan gesekan, die drawn UHMWPE, cobalt chrome alloy, implantasi ion berbasis nitrogen
53
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-007 PERSENTASE FINE SPONGE TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BESI TUANG KELABU YANG DIBENTUK MELALUI PROSES PENGECORAN Sigit Pradana Muhamad As’adi Program Studi Teknik Mesin UPN ”Veteran” Jakarta Jl.RS Fatmawati Pondok Labu Jakarta Selatan 12450 Telp. 021 7656971 ext.195 Fax.021 75904177 Email :
[email protected] ABSTRAK Besi spons (sponge iron) adalah salah satu bahan utama dalam pembuatan baja. Proses pembutan sponge iron menngunakan teknologi HYL yaitu merekduksi pelet bijih besi secara langsung (Direct Reduction Proses) dengan gas perekduksinya CO dan H2. Dalam proses perekduksian bijih besi tersebut, terdapat produk samping (limbah) yaitu besi spons halus (fines sponge iron). Pada pabrik pembuatan baja biasanya fines sponge ini hanya digunakan untuk pembuatan Cold Brequette Iron (CBI) saja. Pada tulisan ini akan membahas tentang penggunaan fines sponge untuk pembuatan besi tuang kelabu. Proses pembuatan besi tuang kelabu dengan cara pengecoran dan peleburan. Peleburan terjadi di dalam tanur induksi, dengan campuran bahan baku yaitu besi wantah dengan fines sponge sebanyak 2 ton, adapun penambahan campuran fines sponge dalam peleburan adalah sebanyak 10%, 20%, 30% dan 40%. Penambahan fines sponge pada proses pembuatan besi tuang kelabu ternyata berdampak pada tingkat kekerasan, bentuk grafit dan struktur mikro dari besi tuang. Besi tuang akan semakin menurun tingkat kekerasannya dan menaiknya tingkat keuletannya (ductile) sebanding dengan banyaknya penambahan fines sponge pada peleburan. Selain dapat membantu penyediaan bahan baku alternatif untuk industri pembuatan besi skala kecil dan menengah, fines sponge juga dapat menghasilkan produk besi tuang yang dapat digunakan dalam peralatan kontruksi ringan untuk rumah tangga. Kata Kunci
: fines sponge, besi tuang, kekerasan dan struktur mikro
54
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-008 ANALISA SIFAT MEKANIS SAMBUNGAN LAS SMAW (SHIELD METAL-ARCH WELDING) PADA PELAT LAMBUNG KAPAL YANG MENGALAMI PELENGKUNGAN DENGAN PROSES LINE HEATING Sulaiman(1), Rusnaldy(2), A. P. Bayuseno(2) (1)
Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Mesin Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Email:
[email protected] (2) Dosen Program Studi Magister Teknik Mesin Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
Kapal adalah salah satu alat transportasi yang memiliki struktur konstruksi yang sangat rumit, terutama pada bagian lambung kapal dimana pada bagian ini sebagian besar konstruksinya berupa lengkungan, sementara beban yang diterimapun cukup besar baik dari berat kapal sendiri, berat muatan kapal, maupun gaya tekan keatas dari air, pelengkungan pelat baja kapal tersebut umumnya dilakukan dengan cara Line Heating (pemanasan garis). Selain mengalami proses pelengkungan pelat baja kapal juga mengalami proses penyambungan, penyambungan yang sering dilakukan adalah dengan metode las SMAW ((Shield Metal-Arch Welding). Karena banyaknya perlakuan yang terjadi pada pelat baja kapal maka dalam makalah ini akan dianalisa mengenai sifat mekanis sambungan las SMAW pada pelat lambung kapal yang mengalami pelengkungan dengan proses Line Heating. Keywords: line heating, las SMAW, struktur mikro, kekerasan, kekuatan tarik.
55
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-009 PENGARUH NITRIDASI ION / PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN LAJU KEAUSAN PADA BAHAN SPROCKET SEPEDA MOTOR Andika Wisnujati1), Mudjijana2), Suprapto3) 1)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Muhammadiyah Yogyakarta E-mail :
[email protected] 2) Dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM E-mail :
[email protected] 3) Peneliti di PTAPB BATAN Yogyakarta
[email protected]
Sprocket adalah elemen mesin yang berfungsi untuk menghubungkan antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan, serta mampu mentransmisikan daya besar dan tidak memerlukan tegangan awal. Pada komponen ini mudah terjadi aus karena gesekan dengan rantai sehingga perlu dilakukan pengerasan permukaan salah satunya dengan plasma nitriding. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan proses nitridasi ion/plasma bahan sprocket dari mild steel dibandingkan dengan produk sprocket asli terhadap perubahan kekerasan dan laju keausan. Prosesnya adalah pada bahan sprocket asli dilakukan pengujian kekerasan dan laju keausan sebagai bahan pembanding. Bahan yang digunakan sprocket buatan dari mild steel dilakukan proses nitridasi plasma dengan variasi tekanan (1,2; 1,4; 1,6; 1,8) mbar dengan suhu ± 550°C selama 6 jam. Optimalisasi proses nitridasi plasma dilakukan untuk menentukan nilai kekerasan micro Vickers yang maksimal dengan menggunakan mesin uji micro Vickers merk Buehler. Selanjutnya kondisi nitridasi kekerasan maksimal sprocket buatan dan asli, dilakukan pengujian ketahanan aus menggunakan mesin uji keausan tipe disk on block dengan merk Riken-Ogoshi’s Universal Wear tipe OAT-U. Kekerasan pada sprocket asli sebagai bahan pembanding mempunyai nilai kekerasan sebesar 716 VHN. Hasil pengujian kekerasan maksimal setelah proses nitridasi plasma pada sprocket buatan terjadi pada tekanan proses nitridasi 1,8 mbar selama 6 jam (dengan V = 811 Volt, I = 475 mA, dan T = 553°C) dari kekerasan 220,4 VHN menjadi 945,91 VHN. Jadi, sprocket dari mild steel yang telah di nitridasi kekerasan meningkat 4,3 kali. Keausan spesifik pada sprocket asli didapatkan hasil rata-rata sebesar 10,59x10-7 mm2/kg, sedangkan sprocket dari mild steel 6,33 x10-7 mm2/kg . Kata kunci : Sprocket, plasma nitriding,kekerasan, keausan
56
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-010 Pembuatan Produk dengan spesifikasi Material ASTM A447 untuk substitusi impor pada Kilang Minyak UP IV Pertamina Balikpapan Dani Ramdani(1) dan Rochim Suratman(2) PT.Inter Satria(1), Institut Teknologi Bandung(2) Jl. Raya Rawa Buaya Jakbar(1) , Jl Ganesa 10Bandung(2) Indonesia Telp: +62-81225426, FAX: +62-21-5401424, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Komponen Radiant Coil Hanger selama ini masih diimpor dari Amerika tahun 2004(UP IV Balikpapan) dan Komponen dengan material yang sama untuk UP VI Cilacap dari jepang 2008. ASTM A447 adalah heat resisting steel dengan kandungan Cr 25% dan Nikel 12 %, yang tahan pada suhu tinggi untuk proses pengolahan minyak mentah. Material ini perlu perlakuan khusus untuk memperoleh hasil produknya, dan juga prosesnya, dimulai dari pelelehan cairan logam serta pemaduannya, cetakan , teknik penuangannya. Selain pouring praktis yang harus memadai juga teknik perencanaan sistem saluran yang baik, perhitungan gate ratio dan temperature pouring haruslah diperhatikan untuk mendapatkan produk cor yang baik. Juga komponen ini mempunyai perlakuan khusus dalam hal heat treatment, serta uji-uji yang disyaratkan ASTM A447, yaitu, magnetic permeability, Tensile strength after ageing, Stress rupture dan Short time tensile strength at high temperature. Selain itu juga ada pemeriksaan xrays/gamma rays untuk mendapatkan produk yang bebas dari cacat. Keywords: Radiant Coil Hanger, heat resisting steel, heat treatment, magnetic permeability, Tensile strength after ageing, Stress rupture dan Short time tensile strength at high temperature, xrays/gamma rays.
57
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-011 Studi Sifat Mekanik Dan Struktur Mikro Bahan Baut Untuk Pengunci Diafragma Raw Mill Di Pabrik Semen Hairul Abral1), Jeffika Dalko1), Indrieffouny Indra2) dan Win Bernadino2) 1)
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas Kampus Limau Manih, Padang 25163, Indonesia Phone: +62-751-72564, FAX: +62-751-72566, E-mail:
[email protected] 2)
PT. Semen Padang, Indarung, Padang
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian sifat mekanik, struktur makro dan mikro bahan baut yang digunakan untuk pengunci Diafragma Raw Mill di PT. Semen Padang. Bahan baut diuji kekuatan tarik dan nilai serta distribusi kekerasannya di sekitar ulir baut. Selanjutnya dilakukan pengamatan bentuk butir dengan menggunakan mikroskop optik. Komposisi kimia bahan baut juga diuji untuk mengetahui jenis bahan baut. Hasil pengujian didapatkan bahwa kekuatan tarik maksimum bahan baut adalah 690 MPa dengan regangan patah sebesar 12 %. Modulus elastisitas bahan baut terukur senilai 297 GPa. Distribusi kekerasan di sekitar ulir tidak berfluaktif tajam dan rata-rata nilainya 262 HVN. Bentuk butir disekitar ulir terlihat tidak pipih. Ini mengindikasikan bahwa ulir baut dibuat dengan proses pemesinan. Selanjutnya mutu ulir kurang baik yang ditandai dengan ketidaksamaan kedalaman dan ketinggian tiap ulir yang mengakibatkan mur akan tersangkut bila dipasang pada ulir baut. Kata Kunci: Sifat mekanik, struktur mikro, komposisi kimia, kekerasan mikro.
58
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-012 PENGARUH INHIBITOR DALAM LINGKUNGAN HCl TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAJA SCM440
Hendri Hestiawan Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bengkulu Jl. Raya Kandang Limun, Bengkulu Telp. +62-736- 21170, Fax. +62-736-344087, E-mail:
[email protected]
ABSTRACT SCM440 Steel is low alloy steel containing 0.40% C, 0.91% Cr, and 0.15% Mo. It is mostly used for tools and machinery construction. This research aims to know the effect of inhibitor addition toward corrosion rate of the SCM440 steel in HCl solution. The specimen used in this research is the SCM440 steel rod. The specimen was heated at temperature 8600C for 1 hour; it was normalized in the cold temperature room. The corrosion rate could be measured by weight losses method (the result could be obtained from the different amount) before and after the specimen was immersed into 2% HCl solution. The 2% HCl solution had been added with inhibitor of Mercaptobenzothiazole which the concentration variation is 0.2%, 0.4%, 0.6%, 0.8% and 1%. The results show that the highest corrosion rate is the raw material with inhibitor concentration is 1% (41.6895 mm/year). The lowest corrosion rate is the specimen which had been normalized with inhibitor concentration is 1% (14.3650 mm/year). It was decreased around 65.54%. It could be concluded that addition of inhibitor in HCl solution is able to decrease corrosion rate of the SCM440 steel. Keywords: Steel of SCM440, normalizing, corrosion rate, inhibitor, Mercaptobenzothiazole
59
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-013 Mechanical Properties and Corrosion Behaviour of Spiral Welded API 5L X-52 Steel Line Pipe Mochammad Noer Ilmana, Nur Subekib and Jarot Wijayantoc a
Department of Mechanical and Industrial Engineering, Gadjah Mada University, Yogyakarta b Department of Mechanical Engineering, Muhammadiyah University of Malang, Malang c Department of Mechanical Engineering, IST Akrprind, Yogyakarta Phone/Fax : (0274)521673, E-mail :
[email protected] ABSTRACT
Spiral welded API 5L X-52 steel line pipes have been in service for many years as oil and gas transmission pipes. Such pipes are usually produced by forming hot-rolled coil (HRC) steels into tubular products and welding is performed along spirally joining lines using submerged arc welding (SAW) process. The weld metal used for oil and gas line pipes must fulfil the more stringent requirements such as high strength, good impact toughness and high corrosion resistance. The present investigation aims to study mechanical properties and corrosion behaviour of submerged arc spiral welded API 5L X-52 steel line pipe. The spiral welded steel API X-52 line pipes were produced using submerged arc welding with the filler of EM12K and flux of OK10,71. Welding parameters, i.e., current, voltage and heat input were 825 A, 35 volt and 2.1 kJ/mm respectively. Subsequently, a sequence of experiments were carried out including microstructural examination, hardness and tensile tests, V-Charpy notch impact test and corrosion test. The corrosion rate was measured using three electrode potential method with saturated calomel (Hg2Cl2) electrode (SCE) as the standard electrode whereas the auxiliary electrode was platinum. Results show that microstructure of submerged arc weld metal for spiral welded steel API X-52 line pipes is composed of acicular ferrite as the dominant phase when filler, flux and welding parameters are properly selected and this type of microstructure seems to give high strength (ultimate strength of 563 MPa and yield stress of 488) and good impact toughness with the ductile-brittle transition temperature of 0 oC. Keywords: spiral welded pipe, acicular ferrite and mechanical properties
60
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-014 ANALISA FILM PASIF BAJA 316L DALAM LINGKUNGAN KOROSIF AIR LAUT SINTETIK DENGAN BAKTERI DESULFOVIBRIO VULGARIS Johannes Leonard Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar 90225, Indonesia Phone: +62-411-588400, FAX: +62-411-588400, E-mail:
[email protected]
Abstrak Teknik analisis permukaan dengan metode SEM dilengkapi dengan SDAX, menentukan modifikasi film pasif yang melengket pada antarmuka baja 316L dan lingkungan, Dua media telah digunakan sebagai lingkungan untuk mempelajari fenomena pengaruh waktu perendaman pada korosi sumuran dengan keberadaan bakteri Desulfovibrio vulgaris. Lingkungan tersebut adalah air laut sintetik menurut ASTM (ALS) dan larutan yang sama yang disemaikan dan diinokulasi dengan bakteri (ALS+DV). Dapat dikatakan bahwa air laut sintetik memicu pembentukan dan stabilisasi lapisan pasif. Lapisan ini kurang atau lebih bersifat protetektif tergantung dari waktu perendaman selama enam minggu. Tanpa keberadaan bakteri (biofilm), resistansi baja terhadap korosi hanya disebabkan sifat-sifat metalurginya. Dalam lingkungan sintetik terokulasi, terdapat efek bakteri terhadap biokorosi. Keberadaan bakteri nampaknya menaikkan karakteristik protektif film. Suatu modifikasi pada antarmuka metal dan media diperoleh dengan perendaman dan dengan inokulasi bakteri Desulfovibrio vulgaris. Sulfur yang diproduksi bakteri memicu destabilisasi film pasif. Film yang dijumpai diperkaya dengan sulfur dan jumlah oksigen yang ada berkurang. Dalam air laut sintetik, pasifitas baja naik seiring waktu perendaman. Baja menjadi lebih resistan terhadap korosi sumuran. Dalam linkungan sintetik inokulasi dengan bakteri, baja kurang resistan terhadap korosi umum atau celah. Kata kunci : Biofilm, korosi sumuran, bakteri Desulfovibrio vulgaris, pasifitas.
