29 Jul 2006 ... Kita bare saja menyaksikan pelantikan Dewan Hakim dan Panitera pada
Musabaqah. Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXI di Kendari, ...
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PELANTIKAN DEWAN HAKIM DAN PANITERA MUSABAQAII TILAWATIL QUR'AN (MTQ) TINGKAT NASIONAL XXI TANGGAL 29 JULI 2006 DI KENDARI
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya hormati, Saudara Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara dan Para Pejabat Pemerintah Daerah lainnya; Saudara Ketua dan anggota Dewan Hakim serta Panitera MTQ Nasional XXI; Hadirin sekalian yang berbahagia. Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada kita sekalian. Salawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Kita bare saja menyaksikan pelantikan Dewan Hakim dan Panitera pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXI di Kendari, yang insya Allah akan dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden Republik Indonesia. Saya mengucapkan selamat atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan kepada Saudara-saudara sebagai Dewan Hakim dan Panitera dalam MTQ Tingkat Nasional ini. Sebagaimana kata-kata yang tertuang dalam ikrar janji Dewan Hakim dan Panitera yang tadi dibacakan, tugas Dewan Hakim maupun Panitera sungguh tidak ringan. Sebuah tugas yang menuntut tanggung jawab hati nurani. Keputusan Dewan Hakim tidak dapat digugat, dan karena itulah Dewan Hakim hares cermat, jujur, benar, dan objektif dalam menentukan nilai. Dewan Hakim, demikian juga Panitera, hares independen dan bebas dari segala macam pengaruh, kepentingan, dan godaan untuk berpihak dan tidak berlaku jujur. Saya minta Saudara-saudara konsisten berpegang kepada pedoman perhakiman, dan mengesampingkan segala faktor yang dapat mempengaruhi kemurnian penilaian. Dalam kaitan ini, kode etik Dewan Hakim dan Panitera MTQ tidak membenarkan untuk menerima sesuatu pemberian atau apa pun sebagai ungkapan terima kasih sepanjang hal itu berkaitan atau patut diduga berkaitan dengan kepesertaan atau kejuaraan dalam MTQ Nasional ini. Pelaksanaan MTQ Tingkat Nasional diharapkan makin berkualitas dan mengalami peningkatan dalam semua aspeknya. Untuk itu saya ingin meminta perhatian kita bersama, terutama LPTQ Nasional dan Daerah sebagai lembaga yang berkompeten dalam pengembangan kegiatan tilawatil Quran, bahwa kualitas perhakiman dan sistem penilaian harus makin baik dari waktu ke waktu. Dari satu MTQ ke MTQ berikutnya harus ada peningkatan dan kemajuan yang terlihat secara nyata. Kekurangan yang terjadi dalam suatu penyelenggaraan MTQ tidak boleh terulang kembali pada MTQ berikutnya.
Saudara sekalian yang berbahagia. Para peserta MTQ dari 33 provinsi telah mempersiapkan diri dengan sebaikbaiknya, lebihlebih karena dorongan semangat ingin mempersembahkan predikat yang terbaik bagi daerahnya. Namun perlu kiranya diingat bahwa prestasi dan kejuaraan bukanlah segalanya. Apalagi jika sampai menempuh cara-cara yang tidak elegan hanya untuk sebuah nama dan kebanggaan juara, maka itu jelas suatu penyimpangan dari tujuan MTQ itu sendiri. Untuk itu Dewan Hakim dan Panitera turut bertanggung jawab untuk "mengawal" kemurnian tujuan MTQ ini. Dengan niat dan tujuan yang lurus dan benar, maka apa yang kita lakukan ini akan menjadi amal ibadah bagi kita semua. Semoga MTQ Tingkat Nasional XXI sekarang lebih baik dari MTQ sebelumnya yang pernah kita adakan. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita sekalian. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, Juli 2006 Menteri Agama RI, ttd Muhammad M. Basyuni