61
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-015 Sintering of Stainless Steel Nanopowders for Micro-component Part Applications Sugeng Supriadi1 , Eung-Ryul. Baek 2 1
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok Phone: +62-21-7270032, FAX: +62-21-7270033, E-mail:
[email protected] 2
Department of Materials Science and Engineering, Yeungnam University, Korea Selatan.
ABSTRACT Micro components have potential market in new millennium. Micro metal injection molding is one of manufacturing technique to produce micro parts. STS 316 nanopowders (average diameter of 100 nm and spherical shape) was mixed with thermoplastic binder to compose the feedstock which have to be injected in to mold. Debinding and sintering process was carried out to increase mechanical and physical properties. Utilization of nanopowders to construct micro component will produce more detail structure and will give extraordinary properties due to very fine structure. Several problems were occurred during sintering stainless steel 316 nanopowders. First is difficulties on removing oxide in sintered part, second; the existing secondary phase, third: necking growth of nanopowders is very fast which makes surface rapidly closed. It will prevent gas release and produce porosity. Sintering parameter should be controlled to optimize the potential of nanopowders. Keywords: Sintering, Stainless steel nanopowders, Micro-component
62
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-016 PENGUJIAN PERETAKAN KOROSI TEGANGAN BAJA STAINLESS AISI 420 MENGGUNAKAN MODEL C-RING Athanasius P. Bayuseno Program Studi Magister Teknik Mesin, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Tembalang, Semarang 50255 Tel. 024-7460059; Fax 024-7460059 ext 102; E-mail:
[email protected] ABSTRAK Peretakan korosi tegangan (stress corrosion cracking) merupakan kegagalan material akibat pengaruh lingkungan korosif serta tegangan tarik yang bekerja secara berkelanjutan. Kegagalan material akibat korosi ini seringkali tidak dapat diprediksi, karena berlangsung secara cepat dan sangat berbahaya. Kegagalan material dapat terjadi beberapa detik atau bahkan beberapa tahun walaupun tanpa kehadiran bentuk korosi lain seperti korosi sumuran (crevice corrosion). Didalam penelitian ini peretakan korosi tegangan pada baja stainless AISI 420 dianalisa dengan menggunakan peralatan sederhana dan bentuk benda uji C-ring. Selanjutnya pelaksanaan penelitian ini menggunakan variasi beban tekan 36 kg dan 52 kg, sementara benda uji tercelup didalam lingkungan korosif NaCl and HCl untuk selama 7 dan 14 hari. Deskripsi matematika tentang distribusi tegangan didalam C-ring diturunkan dengan pendekatan statika kekuatan bahan. Hasil persamaan ini digunakan untuk memprediksi hubungan antara kekuatan patah dan kegagalan material. Hasil penelitian tentang analisa tegangan pada spesimen C-ring Stainless Steel AISI 420 dengan pembebanan 36 kg dan 52 kg pada media NaCl dan HCl, menunjukkan bahwa tegangan tarik dan tegangan tekan terbesar berada pada bagian midplane (0o) yaitu sebesar 481.24 N/mm2 dan -405.26 N/mm2 untuk pembebanan 36 kg, sedangkan tegangan tarik dan tegangan tekan terkecil berada pada bagian yang terkena pembebanan langsung (90o) yaitu sebesar 0 N/mm2 dan 0 N/mm2. Tegangan tarik dan tegangan tekan terbesar berada pada bagian midplane (0o) yaitu sebesar 695.13 N/mm2 dan -585.37 N/mm2 untuk pembebanan 52 kg, sedangkan tegangan tarik dan tegangan tekan terkecil berada pada bagian yang terkena pembebanan langsung (90o) yaitu sebesar 0 N/mm2 dan 0 N/mm2. Tegangan yang timbul pada spesimen dengan pembebanan 52 kg lebih besar dibanding kekuatan luluhnya, sedangkan untuk pembebanan 36 kg tegangan yang timbul masih di bawah kekuatan luluhnya. Dengan menggunakan analisa statistika Weibull didapatkan probablitas ketahanan yang bernilai mendekati 1 sehingga kemungkinan kegagalan patah material bernilai mendekati 0. Dalam hal ini pengaruh dari media pengkorosi sangat dominan terjadinya kegagalan material meskipun tegangan material masih dibawah kekuatan luluhnya. HCL merupakan media pengkorosi yang lebih cepat dibanding dengan NaCL karena HCl memiliki tingkat derajat keasaman yang lebih tinggi dibanding NaCl. Kata kunci: Peretakan korosi tegangan, C-ring and Baja stainless.
63
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-017 Perhitungan Laju Korosi Pelat Lambung Kapal KM ADRI XLIV dengan Perlindungan Anoda Korban Paduan Aluminium Eko Julianto Sasono(1), Rusnaldy(2), A.P. Bayuseno(2) (1)
Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Mesin Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Email :
[email protected] (2) Dosen Program Studi Magister Teknik Mesin Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro ABSTRAK
Berdasarkan data lapangan dari perusahaan Dok dan Galangan Kapal PT. Jasa Marina Indah Semarang, anoda korban paduan aluminium lebih banyak digunakan, baik untuk pembangunan kapal baru maupun untuk reparasi kapal. Anoda korban paduan aluminium mempunyai kelebihan, reliability yang lebih lama, mempunyai karakteristik arus yang lebih baik dan material yang lebih ringan bila dibandingkan dengan anoda korban paduan seng. Adakalanya di lapangan ditemui pelat lambung kapal yang terserang korosi berat karena kurangnya jumlah anoda korban yang dipasang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan anoda korban paduan aluminium sebagai Cathodic Protection pelat lambung kapal dan mengetahui kebutuhan anoda korban yang dipakai untuk memperlambat laju korosi pelat lambung kapal di dalam media air laut. Kapal yang digunakan sebagai benda uji adalah kapal General Cargo KM ADRI XLIV, yang menjalani reparasi penggantian anoda korban paduan aluminium, dimana anoda yang terpasang sudah habis terkorosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan pemasangan anoda korban paduan aluminium pada pelat lambung kapal yang berada di dalam media air laut dapat bekerja dengan optimal dan telah memenuhi syarat aman. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan pengurangan ketebalan pelat, ternyata pemasangan anoda korban paduan aluminium dapat memperlambat laju korosi rata-rata sebesar 0,94 mm setelah kapal berlayar selama 3 tahun. Kata kunci : laju korosi, pelat lambung kapal, paduan aluminium.
64
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-018 PENGARUH PENAMBAHAN KARET PADA CAT TERHADAP KETAHANAN KOROSI BAJA KARBON RENDAH DI LINGKUNGAN NATRIUM KLORIDA Helmy Alian Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang – Prabumulih Km. 32 Indralaya 30662
Abstrak Korosi dapat menurunkan mutu logam akibat berinteraksi dengan lingkungan. Salah satu cara pengendalian korosi adalah dengan melakukan perlapisan permukaan dengan menggunakan cat. Adapun sifat cat harus memiliki filler atau pengisi yang bertujuan mengisi rongga-rongga dan porositas yang mungkin terbentuk dalam cat bila dikeringkan. Dengan adanya pengisi, maka lapisan cat akan kuat, padat dan tidak mudah diresapi cairan apapun dari luar. Karet dapat digunakan sebagai filler bahan campuran cat dikarnakan karet merupakan pigmen pasif yang tidak memberikan reaksi terhadap lingkungan. Umumnya karet memiliki oksidasi-oksidasi yang tidak memiliki kemauan untuk bereaksi lagi dengan lingkungan misalnya hujan dan panas serta temperatur yang berubah-ubah. Pada penelitian ini penambahan karet pada cat epoxy divariasikan sebesar 5%,10% dan 15% dan dilakukan pengujian ketahanan korosi dilingkungan NaCl dengan kepekatan 3 N selama 120 jam. Laju korosi yang terjadi pada 100% epoxy tampa penambahan cairan karet sebesar 0,21 mm/thn, sedangankan pada spesimen yang dilapisi epoxy dengan penambahan cairan karet sebesar 5% sampai 10% sangat baik terhadap penurunan laju korosi yang terjadi sebesar 0,186 mm/th sampai 0,109 mm/thn, sedangkan pada spesimen yang dilapisi epoxy dengan penambahan cairan karet sebanyak 15% mengalami peningkatan laju korosi yaitu 0,244 mm/thn. Hal ini ditunjukan dari hasil pengamatan pada saat pencelupan selama selang waktu 100 jam, spesimen mengalami lepasnya lapisan cat dari plat disatu sisi sehingga terjadi peningkatan laju korosi. Keywords:karet, cat, korosi,natrium klorida
65
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-019 Pengaruh Variasi Sumber Karbon pada Proses Pack Carburizing Terhadap Distribusi Nilai Kekerasan Baja KRUPP 1191 I Kt. Suarsana, I Ketut Gede Sugita Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran E-mail :
[email protected] ABSTRAK
Baja merupakan salah satu jenis logam yang paling banyak digunakan dalam bidang teknik yang pemakaiannya dalam suatu elemen mesin mensyaratkan kekuatan mekanis yang cukup baik seperti kekerasan, keuletan, tahan aus, dan sebagainya. Peningkatan kualitas sifat mekanis baja seperti kekerasan, ketangguhan dan umur lelah baja dapat dilakukan dengan cara case hardening, dimana salah satu metodenya adalah pack carburizing. Dengan pengerasan permukaan diperoleh kekerasan yang tinggi pada bagian permukaan sedangkan bagian dalam (inti) masih tetap ulet, sehingga material menjadi lebih tahan terhadap beban gesek dan juga tangguh dalam menerima beban dinamis atau beban kejut. Material yang digunakan dalam penelitian adalah baja KRUPP 1191, ini dibuat dalam bentuk spesimen uji sesuai dengan standar ASTM E-466. Proses carburizing dilakukan menggunakan arang tulang sapi, arang kayu bakar kopi serta arang batok kelapa sebagai sumber karbon. Masing-masing sumber arang aktif tersebut digunakan dengan komposisi sebagai media carburizing adalah : 80% arang tempurung kelapa, 10% BaCO3 (barium carbonate), dan 10% CaCO3 (calcium carbonate) dan 80% arang tulang sapi, 10% BaCO3 (barium carbonate), dan 10% CaCO3 (calcium carbonate) serta 80% arang kayu bakar kopi, 10% BaCO3 (barium carbonate), dan 10% CaCO3 (calcium carbonate). Temperatur pack carburizing yang digunakan adalah 926oC. Pengujian kekerasan Vickers dilakukan untuk mengetahui distribusi kekerasan dari luar/kulit ke inti material akibat dari variasi parameter yang diperlakukan tersebut. Hasil dari Proses pack carburizing memberikan pengaruh terhadap kekerasan baja KRUPP 1191 dikarenakan difusi dari media carburizing. Kenaikan nilai kekerasan setelah proses carburizing dapat meningkatkan kekerasan permukaan rata-rata hingga kedalaman 2 sampai 3 mm. Sedangkan pada inti spesimen tidak mengalami perubahan kekerasan tetap seperti kondisi tanpa perlakuan. Kata Kunci : Distribusi kekerasan, Pack Carburizing, arang tulang, arang batok kelapa
66
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-020 Efek Jumlah Goresan terhadap Keausan Ion-Implanted CoCr dan Die Drawn UHMWPE untuk Knee Prostheses Application Ishak S. Limbong1 , Rini Dharmastiti2 dan B.A.Tjipto Sujitno3 1
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Telp. : 085239003699, e-mail :
[email protected] 2 Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada 3 Badan Tenaga Nuklir Nasional, Yogyakarta
ABSTRAK Sendi lutut tiruan, yang terbuat dari UHMWPE pada bagian tibial dan CoCr pada bagian femur, mengalami keausan yang menghasilkan debris keausan. Debris keausan dari UHMWPE dan jumlah debris yang terjadi merupakan penyebab utama kerusakan sendi lutut buatan. Kekasaran pada permukaan adalah salah satu penyebab utama meningkatnya volume keausan dan jumlah partikel keausan. Penelitian dilakukan dengan membuat beberapa jumlah goresan pada permukaan CoCr (yang telah ditingkatkan ketahanan ausnya dengan implantasi ion berbasis Nitrogen dengan dosis 1,86 × 1017 ion/cm2). Pengujian yang dilakukan mengunakan pengujian keausan jenis Pin on Plate Unidirectional Reciprocating Movement dan menggunakan pelumas bovine serum yang berasal dari darah sapi yang telah diambil serumnya dan diencerkan dengan air destilasi dengan perbandingan 25% bovine serum dan 75% air destilasi. Dari hasil pengujian di laboratorium terlihat bahwa jumlah goresan sangat berpengaruh terhadap faktor keausan. Untuk goresan yang sejajar arah gerakan pengujian, faktor keausan goresan ganda 3,1 kali goresan tunggal, sedangkan untuk goresan yang tegak lurus arah gerakan pengujian, faktor keausan goresan ganda 3,7 kali goresan tunggal Keywords: Cobalt Chrome, Ultra High Molecular Weight Polyethylene, Implantasi Ion, Nitrogen, Keausan, Goresan, Pin on Plate, Faktor Keausan.
67
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-021 Kegagalan Boiler Tube akibat Thermal Fatigue Husaini Ardy Program Studi Teknik Material Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 41032, Indonesia Phone: +62-22-250-2265, Fax: +62-22-250-2265, E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Boiler tube mengalami kegagalan pada bulan Juli dan Desember 2008. Bentuk kegagalan yang terjadi sama, yaitu terjadinya retak melintang pada posisi antara jam 10.00 sampai jam 13.00. Retakan terjadi pada beberapa lokasi. Boiler tube ini terletak pada bagian roof. Material boiler tube adalah SA 192, seamless. Pemeriksaan struktur mikro menunjukkan bahwa retakan yang terjadi adalah retak transgranular yang berawal dari sisi air. Deposit oksida ditemukan pada celah retakan. Retakan seperti ini merupakan ciri khas retakan akibat beban fatigue. Analisa kondisi operasi menunjukkan bahwa level air dalam water drum terlalu rendah, sehingga hanya 75% dari tube saja yang terisi air. Hal ini mengakibatkan bagian atas tube yang tidak terisi air mengalami temperatur lebih tinggi dari bagian bawahnya, sehingga terjadi perbedaan temperatur yang besar dan menghasilkan ekspansi termal yang berbeda. Keywords : Boiler tube, thermal fatigue, overheating, creep, retak transgranular
68
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M3-022 DAMPAK PENAMBAHAN INDUKSI MAGNET PADA PENGELASAN LOGAM TIDAK SEJENIS TERHADAP CACAT LAS DAN LAJU RERAMBATAN RETAK FATIK SUGIARTO Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167 Malang E-Mail :
[email protected] JAMASRI, M. WAZIS WILDAN Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada ABSTRAK Tiap-tiap pengelasan selalu membawa permasalahan yang komplek meskipun proses pengelasan sudah dirancang mengikuti setandar. Sambungan logam tidak sejenis lebih sulit mendapatkan homogenitas pada daerah sambungan dibanding sambungan logam sejenis. Hal tersebut menyebabkan sambungan logam tidak sejenis sangat rentan terhadap timbulnya cacat las, inklusi, daerah unmixed yang lebar, dan kegagalan sambungan. Selama pengelasan terjadi sirkulasi logam cair akibat pengaruh gaya konveksi pada kolam las, yang antara lain gaya buoyancy, gaya marangoni dan gaya elektromagnetik. Jika gaya konveksi semakin besar maka laju sirkulasi logam cair juga meningkat. Penelitian ini mencoba menambahkan induksi magnet eksternal untuk meningkatkan gaya elektromagnetik pada kolam las untuk dilihat dampaknya terhadap cacat las dan laju perambatan retak fatik pada daerah las. Benda kerja dibuat dari plat baja ST 37 dan SUS 430 tebal 10 mm dengan filer las tipe AWS ER309L diameter 2,4 mm, menggunakan las TIG dengan kecepatan las rata-rata 5,8 cm/menit. Variabel bebas berupa induksi magnet yang ditambahkan dari luar dengan mengalirkan arus DC pada lilitan kawat tembaga diameter 0,4 mm sebanyak 100 lilitan dengan variasi arus 0, 3, 5, 10, 12 dan 15 Ampere .Penambahan induksi magnet divariasikan dalam empat Pola pembangkitan. Hasilnya adalah secara umum cacat las masih tetap muncul pada tiap-tiap spesimen dan penambahan induksi magnet dalam berbagai pola pembangkitan mampu mengurangi prosentase cacat las dibandingkan dengan spesimen tanpa pembangkitan induksi magnet. Prosentase cacat las tertinggi terjadi pada spesimen tanpa perlakuan yaitu sebesar 4.2 % sedangkan yang paling rendah pada Pola IV (induksi magnet dibangkitkan dari dua arah secara bergantian) dengan mengalirkan arus pembangkit medan magnet 15 A dengan cacat las sebesar 1,3 %. Sedangkan laju perambatan retak fatik yang paling rendah juga terjadi pada Pola IV dengan arus pembangkit medan magnet 15 A dan laju perambatan retak fatik yang paling besar diperoleh spesimen tanpa penambahan induksi magnet dari luar. Kata kunci : induksi magnet, pengelasan logam tidak sejenis, cacat las, laju perambatan retak fatik.
69
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M4 – MATERIAL NON LOGAM
70
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M4-001 PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA BINDER TAR-RESIN DAN PEMBENTUKAN MESOFASA Hady Efendy1, Syamsul Bahri2 1
Program Studi Teknik Mesin FT-Unhas; 2Program Studi Teknik Industri FT-Unhas Kampus Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea, Makassar, 90245 e-mail.
[email protected]
ABSTRAK Sifat grafit sangat dipengaruhi oleh sifat viscoelastis dari bahan precursor mesofasanya. Ini terlihat dari proses pembentukan mesofasa pada binder tar-resin. Proses perlakuan panas binder tar-resin pada temperatur 200oC, 400oC, 600oC dan 800oC memberikan dampak yang berbeda pada struktur mesofasa yang terbentuk. Pada makalah ini akan dijelaskan pengaruh dari perlakuan panas binder tar-resin dan sifat dari mesofasa yang terbentuk selama proses pemanasan. Telah dilakukan analisis terhadap struktur mikro dan makro dengan menggunakan beberapa instrument laboratorium, seperti mikroskop optik, XRD, dan FT-IR untuk mengkarakterisasi bahan baku dan sampel dan pengujian sifat termal yang meliputi pengujian DTA dan TGA. Pengamatan mikroskop optik terhadap binder tar-resin hasil pemanasan kondisi atmosfir N2 tampak suatu fenomena pembentukan mesofasa (kristal cair). Karakteristik dari binder tar-resin arah dari ikatan karbon yang terbentuk yang di sebut “Soft and Glassy Carbon”. Kata Kunci: Binder, Kristal Cair, Tar-Resin
71
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M4-002 Karakterisasi Sifat Mekanis dan Fisis Komposit E-Glass dan Resin Eternal 2504 dengan Variasi Kandungan Serat, Temperatur dan Lama Curing Viktor Malau Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281, Indonesia Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Penggunaan bahan komposit semakin banyak dijumpai di lapangan sejalan dengan perkembangan teknologi. Komposit merupakan penggabungan dua bahan atau lebih dengan phase berbeda. Phase pertama berfungsi sebagai pengikat (matrix) sedang phase kedua berfungsi sebagai penguat (reinforcement). Penggabungan ini akan menghasilkan bahan dengan sifat berbeda dengan bahan penyusunnya. Salah satu bahan komposit adalah Polymer Matrix Composites (PMC) dengan matrik berupa polimer dan bahan penguat dapat berupa logam atau keramik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kandungan serat, temperatur dan lama curing terhadap sifat mekanis dan fisis Polymer Matrix Composites (PMC) dengan matrik berupa resin eternal 2504, phase penguat E-glass dan katalis mepoxe konstan 0,3 %. Sifat mekanis dan fisis yang diteliti terdiri dari kekuatan tarik, regangan dan struktur mikro komposit. Pengujian yang dilakukan meliputi uji resin, uji serat gelas dan uji komposit. Komposit dibuat dengan teknik hand-lay-up dengan variasi 20, 25, 30 % serat dan katalis konstan sebesar 0,3 %. Pemanasan (curing) dilakukan dalam dapur (oven) dengan variasi temperatur 30, 55, 65, 75, 90, 105, 120 oC serta lama pemanasan 1 dan 2 jam. Spesimen uji tarik resin dibuat dengan ukuran sesuai standard ASTM D 638 dan spesimen uji tarik komposit mengikuti standard ASTM D 3039. Kekuatan tarik resin eternal 2504 bervariasi dari 35,7 sampai 46,6 MPa dengan regangan 4 sampai 4,6 %. Kekuatan tarik serat gelas bervariasi dari 3232 sampai 3597 MPa dengan regangan 2,33 sampai 3,33 %. Secara umum, kekuatan tarik komposit meningkat bila suhu curing naik dari 30 sampai 90 oC, dan kekuatan turun bila suhu curing lebih besar dari 90 oC. Kenaikan kandungan serat dan lama curing meningkatkan kekuatan tarik komposit. Kekuatan tarik tertinggi dari komposit dengan kandungan serat 30 % adalah 192 MPa untuk suhu curing 90 oC dengan lama pemanasan satu jam dan kekuatan tarik ini naik menjadi 196 MPa untuk lama pemanasan dua jam. Warna matrik komposit tidak mengalami perubahan bila pemanasan berlangsung sampai 75 o C dan warnanya berubah menjadi agak kekuning-kuningan apabila suhu pemanasan lebih besar dari 90 oC. Kata kunci: komposit, serat gelas, resin eternal, temperatur dan lama curing
72
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M4-003 Karakterisasi Sifat Tarik Dan Topografi Permukaan Serat Buah Lontar Yang Diberi Perlakuan Alkali Kristomus Boimau Jurusan Teknik Mesin, Fakults Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana,Kupang-NTT email:
[email protected] ABSTRAK Penggunaan Serat Alam sebagai penguat Material Komposit Polimer semakin giat dikembangkan pada beberapa tahun terakhir. Pemicu utama dari penggunaan kembali serat alam sebagai pengganti serat sintetik adalah efek negatif serat sintetik yang limbahnya mencemari lingkungan. Lontar merupakan kelompok tanaman palem, sejenis dengan kelapa dan enau yang memiliki kandungan serat buah yang cukup tinggi, namun belum dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat tarik serat buah lontar yang diberi perlakuan awal alkali dengan konsentrasi alkali sebesar 5% dan 10% serta variasi waktu perlakuan perendaman selama 2, 4, 6 dan 8 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa serat dengan perlakuan perendaman dalam 5% NaOH selama 4 jam memiliki kekuatan tarik single fiber tertinggi yaitu 365 MPa. Dari hasil Foto SEM terlihat pula bahwa permukaan serat dengan perlakuan Alkali lebih bersih dbandingkan dengan serat tanpa perlakuan. Kata Kunci: Serat Lontar, Alkali, Kekuatan Tarik dan foto SEM
73
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009 M4-004 STUDI FASE DAN STRUKTURMIKRO THERMAL BARRIER COATING ALUMINA PADA OKSIDASI SIKLIK Hariyati P, Rizki Subagio, Lukman Noerochim, Sulistijono Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri – ITS Kampus ITS Keputih Surabaya 60111, Indonesia Phone/ Fax: +62-31-5997026, E-mamil:
[email protected];
[email protected]
ABSTRACT Alumina memiliki phase alpha atau gamma yang stabil pada temperatur tinggi, memiliki kekuatan dan kekerasan yang memadai namun keuletannya rendah. Keramik alumina(Al2O3) seringkali digunakan untuk melapisi logam yang bekerja pada temperatur tinggi karena mempunyai sifat yang stabil secara termodinamika, tahan korosi dan oksidasi. Aplikasi pelapisan logam dengan alumina sering dijumpai pada kepala piston, kepala maupun dinding silinder motor pembakaran dalam, pisau, gunting dan sebagainya. Untuk mempelajari karakteristik Al2O3 sebagai lapisan perintang panas pada temperatur tinggi, dilakukan pelapisan keramik Al2O3 pada substrat Al-Si dengan metode flame spraying, kemudian dilakukan pengujian thermal cyclic dengan cara memanaskan spesimen hingga temperatur 600oC dan menurunkan temperatur pemanasan pada temperatur ruang sampai terjadi degradasi lapisan baik berupa retak maupun sampai pengelupasan. Kemudian dilakukan pengamatan visual untuk mengamati cacat makro yang terjadi, identifikasi fase dilakukan dengan pengujian difraksi sinar-x, perubahan massa dilakukan dengan kinetika diskontinyu, dan pengamatan struktur dilakukan dengan mikroskop metalurgi. Dari hasil penelitian diperoleh adanya perubahan visual permukaan, deformasi plastik pada sisi tepi spesimen, teridentifikasi fase alumina alpha dan terjadi pula perubahan kekerasan keramik yang berarti yaitu dari 400 HV menjadi 700 HV. Kata kunci : Al2O3, Lapisan Perintang Panas, Flame Spraying, Thermal Cyclic
74
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009 M4-005 Knoop Indentation Crack Profile in Silicon Nitride Tjokorda Gde Tirta Nindhia Department of Mechanical Engineering Udayana University Kampus Unund, Jimbaran, Bali, Indonesia Phone/FAX: 0061-361-703321 , E-mail:
[email protected] /
[email protected]
ABSTRACT It is well known that crack obtained from Knoop indentation is often used to introduce initial crack for standardized fracture toughness test of surface crack in flexure (SCF) method for engineering or advanced ceramic. The crack indentation profile obtained is in the form of semi elliptical in shape (or like a section of circle), accompanied with indentation impression, damaged zone, lateral crack and more even chipping is possibly to occur. The indentation impression, the damaged zone, and the lateral crack need to be eliminated in order a valid elliptical crack to obtain. This can be done by mild grinding, hand grinding, or hand polishing with abrasives papers. The purpose of this work is to reveal the crack profile as a result from Knoop indentation. The result can be applied in investigation of how much the surface at indentation surface should be eliminated in order valid elliptical crack to occur in silicon nitride (Si3N4). The research was conducted in four variable load indentations, namely: 5, 10, 20, 30 kg on well polished silicon nitride. Serial sectioning with diamond powder then was done to reveal the crack profile beneath the surface. The crack detail then was plotted. The crack obtained from 5 and 10 kg load of indentation was found without lateral crack with very shallow damaged zone. There fore only small amount should be removed from the surface of indentation ( in the range suggested by the standard i.e. 4.5 to 5.0 of indentation deep). It is also revealed that with load of 20 and 30 kg large and irregular lateral crack to occur and second deep lateral crack was found. This is informed that with load of 20 and 30 kg is not appropriate to applied for creating initial crack for SCF fracture toughness test. Keywords: Knoop Indentation, Crack Profile, Surface Removal, Silicon Nitride
75
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009 M4-006 Pengaruh Lama Perendaman Dalam Air Tawar Dan Fraksi Volume Serat Terhadap Sifat Mekanis Komposit Polyester Tapis Kelapa I Putu Lokantara, Ngakan Putu Gede Suardana Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali
Abstrak Fraksi volume serat serta lamanya perendaman dalam air mempengaruhi sifat mekanis dari komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi volume serat pada komposit serta waktu perendaman pada air tawar terhadap kekuatan tarik dan bending dari komposit Polyester-Tapis kelapa. Penelitian ini menggunakan serat tapis kelapa yang dipotong sepanjang 1cm dengan variasi fraksi volume serat 0%,5%,7,5%, dan10%, matriks resin unsaturated polyester (UPRs) jenis Yukalac 157 BQTN-EX, dan 1% hardener jenis MEKPO. Benda uji lentur dibuat dengan teknik press hand lay-up dan dipotong sesuai dengan dimensi uji tarik ASTM 3039 dan uji lentur sesuai ASTM D 790-03. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa lama perendaman dan variasi fraksi volume serat, meningkatkan kekuatan tarik komposit. Tegangan tarik tertinggi dicapai oleh komposit dengan fraksi volume serat 10% pada perendaman selama 48 jam sebesar 50.444 MPa. Sedangkan tegangan tarik terendah dicapai oleh komposit dengan 0% fraksi volume serat yaitu sebesar 16,667 MPa. Hasil pengujian lentur menunjukkan bahwa perendaman dan fraksi volume meningkatkan kekuatan lentur komposit. Tegangan maksimum tertinggi dicapai oleh komposit dengan 10% fraksi volume serat pada perendaman selama 48 jam yaitu sebesar 41.994 MPa. Sedangkan tegangan terendah dicapai oleh komposit dengan 0% fraksi volume serat yaitu sebesar 13.700 MPa. Kata Kunci : Komposit, Lama Perendaman, Fraksi Volume Serat, Kekuatan Tarik, Kekuatan Lentur
76
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M4-007 SPEKTROMETRI AKIBAT PENAMBAHAN UNSUR LOGAM ALUMINIUM PADA PADUAN PERUNGGU SEBAGAI BAHAN GAMELAN I Gusti Ngurah Priambadi1), I Ketut Gede Sugita 2), Fendy Irawan3) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali,Telp (0361- 703321), Fax(0361- 703321) E_mail :
[email protected]
ABSTRAKS Gamelan adalah merupakan alat musik tradisional mempunyai bahan dari perunggu yang merupakan paduan murni Cu-Sn. Dalam pembentukan bahan pengerajin gamelan biasanya membuat komposisi perunggu tersebut dengan perbandingan 78%Cu – 22 % Sn dengan penambahan unsur logam aluminium kedalam paduan Cu-Sn yang bertujuan sebagai penguat agar saat penempaan (forging) tidak patah, aluminium yang ditambahkan tidak melebihi 10 % (prosentase berat). Dalam penelitian dilakukan analisa terhadap dampak dari penambahan aluminium dengan variasi 6 %,7% dan 9 % pada bahan gamelan tersebut kemudian dilakukan uji spektrometri untuk mengetahui komposisi dan uji mekanis sehingga diketahui kualitas bahannya. Dari hasil analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa penambahan unsur logam aluminium mengakibatkan terjadinya perubahan prosentase komposisi kimia paduan perunggu tersebut dan sifat mekanisnya meningkat secara signifikan (sesuai dengan yang dilakukan) pada paduan dasar. Kata kunci
: Paduan dasar, Aluminium, Spektrometri
77
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009 M4-008 PENGARUH TEKANAN UNIAKSIAL DAN TEMPERATUR PEMANASAN TERHADAP SIFAT MEKANIS KOMPOSIT ALUMINIUM –ALUMINA LOKAL Subarmono Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika 2, Yogyakarta E-mail :
[email protected] Abstrak Aluminium matrik komposit (AMC) dibuat dengan cara penuangan dan teknologi serbuk. Kelemahan proses penuangan adalah campuran matrik dan penguat tidak homogen bila berat jenis keduanya berbeda. Kelemahan proses teknologi serbuk adalah waktu proses sintering cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk membuat AMC dengan proses penekanan panas yaitu pada temperatur di atas temperatur sintering tetapi sedikit di bawah titik cair bahan matrik. Pada penelitian ini alumina lokal sejumlah 12,5% dan 15% berat sebagai penguat dicampur dengan serbuk aluminium sebagai matrik. Setiap campuran diaduk menggunakan rotay mixer selama 3 jam. Campuran aluminum dan alumina lokal dipanaskan di dalam silinder pada temperatur 600°C, 625°C dan 650°C. Selanjutnya pada setiap pemanasan pada temperatur yang sudah ditentukan campuran penguat dan matrik dikompaksi secara uniaksial pada tekanan 350 MPa. Keekerasan Vickers, ketahanan aus dan porositas komposit diuji serta struktur mikro diamati menggunakan SEM. Hasil menunjukkan bahwa AMC terbaik adalah AMC dengan fraksi berat alumina 15 %, temparatur pemanasan 650˚C dan jarak dari torak penekan 1 cm. Basarnya kekerasan Vickers, porositas dan laju keausan terbaik berturut-turut adalah 77,3 VHN, 0,7 % dan 0,025 mg/(MPa.m). Kata kunci : AMC, alumina lokal, kompaksi
78
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009 M4-009 Menentukan besar sudut Alur las (Groove Angle) dan Kecepatan Pengelasan untuk meningkatkan sifat Mekanis pada proses las GMAW paduan Aluminium Al-Mg (5083) I Nyoman Budiarsa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana.Bali Email :
[email protected]
ABSTRAK Pada pengelasan material Aluminium paduan (Al-Mg) 5083 yang memiliki sifat tahan korosi dengan proses GMAW menggunakan gas CO2 sebagai gas pelindung untuk busur dan logam yang mencair dari pengaruh atmosfir. Besarnya sudut Alur Las (Groove Angle) dan kecepatan pengelasan adalah parameter dari pengelasan. Dengan mengetahui besar sudut Alur Las dan kecepatan pengelasan, dapat mempengaruhi hasil dari pengelasan, dan diharapkan dapat meningkatkan sifat mekanis hasil pengelasan las GMAW pada Aluminium paduan Al-Mg 508, Pengujian yang dilakukan adalah uji impact tipe takikan dengan standart uji dari A.S.T.M. standart pt.31 Designation E23-82, Benda uji yang dipakai menggunakan standar dari DIN 50115 dan standart ISO V nocth serta uji kekerasan dengan pengujian Vickers. Specimen uji mengalami perlakuan variasi besar sudut Alur Las (Groove Angle) dan variasi kecepatan pengelasan. Variasi Groove Angle yang digunakan yaitu 45o , 50o, dan 60o. sedangkan variasi kecepatan pengelasannya 10,5 , 11,5 , dan 12,5 mm/s. Dengan Metode Eksperimen Faktorial ditunjukkan besar sudut Alur Las (Groove Angle) dan variasi kecepatan pengelasan serta interaksi kedua parameter tersebut di uji pengaruhnya terhadap sifat mekanik (kekerasan dan ketangguhan) material Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar Groove Angle dan kecepatan pengelasan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap sifat mekanik (kekerasan dan ketangguhan) material. Rata-rata kekerasan tertinggi (44,086) dicapai pada pengelasan dengan kecepatan pengelasan 10,5 mm/s pada besar Groove Angle 45o. Ratarata ketangguhan tertinggi (17,760 N/cm2) didapat pada pengelasan dengan kecepatan pengelasan 11,5 mm/s pada besar Groove Angle 45o. Kata kunci : Groove Angle, kecepatan pengelasan, kekerasan, ketangguhan.
79
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M4-010 Efek Serat Sabut Kelapa Yang Dialkalisasi Terhadap Sifat Mekanik Komposit Yang Dibuat Dengan Pemvakuman
Hairul Abral dan Iswandi Imra Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas Kampus Limau Manih, Padang 25163, Indonesia Phone: +62-751-72564, FAX: +62-751-72566, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Fokus penelitian ini adalah mengukur sifat mekanik komposit dan mengamati permukaan patahannya setelah diuji tarik. Komposit dibuat pada kondisi tekanan 1 atm dan vakum. Serat yang digunakan sebagai studi kasus adalah serat yang berasal dari sabut kelapa. Panjang rata-rata serat yang digunakan adalah 4-5 mm. Sampel komposit dipersiapkan dengan volume fraksi serat sebesar 6%. Serat tersebut dicampur secara manual dengan resin bening. Selanjutnya campuran tersebut dimasukan ke dalam ruang vakuum dengan pengaturan variasi vakum -300 mmHg, -400 mmHg dan -500 mmHg yang masingmasing berlangsung selama 10 menit. Sebagai pembanding dibuat juga komposit tanpa pemvakuman. Hasil pengujian tarik mengungkapkan bahwa kekuatan tarik komposit dengan pemvakuman meningkat secara siginifikan. Kekuatan tarik komposit tertinggi didapatkan 19.2 MPa pada pemvakuman komposit 500 mmHg. Sedangkan kekuatan tarik komposit yang dibuat tanpa pemvakuman (1 atm) sebesar 5,8 MPa Kata Kunci: Vakuum, Sifat Mekanik, Serat Kelapa, Ikatan Serat dan Matrik
80
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009 M4-011 Penerapan Pembuatan Karet Bantalan (Produk Engine Mounting) Dengan Bahan Pengisi Serbuk Vulkanisat Pada Formula Karet Alam Budi Luwar Sanyoto dan Nur Husodo Program Studi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arif Rachman Hakim, Surabaya 60111 Telp. 031-5922942, Fax. 031-5932625, E-mail :
[email protected] Abstraks Karet alam mempunyai beberapa sifat yang baik, terutama daya redam (damping performance), kekuatan tarik (tensile strength), perpanjangan putus (elongation break), ketahanan sobek (tear resistance), unjuk kelelahan (fatique performance). Sifat daya redam akan semakin baik jika kompon karet tersebut diisi dengan serbuk vulkanisat yang mempunyai sifat lebih keras. Oleh karena itu penelitian ini akan mencampurkan serbuk vulkanisat kedalam kompon karet alam untuk produk karet bantalan mesin (engine mounting). Penelitian dengan membuat formula kompon karet alam. Formula ini dalam komposisi sesuai dengan komposisi untuk penggunaan produk karet bantalan mesin. Sedangkan bahan serbuk vulkanisat sebesar 0, 5, 10 dan 15 phr akan dicampurkan kedalam formula tersebut. Kompon A berisi 0 phr, kompon B berisi 5 phr, kompon C berisi 10 phr, kompon D berisi 15 phr. Variasi kompon yang dihasilkan kemudian dilakukan proses vulkanisasi. Vulkanisat yang dihasilkan selanjutnya dilakukan pengujian tegangan putus, perpanjangan putus, kekerasan sebelum dan setelah pengusangan . Pengusangan dilakukan pada temperatur 700C dengan waktu 22 jam. Sedangan uji lainnya adalah pampat tetap , uji ketahanan sobek uji kepegasan pantul ( Lupke impact Resiliometer). Hasil penelitian juga akan dievaluasi dengan standar SNI 06-1540-1989. Penambahan serbuk vulkanisat pada formula kompon karet alam untuk produk karet bantalan (engine mounting) menunjukkan bahwa adanya pengaruh terhadap sifat mekanik dari kompone karet bantalan. Pada pengujian tegangan putus didapatkan hasil vulkanisat A, B, C dan D adalah 21,97 N/mm2, 20,58 N/mm2, 20,38 N/mm2 dan19,66N/mm2.Sedangkan hasil yang didapat setelah diusangkan adalah 20,76 N/mm2, 20,8 N/mm2, 18,8 N/mm2 dan 18,18 N/mm2. Pada pengujian perpanjangan putus didapatkan hasil vulkanisat A, B, C dan D adalah 470 %, 454 %, 450 % dan 434 %. Sedangkan hasil yang didapat setelah diusangkan adalah 396 %, 400 %, 370 % dan 344 %. Hasil pengujian sifat kekerasan (67, 63, 64, 65) Shore A, pampatan tetap (28.75, 25.81, 24.64, 25.32) %. Pada pengujian ketahanan sobek didapat hasil A, B, C, D adalah 12,2 N/mm2, 11,68 N/mm2, 11,04 N/mm2, 13,02 N/mm2. Sedangkan uji kepegasan pantul menunjukan nilai sbb.:64, 64, 63, 63 yang menggambarkan nilai peredamannya masih kurang.. Kata kunci : karet alam, pengujian, serbuk vulkanisat, bantalan mesin
81
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009 M4-012 Pemanfaatan Limbah Enceng Gondok Untuk Pembuatan Material Bio-Komposit Dengan Matriks Resin Polyester dan Semen Putih Qomarul Hadi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih KM. 32 Inderalaya-30662 ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian pemanfaatan limbah serat Enceng Gondok yang belum banyak dimanfaatkan secara ekonomis. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba memanfaatkannya sebagai bahan alternatif dalam industri bangunan dengan matriks polyester dan semen putih dan serat Enceng Gondok sebagai penguat yang dapat menghasilkan material komposit baru dalam bentuk bio-komposit. Metode yang digunakan dalam pembuatan material komposit ini adalah metode cetak tekan. Selanjutkan dilakukan pengujian melalui uji tarik, uji impak, uji porositas, dan uji densitas untuk mengetahui kekuatan, ketahanan, ketangguhan, tingkat porositas dan densitas (massa jenis) dari material komposit. Spesimen yang akan dibentuk terdiri dari enam tingkat sesuai dengan komposisi penguat serat (45% - 70%), penguat semen putih (10% - 30%) dan matriks polyester tetap yaitu 20% Untuk mempercepat reaksi dicampurkan senyawa asam yang disebut metal etil keton peroksida (MEKP) sebagai katalisdengan perbandingan = Resin Polyester : Katalis = 100 ml : 5 ml. Dari hasil penelitian didapatkan Energi impak rata-rata yang paling besar terdapat pada spesimen dengan 70% serat Enceng Gondok sebesar 13,888 Joule yang paling kecil yaitu spesimen dengan 45% serat Enceng Gondok sebesar 2,716 Joule. Persentase porositas tertinggi spesimen dengan 45% serat Enceng Gondok 18,75% terendah 70% serat Enceng Gondok dengan porositas10,74%. Densitas tertinggi dicapai pada 45% serat Enceng Gondok yaitu 1,3113 g/cm3 dan 70. Dari perolehan nilai tiap-tiap pengujian terlihat bahwa spesimen fraksi 70% serat mempunyai sifat mekanik dan fisik yang lebih baik dibandingkan spesimen dengan lainnya. Kata Kunci : Komposit, Enceng Gondok
82
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M4-013 Penerapan Pembuatan Karet Bantalan Mesin Dengan Bahan Pengisi Serbuk Nilon Pada Formula Kompon Karet Alam Nur Husodo *, Budi Luwar Sanyoto ** Progdi D3 Teknik Mesin, FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Kampus Keputih Sukolilo, Jl. Arif rahman Hakim, Surabaya Telp. 031. 5922942, Fax. 031.5932625, E-mail.:
[email protected]
ABSTRAK Karet alam sangat cocok untuk digunakan sebagai produk-produk bantalan karena pada dasarnya karet alam mempunyai sifat elastis, fleksibel dan sifat peredaman. Untuk meningkatkan sifat peredamannya perlu ditambahkan bahan pengisi. Salah satu bahan pengisi yang menjadi alternative adalah serbuk nilon. Adanya serbuk nilon dalam kompon karet alam diharapkan meningkatkan sifat peredaman, sedangkan sifat mekanik lainnya diharapkan tetap memenuhi kreteria pemakaian karet untuk bantalan mesin. Penelitian dilakukan dengan membuat formula kompon karet alam yang kemudian ditambahkan dengan serbuk nilon. Kompon A adalah formula kompon karet alam untuk bantalan mesin, sedangkan variasi kompon B, C, D adalah formula karet alam yang ditambahkan dengan serbuk nilon sebesar 5 phr, 10 phr dan 15 phr. Waktu yang dipakai sebagai acuan untuk proses vulkanisasi optimum yaitu 11 menit pada ketebalan 2 mm. Vulkanisat yang dihasilkan diuji sifat mekanik antara lain uji tegangan putus, perpanjangan putus, kekerasan, pampat tetap dan kepegasan pantul. Hasil pengujian vulkanisat dlakukan uji statistic anava dan di bandingkan dengan persyaratan standar untuk komponen karet bantalan mesin kendaraan bermotor. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan serbuk nilon berpengaruh terhadap sifat mekanik, serbuk nilon dapat dikategorikan sebagai bahan pengisi non aktif akan menaikkan kekerasan akan menurunkan sifat mekanik lainnya. Sedangkan penambahan serbuk nilon akan menurunkan sifat kepegasan pantul yaitu dari 48,3%, 45,3 %, 42,6 %, 37,3% dan ini mengindikasikan adanya peningkatan sifat peredaman. Keywords: karet alam, karet bantalan mesin, vulkanisat, kepegasan pantul, sifat peredaman.
83
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M4-014: Pengaruh Perbedaan Ukuran Butir Media Arang Tempurung Kelapa – Barium Karbonat Terhadap Peningkatan Mekanik Khususnya Harga Kekerasan Permukaan Material ST37 dalam Proses Pack Carburizing Bambang Kuswanto, A.P. Bayuseno dan Ismoyo Haryanto Program Studi Magister Teknik Mesin, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Abstract Material ST 37 umumnya banyak digunakan sebagai material dasar untuk pembuatan komponen mesin. Material ini termasuk jenis baja karbon rendah, yang memiliki kandungan karbon dibawah 0,35 %. Agar bisa digunakan untuk komponen mesin seperti roda gigi, poros dan sejenisnya, material ini harus melalui proses penambahan karbon. Pack Carburizing merupakan metoda penambahan karbon menggunakan media karbon padat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh penggunaan perbedaan butir arang tempurung kelapa, terhadap perubahan kekerasan pada specimen. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak berpangaruh penggunaan beda butir arang tempurung kelapa yang digunakan pada proses pack carburizing, terhadap harga kekerasan permukaan. Kata kunci : baja ST 37, beda butir, pack carburizing
84
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-KONVERSI ENERGI
85
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-001 Kajian Terhadap Kemampuan Tanaman Taman di Perumahan Kota dalam Penyerapan Panas Radiasi Matahari untuk Mengatasi Panas Global Ahmad Syuhada, Ratna Sari dan Suhaeri Teknik Mesin Unsyiah, jl. Tgk. Syech Abdul Rauf no.7. Darussalam, Banda Aceh Email:
[email protected] ABSTRAK Gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter (SR) yang disusul dengan gelombang Tsunami tanggal 26 Desember 2004 yang telah mengakibatkan hancurnya bangunan, pepohonan serta memporakporandakan segala yang ada sejauh lebih kurang 5 km serta mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi lingkungan thermal. Upaya untuk membangun perumahan bagi masyarakat harus memperhatikan faktor kenyamanan thermal bagi masyarakat yang akan tinggal didalamnya. Taman menjadi amat penting dalam kesatuan rumah. Peranan taman sebagai penunjang estetika juga sebagai penyerap panas radiasi matahari. Masyarakat pada umumnya kurang mengetahui tingkat kemampuan penyerapan panas oleh tanaman tersebut yang mana fungsinya untuk menjaga kenyamanan thermal. Untuk ini kami telah mengkaji tentang kemampuan tanaman dalam penyerapan panas radiasi matahari. Tanaman yang telah dikaji adalah tanaman belimbing, jambu, mangga, palem, pepaya dan tanaman pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman mana yang cepat menyerap panas. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang tingkat kemampuan masing-masing tanaman dalam menyerap panas dan tanaman mana yang efesien untuk menjadikan rumah yang sejuk dan nyaman. Hasil menunjukkan tanaman mangga, jambu dan tanaman pepaya merupakan tanaman yang kemampuan menyerap panas yang baik. Kata kunci: kenyamanan termal, panas radiasi, tanaman taman, penyerapan panas dan tama
86
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-002 Pengaruh Pemasangan Twisted Tape Terhadap Perpindahan Panas dan Friction Factor dalam Laluan Bujursangkar Ary Bachtiar Krishna Putra1 dan Soo Whan Ahn2 1) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Kampus ITS Keputih Sukolilo 60111, Indonesia Phone: +62-31-5946230, FAX: +62-31-5922941, E-mail:
[email protected] 2) School of Mechanical and Aerospace Engineering, Institute of Marine Industry, Gyeongsang National University, Tongyong, Gyeongnam 650-160, Korea ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik perpindahan panas dan gesekan (friction factor) dari aliran udara dalam laluan tertutup bujursangkar (square channel) yang didalamnya berisi piringan terpuntir (twisted tape) dan rib. Pengujian eksperimental dilakukan untuk angka Reynolds yang bervariasi mulai dari 8900 sampai dengan 29000. Rib yang dipakai mempunyai rasio tinggi terhadap diameter hidrolik, e/Dh, sebesar 0.067, sedangkan bidang uji (test section) mempunyai rasio panjang terhadap diameter hidrolik, L/Dh, sebesar 30. Piringan terpuntir (twisted tape) tersebut terbuat dari lembaran carbon steel mempunyai tebal 0.1 mm dengan diameter 2.8 cm, panjang 900 cm, dan mempunyai puntiran sebesar 2.5 putaran. Square rib ditempatkan pada dinding sepanjang laluan twisted tape secara terpisah pisah. Dinding dari laluan bujursangkar (square channel) terbuat dari aluminium dengan permukaan disisi luar terisolasi. Dua tipe pemanasan yang dipakai : (1) keempat dinding dalam test section dipanasi oleh electric heater, dan (2) hanya dua dinding yang berhadap-hadapan yang dipanasi. Dari hasil eksperimental menunjukkan bahwa tipe pemanasan dua dinding memberikan peningkatan laju perpindahan panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tipe keempat dinding dipanaskan, dan laluan persegi (square channel) dengan twisted tape dan rib didalamnya memberikan performan perpindahan panas yang terbaik. Keywords: perpindahan panas, friction factor, square channel, twisted tape, interrupted rib
87
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-003 Evaluasi Laju Pelepasan Kalor Campuran Premium-Etanol Dengan Metode Laju Pelepasan massa Dan Konsumsi Oksigen Atok Setiyawan, Bambang Sugiarto & Yulianto S. Nugroho Departemen Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus UI Depok 16424 Indonesia Tel. (021) 727 0032, Fax. (021) 727 0033, E-mail:
[email protected];
[email protected];
[email protected] ABSTRAK Properties etanol sangat berbeda dengan gasoline/premium demikian pula dengan campuran keduanya. Sifat anomali (azeotrope effect) dari campuran premium-etanol mempengaruhi karakteristik pembakaran pada kondisi atmosferik khususnya laju pelepasan kalor. Azeotrope effect paling tinggi terjadi pada konsentrasi etanol 5% (E-5), dimana volatilitas meningkat sebesar 11% dibandingkan dengan premium. Penentuan laju pelepasan kalor dengan metode laju pelepasan massa mempunyai harga mendekati pada pembakaran sempurna, sedangkan dengan metode konsumsi oksigen lebih rendah antara 4 – 25% dan lebih mendekati pada proses pembakaran yang aktual. Keywords :premium, etanol, azeotrope effect, laju pelepasan kalor, konsumsi oksigen
88
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-004 Pengaruh Pembebanan Terhadap Emisi Gas Buang Sepeda Motor 4 Langkah Dengan Sistem Bahan Bakar Ganda Premium dan LPG Bambang Yunianto Muchammad Bambang Kristianto Jurusan Teknik Mesin, FT, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang ,Semarang, Telp. 024 7460059 e-mail : b_yunianto @undip ac.id ABSTRAK Polusi udara yang diakibatkan Emisi gas dari pertumbuhan jumlah kendaraan yang meningkat pesat di Indonesia perlu dicari pemecahannya. Salah satunya menggunakan bahan bakar gas, yaitu LPG. Penggunaan LPG pada sepeda motor dapat dilakukan dengan menambah konverter Kit pada Karburator. Dengan Konverter ini suplai bahan bakar dapat dipilih, apakah menggunakan bahan bakar LPG atau kembali ke bahan bakar Bensin dengan merubah posisi Katub pengontrol . Dengan membandingkan pengujian bahan bakar Bensin dan LPG diperoleh data bahwa emisi Gas buang dengan bahan bakar LPG pada putaran tinggi mengalami penurunan. Pada putaran mesin 4000 hingga 8000 Rpm, emisi Gas buang (CO, HC) terjadi penurunan hingga mencapai 10 s.d 50 %. Namun sebaliknya emisi gas CO2 justru meningkat. Hal ini menunjukkan proses pembakaran dengan LPG lebih sempurna dari pada pembakaran dengan bahan bakar Bensin. Kata kunci: LPG, konverter kit, Emisi gas buang.
89
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-005 Study of an Ejector Refrigeration Cycle Implemented in Automobile Systems C. Meng1, 2, S. Chan 1, 2, I M. Astina3, P. S. Darmanto3 1
Department of Mechanical and Industrial Engineering, Institute of Technology of Cambodia, Cambodia 2 Graduate student of Institut Teknologi Bandung, Indonesia E-mail:
[email protected] 3 Faculty of Mechanical and Aerospace Engineering, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132 West Java, Indonesia ABSTRAK
Conventional compression-refrigeration systems used in automobiles as air-conditioning system directly consume high grade mechanical energy of engine; therefore their operations contribute to higher fuel consumption or CO2 generation. This causes negative impact on environment and expenses more costly. With compact size, ejector refrigeration system would be good alternative to create cooling effect in automobile by utilizing waste heats of engine. Even though the ejector system requires mechanical pump, its energy consumption is smaller than that required by compressor of vapor compression system. This study presents the theoretical analysis of ejector-refrigeration system performance with various environmental friendly refrigerants, HCs and HFCs, under the operating condition ranges suitable for automobiles cooling application. Engine mechanical energy can be saved ranged from 1.10 to 1.97 kW, depending on working fluids used. The saving is estimated to be equivalent to the decrease in fuel consumption of 15,894,040 liters annually which cost approximately Rp 71,523,179,067, in case all 10,667 tourist buses operated in Indonesia implement ejector system. Among the refrigerants studied, propane performs the highest performance. Keywords: ejector refrigeration, cooling water heat, exhausts gas heat, generator, refrigerant, COP
90
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-006 Ratio Semburan Udara-Bahan Bakar Terhadap Perubahan Lifted Distance Nyala Difusi Gas Elpiji Dengan Pemanas Awal I Made K. Dhiputra , Cahyo S.Wibowo, NK Caturwati*) Laboratorium Thermodinamika, ”Flame & Combustion Research Group” Departemen Teknik Mesin -Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16242 Telp. (021) 7270032 & 7864089 - Fax. (021) 7270033 Alamat E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] *)
: - Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Mesin – Universitas Indonesia - Staf Pengajar Teknik Mesin – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK
Sistem pembakaran difusi merupakan sistem pembakaran dengan cara mengalirkan bahan bakar dan udara sebagai oksidator secara terpisah. Sistem ini banyak ditemukan dalam kompor gas rumah tangga hingga ruang bakar besar dalam skala industri. Keamanan operasional dari sistem difusi lebih baik dibandingkan dengan sistem premix, terutama adanya fenomena lifted flame, yaitu pangkal nyala api yang cenderung menjauh dari ujung burner sehingga ujung burner tidak bersentuhan langsung dengan nyala api. Hal ini mencegah ujung burner dari beban temperatur yang tinggi. Penelitian ini diarahkan pada pengaruh perbandingan debit udara terhadap debit gas elpiji, yang dikenal dengan Air-fuel ratio (AFR), terhadap perubahan jarak pangkal nyala api terhadap ujung burner yang disebut lifted distance untuk berbagai kondisi pemanasan awal gas elpiji. Hasil penelitian memperlihatkan kondisi semburan udara dengan AFR rendah meningkatkan difusivitas udara-bahan bakar sehingga pangkal nyala api menjadi lebih dekat dengan ujung burner, lifted distance menjadi lebih rendah. Disamping itu proses pemanasan awal gas elpiji menghasilkan penampakan nyala api yang lebih cerah dibandingkan tanpa pemanasan awal. Pemanasan awal dengan temperatur thermostatic bath mencapai 80 0C memberikan pengaruh penurunan nilai lifted distance rata-rata sebesar 10 %. Kata kunci : Lifted-flame,nyala api difusi, AFR , lifted-distance
91
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-007 Kaji Eksperimantal Pompa Kalor Temperatur Tinggi Sebagai Penghasil Uap Menggunakan Refrigeran R-600a Djuanda1, Aryadi Suwono2, Ari Darmawan Pasek2, Nathanael P. Tandian2 1
Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Makassar, Kampus UNM Parangtambung Makassar, 90224 2 Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung Lab. Termodinamika PPAU-IR ITB Phone: 022-2502342, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Pompa kalor adalah sistem konversi energi yang menawarkan teknologi untuk memanfaatkan sumbersumber kalor yang tersedia di lingkungan seperti dari udara, tanah, air, matahari maupun sumber lainnya menjadi kalor yang berguna. Dengan menggunakan sedikit masukan energi, pompa kalor dapat meningkatkan temperatur ruangan maupun air ke temperatur yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan pompa kalor kompresi uap dengan mengkonversi kalor masukan pada evaporator untuk menghasilkan uap. Sistem terbagi atas dua bagian yaitu sub-sistem pemanas evaporator yang digunakan sebagai sumber kalor, dan yang kedua adalah sub-sistem pompa kalor. Sub-sistem pemanas evaporotor menggunakan pemanas boiler yang pada penelitian selanjutnya akan digantikan oleh sistem pemanas energi surya. Sub-sistem pompa kalor menggunakan steam generator vertikal berfungsi sebagai kondensor, selain itu terdapat peralatan double pipe internal heat exchanger, preheater, dan evaporator. Sebagai penggerak utama digunakan kompresor torak. Penggunaan konfigurasi ini disesuaikan dengan tujuan utama pompa kalor sebagai penghasil uap. Isobutana dipilih sebagai fluida kerja dengan berbagai pertimbangan, selain ramah terhadap lingkungan juga dengan pertimbangan tekanan jenuh refrigeran yang cukup rendah serta ketersesuaian dengan minyak pelumas. Dari hasil pengujian diperoleh koefisien performansi (COP) pompa kalor ketika evaporator diberi kalor akan mencapai harga 4 dengan rasio tekanan maksimum yang dapat dicapai adalah 4,4. Temperatur uap keluar steam generator mencapai 120oC dengan laju aliran mencapai 0,11 kg/menit. Lift temperatur (perbedaan antara temperatur uap keluar steam generator dan temperatur sumber kalor) maksimum hasil pengujian yang diperoleh adalah 60oC. Pada kondisi ini tujuan utama pompa kalor temperatur tinggi sebagai penghasil uap dapat dicapai. Kata kunci: Pompa kalor, temperatur tinggi, isobutan, performansi pompa kalor
92
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-008 PENGEMBANGAN UPDRAFT GASIFIER UNTUK MENGAHASILKAN GAS MAMPU BAKAR Fajri Vidian 1, Alin Indri Handika 2 Dosen Jurusan Teknik Mesin , Universitas Sriwijaya 1 Alumni Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sriwijaya 2 Email :
[email protected] ABSTRAK Pada penelitian ini sebuah ufdraft gasifeir dengan diameter 22 cm dan tinggi 60 cm dan tebal 5 mm dari bahan stailess steel dipabrikasi di laboratorium konversi energi jurusan teknik mesin Universitas Sriwijaya. Batubara yang digunakan sebagai bahan bakar adalah batubara koalitas rendah bukit asam BA59 dengan nilai kalor 5900 kcal/kg. Proses gasifikasi dilakukan pada laju aliran udara pembakaran 142 lpm; 162 lpm dan 183 lpm. Hasil penelitian menunjukkan gas mampu bakar dapat dihasilkan ± 15 menit setelah proses dimulai stabilitas gas mampu bakar dapat bertahan 2 jam proses dengan bentuk api yang dihasilkan berwarna kuning. Proses berlangsung pada equivalensi ratio antara 0.3 s/d 0,36 dengan komposisi gas mampu bakar yang dihasilkan 18% s/d 23% CO; 7,2 s/d 9,5% H2 dan 2,6 s/d 3,2% CH4 pada effisiensi antara 42 s/d 76%. Kata Kunci : gasifier, batubara, gasifikasi, gas mampu bakar
93
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-009 Karakteristik Pengering Energi Surya Menggunakan Ketebalan Absorber Porus 9 Cm Budi Setyahandana Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus III Paingan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta, Indonesia Phone: +62-274-883037, FAX: +62-274-886529, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Pengeringan merupakan salah satu proses yang penting khususnya pada pengolahan hasil pertanian. Cara pengeringan yang kurang baik dapat mengakibatkan hasil pertanian menjadi kurang baik, misalnya struktur vitaminnya menjadi rusak, kotor karena debu dan kotoran, mudah berjamur karena lembab, berubah warna atau berkecambah. Mengingat krisis global dan energi, perlu solusi yang lain dalam pengeringan yaitu pembuatan pengering energi surya menggunakan absorber porus. Pembuatan pengering energi surya dengan panjang 1,5 m lebar 1 m dan tebal 0,2 m, dan menggunakan porus dari alumunium dicat warna hitam. Dalam penelitian ini variasi yang dilakukan adalah sudut buka udara masuk (untuk mengatur udara masuk) dan kemiringan alat. Variasi bertujuan mengetahui karakteristik pengering energi surya menggunakan absorber porus yaitu mengetahui nilai temperatur maksimal, efisiensi kolektor, kelembaban relatif yang dihasilkan alat pengering dengan menggunakan absorber porus. Pengukuran dilakukan tiap 10 menit, dengan pengambilan data suhu kering dan suhu basah udara masuk kolektor, udara setelah kolektor dan udara setelah beban yang dikeringkan. Setelah dilakukan penelitian dengan variasi sudut buka udara masuk kolektor, dan kemiringan alat, maka dapat diketahui nilai suhu udara maksimal terjadi pada saat keluar kolektor sebesar 70,9 C, efisiensi kolektor tertinggi 0,00206%. Kata kunci: absorber porus, kolektor, pengering surya
94
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-010 Kompor Surya Dengan Penyimpan Panas Menggunakan Kolektor Parabola Silinder FA. Rusdi Sambada Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
[email protected] ABSTRAK Kompor surya yang paling umum dimasyarakatkan di Indonesia dan negara berkembang lain adalah jenis kotak dan jenis parabola piringan. Cara memasak dengan kedua jenis kompor ini berbeda dengan kebiasaan memasak masyarakat sehingga sulit diterima oleh masyarakat. Cara memasak menggunakan kompor surya dengan penyimpan panas lebih sesuai dengan kebiasaan memasak masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui temperatur maksimal, efisiensi kolektor dan daya kompor yang dapat dihasilkan kompor surya dengan penyimpan panas menggunakan kolektor parabola silinder. Kompor surya yang diteliti terdiri dari satu kolektor parabola silinder yang mempunyai pipa absorber dengan selubung kaca, reflektor dan panci pemasak, Sebagai media penyimpan panas digunakan oli dan media yang dimasak (dipanasi) adalah air. Variabel yang divariasikan adalah luas pipa absorber dan luas aperture reflector. Luas absorber yang digunakan adalah 0,0314 m2 (tanpa sirip), 0,0798 m2 (dengan 2 sirip) dan 0,1398 m2(dengan 4 sirip). Luas apertur reflektor yang digunakan adalah 0,5 m2; 0,8 m2 dan 1,20 m2. Variabel yang diukur adalah temperatur fluida kerja masuk pipa absorber (Ti), temperatur udara sekitar (Ta), radiasi surya yang datang (G), temperatur fluida kerja keluar pipa absorber (TO), temperatur air dalam panci pemasak (TW), temperatur panci pemasak (TP), temperatur tangki penyimpan (TS) dan lama waktu pemanasan air dalam panci pemasak Hasil penelitian menunjukkan temperatur maksimal air yang dapat dicapai 88OC, efisiensi kolektor 9,99% dan daya kompor 52,36 watt. Kata kunci : kompor surya, penyimpan panas, parabola silinder
95
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-011HYDROCARBON AS NATURAL REFRIGERANT Greg Harjanto*, Alb Rianto S ** Department of Mechanical &Industrial Faculty of Engineering Gadjah Mada University Jl.Grafika 2 Kampus UGM Yogyakarta
[email protected],
[email protected] ABSTRAK In the globalization era, we need the clean refrigerant for clean environmental. Hydrocarbon is the one of the natural refrigerant. Propane, butane and ethane are the most popular hydrocarbon for refrigerant. Because of we need the performance of those refrigerant, a blending refrigerant is the solution, for example : Propane + iso butane, propane + ethane . In Indonesia, we knew many hydrocarbon refrigerant such as HyChill (Australia), EnvironSave (Netherland), RedTek (Canada,USA), Petrozone, MusiCool (Indonesia), HyCool(Indonesia),DuraCool (USA), Autocool (USA), MacFreeze (Australia) etc. The hydrocarbon refrigerant is a natural organic refrigerant, so it is safe for ozone and perfect "drop in" solution for systems which previously used gases such as conventional refrigerant (CFC R12, HFC R134a, HCFC R22, R502, R11 and others).Resulting the research using hydrocarbon, that ensures exceptional energy efficiency, dispersing heat much more effectively than fluorocarbon equivalents and substantial cost savings for long term operation are achievable by replacing fluorocarbon refrigerants. Some system examples: Vehicle Air Conditioning,Refrigerated Containers and Transports, Domestic Refrigerators and Freezers, Drink Dispensers, Supermarket Cool Units and Displays, Industrial Cool Rooms and Freezers, Agricultural Chillers and Vats, Domestic and Commercial Air Conditioning Systems Like most organic materials, hydrocarbon refrigerant is flammable, but its ignition temperature is 1585ºF at both 5 psi and 0 psi. Key word: hydrocarbon, clean refrigerant, blending. *Greg.Harjanto, Senior Staff of Mechanical & Industrial Engineering UGM Yogyakarta ** Alb.Rianto S, Staff MEPPO, Puspitek, BPPT Serpong Tangerang
96
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-012 Studi Potensi Pembangkit Tenaga Mikrohidro Sebagai Upaya Penyedian Listrik Desa Terpencil di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Hamdani1 dan Mahidin2 1.Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala 2.Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Jln. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam Banda Aceh E-mail :
[email protected] ABSTRAK Berdasarkan data Tahun 2007 PT. PLN Wilayah Provinsi NAD Indoesia, ada 195 desa di wilayah Provinsi NAD yang belum menikmati listrik yang sebagaian besar desa-desa tersebut adalah desa terpencil dan sulit terjangkau jaringan listrik PLN. Paper ini akan memaparkan hasil studi potensi sumber energi air pembangkit listrik mikrohidro pada 195 desa tersebut yang telah dilakukan mulai April hingga Agustus 2008. Studi ini meliputi pengumpulan data non-teknis data teknis . Berdasarkan data tersebut dilakukan estimasi total daya terbangkit. Analisis kelayakan ekonomi pemanfaatan energi air untuk pembangkit listrik mikrohidro dilakukan menggunakan pendekatan-pendekatan analisis yang umum digunakan, antara lain Internal Rate of Return (IRR); Return on Investment (ROI); Break Event Point (BEP); dan Net Present Value (NPV). Dari hasil pengumpulan data diperoleh hanya 22 desa yang mempunyai sumber energi mikrohidro, dan berdasarkan hasil analisi ekonomi menunjukkan 20 desa layak untuk dikembangkan pembakit listrik tenaga mikrohidro. Keywords: Kelayakan, Pembangkit listrik,Tenaga mikrohidro, Desa terpencil,
97
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-013 Sistem Energi Alternatif Terpadu Dengan Menggunakan Energi Surya, Angin Dan Biomassa Sebagai Penggerak Alat Pengering Produk Pasca Panen I Gusti Bagus Wijaya Kusuma, I Wayan Bandem Adnyana dan I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Tel. +62-361-703321, Fax. +62-361-701806, Email:
[email protected] ABSTRAK
Komoditas ekspor pasca panen yang meliputi kopi, vanili, cengkeh, coklat, kopra dan cacao adalah suatu komoditas perdagangan yang dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat pedesaan. Di kawasan desa – desa di Propinsi Bali, terdapat perkebunan rakyat yang sangat luas dan merupakan salah satu sumber pendapat penduduk setempat. Selama ini komoditas ekspor pasca panen tersebut dikeringkan dengan cara menjemur dipinggir jalan sehingga sering tercampur kotoran sehingga memiliki nilai dan kualitas yang rendah. Kondisi mendung dan hujan yang sering terjadi pada musim panen juga menjadi masalah utama karena tidak tersedianya fasilitas pengeringan yang memadai. Hal ini tentunya akan mengakibatkan kerugian bagi petani karena kehilangan pasaca panen dari produk yang sangat berharga ini.Teknik Mesin Bidang Studi Konversi Energi telah mengembangkan sistem pengering yang merupakan integrasi dari energi surya, angin dan biomassa, yang dapat membantu penyelesaian masalah pengeringan di beberapa kawasan tersebut. Pada kondisi cerah, tenaga matahari digunakan untuk membangkitkan energi panas untuk pengeringan yang dibantu dengan tenaga kincir angin. Pada malam hari, atau saat kondisi cuaca berawan dan hujan, pemanasan dilakukan dengan menggunakan energi yang dibangkitkan dari tungku biomassa melalui pemanasan tidak langsung dengan penukar panas (heat exchanger) sehingga tidak merusak kualitas produk. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar air dari produk pasca panen dicapai dalam waktu yang lebih singkat, dengan kualitas yang lebih baik, dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para petani.
Kata Kunci: Teknik Pengering, produk pasca panen, energi terbarukan
98
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-014 Pengaruh Pergerakan Angin, Temperatur, Kelembaban Relatif Dan Radiasi Lingkungan Dan Upaya Menurunkan Laju Metabolisme Pada Tubuh Manusia Di Daerah Tropis I Wayan Bandem Adnyana, I Gusti Bagus Wijaya Kusuma dan I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Tel. +62-361-703321, Fax. +62-361-701806, Email:
[email protected] ABSTRAK
Ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menyalurkan panas, yakni: suhu udara, suhu pemukaan yang ada di sekitar, kelembaban udara dan kecepatan udara. Semakin besar energi yang dihasilkan manusia, maka metabolisme tubuh akan bekerja semakin kuat, sehingga pertukaran kalor haruslah seminimal mungkin agar tubuh mencapai kondisi nyaman dan sehat. Dalam beberapa dasawarsa, belum ada satupun penelitian yang menunjukkan korelasi antara lingkungan sekeliling dengan metabolisme tubuh, tingkat kenyamanan manusia serta kesehatan mereka. Referensi pun masih menggunakan pustaka asing dimana memiliki karakteristik yang berbeda dengan kondisi di Indonesia. Keadaan seperti itu terjadi karena kriteria kenyamanan termal manusia belum dijadikan suatu standar baku yang berpengaruh terhadap kesehatan. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah, seberapa besar pengaruh dari gerakan aliran udara terhadap tingkat kenyamanan manusia Indonesia yang hidup di daerah tropis, sehingga mampu memberikan informasi yang detail tentang fenomena pergerakan udara di sekitarnya, dan memberikan suatu teknologi dalam perancangan dan pengaturan udara tersebut agar dapat meningkatkan tingkat kenyamanan penghuni. Penelitian tentang pengembangan aspek kenyamanan dan kesehatan manusia dilandasi oleh tiga dasar pemikiran yaitu: (1) normatif-filsafati, (2) empiris, (3) pragmatik. Kajian terhadap laju metabolisme manusia sebagai suatu produk ilmiah, keberadaannya sangatlah mendesak untuk dilakukan mengingat empat alasan prinsip berikut: kondisi udara semakin kotor akibat tingginya pencemaran yang terjadi; lahan yang tersedia sudah semakin berkurang; semakin tidak nyamannya penghuni akan berakibat pada penurunan daya tahan tubuh dan tingkat kesehatannya; pembangunan dan penataan lingkungan tropis yang ada saat ini perlu dirumuskan kembali seiring dengan situasi dan kondisi di Indonesia yang sudah jauh berbeda dimana sumber energi sangat terbatas. Kata Kunci: Lingkungan, kenyamanan termal, penurunan konsumsi energi
99
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-015 Pemanfaatan Arang Untuk Absorber Pada Destilasi Air Enegi Surya I Gusti Ketut Puja Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus III Paingan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta, Indonesia Phone: +62-274-883037, FAX: +62-274-886529, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Air bersih merupakan keperluan sehari-hari masyarakat untuk minum dan memasak. Ada beberapa cara penjernihan air secara sederhana diantaranya dengan menggunakan alat destilasi energi surya. Alat destilasi energi surya yang ada umumnya menggunakan pelat yang dicat hitam sebagai absorbernya, tetapi dewasa ini banyak penelitian dilakukan untuk mencari bahan absorber yang lebih murah dan mudah didapatkan seperti arang. Pada penelitian ini dibuat model alat destilasi energi surya dengan menggunakan absorber dari arang pada beberapa variasi ketinggian air dalam alat, tebal lapisan arang dan ukuran butiran arang yang akan diteliti pengaruhnya pada unjuk kerja alat. Alat destilasi air energi surya pada penelitian ini terdiri dari 4 komponen: (1) kolektor dengan luas 0,5 m2 yang dilengkapi lapisan arang sebagai absorber dan kaca penutup sebagai kondenser, (2) tangki pemasok air yang dilengkapi dengan katup apung, (3) tangki head konstan untuk mengatur ketinggian air dalam kolektor, (4) tangki penampungan air destilasi. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah temperatur air mula-mula (Tf1), temperatur air setelah selang waktu tertentu (Tf2), radiasi surya yang datang pada permukaan miring kolektor (G), lama waktu pencatatan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi maksimum 18,64% dan hasil air destilasi 0,161 liter air/m2.jam dengan dengan arang butiran sedang (diameter 6 mm), tebal arang 1 cm dan tinggi air 2 cm Kata kunci: penjernih air, destilasi, energi surya, absorber, arang
100
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-016 Analisis Termodinamika Sistem PLTGU Modifikasi dengan Penambahan Siklus Kompresi Uap dan Siklus Rankine Organik I Made Astina, Ronald J. Purba dan Prihadi S. Darmanto Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Walaupun PLTGU merupakan sistem konversi energi dari bahan bakar menjadi tenaga listrik mempunyai efisiensi tinggi, upaya untuk meningkatkan efisiensi juga masih penting mengingat sumber energi bahan bakar fosil yang semakin menipis persediaannya dan harganya yang mahal. Dengan pertimbangan PLTGU UBP Priok merupakan sistem dan kondisi operasinya sesuai dengan perkembangan teknologi dewasa ini, sistem ini dipilih sebagai objek studi kasus untuk mendapatkan data-data yang realistis dalam studi ini. PLTGU UBP Priok memiliki kapasitas pembangkitan listrik sebesar 1.180 MW terdiri dari 2 blok, dimana 1 bloknya terdiri dari 3 unit turbin gas masing-masing 130 MW dan 1 unit turbin uap masing-masing 200 MW. Sebuah perangkat lunak dikembangkan dan didukung dengan database persamaan-persamaan tingkat keadaan termodinamika lebih dari 19 jenis fluida kerja termasuk sifat-sifat riil air dan udara. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, bila temperatur udara masuk kompresor diturunkan menjadi 15°C, maka peningkatan daya diperoleh sebesar 21,64% dan efisiensi meningkat dari 48,94% menjadi 51,87%. Hasil ini diperoleh pada kondisi temperatur masukan turbin gas 1070°C, temperatur gas keluar HRSG 150°C, temperatur masuk turbin ORC 140°C, tekanan masuk turbin ORC 2,5 MPa, jenis fluida kerja pada sistem pendingin dan ORC adalah R-600. Kondisi optimal diperoleh pada rasio tekanan sistem turbin gas 16. Modifikasi siklus PLTGU Priok ini dapat meningkatkan daya keluaran netto sebesar 5%-30% tergantung parameter operasi yang dipilih. Keywords: analisis termodinamika, PLTGU, kompresi uap, Rankine organik
101
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-017 KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR DUA FASE (AIR-UDARA) ALIRAN GELEMBUNG DALAM PIPA HORISONTAL PADA PROSES PEMANASAN Matheus M. Dwinanto dan Verdy A. Koehuan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang, NTT E-mail :
[email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan koefisien perpindahan kalor dua fase aliran gelembung dalam pipa horisontal sirkular polos yang mengalami proses pemanasan (tanpa pendidihan). Penelitian dilakukan pada pipa tembaga tunggal berdiameter 24 mm dan panjang 1000 mm dengan fluks kalor konstan dari 5968,17 W/m2 sampai dengan 10503,97 W/m2 dan ReSG dari 5235 samapai dengan 7369, dan ReSL dari 8700 sampai dengan 21700. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa koefisien perpindahan kalor dua fase aliran gelembung dalam pipa horisontal akan bertambah besar dengan meningkatnya kecepatan superfisial gas dan kecepatan superfisial cairan. Kata kunci : Koefisien perpindahan kalor dua fase, aliran gelembung
102
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-018 Pengujian Kemampuan Pendinginan Prototipe Kotak Sampel Darah Berbasis Thermoelektrik dan Heat Pipe Nandy Putra dan Ferdiansyah Nurudin I Laboratorium Perpindahan Kalor Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus UI Depok 16424, Indonesia E-mail:
[email protected] ABSTRAK Gizi buruk merupakan kejadian kronis dan bukan kejadian yang tiba-tiba. Munculnya kasus gizi buruk yang mencuat akhir-akhir ini adalah lemahnya akan pemantauan status gizi di suatu daerah. Untuk mengetahui kekurangan gizi khususnya pada anemia gizi besi biasanya dipantau dengan pengambilan sampel darah di suatu daerah, baik di perkotaan, pedesaan maupun di daerah terpencil. Pengambilan sampel darah didaerah terpencil yang beriklim tropis dan panas khususnya indonesia cukup sulit dilakukan, sehingga sangat dibutuhkan media penyimpan darah yang tahan dan tidak terpengaruh dengan temperatur lingkungan. Kelemahan media penyimpanan darah yang ada sekarang adalah sulitnya mempertahankan temperatur cabin pada suhu 4-6 oC ketika temperatur lingkungan tibatiba naik sangat tinggi. Selain itu kecepatan pendinginan yang cukup lama ketika berada pada beban penuh juga menimbulkan masalah pada sampel darah yang disimpan. Sebagai sumber pendinginan digunakan peltier yang disusun seri secara kelistrikan dan paralel secara thermal. Peltier ini ketika diberi arus listrik akan menghasilkan dua macam kondisi yaitu panas dan dingin, karna peltier bekerja berdasarkan prinsip ∆T, untuk menghasilkan suhu yang sangat rendah pada sisi dinginnya maka diperlukan sistem pendinginan yang sangat baik pada sisi panasnya. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk menguji kemampuan sistem pendingin termoelektrik dan heat pipe pada kotak pembawa sampel darah. Pengujian mengunakan lemari es yang memiliki temperatur yang lebih rendah dari suhu lingkungan. Dari hasil pengujian, peltier yang dilengkapi sistem pendinginan heat pipe berhasil menurunkan suhu cabin dari kotak pembawa sampel darah portabel dibawah 0oC dalam waktu yang relative lebih cepat dibandingkan dengan kondisi normal. Kata Kunci : Kotak Pembawa Sampel Darah, Thermoelectric (Peltier), Heat Pipe, Pendinginan Bertingkat (cascade)
103
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-019 Analisa Model dan Experimental Setup Sistem Refrigerasi Cascade Dengan Campuran Karbondioksida dan Ethane Sebagai Refrigeran Temperatur Rendah Ramah Lingkungan Nasruddin, M. Idrus Alhamid dan Darwin Rio Budi Syaka Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Dalam pengobatan dan penelitian biomedis diperlukan cold storage yang dapat mencapai temperatur 80oC [1] dan untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi cascade.[2]. Selama ini sirkuit temperatur rendah menggunakan sistem refrigerasi cascade dan menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global [2]. Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah, yang salah satunya adalah karbondioksida [3]. Namun, tingginya tekanan dan temperatur triple menghalangi penggunaan karbondioksida untuk temperatur rendah [4]. Salah satu solusinya adalah dengan mencampur karbondioksida dengan hidrokarbon. Studi mengenai campuran zeotropis karbondioksida dan propan (hidrokarbon) didapatkan efesiensi energi dan kapasitas pendinginan lebih tinggi dari pada R13 (CFC). Namun, hanya mencapai temperatur -72oC dan memiliki glide temperature sehingga efesiensi energetik-nya menurun.[4] Untuk mendapatkan efesiensi yang lebih baik, campuran azeotropis karbondioksida dan ethane merupakan refrigeran alternatif yang menjanjikan [4]. Analisa thermodinamika yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa campuran karbondioksida dan ethane menghasilkan kinerja (COP) yang lebih baik dari pada campuran karbondioksida dan propan [5]. Selanjutnya berdasarkan analisa model, dibuatlah sebuah experimental setup sistem refrigerasi cascade untuk memverifikasi hasil dari simulasi. Hasil dari penelitian ini akan sangat membantu dalam perancangan dan pembuatan sistem refrigerasi cascade yang menggunakan refrigeran alternatif campuran karbondioksida dan ethane untuk penggunaan temperatur rendah tidak hanya untuk kebutuhan biomedis namun juga untuk sektor komersil, industri dan ilmiah. Kata kunci : refrigerasi, cascade, campuran. karbon dioksida, ethane
104
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-020 Study of the numerical simulation of fluid flow and heat flow distribution in a CO2 condenser using Open Source CFD Codes Nugroho Adi Sasongko1) and Jafar Mahmoudi2) 1)
Department of Mechanical Structural Engineering and Material Science Universitetet i Stavanger, Norway 2) Departement Gas and Energy Technology International Research Institute of Stavanger, Norway Phone: +47-99495379, E-mail:
[email protected] ABSTRAK
A literature survey of experimental data (density, enthalpy, entropy, viscosity, thermal conductivity and solubility of CO2 in water) for CO2/H2O mixtures has been conducted in the Preliminary Survey of the Thermophysical Properties of Carbon Dioxide-Water Mixtures as a prior research by Li, H., et al, in 2008. As a continued research, mathematical models describing physical behavior are developed and implemented in the dynamic simulation on the thermophysical properties of CO2 - H2O. The numerical simulation was carried out by computational fluid dynamic (CFD) modeling. OpenFOAM as the open source software that has source code freely available was tried to use in this study.
-
Keywords: CO2 capture and sequestration, Condenser, Computational fluid dynamic, Heat transfer, OpenFOAM
105
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-021 SIMULASI 2D VARIASI R/D PADA ELBOW 90° TERHADAP ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS Prabowo Jurusan Teknik Mesin ITS - Surabaya Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia Phone: +62-31-5946230, FAX: +62-31-5922941, E-mail:
[email protected] ABSTRAK Penggunaan elbow sangat luas baik di industri minyak maupun power plant. Penelitian mengenai elbow masih berkisar pada mekanika fluida dan belum banyak dilakukan pada perpindahan panas yang terjadi akibat variasi kelengkungan sudut elbow (R/D) baik pada elbow itu sendiri maupun pada pipa saluran inlet dan outlet. Dengan penelitian ini dapat diketahui rugi panas yang terjadi pada daerah belokan (elbow). Penelitian ini dilakukan dengan simulasi software Fluent 6.0. model elbow 90o sedangkan variasi R/D 0,5; 1,5 dan 20. Fluida didalam pipa mengalir uap air temperatur 180°C dengan kecepatan masuk fully developed flow (FDF) untuk daerah laminar (Re 1000) dan turbulen (Re 1,67x 106). Kehilangan panas terjadi pada dinding luar dengan koefisien konveksi 10 W/m2K dan suhu 300 K Diameter pipa 0,29 m dengan panjang inlet dan outlet adalah 1 m dan 8 m. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa untuk aliran laminar dengan semakin besar R/D menyebabkan naiknya Le/D secara gradual dan juga menyebabkan turunnya Nu secara gradual pula. Sedangkan pada aliran turbulen dengan variasi R/D yang semakin besar, mula-mula menyebabkan penurunan faktor kerugian energi (Le/D) sampai titik terendah R/D 1,5 dan kemudian naik kembali secara gradual seiring kenaikan harga R/D. Sedangkan perpindahan panas aliran turbulen yang dinyatakan dengan bilangan Nusselt (Nu) mula-mula naik dengan semakin besarnya R/D sampai R/D 1,5 kemudian turun secara gradual. Kata kunci: Elbow 90o, Kelengkungan sudut elbow (R/D), Faktor penurunan tekaan (Le/D), Bilangan Nusselt
106
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-022 Perancangan Dan Pengembangan Tungku Pengecoran Paduan Tembaga Berbahan Bakar Briket Batubara Peringkat Rendah Dengan Pengayaan Oksigen Udara Pembakaran Pratiwi, D.K.1, Nugroho, Y.S.2, Koestoer, R.A.3, Soemardi, T.P.4 1
Post Graduate Student, Mech. Eng. Dept. Engineering Faculty, Indonesia University, Lecturer of Engineering Faculty, Sriwijaya University E-mail :
[email protected] 1.2.3
Lecturer of Post Graduate Program, Mech. Eng. Depart., Engineering Faculty, Indonesia University ABSTRAK
Kondisi ekonomi global saat inisangat berpengaruh terhadap industri manufaktur. Harga bahan bakar yang semakin tinggi menyebabkan biaya produksi dan operasional semakin mahal. Sehingga sebagian besar industri kecil pengecoran logam terpaksa gulung tikar. Oleh karena itu harus dicari bahan bakar alternatif yang murah namun mampu menggantikan BBM dalam menghasilkan kalor yang dibutuhkan Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan perencanaan dan pengembangan tungku pengecoran logam berbahan bakar briket batubara peringkat rendah dengan pengayaan oksigen udara pembakaran. Tungku ini akan beroperasi sekitar temperatur 1200 °C untuk melebur paduan tembaga.Berdasarkan perhitungan analitis, maka didapat effisiensimaksimum tungku yang dapat dicapai serta dimensi tungku yang akan dikembangkan. . Kata Kunci : Tungku, Rugi-rugi termal, effisiensi, bilangan tak berdimensi ξ,
107
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-023 Pemetaan Unjuk Kerja Mesin Diesel Menggunakan Biodiesel Sawit-Jatropha: Berdasarkan Optimasi Waktu Injeksi (SIT) terhadap Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Rizqon Fajar1, Siti Yubaidah1 dan Bambang Sugiarto2 1
Laboratorium Motor Bakar & Propulsi, BTMP BPPT Gedung 230 Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang 15314 Phone: 021-7560539, FAX: 021-7560538, E-mail:
[email protected] 1 Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia Universitas Indonesia Depok 16424, Indonesia ABSTRAK Biodiesel campuran sawit-jatropha (jarak pagar) merupakan bahan bakar alternatif yang optimum dari segi teknis dan ekonomis, khusunya untuk Indonesia. Stabilitas oksidasi biodiesel campuran sawit-jatropha dapat memenuhi spesifikasi internasional EN 14112, jika komposisi biodiesel jatropha adalah maksimum 40% dalam campuran. Paper ini menyajikan hasil pemetaan unjuk kerja mesin diesel terhadap biodiesel sawit-jatropha (60:40% v/v) dengan mengoptimasi waktu injeksi (SIT, static injection timing) terhadap konsumsi bahan bakar spesifik. Dengan optimasi SIT, konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) biodiesel sawit-jatropha terutama dengan komposisi B-10, B-20 dan B-30 menjadi lebih rendah dibanding solar. Sedangkan biodiesel sawit-jatropha B-100 menunjukkan SFC yang sebanding atau sedikit lebih tinggi dibanding solar. Emisi gas buang Smoke dan Hidrokarbon dari biodiesel sawit-jatropha juga lebih rendah untuk semua kecepatan (1500 s/d 2500 rpm) pada kondisi SIT optimum. Emisi NOX dari biodiesel sawit-jatropha seperti biodiesel yang lain adalah lebih tinggi dari minyak disel mineral (solar) untuk semua kecepatan (1500 s/d 2500 rpm). Secara umum unjuk kerja dan emisi gas buang biodiesel sawit-jatropha (60:40) terbukti sebanding atau hampitr sama dengan biodiesel sawit yang telah dikomersialkan sebelumnya di Indonesia (JABOTABEK). Dengan demikian campuran biodiesel sawit-jatropha layak dijadikan biodiesel alternatif pada sektor transportasi. Kata kunci: stabilitas oksidasi,optimasiSIT, SFC dan emisi smoke
108
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-024 SINTESA DIMETHYL ETER DARI GAS SINTETIK (CO dan H2) DENGAN KATALIS Cu/ZnO/Al2O3/γ-Al2O3 Said Hi. Abbas Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun Ternate e-mail :
[email protected] ABSTRAK Dengan menipisnya cadangan dan produksi minyak dan gas (migas) nasional, sedangkan kebutuhan akan bahan bakar migas meningkat dari tahun ke tahun, maka perlu dicari cadangan energi alternatif lain yang ramah terhadap lingkungan. Kini dikembangkan penelitian dengan bahan baku gas alam untuk diubah menjadi bahan bakar baru, misalnya dimethyl ether (DME). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari proses pembuatan Dimethyl Ether (DME) dengan menggunakan bahan baku (CO,H2) dan mempelajari preparasi katalis, serta menguji berbagai jenis aktivitas Cu/ZnO/Al2O3/γ-Al2O3 sebagai katalis untuk sintesa DME pada berbagai kondisi operasi.Preparasi katalis menggunakan metode impregnasi, dimana Cu(NO3)2.3H2O, Zn(NO3)2.6H2O, Al(NO3)3.9H2O dan γ-Al2O3 dengan volume tertentu diaduk pada suhu kamar selama 2 jam, penyaringan, pengeringan, kalsinasi dengan mengaliri gas N2 dan reduksi dengan mengaliri gas H2. Katalis diuji dengan XRD dan AAS.Uji reaksi dilaksanakan dalam reaktor fixed bed vertikal dengan perbandingan H2/CO = 2, tekanan 40 bar, suhu reaksi 220-300 oC berat katalis 1,5 gram. Disimpulkan pada kondisi 260oC tekanan 40 bar diperoleh konversi 77% CO dan selektivitas dimethyl ether 37%. Kata kunci : syngas; dimethyl ether; katalis; suhu dan tekanan operasi.
109
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M5-025 PENGARUH PENAMBAHAN SUPPLEMENT PADA INTAKE MANIFOLD TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH Slamet Wahyudi Laboratorium Motor Bakar, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang No telp/fax : 0341 554291Email :
[email protected] ABSTRAK Motor bakar masih diandalkan penggunaanya di berbagai bidang, baik bidang industri maupun transportasi. Dengan semakin banyaknya penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak, dan dengan semakin menipisnya persediaan minyak dunia, maka dituntut penghematan penggunaan bahan bakar minyak. Usaha yang dilakukan adalah memodifikasi pada komponen motor bakar bensin dengan penambahan supplement berupa air murni pada intake manifold. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimental, yaitu mesin uji yang digunakan dalam keadaan diam (statis). Penelitian ini dilakukan dengan mengambil dua variabel bebas, yaitu variasi diametr jarum suntik dan putaran poros dengan pembebanan. Dengan demikian bisa diketahui bagaimana penambahan air terhadap unjuk kerja yang dihasilkan, sehingga didapatkan hasil diameter jarum suntik yang optimal. Untuk mengetahui pengaruh tersebut dilakukan pula uji satatistika dengan analisis varian dua arah ( anova ). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan unjuk kerja dari kondisi standar pada beberapa variasi diameter jarum suntik (penambahan supplemen). Mesin bensin dengan penambahan air yang menggunakan diameter jarum 0.35 mm (27G) menghasilkan daya, torsi dan efisiensi yang lebih baik dibanding mesin bensin standar karena debit air yang masuk tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Kata kunci :
Diameter jarum suntik, intake manifold, unjuk kerja, motor bensin empat langkah
110
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M6-KONVERSI ENERGI
111
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M6-001 Analisis Visualisasi Numerik pada Peluruhan Vorteks Silinder Bulat Benny D. Leonanda Department of Mechanical Engineering Andalas University Kampus Kampus Unand Limau Manis Padang, 25163, Indonesia Phone: +62-0751-72497, FAX: +62-0751-72566 E-mail:
[email protected] ABSTRACT Characteristic of vortex shedding after circular cylinder is used to find out its frequency on the state of Strouhal number. Numerical simulation had been conducted by using turbulent equation k-ε RNG variant. The result of simulation gets contour and vector of velocity of flow around circular cylinder. The analysis of velocity countur could get Strouhal number fit with the result of numerical simulation itself and experiment in laboratorium. Fluctuation of drag, lift, base pressure, and stagnation point pressure on circular cylinder are also presented this paper. Keywords: visualization, vortex shedding, numerical simulation
112
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M6-002 Simulasi Pengaruh Parameter (T,V) Udara Terhadap Laju Dehumidifikasi dengan CFD Eflita Yohana, Denni Dharmawan Department of Mechanical Engineering Diponegoro University Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275, Indonesia Phone: +62-24-7460059, FAX: +62-24-7460058, E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Dehumidifikasi merupakan proses penurunan kelembaban udara. Proses ini terjadi di sistem dehumidifier, dimana kelembaban udara (uap air) diserap oleh media penyerap (sorbent) pada saat terjadi kontak dengan udara. Larutan lithium chloride (LiCl) – air (H2O) dengan konsentrasi antara 28 – 40% digunakan sebagai media sorbent pada simulasi ini. Pada saat terjadi kontak dengan udara, maka terjadi perpindahan massa uap air dari udara ke larutan akibat perbedaan tekanan parsial uap air. Proses ini mengakibatkan terjadinya penambahan kandungan H2O di larutan yang menyebabkan penurunan konsentrasi Larutan LiCl. Regenerator digunakan untuk mengembalikan konsentrasi larutan LiCl agar dapat digunakan kembali pada dehumidifier. Penelitian dengan simulasi software Komputasi Fluida Dinamik (CFD) ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter seperti kecepatan dan temperatur dari udara maupun desiccant dengan berbagai konsentrasi, terhadap laju dehumidifikasi serta temperatur keluarnya. Dari proses simulasi, laju dehumidifikasi mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan laju desiccant dan konsentrasinya. Sedangkan temperatur mengalami peningkatan dengan semakin tingginya kecepatan udara dan kecepatan desiccant. Kata kunci : komputasi, dehumidifier , liquid desiccant.
113
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M6-003 STUDI KEEFEKTIFAN KATUB LIMBAH SEBAGAI JEBAKAN UDARA AKIBAT ALIRAN AIR YANG KONTINYU TERHADAP HASIL PENCATATAN METERAN AIR TIPE BALING - BALING Muhamad Jafri dan Isak Sartana Limbong
Dosen Jurusan Teknik Mesin, FST, Universitas Nusa Cendana, Kupang ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan penggunaan katup limbah sebagai jebakan udara yang terperangkap jaringan pipa. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu perpipaan dirangkai untuk melakukan pengujian, pertama dan kedua. Data yang diambil adalah volume awal, volume akhir, dan selang waktu yang dilakukan 3 kali percobaan untuk satu hari pembukaan, sehingga diperoleh debit rata–rata, sedangkan pada pengujian ketiga data yang diambil adalah volume yang terbaca oleh meteran air yang digunakan sebagai pembanding dan volume yang keluar melalui katup limbah. Data-data debit aliran udara dan air diolah menggunakan metode statistika deskriptif untuk mencari gejala yang terjadi. Berdasarkan evaluasi penelitian ini terlihat bahwa untuk pembukaan meteran penuh, rasio debit menurun hingga terlihat stabil pada posisi rasio 50-55%. Untuk pembukaan meteran setengah, rasio debit terlihat lebih stabil di posisi rasio 20-23%. Sehingga dapat dinyatakan penggunaan katup limbah efektif menurunkan debit yang terbaca oleh meteran air dengan membuang sebagian udara melalui katup limbah akibat aliran air yang tidak kontinu. Kata Kunci : Katup Limbah, Aliran Tak Kontinue, Meteran Air.
114
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M6-004 Numerical Investigation of Cavitation in a Nozel By One-Way Bubble Tracking Method Muhammad Ilham Maulana 1 dan Jalaluddin 2 Department of Mechanical Engineering Syiah Kuala University Jl. Tgk. Syech Abdur Rauf No.7 Darussalam-Banda Aceh, Indonesia Phone: +62-651-51977, FAX: +62-651-7552222, E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Numerical calculation of bubble dynamics of two-phase flow in an injection nozzle is presented. The model consists of large eddy simulation (LES) and a bubble tracking method. Liquid turbulent flow field is solved by using LES with the Smagorinsky model. Then the one-way bubble tracking method is applied to predict cavitation bubble motion. An extended RayleighPlesset equation describes the behavior of a spherical cavitation bubble. The results of simulation show the good agreement with the experimental observations. Keywords: Bubble dynamic, two-phase flow, injection nozzle, bubble tracking method.
115
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) ‐ VIII Universitas Diponegoro, Semarang 11‐14 Agustus 2009
M6-005 Efisiensi dan Efektivitas Sirip Berbentuk Balok Kasus 3d Keadaan Tunak PK Purwadi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002, Indonesia Phone: 0274-513301, Fax: 274-562383, E-mail :
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk (1) mendapatkan grafik hubungan efisiensi sirip η dengan nilai koefisien perpindahan kalor konveksi h (2) mendapatkan grafik hubungan efektivitas sirip ε dengan nilai koefisien perpindahan kalor konveksi h (3) mendapatkan informasi pengaruh dimensi sirip terhadap efisiensi dan efektivitas dan (4) mendapatkn informasi pengaruh bahan terhadap efisiensi dan efektivitas sirip. Tinjauan dilakukan pada keadaan tunak untuk sirip dengan 3 arah aliran kalor konduksi(kasus 3d). Pada penelitian ini, bentuk sirip dipilih berbentuk balok, dengan dimensi panjang L, lebar w=0,8L dan tebal=0,4L. Panjang sirip L dipilih beberapa nilai : 5 cm, 2 cm, 1,5 cm dan 0,5 cm. Penyelesaian dilakukan secara numerik dengan mempergunakan metode beda-hingga. Suhu dasar sirip diasumsikan seragam sebesar Tb,, (dapat dipilih sembarang). Suhu fluida di sekitar sirip merata sebesar T∞ (dapat dipilih sembarang). Nilai koefisien perpindahan kalor konveksi h di sekitar sirip dianggap merata. Variasi nilai h diambil pada nilai : 0